70

Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Program Pendidikan Reguler Angkatan LI Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia di Gedung Panca Gatra, 21 April 2014

Citation preview

Page 1: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional
Page 2: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

dadang-solihin.blogspot.com 2

Page 3: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

33

Page 4: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

dadang-solihin.blogspot.com 4

Selamat Hari KartiniLahir di Jepara, 21 April 1879

Page 5: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

Materi• Apa itu Sismennas• Alur Pikir dan Pola Pikir• KSU• Perkembangan Nasional: Asta Gatra• Implementasi Sismennas Saat Ini• Kualitas Demokrasi Meningkat IDI• Perekonomian Nasional Unggul dan

Kompetitif• Analisis SWOT untuk Perumusan:

– Permasalahan yang Ditemukan– Konsepsi Sismennas– Sismennas yang Diharapkan

5dadang-solihin.blogspot.com

Page 6: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

Apa itu SismennasSismennas adalah Perpaduan tata nilai, struktur, fungsi, dan

proses yang merupakan himpunan usaha untuk mencapai kehematan, daya guna dan hasil guna sebesar mungkin dalam menggunakan sumber daya dan dana nasional dalam rangka mewujudkan tujuan nasional.

Proses penyelenggaraannya secara serasi dan terpadu meliputi berbagai siklus kegiatan berupa perumusan kebijakan (policy formulation), pelaksanaan kebijakan (policy implementation), dan penilaian hasil-hasil pelaksanaan kebijakan nasional.

Sumber: Lemhannas, 2013

6dadang-solihin.blogspot.com

Page 7: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

ALUR

PIKIR

dadang-solihin.blogspot.com

PERATURAN PERUNDANGAN

TERKAIT

LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA

PARADIGMA NASIONAL

INSTRUMENTAL INPUT

IMPLEMENTASI SISMENNAS

SAAT INI

PERMASA-LAHAN YANG DITEMUKAN

KONSEPSI SISMENNAS

SISMENNASYANG

DIHARAPKAN

KUALITAS DEMOKRASI MENINGKAT

PEREKONOMIAN NASIONAL

UNGGUL DAN KOMPETITIF

PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS

ENVIRONMENTAL INPUT

1. Kurang Koordinasi, Kualitas SDM, Tumpang Tindih Aturan

2. Dokumen Perencanaan Belum Siap dan Belum Tersosialisasi dgn Baik

3. Kurangnya Sarpras, Anggaran Terbatas

4. Lemahnya Penegakan Aturan dan Pengawasan

5. Partisipasi Masyarakat Kurang6. Ketergantungan Teknologi Asing7. Sistem Politik 5 Tahunan yg Tidak

Menjamin Keberlanjutan8. Adanya Krisis Global9. Adanya Kepentingan Asing, Golongan10. Kurangnya Keunggulan Kompetitif

1. Peraturan Perundang-Undangan, Otda

2. SDM yang Berkualitas3. Anggaran yang Cukup4. Sistem Politik Nasional5. Sistem Informasi (IT)6. Penguasaann Teknologi Asing7. Sistem Politik8. Manfaat Krisis Global9. Waspada Kepentingan Asing,

Golongan10.Peningkatan Keunggulan

Kompetitif

WEAKNESSES (KELEMAHAN)

OPPORTUNITIES (PELUANG)

THREATHS (ANCAMAN)

STRENGTHS (KEKUATAN)

ANALISA SWOT

KONDISI W - T

STRATEGI S - T

Wasantara sbg Landasan Visional

Tannas sbg Landasan Konsepsional

RPJMN sbg Landasan Operasional

SKORING

7

Page 8: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

POLA

PIKIR

dadang-solihin.blogspot.com

PERATURAN PERUNDANGAN

TERKAIT

LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA

PARADIGMA NASIONAL

INSTRUMENTAL INPUT

IMPLEMENTASI SISMENNAS

SAAT INI

SISMENNASYANG

DIHARAPKAN

KUALITAS DEMOKRASI MENINGKAT

PEREKONOMIAN NASIONAL

UNGGUL DAN KOMPETITIF

PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS

ENVIRONMENTAL INPUT

• SUPRA STRUKTUR

• SUB STRUKTUR

• INFRA STRUKTUR

OBYEK METODESUBYEK

• PEMERINTAH• MASYARAKAT/ LSM• DUNIA USAHA• PERUNDANG-UNDANGAN

YG BERLAKU• SRAPRAS

• DIKLAT• SOSIALISASI

PER-UU-AN• BIMBINGAN

TEKNIS• REGULASI

FEEDBACK

8

Page 9: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

dadang-solihin.blogspot.com 9

STRATEGI

Sinergi Perencanaan,

Penganggaran, dan Pelaksanaan

Pembangunan

KEBIJAKAN UPAYA

1.a1.b, dst

2.a2.b, dst

3.a3.b, dst

4.a4.b, dst

1. xxx

2. xxx

3. xxx

4. xxx

Page 10: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

dadang-solihin.blogspot.com 10

Perkembangan NasionalAsta Gatra

? Kurang Koordinasi

Kualitas Dokumen Perencanaan

Sarpras

Partisipasi Masyarakat

Ketergantungan Teknologi Asing

Sistem Politik Krisis Global

?

