4
1 BAHAYA KORUPSI (GHULUL) Ini adalah nashihat yang kuberikan khususnya kepadaku dan umumnya kepada seluruh kaum muslimin yang menanggung amanah-sebagai pegawai-yang digaji oleh pemerintah untuk pekerjaannya itu. Latar belakang penulisan risalah ini, berangkat dari pengalaman penulis sendiri yang sejak menjadi pegawai di Instansi pemerintah 1 , beberapa kali mendapatkan pungutan-pungutan yang tidak jelas (liar). Mulai dari SK CPNS sampai saat terakhir,- yang juga sudah menjadi rahasia umum-, yaitu ketika pemberkasan untuk kenaikan pangkat dan ketika SK kenaikan pangkat turun, dengan dalih uang jalan, uang transport atau uang ‘rokok’. Terkadang semua ini, dimanipulasi dengan nama hadiah dan sejenisnya, yang seakan-akan hal itu diberikan secara sukarela. Innalillahi wa inna ilaihi raaji’un. Untuk itulah, kepada siapa saja yang menerima amanah-sebagai pegawai- kutuliskan risalah singkat ini. HARAM MEMAKAN HARTA ORANG LAIN DENGAN CARA YANG BATHIL Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: ََ ﯾﱡﮭَ أَ ﺬﯾِ اﻟﱠﻮاُ ﻣﻨَ آﻮاُ ﻛﻠَُْْ َُ ﻮاﻟَ َْ أْ َُ ﯿﻨَِْ طِ َ ﻟﺒْ ِ... ) ٢٩ ( Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil [QS.An-Nisa:29] وﻻَ ﻮاُ ﻛﻠَُْْ َُ ﻮاﻟَ َْ أْ َُ ﯿﻨَِْ طِ َ ﻟﺒْ ِﻮاُ ﺪﻟُْ وﺗَ ََِِ إ مِ ﺤﱠﻜﺎُ ْ اﻮاُ ﻛﻠًَُِْ ﺮﯾﻘَِْ ِ لِ ﻮاَ َْ أ سِ اﻟﻨﱠﺎِ ْ ﺎﻹُِْ ﻧﺘَْ وأَ نَ ﻤﻮَُ ﻌﻠَْ) ١٨٨ ( Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, Padahal kamu mengetahui.[QS.al-Baqarah:188] APA YANG DIAMBIL SELAIN GAJI-DENGAN TANPA HAQ-MAKA TERMASUK GHULUL Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam pernah bersabda: ﻤﻞ ،َ َ َ ﻋﻠَ ْ ُ ْ ِ ُ ﺎهَ ﻠﻨْ َ َْ ﺳﺘْ ﻦ اِ َ )) َ ﻤﻨََ ﻜﺘًََ ﻄﺎَ ﺨﯿْ ِ (( ِ َ َﯿِ م اﻟﻘَ َﻲ ﺑﮫ ﯾِﺄﺗًَﻮﻻُ ﻏﻠُ نَ ﻛﺎَ ، ُ َ ﻮﻗَْ ﻤﺎ ﻓََArtinya: Barangsiapa di antaramu kami minta mengerjakan sesuatu untuk kami, kemudian ia menyembunyikan satu alat jahit (jarum) atau lebih dari itu, maka perbuatan itu ghulul (korupsi) harus dipertanggung jawabkan nanti pada Hari Kiamat.” (HR Muslim). Dalam hadits lain disebutkan: َ ِ ﯿَِ ﻦ أْ َ َ ﺪةَ ْ َُ ﻦ ﺑِ ْ ِ ﱠﷲِ ْ َ ْ َ ل:َ َ ﻢ ﻗَ ﺳﻠﱠَ وَ ِ ﯿَْ ﻋﻠَ ُ ﱠﻰ ﷲ ﺻﻠَ ﱢﻰِ ﻦ اﻟﻨﱠﺒِ ُ ﺎهَ ﻗﻨْ زَ ََ ﻞ ﻓٍ َ َ َ ﻋﻠَ ُ ﺎهَ ﻠﻨْ َ َْ ﺳﺘْ ﻦ اِ َ لٌ ُ ﻏﻠُ َُ َ ﻚ ﻓَِ ذﻟَ َ َْ ﺬ ﺑَ ََ ﻤﺎ أََﺎ ﻓً زﻗْ رِ Dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya, Buraidah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa saja yang kami pekerjakan, lalu dia telah kami beri gaji, maka semua harta yang dia dapatkan di luar gaji (dari 1 Saya bekerja dilingkungan kementerian agama

Bahaya korupsi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bahaya korupsi

1

BAHAYA KORUPSI (GHULUL)

Ini adalah nashihat yang kuberikan khususnya kepadaku dan umumnya kepada seluruh kaum muslimin yang menanggung amanah-sebagai pegawai-yang digaji oleh pemerintah untuk pekerjaannya itu.

