TUGAS MAKALAH“ETIKA PROFESI GURU YANG BEKERJA DI BIDANG PENDIDIKAN”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Etika Profesi”
Oleh :
RIZKY ALFIANSYAH (D42116007)
MUHAMMAD MUSYAWIR (D42116505)
DEPARTEMEN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, inayah, taufik serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu sekaligus menambah
pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini agar kedepannya jadi lebih baik lagi.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki masih sangat kurang. Olehnya itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan baik itu saran maupun kritik yang bersifat membangun untuk
kebaikan makalah ini.
Gowa, 14 Mei 2018
Tim Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
Bab I Pendahuluan 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan 5
Bab II Pembahasan 5
2.1 Pengertian Etika 6
2.1 Pengertian Profesi 6
2.1 Pengertian Kode Etik 6
2.1 Pengertian Guru 6
2.1 Pengertian Peserta Didik 7
2.1 Etika Guru Terhadap Peserta Didik 7
Bab III Penutup 10
3.1 Kesimpulan 10
3.2 Saran 10
Daftar Pustaka 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Guru merupakah salah satu profesi yang diperingati setiap tahun tepatnya pada
tanggal 25 november di negara kita, Indonesia. Guru juga merupakan salah satu
pihak yang berperan sangat penting dalam dunia pendidikan. karena memiliki
peran yang sangat penting, seorang guru tentunya memiliki beban besar baik dari
moral maupun batin, namun beban besar tersebut saat ini masih belum terlalu
dihargai karena hanya dengan penghargaan kecil seperti gaji yang bisa dibilang
kurang setimpal dengan apa yang telah guru-guru kita berikan selama ini,
mengapa demikian? Kami berkata demikian karena kami memiliki teman yang
bekerja di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang belum berstatus sebagai PNS
penuh tetapi sudah memiliki gaji yang hampir setara dengan guru yang sudah
berstatus PNS, belum lagi jika kita bandingkan dengan pekerjaan-pekerjaan
lainnya. Hal tersebut membuat kami berpikir bagaimana bisa seorang yang sudah
mendidik dan mengajari kita hingga bisa menggapai cita-cita atau pekerjaan
tertentu justru memiliki pendapatan lebih rendah dari cita-cita yang akan atau
sudah kita gapai. Inilah salah satu sebabnya mengapa guru bisa disebut sebagai
‘Pahlawan Tanpa Tanda Jasa’.
Profesi guru tidak dapat disamakan dengan profesi lain khususnya dalam hal
keutamaan dan kedudukan karena profesi guru sebagai pengajar dan juga pendidik
merupakan pekerjaan yang termasuk pekerjaan yang sangat mulia dan seluhur-
luhurnya profesi, tugas seorang guru bukan hanya sebatas menyampaikan materi
pelajaran kepada peserta didik saja, melainkan bagaimana seorang guru juga
mampu mengubah akhlak peserta didik agar menjadi lebih baik, dan untuk
mencapai perubahan tersebut tentunya guru harus memiliki etika yang baik dalam
memberikan didikan dan pengajaran. Etika sangatlah diperlukan sebagai landasan
perilaku kerja dan kinerja para guru serta tenaga kependidikan lainnya. Karena
dengan etika kerja tersebut, suasana dan kualitas kerja dapat terwujud sehingga
dapat menghasilkan kualitas pribadi dan kinerja yang efektif, efisienm dan
produktif.
Rumusan etika kerja yang disepakati bersama itu disebut kode etik yang akan
menjadi rujukan untuk mewujudkan perilaku etika dalam melaksanakan tugas
4
pekerjaan. Selain itu kode etik pula perilaku pekerja akan dikontrol, dinilai,
diperbaiki, dan dikembangkan. Secara umum, kode etik ini diperlukan tentu
dengan beberapa alasan, diantaranya untuk melindungi masyarakat dari praktik-
praktik yang menyimpang dari kentuan yang berlaku.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang kami angkat
adalah : Bagaimana etika seorang guru terhadap peserta didik?
