Upload
dhedie-susilo
View
855
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
berkenan menganugerahkan kesempatan ini sehingga tugas mata kuliah
“Kakubujar” tahun 2013 dalam penyediaan buku ajar Buku Ajar IPS
Geografi untuk Tingkat SMP/MTs Kelas VII Semester 2 dapat
diselesaikan oleh penulis.
Tujuan dari penulis adalah memberi bantuan kepada peserta didik
dalam mencapai tujuan mempelajari geografi khususnya bagi kalangan
siswa/i SMP/MTs kelas VII Semester 2 untuk memahami berbagai
fenomena dari dinamika kependudukan. Buku ini disusun untuk
memudahkan siswa dalam memahami tiga pemahaman tentang faktor
dari pertumbuhan penduduk yang meliputi faktor kelahiran, kematian
dan migrasi.
Buku ini disajikan dalam bahasa yang sederhana dan mudah di
pahami, sehingga peserta didik lebih nyaman membaca dan tidak
kesulitan dalam mendiskripsikan materi tentang kependudukan. Dalam
hal ini peserta didik diajak untuk berperan aktif sebagai pelaku utama
dalam kegiatan pembelajaran.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang berkenan memberikan kritik dan saran dalam rangka
penyempurnaan buku ini di kemudian hari. Akhirnya penulis berharap
dengan terbitnya buku ajar ini dapat memberikan motivasi yang positif
bagi mahasiswa/i Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Surakarta dalam membuat buku ajar bagi peserta
didiknya kelak.
Surakarta, Juni 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
BAB 1 PERTUMBUHAN PENDUDUK 1
A. Pertumbuhan Penduduk 2
B. Jenis-jenis Pertumbuhan Penduduk 8
C. Faktor – Faktor Pertumbuhan Penduduk 9
Uji Kompetensi 20
BAB 2 KOMPOSISI PENDUDUK 25
A. Pengertian Komposisi Penduduk 26
B. Jenis-Jenis Komposisi Penduduk 26
Uji Kompetensi 33
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Grafik Pertumbuhan Penduduk Indonesia ………….. 4
Gambar 1.2 Kelahiran Bayi ………………………………………. 10
Gambar 1.3 Kematian ……………………………………………. 12
Gambar 1.4 Migrasi Penduduk …………………………………... 15
Gambar 2.1 Piramida Penduduk Muda ………………………….. 27
Gambar 2.2 Piramida Penduduk tetap …………………………… 28
Gambar 2.3 Piramida Penduduk Tua …………………………….. 29
STANDAR ISIStandar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran IPS Geografi SMP/MTs Kelas VII Semester 2
Standar Kompetensi :
1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan
pertumbuhan jumlah penduduk
Kompetensi Dasar :
1.2 Mengidentifikasi permasalahan kependudukan dan upaya
Penanggulangannya
Indikator :
- Mendiskripsikan pengertian dan faktor-faktor pertumbuhan
penduduk
- Mendiskripsikan pengertian komposisi penduduk
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat :
- Mendiskripsikan definisi dan faktor-faktor pertumbuhan
penduduk
- Mendiskripsikan definisi komposisi penduduk
BAB1 PERTUMBUHAN
PENDUDUK
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat mendiskripsikan pengertian Pertumbuhan Penduduk2. Siswa dapat memahami Metode Pengumpulan Data Kependudukan3. Siswa dapat Mengidentifikasi faktor permasalahan pertumbuhan
kependudukan ( kelahiran, kematian, dan migrasi )
A. Pertumbuhan PendudukPertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang
dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan mengurangi
jumlah penduduk. Secara terus menerus pertumbuhan penduduk akan
dipengaruhi jumlah bayi yang lahir ( menambah jumlah penduduk ),
tetapi disisi lain akan dikurangi oleh jumlah kematian yang terjadi
pada semua kelompok umur. Sementara itu, migrasi juga berperan
dalam mempengaruhi jumlah penduduk imigran ( pendatang ) akan
menambah dan emigran ( penduduk yang keluar ) akan mengurangi
jumlah penduduk suatu negara. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh tiga komponen demografi,
yaitu fertilitas, mortalitas, dan migrasi.
Hal diatas dapat diartikan bahwa Penduduk mengalami
perkembangan baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Perkembangan tersebut dapat diidentifikasi berdasarkan berbagai
data kependudukan yang ada. Selain itu, data kependudukan dapat
digunakan untuk mengetahui pertumbuhan penduduk.
1. Pengumpulan Data Kependudukan
Penduduk Indonesia adalah mereka yang tinggal di
Indonesia pada saat dilakukan sensus dalam kurun waktu
minimal enam bulan. Data tentang kualitas dan kuantitas
penduduk Indonesia dapat diketahui melalui beberapa cara,
diantaranya metode sensus, registrasi dan survei penduduk.
a. Sensus Penduduk
PBB ( UN, 1958 ) dalam “Principle and
Recommendations for National Population cencuses,”
mendefinisikan Sensus penduduk ( cacah jiwa ) adalah
keseluruhan pencacahan, pengumpulan, penyusunan, dan
penerbitan data demografi, ekonomi, dan sosial yang
menyangkut semua orang pada waktu tertentu di suatu negara
atau wilayah tertentu.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
Sensus Penduduk memiliki tiga definisi. Yakni pencatatan
menyeluruh, dalam jangka waktu tertentu, dan mencangkup
wilayah tertentu. Berikut adalah penjelasan mengenai ketiga
dimensi tersebut.
