Upload
dadang-solihin
View
845
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Program Pendidikan Reguler Angkatan LI Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia di Gedung Panca Gatra, 21 April 2014
Citation preview
dadang-solihin.blogspot.com 2
33
dadang-solihin.blogspot.com 4
Selamat Hari KartiniLahir di Jepara, 21 April 1879
Materi• Apa itu Sismennas• Alur Pikir dan Pola Pikir• KSU• Perkembangan Nasional: Asta Gatra• Implementasi Sismennas Saat Ini• Kualitas Demokrasi Meningkat IDI• Perekonomian Nasional Unggul dan
Kompetitif• Analisis SWOT untuk Perumusan:
– Permasalahan yang Ditemukan– Konsepsi Sismennas– Sismennas yang Diharapkan
5dadang-solihin.blogspot.com
Apa itu SismennasSismennas adalah Perpaduan tata nilai, struktur, fungsi, dan
proses yang merupakan himpunan usaha untuk mencapai kehematan, daya guna dan hasil guna sebesar mungkin dalam menggunakan sumber daya dan dana nasional dalam rangka mewujudkan tujuan nasional.
Proses penyelenggaraannya secara serasi dan terpadu meliputi berbagai siklus kegiatan berupa perumusan kebijakan (policy formulation), pelaksanaan kebijakan (policy implementation), dan penilaian hasil-hasil pelaksanaan kebijakan nasional.
Sumber: Lemhannas, 2013
6dadang-solihin.blogspot.com
ALUR
PIKIR
dadang-solihin.blogspot.com
PERATURAN PERUNDANGAN
TERKAIT
LANDASAN TEORI
TINJAUAN PUSTAKA
PARADIGMA NASIONAL
INSTRUMENTAL INPUT
IMPLEMENTASI SISMENNAS
SAAT INI
PERMASA-LAHAN YANG DITEMUKAN
KONSEPSI SISMENNAS
SISMENNASYANG
DIHARAPKAN
KUALITAS DEMOKRASI MENINGKAT
PEREKONOMIAN NASIONAL
UNGGUL DAN KOMPETITIF
PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS
ENVIRONMENTAL INPUT
1. Kurang Koordinasi, Kualitas SDM, Tumpang Tindih Aturan
2. Dokumen Perencanaan Belum Siap dan Belum Tersosialisasi dgn Baik
3. Kurangnya Sarpras, Anggaran Terbatas
4. Lemahnya Penegakan Aturan dan Pengawasan
5. Partisipasi Masyarakat Kurang6. Ketergantungan Teknologi Asing7. Sistem Politik 5 Tahunan yg Tidak
Menjamin Keberlanjutan8. Adanya Krisis Global9. Adanya Kepentingan Asing, Golongan10. Kurangnya Keunggulan Kompetitif
1. Peraturan Perundang-Undangan, Otda
2. SDM yang Berkualitas3. Anggaran yang Cukup4. Sistem Politik Nasional5. Sistem Informasi (IT)6. Penguasaann Teknologi Asing7. Sistem Politik8. Manfaat Krisis Global9. Waspada Kepentingan Asing,
Golongan10.Peningkatan Keunggulan
Kompetitif
WEAKNESSES (KELEMAHAN)
OPPORTUNITIES (PELUANG)
THREATHS (ANCAMAN)
STRENGTHS (KEKUATAN)
ANALISA SWOT
KONDISI W - T
STRATEGI S - T
Wasantara sbg Landasan Visional
Tannas sbg Landasan Konsepsional
RPJMN sbg Landasan Operasional
SKORING
7
POLA
PIKIR
dadang-solihin.blogspot.com
PERATURAN PERUNDANGAN
TERKAIT
LANDASAN TEORI
TINJAUAN PUSTAKA
PARADIGMA NASIONAL
INSTRUMENTAL INPUT
IMPLEMENTASI SISMENNAS
SAAT INI
SISMENNASYANG
DIHARAPKAN
KUALITAS DEMOKRASI MENINGKAT
PEREKONOMIAN NASIONAL
UNGGUL DAN KOMPETITIF
PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS
ENVIRONMENTAL INPUT
• SUPRA STRUKTUR
• SUB STRUKTUR
• INFRA STRUKTUR
OBYEK METODESUBYEK
• PEMERINTAH• MASYARAKAT/ LSM• DUNIA USAHA• PERUNDANG-UNDANGAN
YG BERLAKU• SRAPRAS
• DIKLAT• SOSIALISASI
PER-UU-AN• BIMBINGAN
TEKNIS• REGULASI
FEEDBACK
8
dadang-solihin.blogspot.com 9
STRATEGI
Sinergi Perencanaan,
Penganggaran, dan Pelaksanaan
Pembangunan
KEBIJAKAN UPAYA
1.a1.b, dst
2.a2.b, dst
3.a3.b, dst
4.a4.b, dst
1. xxx
2. xxx
3. xxx
4. xxx
dadang-solihin.blogspot.com 10
Perkembangan NasionalAsta Gatra
? Kurang Koordinasi
Kualitas Dokumen Perencanaan
Sarpras
Partisipasi Masyarakat
Ketergantungan Teknologi Asing
Sistem Politik Krisis Global
?
