21

Hukum Indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Sistem HukumSistem Hukum

SistemSistem

Hukum Hukum

1.1. Mr. E.M. MeyersMr. E.M. Meyers2.2. E. Utrecht, SHE. Utrecht, SH3.3. S.M Amin, SH. dllS.M Amin, SH. dll

Penggolongan Penggolongan HukumHukum

peradilan Nasionalperadilan Nasional

1.1. WujudWujud2.2. RuangRuang3.3. WaktuWaktu4.4. PribadiPribadi5.5. IsiIsi6.6. Tugas & FungsiTugas & Fungsi

SISTEM SISTEM HUKUM DAN HUKUM DAN PERADILAN PERADILAN NASIONALNASIONAL

Sumber HukumSumber Hukum

1.1. Undang-undangUndang-undang2.2. KebiasaanKebiasaan3.3. YurisprudensiYurisprudensi4.4. TraktatTraktat5.5. DoktrinDoktrin

1.1. P. UmumP. Umum2.2. P. AgamaP. Agama3.3. P. MiliterP. Militer4.4. P. T. Ush NegaraP. T. Ush Negara5.5. M. KonstitusiM. Konstitusi

Tujuan Hukum Tujuan Hukum

Kata “sistem” dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia Kata “sistem” dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia mengandung arti susunan kesatuan-kesatuan yang mengandung arti susunan kesatuan-kesatuan yang

masing-masing tidak berdir i sendiri-sendiri, tetapi masing-masing tidak berdir i sendiri-sendiri, tetapi berfungsi membentuk kesatuan secara keseluruhan.berfungsi membentuk kesatuan secara keseluruhan.

1.1. Sistem Hukum & Peradilan InternasionalSistem Hukum & Peradilan Internasional

a.a. Pengertian SistemPengertian Sistem

Unsur-unsur dalam sistem Unsur-unsur dalam sistem mencakup :mencakup :

• Seperangkat komponen, elemen, bagian.Seperangkat komponen, elemen, bagian.• Saling berkaitan dan tergantung.Saling berkaitan dan tergantung.• Kesatuan yang terintergrasi.Kesatuan yang terintergrasi.• Memiliki peranan dan tujuan tertentu.Memiliki peranan dan tujuan tertentu.• Interaksi antar sistem membentuk sistem lain Interaksi antar sistem membentuk sistem lain

yang lebih besar.yang lebih besar.

b. Pengert ian Hukum

1.1. Prof. Mr. E.M. Meyers, hukum adalah semua aturan Prof. Mr. E.M. Meyers, hukum adalah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan, ditujukan yang mengandung pertimbangan kesusilaan, ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan menjadi pedoman bagi penguasa negara dalam menjadi pedoman bagi penguasa negara dalam melaksanakan tugasnya.melaksanakan tugasnya.

2.2. Leon Duguit, hukum adalah aturan tingkah laku anggota Leon Duguit, hukum adalah aturan tingkah laku anggota masyarakat, aturan yang daya penggunaannya pada saat masyarakat, aturan yang daya penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan bersama & yang pelanggaran jaminan dari kepentingan bersama & yang pelanggaran terhadapnya akan menimbulkan reaksi bersama terhadapnya akan menimbulkan reaksi bersama terhadap pelakunya.terhadap pelakunya.

3.3. Drs. E. Utrecht, S.H., hukum adalah himpunan Drs. E. Utrecht, S.H., hukum adalah himpunan peraturan (perintah dan larangan) yang mengurus tata peraturan (perintah dan larangan) yang mengurus tata tertib suatu masyarakat dan karenya harus ditaati oleh tertib suatu masyarakat dan karenya harus ditaati oleh masyarakat itu.masyarakat itu.

Unsur-unsur Dalam Pengertian Unsur-unsur Dalam Pengertian Hukum :Hukum :

• Peraturan mengenai t ingkah laku manusia Peraturan mengenai t ingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat ;dalam pergaulan masyarakat ;

• Peraturan itu diadakan oleh badan-badan Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwenang; resmi yang berwenang;

• Peraturan itu bersifat memaksa;danPeraturan itu bersifat memaksa;dan• Adanya sanksi yang tegas terhadap Adanya sanksi yang tegas terhadap

pelanggaran peraturan tersebut.pelanggaran peraturan tersebut.Bertolak dari pengertian sistem & hukum yang telah Bertolak dari pengertian sistem & hukum yang telah

dikemukakan di atas, yang dimaksudkan dengan sistem hukum dikemukakan di atas, yang dimaksudkan dengan sistem hukum adalah satu kesatuan hukum yang berlaku pada suatu negara adalah satu kesatuan hukum yang berlaku pada suatu negara

tertentu yang dipatuhi dan ditaati oleh setiap warganya.tertentu yang dipatuhi dan ditaati oleh setiap warganya.

c.c. Tujuan HukumTujuan Hukum

No

Tokoh/ Pakar Pendapat Yang Dikemukakan

1. Subekti, S.H. Hukum itu mengabdi pada tujuan negara, yang mendatangkan atau ingin mencapai kemakmu-ran dan kebahagiaan pada rakyatnya.