1) Pencatatan yang menyeluruh terhadap semua orang.
Artinya, semua orang yang tinggal di suatu
wilayah atau di suatu negawa wajib di catat, tanpa
terkecuali.bahkan, diperlukan pula untuk mencatat
penduduk suatu negara yang sedang bekerja di luar
negeri, seperti korps diplomatik dan pelajar/mahasiswa.
Dalam hal ini sensus mencangkup semua orang,baik
secara de jure maupun de facto.
2) Dilaksanakan pada jangka waktu tertentu.
Artinya, sensus harus dilaksanakan pasa duatu
waktu tertentu, umumnya 10 tahun sekali. Selain itu,
pencacahan dilakukan secara serentak, idealnya pada
waktu yang bersamaanuntuk menghindari cacah ganda (
double counting ).
3) Mencangkup suatu wilayah tertentu.
Artinya, ruang lingkup sensus harus meliputi suatu
wilayah administrative tertentu dan biasanya digunakan
batasan administratif negara.
Sensus penduduk di Indonesia dilakukan setiap
sepuluh tahun sekali ( setiap dekade ). Pemerintah Indonesia
telah melaksanakan sensus penduduk pada tahun 1930, 1961,
1970, 1980, 1990, 2000, dan terakhir pada tahun 2010.
Kegiatan sensus penduduk meliputi kegiatan pengumpulan,
pengolahan, penilaian, analisis, dan penyajian kependudukan.
Data yang di sajikan meliputi data demografi, sosial,
ekonomi, dan lingkungan hidup.
Grafik Pertumbuhan Penduduk Indonesia
Gambar 1.1 Grafik Pertumbuhan Penduduk IndonesiaSumber : geolebak.blogspot.com
Sensus penduduk di Indonesia dilakukan dengan
metode cavasser, yaitu mengkombinasikan sensus de facto
dan sensus de jure. Sensus penduduk harus di lakukan agar
pemerintah memiliki data kependudukan terbaru ( up to date )
mengenai:
a) Perkembangan jumlah penduduk,
b) Tingkat pertumbuhan penduduk,
c) Persebaran dan kepadatan penduduk,
d) Komposisi penduduk,
e) Arus migrasi, serta
f) Rencana pembangunan berbagai bidang.
Metode sensus penduduk ada dua, yaitu sebagai berikut.
1) Metode Householder
Petugas sensus memberi daftar pertanyaan tentang
data kependudukan kepada penduduk untuk di isi dan
megambilnya kembali setelah diisi. Metode ini cocok
dilakukan di daerah yang penduduknya berpendidikan
cukup.
2) Metode Canvasser
Petugas sensus mendatangi dan mewawancarai
penduduk, serta mengisi daftar pertanyaan tentang
kependudukan sesuai jawaban dari penduduk. Metode ini
cocok dilakukan di daerah yang penduduknya
berpendidikan relatif rendah.
Berdasarkan tempat tinggal penduduk, sensus penduduk
dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
1) Sensus de facto
Penghitungan penduduk yang dilakukan kepada
setiap orang yang berada di wilayah tersebut pada waktu
sensus dilaksanakan.
Kelebihan Sensus de Facto, di antaranya sebagai berikut:
1. Jumlah penduduk yang tercatat adalah jumlah riil di
suatu tempat.
2. Dilakukan secara serempak di setiap daerah sehingga
data cepat terkumpul dan lebih cepat diolah.
3. Data yang diperoleh dapat digunakan untuk
kepentingan perencanaan yang berkaitan dengan
layanan public
Kelemahan Sensus de Facto, di antaranya sebagai
berikut:
1. Kemungkinan pencatatan dua kali atau lebih pada
penduduk yang sama dapat terjadi.
2. Untuk negara kepulauan yang luas diperlukan petugas
dan dana yang cukup besar karena harus dilakukan
secara serempak.
3. Bagi daerah yang mobilitas penduduknya sangat
dinamis, seperti di laut, pesawat, kereta, atau
kendaraan lainnya kemung kinan tidak tercatat.
2) Sensus de Jure
Proses penghitungan penduduk yang dilaksanakan
terhadap semua orang yang benar-benar tercatat
bertempat tinggal di suatu wilayah tersebut pada saat
sensus di laksanakan, umumnya sesuai dengan Kartu
Tanda Penduduk ( KTP ).
Kelebihan sensus de Jure, di antaranya sebagai berikut:
1. Jumlah penduduk yang tercatat adalah betul-betul
penduduk yang memiliki bukti kependudukan secara
sah dalam sistem pemerintahan.
2. Pelaksanaan sensus tidak harus bersamaan waktunya
dan serempak karena hanya penduduk yang memiliki
bukti kependudukan yang disensus.
3. Kemungkinan terjadinya pencatatan dua kali atau
lebih pada penduduk yang sama dapat dihindari.
Kelemahan sensus de Jure, di antaranya sebagai berikut:
1. Penduduk yang tidak memiliki bukti tanda
kependudukan ( KTP ) tidak akan tercatat sebagai
penduduk meskipun orang tersebut lahir dan tinggal
di tempat tersebut.
2. Jumlah penduduk yang tercatat tidak sesuai dengan
jumlah penduduk yang sebenarnya.