1.3 TUJUAN
- Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Profesi
- Dapat mengetahui apa itu Etika, Profesi, Kode Etik, Guru, dan Peserta Didik.
- Dapat mengetahui bagaimana etika guru terhadap peserta didik dalam bidang
pendidikan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Etika, Profesi, Kode Etik, Guru, dan Peserta Didik
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Etika adalah ilmu yang
mempelajari baik dan buruk, hak dan kewajiban moral. Selain itu Etika adalah
kumpulan asas / nilai yang berkenaan dengan akhlak. Etika juga diartikan nilai
mengenai benar dan salah yabg dianut masyarakat.
Etika merupakan aturan mengenai sikap atau perilaku dilingkungan kita sesuai
dengan kebiasaan suatu tempat, situasi, dan kondisi tertentu. Termasuk sopan santun
dalam bersikap atau berbicara. Etika juga dapat di gambarkan oleh baik atau buruknya
sikap dan perilaku seseorang yang di implementasikan pada kehidupan sehari – hari.
Profesi adalah suatu pekerjaan yang memerlukan pelatihan maupun
penguasaan terhadap ilmu pengetahuan tertentu. Atau profesi juga sering di artikan
sebagai pekerjaan yang memerlukan pelatihan dan keahlian khusus. Umumnya setiap
profesi memiliki asosiasi, memiliki kode etik, memiliki sertifikasi, dan memiliki
lisensi khusus untuk bidang profesi tertentu.
Kode etik adalah merupakan suatu bentuk aturan tertulis yang secara
sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada dan pada saat
yang dibutuhkan akan dapat difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala
macam tindakan yang secara logika-rasional umum (common sense) dinilai
menyimpang dari kode etik. Dengan demikian kode etik adalah refleksi dari apa yang
disebut dengan “self control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari
dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri. Sedangkan kode etik
profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok
masyarakat tertentu.
Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
dikatakan bahwa “guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah”. Dalam ruang lingkup yang lebih luas, tugas dan
6
tanggung jawab guru menurut Pieters : (a) guru sebagai pengajar, (b) guru sebagai
pembimbing, dan (c) guru sebagai administrator kelas” (Sudjana 2005 : 15).
Menurut Wikipedia, Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik
pendidikan informal, pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang
pendidikan dan jenis pendidikan tertentu. Adapun istilah peserta didik yang mungkin
pernah kita dengar antara lain : Siswa, Mahasiswa, Taruna, Warga Belajar, Pelajar,
Murid, dan Santri.
2.2 Etika Guru terhadap Peserta Didik
Etika dalam bidang pendidikan khususnya di lingkungan sekolah tak melulu
soal bagaimana peserta didik memiliki etika yang baik terhadap gurunya, akan tetapi
juga sebaliknya. Seorang anak seringkali menganggap bahwa segala perbuatan dan
tingkah laku dari gurunya adalah sesuatu yang baik, sehingga ia akan
meniru/mencontoh perbuatan atau perilaku tersebut. Seperti slogan ‘Guru digugu dan
ditiru’, hal ini memiliki makna yang dalam bagi kehidupan seorang guru, maksud dari
slogan tersebut adalah bahwa sosok seorang guru sudah sepantasnya dapat dipercaya
dan ditiru, selain itu hal ini juga mengisyaratkan bahwa dalam berbagai peristiwa
yang terjadi dalam kehidupan, masyarakat berharap guru yang menjadi tauladan
karena ketika di sekolah guru menjadi panutan bagi siswanya.
Fungsi guru sebagai seorang pemimpin dan contoh teladan bagi peserta
didiknya, maka tentu ia harus memiliki hubungan yang baik dengan anak didiknya,
karena hubungan guru dengan peserta didik di dalam proses pendidikan belajar-
mengajar merupakan faktor yang sangat menentukan etika yang dimiliki oleh guru itu
sendiri kemudian akan diajarkan dan dididik kepada siswa nantinya, bagaimanapun
baiknya bahan pelajaran yang diberikan, bagaimanapun sempurnanya metode yang
dipergunakan, namun jika hubungan antara guru dengan anak didik tidak berlangsung
dengan harmonis maka dapat menciptakan sesuatu yang tidak diinginkan tentunya.
