21
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Islam adalah agama yang selalu mendorong pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah, bahkan maju mundurnya umat Islam sangat bergantung dan berkaitan erat dengan kegiatan dakwah yang di lakukannya. Oleh karena itu Al- Qur’an menyebutkan kegiatan dakwah dengan Absanu Qaula. Tujuan dakwah sebagai komunikasi adalah memberi informasi tentang agama Islam, tujuan ini bukanlah tujuan final. Perkembangan antara tabligh dan dakwah tidaklah berakhir dengan wafatnya Nabi Muhammad SAW. Tabligh dan dakwah itu terus berlangsung selama masih berdiri langit dan bumi, untuk menyampaikan informasi mengenai agama Islam, agar semua orang memperoleh pengetahuan tentang agama Islam dan mengerti tentang Islam.

Kelompok 4 makalah ilmu dakwah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kelompok 4 makalah ilmu dakwah

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Islam adalah agama yang selalu mendorong pemeluknya untuk senantiasa aktif

melakukan kegiatan dakwah, bahkan maju mundurnya umat Islam sangat bergantung

dan berkaitan erat dengan kegiatan dakwah yang di lakukannya. Oleh karena itu Al-

Qur’an menyebutkan kegiatan dakwah dengan Absanu Qaula.

Tujuan dakwah sebagai komunikasi adalah memberi informasi tentang agama

Islam, tujuan ini bukanlah tujuan final. Perkembangan antara tabligh dan dakwah

tidaklah berakhir dengan wafatnya Nabi Muhammad SAW. Tabligh dan dakwah itu

terus berlangsung selama masih berdiri langit dan bumi, untuk menyampaikan

informasi mengenai agama Islam, agar semua orang memperoleh pengetahuan

tentang agama Islam dan mengerti tentang Islam.

Page 2: Kelompok 4 makalah ilmu dakwah

2

PEMBAHASAN

A. Macam Model Pendekatan Dakwah

1. PENDEKATAN DAKWAH

Dalam pelaksanaan unsur-unsur dakwah harus menggunakan pendekatan

(approach) yang tepat. Yaitu dengan menentukan strategi dan langkah- langkah

untuk mencapai tujuan dakwah.

Penentuan pendekatan dakwah didasarkan atas kondisi mad’u dan

suasana yang melingkupinya. Contoh dalam masyarakat yang terhimpit ekonomi,

pendekatan ekonomi lebih tepat daripada pendekatan psikologis semata. Mad’u

yang menghadapi banyak persoalan sosial mungkin lebih tepat menggunakan

pendekatan psikologis.

Macam-macam Pendekatan Dakwah :

1. Pendekatan Kebudayaan

2. Pendekatan Pendidkan

3. Pendekatan Psikologis

2. Ada Dua Pendekatan Dakwah

a. Pendekatan Teoritis

Memahami dakwah secara teoritis sebagai keilmuan, yang berarti

dakwah merupakan ilmu pengetahuan sebagaimana ilmu-ilmu lain. Ilmu

dakwah ini muncul karena adanya fenomena alam yang bersifat free will

(akibat pikiran bebas) dan secara spesifik ilmu ini sebagai aplication science.

Karena dakwah sebagai ilmu maka tentu ia telah memiliki filsafat keilmuan.

b. Pendekatan Praktis

Memahami dakwah secara praktis sebagai suatu tindakan dan aksi

untuk dikembangkan, yang berarti perlu adanya pemahaman dakwah yang

relevan dengan kemampuan cakrawala pikir objek dakwah secara

keseluruhan pada masa kini yang bersifat sangat kompleks dan heterogen.

Page 3: Kelompok 4 makalah ilmu dakwah

3

Dengan demikian dakwah menjadi jelas dari sudut mana pandangannya, karena

dalam realitasnya untuk memahami dakwah dapat ditinjau dari dua sudut

pandang sebagaimana disebutkan diatas.1

B. Media Dakwah Dalam Perspektif Al-Quran Dan Hadits

1. Pengertian media

Kata media berasal dari bahasa latin, median yang merupakan bentuk jamak dari

medium. Secara etimologi berarti alat perantara. Menurut Wilbur Schram

mendefenisikan media sebagai teknologi informasi yang dapat digunakan dalam

pengajaran. Secara khusus yang dimaksud dengan media dakwah adalah alat-alat

fisik yang menjelaskan isi pesan atau pengajaran, seperti buku, film, video, kaset,

slide dan sebagainya.