3. Data hasil sensus apabila digunakan untuk
kepentingan perencanaan yang berkaitan dengan
layanan publik tidak akurat.
b. Registrasi Penduduk
Registrasi penduduk adalah pencatatan data penduduk
yang dilakukan secara terus-menerus di kelurahan. Misal:
pencatatan peristiwa kelahiran, kematian, perceraian,
perubahan tempat tinggal atau pekerjaan dan kejadian penting
yang mengubah status sipil seseorang sejak lahir sampai mati.
Di Indonesia registrasi penduduk di lakukan oleh beberapa
departemen. Data registrasi penduduk di himpun dan di
terbitkan oleh Badan Pusat Statistik ( BPS )
c. Survei Penduduk
Survai penduduk dilakukan pemerintah karena hasil
sensus dan registrasi penduduk hanya menyediakan data
kuantitatif kependudukan. Data kuantitatif, seperti sifat dan
perilaku penduduk, tidak diinformasikan dengan jelas dalam
sensus dan registrasi penduduk. Survai penduduk umumnya
dilakukan dalam bentuk studi kasus.
B. Jenis- jenis Pertumbuhan Penduduk
a. Pertumbuhan Penduduk Alami
Pertumbuhan penduduk alami merupakan pertumbuhan
penduduk yang diperoleh dari selisih antara kelahiran dan
kematian. Untuk dapat mengitung pertumbuhan penduduk alami
dapat diketahui dengan menggunakan rumus:Keterangan:P = Pertumbuhan pendudukL = Jumlah kelahiranM = Jumlah kematian
Pa = L - M
b. Pertumbuhan Pendududuk Migrasi
Pertumbuhan penduduk migrasi adalah pertumbuhan
penduduk yang disebabkan oleh perbedaan antara jumlah migrasi
masuk (imigrasi) dan migrasi keluar (emigrasi). Jumlah imigrasi
yang melebihi jumlah emigrasi akan menambah jumlah
penduduk di negara yang bersangkutan. Sebaliknya, jika emigrasi
lebih besar dari imigrasi, jumlah penduduknya akan mengalami
penurunan. Adapun rumus pertumbuhan penduduk migrasi
adalah:Keterangan:Pm = Total penduduk migrasiI = Jumlah ImigrasiE = Jumlah Emigrasi
c. Pertumbuhan Penduduk Total
Pertumbuhan penduduk total adalah pertumbuhan
penduduk yang dihitung secara keseluruhan. Rumus
pertumbuhan penduduk total adalah :
Keterangan :P = Pertumbuhan penduduk totalL = Jumlah kelahiranM = Jumlah KematianI = Jumlah ImigrasiE = Jumlah Emigrasi
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh faktor alami dan
non alami. Faktor alami meliputi kelahiran dan kematian. Sementara
itu, faktor nonalami adalah migrasi yang terdiri atas imigrasi dan
emigrasi.
Pm = I - E
Pt = (L-M) + (I-E)
a. Kelahiran ( Natalitas )
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada
beberapa faktor yang menghambat kelahiran (antinatalitas) dan
yang mendukung kelahiran (pronatalitas).
Gambar 1.2 Kelahiran BayiSumber : haluan-linda.blogspot.com
Faktor pendorong kelahiran (pronatalitas), sebagai berikut.
- Pernikahan usia dini ( usia muda )
- Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk
membantu orang tua.
- Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
- Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
- Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki,
sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin
mempunyai anak lagi.
Faktor penghambat kelahiran (antinatalitas), sebagi berikut.
- Adanya program keluarga berencana ( KB ) yang
mengupayakan pembatasan jumlah anak.
- Adanya UU perkawinanyang mebatasi dan mengatur usia
pernikahan.
- Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.
- Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri
yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.
- Kemajuandi bidang iptek dan obat-obatan.
- Adanya perasaan malu apabila memiliki banyak anak.
Dasar menentukan jumlah kelahiran dalam satu wilayah
digunakan angka kelahiran (Fertilitas). Angka kelahiran yaitu
angka yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir setiap
1000 penduduk dalam waktu satu tahun.
Ada beberapa cara untuk menghitung besarnya angka kelahiran
yaitu:
a. Angka Kelahiran Kasar atau Crude Birth Rate ( CBR )
Angka Kelahiran Kasaratau Crude Birth Rate ( CBR )
adalah angka kelahiran yang menunjukkan jumlah bayi yang
lahir dalam setiap 1000 penduduk dalam sutu tahun.
Besarnya angka kelahiran kasar dapat dikatagorikan menjadi
tiga yaitu:
a) kurang dari 20 digolongkan rendah
b) antara 20 – 30 digolongkan sedang
c) lebih dari 30 digolongkan tinggi
Rumusnya sebagai berikut :keterangan :CB = Angka kelahiran kasarL = Jumlah kelahiran selam 1
tahunP = Jumlah penduduk pada
Pertengahan tahunK = Konstanta 1.000
b. Angka Kelahiran Umum atau General Fertility Rate (GFR)
Angka Kelahiran Umum atau General Fertility Rate (
GFR ) adalah angka yang menunjukkan jumlah bayi yang
lahir dari setiap 1000 wanita pada usia reproduksi atau
melahirkan yaitu pada kelompok usia 15-49 tahun. Rumusnya
sebagai berikut :keterangan :GFR = Angka kelahiran UMUML = Jumlah kelahiran selama
setahunW = Jumlah penduduk wanita
yang berusia 15-49 tahun.K = Konstanta 1000
b. Kematian ( Mortalitas )
Kematian bersifat
mengurangi jumlah penduduk.