Tanggung jawab seorang pendidik(guru) sangatlah penting bagi anak didik,
karena anak pasti membutuhkan bantuan atau pertolongan dari pendidik. Sifat
ketergantungan ini sering dijumpai dalam hubungan kodrat antara orang tua dengan
anak atau dengan yang bertanggungjawab atas perkembangannya.
7
Guru sebagai tenaga profesional tentu juga memerlukan pedoman atau kode
etik guru agar terhindar dari segala penyimpangan. Adapun kode etik guru terhadap
anak didiknya antara lain :
1) Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia
seutuhnya yang berjiwa Pancasila.
2) Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.
3) Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan
melakukan bimbingan dan pembinaan.
4) Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya
proses belajar mengajar.
5) Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat
sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap
pendidikan.
6) Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu
dan martabat profesinya.
7) Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI
sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.
8) Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.
Di era millennial ini, masalah etika bisa dikatakan merupakan salah satu hal
yang memprihatinkan. Berbagai bentuk pelanggaran etika saat ini semakin merebak di
tengah-tengah masyarakat, baik dari guru terhadap murid bahkan sebaliknya. Guru
tentu harus menjadi garda terdepan dalam mencegah hal-hal buruk yang belum terjadi
serta mengatasinya. Tentu saja yang paling pertama harus membentuk etika tersebut
adalah guru itu sendiri.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, guru sejatinya menjadi teladan kepada
siswanya. Menjadikan diri guru sebagai model panutan adalah salah satu bentuk
aplikasi etika guru saat ini. Hampir semua perilaku guru, terpantau. Tidak hanya oleh
para siswanya, tetapi juga oleh masyarakat melihat zaman now ini media sosial telah
menjadi tempat di mana sesuatu bisa tersebar dengan begitu cepatnya.
Masyarakat adalah penilai yang baik. Mereka menilai guru tidak sama dengan
yang bukan guru. Mungkin saja penilaian mereka akan biasa saja jika suatu hal
8
dilakukan oleh yang bukan guru, tetapi akan berbeda jika guru yang berbuat hal
tersebut begitu juga dengan profesi lainnya.
Etika guru saat ini tidak cukup hanya baik di mata peserta didik saja, tetapi
juga harus baik dari penilaian masyarakat. Guru zaman sekarang mungkin tidak
menganggapnya sebagai risiko, tetapi justru menjadikan sebagai hal yang patut
disyukuri. Berusaha membentuk diri menjadi panutan sekurang-kurangnya kepada
anak didiknya sendiri, tentu akan berdampak pada diri guru itu sendiri. Dampak
positif dan juga akan berdampak terhadap mudahnya seorang guru membentuk
siswanya menjadi lebih baik.
Guru zaman now akan menganggap permasalahan etika adalah yang pertama,
selanjutnya baru masalah akademik siswa, terlebih lagi dalam kurikulum 2013 yang
telah diterapkan juga menjadikan aspek sikap/perilaku sebagai suatu penilaian yang
didalamnya sudah pasti terdapat etika.
Salah satu aspek penting pembangunan jangka panjang adalah pendidikan,
yang berarti pihak-pihak dalam proses pendidikan, utamanya guru, harus terus
dikembangkan. Karena ini juga merupakan salah satu tugas pemerintah untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa, sesuai yang tertulis di UUD 1945, dan seharusnya
menjadi fokus utama perbaikan pendidikan, karena guru adalah orang yang secara
langsung mendidik di lapangan.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
- Etika merupakan aturan mengenai sikap atau perilaku dilingkungan kita sesuai
dengan kebiasaan suatu tempat, situasi, dan kondisi tertentu.
