Upload
asrifida-juwita-tanjung
View
52
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya makalah Tugas Profesi Pendidikan yang berjudul “Hakekat Supervisi
Pendidikan” ini dapat diselesaikan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen Mata Kuliah Profesi
Pendidikan yang telah memberikan penjelasan mengenai penyusunan makalah ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Apabila ada kekurangan dalam makalah ini, kami selaku yang menjalankan tugas
memohon maaf mengingat kami masih dalam tahap pembelajaran. Kami berharap Bapak
Dosen selalu memberikan arahan dan bimbingan bagi kami untuk ke depannya.
Demikianlah makalah ini, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca umumnya.
Medan, 2017
Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................... 1
Daftar isi...................................................................................................................... 2
Bab I Pendahuluan...................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang .....................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................................3
Bab II Pembahasan......................................................................................................5
2.1 Pengertian dan Latar Belakang Pentingnya Supervisi Pendidikan........................5
2.2 Tujuan Supervisi Pendidikan.................................................................................6
2.3 Fungsi Supervisi Pendidikan..................................................................................8
2.4 Prinsip Supervisi Pendidikan.................................................................................9
2.5 Pendekatan Supervisi Pendidikan..........................................................................9
2.6 Tugas Supervisor Pendidikan................................................................................10
2.7 Teknik Supervisi Pendidikan.................................................................................11
Bab III Penutup ...........................................................................................................17
3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................17
3.2 Saran .....................................................................................................................18
Daftar Pustaka ............................................................................................................19
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada hakikatnya, pendidikan merupakan upaya membangun budaya dan peradaban
bangsa. Oleh karena itu, UUD 1945 secara tegas mengamanatkan bahwa setiap warga
negara berhak mendapatkan pendidikan. Pendidikan merupakan proses pendewasaan diri
manusia itu sendiri serta selain itu pendidikan juga merupakan proses pembentukan
pribadi dan karakter manusia.
Pendidikan sekolah sangat diperlukan adanya perencanaan dalam pendidikan demi
tercapainya tujuan pendidikan tersebut. Perencanaan yang dimaksud adalah kurikulum
pendidikan atau sekolah yang di dalamnya terdapat standar-standar pembelajaran dan
pengembangan intelektualitas manusia.
Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau
supervisi. Pengawasan bertanggung jawab tentang keefektifan program itu. Oleh karena
itu, supervisi haruslah meneliti ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang akan
memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Oleh karena itu, supervisi haruslah
meneliti ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang akan memungkinkan tercapainya tujuan-
tujuan pendidikan
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Apa pengertian dan latar belakang pentingnya supervisi pendidikan ?
b. Apa saja tujuan, fungsi dan prinsip supervisi pendidikan ?
c. Apa saja pendekatan dan tugas yang dilakukan supervisor pendidikan ?
d. Apa saja teknik-teknik pada supervisi pendidikan ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
a. Untuk mengetahui pengertian dan latar belakang pentingnya supervisi pendidikan
b. Untuk memahami tujuan, fungsi dan prinsip supervisi pendidikan
c. Untuk mengetahui pendekatan dan tugas yang dilakukan supervisor pendidikan
3
d. Untuk mempelajari teknik-teknik supervisi pendidikan
e. Memenuhi nilai tugas pada mata kuliah Profesi Kependidikan
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Latar Belakang Pentingnya Supervisi Pendidikan
Supervisi berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari 2 kata, yakni super dan vision.
Kata super diartikan sebagai padanan dari kata atas, lebih, hebat, sedangkan vision
berarti melihat. Sehingga supervisi adalah sebagai kegiatan yang dilakukan oleh
pengawas untuk melihat atau mengawasi pekerjaan guru.
Beberapa ahli juga mendefinisikan supervisi. Berikut merupakan pengertian
supervisi menurut para ahli :
Sutisna (1983)
Supervisi dengan aktifitas pelayanan yang dilakukan untuk membantu guru dalam
melaksanakan pekerjaannya agar memperoleh hasil yang lebih baik.
Dalam Carter Good’s Dictionary of Education
Supervisi sebagai segala usaha pejabat sekolah dalam memimpin guru-guru dan
tenaga kependidikan lainnya, untuk memperbaiki pengajaran.
