14
KOMITE ETIK KEBIDANAN DI INDONESIA

Kelompok 4 komite etik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

komite etik bidan

Citation preview

KOMITE ETIK KEBIDANAN DI INDONESIA

Nama Anggota

• Anggun Solekhah (P 27224012 129 )• Aprilia Indah Fajarwati (P 27224012 130 )• Eka Oktaverah Mulyani (P 27224012 138 )• Fauzia Isnaini (P 27224012 140 )• Lilis Sriyani Nuraeni (P 27224012 149 ) • Mahfida Nur Afidah (P 27224012 150 )• Reni Devi Novita Sari (P 27224012 158 )• Safitri Nur Hidayah (P 27224012 159 )

Majelis Etika Profesi Bidan

Pengertian majelis etika profesi merupakan 

badan perlindungan hokum terhadap para bidan

sehubungan dengan adanya tuntutan dari klien akibat

pelayanan yang diberikan dan tidak melakukan

indikasi penyimpangan hukum. Realisasi Majelis

Etika Profesi Bidan (MPEB) Majelis pembelaan

Anggota (MPA)

MPEB (Majelis Pertimbangan Etika Bidan)

Latar belakang dibentuknya MPEB (Majelis) Pertimbangan Etika

Bidan) adalah adanya unsur– unsur pihak yang terkait :

1. Pemeriksaan pelayanan untuk pasien

2. Sarana pelayanan kesehatan

3. Tenaga pemberi pelayanan yaitu bidan

Pelaksanaan tugas bidan dibatasi oleh norma, etika, dan agama. Tetapi

apabila ada kesalahan dan menimbulkan konflik etik, maka diperlukan wadah

ubtuk menetukan standar profesi, prosedur yang baku dank ode etik yang

disepakati, maka perlu dibentuk MPEB (Majelis Pertimbangan Etika Bidan) dan

MPA (Majelis Pembelaan Anggota).

Dasar penyusunan Majelis Pertimbangan Etika Profesi adalah Majelis

Pembinaan dan Pengawasan Etika Pelayanan Medis (MP2EPM), yang meliputi :

1. Kepmenkes RI no554/menkes/Per/XII/1982

Memberikan pertimbangan, pembinaan dan melaksanakan pengawasan

terhadap semua profesi tenaga kesehatan dan sarana pelayanan medis.

2. Peraturan Pemerintah no.1 tahun 1988 Bab V Pasal 11

Pembinaan dan Pengawasan terhadap dokter, dokter gigi dan tenaga

kesehatan dalam menjalankan profesinya dilakukan oleh Mentri Kesehatan

atau pejabat yang ditunjuk.

3. Surat Keputusan Mentri Kesehatab no. 640/Menkes/per/XI/1991

Tentang pembentukan MP2EPM.

  1. Tujuan Pembentukan MPEB

Tujuan dibentuknya Majelis Etika Bidan adalah untuk memberikan perlindungan yang

seimbang dan objektif kepada bidan dan penerima pelayanan.

Dengan kata lain, untuk memberikan keadilan pada bidan bila terjadi kesalahpahaman

dengan pasien atas pelayanan yang tidak memuaskan yang bisa menimbulkan tuntutan dari

pihak pasien. Dengan catatan, bidan sudah melakukan tugasnya sesuai dengan standar

kompetensi bidan dan sesuai dengan standar praktek bidan

Tujuan MPEB

2. Tujuan Keberadaan MPEB

Meningkatkan Citra IBI dalam meningkatkan Mutu Pelayanan yang diberikan.

Terbentuknya lembaga yang akan menilai ada atau tidaknya pelanggaran terhadap kode etik bidan Indonesia.

Meningkatkan Kepercayaan diri anggota IBIMeningkatkan kepercayaan msyarakat terhadap

Bidan dalam memberikan Pelayanan.

a) Melakukan peningkatan fungsi pengetahuan sesuai standart profesi pelayanan

bidan(kepmenkes No.900/Menkes/SK/VII/Tahun 2002

b) Melakukan supervise lapangan, termasuk tentang teknis dan pelaksanaan

praktik, termasuk penyimpangan yang terjadi. Apakah pelaksanaan praktik

bidan sesuai denagan Standart Praktik Bidan, Standart Profesi dan Standart

Pelayanan Kebidanan, juga batas-batas kewenangan bidan.

c) Membuat pertimbangan bila terjadi kasus-kasus dalam praktik kebidanan

d) Melakukan pembinaan dan pelatihan tentang um kesehatan, khususnya yang

berkaitan atau melandasi praktik bidan.

Lingkup Majelis Etika Kebidanan meliputi :

MPEB dan MPA merupakan majelis independen yang berkonsultasi dan berkoordinasi dengan pengurus inti dalam IBI tingkat nasional. MPEB secara internal memberikan saran, pendapat, dan buah pikiran tentang masalah pelik yang sedang dihadapi khususnya yang menyangkut pelaksanaan kode etik bidan dan pembelaan anggota.

DPEB dan MPA memiliki tugas antara lain :1. Mengkaji2. Menangani3. Mendampingi anggota yang mengalami permasalahan dalam praktek kebidanan yang berkaitan dengan permasalahan hukum.

Dalam menjalankan tugasnya, sehubungan dengan pelaksanaan kode etik profesi, bidan dibantu oleh suatu lembaga yang disebut Majelis Pertimbangan Kode Etik Bidan Indonesia dan Majelis Pertimbangan Etika Profesi Bidan Indonesia.

Tugas MPEB

DPEB dan MPA memiliki tugas antara lain :1. Mengkaji2. Menangani3. Mendampingi anggota yang mengalami permasalahan dalam praktek kebidanan yang berkaitan dengan permasalahan hukum.

Dalam menjalankan tugasnya, sehubungan dengan pelaksanaan kode etik profesi, bidan dibantu oleh suatu lembaga yang disebut Majelis Pertimbangan Kode Etik Bidan Indonesia dan Majelis Pertimbangan Etika Profesi Bidan Indonesia.

Tugasnya secara umum ialah :1. Merencanakan Dan Melaksanakan Kegiatan

Bidang Sesuai Dengan Ketetapan Pengurus Pusat.

2. Melaporkan Hasil Kegiatan Di Bidang Tugasnya Secara Berkala.

3. Memberikan Saran Dan Pertimbangan Yang Perlu Dalam Rangka Tugas Pengurus Pusat.

4. Membentuk Tim Teknis Sesuai Kebutuhan,Tugas Dan Tanggung Jawabnya Ditentukan Pengurus.

Peran

• Majelis Pertimbangan Etika Bidan ( MPEB ) dan Majelis Pembelaan anggota ( MPA ) secara internal berperan memberikan saran, pendapat dan buah pikiran tentang masalah pelik yang sedang dihadapi khususnya yang menyangkut pelaksanaan kode etik bidan dan pembelaan anggota

Fungsi

Dewan Pertimbangan Etika Bidan ( DPEB ) dan Majelis Pembelaan Anggota ( MPA ) memiliki fungsi antara lain :

1.  Merencanakan dan melaksanakan kegiatan bidan sesuai dengan ketetapan Pengurus Pusat

2. Melaporkan hasil kegiatan sesuai dengan bidang dan tugasnya secara berkala

3. Memberikan saran dan pertimbangan yang perlu dalam rangka tugas Pengurus Pusat

4. Membentuk Tim Teknis sesuai dengan kebutuhan.

THANK YOU..