21
PAPER FARMAKOLOGI ENDOKARDITIS Disusun oleh : Kelompok 5 1. Nina Herlina (108114040) 2. Desi Eka Putri (108114041) 3. Fidya Pangestika (108114042) 4. Sellvy Kurniasih (108114043) 5. Rulieti (108114044) 6. Sutrimo (108114045) 7. Sulistia Rini (108114046) 8. Yahya Syaiful Rizal (108114047) 9. Sumintri (108114048) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP TAHUN AKADEMIK 2015/2016

farmakologi endokarditis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: farmakologi endokarditis

PAPER FARMAKOLOGI

ENDOKARDITIS

Disusun oleh :

Kelompok 5

1. Nina Herlina (108114040)

2. Desi Eka Putri (108114041)

3. Fidya Pangestika (108114042)

4. Sellvy Kurniasih (108114043)

5. Rulieti (108114044)

6. Sutrimo (108114045)

7. Sulistia Rini (108114046)

8. Yahya Syaiful Rizal (108114047)

9. Sumintri (108114048)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP

TAHUN AKADEMIK 2015/2016

Page 2: farmakologi endokarditis

A. Farmakologi Obat

Pada pengobatan endokarditis akan berhasil bila dimulai sedini mungkin, obat tepat (terutama

sesuai dengan uji resistensi), dan waktu yang cukup.

Terapi Farmakologi

1.   Ampisilin 300 - 400 mg/kgBB/hari ditambah dengan kloksasilin 100 mg/kg/hari iv

selama 2 minggu, bila sensitif dilanjutkan im dengan dosis yang sama selama 6 minggu

dan diulang biakan

2.  Penisilin G 10 - 20 juta mg/kg/hari iv ditambah kanamisin/klorampenikol/ gentamisin

iv 2 minggu, bila sensitif terhadap penisilin, pensilin dilanjutkan 2 juta/hari selama 6

minggu, bila sensitif dengan klorampenikol dosis diturunkan setengahnya (50 mg/kg/hari)

per oral 6 minggu.

B. Golongan Obat

1. Golongan Aminoglikosida

Golongan ini ditemukan dalam rangka mencari anti mikroba untuk mengatasi

kuman gram negative. Tahun 1943 berhasil diisolasi suatu turunan Streptomyces

griseus yang menghasilkan streptomisin yang aktif terhadap mikroba gram negative

termasuk basil tubekulosis. Golongan ini memiliki 2 atau 3 gugusan amino pada

rumus molekulnya.

Mekanisme kerja golongan ini adalah dengan mengikatkan diri pada ribosoma

sel-sel bakteri sehingga biosintesa proteinnya dikacaukan.

2. Golongan Penisilin

Dihasilkan oleh fungi Penicillinum chrysognum. Aktif terutama pada bakteri

gram (+) dan beberapa gram (-). Obat golongan ini digunakan untuk mengobati

infeksi pada saluran napas bagian atas (hidung dan tenggorokan) seperti sakit

tenggorokan, untuk infeksi telinga, bronchitis kronik, pneumonia, saluran kemih

(kandung kemih dan ginjal).

C. Contoh Obat Bardasarkan Golongannya

1. Golongan Aminoglikosida

Penggolongan berdasarkan rumus kimianya, golongan ini dibagi menjadi :

a. Streptomisin

Page 3: farmakologi endokarditis

Diperoleh dari Streptomyces griseus oleh Walskman (1943) dan sampai

sekarang penggunaannya hampir terbatas hanya untuk tuberkulosa.

Toksisitasnya sangat besar karena dapat menyebabkan kerusakan pada saraf

otak ke 8 yang melayani organ keseimbangan dan pendengarna. Gejala awalnya

adalah sakit kepala, vertigo, mual dan muntah. Kerusakan bersifat reversible,

artinya dapat pulih kembali kalau penggunaan obat diakhiri meski kadang-kadang

tidak seutuhnya.

