Upload
ieffaa
View
367
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kegunaan sejarah secara intrinsik dan kegunaan sejarah secara ektrinsik (sebagai ilmu, sebagai cara mengetahui masa lampau, sebagai pernyataan pendapat, sebagai profesi, sebagai pendidikan moral, sebagai pendidikan penalaran, sebagai pendidikan politik, sebagai pendidikan kebijakan, sebagai pendidikan masa depan, sebagai pendidikan perubahan, sebagai pendidikan perubahan, sebagai ilmu bantu, sebagai latar belakang, sebagai rujukan, sebagai bukti)
Citation preview
b. Sejarah sebagai caramengetahui masa lampau
Bersama dengan mitos, sejarahjuga berguna untukmengungkapkan peristiwa masalampau dengan memperolehdata dari proses penelitiansejarah untuk mengetahuimasa lampau.
c. Sejarah sebagai pernyataan pendapat
Sejarah juga berguna untuk
mengungkapkan pendapat penulis
sejarah yang menggunakan ilmunya
untuk menyatakan pendapat. Pendapat
tersebut berisi usulan-usulan untuk
mengupayakan terciptanya kemajuan
bangsa di masa mendatang.
d. Sejarah sebagai profesi
Ada beberapa profesi yang berkenaan dengan sejarah. Diantaranya adalah guru sejarah, pegawai sejarah, peneliti sejarah, dan penulis sejarah. Tugaskesejarahan dari profesitersebut adalah untukmenanamkan kesadaran sejarah di tengah-tengah masyarakat.
2. Kegunaan Sejarah secara Ekstrinsik
Secara ekstrinsik, sejarah dapat memberi
sumbangan bagi berbagai aspek pendidikan di
luar kepentingan keilmuan sejarah. Sejarah
memiliki fungsi pendidikan moral, penalaran,
politik, kebijakan, perubahan, masa depan,
keindahan, ilmu bantu, latar belakang,
rujukan, dan bukti.
a. Sejarah sebagai pendidikan moral
Sejarah yang diajarkan melalui pelajarankewarganegaraan di sekolah maupun dulu lewatpenataran P-4 pada masyarakat memiliki maksud agar Pancasila menjadi tolak ukur benar atau salah, baik atauburuk, berhak atau tidak, merdeka dan terjajah, cintadan benci, dermawan dan pelit, serta berani dan takutdalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
b. Sejarah sebagai pendidikan penalaran
Seorang yang belajar sejarah tidak akan
berpikir Monokausal, pikiran yang
menyatakan bahwa sebab terjadi
peristiwa itu hanya satu. Itu bukanlah
watak yang terdidik dalam sejarah.
Sejarah hanya berpikir Plurikausal, yang
menjadi penyebab itu oleh beberapa
faktor. Dengan demikian, ia akan dapat
melihat segala sesuatu memiliki banyak
segi dan harus berpikir secara
multidimensi.
c. Sejarah sebagai pendidikanpolitik
Tujuan dari pendidikan politikadalah dukungan atas politikkekuasaan dengan mendorongperubahan-perubahanrevolusioner dan menyingkirkankaum kontra revolusi.
d. Sejarah sebagai pendidikan kebijakan
Untuk menentukan kebijakan tertentu dibutuhkanpandangan tentang lingkungan alam, masyarakat, dansejarah. Sementara lingkungan alam dapat dipenuhi olehilmu-ilmu lingkungan dan masyarakat oleh ekonomi, sosial, antropologi dan politik serta perdagangan akan tetapiberdasarkan waktu hanya dapat dipenuhi oleh sejarah.
e. Sejarah sebagai pendidikan perubahan
Apabila sejarah tidak mempelajari waktuterlalu jauh, sejarah akan relevan denganperubahan.
f. Sejarah sebagai pendidikan masa depan
Perlunya belajar dari negara lain atauorang lain yang sudah mengalamikemajuan.
g. Sejarah sebagai pendidikan keindahanSejarah mengajarkan tentang keindahan, sejarawan atau manusia hanya dimintauntuk membuka hati dan perasaan. Pengalaman ekstetik datang melalui matapada waktu melihat candi, istana, tarian, kuburan, kota, dan monumen. Saatmendengarkan gamelan juga akanterbayang para bangsawan. Demikian pula keindahan dapat pula terangsang lewatbacaan-bacaan tertentu.
h. Sejarah sebagai ilmu bantuSejarah dapat digunakan sebagai pembandingdisiplin ilmu yang lain.
i. Sejarah sebagai latar belakang
j. Sejarah sebagai rujukanUntuk belajar suatu ilmu maka perlu ilmusejarah sebagai acuan bacaan.
k. Sejarah sebagai buktiUntuk mengucap sesuatu maka perlu bukti.