Tugas Sistem Informasi
“Sistem Informasi Pelayanan Publik Paspor
Online”
Disusun Oleh Kelompok 10 :
1. Yudi Prasetyo (1111091000060)
2. Andi Gunawan Putra (1111091000065)
3. Satria Rahmadi (1111091000068)
4. Dwi Tetriani Desiyanti (1111091000070)
Teknik Informatika 2 B 2011
Kata Pengantar
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Sistem Informasi Pelayanan
Publik Paspor Online”.
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan
tugas mata pelajaran Sistem Informasi di Universitas UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Jakarta, Maret 2012
Tim Penulis
I. SEKILAS TENTANG PASPOR
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, disebutkan pengertian paspor:
“Surat keterangan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk seorang warga negara yang
akan mengadakan perjalanan ke luar negeri.”
Sementara menurut wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Paspor):
“Dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang dari suatu negara yang
memuat identitas pemegangnya dan berlaku untuk melakukan perjalanan antar negara.”
Paspor berisi biodata pemegangnya, yang meliputi antara lain, foto pemegang, tanda
tangan, tempat dan tanggal kelahiran, informasi kebangsaan dan terkadang juga beberapa
informasi lain mengenai identifikasi individual. Ada kalanya pula sebuah paspor
mencantumkan daftar negara yang tidak boleh dimasuki oleh si pemegang paspor itu. Sebagai
contoh, dahulu pemegang paspor Indonesia sempat dilarang berkunjung ke negara Israel dan
Taiwan.
Berikut ini adalah jenis-jenis paspor :
Paspor biasa
Biasanya suatu negara menerbitkan untuk warga negaranya sebuah paspor biasa untuk
perjalanan reguler. Di Indonesia paspor ini diberi sampul berwarna hijau dan dikeluarkan
oleh Ditjen Keimigrasian, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia .
Paspor diplomatik
Untuk sebagian orang diterbitkan paspor diplomatik guna mengidentifikasi mereka
sebagai perwakilan diplomatik dari negara asalnya. Karena itu, pemegang paspor ini
menikmati beberapa kemudahan perlakuan dan kekebalan di negara tempat mereka bertugas.
Di Indonesia, paspor ini diberi sampul berwarna hitam dan dikeluarkan oleh Departemen
Luar Negeri.
Paspor dinas/resmi
Paspor ini diterbitkan untuk kalangan teknisi dan petugas administrasi dari suatu misi
diplomatik seperti kedutaan dan konsulat ataupun bagi pegawai negeri / pemerintah yang
sedang melaksanakan tugas ke luar negeri. Pemegang paspor jenis ini mendapatkan beberapa
kemudahan yang tidak dimiliki oleh pemegang paspor biasa.
Paspor orang asing
Paspor orang asing adalah paspor yang diberikan kepada seseorang yang bukan warga
negaranya. Syarat dan ketentuan untuk memiliki paspor jenis ini diatur oleh masing-masing
negara. Contoh paspor ini adalah paspor yang dipakai untuk berhaji (paspor coklat), yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
Paspor kelompok
Paspor kelompok akan diberikan untuk, misalnya, kelompok perjalanan anak liburan
sekolah. Semua anak dalam perjalanan tersebut cukup memiliki sebuah paspor kelompok
selama perjalanan liburan mereka berlangsung.
e-Paspor
Saat ini beberapa negara telah mengeluarkan apa yang disebut e-paspor atau
elektronik paspor. E-paspor merupakan pengembangan dari paspor kovensional, dimana pada
paspor tersebut telah ditanamkan sebuah chip yang berisikan biodata pemegangnya beserta
data biometrik-nya, data biometrik ini disimpan dengan maksud untuk lebih meyakinkan
bahwa orang yang memegang paspor adalah benar orang yang memiliki dan berhak atas
paspor tersebut.
Teknologi Biometrik ini mencegah seseorang untuk memiliki paspor ganda. Karena,
dengan sistem biometrik ini, paspor dapat diterbitkan setelah mendapat persetujuan langsung
dari Pusat (Online System). Sejak diterapkannya sistem ini di Indonesia, maka pembuatan
paspor saat ini bisa dilakukan di kantor imigrasi mana pun dalam batas wilayah negara RI.