??

???

Kualitas SDM

Keunggulan Kompetitif

Kepentingan Golongan

Kepentingan Asing

???

?Politik

Ekonomi

Sosbud

Tri Gatra

Hankam

Ideologi

Panc

a G

atra

Geografi Demografi SKA

Page 11: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

11dadang-solihin.blogspot.com

IMPLEMENTASI SISMENNAS

SAAT INI

PERMASA-LAHAN YANG DITEMUKAN

Page 12: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

Kualitas Demokrasi Meningkat

dadang-solihin.blogspot.com 12

KUALITAS DEMOKRASI MENINGKAT

Aspek Variabel1. Kebebasan

Sipil• Kebebasan Berkumpul dan Berserikat• Kebebasan Berpendapat• Kebebasan Berkeyakinan• Kebebasan dari Diskriminasi

2. Hak-hak Politik

• Hak Memilih dan Dipilih• Partisipasi Politik dalam Pengambilan Keputusan dan

Pengawasan3. Lembaga

Demokrasi• Pemilu yang Bebas dan Adil• Peran MPR, DPR, DPD, dan DPRD *)• Peran Partai Politik• Peran Birokrasi Pemerintah Daerah• Peran Peradilan yang Independen

Sumber: Indeks Demokrasi Indonesia (Bappenas, 2014)

Page 13: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

Indikator Demokrasi IndonesiaAspek 1. Kebebasan Sipil (Civil Liberties)

dadang-solihin.blogspot.com 13

1. Kebebasan berkumpul dan berserikat

• Jumlah ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh aparat pemerintah yang menghambat kebebasan berkumpul dan berserikat.

• Jumlah ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh masyarakat yang menghambat kebebasan berkumpul dan berserikat.

2. Kebebasan berpendapat

• Jumlah ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh aparat pemerintah yang menghambat kebebasan berpendapat.

• Jumlah ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh masyarakat yang menghambat kebebasan berpendapat.

Page 14: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

Indikator Demokrasi Indonesia Aspek 1. Kebebasan Sipil (Civil Liberties)

dadang-solihin.blogspot.com 14

3. Kebebasan berkeyakinan

• Jumlah aturan tertulis yang membatasi kebebasan atau mengharuskan masyarakat dalam menjalankan agamanya.

• Jumlah tindakan atau pernyataan pejabat Pemerintah yang membatasi kebebasan atau mengharuskan masyarakat untuk menjalankan ajaran agamanya.

• Jumlah ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan dari satu kelompok masyarakat terhadap kelompok masyarakat lain terkait dengan ajaran agama.

4. Kebebasan dari diskriminasi

• Jumlah aturan tertulis yang diskriminatif dalam hal gender, etnis atau terhadap kelompok rentan lainnya.

• Jumlah tindakan atau pernyataan pejabat pemerintah daerah yang diskriminatif dalam hal gender, etnis atau terhadap kelompok rentan lainnya.

• Jumlah ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh masyarakat karena alasan gender, etnis atau terhadap kelompok rentan lainnya.

Page 15: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

Indikator Demokrasi IndonesiaAspek 2. Hak-hak Politik (Political Rights)

dadang-solihin.blogspot.com 15

1. Hak memilih dan dipilih

• Jumlah kejadian di mana hak memilih atau dipilih masyarakat terhambat.

• Jumlah kejadian yang menunjukkan ketiadaan/kekurangan fasilitas sehingga kelompok penyandang cacat tidak dapat menggunakan hak memilih.

• Kualitas Daftar Pemilih Tetap (DPT).• Persentase penduduk yang menggunakan hak pilih dibandingkan

dengan yang memiliki hak untuk memilih dalam pemilu (votersturnout).

• Persentase perempuan terpilih terhadap total anggota DPRD provinsi.

2. Partisipasi Politik dalam Pengambilan Keputusan dan Pengawasan

• Persentase demonstrasi/mogok yang bersifat kekerasan terhadap total demonstrasi/mogok.

• Jumlah pengaduan masyarakat mengenai penyelenggaraan pemerintahan.

Page 16: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

Indikator Demokrasi Indonesia Aspek 3. Lembaga2 Demokrasi (Democracy Institutions)

dadang-solihin.blogspot.com 16

1. Pemilu yang Bebas dan Adil

• Jumlah kejadian yang menunjukkan keberpihakan KPUD dalam penyelenggaraan pemilu.

• Jumlah kejadian atau pelaporan tentang kecurangan dalam penghitungan suara.

2. Peran DPRD • Besaran alokasi anggaran pendidikan dan kesehatan per kapita.

• Persentase jumlah perda yang berasal dari hak inisiatif DPRD terhadap jumlah total perda yang dihasilkan.

• Jumlah rekomendasi DPRD kepada eksekutif. 3. Peran Partai

Politik• Jumlah kegiatan kaderisasi yang dilakukan parpol peserta

pemilu.• Persentase perempuan dalam kepengurusan parpol tingkat

provinsi.