Willes (1967)
Supervisi merupakan bantuan yang diberikan kepada guru untuk meningkatkan
kegiatan belajar mengajar agar memperoleh hasil yang lebih baik.
Neagley dan Evans (1980)
Supervisi merupakan bantuan yang diberikan kepada guru untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran, pendidikan dan kurikulum.
Glickman (1981)
Supervisi sebagai upaya yang dilakukan untuk membantu guru agar mau terus
belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya.
Sahertian (1990)
Supervisi merupakan usaha mengawali, mengarahkan, mengkoordinasi dan
membimbing secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan
lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran .
Sehingga secara umum supervisi berarti upaya bantuan yang diberikan kepada guru
dalam melaksanakan tugasnya, agar guru mampu membantu para siswa dalam belajar
untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.
5
Kenyataan – kenyataan dibawah ini dapat dijadikan sebagai masukan tentang latar
belakang pentingnya supervisi bagi guru-guru dan tenaga pendidikan lainnya di
lembaga pendidikan. Berikut merupakan kenyataan – kenyataan yang dimaksud, antara
lain :
Penyelenggaraan pendidikan melibatkan peran sejumlah orang yang perlu
dikendalikan dalam kerjasama yang mana pengendalian ini ditujukan dalam rangka
pencapaian tujuan pendidikan yang efektif.
Beberapa faktor penghambat seperti kurangnya persiapan,pengalaman kurang
membantu perkembangan pribadi,kondisi kerja yang kurang memadai yang
mengakibatkan pertumbuhan profesionalnya kurang memadai,ataupun yang lebih
fatal lagi karena guru cenderung menganggap bahwa apa yang ditampilkannya
sampai saat ini sudah tidak ada lagi bandingannya dengan yang lain .
Para pengajar tidak mungkin selalu dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
Faktor-faktor dari luar dan diri sendiri sering menjadi penyebab guru-guru tersebut
menghadapi berbagai masalah dalam melaksanakan aktivitasnya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan tuntutan
kehidupan masyarakat yang semakin kompleks,telah mengakibatkan adanya
perkembangan tuntutan tanggung jawab terhadap guru.
Dengan memperhatikan faktor-faktor diatas, kedudukan supervisi dalam dunia
pengajaran dan pendidikan semakin dapat dirasakan. Tanpa supervisi pendidikan,
tenaga – tenaga kependidikan akan merasa terbeban dalam mengajar peserta didik jika
mengalami masalah, atau sebaliknya akan merasa bangga jika menurutnya ia telah
berhasil dalam kegiatan mengajarnya walaupun sebenernya peserta didik tidak tahu
apa-apa.
2.2 Tujuan Supervisi Pendidikan
Para ahli pendidikan mempunyai pandangan masing-masing mengenai tujuan
supervisi pendidikan. Berikut menurut para ahli tujuan supervisi pendidikan:
Glickman (1981)
Untuk membantu guru-guru belajar bagaimana meningkatkan kemampuan dan
kapasitasnya, agar murid-muridnya dapat mewujudkan tujuan belajar yang telah
ditetapkan.
6
Nawawi (1985)
Menolong para guru dengan kesadarannya sendiri sehingga dapat berkembang dan
tumbuh menjadi guru yang lebih cakap dan lebih baik di dalam membantu para guru
dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Hariwung (1989)
Membantu guru untuk bertumbuh dan berkembang dalam ruang lingkup mengajar
dan kehidupan kelas, memperbaiki keterampilan mengajar dalam memperluas
pengetahuan mereka serta menggunakan persiapan mengajar.
Sahertian dan Mataheru (1981)
Sahertian dan Mataheru mengemukakan beberapa tujuan supervisi pendidikan,
berikut adalah tujuannya :
1) Membantu para guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan.
2) Membantu para guru dalam membimbing pengalaman belajar.
3) Membantu para guru menggunakan sumber-sumber pengalaman belajar.
4) Membantu para guru dalam memenuhi kebutuhan belajar murid.
5) Membantu para guru dalam menggunakanalat-alat, metode, dan model
mengajar.
6) Membantu para guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan hasil pekerjaan
guru itu sendiri.
7) Membantu para guru membina reaksi mental atau moral para guru dalam rangka
pertumbuhan pribadi jabatannya.
