Upload
sulistia-rini
View
181
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PAPER FARMAKOLOGI
ENDOKARDITIS
Disusun oleh :
Kelompok 5
1. Nina Herlina (108114040)
2. Desi Eka Putri (108114041)
3. Fidya Pangestika (108114042)
4. Sellvy Kurniasih (108114043)
5. Rulieti (108114044)
6. Sutrimo (108114045)
7. Sulistia Rini (108114046)
8. Yahya Syaiful Rizal (108114047)
9. Sumintri (108114048)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
A. Farmakologi Obat
Pada pengobatan endokarditis akan berhasil bila dimulai sedini mungkin, obat tepat (terutama
sesuai dengan uji resistensi), dan waktu yang cukup.
Terapi Farmakologi
1. Ampisilin 300 - 400 mg/kgBB/hari ditambah dengan kloksasilin 100 mg/kg/hari iv
selama 2 minggu, bila sensitif dilanjutkan im dengan dosis yang sama selama 6 minggu
dan diulang biakan
2. Penisilin G 10 - 20 juta mg/kg/hari iv ditambah kanamisin/klorampenikol/ gentamisin
iv 2 minggu, bila sensitif terhadap penisilin, pensilin dilanjutkan 2 juta/hari selama 6
minggu, bila sensitif dengan klorampenikol dosis diturunkan setengahnya (50 mg/kg/hari)
per oral 6 minggu.
B. Golongan Obat
1. Golongan Aminoglikosida
Golongan ini ditemukan dalam rangka mencari anti mikroba untuk mengatasi
kuman gram negative. Tahun 1943 berhasil diisolasi suatu turunan Streptomyces
griseus yang menghasilkan streptomisin yang aktif terhadap mikroba gram negative
termasuk basil tubekulosis. Golongan ini memiliki 2 atau 3 gugusan amino pada
rumus molekulnya.
Mekanisme kerja golongan ini adalah dengan mengikatkan diri pada ribosoma
sel-sel bakteri sehingga biosintesa proteinnya dikacaukan.
2. Golongan Penisilin
Dihasilkan oleh fungi Penicillinum chrysognum. Aktif terutama pada bakteri
gram (+) dan beberapa gram (-). Obat golongan ini digunakan untuk mengobati
infeksi pada saluran napas bagian atas (hidung dan tenggorokan) seperti sakit
tenggorokan, untuk infeksi telinga, bronchitis kronik, pneumonia, saluran kemih
(kandung kemih dan ginjal).
C. Contoh Obat Bardasarkan Golongannya
1. Golongan Aminoglikosida
Penggolongan berdasarkan rumus kimianya, golongan ini dibagi menjadi :
a. Streptomisin
Diperoleh dari Streptomyces griseus oleh Walskman (1943) dan sampai
sekarang penggunaannya hampir terbatas hanya untuk tuberkulosa.
Toksisitasnya sangat besar karena dapat menyebabkan kerusakan pada saraf
otak ke 8 yang melayani organ keseimbangan dan pendengarna. Gejala awalnya
adalah sakit kepala, vertigo, mual dan muntah. Kerusakan bersifat reversible,
artinya dapat pulih kembali kalau penggunaan obat diakhiri meski kadang-kadang
tidak seutuhnya.
Resistensinya sangat cepat sehingga dalam penggunaan harus dikombinasi
dengan INH dan PAS Na atau Rifampisin. Pemberian melalui parenteral karena
tidak diserap oleh saluran cerna. Derivat streptomisin, dehidrostreptomisin
menyebabkan kerusakan organ pendengaran lebih cepat dari streptomisin
sehingga obat ini tidak digunakan lagi sekarang.
b. Neomisin
Diperoleh dari Streptomyces fradie oleh Walksman. Tersedia untuk
penggunaan topical dan oral, penggunaan secara parenteral tidak dibenarkan
karena toksik. Antibiotic ini baik untuk usus sehingga digunakan untuk sterilisasi
usus sebelum operasi. Penggunaan lokal banyak dikombinasikan dengan antibiotic
lain, seperti Polimiksin B dan Basitrasin untuk menghindari terjadinya resistensi.