Page 17: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

Indikator Demokrasi Indonesia Aspek 3. Lembaga2 Demokrasi (Democracy Institutions)

dadang-solihin.blogspot.com 17

4. Peran Birokrasi Pemerintah Daerah

• Jumlah laporan dan berita penggunaan fasilitas pemerintah untuk kepentingan calon/parpol tertentu dalam pemilu legislatif.

• Jumlah laporan dan berita keterlibatan PNS dalam kegiatan politik parpol pada pemilu legislatif.

5. Peran Peradilan yang Independen

• Jumlah keputusan hakim yang kontroversial.• Jumlah penghentian penyidikan yang kontroversial

oleh jaksa atau polisi.

Page 18: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

KERANGKA TEKNOKRATIK RPJMN 2015 – 2019 MENGUATKAN LANDASAN UNTUK KELUAR DARI 

MIDDLE INCOME TRAP (MIT) 

Keluar dari MIT

RT-RPJMN 2015 – 2019Amanat RPJP :SDA, SDM, Iptek

KerangkaRegulasi

Polhukam

Bonus Demografi, AEC, Post 2015, Climate Change Ekonomi Kesra Lingkungan

-RB-Tertib hukum -Anti korupsi-Demokrasi-Stabilitas DN

- TranfromasiStruktur

- Resiliensi- Infrastruktur- Inovasi

Daerah

- Mutu SDM- Kemiskinan - Pemerataan- Employment- BPJS

- PengelolaanSDA dan biodiv

- Kelautan- Mitigasi

adaptasi PI

- Pemerataan- SPM terpenuhi- Urbanisasi- Pelaksanaan

Desentralisasi

KerangkaPendanaan:

APBN dan Non

KerangkaKelembagaan

• MembutuhkanComprehensif reform

• Not BAU (out the box)• Prinsip berkelanjutan• Terpadu tidak sendiri-

sendiri

Delivery Mechanism

Jangka Panjang:Tercapai tahun 2030 apabila Ekonomi tumbuh 6-8%/tahun

• Sangat penting untuk menguatkan fondasi keluar MIT

• Tidak boleh meleset masa 5 tahunke depan.

18

PEREKONOMIAN NASIONAL

UNGGUL DAN KOMPETITIF

Page 19: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

RPJM 2 RPJM 3 RPJM 4

PDB per kapita 2014:Sktr USD 4.000

2019:Sktr USD 7.000

2025:> USD 12.000

2015 2020 2025 20302010

Threshold Middle Income TrapUSD 12.000

BONUS DEMOGRAPHIC2010 2030

Keunggulan Kompetitif Perekonomian NasionalKeunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

dadang-solihin.blogspot.com 19

Page 20: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

Faktor Penentu Investasi

• Likuiditas global• Trend ekonomi global:

“emerging market as engine of global growth”

• Kebijakan negara lain yang lebih ketat terhadap investasi asing

• Rating investasi seperti: JBIC,WEF, WIPS,WIR

Pull Factors Push Factors

Stabilitas ekonomi makro (pertumbuhan, suku bunga, nilai tukar,inflasi)

Endowment• Ketersediaan SDA dan SDM yang banyak• Market size + Future Market Potential• Perilaku konsumtif masyarakat• Pertumbuhan masyarakat berpendapatan

menengah ke atas

Iklim Investasi dan Iklim Usaha• Transparansi Prosedur Perijinan: waktu dan

biaya • Iklim ketenagakerjaan: regulasi dan peraturan• Peraturan Pertanahan• Infrastruktur• Ketersediaan Energi• Efisiensi Sistem Logistik

Sistem Insentif Fiskal

Bagian yang harus didorong ke depan

Keterangan:

Dari sisi faktor penentu investasi, iklim investasi dan iklim usaha serta sistem insentif fiskal merupakan hal yang perlu menjadi perhatian pemerintah ke depan untuk segera dibenahi.

dadang-solihin.blogspot.com 20

Page 21: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

Isu 1: Perkembangan Kesepakatan

Kerjasama Ekonomi Antar Negara Yang Semakin

Meningkat

1 2 3 4 5 8 12 17 22 32 40 44 46 50 55 58 7094

132 16

9 192 204

211 227 241

251

257

0

50

100

150

200

250

300

BILATERAL PLURILATERAL TOTAL

Sumber: ARIC Database (diolah Dit PIKEI)

Isu 2: ASEAN ECONOMIC

COMMUNITY 2015, yang pelaksanaannya akan dimulai

akhir tahun 2015

Isu Strategis Bidang Kerjasama Ekonomi Internasional

Isu 3: Beberapa hasil kesepakatan belum

dimanfaatkan secara optimal, dan beberapa proses perundingan mengalami hambatan

(seperti: IKCEPA dan IEFTA)

Kawasan ASEAN akan menjadi pasar terbuka dan

kesatuan yang berbasis produksi, dimana mobilitas

arus barang, jasa, investasi, modal, dan tenaga kerja

akan bergerak bebasdadang-solihin.blogspot.com 21

Page 22: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

dadang-solihin.blogspot.com 22

Page 23: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

UU25/2004: Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)

SPPN adalah Satu kesatuan tata cara

perencanaan pembangunan Untuk menghasilkan rencana-

rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan

Yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah.