Ada beberapa faktor yang
menghambat kematian (
antimortalitas ) dan yang
pendorong kematian ( pro
mortalitas )Gambar 1.3 KematianSumber : teknologi.news.viva.co.id
LCBR = x K
p
LGFR = x K
W (15-49)
Faktor pendorong kematian ( pro mortalitas ), sebagai berikut.
- Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan,
- Fasilitas kesehatan yang kurang memadai,
- Adanya wabah penyakit,
- Adanya bencana alam seperti tsunami, gunung meletus,
gempa, banjir, tanah longsor,
- Kesehatan dan pemenuhan gizi penduduk yang rendah,
- Adanya peperangan, kecelakaanm, dan kerusuhan,
- Tingkat pencemaran yang tinggi sehingga lingkungan yang
tidak sehat, serta
- Tindakan bunuh diri.
Faktor penghambat kematian ( anti mortalitas ), sebagai berikut.
- Tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai,
- Lingkungan yang bersih dan teratur,
- Tingktat kesehatan masyarakat yang tinggi,
- Tingkat kesehatan dan pemenuhan gizi masyarakat yang
sudah baik,
- Negara dalam keadaan aman dan tidak ada peperangan,
- Adanya kemajuan iptek di bidang kedokteran sehingga
berbagai macam penyakit dapat di obati,
Ada beberapa jenis perhitungan angka kelahiran yaitu:
1) Angka Kematian Kasar atau Crude Death Rate (CDR)
Angka kematian kasar atau Crude Death Rate ( CDR )
adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian tiap 1000
penduduk tiap tahun tanpa membedakan usia dan jenis
kelamin tertentu.
Besarnya angka kematian kasar dapat dikatagorikan
menjadi tiga yaitu:
a) Rendah, jika angka kematian 9 – 13.
b) Sedang, jika angka kematian 14 – 18.
c) Tinggi, jika angka kematian lebih dari 18.
Rumusnya :keterangan :CDR = Angka kematian kasarM = Jumlah kematianP = Jumlah penduduk
pada pertengahan tahunK = Konstanta = 1.000
2) Angka Kematian Menurut Usia Tertentu atau Age
Specific Death Rate ( ASDR )
Angka Kematian Menurut Usia Tertentu atau Age
Specific Death Rate (ASDR) Angka ini dapat digunakan
untuk mengetahui kelompok-kelompok usia manakah yang
paling banyak terdapat kematian. Umumnya pada kelompok
usia tua atau usia lanjut angka ini tinggi, sedangkan pada
kelompok usia muda jauh lebih rendah.
Rumusnya :keterangan :ASDR = Angka kematian penduduk
menurut usia tertentuMt = Jumlah kematian penduduk
dari kelompok usia tertentuPt = Jumlah pendnduk usia
tertentuK = Konstanta = 1000
MCDR = x K
P
MtASDR = x K
Pt
3) Angka Kematian Bayi atau Infant Mortality Rate (IMR)
Angka kematian bayi atau Infant Mortality Rate
(IMR) adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian
bayi tiap seribu bayi yang lahir. Bayi adalah kelompok orang
yang berusia 0-1 tahun.
Untuk angka kematian bayi ukurannya sebagai berikut:
a) Rendah, jika IMR antara 15-35.
b) Sedang, jika IMR antara 36-75
c) Tinggi, jika IMR antara 76-125.
Rumusnya :Keterangan :IMR = Angka kematian bayiMy = Jumlah kematian bayi usia
kurang dari satu tahunL = Jumlah kelahiranK = Konstanta = 1.000
c. Migrasi Penduduk
Migrasi merupakan
bagian dari mobilitas
penduduk. Mobilitas
penduduk adalah perpindahan
penduduk dari suatu daerah
ke daerah lain. Mobilitas
penduduk ada yang bersifat
Gambar 1.4 Migrasi Penduduk non-permanen (sementara),Sumber : www.radjawarta.com
MyIMR = x K
L
misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada
pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas
penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan
penduduk dengan tujuan untuk menetep dari suatu tempat
ketempat lain.
1) Jenis-jenis Migrasi
Migrasi dapat terjadi di dalam satu negara maupun
antarnegara. Berdasarkan hal tersebut, migrasi dapat dibagi
atas dua golongan yaitu :
a. Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari
suatu negara ke negara lainnya. Migrasi internasional
dapat dibedakan atas tiga macam yaitu :
a) Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara
ke negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang
melakukan imigrasi disebut imigran.
b) Emigrasi,yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara
ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi
disebut emigran.
c) Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran
ke negara asalnya.
Info penting!!!