??
???
Kualitas SDM
Keunggulan Kompetitif
Kepentingan Golongan
Kepentingan Asing
???
?Politik
Ekonomi
Sosbud
Tri Gatra
Hankam
Ideologi
Panc
a G
atra
Geografi Demografi SKA
11dadang-solihin.blogspot.com
IMPLEMENTASI SISMENNAS
SAAT INI
PERMASA-LAHAN YANG DITEMUKAN
Kualitas Demokrasi Meningkat
dadang-solihin.blogspot.com 12
KUALITAS DEMOKRASI MENINGKAT
Aspek Variabel1. Kebebasan
Sipil• Kebebasan Berkumpul dan Berserikat• Kebebasan Berpendapat• Kebebasan Berkeyakinan• Kebebasan dari Diskriminasi
2. Hak-hak Politik
• Hak Memilih dan Dipilih• Partisipasi Politik dalam Pengambilan Keputusan dan
Pengawasan3. Lembaga
Demokrasi• Pemilu yang Bebas dan Adil• Peran MPR, DPR, DPD, dan DPRD *)• Peran Partai Politik• Peran Birokrasi Pemerintah Daerah• Peran Peradilan yang Independen
Sumber: Indeks Demokrasi Indonesia (Bappenas, 2014)
Indikator Demokrasi IndonesiaAspek 1. Kebebasan Sipil (Civil Liberties)
dadang-solihin.blogspot.com 13
1. Kebebasan berkumpul dan berserikat
• Jumlah ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh aparat pemerintah yang menghambat kebebasan berkumpul dan berserikat.
• Jumlah ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh masyarakat yang menghambat kebebasan berkumpul dan berserikat.
2. Kebebasan berpendapat
• Jumlah ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh aparat pemerintah yang menghambat kebebasan berpendapat.
• Jumlah ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh masyarakat yang menghambat kebebasan berpendapat.
Indikator Demokrasi Indonesia Aspek 1. Kebebasan Sipil (Civil Liberties)
dadang-solihin.blogspot.com 14
3. Kebebasan berkeyakinan
• Jumlah aturan tertulis yang membatasi kebebasan atau mengharuskan masyarakat dalam menjalankan agamanya.
• Jumlah tindakan atau pernyataan pejabat Pemerintah yang membatasi kebebasan atau mengharuskan masyarakat untuk menjalankan ajaran agamanya.
• Jumlah ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan dari satu kelompok masyarakat terhadap kelompok masyarakat lain terkait dengan ajaran agama.
4. Kebebasan dari diskriminasi
• Jumlah aturan tertulis yang diskriminatif dalam hal gender, etnis atau terhadap kelompok rentan lainnya.
• Jumlah tindakan atau pernyataan pejabat pemerintah daerah yang diskriminatif dalam hal gender, etnis atau terhadap kelompok rentan lainnya.
• Jumlah ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh masyarakat karena alasan gender, etnis atau terhadap kelompok rentan lainnya.
Indikator Demokrasi IndonesiaAspek 2. Hak-hak Politik (Political Rights)
dadang-solihin.blogspot.com 15
1. Hak memilih dan dipilih
• Jumlah kejadian di mana hak memilih atau dipilih masyarakat terhambat.
• Jumlah kejadian yang menunjukkan ketiadaan/kekurangan fasilitas sehingga kelompok penyandang cacat tidak dapat menggunakan hak memilih.
• Kualitas Daftar Pemilih Tetap (DPT).• Persentase penduduk yang menggunakan hak pilih dibandingkan
dengan yang memiliki hak untuk memilih dalam pemilu (votersturnout).
• Persentase perempuan terpilih terhadap total anggota DPRD provinsi.
2. Partisipasi Politik dalam Pengambilan Keputusan dan Pengawasan
• Persentase demonstrasi/mogok yang bersifat kekerasan terhadap total demonstrasi/mogok.
• Jumlah pengaduan masyarakat mengenai penyelenggaraan pemerintahan.
Indikator Demokrasi Indonesia Aspek 3. Lembaga2 Demokrasi (Democracy Institutions)
dadang-solihin.blogspot.com 16
1. Pemilu yang Bebas dan Adil
• Jumlah kejadian yang menunjukkan keberpihakan KPUD dalam penyelenggaraan pemilu.
• Jumlah kejadian atau pelaporan tentang kecurangan dalam penghitungan suara.
2. Peran DPRD • Besaran alokasi anggaran pendidikan dan kesehatan per kapita.
• Persentase jumlah perda yang berasal dari hak inisiatif DPRD terhadap jumlah total perda yang dihasilkan.