23dadang-solihin.blogspot.com

Page 24: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

Tujuan SPPN

1. Mendukung koordinasi antar-pelaku pembangunan.

3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.

2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar-Daerah, antar-ruang, antar-waktu, antar-fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah.

4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.

5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.

24dadang-solihin.blogspot.com

Page 25: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

Proses PerencanaanPendekatan Politik: Pemilihan Presiden/Kepala Daerah menghasilkan rencana pembangunan hasil proses politik (public choice theory of planning), khususnya penjabaran Visi dan Misi dalam RPJM/D.Proses Teknokratik: Menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu.

Partisipatif: Dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders, antara lain melalui Musrenbang.

Proses top-down dan bottom-up: Dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan.

25dadang-solihin.blogspot.com

Page 26: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

NASIONAL DAERAHDokumen Penetapan Dokumen Penetapan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional(RPJP-Nasional)

UU (Ps. 13 Ayat 1)

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-Daerah)

Perda (Ps. 13 Ayat 2)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional(RPJM-Nasional)

Per Pres (Ps. 19 Ayat 1)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-Daerah)

Peraturan KDH (Ps. 19 Ayat 3)

Renstra Kementerian / Lembaga (Renstra KL)

Peraturan Pimpinan KL

(Ps. 19 Ayat 2)

Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD)

Peraturan Pimpinan SKPD (Ps. 19 Ayat 4)

Rencana Kerja Pemerintah (RKP)

Per Pres (Ps. 26 Ayat 1)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Peraturan KDH (Ps. 26 Ayat 2)

Rencana Kerja Kementerian / Lembaga (Renja KL)

Peraturan Pimpinan KL

(Ps. 21 Ayat 1)

Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD)

Peraturan Pimpinan SKPD( Ps. 21 Ayat 3)

26dadang-solihin.blogspot.com

Status Hukum Dokumen Perencanaan

Page 27: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

RPJPN 2005-2025

dadang-solihin.blogspot.com 27

Visi Pembangunan 2005‐2025

INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR

(UU 17 TAHUN 2007)

Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian

Nasional

Page 28: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

Fungsi/Manfaat PerencanaanFungsi/Manfaat Perencanaan

• Sebagai alat koordinasi seluruh stakeholders

• Sebagai penuntun arah• Minimalisasi ketidakpastian• Minimalisasi inefisiensi

sumberdaya• Penetapan standar dan

pengawasan kualitas

28dadang-solihin.blogspot.com

Page 29: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

dadang-solihin.blogspot.com 29

Page 30: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

30www.dadang-solihin.blogspot.com

Legislasi

Anggaran

Pengawasan

Fungsi DPR/D menurut UU 27/2009

Fungsi DPR/D menurut UU 27/2009

1.

2.

3.

Page 31: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

UU 17/2003Reformasi Sistem PenganggaranPARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU

Visi: Melaksanakan rencana

pembangunan lima tahunan berdasarkan GBHN

Visi: Melaksanakan program kerja

Presiden/KDH terpilih

Misi: Penyelenggaraan pemerintahan

umum dan pembangunan Penganggaran berdasarkan

pendekatan menurut pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan

Misi: Pelaksanaan kerangka regulasi,

kerangka investasi, dan pelayanan publik yang di tuangkan dalam RKP/D

Anggaran disusun berdasarkan RKP/D dengan mempertimbang-kan kemampuan keuangan negara

31dadang-solihin.blogspot.com

1/2

Page 32: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

UU 17/2003Reformasi Sistem Penganggaran

dadang-solihin.blogspot.com 32

Penganggaran Berbasis:1. Pengeluaran Rutin2. Pengeluaran

Pembangunan

Paradigma Lama

Penganggaran dengan Pendekatan: 1. Penganggaran Berbasis

Kinerja2. Kerangka Penganggaran

Jangka Menengah3. Anggaran Terpadu

Paradigma Baru

2/2

Page 33: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK)

dadang-solihin.blogspot.com 33

Tujuan 1. Menunjukan keterkaitan antara pendanaan dan prestasi kinerja yang akan dicapai (directly linkages between performance and budget);

2. Meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam penganggaran (operational efficiency);

3. Meningkatkan fleksibilitas dan akuntabilitas unit kerjadalam melaksanakan tugas dan pengelolaan anggaran (more flexibility and accountability).

Landasan Konseptual

1. Alokasi anggaran berorientasi pada kinerja (output and outcome oriented);

2. Fleksibilitas pengelolaan anggaran dengan tetap menjaga prinsip akuntabilitas (let the manager manages);

3. Alokasi anggaran program/kegiatan didasarkan pada tugas-fungsi unit kerja yang dilekatkan pada stuktur organisasi (Money follow function).

