Click here to load reader
Upload
abulkhair-abdullah
View
350
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Makalah
Citation preview
TUGAS KIMFIS
“KLASIFIKASI HELIUM”
OLEH
NAMA : ABULKHAIR ABDULLAH
NIM : 70100111001
KELAS : FARMASI A
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA-GOWA
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga dalam pembuatan makalah ini dapat terselesaikan
sebagaiman mestinya. Salam dan shalawat semoga tetap tercurah kepada
rasulullah Muhammad SAW, kepada sahabat-sahabatnya, dan kepada umatnya
hingga akhir zaman.
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada dosen yang dengan
kegigihan dan keikhlasannya membimbing kami sehingga kami bisa mengetahui
sedikit demi sedikit apa yang sebelumnya kami tidak ketahui. Juga tak lupa
teman-teman seperjuangan yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah
ini.
Makalah ini kami buat dengan sesederhana mungkin dan jika ada kesalahan
dalam penulisan makalah ini, kami berharap dan memohon saran serta kritikan
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini ke depannya. Semoga makalah
kami dapat bermanfaat bagi kita semua.
Samata, 3 Juni 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................i
Daftar isi..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................1
C. Tujuan Makalah....................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah..................................................................................3
B. Apa itu Helium?....................................................................3
C. Karakteristik dari Helium.....................................................5
D. Isotop-Isotop Helium............................................................7
E. Sifat-Sifat Helium.................................................................8
F. Cara Pembuatan Helium.......................................................8
G. Apa Saja Kegunaan daripada Helium?.................................9
H. Kerugian dari Helium.........................................................10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................11
B. Saran...................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tahun 1868, Helium ditemukan pertam kalinya oleh seorang
astronom berkebangsaan Prancis bernama Pierre Jules Cesar Janssen. Ketika
itu, dia mengamati berkas cahaya aneh saat gerhana matahari. Berkas cahaya
ini tidak memiliki hubungan dengan unsur-unsur lain yang sudah diketahui,
dan para pengamat menyadari bahwa mereka telah menemukan gas baru,
yang mereka sebut "helium" yang disarankan oleh Lockyer dan Frankland.
Kata ini berasal dair kata “Helios” dalam bahasa Yunani yang berarti
"Matahari".
Pemfusian hidrogen menjadi helium menghasilkan energi yang luar biasa
dan merupakan proses yang dapat membuat matahari bersinar secara terus-
menerus. Kadar helium di udara sekitar 1 dalam 200,000.
Helium adalah unsur pertama pada seri gas mulia dalam tabel periodik
dan memiliki nomor atom 2. Helium ini merupakan unsur kimia yang ada
dalam jumlah berlimpah di seluruh alam semesta, meskipun tidak banyak
tersedia di Bumi. Ia biasanya berbentuk gas, dan terletak diatas dalm bagian
gas di tabel periodik unsur. Seperti gas mulia lainnya, helium sangat stabil,
dan tidak mudah membentuk senyawa dengan unsur-unsur lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dinamakan Helium?
2. Tuliskan sifat-sifat dari Helium?
3. Apa-apa saja kegunaan dari Helium?
C. Tujuan Makalah
Setelah terselesaikannya makalah ini, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca dan dapat membantu pembaca untuk memperoleh pengetahuan yang
berhubungan dengan Helium.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah
Penemuan helium terjadi pada tahun 1868,
ketika astronom berkebangsaan Prancis bernama
Pierre Jules Cesar Janssen mengamati berkas
cahaya aneh saat gerhana matahari. Berkas
cahaya ini tidak memiliki hubungan dengan
unsur-unsur lain yang sudah diketahui, dan para
pengamat menyadari bahwa mereka telah
menemukan gas baru, yang mereka sebut "helium" yang disarankan oleh
Lockyer dan Frankland. Kata ini berasal dair kata “Helios” dalam bahasa
Yunani yang berarti "Matahari". Dalam waktu 30 tahun para ilmuwan telah
berhasil mengisolasi dan mengekstrak gas dari mineral clevite. Pada tahun
1895, Ramsay menemukan helium di mineral cleveite uranium. Pada saat
yang bersamaan kimiawan Swedia Cleve dan Langlet menemukan helium di
cleveite. Rutherford dan Roys pada tahun 1907 menunjukkan bahwa partikel-
partikel alpha tidak lain adalah nukleus helium.