• Jumlah rekomendasi DPRD kepada eksekutif. 3. Peran Partai
Politik• Jumlah kegiatan kaderisasi yang dilakukan parpol peserta
pemilu.• Persentase perempuan dalam kepengurusan parpol tingkat
provinsi.
Indikator Demokrasi Indonesia Aspek 3. Lembaga2 Demokrasi (Democracy Institutions)
dadang-solihin.blogspot.com 17
4. Peran Birokrasi Pemerintah Daerah
• Jumlah laporan dan berita penggunaan fasilitas pemerintah untuk kepentingan calon/parpol tertentu dalam pemilu legislatif.
• Jumlah laporan dan berita keterlibatan PNS dalam kegiatan politik parpol pada pemilu legislatif.
5. Peran Peradilan yang Independen
• Jumlah keputusan hakim yang kontroversial.• Jumlah penghentian penyidikan yang kontroversial
oleh jaksa atau polisi.
KERANGKA TEKNOKRATIK RPJMN 2015 – 2019 MENGUATKAN LANDASAN UNTUK KELUAR DARI
MIDDLE INCOME TRAP (MIT)
Keluar dari MIT
RT-RPJMN 2015 – 2019Amanat RPJP :SDA, SDM, Iptek
KerangkaRegulasi
Polhukam
Bonus Demografi, AEC, Post 2015, Climate Change Ekonomi Kesra Lingkungan
-RB-Tertib hukum -Anti korupsi-Demokrasi-Stabilitas DN
- TranfromasiStruktur
- Resiliensi- Infrastruktur- Inovasi
Daerah
- Mutu SDM- Kemiskinan - Pemerataan- Employment- BPJS
- PengelolaanSDA dan biodiv
- Kelautan- Mitigasi
adaptasi PI
- Pemerataan- SPM terpenuhi- Urbanisasi- Pelaksanaan
Desentralisasi
KerangkaPendanaan:
APBN dan Non
KerangkaKelembagaan
• MembutuhkanComprehensif reform
• Not BAU (out the box)• Prinsip berkelanjutan• Terpadu tidak sendiri-
sendiri
Delivery Mechanism
Jangka Panjang:Tercapai tahun 2030 apabila Ekonomi tumbuh 6-8%/tahun
• Sangat penting untuk menguatkan fondasi keluar MIT
• Tidak boleh meleset masa 5 tahunke depan.
18
PEREKONOMIAN NASIONAL
UNGGUL DAN KOMPETITIF
RPJM 2 RPJM 3 RPJM 4
PDB per kapita 2014:Sktr USD 4.000
2019:Sktr USD 7.000
2025:> USD 12.000
2015 2020 2025 20302010
Threshold Middle Income TrapUSD 12.000
BONUS DEMOGRAPHIC2010 2030
Keunggulan Kompetitif Perekonomian NasionalKeunggulan Kompetitif Perekonomian Nasional
dadang-solihin.blogspot.com 19
Faktor Penentu Investasi
• Likuiditas global• Trend ekonomi global:
“emerging market as engine of global growth”
• Kebijakan negara lain yang lebih ketat terhadap investasi asing
• Rating investasi seperti: JBIC,WEF, WIPS,WIR
Pull Factors Push Factors
Stabilitas ekonomi makro (pertumbuhan, suku bunga, nilai tukar,inflasi)
Endowment• Ketersediaan SDA dan SDM yang banyak• Market size + Future Market Potential• Perilaku konsumtif masyarakat• Pertumbuhan masyarakat berpendapatan
menengah ke atas
Iklim Investasi dan Iklim Usaha• Transparansi Prosedur Perijinan: waktu dan
biaya • Iklim ketenagakerjaan: regulasi dan peraturan• Peraturan Pertanahan• Infrastruktur• Ketersediaan Energi• Efisiensi Sistem Logistik
Sistem Insentif Fiskal
Bagian yang harus didorong ke depan
Keterangan:
Dari sisi faktor penentu investasi, iklim investasi dan iklim usaha serta sistem insentif fiskal merupakan hal yang perlu menjadi perhatian pemerintah ke depan untuk segera dibenahi.
dadang-solihin.blogspot.com 20
Isu 1: Perkembangan Kesepakatan
Kerjasama Ekonomi Antar Negara Yang Semakin
Meningkat
1 2 3 4 5 8 12 17 22 32 40 44 46 50 55 58 7094
132 16
9 192 204
211 227 241
251
257
0
50
100
150
200
250
300
BILATERAL PLURILATERAL TOTAL
Sumber: ARIC Database (diolah Dit PIKEI)
Isu 2: ASEAN ECONOMIC
COMMUNITY 2015, yang pelaksanaannya akan dimulai
akhir tahun 2015
Isu Strategis Bidang Kerjasama Ekonomi Internasional
Isu 3: Beberapa hasil kesepakatan belum
dimanfaatkan secara optimal, dan beberapa proses perundingan mengalami hambatan
(seperti: IKCEPA dan IEFTA)
Kawasan ASEAN akan menjadi pasar terbuka dan
kesatuan yang berbasis produksi, dimana mobilitas
arus barang, jasa, investasi, modal, dan tenaga kerja
akan bergerak bebasdadang-solihin.blogspot.com 21
dadang-solihin.blogspot.com 22
UU25/2004: Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)
SPPN adalah Satu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan Untuk menghasilkan rencana-
rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan
Yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah.