Latar belakang penulisan risalah ini, berangkat dari pengalaman penulis sendiri yang sejak menjadi pegawai di Instansi pemerintah1, beberapa kali mendapatkan pungutan-pungutan yang tidak jelas (liar). Mulai dari SK CPNS sampai saat terakhir,-yang juga sudah menjadi rahasia umum-, yaitu ketika

pemberkasan untuk kenaikan pangkat dan ketika SK kenaikan pangkat turun, dengan dalih uang jalan, uang transport atau uang ‘rokok’. Terkadang semua ini, dimanipulasi dengan nama hadiah dan sejenisnya, yang seakan-akan hal itu diberikan secara sukarela. Innalillahi wa inna ilaihi raaji’un.

Untuk itulah, kepada siapa saja yang menerima amanah-sebagai pegawai- kutuliskan risalah singkat ini.

HARAM MEMAKAN HARTA ORANG LAIN DENGAN CARA YANG BATHIL

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

)٢٩(... بالباطل بینكم أموالكم تأكلوا ال آمنوا الذین أیھا یاHai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil[QS.An-Nisa:29]

كام إلى بھا وتدلوا بالباطل بینكم أموالكم تأكلوا وال وأنتم باإلثم الناس أموال من فریقا لتأكلوا الح

)١٨٨( تعلمون Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, Padahal kamu mengetahui.[QS.al-Baqarah:188]

APA YANG DIAMBIL SELAIN GAJI-DENGAN TANPA HAQ-MAKA TERMASUK GHULUL

Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam pernah bersabda:

فما فوقھ ، كان غلوال یأتي بھ یوم القیامة ))مخیطا فكتمنا(( من استعملناه منكم على عمل ،Artinya:

Barangsiapa di antaramu kami minta mengerjakan sesuatu untuk kami, kemudian ia menyembunyikan satu alat jahit (jarum) atau lebih dari itu, maka perbuatan itu ghulul (korupsi) harus dipertanggung jawabkan nanti pada Hari Kiamat.” (HR Muslim).

Dalam hadits lain disebutkan:

هللا بن بریدة عن أبیھ ع ى هللا علیھ وسلم قال:عن عبد ى صل من استعملناه على عمل فرزقناه ن النب

رزقا فما أخذ بعد ذلك فھو غلول

Dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya, Buraidah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa saja

yang kami pekerjakan, lalu dia telah kami beri gaji, maka semua harta yang dia dapatkan di luar gaji (dari

1 Saya bekerja dilingkungan kementerian agama

Page 2: Bahaya korupsi

2

pekerjaan tersebut -pent) adalah harta yang berstatus ghulul (korupsi).” (HR. Abu Daud, no. 2943;

Dalam Kaifa, hlm. 11, Syekh Abdul Muhsin al-Abbad mengatakan, “Diriwayatkan oleh Abu Daud dengan

sanad yang shahih dan dinilai shahih oleh al-Albani.”)

Asy Syaukani menjelaskan, dalam hadits ini terdapat dalil tidak halalnya (haram) bagi pekerja

(petugas) mengambil tambahan di luar imbalan (upah) yang telah ditetapkan oleh orang yang

menugaskannya, dan apa yang diambilnya di luar itu adalah ghulul (korupsi).2

ى هللا علیھ وسلم یقول: هللا صل ى قال سمعت رسول ى بن عمیرة الكند منكم على من استعملناه عن عد

عمل فكتمنا مخیطا فما فوقھ كان غلوال یأتى بھ یوم القیامة Dari ‘Adi bin ‘Amirah al-Kindi, Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barangsiapa di antara kalian yang kami beri amanah dengan suatu pekerjaan, lalu dia tidak menyerahkan

sebuah jarum atau yang lebih bernilai daripada itu kepada kami, maka harta tersebut akan dia bawa pada

hari kiamat sebagai harta ghulul (korupsi).” (Hr. Muslim, no. 4848)

NASHIHAT UNTUK PEGAWAI YANG SUKA MENERIMA “HADIAH”

Dari Abu Humaid as-Sa’idi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مال ھدأیا غلول الع“Hadiah untuk para pegawai adalah ghulul (harta yang di dapat dari khianat terhadap amanah,

korupsi).” (HR. Ahmad, no. 23601)

BAHAYA GHULUL BAGI PELAKUNYA

Memakan harta ghulul adalah penyebab kehinaan dan dapat memasukkan pelakunya kedalam neraka-

na’udzubillah-berdasarkan hadits dari Ubadah bin ash Shamit radhiyallâhu' anhu, bahwa Nabi shallallâhu 'alaihi wa sallam bersabda :

ن ونار وشنار القیامة یوم اھلھ على عار الغلول فا

Karena sesungguhnya ghulul (korupsi) itu adalah kehinaan, aib dan api neraka bagi pelakunya[HR. Ibnu Majah dalam kitab al Jihad, bab al Ghulul hadits no.2850, dishahihkan oleh syaikh albani dalam Shahih Sunan Ibnu Majah dan Shahihul jami’ush shaghir no. 7869]

Selain itu, orang yang mati dalam keadaan membawa harta ghulul (korupsi), ia tidak mendapat

jaminan atau terhalang masuk surga.