Paspor biasanya diperlukan untuk perjalanan internasional karena harus ditunjukkan ketika
memasuki perbatasan suatu negara, walaupun di negara tertentu ada beberapa perjanjian
dimana warga suatu negara tertentu dapat memasuki negara lain dengan dokumen selain
paspor. Paspor akan diberi cap (stempel) atau disegel dengan visa yang dilakukan oleh
petugas negara tempat kedatangan.
Beberapa pemerintahan berusaha mengontrol pergerakan warganya dan warga asing
di negara mereka dengan menerbitkan "paspor internal". Misalnya di bekas negara Uni
Soviet, untuk setiap warga negaranya diterbitkan sebuah "propiska" untuk mengontrol
pergerakan mereka di seluruh wilayah negara tersebut. Sistem ini sebagiannya masih
diterapkan di Rusia
II.LATAR BELAKANG
Perkembangan yang mencolok selama beberapa dasawarsa menjelang dimulainya abad ke-
21 ditandai dengan semakin penting informasi dan pengolahan data di dalam banyak aspek
kehidupan manusia. Sementara itu seiring dengan lajunya gerak pembangunan, organisasi–
organisasi publik maupun swasta semakin banyak yang mampu memanfaatkan teknologi
informasi baru yang dapat menunjang efektivitas, produktivitas dan efisiensi mereka.
Pemerintah memiliki peran dan fungsi pelayanan dan pengaturan warga negara.
Pelaksanaan aktivitas pelayanan, pembangunan, koordinasi dan birokratis yang sering sekali
mengakibatkan pemberian pelayanan memakan waktu yang lama dan biaya yang tinggi.
Pemerintah memberikan pelayanan kepada masyarakat dapat semakin terasa dengan adanya
kesadaran antara masyarakat dan pemerintahan itu sendiri.
Manusia pada era reformasi membutuhkan transparansi pelayanan yang sangat
diperhatikan oleh pemerintah. Institusi pemerintah sebagai pelayanan masyarakat perlu
menemukan dan memahami cara yang profesional dalam rangka pemenuhan kebutuhan
masyarakat. Pelayanan terhadap masyarakat selama ini diupayakan oleh pemerintah selaku
penyelenggara administrasi negara. Undang- Undang No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah yang merupakan penyempurnaan dari Undang-Undang No. 22 Tahun
1999 tentang Pemerintahan
Perkembangan teknologi komputer dan komunikasi mencapai puncaknya ketika sebuah
informasi dapat direpresentasikan di dalam suatu jaringan elektronik. Sejalan dengan itu
perkembangan teknologi perangkat lunak (software atau aplikasi) menjadikan proses
pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau aktifitas bisnis dapat dilakukan secara
otomatis. Kemajuan teknologi inilah yang membawa dampak terhadap perubahan yang
mendasar dari cara berfikir, kerja, berinteraksi dan bermain.
Penggunaan jaringan komputer secara bersama ini tumbuh dan membentuk seluruh
jaringan yang sangat besar dan terbesar diseluruh bagian dunia. Jaringan komputer ini sangat
masyarakat kenal dengan nama internet. Perkembangan jaman menuntut agat sector
pemerintahan mengembangkan teknologi internet yang beragam. Penerapan teknologi
khususnya sistem informasi akan membantu aparat dalam melakukan pekerjaannya dengan
cara mengurangi keterbatasan yang dimilikinya. Pemberian informasi tentang keimigrasian
dapat melalui website imigrasi itu sendiri, dan pemberian pelayanan mengenai keimigrasian
dapat melalui sistem informasi, sistem informasi tersebut disebut dengan system informasi e
paspor. Sistem informasi e-paspor berfungsi untuk memberikan pelayanan dan informasi
kepada masyarakat melalui internet. Informasi dan pelayanan yang di maksud adalah
mengenai paspor. Pembuatan paspor bagi masyarakat terdapat 2 cara, yaitu secara manual
masyarakat langsung mendatangi dan membuat permohonan di Kantor Imigrasi terdekat
ataupun dengan menggunakan fasilitas sistem informasi paspor online.
Penggunaan sistem informasi ini diharapkan dapat menjawab keadaan masyarakat
sekarang yang membutuhkan waktu yang singkat serta efiensi tenaga dalam hal
kepengurusan paspor.