c. Kanamisin
Diperoleh dari Streptomyces kanamyceticus oleh Umezawa pada tahun
1955. Persediaan dalam bentuk larutan atau bubuk kering untuk injeksi,
pemakaian oral hanya untuk infeksi usus atau membersihkan usus untuk persiapan
pembedahann. Berkhasiat bakteriostatik pada basil TB, bahkan yang resisten
terhadap Streptomisin sehingga menjadi obat pilihan kedua bagi penderita TBC.
Selain itu digunakan dalam pengobatan infeksi saluran kemih oleh pseudomonas
(suntikan). Efek samping : gangguan keseimbangan dan pendengaran, toksis
terhadap ginjal.
d. Gentamisin
Diperoleh dari Mycromonospora purpurea. Berkhasiat terhadap infeksi
oleh kuman gram negatiff seperti Protus, Pseudomonas, Klebsiella, Enterobacter
yang antara lain dapat menyebabkan meningitis, osteomilitis pneumonia, infeksi
luka bakar, infeksi saluran kencing dan THT. Oleh karena itu sebaiknya
penggunaan gentamisin secara topical khususnya di rumah sakit dibatasi agar
tidak terjadi resistensi pada kuman-kuman yang sensitive.
Efek samping : gangguan keseimbangan dan pendengaran, toksis terhadap ginjal.
Sediaan : dalam bentuk injeksi dan salep (topical)
e. Framisetin
Diperoleh dari Streptomyces decaris. Rumus kimia dan khasiatnya mirip
Neomisin. Framisetin hanya digunakan secara lokal seperti salep atau kassa yang
diimpragnasi.
f. Trobamisin
Dihasilkan oleh Stapylococcus tenebrarius. Toksisitasnya paling ringan,
khasiat, efek samping seperti gentamisin sehingga dapat dipakai sebagai
pengganti gentamisin.
2. Golongan Antibiotik Beta-Laktam (Penisilin)
a. Ampisilin
Ampisilin (ampicillin) adalah antibiotik golongan beta laktam termasuk keluarga
penisillinum yang mempunyai spektrum luas, aktif terhadap bakteri gram negatif
maupun gram positif. ampisilin (ampicillin) adalah bakteriocidal yang bekerja
dengan cara menghambat secara irreversibel aktivitas enzim transpeptidase yang
dibutuhkan untuk sintesis dinding sel bakteri. Secara
spesifik ampisilin (ampicillin) menghambat tahap tiga-tahap akhir dari proses
sintesis dinding sel bakteri yang merupakan awal dari kehancuran sel bakteri
tersebut.
Ampicillin adalah kelompok obat antibiotik penisilin. Obat ini berfungsi
mengatasi infeksi akibat bakteri, contohnya infeksi saluran pernapasan, infeksi
saluran kemih, dan infeksi telinga. Obat ini bekerja dengan cara membunuh
bakteri yang menyebabkan infeksi pada tubuh manusia.
Manfaat :
Mengobati infeksi akibat bakteri tertentu, misalnya:
1) Infeksi saluran pernapasan seperti pneumonia dan bronkitis.
2) Infeksi telinga.
3) Infeksi saluran kemih.
4) Infeksi saluran pencernaan.
5) Infeksi ginekologikal atau gonore (kencing nanah).
6) Endokarditis (infeksi selaput dan katup jantung).
Peringatan:
1) Bagi wanita hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui, tanyakan
pada dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
2) Pil kontrasepsi mungkin tidak berfungsi dengan sempurna jika dikonsumsi
bersamaan dengan ampicillin. Gunakan alat kontrasepsi lain, seperti kondom,
ketika Anda mengonsumsi obat ini.
3) Harap berhati-hati bagi yang menderita gangguan ginjal dan demam kelenjar
dalam mengonsumsi obat ini.
