Upload
ancilla-kustedjo
View
1.801
Download
28
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Universitas Terbuka Korea (Semester 1 - 2014)
Citation preview
Modul IX Manajemen Perubahan
(Ancilla K Kustedjo)
EKMA4116 Manajemen
KEGIATAN BELAJAR 1
PERUBAHAN DAN MANAJEMEN PERUBAHAN
Manajemen PerubahanSifat dasar Perubahan Michael Hammer & james Champy (1994) ,mengaitkan ekonomi
dengan konsep globalisasi. Ekonomi global berdampak terhadap 3 C (customer, competition, change). Konsumer menjadi penentu, Kompetitor semakin banyak, dan perubahan konstan.
Stewart (1997), perubahan:- Perubahan adalah fenomena alami- Tujuan perubahan, membantu kelangsungan hidup&pertumbuhan- Kelangsungan hidup & pertumbuhan tergantung pada adaptasi
terhadap sebuah lingkungan berubah- Lingkungan dapat dan sedang dipengaruhi dan dibentuk oleh berbagai tindakan dan keputusan organisasi- Belajar dari pengalaman adalah penting untuk proses adapatasi
dan perubahan yang sukses- Individu-individu berubah balik ke arah-arah yang sama maupun
unik
Manajemen PerubahanManajemen perubahan: mengantisipasi, menanggapi, dan mengambil inisiatif untuk memastikan agar perubahan dan proses-proses dapat berlangsung dengan cara yang mendukung kesepakatan dan keberhasilan pencapaian sasaran-sasaran.
3 Hukum perubahan Hukum alam (law of nature) perubahan harus
melibatkan anggota organisasi Hukum kekacauan (law of chaos) setiap kegiatan
perubahan pasti timbul kekacauan Hukum halusinasi (law of hallucinosis) perubahan
membutuhkan peran positif yang memiliki kompetensi dan komitmen tinggi
Lace A. Berger (1994) 4 hal yang harus diperhatikan oleh organisasi dalam rangka menyesuaikan diri yaitu, strategi operasi (operation) , budaya (culture), dan apresiasi (reward)
Tahap-Tahap perubahan Marti Smye & Lace A. Berger (1994) 3 tahap penting untuk mencapai perubahan
Tahap 1: mengupayakan perubahan dalam konteks organisasi
- Penjelasan tentang tujuan dan alasan perlunya perubahan
- Menampilkan performance drivers yang menyangkut tujuan, kunci keberhasilan, sistem pelaporan, dan penegakan sistem penghargaan
- Menciptakan proses kerja yang meliputi integrasi dari semua elemen yang menunjang tujuan.
Tahap-Tahap Perubahan Tahap 2: mengupayakan perubahan melalui interaksi dalam kelompok. 3 syarat menjamin perubahan secara efektif di dalam kelompok:
- Membangun keterampilan kelompok (building group skills) yang mencakup peningkatan berbagai metode pemecahan masalah, pengembangan keahlian berkomunikasi yang baru, kemampuan memberikan janji dan bisa dipercaya, mengakui adanya keberagaman dan keahlian kelompok
- Menciptakan pemahaman tentang sistem kelompok yang sehat
- Menciptakan situasi yang mendukung bagi kelompok untuk perubahan
Tahap-Tahap perubahan Tahap 3: mengupayakan perubahan melalui perilaku anggota organisasi
- Menciptakan situasi dimana setiap individu merasa siap dan ikut melakukan perubahan
- Menciptakan keterbukaan dalam upaya merespon setiap kebutuhan
- Membangun keahlian baru serta memberikan waktu dalam usaha penyesuaian diri
Model PerubahanNadler (1995) ada 4 perubahan yang bisa dilakukan oleh organisasi
TUNNING Bersifat antisipatori dan incremental
RedirectingBersifat antisipatori dan radikal
Adapting Bersifat reaktif dan incremental
Overhauling Bersifat reaktif degan skala yang sangat radikal. Cth. revolusioner
Incremental Radical
Anticipatory
Reactive
Hambatan dalam melakukan perubahan
Resistensi Individual individu punya potensi sebagai sumber penolakan atas perubahan
RESISTENSI INDIVIDUAL
RASA AMAN
PERSEPSI
FAKTOR EKONOMIKEBIASAAN
KETIDAKPASTIAN
Hambatan dalam melakukan perubahan
Resistensi Kelompok Kerja dan Organisational hakikatnya organisasi bersifat konservasi, secara aktif bagi organisasi bisnis maupun pemerintah menolak terjadinya perubahan
Konflik kepentingan ; Sikap curiga terhadap perubahan; Pengaruh budaya dan sistem kerja lama; Struktur organisasi
RESISTENSIORGANISASIONAL
DAMPAK LUASPERUBAHAN
INERSIAKELOMPOK
ANCAMANALOKASI
ANCAMAN KEKUASAANSUMBER DAYA
ANCAMANKEAHLIAN
INERSIASTRUKTURAL
Penyebab gagalnya suatu perubahanTerlalu Puas diriLemahnya pengarahan gabunganMeremehkan kekuatan visiKomunikasi visi yang burukMembiarkan hambatan menghalangi visi baruGagal menciptakan hasil jangka pendekTerlalu cepat menyatakan keberhasilanLalai menanamkan perubahan secara kokoh dalam
kultur perusahaan
Pendekatan dalam manjemen perubahan organisasi
UNFREEZING
REFREEZING
TIME
DESIRE STATE
Pendekatan dalam manjemen perubahan organisasi
Unfreezing: berbagai usaha untuk mengatasi tekanan2 dari kelompok penentang dan pendukung perubahan.