Migrasi Internasional tidak begituberpengaruh dalam penambahan atau pengurangijumlah penduduk suatu negara kecuali di beberapanegara tertentu yang berkenaan dengan pengungsian,akibat dari bencana baik alam maupun perang.
b. Migrasi Nasional atau Internal, yaitu perpindahan
penduduk di dalam satu negara. Migrasi nasional atau
internal terdiri atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :
a) Urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota
dengan tujuan menetap. Terjadinya urbanisasi
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain sebagai
berikut:
1. Ingin mencari pekerjaan, karena di kota lebih
banyak lapangan kerja dan upahnya tinggi
2. Ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi
3. Ingin mencari pengalaman di kota.
4. Ingin lebih banyak mendapatkan hiburan dan
sebagainya
b) Ruralisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke
desa dengan tujuan menetap. Ruralisasi merupakan
kebalikan dari urbanisasi.
c) Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari suatu
daerah untuk menetap kedaerah lain yang ditetapkan
di dalam wilayah Republik Indonesia guna
kepentingan pembangunan negara atau karena alasan-
alasan yang dipandang perlu oleh pemerintah
berdasarkan ketentuan yang diatur oleh Undang-
undang.
Berdasarkan pelaksanaannya, transmigrasi di
Indonesia dapat dibedakan atas :
1) Transmigrasi Umum, yaitu transmigrasi yang
dilaksanakan dan dibiayai oleh pemerintah.
2) Transmigrasi Khusus, yaitu transmigrasi yang
dilaksanakan dengan tujuan tertentu, seperti
penduduk yang terkena bencana alam dan daerah
yang terkena pembangunan proyek.
3) Transmigrasi Spontan (swakarsa), yaitu
transmigrasi yang dilakukan oleh seseorang atas
kemauan dan biaya sendiri.
4) Transmigrasi Lokal, yaitu transmigrasi dari suatu
daerah ke daerah yang lain dalam propinsi atau
pulau yang sama.
Info Tambahan…- Transmigrasi di atur dengan Undang_Undang
No. 3 Tahun 1972- Transmigrasi pertama kali dilakukan di Indonesia
pada tahun 1905 oleh pemerintah Belanda yangdikenal dengan nama kolonisasi.
Contoh Transmigarsi yang ada di Indonesia adalah di daerahKabupaten Wonogiri yang Mulai dibangun di akhir tahun1970-an yaitu memindahkan masyarakat wonogiri dari tujuhkecamatan, 51 desa, dan 12.157 kepala keluarga. Merekabertranmigrasi ke berbagai daerah di Sumatera. Seperti SitiungPropinsi Sumatera Barat, Jujuhan, Rimbo Bujang, Alai Ilir,Pemenang Propinsi Jambi, Air Lais, Sebelat, Ketahun, IpuhPropinsi Bengkulu, Panggang, Baturaja Propinsi SumateraSelatan.
( http://solusiwisata.blogspot.com/2009/09/bedhol-desa-demi-pembangunan-waduk.html#!/2009/09/bedhol-desa-demi-pembangunan-waduk.html )
2) Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Migrasi
Secara umum faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
migrasi, adalah sebagai berikut:
1. Faktor ekonomi, yaitu ingin mencari kehidupan yang
lebih baik di tempat yang baru.
2. Faktor keselamatan, yaitu ingin menyelamatkan diri dari
bencana alam seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir,
gunung meletus dan bencana alam lainnya
3. Faktor keamanan, yaitu migrasi yang terjadi akibat
adanya gangguan keamanan seperti peperangan, dan
konflik antar kelompok
4. Faktor pendidikan, yaitu migrasi yang terjadi karena ingin
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
5. Faktor politik, yaitu migrasi yang terjadi oleh adanya
perbedaan politik di antara warga masyarakat seperti
RRC dan Uni Soviet (Rusia) yang berfaham komunis
6. Faktor agama, yaitu migrasi yang terjadi karena
perbedaan agama, misalnya terjadi antara Pakistan dan
India setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris
7. Faktor kepentingan pembangunan, yaitu migrasi yang
terjadi karena daerahnya terkena proyek pembangunan
seperti pembangunan bendungan untuk irigasi dan PLTA
1. Pencacahan penduduk yang dilakukan kepada setiap orang yang
berada di wilayah tersebut pada waktu sensus dilaksanakan.
perhitungan semacam itu disebut …
a. sensus Penduduk
b. sensus de facto
c. sensus de jure
d. pertumbuhan penduduk
2. Faktor alami yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah
…
a. imigrasi dan emigrasi
b. pendapatan dan pendidikan
c. kelahiran dan kematian
d. transmigrasi dan urbanisasi
Uji kompetensi 1
A. Pilihan dengan tepat
Jika kamu ingin mengetahui data kependudukan indonesia.Bukalah website www.bps.go.id. Kamu akan menemukan datakependudukan Indonesia terbaru. Kamu juga dapat menemukan datasensus penduduk tahun 2010. Buatlah catatan tentang perkembanganjumlah penduduk indonesia dari sensus pertama hingga sensus tahun2010.
Temukan!