4) Obat ini bisa menghalangi vaksin tipes berfungsi dengan benar. Beritahu
dokter jika Anda mengonsumsi ampicillin dan berencana menerima vaksin
tipes.
5) Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Indikasi ampicillin
1) Kegunaan ampisilin (ampicillin) adalah untuk mengobati infeksi yang
disebabkan oleh bakteri yang peka terhadap ampisilin (ampicillin) seperti
infeksi saluran nafas : otitis media akut, faringitis yang disebabkan
streptococcus, faringitis, sinusitis.
2) Ampisilin (ampicillin) adalah antibiotik pilihan pertama untuk pengobatan
infeksi-infeksi yang disebabkan enterococcus seperti endocarditis dan
meningitis.
3) Ampisilin (ampicillin) digunakan juga untuk pengobatan gonorrhoea, infeksi
kulit dan jaringan lunak, Infeksi saluran kemih, infeksi Salmonella dan
shigela .
4) Selengkapnya lihat pada dosis.
Kontra indikasi
Penggunaan antibiotik ampisilin (ampicillin) harus dihindari pada pasien
hipersensitifitas pada ampisilin (ampicillin) dan antibiotika bata laktam lainnya
seperti penicillin dan cephalosporin.
Efek Samping
1) kebanyakan efek samping ampisilin (ampicillin) yang muncul adalah mual,
muntah, ruam kulit, dan antibiotik kolitis.
2) Efek samping yang jarang seperti angioedema dan Clostridium difficile
diarrhea.
3) Perawatan medis harus segera diberikan jika tanda-tanda pertama dari efek
samping muncul karena jika seseorang mengalami reaksi hipersensitivitas
terhadap ampisilin (ampicillin), dapat mengalami shock anafilaktik yang bisa
berakibat fatal.
Perhatian
1) Hati-hati memberikan ampisilin (ampicillin) pada penderita dengan fungsi hati
dan ginjal yang rusak terutama pada pemakaian obat dalam jangka waktu
panjang.
2) Hentikan pemakaian ampisilin (ampicillin) jika terjadi super infeksi yang
biasanya terjadi pada saluran pencernaan (umumnya disebabkan Enterobacter,
Pseudomonas, S.aureus Candida)
3) Antibiotik golongan penicillin termasuk ampisilin (ampicillin) telah diketahui
ikut keluar bersama air susu ibu (ASI). Oleh karena itu, jika
ampisilin (ampicillin) digunakan untuk ibu menyusui, perlu dikonsultasikan
dengan dokter. Untuk menghindari efek sensitivitas ampisilin (ampicillin)
terhadap bayi, penggunaan antibiotik ini harus dilakukan dengan jarak yang
cukup dengan saat menyusui.
Toleransi terhadap kehamilan
Penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan resiko pemakaian
ampisilin (ampicillin) pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali
dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek
buruk , namun studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada ibu hamil
tidak menunjukkan resiko untuk janin pada trimester berapapun.
Interaksi obat
1) ampisilin (ampicillin) jika diberikan bersamaan dengan allopurinol dapat
meningkatkan reaksi hipersensitivitas.
2) obat antikoagulan warfarin dan obat probenezid dapat meningkatkan kadar
ampicillin dalam plasma sehingga meningkatkan efek farmakologi ampicillin.
3) ampisilin (ampicillin) dapat menurunkan efektivitas obat kontrasepsi oral.
Dosis
Dosis dan jangka waktu penggunaan ampicillin akan ditentukan oleh dokter sesuai
dengan kondisi yang ingin ditangani, tingkat keparahannya, dan kondisi kesehatan
pasien. Dosis akan direvisi oleh dokter dan disesuaikan menurut perkembangan
kondisi.
Ampisilin (ampicillin) diberikan dengan dosis sebagai berikut :
1) Dosis lazim dewasa untuk pencegahan bakterial endokarditis : 2 g injeksi
intramuskular atau intravena dalam dosis tunggal 30 – 60 menit sebelum
prosedur operasi gigi.
