Upload
sulistia-rini
View
1.071
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
NURSING CARE DELIVERY SISTEM
Disusun Oleh1 . Kharisma Ladynda2 . Anah nur’aliyah3 . Rizky sefrianto4 . Yahya saiful r5 . Siti nur’aeni6 . Alfiani desya
PRODI S1 KEPERAWATANSTIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wata’ala atas
segala anugerah dan kenikmatan yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan dengan membahas
nursing case manajement dan patient focus care. Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah Manajement Keperawatan Program Study S1 Keperawatan Stikes Al-
irsyad Al-islamiyyah Cilacap.
Kami menyadari bahwa di dalam penyusunan tugas ini, tidak sedikit
hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari pula bahwa kelancaran
dalam penyusunan tugas ini tidak lain berkat rahmat dari Allah Subhanahu
wata’ala. Kemudian bantuan, dorongan dan bimbingan rekan–rekan juga
memudahkan kami sehingga kendala–kendala yang dihadapi dapat teratasi dengan
baik. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan dan semua pihak
yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam
penulisan makalah ini.
Selanjutnya, kami merasa dalam penyusunan makalah ini, masih banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi yang tersaji mengingat
keterbatasan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan penyusunan makalah
ini.
Kami berharap semoga Allah Subhanahu wata’ala memberikan imbalan
yang setimpal pada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan dan
bimbingan kepada kami. Amiin ya Rabbal ‘alamiin.
Cilacap, 05 Oktober 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan jaman menuntut perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan
untuk bersikap profesional. Profesionalisme perawat dapat diwujudkan
dibidang pelayanan kesehatan di rumah sakit. Salah satu usaha untuk
memberikan pelayanan yang berkualitas dan profesional tersebut adalah
pengembangan model praktek keperawatan profesional (MPKP) yang
memungkinkan perawat professional mengatur pemberian asuhan
keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan
tersebut. MPKP sangat bermanfaat bagi perawat, dokter, pasien dan profesi
lain dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Dengan MPKP, perawat
dapat memahami tugas dan tanggung jawabnya terhadap pasien sejak masuk
hingga keluar rumah sakit. Implementasi MPKP harus ditunjang dengan
sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang memadai.
Banyak metode praktek keperawatan yang telah dikembangkan selama
35 tahun terakhir ini, yang meliputi keperawatan fungsional, keperawatan
tim, keperawatan primer, praktik bersama, dan manajemen kasus. Setiap
unit keperawatan mempunyai upaya untuk menyeleksi model yang paling
tepat berdasarkan kesesuaian antara ketenagaan, sarana dan prasarana, dan
kebijakan rumah sakit. Katagori pasien didasarkan atas, tingkat pelayanan
keperawatan yang dibutuhkan pasien , Usia, Diagnosa atau masalah
kesehatan yang dialami pasien dan terapi yang dilakukan (Bron , 1987).
Pelayanan yang profesional identik dengan pelayanan yang bermutu, untuk
meningkatkan mutu asuhan keperawatan dalam melakukan kegiatan
penerapan standart asuhan keperawatan dan pendidikan berkelanjutan.
Dalam kelompok keperawatan yang tidak kalah pentingnya yaitu bagaimana
caranya metode penugasan tenaga keperawatan agar dapat dilaksanakan
secara teratur, efesien tenaga, waktu dan ruang, serta meningkatkan
ketrampilan dan motivasi kerja. Menurut Tappen (1995), model pemberian
asuhan keperawatan ada enam macam, yaitu: model kasus, model
fungsional, model tim, model primer, model manajemen perawatan, dan
model perawatan berfokus pada pasien.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah itu nursing case manajement ?
2. Apakah itu patient focus ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
- Memahami nursing care delivery sistem
2. Tujuan Khusus
- Mengetahui nursing case manajement dan patient focus
BAB II
PEMBAHASAN
A. NURSING CASE MANAJEMENT
a. Pengertian
Model manajemen kasus merupakan generasi kedua dari model primary
nursing. Dalam model ini asuhan keperawatan dilaksanakan berdasarkan
pandangan, bahwa untuk penyelesaian kasus keperawatan secara tuntas
berdasarkan berbagai sumber daya yang ada.
Metode manajemen kasus keperawatan adalah bentuk pemberian asuhan
keperawatan dan manajemen sumber-sumber terkait yang memungkinkan
adanya manajemen yang strategis dari cost dan quality oleh seorang perawat
untuk suatu episode penyakit hingga perawatan lanjut.
Pengembangan metode ini didasarkan pada bukti-bukti bahwa manajemen
kasus dapat mengurangi pelayanan yang terpisah-pisah dan duplikasi. Di sisi
lain, metode kasus keperawatan ini akan memberikan kesempatan untuk
komunikasi di antara perawat, dokter, dan tim kesehatan lain, efisien dalam
manajemen perawatan melalui monitoring, koordinasi dan intervensi.