23dadang-solihin.blogspot.com
Tujuan SPPN
1. Mendukung koordinasi antar-pelaku pembangunan.
3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar-Daerah, antar-ruang, antar-waktu, antar-fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah.
4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
24dadang-solihin.blogspot.com
Proses PerencanaanPendekatan Politik: Pemilihan Presiden/Kepala Daerah menghasilkan rencana pembangunan hasil proses politik (public choice theory of planning), khususnya penjabaran Visi dan Misi dalam RPJM/D.Proses Teknokratik: Menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu.
Partisipatif: Dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders, antara lain melalui Musrenbang.
Proses top-down dan bottom-up: Dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan.
25dadang-solihin.blogspot.com
NASIONAL DAERAHDokumen Penetapan Dokumen Penetapan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional(RPJP-Nasional)
UU (Ps. 13 Ayat 1)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-Daerah)
Perda (Ps. 13 Ayat 2)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional(RPJM-Nasional)
Per Pres (Ps. 19 Ayat 1)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-Daerah)
Peraturan KDH (Ps. 19 Ayat 3)
Renstra Kementerian / Lembaga (Renstra KL)
Peraturan Pimpinan KL
(Ps. 19 Ayat 2)
Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD)
Peraturan Pimpinan SKPD (Ps. 19 Ayat 4)
Rencana Kerja Pemerintah (RKP)
Per Pres (Ps. 26 Ayat 1)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Peraturan KDH (Ps. 26 Ayat 2)
Rencana Kerja Kementerian / Lembaga (Renja KL)
Peraturan Pimpinan KL
(Ps. 21 Ayat 1)
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD)
Peraturan Pimpinan SKPD( Ps. 21 Ayat 3)
26dadang-solihin.blogspot.com
Status Hukum Dokumen Perencanaan
RPJPN 2005-2025
dadang-solihin.blogspot.com 27
Visi Pembangunan 2005‐2025
INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR
(UU 17 TAHUN 2007)
Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian
Nasional
Fungsi/Manfaat PerencanaanFungsi/Manfaat Perencanaan
• Sebagai alat koordinasi seluruh stakeholders
• Sebagai penuntun arah• Minimalisasi ketidakpastian• Minimalisasi inefisiensi
sumberdaya• Penetapan standar dan
pengawasan kualitas
28dadang-solihin.blogspot.com
dadang-solihin.blogspot.com 29
30www.dadang-solihin.blogspot.com
Legislasi
Anggaran
Pengawasan
Fungsi DPR/D menurut UU 27/2009
Fungsi DPR/D menurut UU 27/2009
1.
2.
3.
UU 17/2003Reformasi Sistem PenganggaranPARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU
Visi: Melaksanakan rencana
pembangunan lima tahunan berdasarkan GBHN
Visi: Melaksanakan program kerja
Presiden/KDH terpilih
Misi: Penyelenggaraan pemerintahan
umum dan pembangunan Penganggaran berdasarkan
pendekatan menurut pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan
Misi: Pelaksanaan kerangka regulasi,
kerangka investasi, dan pelayanan publik yang di tuangkan dalam RKP/D
Anggaran disusun berdasarkan RKP/D dengan mempertimbang-kan kemampuan keuangan negara
31dadang-solihin.blogspot.com
1/2
UU 17/2003Reformasi Sistem Penganggaran
dadang-solihin.blogspot.com 32
Penganggaran Berbasis:1. Pengeluaran Rutin2. Pengeluaran
Pembangunan
Paradigma Lama
Penganggaran dengan Pendekatan: 1. Penganggaran Berbasis
Kinerja2. Kerangka Penganggaran
Jangka Menengah3. Anggaran Terpadu
Paradigma Baru
2/2
Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK)
dadang-solihin.blogspot.com 33
Tujuan 1. Menunjukan keterkaitan antara pendanaan dan prestasi kinerja yang akan dicapai (directly linkages between performance and budget);
2. Meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam penganggaran (operational efficiency);
3. Meningkatkan fleksibilitas dan akuntabilitas unit kerjadalam melaksanakan tugas dan pengelolaan anggaran (more flexibility and accountability).
Landasan Konseptual
1. Alokasi anggaran berorientasi pada kinerja (output and outcome oriented);
2. Fleksibilitas pengelolaan anggaran dengan tetap menjaga prinsip akuntabilitas (let the manager manages);
3. Alokasi anggaran program/kegiatan didasarkan pada tugas-fungsi unit kerja yang dilekatkan pada stuktur organisasi (Money follow function).