8) Membantu para guru di sekolah sehingga mereka merasa gembira dengan tugas
yang diembannya.
9) Membantu para guru agar lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap
masyarakat dan cara-cara menggunakan sumber masyarakat.
10) Membantu para guru agar waktu dan tenaga guru dicurahkan sepenuhnya
dalam membina sekolah.
Oliva (1894)
Oliva mengemukakan beberapa tujuan supervisi pendidikan, berikut adalah
tujuannya :
1) Membantu guru dalam mengembangkan proses kegiatan belajar mengajar
2) Membantu guru dalam menterjemahkan dan mengembangkan kurikulum dalam
proses belajar mengajar
3) Membantu guru dalam mengembangkan staf sekolah.
7
Sehingga secara umum tujuan supervisi adalah untuk membantu guru meningkatkan
kemampuannya guru agar menjadi guru yang lebih baik dan profesional dalam
melaksanakan pengajaran.
2.3 Fungsi Supervisi Pendidikan
Para ahli pendidikan mempunyai pandangan masing-masing mengenai fungsi
supervisi pendidikan. Berikut menurut para ahli fungsi supervisi pendidikan:
Swearingen
Swaringen mengemukakan beberapa fungsi supervisi pendidikan, berikut adalah
fungsi supervisi pendidikan menurut Swearingen:
1) Mengkoordinir semua usaha sekolah.
2) Memperlengkapi kepemimpinan sekolah.
3) Memperkuat pengalaman-pengalaman guru, menstimulasi usaha-usaha yang
kreatif.
4) Memberikan fasilitas dan penilaian terus menerus, menganalisa situasi belajar
mengajar.
5) Memberikan pengetahuan kepada setiap anggota.
6) Mengintegrasikan tujuan pendidikan.
7) Membantu meningkatkan kemampuan mengajar.
Willes dan Lovel (1975)
Willes dan Lovel mengemukakan beberapa fungsi supervisi pendidikan, berikut
adalah fungsi supervisi pendidikan menurut mereka:
1) Pengembangan tujuan.
2) Pengembangan program.
3) Koordinasi dan pengawasan.
4) Motivasi.
5) Pemecahan masalah.
6) Pengembangan profesional.
7) Penilaian keluaran pendidikan.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi supervisi pendidikan adalah
melaksanakan kepemimpinan pendidikan, melaksanakan penelitian, melaksanakan
penilaian yang objektif, dan melaksanakan pelayanan yang tepat.
8
2.4 Prinsip Supervisi Pendidikan
Ada 4 prinsip yang harus dimiliki supervisi pendidikan, berikut adalah 4 prinsip :
Prinsip Ilmiah
Prinsip ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data objektif yang diperoleh dalam
kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar.
Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data seperti angket,
observasi, dan percakapan pribadi.
Setiap kegiatan supervisi dilaksanakan secara sistematis, berencana dan kontinu.
Prinsip Demokratis
Yakni dilaksanakan berdasarkan hubungan kemanusiaan yang akrab sehingga guru
merasa perlu untuk mengembangkan tugasnya. Demokratis mengandung makna
menjunjung tinggi harga diri dan martabat guru.
Prinsip Kerja Sama
Yakni mengembangkan usaha bersama atau “sharing of idea, sharing of experience”
serta memberi support, dorongan dan menstimulasi guru sehingga mereka merasa
tumbuh bersama.
Prinsip Konstruktif dan Kreatif
Setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi kreativitasnya
jika supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, bukan
menakutkan.
2.5 Pendekatan Supervisi Pendidikan
Peningkatan kemampuan supervisi bagi supervisor tentu dimulai dari
kemampuannya melakukan pendekatan supervisi pengajaran. Ada beberapa pendekatan
yang berkembang dalam supervisi pengajaran, antara lain pendekatan direktif,
pendekatan non-direktif dan pendekatan pendekatan kolaboratif.
Pendekatan Direktif
Pendekatan direktif merupakan pendekatan terhadap masalah yang bersifat langsung
dihadapi guru saat melaksanakan tugas mengajar. Dalam praktiknya supervisor
mengamati guru saat mengajar, maka supervisor mencatat hal-hal penting yang
menjadi titik lemah guru itu mempraktikkan caranya mengajar. Seperti masalah
9
penggunaan metode dan strategi mengajar yang sedang digunakan oleh guru,
membuka dan menutup pelajaran oleh guru, dan berbagai permasalahan lainnya
dalam hal mengajar yang dilakukan oleh guru.