Hal itu dapat dipahami dari sabda Nabi shallallâhu 'alaihi wa sallam:

"Barangsiapa berpisah ruh dari jasadnya (mati) dalam keadaan terbebas dari tiga perkara, maka ia (dijamin) masuk surga. Yaitu kesombongan, ghulul (korupsi) dan hutang".(HR Ahmad, no. 21291; at Tirmidzi, no. 1572; an Nasaa-i dan Ibnu Majah)

Dalam hadits lain disebutkan:

2 Nailul Authar, 4/233.

Page 3: Bahaya korupsi

3

ما كان یوم خیبر أقبل نفر من دثنى عمر بن الخطاب قال ل هللا بن عباس قال ح ى عبد -صحابة النب

روا على رجل فقالوا فالن -صلى هللا علیھ وسلم شھید. فقال رسول فقالوا فالن شھید فالن شھید حتى م

».أو عباءة غلھابردة كال إنى رأیتھ فى النار فى«-صلى هللا علیھ وسلم-هللا

هللا م قال رسول یدخل الجنة إال یا ابن الخطاب اذھب فناد فى الناس إنھ ال «-صلى هللا علیھ وسلم-ث

رواه مسلم».أال إنھ ال یدخل الجنة إال المؤمنون «قال فخرجت فنادیت ».المؤمنون

Abdullah bin Abbas radhiallohu’anhuma berkata, Umar bin Al-Khatthab radhiallahu’anhu menceritakan

kepadaku, ia berkata: “Bahwa pada perang Khaibar beberapa sahabat menghadap Rasulullah

shalallahu’alaihi wasallam seraya mengatakan: Fulan mati syahid dan Fulan mati syahid sehingga mereka

datang atas seorang lelaki maka mereka berkata: Fulan mati syahid. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa

sallam menjawab: Tidak, sesungguhnya saya melihatnya ada di neraka, karena ia menyembunyikan sehelai

burdah (baju) atau aba’ah.Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Wahai Ibnul

Khatthab, pergilah maka serukan kepada orang-orang bahwa tidak masuk surga kecuali orang-orang

mu’min.” Ia (Umar) berkata: Maka aku keluar lalu aku serukan: Ingatlah sesungguhnya tidak masuk surga

kecuali orang-orang mu’min. (HR Muslim).

Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam juga bersabda:

ي أصابھا یوم خیبر من المغانم، لم تصبھا المقاسم، شملة الت ن ال لتشتعل علیھ ناراوالذي نفسي بیده، إ

Dan demi dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sungguh sehelai kain kecil dari harta ghanimah yang dia curi pada perang Khaibar yang diluar pembagian ghanimah akan menjadi bara api (di alam kuburnya). [Shahih diriwayatkan Imam Bukhari dalam Shahihnya (4234) dan Imam Muslim dalam Shahihnya (115)]

SIKAP ULAMA SALAF TERHADAP PERBUATAN GHULUL

Dikisahkan Iyadh bin Ghanam diangkat sebagai Gubernur Himsh di masa Khalifah Umar bin Khaththab, Ia berkata:

دى ي من أن أخون فلسا أو أتع ب إل ق بالمنشار أح !فو هللا! ألن أش

Demi Allah, seandainya badanku dibelah dengan gergaji, itu lebih aku sukai daripada aku berkhianat mengambil harta negara, meski hanya satu fulus (-seratus rupiah-) atau aku bertindak melampaui batas.’

Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda:

یربو لحم نبت من سحت إال كانت النار أولى بھ یا كعب بن عجرة، إنھ ال

Wahai Ka’ab bin Ujrah, sesungguhnya daging yang tumbuh dari barang haram tidak akan tumbuh kecuali neraka paling berhak dengannya. [Shahih diriwayatkan Imam at-Tirmidzi dalam Sunannya (614I dan Imam ad-Darimi dalam Sunannya (2674)].

ول ما ینتن من اإلنسان بطنھ ، فمن استطاع أن ال یأكل إال طیبا فلیفعل ن أ إ

“Sesungguhnya bagian badan manusia yang pertama kali membusuk adalah perutnya. Oleh karena itu,

barangsiapa yang mampu untuk memakan makanan yang halal saja, maka hendaknya dia usahakan.” (HR.

Bukhari, no. 6733, dari Jundab bin Abdillah)

Page 4: Bahaya korupsi

4