2. Van Apeeldoorn

Mengatur pergaulan oleh hukum dengan melin-dungi kepentingan-kepentingan hukum manusia tertentu, (kehormatan, kemerdekaan j iwa, harta benda) dari pihak yang merugikan.

3. Y. Van Kant Tujuan hukum adalah untuk menjaga agar kepentingan tiap-tiap manusia t idak diganggu.

4. Geny Hukum bertujuan semata-mata untuk mencapai keadilan. Sebagai unsur keadilan, ada kepenti-ngan daya guna dan kemanfaatan.

Hukum mempunyai sifat mengatur dan memaksa. Tujuan Hukum mempunyai sifat mengatur dan memaksa. Tujuan dibuatnya hukum menurut sebagian pakar adalah sbb :dibuatnya hukum menurut sebagian pakar adalah sbb :

Lanjutan ……………….Lanjutan ……………….

Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan, merupakan Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan, merupakan pedoman pembuatan aturan hukum di bawahnya. Tata pedoman pembuatan aturan hukum di bawahnya. Tata urutan peraturan perundang-undangan Indonesia adalah urutan peraturan perundang-undangan Indonesia adalah sebagai berikut :sebagai berikut :1.1. Undang-undang Dasar 1945 ; Undang-undang Dasar 1945 ; 2.2. Ketetapan MPR-RI ; Ketetapan MPR-RI ; 3.3. Undang-undang ;Undang-undang ;4.4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang

(Perpu) ;(Perpu) ;5.5. Peraturan Pemerintah ;Peraturan Pemerintah ;6.6. Keputusan Presiden ; danKeputusan Presiden ; dan7.7. Peraturan Daerah.Peraturan Daerah.

Tata Urutan Peraturan Perundang-Tata Urutan Peraturan Perundang-undanganundangan

(TAP MPR No. III/MPR/2003)(TAP MPR No. III/MPR/2003)

e.e. Penggolongan HukumPenggolongan Hukum

Hukum

WujudTertilis

Tidak Tertulis

Ruang

Waktu

Pribadi

Lokal

Nasional

InternasionalIus Contitutum

Ius Contituendum

Hkm Antar Waktu Waktu

Satu Golongan

Semua GolonganAntar Gol.

I s i

Publik

Privat/Perdata

Hk. Tata NegaraHk. Adm. NegaraHk. Pidana

Hk. Acara Hk. Perorangn

Hk. Keluarga

Hk. Kekayaan

Hk. WarisTugas

dan Fungsi

Material

FormalPidana Formal

Perdata Formal

JENIS JENIS HUKUM DI INDONESIA JENIS JENIS HUKUM DI INDONESIA

NEXTNEXT

•Hukum Tata Negara, yaitu hukum yang mengatur bentuk dan susunan pemerintahan suatu negara serta hubungan kekuasaan antara alat-alat perlengkapannya satu sama lain, dan hubungan antara Negara (Pemerintah Pusat) dengan bagian-bagian negara (daerah-daerah swantantra).

•Hukum Administrasi Negara (Hukum Tata Usaha Negara atau Hukum Tata Pemerintahan), yaitu hukum yang mengatur cara-cara menjalankan tugas (hak dan kewajiban) dari kekuasaan alatalat perlengkapan negara

HUKUM PUBLIK HUKUM PUBLIK

Hukum Menurut Bentuknya

Hukum tertulis, yaitu hukum yang dicantkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan

Hukum tidak tertulis, yaitu hukum yang masih hidup dalam keyakinan masyarakat, tetapi tidak tertulis namun berlakunya ditati seperti suatu peraturan perundang-undangan

Hukum Menurut Bentuknya

Hukum tertulis, yaitu hukum yang dicantkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan

Hukum tidak tertulis, yaitu hukum yang masih hidup dalam keyakinan masyarakat, tetapi tidak tertulis namun berlakunya ditati seperti suatu peraturan perundang-undangan

Hukum Menurut Tempat Berlakunya

Hukum nasional, yaitu huku yang berlaku di suatu Negara

Hukum internasional, yaitu hukum yang mengatur hubungan dunia internasional

Hukum asing, yaitu hukum yang diberlakukan di negara lain

Hukum Menurut Tempat Berlakunya

Hukum nasional, yaitu huku yang berlaku di suatu Negara

Hukum internasional, yaitu hukum yang mengatur hubungan dunia internasional

Hukum asing, yaitu hukum yang diberlakukan di negara lain

MACAM-MACAM HUKUM

MACAM-MACAM HUKUM

Hukum Menurut Sumbernya Sumber

hokum material, yaitu kesadaran hukum masyarakat atau sumber isi hukum yang menentukan agar sesuatu dapat disebut hokum dan mempunyai kekuatan mengikat

Sumber hokum formil, yaitu sumber hukum yang membentuk hukum, menentukan berlakunya hukum atau berkaitan dengan tata cara pembentukannya