III. TUJUAN
Pengembangan sistem informasi paspor online jelas dibuat untuk meningkatkan pelaynan
pemerintah kepada masyarakat . Berikut ini adalah tujuan tujuan yang diharapkan dapat terealisasi
dengan adanya sistem informasi paspor online :
a. Paspor online merupakan langkah strategis menuju tertib administrasi bepergian setiap
warga Negara yang ingin berpergian ke luar negeri
b. Mempermudah akses informasi cara pembuatan paspor
c. Mempersingkat waktu dalam hal pembuatan paspor
d. Mengamanatkan adanya identitas tunggal bagi setiap penduduk dan terbangunnya basis
data yang lengkap dan akurat.
e. Mencegah adanya pemalsuan atau penyalahgunaan.
f. Mencegah adanya penggandaan penggunaan Paspor.
g. Dapat dipakai sebagai kartu suara dalam pemilu, pilkada dan lain-lain dan berlaku selama 5
tahun.
h. Dapat digunakan sebagai Kartu bukti tanda penduduk Indonesia.
i. Pengidentifikasian untuk memecahkan suatu perkara kejahatan yang sulit seperti terorisme,
pembobolan bank via ATM, pemilikan Identitas ganda, dan lain-lain.
j. Sebagai peningkatan pelayanan public sehingga praktis untuk digunakan dan tidak ribet.
k. Untuk mewujudkan keamanan negara.
IV. SEBELUM ADANYA SISTEM INFORMASI PASPOR ONLINE
Sebelum adanya sistem informasi paspor online, masyarakat yang ingin mengajukan
permohonan pembuatan paspor dihadapkan dalam berbagai kendala, seperti sulitnya
mengetahui tata cara mengurus paspor, lamanya proses pembuatan dan di tambah lagi
lamanya antrian di kantor imigrasi.
Berikut ini adalah syarat-syarat dan tata cara mengurus paspor secara manual :
o Datang ke kantor imigrasi terdekat dengan membawa :
1. Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang asli beserta fotocopynya.
2. Kartu Keluarga asli dan fotocopynya
3. Surat Sponsor, atau Surat Keterangan, atau mungkin Surat Rekomendasi Kerja
( bila seorang PNS).
4. Materai Rp6000
5. Akte Nikah (Bagi yang sudah menikah)
6. Surat Keterangan Ganti Nama (Bila anda ingin mengganti nama pada saat
pembuatan Paspor)
7. Ijazah Terakhir
o Datang lebih awal. Supaya pembuatan paspor Anda lebih cepat diproses usahakan
untuk datang ke kantor imigrasi lebih pagi. Jika sudah ada di kantor imigrasi pukul
07.00 pagi, mulai jam 07.20 dokumen sudah bisa dilayani tanpa antrean terlalu
panjang.
o Masukkan surat-surat yang telah disiapkan ke dalam map.
o Mengambil formulir pengajuan Paspor di kantor imigrasi, mengisi formulir, dan
satukan formulir tersebut ke dalam berkas-berkas yang lain.
o Bersiap untuk menunggu beberapa saat guna memproses dokumen tadi. Nama
pelamar akan dipanggil sesuai urutan dan berkas asli akan dikembalikan.
Anda akan menerima struk atau slip pemberitahuan tanggal untuk kembali ke kantor
Imigrasi untuk melakukan foto, scan sidik jari dan wawancara. Biasanya pelamar kan
diminta datang kembali setelah 5 hingga 7 hari.
o Datang kembali di hari yang ditentukan untuk melakukan foto, scan sidik jari dan
wawancara. Dalam proses wawancara ini akan ditanyakan alasan keperluan paspor ini
dibuat. Selesai wawancara, akan diminta membayar biaya pembuatan paspor sebesar
Rp. 255.000,- dan struk pembayaran akan menjadi bukti pengambilan paspor setelah
selesai.
o Datang kembali di hari yang ditentukan untuk mengambil paspor yang sudah jadi
dengan menunjukkan bukti pembayaran. Setelah mendapatkan paspor, pelamar akan
diminta untuk memfotokopi paspor tersebut. Fotokopi dari paspor itu harus
diserahkan lagi kepada petugas imigrasi.
o Terakhir, selalu hindari memakai jasa calo. Lebih-lebih biaya pembuatan paspor
dengan calo membutuhkan biaya lebih besar mulai dari Rp 800.000 hingga Rp
1.200.000, jauh di atas biaya normal yang cuma sebesar Rp 255.000.
