TUGAS DISKUSI KELOMPOK EPIDEMIOLOGI
Nama Anggota:
1. Annisa Ambarsari (P2.31.31.011.003)
2. Dwi Mursita Sari (P2.31.31.011.010)
3. Erlita Putri Rachmawati (P2.31.31.011.012)
4. Lucia Indah Safitri (P2.31.31.011.022)
5. Medyarina Kurniasih (P2.31.31.011.024)
Kelas : 2A - D3 GIZI
A. DEFINISI EPIDEMIOLOGI
Menurut asal katanya epidemiologi terdiri dari kata Epi = pada; Demos = penduduk /
rakyat; logos = ilmu, jadi epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari hal – hal yang terjadi
pada populasi/penduduk (rakyat). Dalam perkembangan selanjutnya banyak tokoh – tokoh
epidemiologi yang mengemukakan definisi dari epidemiologi, antara lain :
1. Hirsch (1883)
Epidemiologi adalah suatu gambaran kejadian, penyebaran dari jenis – jenis penyakit pada
manusia, pada saat tertentu dibumi dan kaitannya dengan kondisi eksternal,
2. Frost (1927)
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari fenomena masal dari penyakit infeksi.
3. Greenwood (1934)
Epidemiologi adalah suatu ilmu tentang penyakit dan segala macam kejadian dan faktor –
faktor yang mempengaruhi.
4. Moris (1967)
Ilmu epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari pengetahuan tentang sehat dan sakit dari
suatu penduduk.
5. Tailor (1967)
Ilmu epidemiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari studi tentang sehat dan
penyakit dari populasi tertentu.
6. Mac Mahon (1970)
Epidemiologi adalah studi tentang penyebaran dan frekuensi dan faktor – faktor penyebab
terjadinya pada manusia dan mengapa distribusi semacam itu terjadi.
7. Abdel R. Omran (1974)
Epidemiologi sebagai suatu ilmu mengenai terjadinya dan distribusi keadaan kesehatan,
penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya serta akibat yang terjadi
pada kelompok penduduk.
8. Last (1988)
Last mengatakan bahwa “Epidemiologi is studi of the distributions and determinants of
health related states of event is specified population and the aplication of this study to control
of problems” yang artinya epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan faktor –
faktor determinan yang mempengaruhi status kesehatan atau menyebabkan terjadinya
penyakit atau gangguan kesehatan pada kelompok masyarakat tertentu dan penggunaan studi
tersebut untuk menanggulangi masalah – masalah kesehatan.
9. WHO
Ilmu tentang distributif dan determinan dari peristiwa kesehatan dan peristiwa lainnya yang
berkaitan dengan kesehatan yang menimpa sekelompok masyarakat dan menerapkan ilmu
tersebut untuk memecahkan masalah kesehatan.
Dari beberapa definisi yang diungkapkan oleh ahli kami mengambil kesimpuln bahwa
epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi penyakit serta determinannya dalam
sebuah populai sehingga dapat dilakukan penanggulangannya dengan memerhatikan faktor-
faktor yang berkaitan, dan dari beberapa definisi yang telah diungkapkan oleh para ahli
tersebut, kita dapat menarik 2 poin yang paling penting, diantaranya :
a) Distribusi, adalah penyebaran masalah kesehatan pada populasi. Dalam hal ini seorang
epidemiolog harus mempertanyakan siapa yang terkena?(manusia = man), kapan terjadinya?
(waktu = time), di mana terjadinya? (tempat = place), mengapa bisa terjadi? (sebab = why),
dan apa yang harus dilakukan? (tindakan = what)
b) Determinan, adalah faktor penyebab terjadinya masalah kesehatan. Untuk menentukan
besarnya suatu masalah dengan tepat, ada tiga langkah yang dapat dilakukan.
- Merumuskan hipotesis tentang penyebab masalah yang di maksud;
- Melakukan pengujian terhadap rumusan hipotesis yang telah dibuat; kemudian
- Menarik kesimpulan tentang hasil uji yang telah dilakukan
B. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU EPIDEMIOLOGI DAN TOKOH-TOKOHNYA
Seperti halnya ilmu kedokteran, ilmu epidemiologi lahir dari asumsi bahwa penyakit
pada populasi manusia tidak terjadi dan tersebar begitu saja secara acak, namun ada faktor
penyebab dan usaha preventif yang dilakukan. Perkembangan ilmu epidemiologi tidak
terlepas dari tokoh – tokoh yang berjasa dalam perkembangan ilmu kedokteran. Tokoh –
tokoh tersebut antara lain :
1. Hipocrates (abad ke – 5 SM)
Hipocrates yang dinobatkan sebagai bapak kedokteran, mengemukakan teorinya tentang
penyakit yang dimuat dalam bukunya yang berjudul “On Air, Waters and Places” yaitu
bahwa penyakit terjadi karena adanya kontak dengan jasad hidup serta berhubungan dengan
lingkungan internal dan eksternal seseorang, seperti : tempat tinggal, musim, angin, udara,
jenis tanah, air minum, perilaku manusia, dan jenis pekerjaannya. Beliau juga yang
memperkenalkan istilah epidemik dan endemik.
2. Veronese fracastoro (1483-1553) dan Thomas Sydenham (1624-1689)
Kedua tokoh ini menyatakan teori bahwa kontak dengan penyakit hidup menjadi penyebab
penyakit menular. Teori ini didasari pada fenomena yang terjadi di eropa yaitu adanya
epidemi cacar, sampar dan demam tifus pada abad 14 – 15. Kegiatan – kegiatan anti epidemic
seperti karantina dan lainnya mulai diterapkan, setelah keefektifannya dikonfirmasikan
melalui penelitian dan pengalaman praktek.