Tujuan
Landasan Konseptual
Syarat Penerapan PBK• Indikator yang mencerminkan tolok ukur untuk mencapai
sasaran program (outcome);• Pendekatan yang digunakan dapat berfokus thd efek-
tivitas, efisiensi, outcome atau kepuasan pelanggan;• Sebagai instrumen evaluasi kinerja.
Indikator Kinerja
Standar Biaya
Evaluasi Kinerja
• Mencerminkan kebutuhan dana untuk menghasilkan sebuah output atas pelaksanaan sebuah kegiatan;
• Menunjukan seluruh komponen/item yang harus dibiayai;• Penetapan unit cost untuk setiap komponen/item,
menggunakan harga yang paling ekonomis namun tetap memperhatikan kualitas produk.
• Membandingkan antara rencana kinerja dan realisasinya berdasarkan indikator yang telah ditetapkan;
• Menganalisis perbedaan (gap) yang terjadi dan merumuskan alternatif solusinya;
• Menyempurnakan indikator kinerja untuk tahap selanjutnya;
• Rekomendasi kelangsungan kebijakan.
34dadang-solihin.blogspot.com
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM)
dadang-solihin.blogspot.com 35
Tujuan 1. Pengalokasian sumber daya anggaran yang lebih efisien (allocative efficiency)
2. Meningkatkan kualitas perencanaan penganggaran (to improve quality of planning)
3. Lebih fokus terhadap pilihan kebijakan prioritas (best policy option)
4. Meningkatkan disiplin fiskal (fiscal dicipline)5. Menjamin adanya kesinambungan fiskal (fiscal
sustainability)Landasan
Konseptual1. Penerapan sistem rolling budget2. Mempunyai baseline (angka dasar)3. Adanya mekanisme penyesuaian angka dasar4. Penetapan Parameter5. Adanya mekanisme usulan tambahan anggaran bagi
kebijakan baru (additional budget for new initiatives)
Tujuan
Landasan Konseptual
(R)APBN Prakiraan Maju
Implikasi anggaran
KPJM
Prakiraan Maju
Kebijakan ditetapkan sbg baseline
2012 2013 20142011
APBN2011
T0
RAPBN2012
T+1
Prakiraan Maju2013
T+2
Prakiraan Maju2014
T+3
REALISASI2011
T-1
APBN2012
T0
RAPBN2013
T+1
Prakiraan Maju2014
T+2
Prakiraan Maju2015
T+3
TA 2011 danKPJM 2012 - 2014
TA 2012 dan KPJM 2013 - 2015
Rolling Budget
36
KPJM : Ilustrasi dan Cara Kerja
dadang-solihin.blogspot.com
Penganggaran Secara Terpadu• Semua kegiatan instansi pemerintah disusun secara terpadu,
termasuk mengintegrasikan anggaran belanja rutin dan anggaran belanja pembangunan.
• Tahapan yang diperlukan sebagai bagian upaya jangka panjang untuk membawa penganggaran menjadi lebih transparan, dan memudahkan penyusunan dan pelaksanaan anggaran yang berorientasi kinerja.
• Dalam kaitan dengan menghitung biaya input dan menaksir kinerja program, sangat penting untuk mempertimbangkan secara simultan biaya secara keseluruhan, baik yang bersifat investasi maupun biaya yang bersifat operasional.
37dadang-solihin.blogspot.com
Perimbangan Keuangan Pusat-Daerah
dadang-solihin.blogspot.com 38
dadang-solihin.blogspot.com 39
Syarat Utama Keberhasilan Proses Implementasi(Teori Implementasi Edward III)
1. Komunikasi– Keberhasilan kebijakan mensyaratkan agar implementor
mengetahui apa yang harus dilakukan. – Apabila tujuan dan sasaran suatu kebijakan tidak jelas atau
bahkan tidak diketahui sama sekali oleh kelompok sasaran, maka kemungkinan akan terjadi resistensi dari kelompok sasaran.
dadang-solihin.blogspot.com 40
2. Sumber Daya– Walaupun isi kebijakan sudah dikomunikasikan secara jelas dan
konsisten, tetapi apabila implementor kekurangan sumber daya untuk melaksanakan, implementasi tidak akan berjalan efektif.
– Sumber daya tersebut dapat berwujud SDM, yakni kompetensi implementor dan sumber daya finansial.
– Tanpa sumber daya, kebijakan hanya tinggal di kertas menjadi dokumen saja.
dadang-solihin.blogspot.com 41
2. Disposisi– Disposisi adalah watak dan karakteristik atau sikap yang dimiliki
oleh implementor seperti komitmen, kejujuran, sifat demokratis. – Apabila implementor memiliki disposisi yang baik, maka dia akan
dapat menjalankan kebijakan dengan baik seperti apa yang diinginkan oleh pembuat kebijakan.