- Profesi adalah suatu pekerjaan yang memerlukan pelatihan maupun penguasaan
terhadap ilmu pengetahuan tertentu. Atau profesi juga sering di artikan sebagai
pekerjaan yang memerlukan pelatihan dan keahlian khusus. Umumnya setiap
profesi memiliki asosiasi, memiliki kode etik, memiliki sertifikasi, dan memiliki
lisensi khusus untuk bidang profesi tertentu.
- Kode etik merupakan refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”, karena
segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok
sosial (profesi) itu sendiri.
- Kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu
kelompok masyarakat khususnya profesi tertentu.
- Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah
atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah yang
umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
- Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi
diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan informal,
pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan
jenis pendidikan tertentu.
- Guru adalah sosok professional dan terhormat di mata siapapun. Maka guru harus
benar-benar dapat digugu dan ditiru baik dalam lisan, perbuatan maupun perilaku,
agar dapat digugu dan ditiru seorang guru harus memiliki etika yang baik di mata
para anak didiknya.
3.2 Saran
Dengan adanya kode etik guru, sudah seharusnya seorang guru tidak
melakukan tindakan yang melanggar aturan-aturan dari kode etik guru itu sendiri.
Dalam menjalankan profesi sebagai seorang yang menjadi panutan, guru harus
mampu mematuhi kode etik guru yang telah disepakati profesi itu sendiri.
10
Sebaiknya pemerintah menaikkan gaji guru yang telah berkontribusi besar
dalam dunia pendidikan karena banyak alasan mengapa saat ini profesi guru menjadi
kurang diminati, diantaranya guru seringkali dipandang sebagai profesi yang
berpenghasilan rendah dibandingkan dengan profesi lain seperti arsitek dan insinyur.
Langkah awal yang mungkin paling sederhana adalah memperbaiki
kesejahteraan guru. Profesi guru yang dipandang tidak memiliki prospek harus segera
dihilangkan, sehingga semakin banyak orang muda yang dalam hatinya bermimpi
untuk menjadi seorang guru. Semakin tumbuhnya minat di kalangan pemuda untuk
menjadi guru, kualitas orang yang menjadi guru tentu saja akan lebih terjamin karena
guru bukan lagi menjadi profesi cadangan.
Para calon guru diharapkan mempelajari, memahami, serta menerapkan kode
etik profesi keguruan terutama tentang kode etik guru, sehingga kedepannya kualitas
pendidikan bisa menjadi lebih baik lagi.
Demikian makalah yang dapat kami paparkan. Akhir kata kami mohon maaf
kepada pembaca atas kekhilafan dalam makalah ini. Kritik dan saran sangat kami
harapkan demi kebaikan makalah ini maupun makalah-makalah lain kedepannya.
Semoga bermanfaat.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://duniamakalahpendidikanal-gazali.blogspot.co.id/2015/10/makalah-etika-guru-
terhadap_26.html
https://masimip.com/tech/pengertian-etika-penjelasan-etika/
https://chandrasilaen.wordpress.com/2010/04/20/kode-etik/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kode_etik_profesi
https://id.wikipedia.org/wiki/Peserta_didik
https://id.wikipedia.org/wiki/Guru
http://www.pengertianku.net/2017/07/pengertian-profesi-dan-contohnya.html
https://www.kompasiana.com/akiekoputra/5a18f04d42fdd327603ed3d2/guru-pelita-
yang-meredup
https://kimiacakep.blogspot.co.id/2017/03/makalah-tentang-etika-profesi-guru.html
https://www.kompasiana.com/itjechodidjah/guru-itu-digugu-dan-
ditiru_54f82b87a33311ae608b4cf1
https://ilmu-pendidikan.net/profesi-kependidikan/guru/kode-etik-guru-indonesia
https://www.kompasiana.com/www.msyukur.blogspot.com/
5a2b2db3caf7db5dd82be116/guru-zaman-now
12