Resistensinya sangat cepat sehingga dalam penggunaan harus dikombinasi

dengan INH dan PAS Na atau Rifampisin. Pemberian melalui parenteral karena

tidak diserap oleh saluran cerna. Derivat streptomisin, dehidrostreptomisin

menyebabkan kerusakan organ pendengaran lebih cepat dari streptomisin

sehingga obat ini tidak digunakan lagi sekarang.

b. Neomisin

Diperoleh dari Streptomyces fradie oleh Walksman. Tersedia untuk

penggunaan topical dan oral, penggunaan secara parenteral tidak dibenarkan

karena toksik. Antibiotic ini baik untuk usus sehingga digunakan untuk sterilisasi

usus sebelum operasi. Penggunaan lokal banyak dikombinasikan dengan antibiotic

lain, seperti Polimiksin B dan Basitrasin untuk menghindari terjadinya resistensi.

c. Kanamisin

Diperoleh dari Streptomyces kanamyceticus oleh Umezawa pada tahun

1955. Persediaan dalam bentuk larutan atau bubuk kering untuk injeksi,

pemakaian oral hanya untuk infeksi usus atau membersihkan usus untuk persiapan

pembedahann. Berkhasiat bakteriostatik pada basil TB, bahkan yang resisten

terhadap Streptomisin sehingga menjadi obat pilihan kedua bagi penderita TBC.

Selain itu digunakan dalam pengobatan infeksi saluran kemih oleh pseudomonas

(suntikan). Efek samping : gangguan keseimbangan dan pendengaran, toksis

terhadap ginjal.

d. Gentamisin

Diperoleh dari Mycromonospora purpurea. Berkhasiat terhadap infeksi

oleh kuman gram negatiff seperti Protus, Pseudomonas, Klebsiella, Enterobacter

yang antara lain dapat menyebabkan meningitis, osteomilitis pneumonia, infeksi

luka bakar, infeksi saluran kencing dan THT. Oleh karena itu sebaiknya

penggunaan gentamisin secara topical khususnya di rumah sakit dibatasi agar

tidak terjadi resistensi pada kuman-kuman yang sensitive.

Page 4: farmakologi endokarditis

Efek samping : gangguan keseimbangan dan pendengaran, toksis terhadap ginjal.

Sediaan          : dalam bentuk injeksi dan salep (topical)

e. Framisetin

Diperoleh dari Streptomyces decaris. Rumus kimia dan khasiatnya mirip

Neomisin. Framisetin hanya digunakan secara lokal seperti salep atau kassa yang

diimpragnasi.

f. Trobamisin

Dihasilkan oleh Stapylococcus tenebrarius. Toksisitasnya paling ringan,

khasiat, efek samping seperti gentamisin sehingga dapat dipakai sebagai

pengganti gentamisin.

2. Golongan Antibiotik Beta-Laktam (Penisilin)

a. Ampisilin

Ampisilin (ampicillin) adalah antibiotik golongan beta laktam termasuk keluarga

penisillinum yang mempunyai spektrum luas, aktif terhadap bakteri gram negatif

maupun gram positif. ampisilin (ampicillin) adalah bakteriocidal yang bekerja

dengan cara menghambat secara irreversibel aktivitas enzim transpeptidase yang

dibutuhkan untuk sintesis dinding sel bakteri. Secara

spesifik ampisilin (ampicillin) menghambat tahap tiga-tahap akhir dari proses

sintesis dinding sel bakteri yang merupakan awal dari kehancuran sel bakteri

tersebut.

Ampicillin adalah kelompok obat antibiotik penisilin. Obat ini berfungsi

mengatasi infeksi akibat bakteri, contohnya infeksi saluran pernapasan, infeksi

saluran kemih, dan infeksi telinga. Obat ini bekerja dengan cara membunuh

bakteri yang menyebabkan infeksi pada tubuh manusia.

Manfaat :

Mengobati infeksi akibat bakteri tertentu, misalnya:

1) Infeksi saluran pernapasan seperti pneumonia dan bronkitis.

2) Infeksi telinga.

3) Infeksi saluran kemih.

4) Infeksi saluran pencernaan.

Page 5: farmakologi endokarditis

5) Infeksi ginekologikal atau gonore (kencing nanah).

6) Endokarditis (infeksi selaput dan katup jantung).