– Ketika implementor memiliki sifat atau perspektif yang berbeda dengan pembuat kebijakan, maka proses implementasi kebijakan juga menjadi tidak efektif.
dadang-solihin.blogspot.com 42
2. Struktur Birokrasi – Struktur birokrasi yang bertugas mengimplementasikan
kebijakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap implementasi kebijakan.
– Salah satu dari aspek struktur yang penting dari setiap organisasi adalah adanya standard operating procedures (SOP).
– SOP menjadi pedoman bagi setiap implementor dalam bertindak.
– Struktur organisasi yang terlalu panjang akan cenderung melemahkan pengawasan dan menimbulkan red tape, yakni prosedur birokrasi yang rumit dan kompleks.
– Ini pada gilirannya menyebabkan aktivitas organisasi tidak fleksibel.
dadang-solihin.blogspot.com 43
dadang-solihin.blogspot.com 44
Korupsi sebagai KejahatanPersepsi
• Korupsi sbg kebiasaan (ini yg selama ini terjadi, sehingga merusak moral bangsa)
• Korupsi sbg mismanagement (ini yg di masa lalu dianuti, sehingga negara dirugikan)
• Korupsi sbg kejahatan (ini yg harus kita kembangkan)
Kapan Kejahatan (Crime) Korupsi Terjadi ?
Manakala bertemunya unsur-unsur:• Niat untuk melakukan (desire
to act)• Kemampuan untuk melakukan
(ability to act)• Peluang / kesempatan
(opportunity)• Target yang cocok (suitable
target)
dadang-solihin.blogspot.com 45
catatan : penjahat yg profesional akan melakukan kejahatannya apabila pay off > cost.
Kendala Pengungkapan TPK
• Kejahatan yang terorganisir, dalam beberapa kasus melibatkan pejabat/aparat.
• Pelaku intelektual seringkali tidak terlibat langsung dalam aksi kejahatan.
• Rantai kejahatan yang panjang dapat mengakibatkan putusnya rantai alat bukti.
• Locus delicti bersifat lintas batas negara.• Alat/sarana kejahatan semakin canggih.• Hukum seringkali tertinggal dari
kejahatan.
dadang-solihin.blogspot.com 46
Proses Pencucian Uang 1. Placement
– Penempatan hasil kejahatan ke dalam sistem keuangan
2. Layering– Memindahkan atau mengubah
bentuk dana melalui transaksi keuangan yang kompleks dalam rangka mempersulit pelacakan (audit trail) asal usul dana
3. Integration– Mengembalikan dana yang telah
tampak sah kepada pemiliknya sehingga dapat digunakan dengan aman
dadang-solihin.blogspot.com 47
Modus Pencucian Uang 1. Smurfing
– Memecah-mecah transaksi dari sejumlah besar uang menjadi kecil-kecil
2. Structuring– Melakukan transaksi dari yang
semula berjumlah kecil makin lama semakin besar di bawah batas minimum pelaporan.
3. U-turn– Memutar balikkan transaksi untuk
kemudian dikembalikan ke rekening asalnya.
dadang-solihin.blogspot.com 48
A90
A200
A500
A1000
A5000
A1000
80
70 40
85
99
95
9585
65
90100
B1000
A570
80
90
90
80
80
50
95
5
Paradigma Baru Memberantas Kejahatan
• Diketahuinya “Proceeds of Crimes (Hasil Kejahatan)” adalah “LIVE BLOOD” kejahatan.
• “Proceeds of Crimes” adalah titik terlemah dari rantai kejahatan.• Menghalangi pelaku menikmati hasil kejahatan dapat
menghilangkan motivasi untuk berbuat jahat.• Pelaku selalu berusaha agar harta kekayaan hasil kejahatannya
terlihat sebagai hasil kegiatan yang sah agar aman untuk digunakan.
• Kesulitan mendeteksi kejahatan dan pertanggungjawaban pidana pelaku intelektual dapat diatasi dengan menelusuri harta kekayaan hasil kejahatan (“FOLLOW THE MONEY”).
• Metode alternatif mengungkap kejahatan pelaku dan merampas harta kekayaan hasil kejahatan adalah mengungkap perkara Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
dadang-solihin.blogspot.com 49
dadang-solihin.blogspot.com 50
Monev?
+ 30 Laws and Regulationsregarding M&E
Picture from John Mancini, ECM in State and Local Governmentdadang-solihin.blogspot.com 51
Definisi Monitoring• Monitoring secara umum dapat diartikan
sebagai fungsi manajemen yang dilakukan pada saat kegiatan sedang berlangsung mencakup aspek-aspek antara lain:– Penelusuran pelaksanaan kegiatan dan
keluarannya (fokus pada input, proses dan output)
– Pelaporan tentang kemajuan– Indentifikasi masalah-masalah
pengelolaan dan pelaksanaan.
