10
ASH-SIDQU WA AL-KADZIBU ب كذ ل وا ذق ص ل اTema ketiga Mata Kuliah : Akhlak

Ash sidqu wa al-kadzibu

  • Upload
    lis-kuw

  • View
    48

  • Download
    12

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ash sidqu wa al-kadzibu

ASH-SIDQU WA AL-KADZIBUالصدق والكذب

Tema ketigaMata Kuliah : Akhlak

Page 2: Ash sidqu wa al-kadzibu

LANDASAN SYAR’IFirman Allah swt :

اد�ق�ين� ع� الص وا الله� و�ك�ون�وا م� ن�وا اتق� ا الذ�ين� آ�م� �ي�ه� -at ي�ا أtaubah (119)

ات� ن$$$� ؤ%م� ال%م� ن�ين� و� ؤ%م� ال%م$$$� ل�م�ات� و� ال%م�س$$$% ل�م�ين� و� إ�ن ال%م�س$$$%ات� اد�ق� اد�ق�ين� و�الص$$$$ ات� و�الص$$$$ ان�ت$$$$� ال%ق� ان�ت�ين� و� ال%ق$$$$� و�ع�ات� اش$$$� ال%خ� ع�ين� و� اش$$$� ال%خ� ات� و� اب�ر� اب�ر�ين� و�الص$$$ و�الص$$$ائ�م�ات� ائ�م�ين� و�الص$$ ات� و�الص$$ د2ق� ت�ص$$� ال%م� د2ق�ين� و� ت�ص$$� ال%م� و�ا اف�ظ$�ات� و�ال$ذاك�ر�ين� الل$ه� ك�ث$�ير4 ال%ح� م% و� ه� وج� ر� اف�ظ�ين� ف$� ال%ح$� و�

ا ع�ظ�يم4 ا ر4 أ�ج% و� ة4 ر� غ%ف� م� م% ل�ه� الله� أ�ع�د ات� الذاك�ر� -alو�Ahzab(35)

Page 3: Ash sidqu wa al-kadzibu

As-Shidqu ialah kesesuaian pembicaraan dengan kenyataan menurut keyakinan orang yang berbicara, As-Sidqhu ini kebalikan dari Al-Kadzibu (bohong).

Ada yang mengatakan As-Shidqu ialah kesesuaian ucapan hati dengan sesuatu yang dikabarkan (dhahirnya) secara bersamaan, jika salah satu syarat tersebut hilang maka tidak dinamakan jujur secara sempurna.

Page 4: Ash sidqu wa al-kadzibu

KEUTAMAAN ASH-SIDQU 1) Menjadi pendamping para Nabi alaihimus salaam Firman Alloh; Artinya:"Dan barangsiapa yang mentaati Alloh dan

Rosul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Alloh, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang sholeh, mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya". (QS. An-Nisaa' [4]: 69)

Memasukkannya ke Surga. Rosululloh sholallohu alaihi wassalam bersabda:

)) ا و�م� نة�، الج� إ�ل�ى د�ي% ي�ه% الب�ر إ�ن و� ، الب�ر2 إ�ل�ى د�ي% ي�ه% د%ق� الص2 إ�ن ف� ، د%ق� ب�الص2 ع�ل�ي%ك�م%دق� ي�ص� ل� ج� الر ال� ي�ز�

ا (( د2ي%ق4 ص� الله� ن%د� ع� ي�ك%ت�ب� تى ح� د%ق� الص2 ى ر� ي�ت�ح و� "Hendaklah kalian (berbuat) jujur!. Sesungguhnya jujur menunjukkan

kepada kebaikan, dan kebaikan menunjukkannya ke Surga. Dan senantiasa seorang (berbuat) jujur dan menjaga kejujurannya hingga ditulis disisi Alloh sebagai Ash-Shiddiq (orang yang jujur).