2) Dosis lazim anak untuk pencegahan bakterial endokarditis : 50 mg/kg BB
injeksi intramuskular / intravena. Diberikan sebagai dosis tunggal 1 jam
sebelum prosedur operasi gigi.
b. Amoksisilin
Amoksisilin (Amoxicillin) adalah antibiotik golongan beta laktam termasuk
keluarga penisillinum yang mempunyai spektrum sedang, aktif terhadap bakteri gram
negatif maupun gram positif. amoksisilin (Amoxicillin) adalah bakteriolitik yang
bekerja dengan cara menghambat sintesis dinding sel bakteri sehingga lintas
hubungan antara rantai polimer peptidoglikan linier yang membentuk komponen
utama dari dinding sel bakteri menjadi terganggu.
Indikasi
1) Kegunaan amoksisilin (Amoxicillin) adalah untuk mengobati infeksi yang
disebabkan oleh kuman yang peka terhadap amoksisilin (Amoxicillin) seperti
otitis media akut, faringitis yang disebabkan streptococcus, pneumonia,
infeksi kulit, infeksi saluran kemih, infeksi Salmonella, Lyme disease, dan
infeksi klamidia.
2) amoksisilin (Amoxicillin) juga digunakan untuk mencegah endokarditis yang
disebabkan bakteri pada orang-orang berisiko tinggi saat perawatan gigi, untuk
mencegah infeksi oleh Streptococcus pneumoniae dan infeksi bakteri lainnya.
3) Obat ini sangat umum digunakan untuk infeksi saluran pernafasan bagian atas
dan bawah, infeksi saluran kemih, saluran cerna, kulit dan jaringan lunak.
4) Selengkapnya lihat dosis.
Kontra indikasi
Amoksisilin (Amoxicillin) harus dihindari pada pasien yang memiliki
riwayat hipersensitifitas pada amoksisilin (Amoxicillin) dan antibiotik betalaktam
lainnya seperti penisillinum dan cephalosporin.
Efek Samping
1) Kebanyakan efek samping amoksisilin (Amoxicillin) yang muncul adalah
mual, muntah, ruam, dan antibiotik kolitis.
2) Kadang-kadang diare juga dapat terjadi.
3) Efek samping yang jarang seperti perubahan mental, sakit kepala ringan,
insomnia, kebingungan, kecemasan, kepekaan terhadap cahaya dan suara, dan
berpikir tidak jelas.
4) Perawatan medis harus segera diberikan jika tanda-tanda pertama dari efek
samping muncul karena jika seseorang mengalami reaksi hipersensitivitas
terhadap amoksisilin (Amoxicillin), dapat mengalami shock anafilaktik yang
bisa berakibat fatal.
Perhatian
1) Hati-hati memberikan amoksisilin (Amoxicillin) pada penderita dengan fungsi
hati dan ginjal yang rusak terutama pada pemakaian obat dalam jangka waktu
panjang.
2) Hentikan pemakaian amoksisilin (Amoxicillin) jika terjadi super infeksi yang
biasanya terjadi pada saluran pencernaan (umumnya disebabkan Enterobacter,
Pseudomonas, S.aureus Candida)
3) Antibiotik golongan penicillin termasuk amoxicillin telah diketahui ikut keluar
bersama air susu ibu (ASI). Oleh karena itu, jika amoxicillin digunakan untuk
ibu menyusui, perlu dikonsultasikan dengan dokter. Untuk menghindari efek
sensitivitas amoxicillin terhadap bayi, penggunaan antibiotik ini harus
dilakukan dengan jarak yang cukup dengan saat menyusui.
Toleransi terhadap kehamilan
Penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan resiko pemakaian
amoksisilin (Amoxicillin) pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan
terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah
menunjukkan efek buruk, namun studi yang memadai dan terkendali dengan baik
pada ibu hamil tidak menunjukkan resiko untuk janin pada trimester berapapun.