52dadang-solihin.blogspot.com
Definisi Evaluasi• Proses menentukan nilai atau pentingnya
suatu kegiatan, kebijakan, atau program.• Sebuah penilaian yang obyektif dan sistematik
terhadap sebuah intervensi yang direncanakan, sedang berlangsung ataupun yang telah diselesaikan.
(OECD, 2010)
53dadang-solihin.blogspot.com
54
Jenis Evaluasimenurut waktu pelaksanaan
Tahap Perencanaan (ex-ante): dilakukan sebelum ditetapkannya rencana pembangunan untuk memilih dan menentukan:
1. skala prioritas dari berbagai alternatif dan 2. kemungkinan cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya
Tahap Pelaksanaan (on-going) Dilaksanakan pada saat pelaksanaan program sudah selesai Bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan program Temuan utama berupa capaian-capaian dari pelaksanaan program
Tahap Pasca-Pelaksanaan (ex-post) dilaksanakan setelah pelaksanaan rencana berakhir untuk melihat apakah pencapaian (output/ outcome/ impact) program
mampu mengatasi masalah pembangunan yang ingin dipecahkan untuk menilai:
1. efisiensi (keluaran dan hasil dibandingkan masukan), 2. efektivitas (hasil dan dampak terhadap sasaran), ataupun 3. manfaat (dampak terhadap kebutuhan) dari suatu program.
dadang-solihin.blogspot.com
Pelaporan hasil MonevTerlalu Banyak
RegulasiInefisiensi
Biaya Pelaporan Penerima Laporan• 7 UU• 11 PP• 1 Perpres• 1 Inpres• 2 Kepmen• 4 Permendagri• 20 Laporan K/L• 58 Laporan
(Pemda)
• 74 K/L• 653 Eselon I• 11.240 Eselon II • 33 Provinsi 990 SKPD• 441 Kab/Kota 13.230
SKPD• Diperkirakan kebutuhan
kertas mencapai 112.757 rim/tahun (225 ton)
• Biaya antar ......? Berapa total biaya??
• Bappenas = 8 Laporan• Depkeu = 11 Laporan• Depdagri = 20 Laporan• Kemenpan = 4
Laporan• BPK = 8 Laporan• Presiden = 20 Laporan• LAN = 1 Laporan• K/L = 5 Laporan
dadang-solihin.blogspot.com 55
Gambaran Sistem M&E
www.dadangsolihin.com 56
Sekarang Akan Datang Adanya berbagai macam peraturan yang
mengamanatkan agar sektor (K/L) dan daerah menyusun laporan evaluasi kinerja pembangunan Kemdagri LAN Menpan Kemkeu Bappenas Setneg K/L terkait
Tidak adanya implikasi/dampak dari pelaksanaan kegiatan evaluasi
Sangat Mahal (Biaya dan Waktu) Evaluasi top-down Evaluasi fragmentasi 1 waktu Evaluasi pasif Kurangnya penghargaan terhadap hasil
evaluasi
Satu laporan dapat diakses oleh seluruh institusi (K/L) dan daerah
Evaluasi dapat dilakukan secara komprehensif
Sistem evaluasi yang baru diharapkan mewujudkan integrasi dan saling keterkaitan yang bersinergi dan mempengaruhi antara hasil evaluasi yang satu dengan yang lainnya
Lebih efisien dan biaya rendah Memperkenalkan evaluasi yang
terintegrasi, sistem top-down dan bottom-up
Evaluasi yang kontinu untuk proses pembelajaran institusi
Evaluasi aktif (melibatkan pihak eksternal) Menciptakan sistem insentif-disinsentif dari
hasil evaluasi Adanya komunitas evaluator
dadang-solihin.blogspot.com 57
PERMASALAHAN YANG DITEMUKAN
KONSEPSI SISMENNAS
SISMENNASYANG
DIHARAPKAN
dadang-solihin.blogspot.com 58
Threats(Ancaman)Threats
(Ancaman)
Weaknesses(Kelemahan)
Weaknesses(Kelemahan)
Strengths(Kekuatan)Strengths(Kekuatan)
Strategi STGunakan kekuatan
untuk menghindari atau mengatasi ancaman
Strategi STGunakan kekuatan
untuk menghindari atau mengatasi ancaman
Strategi WTMinimalkan kelemahan dan hindari ancaman
Strategi WTMinimalkan kelemahan dan hindari ancaman
Strategi WOAtasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang
Strategi WOAtasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang
Strategi SOGunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang
Strategi SOGunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang
Opportunities(Peluang)
Opportunities(Peluang)
INTERNALINTERNAL
EKSTERNAL
dadang-solihin.blogspot.com 59
Weaknesses(Kelemahan)
Weaknesses(Kelemahan)