Peringatan:

1) Bagi wanita hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui, tanyakan

pada dokter sebelum mengonsumsi obat ini.

2) Pil kontrasepsi mungkin tidak berfungsi dengan sempurna jika dikonsumsi

bersamaan dengan ampicillin. Gunakan alat kontrasepsi lain, seperti kondom,

ketika Anda mengonsumsi obat ini.

3) Harap berhati-hati bagi yang menderita gangguan ginjal dan demam kelenjar

dalam mengonsumsi obat ini.

4) Obat ini bisa menghalangi vaksin tipes berfungsi dengan benar. Beritahu

dokter jika Anda mengonsumsi ampicillin dan berencana menerima vaksin

tipes.

5) Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Indikasi ampicillin

1) Kegunaan ampisilin (ampicillin) adalah untuk mengobati infeksi yang

disebabkan oleh bakteri yang peka terhadap ampisilin (ampicillin) seperti

infeksi saluran nafas : otitis media akut, faringitis yang disebabkan

streptococcus, faringitis, sinusitis.

2) Ampisilin (ampicillin) adalah antibiotik pilihan pertama untuk pengobatan

infeksi-infeksi yang disebabkan enterococcus seperti endocarditis dan

meningitis.

3) Ampisilin (ampicillin) digunakan juga untuk pengobatan gonorrhoea, infeksi

kulit dan jaringan lunak,  Infeksi saluran kemih, infeksi Salmonella dan

shigela .

4) Selengkapnya lihat pada dosis.

Page 6: farmakologi endokarditis

Kontra indikasi

Penggunaan antibiotik ampisilin (ampicillin) harus dihindari pada pasien

hipersensitifitas pada ampisilin (ampicillin)  dan antibiotika bata laktam lainnya

seperti penicillin dan cephalosporin.

Efek Samping

1) kebanyakan efek samping ampisilin (ampicillin) yang muncul adalah mual,

muntah, ruam kulit, dan antibiotik kolitis.

2) Efek samping yang jarang seperti angioedema dan Clostridium difficile

diarrhea.

3) Perawatan medis harus segera diberikan jika tanda-tanda pertama dari efek

samping muncul karena jika seseorang mengalami reaksi hipersensitivitas

terhadap ampisilin (ampicillin), dapat mengalami shock anafilaktik yang bisa

berakibat fatal.

Perhatian

1) Hati-hati memberikan ampisilin (ampicillin) pada penderita dengan fungsi hati

dan ginjal yang rusak terutama pada pemakaian obat dalam jangka waktu

panjang.

2) Hentikan pemakaian ampisilin (ampicillin) jika terjadi super infeksi yang

biasanya terjadi pada saluran pencernaan (umumnya disebabkan Enterobacter,

Pseudomonas, S.aureus Candida)

3) Antibiotik golongan penicillin termasuk ampisilin (ampicillin) telah diketahui

ikut keluar bersama air susu ibu (ASI). Oleh karena itu, jika

ampisilin (ampicillin) digunakan untuk ibu menyusui, perlu dikonsultasikan

dengan dokter. Untuk menghindari efek sensitivitas ampisilin (ampicillin)

terhadap bayi, penggunaan antibiotik ini harus dilakukan dengan jarak yang

cukup dengan saat menyusui.

Toleransi terhadap kehamilan

Penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan resiko pemakaian

ampisilin (ampicillin) pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali

Page 7: farmakologi endokarditis

dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek

buruk , namun studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada ibu hamil

tidak menunjukkan resiko untuk janin pada trimester berapapun.

Interaksi obat

1) ampisilin (ampicillin) jika diberikan bersamaan dengan allopurinol dapat

meningkatkan reaksi hipersensitivitas.

2) obat antikoagulan warfarin dan obat probenezid dapat meningkatkan kadar

ampicillin dalam plasma sehingga meningkatkan efek farmakologi ampicillin.

3) ampisilin (ampicillin) dapat menurunkan efektivitas obat kontrasepsi oral.

Dosis

Dosis dan jangka waktu penggunaan ampicillin akan ditentukan oleh dokter sesuai

dengan kondisi yang ingin ditangani, tingkat keparahannya, dan kondisi kesehatan

pasien. Dosis akan direvisi oleh dokter dan disesuaikan menurut perkembangan

kondisi.