Interaksi obat
Amoksisilin (Amoxicillin) berinteraksi dengan obat-obat seperti :
1) Penggunaan bersamaan antara amoxicillin dan probenesid dapat meningkatkan
kadar amoxicillin dalam darah.
2) Perpanjangan protrombin time secara tidak normal telah diketahui pada
penggunaan amoxicillin bersamaan dengan antikoagulan oral misalnya
warfarin dan dabigatran. Jika obat-obat antikoagulan diresepkan bersamaan
dengan amoxicillin, pemantauan yang ketat harus dilakukan. Jika diperlukan
penyesuaian dosis antikoagulan harus dilakukan.
3) Allopurinol meningkatkan potensi terjadinya ruam jika diberikan bersamaan
dengan amoxicillin.
4) Antibiotik amoxicillin bisa mempengaruhi flora usus, yang menyebabkan
penurunan kemampuan usus untuk reabsorpsi estrogen sehingga menurunkan
efektivitas obat kontrasepsi oral yang mengandung estrogen.
5) Antibiotik-antibiotik golongan kloramfenikol, makrolid, sulfonamid dan
tetrasiklin disinyalir menurunkan efektivitas antibiotik penicillin termasuk
amoxicillin.
Dosis Amoxicillin
1) Dosis lazim dewasa untuk pencegahan bakterial endokarditis : 2 gram
secara oral, diberikan 2 jam sebelum dilakukan prosedur operasi.
2) Dosis lazim anak untuk pencegahan endokarditis : 50 mg/kg BB secara
oral. Pemberian dilakukan 1 jam sebelum prosedur operasi dilakukan.
c. Piperasilin
Keuntungan yang unik dari piperasilin adalah spektrum yang luas dari
aktivitas antibakteri dan aktivitas antipseudomonal baik. Mereka memiliki efek
sinergis dengan aminoglikosida (misalnya gentamisin atau netilmicin) dan
karenanya harus diberikan bersamaan pada pseudomonas septicaemia. Namun
mereka harus, tidak dicampur dengan jarum suntik. Karena kandungan natrium,
dosis tinggi dapat menyebabkan hipernatremia. (Pharmacology for dentistry,2007)
Efek samping termasuk disfungsi trombosit menyebabkan perdarahan,
superinfeksi, lokal rasa sakit dan thrombophlebitis. (Pharmacology for
dentistry,2007)
Indikasi untuk pengobatan infeksi sistemik dan local, infeksi ginekologi,
ISK,RTI,neonatal dan anak lifethreatening infeksi, luka bakar dan septicaemia
disebabkan oleh organisme rentan. (Pharmacology for dentistry,2007)
d. Kloksasilin
Kloksasilin adalah derivate dari penisilin isoksazolil dimana golongan
penisilin ini resisten terhadap betalaktamase staphylococcus sehingga golongan
penisilin isoksazolil dapat masuk kedalam golongan penisilin antistafilokokus
Farmakokinetik
1. Absorbsi
Kloksasilin baik diabsorbsi di saluran cerna sekitar 40-60% dan relative
stabil terhadap asam. Absorbsinya terjadi secara utuh dan cepat akan tetapi,
makanna mengganggu absorbsinya sehingga obat ahrus diberikan 1 jam
sebelum atau sesudah makan.
2. Distribusi
Semua golongan penisilin terdistribusi secara luas dalam cairan tubuh dan
jaringan. Untuk didistribusikan dengan baik 95% kloksasilin harus berikatan
dengan protein
3. Metabolism
Kloksasilin dimetabolismme di hati dan memiliki waktu paruh 0,5-1 jam
4. Ekskresi
Semua golongan penisilin cepat diekskresikan olleh ginjal. Sekitar 10%
ekskresi di ginjal melalui filtrasi glomerulus dan 90% oleh sekresi ditubulus
ginjal. Untuk klloksasilin dieleminasi oleh sekresi gginjal dan empedu.