Pendekatan Non-Direktif
Pendekatan Non-Direktif merupakan pendekatan terhadap permasalahan yang
bersifat tidak langsung. Dalam praktiknya supervisor tidak secara langsung
menunjukkan permasalahan, tetapi mendengarkan dan menggali permasalahan yang
dikemukakan oleh guru. Kemudian mendiskusikan permasalahan tersebut bersama
guru, sampai guru menemukan solusi sesuai bagi dirinya.
Pendekatan Kolaboratif
Pendekatan kolaboratif merupakan pendekatan yang memadukan pendekatan
direktif dan non-direktif. Dalam praktiknya supervisor akan memahami keadaan
guru secara mendalam, diharapkan supervisor mampu memberikan problem solving
yang tepat bagi guru. Pendekatan ini memberikan warna tersendiri bagi guru
sehingga guru tidak merasa tertekan, namun ia merasa memiliki seorang mitra yang
bisa diajak sebagai teman”curhat”.
2.6 Tugas Supervisor Pendidikan
Para ahli pendidikan mempunyai pandangan masing-masing mengenai tugas
supervisor pendidikan. Berikut menurut para ahli tugas supervisor pendidikan:
Oliva (1984)
Menurut Oliva, ada beberapa hal yang harus dilakukannoleh supervisor untuk
membantu guru dalam meningkatkan kinerjanya:
1) Membantu guru membuat perencanaan pembelajaran.
2) Membantu guru untuk menyajikan pembelajaran.
3) Membantu guru untuk mengevaluasi pembelajaran.
4) Membantu guru untuk mengelola kelas.
5) Membantu guru dalam mengembangkan kurikulum.
6) Membantu guru dalam mengevaluasi kurikulum.
7) Membantu guru melalui program pelatihan.
8) Membantu guru untuk melakukan kerja sama.
9) Membantu guru untuk mengevaluasi dirinya sendiri.
10
Burton
Burton mengemukakan beberapa tugas supervisor pendidikan, berikut adalah tugas
supervisor pendidikan menurut Burton:
1) Meningkatkan aktifitas pembelajaran.
2) Meningkatkan pelayanan guru.
3) Menseleksi dan mengorganisir materi-materi pembelajaran.
4) Melakukan pengetesan dan pengukuran.
5) Menentukan peringkat guru.
Ben M. Haris (1975)
Sama seperti Burton, maka Ben M. Haris mengemukakan 10 bidang tugas
supervisor:
1) Mengembangkan kurikulum.
2) Pengorganisasian pembelajaran.
3) Pengadaan staf.
4) Menyediakan fasilitas.
5) Penyediaan bahan-bahan, memilih dan mendesain bahan-bahan yang digunakan
dan diimplementasikan untuk pengajaran.
6) Penyusunan penataran pendidikan.
7) Pemberian orientasi anggota-anggota staf.
8) Pelayanan murid.
9) Hubungan masyarakat.
10) Penilaian pengajaran terhadap perencanaan pengajaran.
Pada intinya tugas supervisor pendidikan adalah meningkatkan aktifitas
pembelajaran, mengembangkan kurikulum dan mengevaluasi pembelajaran.
2.7 Teknik Supervisi Pendidikan
Dalam melaksanakan supervisi pengajaran, kepala sekolah dan pengawas sekolah
memerlukan teknik-teknik yang jitu dan efektif agar kegiatan supervisi mampu
mencapai tujuan yang diharapkan dan mampu meningkatkan kualitas mengajar guru.
11
Teknik supervisi pendidikan yang diterapkan di sekolah sangat ditentukan oleh
model dan pendekatan yang digunakan. Teknik tersebut sangat beraneka ragam
jenisnya, namun sacara garis besar dapat dikelompokkan atas dua bagian besar, yakni :
Teknik yang bersifat Kelompok, yang terdiri dari:
1) Pertemuan Orientasi
Pertemuan ini diperuntukkan guru baru maupun guru lama. Hal-hal yang
disajikan dalam pertemuan orientasi ini meliputi:
a. sistem kerja sekolah;
b. proses dan mekanisme administrasi dan organisasi sekolah;
c. kunjungan ke tempat-tempat tertentu seperti pusat-pusat industriatau objek-
objek sumber belajar; dan
d. diskusi kelompok atau loka karya sebagai tindak lanjut dari orientasi.