3. Pendapatan penduduk dengan dengan melakukan pencatatan data
kependudukan meliputi data kelahiran , kematian, dan
perkawinan disebut …
a. regristrasi penduduk
b. survai penduduk
c. pendapatan Penduduk
d. sensus penduduk
4. Sensus penduduk penting di lakukan karena…
a. merupakan acara 10 tahun yang wajib di laksanakan
b. berguna untuk mengetahui dinamika penduduk
c. sebagai dasar untuk menentukan kemajuan suatu negara
d. digunakan untuk membandingkan penduduk antar wilayah
5. Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah,
merupakan factor dari…
a. kelahiran c. migrasi
b. kematian d. penduduk
6. Jumlah kelahiran setiap 1.000 wanita berusia 15-49 tahun selama
satu tahun di sebut …
a. tingkat kelahiran bayi c. angka kelahiran kasar
b. tingkat kelahiran penduduk d. angka kelahiran umum
7. Jumlah penduduk dareah X pada tahun 2010 adalah 30.000 jiwa.
Selama setahun jumlah penduduk yang meninggal adalah 150
jiwa. Angka kematian kasar di daerah X adalah …
a. 5 b. 10 c. 15 d. 20
8. Jumlah bayi yang lahir dalam setiap 1.000 penduduk selama satu
tahun di sebut angka …
a. kelahiran cepat c. kelahiran tinggi
b. kelahiran kasar d. kelahiran rendah
9. Pernyataan berikut ini yang menunjukkan faktor antimortalitas
adalah …
a. pembangunan banyak rumah sakit
b. jumlah tenaga kerja yang semakin banyak
c. adanya kemajuan tehnologi di bidang kedokteran
d. terjadi peperangan yang menimbulkan banyak korban jiwa
10. Angka kelahiran kasar ddikatakan tinggi apabila angka kelahiran
…
a. kurang dari 30
b. antara 30-40
c. lebih dari 40
d. antara 50-100
11. Perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daearah lain di
sebut...
a. Remigrasi c. Emigrasi
b. Urbanisasi d. Migrasi
12. Perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain dalam
satu wilayah dengan biaya sendiri dan kesadaran sendiri
disebut…
a. Transmigrasi umum
b. Trasnmigrasi swakarya
c. Transmigrasi spontan
d. Transmigrasi bedol desa
13. Tujuan utama pemerintah Indonesia mengadakan transmigrasi
adalah...
a. Meningkatkan kesejahterakan masyarakat
b. Memberikan mta pencaharian tetap
c. Meratakan kepadatan penduduk
d. menjaga keamanan negara Indonesia
14. Tujuan utama melakukan urbanisasi adalah...
a. Kehidupan di desa sangat membosankan
b. Mencapai pekerjaan yang lebih baik
c. Keinginan untuk menjadi pejabat Negara
d. Kota menjamin kesejahteraan hidup
15. Seseorang dikatakan melakukan migrasi apabila telah menetap di
daerah tujuan selama .... Bulan
a. Tiga c. Lima
b. Empat d. Enam
1. Apakah yang dimaksud dengan sensus de jure?
2. Apakah yang dimaksud survai penduduk?
3. Jelaskan faktor non-alami yang mempengaruhi pertumbuhan
penduduk! Jelaskan...
4. Jelaskan faktor-faktor pronatalitas?
5. Pada pertengahan tahun 2010 di daerah Y terjadi kelahiran
sebanyak 1.500 bayi dan kematian bayi sebanyak 15 bayi.
Hitunglah angka kematian bayi di daerah Y!
6. Apakah yang dimaksud transmigrasi lokal?
7. Mengapa seseorang melakukan migrasi?
B. Marilah menjawab dengan tepat!
Daftar Pastaka
Bagus Mantra, Ida. 2000. Demografi. Yogyakarta: PUSTAKA
PELAJAR.
Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 1994.
Dasar-Dasar Demografi. Jakarta.
Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2010.
Dasar-Dasar Demografi Edisi kedua. Jakarta: Salemba Empat.
Yuan,2012. Dinamika Penduduk, (online), (http://geoyuan.blogspot.com
/2012/06/ dinamika-penduduk.html)
komposisiPENDUDUK
Tujuan Pembelajaran :1. Siswa dapat mengelompokan Komposisi Penduduk2. Siswa dapat membuat Piramida Penduduk
BAB2
A. Komposisi pendudukKomposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk
berdasarkan kriteria ( ukuran ) tertentu dengan tujuan tertentu.
Misalnya mengelompokan penduduk berdasarkan umur dan jenis
kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan dan agama. Mengetahui
komposisi penduduk di perlukan untuk merencanakan kegiatan
pada masa mendatang.
B. Jenis – jenis Komposisi Penduduk1. Komposisis Menurut Umur dan jenis Kelamin
Komposisis menurut umur dan jenis kelamin dapat di
gambarkan secara visual pada sebuah grafik yang disebut
Piramida Penduduk. Piramida penduduk merupakan
gambaran tentang struktur dan komposisi penduduk
berdasarkan umur dan jenis kelamin (laki-laki dan
perempuan) yang di gambarkan dalam bentuk piramida.
Berdasarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis
kelamin, karakteristik penduduk suatu negara dapat di
bedakan menjadi tiga kelompok.
a. Piramida Penduduk Muda ( Expansive )
Piramida ini sebagian besar penduduk berada
dalam kelompok umur muda. Tipe ini umumnya terdapat
pada negara-negara yang mempunyai angka kelahiran dan
kematian yang tinggi.
Gambar 2.1 Piramida Penduduk MudaSumber Earth Our Home
Karakteristik piramida penduduk muda sebagai berikut.
a) Lebar pada bagian dasar dan meruncing kepuncak
pada Piramida,
b) Berbentuk segitiga,
c) Jumlah kelahiran lebih besar dari pada jumlah
kematian,
d) Menggamarkan pertumbuhan penduduk yang tinggi,
e) Menunjukkan proporsi penduduk muda yang besar
dan kecilnya proporsi penduduk tua, serta
f) Menunjukkan kondisi penduduk di negara
berkembang. Contohnya indonesia dan Meksiko
pada tahun 1970-an.
b. Piramida Penduduk Dewasa atau Stasioner (
Stationary )
Piramida ini sebagian besar penduduk dalam
setiap kelompok umur hampir sama, kecuali pada umur
tertentu. Tipe ini terdapat pada negara-negara yang
mempunyai tingkat kelahiran dan kematian rendah,
misalnya terdapat pada negara Swedia pada tahun 1970.