Dalam manajemen kasus keperawatan, seorang perawat akan bertugas
sebagai case manager untuk seorang (mungkin lebih) pasien, sejak masuk ke
rumah sakit hingga pasien tersebut selesai dari masa perawatan dan
pengobatan. Sebagai case manager, perawat memiliki tanggung jawab dan
kebebasan untuk perencanaan, pelaksanaan, koordinasi, dan evaluasi. Untuk
mencapai tujuan yang diharapkan, dalam memberikan asuhan keperawatan
dengan metode manajemen kasus, case manager senantiasa
mempertimbangkan dua rangkaian dari quality-cost-access dan consumers-
providers-funders.
b. Tujuan metode case manajement
1. Menetapkan pencapaian tujuan asuhan keperawatan yang diharapkan
sesuai dengan standar.
2. Memfasilitasi ketergantungan pasien sesingkat mungkin
3. Menggunakan sumber daya seefisien mungkin.
4. Efisiensi biaya
5. Memfasilitasi secara berkesinambungan asuhan keperawatan melalui
kolaborasi dengan tim lainnya.
6. Pengembangan profesionalisme dan kepuasan kerja.
7. Memfasilitasi alih ilmu pengetahuan
c. Kerangka kerja manajement kasus
1. Pasien masuk melalui “agency kesehatan”, manager mempunyai
kewenangan dan tanggung jawab dalam perencanaan sampai dengan
evaluasi pada episode tertentu tanpa membedakan pasien itu berasal
dari unit mana.
2. Dalam manajemen kasus menggunakan dua cara, yaitu:
- Case Management Plan (CMP). Merupakan perencanaan bersama
dari masing-masing profesi kesehatan.
- Critical Path Diagram (CPD). Merupakan penjabaran dari CMP
dan ada target waktunya.
3. Manager mengevaluasi perkembangan pasien setiap
hari, yang mengacu pada tujuan asuhan keperawatan yang telah
ditetapkan. Bentuk spesifik dari manajemen kasus ini tergantung dari
karakteristik tatanan asuhan keperawatan.
d. Kekurangan dan kelebihan manajement kasus
1. Kekurangan
- Kemampuan tenga perawat pelaksana dan siswa perawat yang
terbatas sehingga tidak mampu memberikan asuhan secara
menyeluruh
- Membutuhkan banyak tenaga.
- Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga
tugas rutin yang sederhana terlewatkan.
- Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama perawat
penaggung jawab klien bertugas.
2. Kelebihan
- Kebutuhan pasien terpenuhi.
- Pasien merasa puas.
- Masalah pasien dapat dipahami oleh perawat.
- Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapai.
e. Metode Kasus
Setiap perawat ditugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan pasien saat
dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap shift, dan
tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang sama pada hari
berikutnya. Metode penugasan kasus biasanya diterapkan satu pasien satu
perawat, dan hal ini umumnya dilaksanakan untuk perawat privat atau untuk
keperawatan khusus seperti: isolasi, intensivecare, perawatan kesehatan
komunitas.
Kelebihannya adalah perawat lebih memahami kasus per kasus, sistem
evaluasi dari manajerial menjadi lebih mudah.
Kekurangannya adalah belum dapat diidentifikasi perawat penanggung
jawab, perlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan dasar
yang sama.
Bagan 2.6.Sistem Asuhan Keperawatan Case Method Nursing
Kepala Ruangan
Staf Perawat
Staf Perawat
Staf Perawat
Pasien
Pasien
Pasien
B. PATIENT FOCUS
a. Pengertian
Patient focus care yaitu pengorganisasian/asuhan keperawatan dimana
perawat mempu memberikan asuhan keperawatan mencakup seluruh aspek
keperawatan yang dibutuhkan.
Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada seorang pasien secara
menyeluruh. Untuk mengetahui apa yang harus dilakukan pada pasien dengan
baik. Sehingga metode ini sesuai jika digunakan untuk ruangan ICU ataupun
IICU .
b. Kelebihan dan kekurangan patient focus
1. Kelebihan :
- pengorganisasian pelayanan/asuhan keperawatan dimana
perawat mampu memberikan asuhan keperawatan mencakup
seluruh aspek keperawataan yang dibutuhkan.
2. Kekurangan :
- Sederhana dan langsung
- Garis pertanggungjawaban yang jelas
- Kebutuhan pasien cepat terpenuhi
- Memudahkan perencanaan tugas
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Model manajemen kasus merupakan generasi kedua dari model primary
nursing. Beberapa ahli seperti Sitorus, American Nurses Association, ANA dalam
Marquis dan Hutson berpendapat tentang model manajemen kasus yang berinti
bahwa manajemen kasus dibuat bersamaan dengan adanya pelayanan kesehatan
dan berfokus pada klien.
DAFTAR PUSTAKA
- dokumen.tips/documents/nursing-care-delivey-system.html
- http://nissa-uchil.blogspot.co.id/2014/10/kelompok-4-model-keperawatan-
manajemen_27.html
- http://www.serbaserbiperawat.com/2012/02/metode-pemberian-asuhan-
keperawatan.html