Farmakodinamik (Mekanisme Kerja)
1. Obat bergabung dengan penicillin-binding protein (PBPs) pada kuman
2. Terjadi hambatan sintesis dinding sel kuman karena proses transpeptidasi antar
rantai peptidoglikan terganggu
3. Terjadi aktivasi enzim proteolitik pada dinding sel. Waktu yang diperlukan
untuk mencapai kadar puncak kloksasin memerlukan 1-2 jam dan lama kerjanya
6 jam
Indikasi
Untuk infeksi bakteri S.aureus yang berderajat ringan samapi sedang
Kontraindikasi
1. Alergi terhadap penisilin
2. Penyakit ginjal yang berat
Dosis : Dewasa: 0.25-0,5 g per oral tiap 4-6 jam, anak: 15-25 mg/kg/hari
Efek Samping
1. Letih
2. Kedutan otot
3. Depresi
Catatan :
1. Selain kloksasilin antibiotic golongan penisilin yang mampu mengatasi infeksi
bakteri stapilokokus aureus adalah metilsilin, nefsilin dan oksasilin tetapi untuk
pemberian intra vena dan intra muscular karena kalau diberi peroral akan terjadi
ketidakstabilan dalam getah lambung.
2. Golongan sefalosporin generasi pertama juga sangat efektif terhadap sebagian
besar S.aureus tetapi obat ini jarang digunakan sebagai obat pilihan untuk
infeksi apapun.
3. Penisilin G juga efektif untuk infeksi stafilokokus, tetapi diketahui 90%
stafilokokus telah resisten terhdap penisilin G dikarenakan satfilokokus dapat
menghasilkan enzim penisilinase yang dapat melindungi bakteri tersebut dari
antibiotic ini.
4. Golongan sefalosporin generasi pertama adalah sefazolin yang bersifat
antistafilokokus dan sebagai alternative penisilin antistafilokokus untuk pasien
yang alergi penisilin
D. Obat yang Cocok Berdasarkan Kondisi
Pada orang dewasa atau anak-anak dengan endokarditis disertai kelainan jantung
reumatik dan bawaan dapat diberi penisilin G 2,4-6 juta unit/hari dan diteruskan selama 4
minggu. Penisilin diberi secara parenteral selama 2 minggu dan selanjutnya diberi secara
parenteral atau oral (penisilin V). Dapat ditambahkan streptomisin 0,5 mg tiap 12 jam
selama 2 minggu.
Pada orang tua atau wanita setelah tindakan obstetrik dan ginekologis dapat diberi
penisilin G 1,2-2,4 juta unit/hari parenteral ditambah gentamisin 3-5 mg/kg BB yang
dibagi dalam 2-3 dosis. Ampisilin dapat dipakai dengan dosis 6-12 g sehari. Lama
pengobatan minimal 4-6 minggu.
Bila kuman resisten terhadap penisilin, dapat dipakai sefalotin 1,5 g tiap 3 jam IV
atau nafsin 1,5 g tiap 4 jam, oksasilin 12 g/hari atau vankomisin tiap 6 jam atau eritromisin
0,5 g tiap 8 jam.
Endokarditis yang disebabkan oleh jamur biasanya fatal, diberikan amfoterisin B0,5-
1,2 mg/kgBB/hari IV dan flurositosin 150 mg/kgBB per oral.
Ibu Hamil :
a) Kategori A: penelitian pada manusia di trimester 1 tidak menunjukan kelainan
terhadap janin (belum ada bukti pada trimester 2 dan 3)
b) Kategori B: penelitian pada hewan percobaan tidak menunjukan efek terhadap
janin dan penelitian pada manusia masih belum menunjukan bukti yang jelas.
Atau, pada hewan percobaan menunjukan kelainan janin, sedangkan pada
manusia tidak menunjukan kelainan janin sama sekali di semua trimester.