B. Apa itu Helium?
Helium adalah unsur kimia yang tak berwarna, tak berbau, tak berasa, tak
beracun, hampir inert, monatomik, dan merupakan unsur pertama pada seri
gas mulia dalam tabel periodik dan memiliki nomor atom 2. Inilah yang
menjadikannya unsur kedua paling ringan di jagad raya dan salah satu unsur
yang diciptakan pada saat nukleosintesis Big Bang. Unsur ini diidentifikasi
pada tabel periodik dengan simbol He dan merupakan gas mulia yang paling
tidak reaktif. Akibatnya, helium merupakan salah satu unsur paling tidak
reaktif di Bumi. Stabilitas ekstrim helium menjadikannya pilihan populer
untuk berbagai kegunaan dalam situasi di mana bahan yang tidak stabil
sedang ditangani, atau di mana penggunaan unsur-unsur lain mungkin
berbahaya.
Helium merupakan unsur kimia yang
ada dalam jumlah berlimpah di seluruh alam
semesta, meskipun tidak banyak tersedia di
Bumi. Ia biasanya berbentuk gas, dan
terletak diatas dalam bagian gas di tabel
periodik unsur. Seperti gas mulia lainnya,
helium sangat stabil, dan tidak mudah
membentuk senyawa dengan unsur-unsur lainnya.
Helium sering diekstrak dari gas alam, yang dapat berisi helium dalam
konsentrasi yang berkisar 2-7 persen. Gas yang sangat stabil dan non-reaktif
ini menjadi alat penting selama Perang Dunia Pertama, ketika akses untuk
helium sangat terbatas, dan ini terjadi lagi selama Perang Dunia Kedua.
Di Mars hanya sedikit Helium. Titik didih dan titik leburnya merupakan
yang terendah dari unsur-unsur lain dan ia hanya ada dalam bentuk gas
kecuali dalam kondisi "ekstrem". Kondisi ekstrem juga diperlukan untuk
menciptakan sedikit senyawa helium, yang semuanya tidak stabil pada suhu
dan tekanan standar. Helium memiliki isotop stabil kedua yang langka yang
disebut helium-3. Sifat dari cairan varitas helium-4; helium I dan helium II;
penting bagi para periset yang mempelajari mekanika kuantum (khususnya
dalam fenomena superfluiditas) dan bagi mereka yang mencari efek
mendekati suhu nol absolut yang dimiliki benda (seperti superkonduktivitas).
Helium merupakan elemen kedua terbanyak di alam semesta. Helium
diproses dari gas alam, karena banyak gas alam yang mengandung gas
helium.
Secara spektroskopik, helium telah dideteksi keberadaannya di bintang-
bintang, terutama di bintang yang panas. Helium juga merupakan komponen
penting dalam reaksi proton-proton dan siklus karbon yang memberikan
bahan bakar matahari dan bintang-bintang lainnya.
Pemfusian hidrogen menjadi helium menghasilkan energi yang luar biasa
dan merupakan proses yang dapat membuat matahari bersinar secara terus-
menerus. Kadar helium di udara sekitar 1 dalam 200,000. Walau banyak
terdapat dalam berbagai mineral radioaktif sebagai produk-produk radiasi,
sebagian besar pasokan helium untuk Amerika Serikat terdapat di sumur-
sumur minyak Texas, Oklahoma, dan Kansas. Di luar AS, pabrik ekstraksi
helium hanya terdapat di Polandia, Rusia, dan di India (data tahun 1984).
C. Karakteristik dari Helium
Keterangan Umum Unsur
Nama, Lambang, Nomor atom helium, He, 2
Deret kimia gas mulia
Golongan, Periode, Blok 18, 1, s
Penampilan tak berwarna
Massa atom 4,002602(2) g/mol
Konfigurasi elektron 1s2
Jumlah elektron tiap kulit 2
Ciri-ciri fisik
Fase gas
Massa jenis (0 °C; 101,325 kPa)
0,1786 g/L
Titik lebur (pada 2,5 MPa) 0,95 K
(-272,2 °C, -458,0 °F)
Titik didih 4,22 K
(-268,93 °C, -452,07 °F)
Kalor peleburan 0,0138 kJ/mol
Kalor penguapan 0,0829 kJ/mol
Kapasitas kalor (25 °C) 20,786 J/(mol·K)
Tekanan uap
P/Pa 1 10 100 1 k 10 k 100 k
pada T/K 3 4
Ciri-ciri atom
Struktur kristal heksagonal atau bcc
Energi ionisasi pertama: 2372,3 kJ/mol
ke-2: 5250,5 kJ/mol
Jari-jari atom (terhitung) 31 pm
Jari-jari kovalen 32 pm
Jari-jari Van der Waals 140 pm
Lain-lain
Konduktivitas termal (300 K) 151,3 mW/(m·K)
Isotop
iso NA waktu paruh DM DE(MeV) DP
3He 0,000137%* He stabil dengan 1 neutron
4He 99,999863%* He stabil dengan 2 neutron
*Nilai yang ditunjukkan adalah untuk di atmosfer,
kelimpahan di tempat lain mungkin berbeda.