Ampisilin (ampicillin) diberikan dengan dosis sebagai berikut :

1) Dosis lazim dewasa untuk pencegahan bakterial endokarditis : 2 g injeksi

intramuskular atau intravena dalam dosis tunggal 30 – 60 menit sebelum

prosedur operasi gigi.

2) Dosis lazim anak untuk pencegahan bakterial endokarditis : 50 mg/kg BB

injeksi intramuskular / intravena. Diberikan sebagai dosis tunggal 1 jam

sebelum prosedur operasi gigi.

b. Amoksisilin

Amoksisilin (Amoxicillin) adalah antibiotik golongan beta laktam termasuk

keluarga penisillinum yang mempunyai spektrum sedang, aktif terhadap bakteri gram

negatif maupun gram positif. amoksisilin (Amoxicillin) adalah bakteriolitik yang

bekerja dengan cara menghambat sintesis dinding sel bakteri sehingga lintas

hubungan antara rantai polimer peptidoglikan linier yang membentuk komponen

utama dari dinding sel bakteri menjadi terganggu.

Page 8: farmakologi endokarditis

Indikasi

1) Kegunaan amoksisilin (Amoxicillin) adalah untuk mengobati infeksi yang

disebabkan oleh kuman yang peka terhadap amoksisilin (Amoxicillin) seperti

otitis media akut, faringitis yang disebabkan streptococcus, pneumonia,

infeksi kulit, infeksi saluran kemih, infeksi Salmonella, Lyme disease, dan

infeksi klamidia.

2) amoksisilin (Amoxicillin) juga digunakan untuk mencegah endokarditis yang

disebabkan bakteri pada orang-orang berisiko tinggi saat perawatan gigi, untuk

mencegah infeksi oleh  Streptococcus pneumoniae dan infeksi bakteri lainnya.

3) Obat ini sangat umum digunakan untuk infeksi saluran pernafasan bagian atas

dan bawah, infeksi saluran kemih, saluran cerna, kulit dan jaringan lunak.

4) Selengkapnya lihat dosis.

Kontra indikasi

Amoksisilin (Amoxicillin) harus dihindari pada pasien yang memiliki

riwayat hipersensitifitas pada amoksisilin (Amoxicillin) dan antibiotik betalaktam

lainnya seperti penisillinum dan cephalosporin.

Efek Samping

1) Kebanyakan efek samping amoksisilin (Amoxicillin) yang muncul adalah

mual, muntah, ruam, dan antibiotik kolitis.

2) Kadang-kadang diare juga dapat terjadi.

3) Efek samping yang jarang seperti perubahan mental, sakit kepala ringan,

insomnia, kebingungan, kecemasan, kepekaan terhadap cahaya dan suara, dan

berpikir tidak jelas.

4) Perawatan medis harus segera diberikan jika tanda-tanda pertama dari efek

samping muncul karena jika seseorang mengalami reaksi hipersensitivitas

terhadap amoksisilin (Amoxicillin), dapat mengalami shock anafilaktik yang

bisa berakibat fatal.

Page 9: farmakologi endokarditis

Perhatian

1) Hati-hati memberikan amoksisilin (Amoxicillin) pada penderita dengan fungsi

hati dan ginjal yang rusak terutama pada pemakaian obat dalam jangka waktu

panjang.

2) Hentikan pemakaian amoksisilin (Amoxicillin) jika terjadi super infeksi yang

biasanya terjadi pada saluran pencernaan (umumnya disebabkan Enterobacter,

Pseudomonas, S.aureus Candida)

3) Antibiotik golongan penicillin termasuk amoxicillin telah diketahui ikut keluar

bersama air susu ibu (ASI). Oleh karena itu, jika amoxicillin digunakan untuk

ibu menyusui, perlu dikonsultasikan dengan dokter. Untuk menghindari efek

sensitivitas amoxicillin terhadap bayi, penggunaan antibiotik ini harus

dilakukan dengan jarak yang cukup dengan saat menyusui.