Contoh : Klorfeniramin Maleat (kategori B)
c) Kategori C: penelitian pada hewan percobaan menunjukan kelainan janin,
tetapi pada manusia belum menunjukan bukti yang jelas. Tetapi manfaat obat
lebih tinggi dibandingkan potensial resiko yang terjadi.
Contoh : Fenilpropanolamin , Paracetamol , Salisilamida
d) Kategori D: penelitian pada manusia menunjukan bukti kelainan yang jelas
pada janin. Tetapi manfaat obat lebih tinggi dibandingkan potensi resiko yang
terjadi.
e) Kategori X: penelitian pada manusia menunjukan kelainan pada janin. Dan
tingkat bahayanya lebih besar daripada manfaatnya.
Pada Ibu Menyusui Antibiotik : Gol penisilin (Amoxicilin, ampicillin) dan
sefalosporin (Cefadroxil, ceftriaxone, cefotaxime). klorpromazin, kloramfenikol,
metronidazole, salisilat, fenobarbital, primidone, kafein yang berlebihan, pil kontrasepsi yang
mengandung estrogen, indometasin, yodium, povidon iodin, asam nalidiksat, nitrofurantoin,
fenitoin, golongan sulfa, tolbutamid, dan furosemid.
Obat yang cocok pada pasien dengan kondisi gangguan fungsi hati adalah dengan
menggunakan aminoglikosida ,untuk abses hati yang disebakan karena bakteri.Diberikan tiga
kali dalam sehari secara teratur selama tujuh hari berturut-turut atau atas anjuran dokter.
Gentamisin digunakan dalam kombinasi dengan antibiotik lain untuk terapi
endokarditis bakterial. Kadar serum gentamisin sebaiknya diukur dua kali seminggu dan
perlu lebih sering pada gangguan ginjal. Streptomisin dapat digunakan sebagai alternatif
dalam endokarditis enterokokal yang resisten terhadap gentamisin. Gentamisin merupakan
aminoglikosida yang banyak dipilih dan digunakan secara luas untuk terapi infeksi serius.
Gentamisin memiliki spektrum antibakteri yang luas, tapi tidak efektif terhadap kuman
anaerob, serta memiliki aktifitas yang lemah terhadap Streptococcus hemolyticus dan
pneumokokus. Bila digunakan pada terapi infeksi berat yang tidak berdasarkan diagnosa
yang belum diketahui penyebabnya, sebaiknya dikombinasi dengan penisilin dan/atau
metronidazol. Gentamisin digunakan dalam kombinasi dengan antibiotik lain untuk terapi
endokarditis.
Dosis muatan dan dosis pemeliharaan gentamisin dapat dihitung berdasarkan berat
badan pasien dan fungsi ginjal (misalnya: menggunakan nomogram); penyesuaian dosis
dilakukan berdasarkan kadar gentamisin dalam serum. Dosis tinggi kadang diindikasikan
pada infeksi berat, terutama pada neonatal atau pasien immunocompromised. Sebaiknya
pemberian jangan lebih dari 7 hari.
DAFTAR PUSTAKA
http://dokumen.tips/documents/terapi-infeksi-endokarditis-jawaban.html
http://kampusfarmasi.blogspot.co.id/2015/06/endokarditis.html
http://endokarditis.blogspot.co.id/
http://ilmuantibiotik.blogspot.co.id/2013/04/golongan-amino-glikosida.html
http://www.alodokter.com/ampicillin
http://www.farmasiana.com/ampicillin/ampicillin/
http://www.farmasiana.com/amoxicillin/amoxicillin/
http://documents.tips/documents/penicillins-55c1e72d00bcb.html
http://dokumen.tips/documents/kloksasilin.html
http://kampusfarmasi.blogspot.co.id/2015/06/endokarditis.html
http://endokarditis.blogspot.co.id/
http://www.parenting.co.id/dunia-mama/daftar+obat+aman+untuk+ibu+menyusui
http://www.argaaditya.com/2014/01/yang-boleh-dan-tidak-boleh-untuk-ibu.html
http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-5-infeksi/51-antibakteri/514-aminoglikosida