D. Isotop-Isotop Helium
Ada 7 isotop helium yang
diketahui: helium cair (He-4) yang
muncul dalam dua bentuk: He-4I
dan He-4II dengan titik transisi
pada 2.174K. He-4I (di atas suhu
ini) adalah cair, tetapi He-4II (di
bawah suhu tersebut) sangat
berbeda dari bahan-bahan kimia
lainnya. Helium mengembang
ketika didinginkan, konduktivitas
kalornya sangat tinggi, dan konduksi panas atau viskositasnya tidak menuruti
peraturan-peraturan biasanya.
E. Sifat-Sifat Helium
1. Helium memiliki titik lebur paling rendah di antara unsur-unsur dan
banyak digunakan dalam riset suhu rendah (cyrogenic) karena titik
leburnya dekat dengan 0 derajat Kelvin. Juga, unsur ini sangat vital untuk
penelitian superkonduktor.
2. Satu-satunya benda cair yang tidak bisa diubah bentuknya menjadi benda
padat hanya dengan menurunkan suhu. Unsur ini tetap dalam bentuknya
yang cair sampai 0 derajat Kelvin pada tekanan normal, tetapi akan
segera berbentuk padat jika tekanan udara dinaikkan. 3He dan 4He dalam
bentuk padat sangat menarik karena keduanya dapat berubah volume
sampai 30% dengan cara memberikan tekanan udara.
3. Spesifikasi panas helium sangat tinggi. Berat jenis gas helium pada titik
didih normal juga sangat tinggi. Molekul-molekul gasnya mengembang
dengan cepat ketika dipanaskan ke suhu ruangan. Sebuah bejana yang
diisi dengan gas helium pada 5 dan 10 Kelvin harus diperlakukan seakan-
akan berisikan helium cair karena perubahan tekanan yang tinggi yang
berasal dari pemanasan gas ke suhu ruangan.
4. Secara normal, helium memiliki 0 valensi, tapi ia juga memiliki tendensi
untuk menggabungkan diri dengan unsur-unsur lainnya. Cara membuat
helium difluorida telah dipelajari dan senyawa HeNe dan ion-ion He+
dan He+ + juga telah diteliti.
F. Cara Pembuatan Helium
Helium ditemukan terdapat dalam gas alam di Amerika Serikat. Gas
helium mempunyai titik didih yang sangat rendah, yaitu -268,8 0C sehingga
pemisahan gas helium dari gas alam dilakukan dengan cara pendinginan
sampai gas alam akan mencair (sekitar -156 0C) dan gas helium terpisah dari
gas alam.
G. Apa Saja Kegunaan daripada Helium?
1. Sebagai gas mulia tameng untuk mengelas. Helium lebih banyak
menghantarkan listrik daripada Argon. Dengan tenaga panas yang lebih
tersebut, Helium banyak digunakan untuk pengelasan menggunakan
tenaga mekanis.
2. Sebagai gas pelindung alam dalam penumbuhan kristal-kristal silikon
dan germanium juga dalam memproduksi titanium dan zikronium.
3. Sebagai pendingin reaktor nuklir.
4. Sebagai gas yang digunakan di lorong angin (wind tunnels).
5. Digunakan untuk balon-balon
raksasa yang memasang
berbagai iklan perusahaan-
perusahaan besar, termasuk
Goodyear.
6. Ada juga kegunaan dari
perbandingan antara Helium (He) dan Oksigen (O2) yang berbeda-beda
adalah untuk kedalaman penyelam yang berbeda-beda.
7. Menekan bahan bakar cair roket. Roket Saturn, seperti yang digunakan
pada misi-misi Apollo, memerlukan sekitar 13 juta kaki kubik He.