(HR. Muslim: 4721)

Page 5: Ash sidqu wa al-kadzibu

KEUTAMAAN ASH-SIDQU Menenangkan hati. Hasan Bin Ali rodhiallohu anhuma berkata:

د%ق� إ�ن الص2$ ، ف$� اال� ي�ر�ي%ب$�ك� ا ي�ر�ي%ب$�ك� إ�ل�ى م$� : (( د�ع% م$� لم� لى الل$ه� ع�ل�ي$%ه� و�س$� و%ل� الل$ه� ص$� س$� ظ%ت� م�ن% ر� ف� ح�(( oي%ب�ة %ن�ي%ن�ةo، و� الك�ذ%ب� ر� أ ط�م�

"Aku hafal dari Rosululloh sholallohu alaihi wassalam: "Tinggalkanlah perkara yang meragukanmu kepada perkara yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya kejujuran adalah ketenangan, dan bohong adalah kecemasan". (lihat Shohih Jami': 3377)

Membuat niat lebih besar. Rosululloh sholallohu alaihi wassalam bersabda:

))(( د�اء� ه� �ن�از�ل� الش ، ب�لغ�ه� الله� م� vد%ق اد�ة� ب�ص� ه� أ�ل� الله� الش م�ن% س� "Barangsiapa meminta kepada Alloh mati syahid dengan jujur, Alloh angkat dia

ketingkatan orang-orang yang syahid". (HR. Muslim: 1773)

Mendapatkan berkah. )) ب�اا و� ك$�ذ إ�ن% ك�ت�م$� ا، و� م$� ا ف�ي% ب�ي%ع�ه� م$� ا و� ب�ين$�ا ب$�و%ر�ك� ل�ه� د�ق� إ�ن% ص$� ا، ف$� ق$� ر ال�م% ي�ت�ف� ي$�ار� م$� ان� ب�الخ� الب�ي%ع$�

ا )) م� ك�ة� ب�ي%ع�ه� ت% ب�ر� ق� م�ح� "Penjual dan pembeli (memiliki) pilihan sebelum mereka berdua berpisah, jika

berdua berkata jujur dan menjelaskan (kekurangannya) maka diberkahi jual beli mereka. Dan jika berdua menyembunyikan (kekurangan) dan berbohong maka dihapus keberkahan jual beli mereka berdua". (HR. Bukhori: 1937)

Page 6: Ash sidqu wa al-kadzibu

Ibnu Qoyyim rohimahulloh berkata: "Jujur tiga (macam): perkataan, perbuatan dan keadaan".

Jujur dalam perkataan: lurusnya lisan pada perkataan seperti lurusnya tangkai diatas pangkalnya.

jujur dalam perbuatan: lurusnya perbuatan-perbuatan di atas perintah dan Ittiba' seperti lurusnya kepada diatas badan.

Jujur dalam keadaan: lurusnya perbuatan hati dan anggota badan diatas keikhlasan.

Page 7: Ash sidqu wa al-kadzibu

TERCELANYA AL-KADZIB (DUSTA)         Dusta merupakan akhlak tercela yang paling buruk. Dalam dusta

terhimpun segala keburukan dan kebusukan. Beragam penyakit seperti namimah (memfitnah), ghibah (menggunjing), dengki, hasud, takabur, permusuhan, pengkhianatan, perselingkuhan, dan lain-lain, termasuk korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), semuanya berasal dari dusta.

Jika jujur (shidq) adalah pangkal segala kebaikan, maka pangkal segala keburukan adalah dusta, sebab dusta melahirkan kejelekan demi kejelekan yang berujung pada kesengsaraan dan kebinasaan. Rumah tangga Samara (sakinah, mawaddah wa rahmah) pun mustahil dapat dibangun dengan dusta. Selama ada pendusta, baik itu suami atau istri, keharmonisan rumah tangga hanya menjadi mimpi atau utopia belaka. Membiarkan anak terbiasa berdusta berarti menghancurkan masa depannya. Menumbuhsuburkan pendusta, atau cuek terhadap gejala-gejala dusta, dalam sebuah organisasi, instansi, partai atau negara, berarti kita sedang menenggelamkan institusi tersebut ke dalam jurang kehancuran.

Rasulullah saw bersabda, "Hendaknya kalian selalu jujur. Sebab, kejujuran itu menghantarkan kepada kebajikan dan kebajikan itu menghantarkan kepada surga. Seseorang akan senantiasa jujur dan berusaha keras untuk jujur sampai dicatat di sisi Allah sebagai shiddiq (orang yang sangat jujur). Dan waspadalah terhadap dusta. Sebab, dusta itu menghantarkan kepada keburukan/kejahatan dan keburukan itu menghantarkan kepada neraka. Dan seseorang akan selalu dusta dan berusaha keras untuk dusta sampai dicatat di sisi Allah sebagai kadzdzaab (pendusta)" (HR Muslim no. 4721)

Page 8: Ash sidqu wa al-kadzibu

ANCAMAN DAN SIKSAAN BAGI PENDUSTA

• 1.Tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit• Dalam kajian Imam Ibnu Katsir, maksudnya adalah amal shaleh dan doanya tidak

diangkat (ke langit) alias tidak diterima oleh Allah swt., karena Allah swt hanya menerima dengan baik orang-orang yang bertakwa, menerima amal shaleh dan kepada-Nyalah naik ucapan-ucapan yang baik sebagaimana firman-Nya, "… kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang shalih dinaikkan-Nya [1250]" (QS Faathir [35]: 10).