Toleransi terhadap kehamilan

Penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan resiko pemakaian

amoksisilin (Amoxicillin) pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan

terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah

menunjukkan efek buruk, namun studi yang memadai dan terkendali dengan baik

pada ibu hamil tidak menunjukkan resiko untuk janin pada trimester berapapun.

Interaksi obat

Amoksisilin (Amoxicillin) berinteraksi dengan obat-obat seperti :

1) Penggunaan bersamaan antara amoxicillin dan probenesid dapat meningkatkan

kadar amoxicillin dalam darah.

2) Perpanjangan protrombin time secara tidak normal telah diketahui pada

penggunaan amoxicillin bersamaan dengan antikoagulan oral misalnya

warfarin dan dabigatran. Jika obat-obat antikoagulan diresepkan bersamaan

dengan amoxicillin, pemantauan yang ketat harus dilakukan. Jika diperlukan

penyesuaian dosis antikoagulan harus dilakukan.

3) Allopurinol meningkatkan potensi terjadinya ruam jika diberikan bersamaan

dengan amoxicillin.

4) Antibiotik amoxicillin bisa mempengaruhi flora usus, yang menyebabkan

penurunan kemampuan usus untuk reabsorpsi estrogen sehingga menurunkan

efektivitas obat kontrasepsi oral yang mengandung estrogen.

Page 10: farmakologi endokarditis

5) Antibiotik-antibiotik golongan kloramfenikol, makrolid, sulfonamid dan

tetrasiklin disinyalir menurunkan efektivitas antibiotik penicillin termasuk

amoxicillin.

Dosis Amoxicillin

1) Dosis lazim dewasa untuk pencegahan bakterial endokarditis : 2 gram

secara oral, diberikan 2 jam sebelum dilakukan prosedur operasi.

2) Dosis lazim anak untuk pencegahan endokarditis : 50 mg/kg BB secara

oral. Pemberian dilakukan 1 jam sebelum prosedur operasi dilakukan.

c. Piperasilin

Keuntungan yang unik dari piperasilin adalah spektrum yang luas dari

aktivitas antibakteri dan aktivitas antipseudomonal baik. Mereka memiliki efek

sinergis dengan aminoglikosida (misalnya gentamisin atau netilmicin) dan

karenanya harus diberikan bersamaan pada pseudomonas septicaemia. Namun

mereka harus, tidak dicampur dengan jarum suntik. Karena kandungan natrium,

dosis tinggi dapat menyebabkan hipernatremia. (Pharmacology for dentistry,2007)

Efek samping termasuk disfungsi trombosit menyebabkan perdarahan,

superinfeksi, lokal rasa sakit dan thrombophlebitis. (Pharmacology for

dentistry,2007)

Indikasi untuk pengobatan infeksi sistemik dan local, infeksi ginekologi,

ISK,RTI,neonatal dan anak lifethreatening infeksi, luka bakar dan septicaemia

disebabkan oleh organisme rentan. (Pharmacology for dentistry,2007)

d. Kloksasilin

Kloksasilin adalah derivate dari penisilin isoksazolil dimana golongan

penisilin ini resisten terhadap betalaktamase staphylococcus sehingga golongan

penisilin isoksazolil dapat masuk kedalam golongan penisilin antistafilokokus

Farmakokinetik

1. Absorbsi

Kloksasilin baik diabsorbsi di saluran cerna sekitar 40-60% dan relative

stabil terhadap asam. Absorbsinya terjadi secara utuh dan cepat akan tetapi,

makanna mengganggu absorbsinya sehingga obat ahrus diberikan 1 jam

sebelum atau sesudah makan.

2. Distribusi

Page 11: farmakologi endokarditis

Semua golongan penisilin terdistribusi secara luas dalam cairan tubuh dan

jaringan. Untuk didistribusikan dengan baik 95% kloksasilin harus berikatan

dengan protein

3. Metabolism

Kloksasilin dimetabolismme di hati dan memiliki waktu paruh 0,5-1 jam

4. Ekskresi

Semua golongan penisilin cepat diekskresikan olleh ginjal. Sekitar 10%

ekskresi di ginjal melalui filtrasi glomerulus dan 90% oleh sekresi ditubulus

ginjal. Untuk klloksasilin dieleminasi oleh sekresi gginjal dan empedu.