Gambar 2.2 Piramida Penduduk tetapSumber Earth Our Home
Karakteristik piramida penduduk dewasa sebagai berikut.
a) Bagian dasar piramida kecil,
b) Menunjukan jumlah penduduk dalam keadaan tetap (
stasioner ),
c) Penduduk dalam tiap kelompok umur hamper
sama banyaknya dan mengecil pada usia tua,
d) Menggambarkan kelahiran dan kematian seimbang,
e) Kelompok umur pertengahan sangat besar dan angka
beban ketergantungan sangat rendah, serta
f) Menggambarkan kondisi penduduk di negara maju.
c. Piramida Penduduk Tua ( Constructive )
Piramida ini sebagian besar penduduk yang berada
dalam kelompok usia termuda sedikit. Tipe ini umumnya
terdapat pada negara-negara di mana tingkat kelahiran
turun dengan cepat, dan tingkat kematiannya rendah.
Contohnya: Amerika Serikat pada tahun 1970.
Gambar 2.3 Piramida Penduduk TuaSumber Earth Our Home
Karakteristik piramida penduduk tua sebagai berikut.
a) Merbentuk seperti sarang tawon. Bagian tengah lebih
lebar dari pada bagian atas dan bawah,
b) Kelompok penduduk usia muda lebih sedikit dari
pada usia tua,
c) Menggambarkan penduduk pada usia tua, serta
d) Tingkat kelahiran dan kematian menurun, tetapi
tingkat kematian lebih besar sehingga jumlah
penduduk menurun.
Pembuatan piramida penduduk dapat digunakan
antara lain untuk:
a) Mengetahui perbandingan jumlah antara laki-laki dan
perempuan.
b) Mengetahui keadaan jumlah penduduk di waktu yang
akan datang.
c) Untuk mengetahui struktur umur penduduk suatu negara
secara umum.
Data tentang komposisi penduduk menurut umur dan
jenis kelamin dapat di pergunakan untuk menghitung rasio
jenis kelamin, angka beban ketergantungan, dan angka usia
harapan hidup.
1) Raiso Jenis Kelamin ( Sex Ratio )
Raiso Jenis Kelamin ( Sex Ratio ) dapat diartikan
sebagai angka yang menunjukkan perbandingan jumlah
laki-laki dan perempuan atau angka yang menunjukkan
PENTING!!!Umur penduduk di
kelompokkan menjadi 3 yaitu:1. Umur 0 – 14 tahun dinamakan usia muda
atau usia tidak produktif.2. Umur 15 – 64 tahun dinamakan usia
dewasa atau usia kerja/usia produktif.3. Umur 65 tahun keatas dinamakan usia
tua/usia tak produktif atau usia jompo.
perbandingan laki-laki pada setiap seratus perempuan.
Angka rasio jenis kelamin disuatu daerah dipengaruhi
oleh faktor rasio jenis kelamin bayi lahir, tingkat
kematian penduduk laki-laki dan perempuan, serta tingkat
migrasi penduduk laki-laki dan perempuan.
Rumusnya sebagai berikut.
2) Angka beban ketergantungan ( Dependency Ratio )
Angka beban ketergantungan ( ABT ) atau rasio
bebn ketergantungan adalah perbandingan penduduk
tidak produktif dan penduduk produktif. Angka beban
ketergantungan di pengaruhi oleh kelompok pendududk
usi produktif dan tidak produktif.
Rumusnya sebagai berikut.
Jumlah laki-lakiRasio jenis kelamin = X 100
Jumlah perempuan
Jumlah penduduk usia < 15tahun dan > 64 tahun
ABT = X 100Jumlah penduduk usia
15-64 tahun
3) Usia Harapan Hidup ( Life Expectancy )
Usia Harapan Hidup ( UHH ) adalah rata-rata
jumlah tahun kehidupan yang dijalani oleh individu sejak
lahir hingga mati. Contohnya, UHH penduduk daerah
provinsi X adalah 70 tahun. Usia harapan hidup di
pengaruhi oleh jumlah penduduk yang mampu melewati
umur tertentu atau lahir hidup sampai mencapai umur 70
tahun tersebut. Makin tinggi usia harapan hidup berarti
derajat kesehatan makin tinggi dan angka kematian
menurun, terutama kematian penduduk usia tua.
2. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan
adalah susunan penduduk ( pengelompokan penduduk )
didasarkan pada jenjang pendidikan yang di tempuhnya.
Berdasarkan tingkat atau jenjang pendidikan yang di tentukan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 di kelompokkan
dalam tingkat SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi.
Pengelompokkan ini dapat digunakan untuk menentukan
besarnya tingkat pendidikan penduduk.
3. Komposisi Penduduk Menurut Pekerjaan
Komposisi penduduk berdasarkan pekerjaan di
dasarkan pada kegiatan ekonomi atau jenis usaha yang
digeluti masyarakat. Pekerjaan- pekerjaan tersebut antara lain
pegawai negeri sipil, TNI, POLRI, buruh, pedagang, petani,
pengusaha dan sopir.