Tujuan

Landasan Konseptual

Page 34: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

Syarat Penerapan PBK• Indikator yang mencerminkan tolok ukur untuk mencapai

sasaran program (outcome);• Pendekatan yang digunakan dapat berfokus thd efek-

tivitas, efisiensi, outcome atau kepuasan pelanggan;• Sebagai instrumen evaluasi kinerja.

Indikator Kinerja

Standar Biaya

Evaluasi Kinerja

• Mencerminkan kebutuhan dana untuk menghasilkan sebuah output atas pelaksanaan sebuah kegiatan;

• Menunjukan seluruh komponen/item yang harus dibiayai;• Penetapan unit cost untuk setiap komponen/item,

menggunakan harga yang paling ekonomis namun tetap memperhatikan kualitas produk.

• Membandingkan antara rencana kinerja dan realisasinya berdasarkan indikator yang telah ditetapkan;

• Menganalisis perbedaan (gap) yang terjadi dan merumuskan alternatif solusinya;

• Menyempurnakan indikator kinerja untuk tahap selanjutnya;

• Rekomendasi kelangsungan kebijakan.

34dadang-solihin.blogspot.com

Page 35: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM)

dadang-solihin.blogspot.com 35

Tujuan 1. Pengalokasian sumber daya anggaran yang lebih efisien (allocative efficiency)

2. Meningkatkan kualitas perencanaan penganggaran (to improve quality of planning)

3. Lebih fokus terhadap pilihan kebijakan prioritas (best policy option)

4. Meningkatkan disiplin fiskal (fiscal dicipline)5. Menjamin adanya kesinambungan fiskal (fiscal

sustainability)Landasan

Konseptual1. Penerapan sistem rolling budget2. Mempunyai baseline (angka dasar)3. Adanya mekanisme penyesuaian angka dasar4. Penetapan Parameter5. Adanya mekanisme usulan tambahan anggaran bagi

kebijakan baru (additional budget for new initiatives)

Tujuan

Landasan Konseptual

Page 36: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

(R)APBN Prakiraan Maju

Implikasi anggaran

KPJM

Prakiraan Maju

Kebijakan ditetapkan sbg baseline

2012 2013 20142011

APBN2011

T0

RAPBN2012

T+1

Prakiraan Maju2013

T+2

Prakiraan Maju2014

T+3

REALISASI2011

T-1

APBN2012

T0

RAPBN2013

T+1

Prakiraan Maju2014

T+2

Prakiraan Maju2015

T+3

TA 2011 danKPJM 2012 - 2014

TA 2012 dan KPJM 2013 - 2015

Rolling Budget

36

KPJM : Ilustrasi dan Cara Kerja

dadang-solihin.blogspot.com

Page 37: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

Penganggaran Secara Terpadu• Semua kegiatan instansi pemerintah disusun secara terpadu,

termasuk mengintegrasikan anggaran belanja rutin dan anggaran belanja pembangunan.

• Tahapan yang diperlukan sebagai bagian upaya jangka panjang untuk membawa penganggaran menjadi lebih transparan, dan memudahkan penyusunan dan pelaksanaan anggaran yang berorientasi kinerja.

• Dalam kaitan dengan menghitung biaya input dan menaksir kinerja program, sangat penting untuk mempertimbangkan secara simultan biaya secara keseluruhan, baik yang bersifat investasi maupun biaya yang bersifat operasional.

37dadang-solihin.blogspot.com

Page 38: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

Perimbangan Keuangan Pusat-Daerah

dadang-solihin.blogspot.com 38

Page 39: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

dadang-solihin.blogspot.com 39

Page 40: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

Syarat Utama Keberhasilan Proses Implementasi(Teori Implementasi Edward III)

1. Komunikasi– Keberhasilan kebijakan mensyaratkan agar implementor

mengetahui apa yang harus dilakukan. – Apabila tujuan dan sasaran suatu kebijakan tidak jelas atau

bahkan tidak diketahui sama sekali oleh kelompok sasaran, maka kemungkinan akan terjadi resistensi dari kelompok sasaran.

dadang-solihin.blogspot.com 40

Page 41: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

2. Sumber Daya– Walaupun isi kebijakan sudah dikomunikasikan secara jelas dan

konsisten, tetapi apabila implementor kekurangan sumber daya untuk melaksanakan, implementasi tidak akan berjalan efektif.

– Sumber daya tersebut dapat berwujud SDM, yakni kompetensi implementor dan sumber daya finansial.

– Tanpa sumber daya, kebijakan hanya tinggal di kertas menjadi dokumen saja.

dadang-solihin.blogspot.com 41

Page 42: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

2. Disposisi– Disposisi adalah watak dan karakteristik atau sikap yang dimiliki

oleh implementor seperti komitmen, kejujuran, sifat demokratis. – Apabila implementor memiliki disposisi yang baik, maka dia akan

dapat menjalankan kebijakan dengan baik seperti apa yang diinginkan oleh pembuat kebijakan.