Movement: secara bertahap tapi pasti, perubahan dilakukan.Jumlah penentang perubahan berkurang dan jumlah pendukung bertambah.
Refreezing: Jika kondisi yang diinginkan telah tercapai, stabilkan melalui aturan-aturan baru, sistem kompensasi baru, dan cara pengelolaan organisasi yang baru lainnya.
Cara mencegah dan mengatasi hambatan yang muncul
Coch & French Jr. mengusulkan ada 6 taktik yang bisa dipakai untuk mencegah dan mengatasi resistensi terhadap perubahan:
1.Pendidikan dan Komunikasi
2.Partisipasi
3.Memberikan kemudahan dan dukungan
4.Negosiasi
5.Manipulasi dan Kooptasi
6.Paksaan
Cara mencegah dan mengatasi hambatan yang munculSelain itu:
1. Mengembangkan kepemimpinan yang mampu membangun kesamaan dalam kesadaran akan urgensi dan visi terhadap proses perubahan yang sedang dan akan dilaksanakan
2. Membangun kepemimpinan kolektif yang kuat dan efektif untuk mereduksi potensi konflik yang relatif tinggi pada masa transisi / membangun kepercayaan
3. Membangung kepercayaan stakeholders terhadap kesungguhan dan kejujuran pimpinan
4. Dsb, (modul 9 hal 9.23 - 9.24)
Keberhasilan dalam perubahan
Agar organisasi dan individu berhasil dalam melakukan perubahan maka mereka harus memiliki:
Keberanian harus memiliki keberanian, imajinasi, dan komitmen jika ingin terjadinya perubahan
Transformasi mindset untuk melakukan perubahan diperlukan perubahan dalam cara berpikir; pimpinan perusahaan dianjurkan untuk memprioritaskan perubahan mindset para karyawan mereka
Sense of Urgency visi yang jelas maka sense of urgency dapat digunakan sebagai tuntunan arah perubahan yang dilakukan
KEGIATAN BELAJAR 2
MEMPERSIAPKAN PERUBAHAN
Mempersiapkan PerubahanStrategi mempersiapkan Perubahan:
1. Melakukan pengelolaan manajemen SDM yang berorientasi pada masa depan
2. Menuju SDM berkualitas dan memiliki keunggulan
3. Memiliki pemimpin yang unggul
4. Memiliki pimpinan dan manajer bervisi ke depan dan masa depan
5. Pemahaman berbagai faktor keunggulan perusahaan
6. Melakukan perubahan internal organisasi
7. Penerapan manajemen kompetensi
Pengelolaan manajemen SDM yang berorientasi pada Masa depanManajemen SDM berfungsi tidak lagi sebagai personnel
specialist, tetapi sebagai pembina dan pengarah para manajer lini.
Dengan adanya paradigma baru, semua manajer berperan sebagai personnel specialist yang bekewajiban memberdayagunakan karyawan bawahannya dengan berkoordinasi dengan manajer SDM.