4. Komposisi Penduduk Menurut Agama
Komposisi penduduk berdasarkan agama yang di anut
oleh masyarakat di indonesia maupun di dunia terdiri dari
berbagai jenis agama. Pengelompokkan ini berdasarkan kepada
agama yang dianut penduduk yaitu Islam, Katolik, Protestan,
Hindu dan Budha.
PENTING!!!penduduk di Negara berkembang, sepertiIndonesia yang sebagian besar bekerja di bidangpertanian lebih besar dibandingkan penduduk yangbekerja di bidang-bidang lain. Hal tersebut bertolakbelakang dengan kondisi penduduk di Negara negaramaju yang penduduknya sebagian besar bekerja dibidang Industri dan jasa.
Bukalah website www.bps.go.id. Kamu akan menemukan datakependudukan Indonesia terbaru. Cari data kependudukan menurutumur dan jenis kelamin di Indonesia tahun 2010. Buatlah piramidapenduduk menurut umur dan jenis kelamin pada sensus tahun 2010.
Temukan!
1. Komposisi penduduk yang dapat di jadika dasar untuk pembuatan
piramida penduduk adalah....
a. Pendidikan dan pendapatan c. Pekerjaan dan pendidikana
b. Umur dan jenis kelamin d. Umur dan pekerjaan
2. Perhatikan gambar piramida penduduk berikut ini.
Salah satu peryataan dibawah ini yang tidak menunjukkan gambaran
dari piramida penduduk di atas adalah....
a. Sebagian penduduknya berusia muda
b. Tingkat kelahiran bayi masih tinggi
c. Kelompok usia tua jumlahnya sedikit
d. kelompok usia tua seimbang dengan usia kelompok muda
3. Pernyataan berikut ini yang termasuk karakteristik piramida
penduduk constructive adalah...
Uji kompetensi 1
B. Pilihan dengan tepat
a. Bentuk dasar piramida melebar
b. Menggambarkan kondisi piramida penduduk di negara
berkembang
c. Tingkat kelahiran lebih tinggi dibanding tingkat kematian
d. Penduduk usia muda lebih rendah dibandingkan usia tua
4. Pertumbuhan penduduk Indonesia termasuk tinggi. Hal ini
menyebabkan piramida penduduk indonesia berbentuk...
a. Segi empat
b. Seperti sarang tawon
c. Segitiga
d. Seperti telur
5. Daerah X memiliki sex ratio 98, artinya...
a. Jumlah penduduk laki-kali dan perempuan sama
b. Jumlah penduduk perempuan lebih sedikit di banding laki-laki
c. Jumlah penduduk laki-laki lebih sedikit di banding perempuan
d. Jumlah penduduk didominasi oleh penduduk laki-laki
6. Berdasar hasil sensus 2010 penduduk indonesia sebanyak
237.556.363 orang yang terdiri atas 119.507.580 laik-laki dan
118.048.783 perempuan. Sex ratio penduduk Indonesia pada tahun
2010 adalah...
a. 100 c. 102
b. 101 d. 103
7. Pak Gomloh berumur 45 tahun. Berdasarkan produktivitasnya, Pak
AmiR termasuk penduduk usia...
a. Produktif c. Kurang produktif
b. Nonproduktif d. Sangat produktif
8. Beban angka ketergantungan menunjukkan perbandingan antara
jumlah...
a. Penduduk tidak produktif dengan penduduk produktif
b. Penduduk belum produktif dengan penduduk produktif
c. Penduduk belum dan tidak produktif dengan penduduk produktif
d. Penduduk produktif dan belum produktif dengan penduduk tidak
produktif
9. Banyaknya tahun yang dilalui penduduk suatu daerah untuk dapat
hidup sampai umur tertentu disebut...
a. Usia harapan hidup c. Sex ratio
b. Angka beban ketergantungan d. Angka kehidupan
10. Suatu negara yang penduduknya memiliki usia harapan hidup tinggi
menunjukkan bahwa....
a. Pembanunan di suatu negara berhasil
b. Pendapatan per kapita penduduk besar
c. Kesejahteraan penduduk tinggi
d. Tingkat kesehatan penduduknya tinggi
1. Apakah yang di mAksut komposisi penduduk?
2. Sebutkan ciri-ciri piramida penduduk stasioner?
3. Diketahui di suatu daerah X memiliki jumlah penduduk usia
produktif sebanyak 550.000, penduduk belum produktif sebanyak
25.000, dan penduduk yang tidak produktif sebanyak 75.000.
Berapa angka beban ketergantungan di daerah X tersebut?
B. Marilah menjawab dengan tepat!
4. Jelaskan perbedaan penduduk produktif dan non-produktif?
5. Jelaskan upaya untuk meningkatkan usia harapan hidup
penduduk?
Daftar Pastaka
Bagus Mantra, Ida. 2000. Demografi. Yogyakarta: PUSTAKA
PELAJAR.
Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2012,
(online),(http://belajar.kemdiknas.go.id/index3.php?display=view&
mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Modul%20Online/SMP/view&
id=134&uniq=1215)
Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 1994.
Dasar-Dasar Demografi. Jakarta.
Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2010.
Dasar-Dasar Demografi Edisi kedua. Jakarta: Salemba Empat.