Farmakodinamik (Mekanisme Kerja)

1. Obat bergabung dengan penicillin-binding protein (PBPs) pada kuman

2. Terjadi hambatan sintesis dinding sel kuman karena proses transpeptidasi antar

rantai peptidoglikan terganggu

3. Terjadi aktivasi enzim proteolitik pada dinding sel. Waktu yang diperlukan

untuk mencapai kadar puncak kloksasin memerlukan 1-2 jam dan lama kerjanya

6 jam

Indikasi

Untuk infeksi bakteri S.aureus yang berderajat ringan samapi sedang

Kontraindikasi

1. Alergi terhadap penisilin

2. Penyakit ginjal yang berat

Dosis : Dewasa: 0.25-0,5 g per oral tiap 4-6 jam, anak: 15-25 mg/kg/hari

Efek Samping

1. Letih

2. Kedutan otot

3. Depresi

Catatan :

1. Selain kloksasilin antibiotic golongan penisilin yang mampu mengatasi infeksi

bakteri stapilokokus aureus adalah metilsilin, nefsilin dan oksasilin tetapi untuk

pemberian intra vena dan intra muscular karena kalau diberi peroral akan terjadi

ketidakstabilan dalam getah lambung.

2. Golongan sefalosporin generasi pertama juga sangat efektif terhadap sebagian

besar S.aureus tetapi obat ini jarang digunakan sebagai obat pilihan untuk

infeksi apapun.

Page 12: farmakologi endokarditis

3. Penisilin G juga efektif untuk infeksi stafilokokus, tetapi diketahui 90%

stafilokokus telah resisten terhdap penisilin G dikarenakan satfilokokus dapat

menghasilkan enzim penisilinase yang dapat melindungi bakteri tersebut dari

antibiotic ini.

4. Golongan sefalosporin generasi pertama adalah sefazolin yang bersifat

antistafilokokus dan sebagai alternative penisilin antistafilokokus untuk pasien

yang alergi penisilin

D. Obat yang Cocok Berdasarkan Kondisi

Pada orang dewasa atau anak-anak dengan endokarditis disertai kelainan jantung

reumatik dan bawaan dapat diberi penisilin G 2,4-6 juta unit/hari dan diteruskan selama 4

minggu. Penisilin diberi secara parenteral selama 2 minggu dan selanjutnya diberi secara

parenteral atau oral (penisilin V). Dapat ditambahkan streptomisin 0,5 mg tiap 12 jam

selama 2 minggu.

Pada orang tua atau wanita setelah tindakan obstetrik dan ginekologis dapat diberi

penisilin G 1,2-2,4 juta unit/hari parenteral ditambah gentamisin 3-5 mg/kg BB yang

dibagi dalam 2-3 dosis. Ampisilin dapat dipakai dengan dosis 6-12 g sehari. Lama

pengobatan minimal 4-6 minggu.

Bila kuman resisten terhadap penisilin, dapat dipakai sefalotin 1,5 g tiap 3 jam IV

atau nafsin 1,5 g tiap 4 jam, oksasilin 12 g/hari atau vankomisin tiap 6 jam atau eritromisin

0,5 g tiap 8 jam.

Endokarditis yang disebabkan oleh jamur biasanya fatal, diberikan amfoterisin B0,5-

1,2 mg/kgBB/hari IV dan flurositosin 150 mg/kgBB per oral.

Ibu Hamil :

a) Kategori A: penelitian pada manusia di trimester 1 tidak menunjukan kelainan

terhadap janin (belum ada bukti pada trimester 2 dan 3)

b) Kategori B: penelitian pada hewan percobaan tidak menunjukan efek terhadap

janin dan penelitian pada manusia masih belum menunjukan bukti yang jelas.

Atau, pada hewan percobaan menunjukan kelainan janin, sedangkan pada

manusia tidak menunjukan kelainan janin sama sekali di semua trimester.