Menurut Hamzah Ya’cub, media dakwah adalah alat objektif yang menjadi

saluran, yang menghubungkan ide dengan umat, suatu elemen yang vital dan

merupakan urat nadi dalam totalitas dakwah. Sementara itu, Wardi Bachtiar

dalam Samsul Munir Amin menjelaskan bahwa media dakwah merupakan

perantara yang digunakan untuk menyampaikan materi dakwah kepada

penerima materi dakwah. Media yang dimaksud bisa jadi televisi, video, kaset,

rekaman, majalah, dan surat kabar.2

2. Bentuk-Bentuk Media Dakwah

Ditinjau secara tekstual/ eksplisit, memang tidak ditemukan ayat atau hadits

yang membicarakan tentang media atau alat apa saja yang dapat digunakan

untuk menyampaikan dakwah, tetapi secara kontekstual/ implisit banyak isyarat

Al-Qur’an tentang masalah media ini. Hamzah Ya’cub mengelompokkan

media dakwah kepada lima macam yaitu sebagai berikut :

a. Lisan

Di antara media lisan adalah khutbah, nasehat, pidato, ceramah, kuliah,

diskusi, seminar, musyawarah dan lain- lain. Dalam Al-Qur’an ditemui isyarat

tentang media lisan ini, antara lain Dalam Q.S. Al-A’raf ayat 158.

1 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), hlm.10. 2 Hamzah Ya’cub, Publisistik Islam Teknik Dan Leadership, Bandung: Diponegoro, 1986

Page 4: Kelompok 4 makalah ilmu dakwah

4

Artinya : Katakanlah: "Hai manusia Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, Yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan

dan mematikan, Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang Ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya

(kitab-kitab-Nya) dan ikutilah Dia, supaya kamu mendapat petunjuk".3

Dalam surat Yusuf ayat 4:

Artinya: (Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan;

kulihat semuanya sujud kepadaku." 4 Dan dalam surat Al-Baqarah ayat 104

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan (kepada

Muhammad): "Raa'ina", tetapi katakanlah: "Unzhurna", dan "dengarlah". Dan bagi orang-orang yang kafir siksaan yang pedih.5

3 Al-Qur’an dan Terjemahnya Surah Al-A’raf ayat 158. Pustaka Al-Hanan PT. Indiva Media Kreasi 10 Februari 2009 4 Al-Qur’an dan Terjemahnya Surah Yusuf ayat 4. Pustaka Al-Hanan PT. Indiva Media Kreasi 10 Februari 2009 5 Al-Qur’an dan Terjemahnya Surah Al-Baqarah ayat 104. Pustaka Al-Hanan PT. Indiva Media Kreasi 10 Februari 2009

Page 5: Kelompok 4 makalah ilmu dakwah

5

Dalam beberapa ayat tersebut dinyatakan bahwa para Nabi telah

menyampaikan dakwahnya pertama kali dengan menggunakan media lisan

secara langsung. Termasuk dalam kelompok ini khutbah, ceramah, nasehat,

pidato, dan sebagainya, yang kesemuanya dilakukan dengan lidah atau suara.

Menurut Abdul Karim Zaidan dalam Salmadanis, media lisan atau bahasa

adalah media pokok dalam menyampaikan dakwah Islam kepada orang lain.

Di antara media lisan tersebut adalah khotbah, nasehat, pidato, ceramah,

kuliah diskusi, seminar, musyawarah dan lain sebagainya.6

b. Tulisan

Dakwah dengan cara tulisan adalah dakwah yang dilakukan dengan perantara

tulisan, seperti buku-buku, majalah, surat kabar, buletin, risalah, kuliah-kuliah

tertulis, pamflet, pengumuman tertulis, spanduk dan lain- lain. Secara

langsung memang tidak ditemui dalam Al Quran anjuran menggunakan

media tulisan sebagai alat dakwah, tetapi secara tersirat dapat dipahami dari

satu surat yangterdapat dalam Al-Quran, yaitu surat Al-Qalam. Dalam surat

tersebut dinyatakan bahwa Allah SWT bersumpah dengan huruf nun, sebagai

isyarat terpenting tentang peran huruf, pena dan tulisan dalam pelaksaan

dakwah Islamiyah. Hal ini dapat lebih dipahami dengan menelaah surat Al

Qalam ayat 1.

Artinya: Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis, dan juga dapat lebih

diperkuat dengan memahami surat Al Alaq: 1-5. Rasulullah telah memberi contoh dengan memerintahkan menulis surat yang ditunjukkan kepada kepala-kepala negara yang bukan Islam untuk menyeru mereka agar

menerima Islam, seperti surat Beliau kepada Kisra di Persia, Hercules di Bizantium, Mauqaqis di Mesir dan Negus di Ethiopia. Surat Rasulullah itu

antara lain berbunyi, “Saya mengajak tuan memperkenankan panggilan Allah, peluklah Islam supaya tuan selamat”.