Jadi pada tata cara mengurus paspor secara manual masyarakat yang ingin membuat
paspor harus datang ke kantor imigrasi sebanyak 3 kali yaitu untuk pengisian data diri,
proses melakukan foto dan wawancara serta yang terakhir pengambilan paspor yang telah
jadi.
V.SESUDAH ADANYA SISTEM INFORMASI PASPOR ONLINE
Di masa yang dituntut serba cepat seperti sekarang ini maka pemerintah khususnya
Departemen Hukum dan HAM melalui Dirjen Imigrasi melakukan inovasi guna
meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat, yaitu dengan dibuatnya sebuah aplikasi
paspor online guna mempermudah dan mempersingkat waktu di dalam kepengurusan paspor.
Terdapat beberapa perbedaan kepengurusan paspor secara manual dengan mengurus
paspor melalui paspor online. Perbedaan tersebut ada pada waktu kepengurusan yang lebih
cepat dibandingkan mengurus secara manual.
Berikut ini tata cara mengurus paspor secara online :
o Lakukan pendaftaran online di www.imigrasi.go.id dan pilih permohonan paspor
online.
o Muncul tampilan Layanan Paspor Oline
o Klik Pra Permohonan Personal untuk membuat pra permohonanpaspor
o Pilih Jenis Permohonan yang diinginkan.
o Isi No.Paspor Lama ( contoh : P123456 ), jika jenis permohonan adalah
Perpanjangan/Penggantian Paspor atau Perubahan.
o Perhatikan tanda ‘*’ dimana berarti field data tersebut harusdiisi.
o Untuk Tempat Dikeluarkan, Tanggal Dikeluarkan, Berlaku s/d adalah
berhubungan dengan Data no.identitas.
o Tekan tombol ‘Lanjut’.
o Isikan data data dengan benar dan lengkap lalu klik lanjut
o Akan muncul tampilan berikut:
o Isikan lagi data dengan lengkap dan benar.
o Upload berkas berkas dalam bentuk .jpeg .Berkas yang wajib di upload:
1. Copy KTP
2. Copy KK
3. Copy Ijazah Terakhir/Akte Kelahiran/ Surat Nikah
o Setelah itu pilih Kantor Imigrasi yang akan di datangi selanjutnya dan pilih cek
tanggal
o Lalu masukkan kode verifikasi
o Setelah itu akan muncul
o Setelah selesai maka bukti pendaftaran online akan dikirim ke alamat email yang telah
diisikan pada proses pengisian data. Bukti ini harus di cetak untuk dijadikan bukti
konfirmasi di Kantor Imigrasi.
o Datang pada hari yang telah ditentukan dengan membawa berkas-berkas yang asli
beserta copy (KTP, KK, Surat Rekomendasi Kerja, Materai Rp.6000, Surat Nikah,
Ijazah) serta bukti daftar online.
o Usahakan datang di pagi hari untuk menghindari antrean yang panjang.
o Serahkan bukti daftar online ke loket beserta berkas yang diperlukan.
o Lalu ke loket pembayaran dan membayar sebesar Rp.255.000,- untuk paspor biasa
dan Rp. 600.000,- untuk e-paspor.
o Setelah itu diminta untuk mengantri untuk melakukan foto, scan sidik jari dan
wawancara.
o Kemudian bila sudah selesai, pelamar akan diminta kembali pada tanggal yang
ditentukan.
o Datang kembali di hari yang ditentukan untuk mengambil paspor yang sudah jadi
dengan menunjukkan bukti pembayaran. Setelah mendapatkan paspor, pelamar akan
diminta untuk memfotokopi paspor tersebut. Fotokopi dari paspor itu harus
diserahkan lagi kepada petugas imigrasi.
Dengan sistem informasi paspor online masyarakat hanya datang sebanyak 2 kali ke
Kantor Imigrasi, yaitu untuk wawancara dan pengambilan paspor yang telah jadi.