Contoh : Klorfeniramin Maleat (kategori B)

c) Kategori C: penelitian pada hewan percobaan menunjukan kelainan janin,

tetapi pada manusia belum menunjukan bukti yang jelas. Tetapi manfaat obat

lebih tinggi dibandingkan potensial resiko yang terjadi.

Contoh : Fenilpropanolamin , Paracetamol , Salisilamida

Page 13: farmakologi endokarditis

d) Kategori D: penelitian pada manusia menunjukan bukti kelainan yang jelas

pada janin. Tetapi manfaat obat lebih tinggi dibandingkan potensi resiko yang

terjadi.

e) Kategori X: penelitian pada manusia menunjukan kelainan pada janin. Dan

tingkat bahayanya lebih besar daripada manfaatnya.

Pada Ibu Menyusui Antibiotik : Gol penisilin (Amoxicilin, ampicillin) dan

sefalosporin (Cefadroxil, ceftriaxone, cefotaxime). klorpromazin, kloramfenikol,

metronidazole, salisilat, fenobarbital, primidone, kafein yang berlebihan, pil kontrasepsi yang

mengandung estrogen, indometasin, yodium, povidon iodin, asam nalidiksat, nitrofurantoin,

fenitoin, golongan sulfa, tolbutamid, dan furosemid.

Obat yang cocok pada pasien dengan kondisi gangguan fungsi hati adalah dengan

menggunakan aminoglikosida ,untuk abses hati yang disebakan karena bakteri.Diberikan tiga

kali dalam sehari secara teratur selama tujuh hari berturut-turut atau atas anjuran dokter.

Gentamisin digunakan dalam kombinasi dengan antibiotik lain untuk terapi

endokarditis bakterial. Kadar serum gentamisin sebaiknya diukur dua kali seminggu dan

perlu lebih sering pada gangguan ginjal. Streptomisin dapat digunakan sebagai alternatif

dalam endokarditis enterokokal yang resisten terhadap gentamisin. Gentamisin merupakan

aminoglikosida yang banyak dipilih dan digunakan secara luas untuk terapi infeksi serius.

Gentamisin memiliki spektrum antibakteri yang luas, tapi tidak efektif terhadap kuman

anaerob, serta memiliki aktifitas yang lemah terhadap Streptococcus hemolyticus dan

pneumokokus. Bila digunakan pada terapi infeksi berat yang tidak berdasarkan diagnosa

yang belum diketahui penyebabnya, sebaiknya dikombinasi dengan penisilin dan/atau

metronidazol. Gentamisin digunakan dalam kombinasi dengan antibiotik lain untuk terapi

endokarditis.

Dosis muatan dan dosis pemeliharaan gentamisin dapat dihitung berdasarkan berat

badan pasien dan fungsi ginjal (misalnya: menggunakan nomogram); penyesuaian dosis

dilakukan berdasarkan kadar gentamisin dalam serum. Dosis tinggi kadang diindikasikan

pada infeksi berat, terutama pada neonatal atau pasien immunocompromised. Sebaiknya

pemberian jangan lebih dari 7 hari.

Page 14: farmakologi endokarditis

DAFTAR PUSTAKA

http://dokumen.tips/documents/terapi-infeksi-endokarditis-jawaban.html

http://kampusfarmasi.blogspot.co.id/2015/06/endokarditis.html

http://endokarditis.blogspot.co.id/

http://ilmuantibiotik.blogspot.co.id/2013/04/golongan-amino-glikosida.html

http://www.alodokter.com/ampicillin

http://www.farmasiana.com/ampicillin/ampicillin/

http://www.farmasiana.com/amoxicillin/amoxicillin/

http://documents.tips/documents/penicillins-55c1e72d00bcb.html

http://dokumen.tips/documents/kloksasilin.html

http://kampusfarmasi.blogspot.co.id/2015/06/endokarditis.html

http://endokarditis.blogspot.co.id/

http://www.parenting.co.id/dunia-mama/daftar+obat+aman+untuk+ibu+menyusui

http://www.argaaditya.com/2014/01/yang-boleh-dan-tidak-boleh-untuk-ibu.html

http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-5-infeksi/51-antibakteri/514-aminoglikosida