Seorang profesional SDM : orang-orang yang memiliki keahlian dibidangnya, memiliki kemampuan manajerial, menguasai sistem informasi manajemen kepegawaian, motivasi berprestasi tinggi, berjiwa kreatif, inovatif, berkepribadian dewasa, mental dengan kecerdasan emosi yang baik
Menuju SDM berkualitas unggul
MSDM yang profesional harus berusaha membangun competitive advantage
Competitive advantage dapat dicapai dengan meningkatkan kualitas SDM, pembaharuan dinamika MSDM, pengelolaan proses perubahan organisasi melalui fungsi MSDM
Faktor yang mempengaruhinya adalah gerakan manajemen sebagai ilmu, gerakan kesejahteraan industri, gerakan awal psikologi industri, gerakan hubungan antar manusia, serta gerakan MSDM sebagai profesi
Memiliki Pemimpin yang Unggul
Manajemen perubahan transformasional memerlukan beberapa karakteristik pemimpin yang memiliki:
Inovasi dari bawah ke atas:Kepemimpinan di segala tingkatanMelibatkan organisasiMenciptakan keahlian dan perilaku baruMemiliki ukuran untuk memantau kemajuan
Memiliki pimpinan dan manajer bervisi ke depan
Pemimpin yang visioner memiliki ciri-ciri, sebgai berikut:1. Mempunyai energi yang besar dan mampu
mengalihkan energi itu ke bawahan2. Mampu menumbuhkan motivasi pembelajaran dan
perubahan yang berkesinambungan3. Tingkat persepsi dan wawasan yang luar biasa
terhadap realita dunia dan terhadap diri pribadi4. Kekuatan emosional untuk mengatasi kecemasan diri
sendiri dan orang lain, karena pembelajaran dan perubahan makin menjadi gaya hidup
5. mampu merancang organisasi dengna menghormati dan memanfaatkan totalitas pegawai sebagai manusia yang utuh
6. Dsb (modul 9 hal 9.40-9.41)
Pemahaman bebagai faktor keungulan perusahaanKecepatan perubahan di luar harus diimbagi
dengan kesiapan manusia, sistem, manajemen, kepemimpinan serta informasi yang tepat dan cepat.
Faktor keunggulan yang mendominasi sekarang adalah dari intangible assets (aset yang tak terlihat) bukan di tangible assets (aset terlihat)
Aset tak terlihat seperti, kompetensi karyawan, inovasi, patent, etc
Aset terlihat seperti, gedung, inventory, dll.
Melakukan Perubahan Internal Organisasi
Langkah pertama yang harus dilakukan perusahaan untuk mengimbangi dan mengatasi persaingan dan tuntutan pasar yang berubah dengan cepat adalah merubah mentalitas dan pola pikir karyawan perusahaan.
Memetakan tingkat persaingan dan perubahan yang dihadapinya.
Pemetaan harus selaras dengan kebutuhan perubahan perusahaan termasuk berbagai faktor eksternal yang mengelilingi perusahaan.
Penerapan Manajemen Kompetensi
Manajemen kompetensi : suatu kerangka/gambaran kerja untuk menyesuaikan tujuan dan strategi perusahaan dengan kompetensi-kompetensi karyawan yang dimilikinya.
Jika Perusahaan dapat secara optimal memetakan kompetensi setiap karyawannya maka perusahaan akan mampu:
1. Meningkatkan efisiensi departemen SDM
2. Menempatkan setiap karyawan terbaik untuk tiap posisi
3. Membuat perencanaan karier cepat dan akurat
4. Dsb (modul 9 hal 9.43-9.42)
KEGIATAN BELAJAR 3
PERANAN ORGANISASI & PENGELOLAAN PENGETAHUAN
Perubahan organisasi belajar dalam manajemen perubahan
Belajar sebagai aktifitas untuk meningkatkan pengertian atau kesadaran kita tentang diri sendiri (self-awareness), dunia sekitar kita (cosmo-awareness), kesadaran tentang tuhan dan dunia gaib (theo-awareness), dan relasi ketiganya (relationship awareness)
Dengan mempertajam pengertian tersebut, maka:- Hidup dengan harmoni, relevansi, dan aktualitas level tinggi dengan dunia sekitar kita- Memberdayakan potensi dunia sekeliling untuk menciptakan seperangkat nilai organik yang bermanfaat bagi dunia sekeliling- Terus menerus mampu meningkatkan mutu sajian nilai di
atas, yang pada gilirannya memperbesar nilai tukar dari dunia sekelilingnya
3 tingkat kesuksesan:1. Sukses survivatif
survive, tidak punah apabila ada perubahan
2. Sukses inovatif
berhasil melalui inovasi dengan mampunya kita menawarkan produk-produk yang inovatif ke pasar
3. Sukses Kualitatif
sukses ini diperoleh, sesudah mengalami sukses inovatif tadi, dengan menjaga mutu bahkan bisa ditingkatkan terus menerus.