8. Helium cair yang digunakan di Magnetic Resonance Imaging (MRI)
tetap bertambah jumlahnya, sejalan dengan ditemukannya banyak
kegunaan mesin ini di bidang kesehatan.
9. Helium dapat digunakan sebagai pengisi balon udara.
10. Helium cair digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap
yang sangat rendah.
11. Helium yang tidak reaktif digunakan sebagai pengganti nitrogen untuk
membuat udara buatan untuk penyelaman dasar laut.
H. Kerugian dari Helium
Meskipun pada umumnya Helium memiliki banyak kegunaan dan
manfaat dalam pemakaiannya, namun Helium juga dapat berakibat buruk
pada saat salah dalam pemakaiannya. Salah satunya pada penyelam yang
bekerja pada tekanan tinggi. Jika digunakan campuran nitrogen dan oksigen
untuk membuat udara buatan, nitrogen yang terisap mudah terlarut dalam
darah dan dapat menimbulkan halusinasi pada penyelam. Oleh para
penyelam, keadaan ini disebut “pesona bawah laut”. Ketika penyelam
kembali ke permukaan, (tekanan atmosfer) gas nitrogen keluar dari darah
dengan cepat. Terbentuknya gelembung gas dalam darah dapat menimbulkan
rasa sakit atau kematian.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Helium adalah unsur kimia yang tak berwarna, tak berbau, tak berasa, tak
beracun, hampir inert, monatomik, dan merupakan unsur pertama pada seri
gas mulia dalam tabel periodik dan memiliki nomor atom 2. Unsur ini
diidentifikasi pada tabel periodik dengan simbol He dan merupakan gas mulia
yang paling tidak reaktif. Akibatnya, helium merupakan salah satu unsur
paling tidak reaktif di Bumi.
Sifat-sifat dari Helium adalah :
5. Helium memiliki titik lebur paling rendah di antara unsur-unsur dan
banyak digunakan dalam riset suhu rendah (cyrogenic).
6. Satu-satunya benda cair yang tidak bisa diubah bentuknya menjadi benda
padat hanya dengan menurunkan suhu.
7. Spesifikasi panas helium sangat tinggi. Berat jenis gas helium pada titik
didih normal juga sangat tinggi. Molekul-molekul gasnya mengembang
dengan cepat ketika dipanaskan ke suhu ruangan.
8. Secara normal, helium memiliki 0 valensi, tapi ia juga memiliki tendensi
untuk menggabungkan diri dengan unsur-unsur lainnya.
Beberapa kegunaan dalam penggunaan Helium adalah :
12. Sebagai gas mulia tameng untuk mengelas.
13. Sebagai gas pelindung alam dalam penumbuhan kristal-kristal silikon
dan germanium juga dalam memproduksi titanium dan zikronium.
14. Sebagai pendingin reaktor nuklir.
15. Sebagai gas yang digunakan di lorong angin (wind tunnels).
16. Digunakan untuk balon-balon raksasa yang memasang berbagai iklan
perusahaan-perusahaan besar.
17. Ada juga kegunaan dari perbandingan antara Helium (He) dan Oksigen
(O2) yang berbeda-beda adalah untuk kedalaman penyelam yang
berbeda-beda.
18. Menekan bahan bakar cair roket.
19. Helium cair yang digunakan di Magnetic Resonance Imaging (MRI)
tetap bertambah jumlahnya, sejalan dengan ditemukannya banyak
kegunaan mesin ini di bidang kesehatan.
20. Helium dapat digunakan sebagai pengisi balon udara.
21. Helium cair digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap
yang sangat rendah.
22. Helium yang tidak reaktif digunakan sebagai pengganti.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Jika terdapat
kesalahan pada makalah ini mohon dimaklumi dan kami sangat
membutuhkan saran atau kritikan demi perbaikan makalah kami ke depannya.
Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
http://eryhartoyo.wordpress.com/2011/05/11/gas-lindung-shielding-gas/
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20101102221345AA48Z2v
http://artonballoon.multiply.com/journal/item/4
http://chemiscihuy.wordpress.com/tag/helium/
http://chemiscihuy.wordpress.com/tag/pembuatan-gas-mulia/
http://id.wikipedia.org/wiki/Helium
http://peperonity.com/go/sites/mview/ensiklopediakimia/13164225
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/helium/
http://www.wikijawab.com/component/content/article/144.html