• 2.Tidak akan masuk surga hingga unta masuk ke lubang jarum• Dosa dusta itu menyebabkan mereka tidak akan masuk surga selama-lamanya,

sebab mereka telah tertolak dari rahmat Allah. Penggunaan redaksi "hingga unta masuk ke lubang jarum" menunjukkan bahwa mereka mustahil masuk surga sebagaimana kemustahilan masuknya unta ke lubang jarum. Ibnu Abbas ra berkata, "Sesungguhnya Allah sangat bagus sekali dalam membuat tasybih (penyamaan) dengan unta. Bahwa benang cocok untuk dimasukkan ke dalam lubang jarum, sementara unta tidak tepat." (At Tafsir Al Munir, Dr Wahbah Az Zuhaili, VIII/25).

• 3.Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka)

• Begitu bahayanya dusta, balasannya pun dahsyat, yaitu neraka. Keadaan mereka di neraka pun sungguh sangat mengenaskan. Mereka mempunyai tikar tidur, tapi bukan terbuat dari bahan polyester misalnya, melainkan terbuat dari api neraka, ditambah lagi di atas mereka ada selimut (penutup) dari neraka. Maksudnya, mereka terkepung dalam api neraka sehingga tidak pernah akan bisa lolos sebagaimana firman Allah, "Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka" (QS Al-Humazah [108]: 8) dan firman-Nya, "Dan Sesungguhnya Jahannam itu benar-benar meliputi orang-orang yang kafir" (QS At-Taubah [9]: 49). Lalu firman-Nya yang lain, "Bagi mereka lapisan-lapisan dari api di atas mereka dan di bawah mereka pun lapisan-lapisan (dari api)" (QS Az-Zumar [39]: 16).

Page 9: Ash sidqu wa al-kadzibu

Pertama: Dusta kepada Allah dan Rasul-Nya. Inilah dusta yang paling besar yang dapat menjadikan kufur pelakunya sehingga berhak mendapatkan laknat dan jauh dari rahmat Allah. Termasuk dalam jenis dusta ini adalah menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah, mendustakan ayat-ayat Allah (seperti dalam ayat di atas), mendustakan para rasul dan menuduh mereka bohong, dan mendustakan hari kebangkitan dan hari pembalasan serta hal-hal yang gaib yang sudah diterangkan oleh Al-Quran dan As-Sunnah.

Kedua: Dusta kepada manusia. Dusta jenis ini termasuk dalam kategori dosa besar dan termasuk sifat dan karakter orang munafik, sebab kejujuran keimanan seseorang akan menjauhkan dari sifat tercela ini. Termasuk dalam jenis dusta ini adalah memberikan kesaksian palsu, sumpah palsu, dusta dalam jual beli, dusta dalam canda, dusta untuk merusak hubungan orang lain, termasuk hubungan suami istri, menyebar informasi dusta seperti isu, gosip, dan lain-lain. Termasuk dalam kategori ini dusta kepada anak kecil, sesuatu yang bagi sebagian orang (juga orangtua terhadap anak) menjadi kebiasaan, bahkan melakukannya tanpa beban. Padahal Nabi saw pernah mewanti-wanti dalam sabdanya, "Barangsiapa mengatakan kepada anak kecil: Kemarilah, ini saya kasih (sesuatu), kemudian ternayata ia tidak memberinya sesuatu, maka hal ini merupakan dusta" (HR Ahmad dan dihasankan oleh Al-Albaani).

Page 10: Ash sidqu wa al-kadzibu

Ibnu Syihab az Zuhri, seorang tabi’in, berkata, “Aku belum pernah mendengar adanya dusta yang diperbolehkan kecuali dalam tiga hal yaitu ketika perang, untuk mendamaikan orang yang berselisih dan ucapan suami untuk menyenangkan istrinya atau sebaliknya.”

(HR Muslim no : 6799).