Disiplin untuk melakukan perubahanPeter Senge 5 disiplin yang harus dijalankan oleh para
pemimpin agar organisasi mampu melakukan perubahan
1. Mengembangkan penguasaan pribadi seluruh karyawan organisasi
2. Membangun model mental, yakni membangun citra, asumsi atau keyakinan yang telah tertanam kuat dalam pikiran setiap orang dilatarbelakangi oleh pengalaman setiap individu.
3. Membangun visi bersama (shared vision)4. Membangun pembelajaran tim (team learning)5. Membangun cara berpikir secara sistem atau berpikir sistemik
(system thinking)
• 2 displin pertama dibangun dalam rangka mengubah cara berpikir orang-orang dalam organisasi
• 3 disiplin sisanya dibangun untuk mengubah hubungan interaksi orang-orangnya
Kenapa organisasi harus terus belajar?
Art kleiner gagasan organisasi belajar disebarluaskan untuk:
1.Mencapai kinerja tinggi dan memenangkan persaingan
2.Hubungan dengan pelanggan lebih baik
3.Mengindari penurunan
4.Memperbaiki kualitas
5.Memunculkan inovasi
6.Memenuhi kebutuhan pribadi dan spiritual
7.Dsb. (modul 9 hal 9.58-9.59)
Tipe Pembelajaran
4 tipe pembelajaran yang dikembangkan dalam organisasi belajar:
1.Mempelajari fakta-fakta, pengetahuan, proses, dan prosedur
2.Mempelajari keterampilan kerja baru yang bisa ditransfer ke situasi lain.
3.Belajar beradaptasi
4.Belajar mempelajari sesuatu
Ciri-Ciri Organisasi belajar1. Misi dan visi perusahaan dinyatakan dan dipahami
secara luas oleh anggota organisasi
2. Mengalirkan misi dan visi ke kelompok, divisi, dan departemen
3. Misi dan visi perusahaan merupakan inspirasi yang membibing kinerja setiap anggota organisasi
4. Menyediakan pelatihan berkesinambungan bagi setiap anggota di setiap tingkatan
5. Para manajer mengalirkan jenis-jenis pelatihan kepada para anak buahnya dsb (modul 9 hal 9.60-9.61)
Knowledge ManagementKnowledge Management: (KM) sistem yang diciptakan
agar knowledge (yang berisi pengetahuan dan pengalaman) organisasi dapat selalu terdokumentasi dan dapat diambil dengan cepat kapan saja diperlukan
Dua sudut pandang KM:1. Secara operasional merupakan aktivitas perusahaan
atau organisasi di mana terjadi pengembangan dan pemanfaatan pengetahuan
2. Secara strategis Suatu langkah untuk memantapkan setiap organisasi atau perusahaan sebagai perusahaan yang bebasis pengetahuan
Pada hakikatnya KM adalah suatu aktivitas yang menghubungkan antara belajar, perubahan, dan inovasi.
Tujuan penerapan KM1. Efisiensi waktu dan biaya2. Peningkatkan aset pengetahuan3. Kemampuan beradaptasi4. Peningkatkan produktivitas
Michael Zack (1999) 3 pilar knowledge dalam organisasi untuk menghasilkan daya saing
1. Knowledge inti yang diperlukan sebuah bisnis (core knowledge)
2. Knowledge yang membuat keungulan bersaing sehingga sekaligus perusahaan dapat mampu berhadapan langsung dengan pesaingnya (Advance Knowledge)
3. Knowledge yang membuat perusahaan dapat merubah ‘aturan main dunia bisnis yang digeluti dan membuat perusahaan menjadi pemimpin di bidang bisnisnya (innovative knowledge)
IKLIM Inovasi dalam Perusahaan
J.Pj De Jong & R. kemp (2003) kondisi yang mendorong inovasi dalam perusahaan adalah:
a.Selalu ada tantangan kerjab.Keleluasaan untuk menentukan cara kerja yang
berorientasi pada hasilc. Arah yang jelas dari perusahaan d. Iklim yang selalu mendukung gagasan barue.Kontak eksternal yang intensif dengan
pelanggan, rekanan, pemasok, bahkan pesaing,f. Identitas perbedaan yang jelas dengan pesaingg.Adanya permintaan yang selalu bervariasi
ReferensiModul Manajemen Universitas TerbukaSlide Tutorial Manajemen
Widita RarasatiFadia Dewanda