Barton juga menambahkan bahwa orientasi dilaksanakan untuk merencanakan
program pendidikan di sekolah
2) Rapat guru latih
Rapat ini diadakan untuk membahas masalah-masalah yang terjadi pada
saat proses belajar mengajar berlangsung. Yang bertujuan untuk:
a. Menyatukan pandangan-pandangan dan pendapat guru tentang konsep
umum maupun metode metodeuntuk mencapai tujuan pendidikan yang
menjadi tanggung jawab bersama.
b. Mendorong guru untuk melaksanakan tugasnya dan mendorong kemajuan
mereka.
3) Studi kelompok antar guru
Studi ini dilakukan oleh guru-guru yang mengajar mata pelajaran yang
sama. Mereka bersama-sama memecahkan masalah yang mungkin dan sudah
terjadi dalam pengajaran mata pelajaran itu. Pokok bahasan ditentukan dan
diperinci dalam garis-garis besar atau dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan
pokok yang telah disusun teratur.
12
4) Diskusi sebagai proses kelompok
Diskusi adalah pertukaran pendapat tentang sesuatu masalah untuk
dipecahkan bersama. Seorang supervisor harus memiliki kemampuan
menggerakkan kelompok, membuat pertemuan berhasil dan
mengkoordinasiakan pekerjaan-pekerjaan kelompok.
5) Tukar menukar pengalaman
Tukar menukar pengalaman adalah suatu teknik perjumpaan dimana guru
saling memberi dan menerima, saling belajar satu dengan lainnya.
6) Lokakarya (Workshop)
Workshop pendidikan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan belajar
kelompok yang terjadi dari sejumlah petugas pendidikan yang sedang
memecahkan suatu masalah melalui percakapan dan bekerja secara kelompok
maupun bersifat perseorangan.
7) Diskusi panel
Diskusi panel atau diskusi forum atau diskusi meja bundar adalah bentuk
disksi yang dipentaskan dihadapan sejumlah partisipan atau pendengar.
Diskusi panel bertujuan untuk menjajaki suatu masalah secara terbuka agar
dapat memperoleh lebih banyak pengetahuan dan pengertian tentang masalah
tersebut dari berbagai sudut pandang. Diskusi ini juga untuk menstimulir para
pendengar dan partisipan agar mengarahkan perhatiannya terhadap masalah
yang dibahas.
8) Seminar
Seminar sebagai suatu bntuk belajar mengajar berkelompok di mana
sejumlah kecil orang mengadakan pendalaman atau penyelidikan terhadap
berbagai masalah dengan dibimbing secara cermat oleh beberapa orang yang
pembimbing.
9) Simposium
Simposium adalah suatu pertemuan untuk meninjau aspek-aspek suatu
pokok masalah, atau untuk mengumpulkan beberapa sudut pandang tentang
13
suatu masalah dimana masing-masing penulis atau pembicara menemukan
pendapatnya secara relatif teratur. Simposium bertujuan untuk
mengorganisasikan pengertian dan pengetahuan tentang aspek-aspek suatu
pokok masalah, atau untuk mengumpulkan dan membandingkan beberapa
sudut pandang yang berbeda.
10) Demonstrasi mengajar
Supervisor memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk melihat
metode-metode mengajar yang baru atau berbeda. Kekurangan dari
demonstrasi mengajar adalah membutuhkan waktu yang lama.
11) Perpustakaan jabatan
Guru sebaiknya memperkaya ilmu pengetahuannya dengan memperbanyak
perpustakaan jabatan (mempernbanyak membaca buku-buku), agar mampu
menjelaskan berbagai informasi mengenai suatu hal dalam materi
pembelajaran.
12) Buletin supervisi
Buletin supervisi merupakan salah satu alat komunikasi dalm bentuk lisan
yang dikeluarkan oleh staf supervisor yang digunakan sebagai alat untuk
membantu guru dalam memperbaiki situasi belajar-mengajar.