– Ketika implementor memiliki sifat atau perspektif yang berbeda dengan pembuat kebijakan, maka proses implementasi kebijakan juga menjadi tidak efektif.

dadang-solihin.blogspot.com 42

Page 43: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

2. Struktur Birokrasi – Struktur birokrasi yang bertugas mengimplementasikan

kebijakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap implementasi kebijakan.

– Salah satu dari aspek struktur yang penting dari setiap organisasi adalah adanya standard operating procedures (SOP).

– SOP menjadi pedoman bagi setiap implementor dalam bertindak.

– Struktur organisasi yang terlalu panjang akan cenderung melemahkan pengawasan dan menimbulkan red tape, yakni prosedur birokrasi yang rumit dan kompleks.

– Ini pada gilirannya menyebabkan aktivitas organisasi tidak fleksibel.

dadang-solihin.blogspot.com 43

Page 44: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

dadang-solihin.blogspot.com 44

Page 45: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

Korupsi sebagai KejahatanPersepsi

• Korupsi sbg kebiasaan (ini yg selama ini terjadi, sehingga merusak moral bangsa)

• Korupsi sbg mismanagement (ini yg di masa lalu dianuti, sehingga negara dirugikan)

• Korupsi sbg kejahatan (ini yg harus kita kembangkan)

Kapan Kejahatan (Crime) Korupsi Terjadi ?

Manakala bertemunya unsur-unsur:• Niat untuk melakukan (desire

to act)• Kemampuan untuk melakukan

(ability to act)• Peluang / kesempatan

(opportunity)• Target yang cocok (suitable

target)

dadang-solihin.blogspot.com 45

catatan : penjahat yg profesional akan melakukan kejahatannya apabila pay off > cost.

Page 46: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

Kendala Pengungkapan TPK

• Kejahatan yang terorganisir, dalam beberapa kasus melibatkan pejabat/aparat.

• Pelaku intelektual seringkali tidak terlibat langsung dalam aksi kejahatan.

• Rantai kejahatan yang panjang dapat mengakibatkan putusnya rantai alat bukti.

• Locus delicti bersifat lintas batas negara.• Alat/sarana kejahatan semakin canggih.• Hukum seringkali tertinggal dari

kejahatan.

dadang-solihin.blogspot.com 46

Page 47: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

Proses Pencucian Uang 1. Placement

– Penempatan hasil kejahatan ke dalam sistem keuangan

2. Layering– Memindahkan atau mengubah

bentuk dana melalui transaksi keuangan yang kompleks dalam rangka mempersulit pelacakan (audit trail) asal usul dana

3. Integration– Mengembalikan dana yang telah

tampak sah kepada pemiliknya sehingga dapat digunakan dengan aman

dadang-solihin.blogspot.com 47

Page 48: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

Modus Pencucian Uang 1. Smurfing

– Memecah-mecah transaksi dari sejumlah besar uang menjadi kecil-kecil

2. Structuring– Melakukan transaksi dari yang

semula berjumlah kecil makin lama semakin besar di bawah batas minimum pelaporan.

3. U-turn– Memutar balikkan transaksi untuk

kemudian dikembalikan ke rekening asalnya.

dadang-solihin.blogspot.com 48

A90

A200

A500

A1000

A5000

A1000

80

70 40

85

99

95

9585

65

90100

B1000

A570

80

90

90

80

80

50

95

5

Page 49: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

Paradigma Baru Memberantas Kejahatan

• Diketahuinya “Proceeds of Crimes (Hasil Kejahatan)” adalah “LIVE BLOOD” kejahatan.

• “Proceeds of Crimes” adalah titik terlemah dari rantai kejahatan.• Menghalangi pelaku menikmati hasil kejahatan dapat

menghilangkan motivasi untuk berbuat jahat.• Pelaku selalu berusaha agar harta kekayaan hasil kejahatannya

terlihat sebagai hasil kegiatan yang sah agar aman untuk digunakan.

• Kesulitan mendeteksi kejahatan dan pertanggungjawaban pidana pelaku intelektual dapat diatasi dengan menelusuri harta kekayaan hasil kejahatan (“FOLLOW THE MONEY”).

• Metode alternatif mengungkap kejahatan pelaku dan merampas harta kekayaan hasil kejahatan adalah mengungkap perkara Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

dadang-solihin.blogspot.com 49

Page 50: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

dadang-solihin.blogspot.com 50

Page 51: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

Monev?

+ 30 Laws and Regulationsregarding M&E

Picture from John Mancini, ECM in State and Local Governmentdadang-solihin.blogspot.com 51

Page 52: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

Definisi Monitoring• Monitoring secara umum dapat diartikan

sebagai fungsi manajemen yang dilakukan pada saat kegiatan sedang berlangsung mencakup aspek-aspek antara lain:– Penelusuran pelaksanaan kegiatan dan

keluarannya (fokus pada input, proses dan output)

– Pelaporan tentang kemajuan– Indentifikasi masalah-masalah

pengelolaan dan pelaksanaan.

52dadang-solihin.blogspot.com

Page 53: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

Definisi Evaluasi• Proses menentukan nilai atau pentingnya

suatu kegiatan, kebijakan, atau program.• Sebuah penilaian yang obyektif dan sistematik

terhadap sebuah intervensi yang direncanakan, sedang berlangsung ataupun yang telah diselesaikan.