VI. ANALISA
Terdaat berbagai perbedaan yang terlihat dari cara mengurus paspor secara
konvensional atau dengan cara online. Namun demikian terdapat pula beberapa persamaan
dari kedua cara tersebut.
Perbedaan, di antara kedua cara tersebut perbedaan yang paling terlihat adalah dalam
hal pengisian data diri. Pada cara konvensional semua data diri pemohon dilakukan oleh
petugas imigrasi di kantor imigrasi sedangkan pada cara online pengisian data pemohon
dilakukan sendiri oleh pemohon dengan cara mengisi form di website imigrasi dan
mengupload dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam bentuk jpg.
Selain itu perbedaan lainnya adalah proses pada saat mengurus di kantor imigrasi.
Pada cara konvensional proses di imigrasi dapat dikatakan lama yaitu melalui 3 kali proses,
yang pertama datang untuk mengisi data diri, kedua scan sidik jari dan wawancara dan
terakhir pengambilan paspor yang sudah jadi. Sedangkan pada cara online proses di kantor
imigrasi hanya terjadi 2 proses yaitu scan sidik jari dan wawancara serta terakhir
pengambilan paspor yang sudah jadi.
Pelayanan di kantor imigrasi pun akan dibedakan dari jenis loket. Loket pelayanan
secara konvensional dan cara online dipisah, dan karena pengguna cara online masih sedikit,
loket pada cara online pelayanannya lebih cepat dibandingkan loket pelayanan cara
konvensional.
Persamaan, pada kedua cara ini adalah pada sisi proses di kantor imigrasi. Lama
proses setelah penginputan semua data hingga menunggu hingga paspor jadi masih sama
yaitu sekitar 5-6 hari kerja. Selain itu biaya yang dikenakan juga tetap sama yaitu
Rp.255.000,- untuk paspor biasa dan sekitar Rp. 600.000,- untuk pembuatan e-paspor(paspor
dengan chip).
Secara lebih mendalam berikut ini ulasan penilaian mengenai sistem informasi paspor
online menurut tim penulis :
Kelebihan
Pertama, dalam sistem informasi paspor online ini masyarakat yang ingin membuat paspor
dimudahkan dengan adanya informasi tata cara dan alur bagaimana mengajukan permohonan
pembuatan paspor. Sehingga masyarakat yang masih awam tentang proses pembuatan paspor
dapat terbantu dengan sistem informasi ini.
Kedua, masyarakat lebih dapat menghemat waktu dalam mengajukan pembuatan paspor, dan
bila dibandingkan cara konvensional cara paspor online lebih cepat dalam hal mengurus
berkas-berkas di kantor imigrasi sebab tidak perlu mengisi data diri kembali.
Ketiga, yaitu masyarakat lebih dapat meghemat tenaga karena hanya perlu datang 2 kali ke
Kantor Imigrasi yaitu proses wawancara dan proses pengambilan paspor yang telah jadi,
sedangkan cara konvensional masyarakat harus datang ke Kantor Imigrasi sebanyak 3 kali
yaitu proses input data , proses wawancara dan proses pengambilan paspor yang telah jadi.
Kekurangan
Pertama, karena masih rendahnya sosialisasi pemerintah atau rendahnya pengetahuan
masayarakat mengenai sistem ini, berakibat sistem informasi paspor online masih sedikit
yang menggunakannya, kalah populer dengan sistem konvensional. Hal ini menyebabkan
panjangnya antrian di Kantor Imigrasi yang secara otomatis memperlama proses pembuatan
paspor. Di sisi lain masih membudayanya kegiatan percaloan, sehingga sistem ini juga jarang
dipakai.
Kedua , masyarakat harus jeli dalam mencari informasi pembuatan paspor di imigrasi.go.id
sebab bukan hanya pembuatan paspor yang dilayani oleh web ini.
Ketiga, masyarakat dituntut untuk aktif sebab dalam pengisian data diri semuanya dilakukan
sendiri oleh pemohon, mulai dari biodata , melakukan scan dokumen dokumen seperti
KTP,KK dll, lalu mengupload dokumen dokumen tersebut. Dengan demikian pada proses
pengisian data terkesan merepotkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.imigrasi.go.id/
http://ipass.imigrasi.go.id/
http://id.wikipedia.org/wiki/Paspor
http://kaahil.wordpress.com/2011/09/28
Recommended