13) Membaca langsung
Supervisor memberikan tugas kepada guru untuk membaca berbagai
literatur dan kemudian membuat laporan mengenai apa yang sudah dibaca,
dengan ini guru akan dapat memperkaya pengetahuannya.
14) Mengikuti kursus
Supervisi menyarankan guru untuk mengikuti kursus untuk
mengambangkan kemampuannya dalam mengajar.
15) Organisasi jabatan
Organisasi yang didirikan oleh orang-orang yang memiliki profesi sama
akan memudahkan anggotanya untuk bertukar pikiran dan pengalaman.
14
16) Laboratorium kurikulum
Tempat yang dijadikan pusat kegiatan dimana guru-guru memperoleh
sumber-sumber materi untuk menambah pengalaman mereka dalam rangka in-
service education. Laboratorium kurikulum berfungsi sebagai tempat
mengadakan penelitian, percobaan, dan tempat bekerja sambil belajar untuk
memecahkan permasalahan yang ada dalam kegiatan belajar-mengajar.
17) Perjalanan sekolah (field trips)
Pada dasarnya field trip merupakan sarana belajar menyenangkan dan juga
mengandung pelajaran. Adapun tujuan diadakannya field trips :
Memberi pengalaman langsung.
Membangkitkan minat baru atau memperkuat minat yang teah ada.
Memberi motivasi kepada guru-guru unu menyelidiki sebab-sebab
tertentu.
Memberi pengertian yang lebih luas tentang kehidupan dalam
masyarakat.
Mengembangkan hubungan sosial dengan masyarakat.
Sebagai penyegaran dalam pembinaan profesi.
Teknik yang bersifat Individual, yang terdiri dari:
1) Perkunjungan Kelas
Pembina atau kepala sekolah mengunjungi kelas untuk meninjau suasana
belajar dimana seorang guru sedang mengajar di kelas itu. Kunjungan kelas
bertujuan untuk mengetahui sifat dan kualitas belajar murid serta kualitas guru
dalam mengajar dan membimbing muridnya.
Fungsi kunjungan kelas sebagai alat mengukur dan meningkatkan kualitas
cara belajar dan menagajar, dan meningkatkan profesionalitas guru dan
supervisor itu sendiri.
2) Obsevasi Kelas
Observasi kelas sama seperti kunjungan kelas, pengawas meneliti suasana
kelas selama pelajaran berlangsung. Observasi bertujuan untuk merubah cara-
15
cara mengajar agar lebih baik dan menimbulkan pengaruh positif terhadap
kemajuan belajar murid.
Jenis observasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: observasi langsung /
directed observation (supervisor mengawasi guru dalam ruang yang sama) dan
observasi tidak langsung / indirect observation (supervisor dibatasi oleh ruang
kaca).
Hal-hal yang diobservasi antara lain: usaha serta kegiatan guru dan murid
dalam menggunakan fasilitas belajar dan memperoleh pengalaman belajar,
serta lingkungan sosial dan faktor-faktor penunjang lainnya.
3) Percakapan Pribadi
Adam dan Dickey menyatakan teknik percakapan pribadi dilakukan antara
guru dan supervisor dalam upaya memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi guru seperti konsultasi dalam menentukan metode belajar yang baik
dan penggunaan alat-alat pembelajaran.
Percakapan pribadi dapat membantu guru dalam memecahkan masalah-
masalah yang dihadapi, memperbaiki kelemahan yang dialami guru, serta
mengembangkan potensi guru dalam mengajar.
4) Saling mengunjungi kelas (Intervisitation)
Guru-guru dapat saling mengunjungi agar lebih leluasa untuk memperoleh
pengalaman baru dari rekannya. Kegiatan saling mengunjungi sesama guru
dapat dilakukan dengan guru satu sekolah maupun dengan guru di sekolah
lain. Biasanya supervisor menyarankan guru untuk bertukar pikiran dengan
guru lain yang ilmu dan pengalaman mengajarnya lebih luas serta memiliki
keahlian dan keterampilan yang cukup dalam menggunakan teknik-teknik
mengajar.