(OECD, 2010)

53dadang-solihin.blogspot.com

Page 54: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

54

Jenis Evaluasimenurut waktu pelaksanaan

Tahap Perencanaan (ex-ante): dilakukan sebelum ditetapkannya rencana pembangunan untuk memilih dan menentukan:

1. skala prioritas dari berbagai alternatif dan 2. kemungkinan cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya

Tahap Pelaksanaan (on-going) Dilaksanakan pada saat pelaksanaan program sudah selesai Bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan program Temuan utama berupa capaian-capaian dari pelaksanaan program

Tahap Pasca-Pelaksanaan (ex-post) dilaksanakan setelah pelaksanaan rencana berakhir untuk melihat apakah pencapaian (output/ outcome/ impact) program

mampu mengatasi masalah pembangunan yang ingin dipecahkan untuk menilai:

1. efisiensi (keluaran dan hasil dibandingkan masukan), 2. efektivitas (hasil dan dampak terhadap sasaran), ataupun 3. manfaat (dampak terhadap kebutuhan) dari suatu program.

dadang-solihin.blogspot.com

Page 55: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

Pelaporan hasil MonevTerlalu Banyak

RegulasiInefisiensi

Biaya Pelaporan Penerima Laporan• 7 UU• 11 PP• 1 Perpres• 1 Inpres• 2 Kepmen• 4 Permendagri• 20 Laporan K/L• 58 Laporan

(Pemda)

• 74 K/L• 653 Eselon I• 11.240 Eselon II • 33 Provinsi 990 SKPD• 441 Kab/Kota 13.230

SKPD• Diperkirakan kebutuhan

kertas mencapai 112.757 rim/tahun (225 ton)

• Biaya antar ......? Berapa total biaya??

• Bappenas = 8 Laporan• Depkeu = 11 Laporan• Depdagri = 20 Laporan• Kemenpan = 4

Laporan• BPK = 8 Laporan• Presiden = 20 Laporan• LAN = 1 Laporan• K/L = 5 Laporan

dadang-solihin.blogspot.com 55

Page 56: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

Gambaran Sistem M&E

www.dadangsolihin.com 56

Sekarang Akan Datang Adanya berbagai macam peraturan yang

mengamanatkan agar sektor (K/L) dan daerah menyusun laporan evaluasi kinerja pembangunan Kemdagri LAN Menpan Kemkeu Bappenas Setneg K/L terkait

Tidak adanya implikasi/dampak dari pelaksanaan kegiatan evaluasi

Sangat Mahal (Biaya dan Waktu) Evaluasi top-down Evaluasi fragmentasi 1 waktu Evaluasi pasif Kurangnya penghargaan terhadap hasil

evaluasi

Satu laporan dapat diakses oleh seluruh institusi (K/L) dan daerah

Evaluasi dapat dilakukan secara komprehensif

Sistem evaluasi yang baru diharapkan mewujudkan integrasi dan saling keterkaitan yang bersinergi dan mempengaruhi antara hasil evaluasi yang satu dengan yang lainnya

Lebih efisien dan biaya rendah Memperkenalkan evaluasi yang

terintegrasi, sistem top-down dan bottom-up

Evaluasi yang kontinu untuk proses pembelajaran institusi

Evaluasi aktif (melibatkan pihak eksternal) Menciptakan sistem insentif-disinsentif dari

hasil evaluasi Adanya komunitas evaluator

Page 57: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

dadang-solihin.blogspot.com 57

PERMASALAHAN YANG DITEMUKAN

KONSEPSI SISMENNAS

SISMENNASYANG

DIHARAPKAN

Page 58: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

dadang-solihin.blogspot.com 58

Threats(Ancaman)Threats

(Ancaman)

Weaknesses(Kelemahan)

Weaknesses(Kelemahan)

Strengths(Kekuatan)Strengths(Kekuatan)

Strategi STGunakan kekuatan

untuk menghindari atau mengatasi ancaman

Strategi STGunakan kekuatan

untuk menghindari atau mengatasi ancaman

Strategi WTMinimalkan kelemahan dan hindari ancaman

Strategi WTMinimalkan kelemahan dan hindari ancaman

Strategi WOAtasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang

Strategi WOAtasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang

Strategi SOGunakan kekuatan

untuk memanfaatkan peluang

Strategi SOGunakan kekuatan

untuk memanfaatkan peluang

Opportunities(Peluang)

Opportunities(Peluang)

INTERNALINTERNAL

EKSTERNAL

Page 59: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

dadang-solihin.blogspot.com 59

Weaknesses(Kelemahan)

Weaknesses(Kelemahan)

Strengths(Kekuatan)Strengths(Kekuatan)

Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan

Kompetitif Perekonomian Nasional

Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan

Kompetitif Perekonomian Nasional

Faktor di dalam Sismennas

yang mendukung

Faktor di dalam Sismennas

yang mendukung

Faktor di dalam Sismennas yang tidak

mendukung

Faktor di dalam Sismennas yang tidak

mendukung

Page 60: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

dadang-solihin.blogspot.com 60

No Strength (Kekuatan) NU BF NUxBF1 Peraturan Perundang-Undangan, Otda 2 10 202 SDM yang Berkualitas 5 40 2003 Anggaran yang Cukup 3 20 604 Sistem Politik Nasional 4 25 1005 Sistem Informasi (IT) 1 5 5

Jumlah 100 385

Page 61: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

dadang-solihin.blogspot.com 61

No Weaknesses (Kelemahan) NU BF NUxBF1 Kurang Koordinasi, Kualitas SDM,

Tumpang Tindih Aturan4 30 120

2 Dokumen Perencanaan Belum Siapdan Belum Tersosialisasi dgn Baik

5 35 175

3 Kurangnya Sarpras, AnggaranTerbatas

3 20 60

4 Lemahnya Penegakan Aturan danPengawasan

2 10 20

5 Partisipasi Masyarakat Kurang 1 5 5Jumlah 100 380

Page 62: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

dadang-solihin.blogspot.com 62

Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan

Kompetitif Perekonomian Nasional

Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan

Kompetitif Perekonomian Nasional

Faktor di luar Sismennas

yang memberikan

manfaat dalam

Faktor di luar Sismennas

yang memberikan

manfaat dalam

Faktor di luar Sismennas

yang menghalangi

Faktor di luar Sismennas

yang menghalangi

Threats(Ancaman)Threats

(Ancaman)

Opportunities(Peluang)

Opportunities(Peluang)

Page 63: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

dadang-solihin.blogspot.com 63

No Opportunities (Peluang) NU BF NUxBF1 Kebutuhan Pasar Global yang Tinggi,

AEC5 35 175

2 Adanya Kerjasama Ekonomi AntarNegara

2 25 50

3 Adanya ICT 4 25 100

4 Regulasi yg Menguntungkan 3 10 30

5 SKA yang Berlimpah 1 5 5

Jumlah 100 360

Page 64: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

dadang-solihin.blogspot.com 64

No Threats (Ancaman) NU BF NUxBF1 Ketergantungan Teknologi Asing 4 25 1002 Sistem Politik 5 Tahunan yg Tidak

Menjamin Keberlanjutan5 35 175

3 Adanya Krisis Global 3 20 604 Adanya Kepentingan Asing,

Golongan2 15 30

5 Kurangnya Keunggulan Kompetitif 1 5 5Jumlah 100 370

Page 65: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

Weaknesses1.Kurang Koordinasi, Kualitas SDM, Tumpang Tindih Aturan2.Dokumen Perencanaan Belum Siap dan Belum Tersosialisasi dgn Baik3.Kurangnya Sarpras, Anggaran Terbatas4.Lemahnya Penegakan Aturan dan Pengawasan5.Partisipasi Masyarakat Kurang

dadang-solihin.blogspot.com 65

Threats1. Ketergantungan Teknologi

Asing2. Sistem Politik 5 Tahunan yg

Tidak MenjaminKeberlanjutan

3. Adanya Krisis Global4. Adanya Kepentingan Asing,

Golongan5. Kurangnya Keunggulan

Kompetitif

PERMASA-LAHAN YANG DITEMUKAN

Page 66: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

dadang-solihin.blogspot.com 66

1. Strategi SO S + O = 385+ 360 = 745

2. Strategi WO W + O = 380+ 360 = 740

3. Strategi ST S + T =385+ 370 = 755

4. Strategi WT W + T = 380+ 370= 750

KONSEPSI SISMENNAS

Page 67: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

dadang-solihin.blogspot.com 67

1. Strategi SO Gunakan Kekuatan untuk memanfaatkan Peluang

2. Strategi WO Atasi Kelemahan dengan memanfaatkan Peluang

3. Strategi ST Gunakan Kekuatan untuk menghindari atau mengatasi Ancaman

4. Strategi WT Minimalkan Kelemahan dan hindari Ancaman

Page 68: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

1. Peraturan Perundang-Undangan, Otda

2. SDM yang Berkualitas3. Anggaran yang Cukup4. Sistem Politik Nasional5. Sistem Informasi (IT)

dadang-solihin.blogspot.com 68

1. Ketergantungan Teknologi Asing

2. Sistem Politik 5 Tahunan yg Tidak Menjamin Keberlanjutan

3. Adanya Krisis Global4. Adanya Kepentingan Asing,

Golongan5. Kurangnya Keunggulan

Kompetitif

Page 69: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

1. Peraturan Perundang-Undangan, Otda2. SDM yang Berkualitas3. Anggaran yang Cukup4. Sistem Politik Nasional5. Sistem Informasi (IT)6. Penguasaann Teknologi Asing7. Sistem Politik8. Manfaat Krisis Global9. Waspada Kepentingan Asing, Golongan10. Peningkatan Keunggulan Kompetitif

dadang-solihin.blogspot.com 69

SISMENNASYANG

DIHARAPKAN

Page 70: Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional

70dadang-solihin.blogspot.com