3. Edward Jenner (1749-1823)
Menemukan metode pencegahan cacar melalui vaksinasi (vaksin cowpox).
4. Louis Pasteur (1822-1895), Robet Koch (1843-1910), Ilyamechniko (1845-1916), Antonio
van Lauwenhock, Igmatz Semmelweis (1818-1865)
Adanya berbagai penemuan di bidang mikrobiologi dan parasitologi, dimana para ilmuwan
tersebut berhasil membuktikan bahwa mikroba sebagai etiologi penyakit infeksi.
5. William Far (1839)
Tokoh ini mengembangkan sistem pengumpulan data rutin tentang jumlah dan penyebab
kematian, serta penerapan data statistik vital untuk mengevaluasi problem – problem
kesehatan masyarakat. Dalam teori miasma (udara buruk) beliau mengemukakan bahwa di
dataran rendah insiden kolera tinggi, karena adanya polusi udara. Ide – ide kreatifnya tersebut
yang membuat beliau dinobatkan sebagai Bapak Surveilens.
6. John Snow (1849)
Beliau mengembangkan metoda investigasi wabah yang dapat mengantarkan penyelidikan ke
arah penyebab. Ia menyelidiki dan menganalisis kejadian kematian karena wabah kolera
dengan langkah mengembangkan metode investigasi, menyusun hipotesis, dan membuktikan
hipotesis tersebut. Dengan melanjutkan teori analisa dari William Far, ia membuat postulat
bahwa kolera ditularkan oleh air yang terkontaminasi. Ia mengamati kenaikan angka
kematian di daerah London, yang mendapat pasokan air minum dari perusahaan Lambert
Company dan Southwark Company. Kedua perusahaan tersebut menggunakan sumber air
dari sungai Themes bagian hilir yang sudah mengalami pencemaran limbah yang berat.
Sekitar tahun 1834-1854, Lambert Company mengganti sumber airnya dari hulu sungai
Themes yang bebas pencemaran, dan hasilnya terdapat penurunan kematian karena kolera
pada masyarakat yang menerima pasokan air minum dari Lambert Company. Dari berbagai
kajian yang dilakukannya, John Snow akhirnya di nobatkan sebagai Bapak Epidemiologi.
7. John Graunt (1939)
Tokoh ini berperan dalam perkembangan epidemiologi pada aspek analisis kuantitatif
morbiditas dan mortalitas. Karyanya yang berjudul “Political Observations Made Upon the
Bills of Mortality” membahas tentang analisa yang dilakukan dari laporan mingguan
kelahiran dan kematian di kota London, dan untuk pertama kalinya mengkuantifikasikan pola
penyakit pada populasi.
8. Framingham (1949)
Tokoh ini mengembangkan epidemiologi secara sistematik untuk keperluan desain,
pelaksanaan dan analisis penelitian epidemiologi. Hasil penelitiannya tentang kardiovascular
telah merangsang berkembangnya analisis multivariat dengan analisis regresi logistik.
9. Doll dan Hill (1950)
Doll dan Hill berperan dalam riset – riset epidemiologi dan pendemonstrasian efektifitas dan
efisiensi studi dengan desain kasus control.
C. MANFAAT / KEGUNAAN EPIDEMIOLOGI
1. Untuk Mempelajari / Menjelaskan Riwayat Penyakit atau Perkembangan Alamiah Suatu
Penyakit dengan menyediakan keterangan tentang Frekuensi dan penyebaran penyakit, baik
menurut Waktu, Orang dan Tempat.
2. Menerangkan Penyebab Suatu Masalah Kesehatan dan Sumber Penyakit, agar dapat disusun
langkah – langkah penanggulangannya, baik yang bersifat pencegahan maupun pengobatan.
3. Mengkaji Resiko dan Menerangkan Keadaan Suatu Masalah Kesehatan dengn manfaat ini
maka akan diperoleh keterangan tentang keadaan masalah kesehatan dan resikonya. Keadaan
yang dimaksud merupakan perpaduan dari keterangan menurut ciri – ciri Manusia, Tampat
dan Waktu. Perpaduan dari ketiga ciri ini menghasilkan 4 (empat) Keadaan Masalah
Kesehatan, yaitu :
a. Epidemi
Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (penyakit) yang ditemukan pada suatu daerah
tertentu dalam waktu yang Singkat berada dalam Frekuensi yang Meningkat.
b. Pandemi
Suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (penyakit) yang ditemukan pada suatu daerah
tertentu dalam Waktu yang Singkat memperlihatkan Peningkatan yang Amat Tinggi serta
Penyebarannya telah mencakup suatu Wilayah yang Sangat Luas.
c. Endemi
Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (penyakit) yang Frekuensinya Menetap di Wilayah
Tertentu dalam Waktu yang Lama.
d. Sporadik
Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (penyakit) yang ada disuatu wilayah tertentu
dengan Frekuensi yang berubah-ubah menurut perubahan Waktu.
4. Membantu menegakkan Diagnosa dalam Masyarakat.
5. Pengkajian, Evaluasi dan Penelitian masalah Kesehatan dalam Masyarakat
6. Melengkapi Gambaran Klinis suatu Masalah Kesehatan (Penyakit)
7. Identifikasi Sindroma (Kumpulan Gejala) Masalah Kesehatan dalam Masyarakat.
8. Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangin masalah kesehatan.
Sumber :
http://myblogarifah.blogspot.com/2010/10/peranan-epidemiologi-dalam-kesehatan.html
http://mydiaryguardian.blogspot.com/2011/06/sejarah-perkembangan-epidemiologi-by.html