5) Menilai diri sendiri
Untuk menilai diri sendiri, dibutuhkan daftar pandangan/pendapat yang
disampaikan kepada murid-murid untuk menilai pekerjaan atau suatu aktifitas.
Selanjutnya guru menganalisa tes-tes terhadap unit kerjanya sendiri. Selain itu
guru harus mencatat aktifitas murid-murid dalam suatu catatan baik yang
dilakukan secara perorangan maupun secara kelompok.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Supervisi adalah upaya bantuan yang diberikan kepada guru dalam melaksanakan
tugasnya, agar guru mampu membantu para siswa dalam belajar untuk menjadi lebih
baik dari sebelumnya. Kedudukan supervisi dalam dunia pengajaran dan pendidikan
sangatlah penting. Tanpa supervisi pendidikan, tenaga – tenaga kependidikan akan
merasa terbeban dalam mengajar peserta didik jika mengalami masalah, atau sebaliknya
akan merasa bangga jika menurutnya ia telah berhasil dalam kegiatan mengajarnya
walaupun sebenernya peserta didik tidak tahu apa-apa.
Tujuan supervisi adalah untuk membantu guru meningkatkan kemampuannya guru
agar menjadi guru yang lebih baik dan profesional dalam melaksanakan pengajaran.
Fungsi supervisi pendidikan adalah melaksanakan kepemimpinan pendidikan,
melaksanakan penelitian, melaksanakan penilaian yang objektif, dan melaksanakan
pelayanan yang tepat. Ada empat prinsip yang harus dimiliki supervisi pendidikan yaitu
prinsip ilmiah, prinsip demokratis, prinsip kerja sama dan prinsip konstruktif dan
kreatif.
Ada beberapa pendekatan yang berkembang dalam supervisi pengajaran, antara lain
pendekatan direktif, pendekatan non-direktif dan pendekatan pendekatan kolaboratif.
Tugas supervisor pendidikan adalah meningkatkan aktifitas pembelajaran,
mengembangkan kurikulum, dan mengevaluasi pembelajaran.
Teknik supervisi pendidikan sangat beraneka ragam jenis, namun secara garis besar
dibagi menjadi dua yaitu Teknik yang bersifat kelompok dan Teknik yang bersifat
individual. Teknik yang bersifat Kelompok terdiri dari pertemuan orientasi, rapat guru,
studi kelompok antar guru, diskusi sebagai proses kelompok, tukar menukar
pengalaman, workshop (lokakarya), diskusi panel, seminar, simposium, demonstrasi
mengajar, perpustakaan jabatan, buletin supervisi, membaca langsung, mengikuti
kursus, organisasi jabatan, laboratorium kurikulum dan perjalanan sekolah (field trips).
Teknik yang bersifat Individual terdiri dari perkunjungan kelas, observasi kelas,
percakapan pribadi, saling mengunjungi kelas (Intervisitation) dan menilai diri sendiri.
17
3.2 Saran
Topik makalah ini penting untuk calon seorang guru, sehingga penulis berharap,
pembaca dapat memahami isi dari makalah ini dengan sebaik-baiknya.Dengan adanya
makalah ini, penulis berharap pembaca bisa mengambil hal-hal penting dari makalah
ini sehingga ilmu-ilmu yang telah diperoleh dari makalah ini dapat disampaikan ke
yang lainnya.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, jangan hanya mengandalkan sumber
atau referensi dari makalah ini. Pembaca juga harus mencari sumber lain yang
mendukung pembahasan topik makalah ini sehingga akan dapat menambah
pengetahuan pembaca.
18
Daftar Pustaka
https://akholik.wordpress.com/2011/05/06/prinsip-prinsip-supervisi-endidikan/ http://cahayamanfaat.blogspot.co.id/2014/11/manfaat-fungsi-dan-tujuan-supervisi-
pendidikan.html http://jhs5.blogspot.co.id/2013/10/prinsip-fungsi-teknik-dan-tujuan.html https://smpn2rantauselamatatim.wordpress.com/2011/06/05/pembinaan-guru-dengan-
pendekatan-kolaboratif/ http://www.slideshare.net/maiasy7/prinsip-dan-teknik-supervisi-pendidikan?
next_slideshow=1 Wau, Yasaratodo. 2017.Profesi Kependidikan, Medan : Unimed Press.
19