Strengths(Kekuatan)Strengths(Kekuatan)
Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan
Kompetitif Perekonomian Nasional
Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan
Kompetitif Perekonomian Nasional
Faktor di dalam Sismennas
yang mendukung
Faktor di dalam Sismennas
yang mendukung
Faktor di dalam Sismennas yang tidak
mendukung
Faktor di dalam Sismennas yang tidak
mendukung
dadang-solihin.blogspot.com 60
No Strength (Kekuatan) NU BF NUxBF1 Peraturan Perundang-Undangan, Otda 2 10 202 SDM yang Berkualitas 5 40 2003 Anggaran yang Cukup 3 20 604 Sistem Politik Nasional 4 25 1005 Sistem Informasi (IT) 1 5 5
Jumlah 100 385
dadang-solihin.blogspot.com 61
No Weaknesses (Kelemahan) NU BF NUxBF1 Kurang Koordinasi, Kualitas SDM,
Tumpang Tindih Aturan4 30 120
2 Dokumen Perencanaan Belum Siapdan Belum Tersosialisasi dgn Baik
5 35 175
3 Kurangnya Sarpras, AnggaranTerbatas
3 20 60
4 Lemahnya Penegakan Aturan danPengawasan
2 10 20
5 Partisipasi Masyarakat Kurang 1 5 5Jumlah 100 380
dadang-solihin.blogspot.com 62
Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan
Kompetitif Perekonomian Nasional
Implementasi Sismennas dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi guna Mempercepat Keunggulan
Kompetitif Perekonomian Nasional
Faktor di luar Sismennas
yang memberikan
manfaat dalam
Faktor di luar Sismennas
yang memberikan
manfaat dalam
Faktor di luar Sismennas
yang menghalangi
Faktor di luar Sismennas
yang menghalangi
Threats(Ancaman)Threats
(Ancaman)
Opportunities(Peluang)
Opportunities(Peluang)
dadang-solihin.blogspot.com 63
No Opportunities (Peluang) NU BF NUxBF1 Kebutuhan Pasar Global yang Tinggi,
AEC5 35 175
2 Adanya Kerjasama Ekonomi AntarNegara
2 25 50
3 Adanya ICT 4 25 100
4 Regulasi yg Menguntungkan 3 10 30
5 SKA yang Berlimpah 1 5 5
Jumlah 100 360
dadang-solihin.blogspot.com 64
No Threats (Ancaman) NU BF NUxBF1 Ketergantungan Teknologi Asing 4 25 1002 Sistem Politik 5 Tahunan yg Tidak
Menjamin Keberlanjutan5 35 175
3 Adanya Krisis Global 3 20 604 Adanya Kepentingan Asing,
Golongan2 15 30
5 Kurangnya Keunggulan Kompetitif 1 5 5Jumlah 100 370
Weaknesses1.Kurang Koordinasi, Kualitas SDM, Tumpang Tindih Aturan2.Dokumen Perencanaan Belum Siap dan Belum Tersosialisasi dgn Baik3.Kurangnya Sarpras, Anggaran Terbatas4.Lemahnya Penegakan Aturan dan Pengawasan5.Partisipasi Masyarakat Kurang
dadang-solihin.blogspot.com 65
Threats1. Ketergantungan Teknologi
Asing2. Sistem Politik 5 Tahunan yg
Tidak MenjaminKeberlanjutan
3. Adanya Krisis Global4. Adanya Kepentingan Asing,
Golongan5. Kurangnya Keunggulan
Kompetitif
PERMASA-LAHAN YANG DITEMUKAN
dadang-solihin.blogspot.com 66
1. Strategi SO S + O = 385+ 360 = 745
2. Strategi WO W + O = 380+ 360 = 740
3. Strategi ST S + T =385+ 370 = 755
4. Strategi WT W + T = 380+ 370= 750
KONSEPSI SISMENNAS
dadang-solihin.blogspot.com 67
1. Strategi SO Gunakan Kekuatan untuk memanfaatkan Peluang
2. Strategi WO Atasi Kelemahan dengan memanfaatkan Peluang
3. Strategi ST Gunakan Kekuatan untuk menghindari atau mengatasi Ancaman
4. Strategi WT Minimalkan Kelemahan dan hindari Ancaman
1. Peraturan Perundang-Undangan, Otda
2. SDM yang Berkualitas3. Anggaran yang Cukup4. Sistem Politik Nasional5. Sistem Informasi (IT)
dadang-solihin.blogspot.com 68
1. Ketergantungan Teknologi Asing
2. Sistem Politik 5 Tahunan yg Tidak Menjamin Keberlanjutan
3. Adanya Krisis Global4. Adanya Kepentingan Asing,
Golongan5. Kurangnya Keunggulan
Kompetitif
1. Peraturan Perundang-Undangan, Otda2. SDM yang Berkualitas3. Anggaran yang Cukup4. Sistem Politik Nasional5. Sistem Informasi (IT)6. Penguasaann Teknologi Asing7. Sistem Politik8. Manfaat Krisis Global9. Waspada Kepentingan Asing, Golongan10. Peningkatan Keunggulan Kompetitif
dadang-solihin.blogspot.com 69
SISMENNASYANG
DIHARAPKAN
70dadang-solihin.blogspot.com