Hukum Menurut Sumbernya Sumber

hokum material, yaitu kesadaran hukum masyarakat atau sumber isi hukum yang menentukan agar sesuatu dapat disebut hokum dan mempunyai kekuatan mengikat

Sumber hokum formil, yaitu sumber hukum yang membentuk hukum, menentukan berlakunya hukum atau berkaitan dengan tata cara pembentukannya

Hukum Menurut Waktu Berlakunya

IUS CONSTITUTUM (hukum positif) yaitu hukum yang berlaku sekarang bagi suatu masyarakat  tertentu dalam wilayah tertentu

IUS CONSTITUENDUM, yaitu hukum yang diharapkan berlaku pada masa yang akan datang

Hukum Menurut Waktu Berlakunya

IUS CONSTITUTUM (hukum positif) yaitu hukum yang berlaku sekarang bagi suatu masyarakat  tertentu dalam wilayah tertentu

IUS CONSTITUENDUM, yaitu hukum yang diharapkan berlaku pada masa yang akan datang

Hukum Menurut Isinya

Hukum Privat, yaitu hukum yang mengatur hubungan hukum antara orang yang satu dengan orang yang lain, dengan menitik beratkan kepada kepentingan perorangan

Hukum Publik, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara Negara dengan alat perlengkapannya atau Negara dengan perorangan.

Hukum Menurut Isinya

Hukum Privat, yaitu hukum yang mengatur hubungan hukum antara orang yang satu dengan orang yang lain, dengan menitik beratkan kepada kepentingan perorangan

Hukum Publik, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara Negara dengan alat perlengkapannya atau Negara dengan perorangan.

Hukum Menurut Sifatnya

Hukum yang memaksa, yaitu hukum yang dalam keadaan bagimanapun juga harus

dan mempunyai paksaan mutlak

Hukum yang mengatur, yaitu hukum yang dapat dikesampingkan apabila pihak – pihak yang bersangkutan telah membuat peraturan sendiri dalam perjanjian

Hukum Menurut Sifatnya

Hukum yang memaksa, yaitu hukum yang dalam keadaan bagimanapun juga harus

dan mempunyai paksaan mutlak

Hukum yang mengatur, yaitu hukum yang dapat dikesampingkan apabila pihak – pihak yang bersangkutan telah membuat peraturan sendiri dalam perjanjian

NEXT NEXT

f.f. Sanksi HukumSanksi Hukum

Macam-macam sanksi Pidana (Pasal 10 Macam-macam sanksi Pidana (Pasal 10 KUHP) :KUHP) :

1.1. Hukuman Pokok, yang terdiri dari :Hukuman Pokok, yang terdiri dari : a. Hukuman Matia. Hukuman Mati b. Hukuman Penjara, yang terdir i dari :b. Hukuman Penjara, yang terdir i dari :

1) Hukuman seumur hidup1) Hukuman seumur hidup 2) Hukuman sementara waktu (setinggi-2) Hukuman sementara waktu (setinggi-

t ingginya 20 tahun dan tingginya 20 tahun dan sekurang-kurangnya 1 tahun)sekurang-kurangnya 1 tahun)

c. Hukuman Kurungan (setinggi-t ingginya 1 tahun c. Hukuman Kurungan (setinggi-t ingginya 1 tahun dan sekurang-dan sekurang-

kurangnya 1 hari).kurangnya 1 hari).2.2. Hukuman Tambahan, yang terdir i dari :Hukuman Tambahan, yang terdir i dari :

a. Pencabutan hak-hak tertentu.a. Pencabutan hak-hak tertentu.b. Perampasan (penyitaan) barang-barang tertentu.b. Perampasan (penyitaan) barang-barang tertentu.c. Pengumuman keputusan hakim.c. Pengumuman keputusan hakim.

BERDA-BERDA-SARKAN SARKAN

ISIISI

Hukum PidanaHukum Pidana , pelanggar hukum pada , pelanggar hukum pada umumnya segera disikapi oleh pengadilan umumnya segera disikapi oleh pengadilan setelah menerima berkas polisi yg setelah menerima berkas polisi yg mengadakan penyelidikan dan penyidikan. mengadakan penyelidikan dan penyidikan. Tindakan Pidana (Tindakan Pidana ( delikdelik ) disengaja disebut ) disengaja disebut del ik doloesdelik doloes , & yg t idak sengaja disebut , & yg t idak sengaja disebut delik delik coelpacoelpa.

Hukum PerdataHukum Perdata , pelanggar hukum perdata baru , pelanggar hukum perdata baru dapat disikapi oleh pengadilan setelah ada dapat disikapi oleh pengadilan setelah ada pengaduan dari pihak yang merasa dirugikan. Di pengaduan dari pihak yang merasa dirugikan. Di sini, ada pihak yg mengadu (sini, ada pihak yg mengadu ( penggugatpenggugat ) dan ) dan pihak yang diadukan (pihak yang diadukan ( tergugattergugat ).).

g.g. Perbedaan Hukum Pidana Dan PerdataPerbedaan Hukum Pidana Dan Perdata

PENJELASAN VIDEO