6 Salmadanis, Filsafat Dakwah, Jakarta: Surau, 2003, cet. Ke-2, Metode Dakwah Perspektif Al-Qur’an, Padang: Hayfa Press, 2010

Page 6: Kelompok 4 makalah ilmu dakwah

6

Ini menunjukkan bahwa dakwah Rasulullah selain dilaksanakan dengan

metode lisan juga dengan tulisan (surat).

c. Lukisan

Metode seperti ini berupa gambar-gambar hasil seni lukis, foto, film,

cerita dan sebagainya. Media ini memang banyak menarik perhatian orang

dan banyak dipakai untuk menggambarkan suatu maksud ajaran yang ingin

disampaikan kepada orang lain, namun sulit ditemukan isyaratnya dalam Al

Quran.

d. Audio Visual

Metode Audio Visual adalah suatu cara penyampaian yang sekaligus

merangsang penglihatan dan pendengaran. Bentuk ini dilaksanakan dalam

media televisi dan jenis media lainya. Sama juga halnya dengan media nomor

3, tidak begitu jelas diungkapkan dalam Al-Qur’an, barangkali karena Audio

visual ini tidak ditemukan dimasa Nabi, dengan kata lain media ini adanya

pada zaman modern seperti sekarang ini.

Menurut penulis, dakwah yang disampaikan melalui media televisi

sangatlah efektif dan mudah untuk masyarakat. Penulis berpendapat bahwa

dakwah yang disampaikan lewat televisi jangkauannya sangat luas dan tidak

terbatas, pada saat ini bisa dikatakan seluruh masyarakat memiliki media ini,

jadi dengan mudah mereka bisa menyaksikan dakwah yang disampaikan

seseorang da'i tanpa harus pergi ke tempat dimana da’i tersebut sedang

berdakwah. Misalnya dakwah yang disampaikan oleh Bapak Quraish Shihab,

K.H. Zainuddin Mz, dan lain-lain.

Alasan lain penulis berpendapat bahwa media televisi sangat efektif

sebagai media dakwah adalah karena praktis, semua orang bisa menikmatinya,

lain halnya dengan media dakwah melalui media cetak yang dominan

menikmatinya hanya golongan pelajar, orang-orang muda, bagi orang yang

lanjut usia maka agak sulit untuk menikmatinya secara optimal, ditambah lagi

semangat membaca masyarakat sangat kurang.

Page 7: Kelompok 4 makalah ilmu dakwah

7

e. Akhlak

Akhlak di sini ialah perilaku yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari

dapat dijadikan media dakwah dan sebagai alat untuk mencegah orang dari

berbuat kemungkaran, atau juga yang mendorong orang lain berbuat ma’ruf,

seperti membangun masjid, sekolah atau suatu perbuatan yang menunjang

terlaksananya syari’at Islam di tengah-tengah masyarakat.

Dalam Al Quran masalah ini banyak disinggung antara lain dalam surat Al-A’raf ayat 199 yaitu sebagai berikut:

Artinya: “Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.”7

Kemudian dalam Surat Luqman ayat 17 yaitu sebagai berikut:

Artinya: Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan

bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).8

Selanjutnya dalam Surat Al-Ahqaf ayat 35 :

7 Al-Qur’an dan Terjemahnya Surah Al-A’raf ayat 199. Pustaka Al-Hanan PT. Indiva Media Kreasi 10 Februari 2009 8 Al-Qur’an dan Terjemahnya Surah Lukman ayat 17. Pustaka Al-Hanan PT. Indiva Media Kreasi 10 Februari 2009

Page 8: Kelompok 4 makalah ilmu dakwah

8

Artinya: Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta

disegerakan (azab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia)

melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik.9

Dalam Surat Hud ayat 88 :

Artinya: Syu'aib berkata: "Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan dianugerahi-Nya aku dari

pada-Nya rezki yang baik (patutkah aku menyalahi perintah-Nya)? Dan aku tidak berkehendak menyalahi kamu (dengan mengerjakan) apa yang aku larang. Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku

masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya

kepada-Nya-lah aku kembali.10

Dan Surat Ash-Shaf ayat 2-3

9 Al-Qur’an dan Terjemahnya Surah Al-Ahqaf ayat 35. Pustaka Al-Hanan PT. Indiva Media Kreasi 10 Februari 2009 10 Al-Qur’an dan Terjemahnya Surah Hud ayat 88. Pustaka Al-Hanan PT. Indiva Media Kreasi 10 Februari 2009

Page 9: Kelompok 4 makalah ilmu dakwah

9

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan

sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.11

Ayat-ayat diatas mencerminkan akhlak yang mesti dimiliki oleh

seseorang juru dakwah dalam upaya meyakinkan orang lain kepada ajaran

Islam. Mayoritas penganut Islam mempunyai kecendrungan melihat kepada

sosok figur. Bila figurnya tidak mempunyai moral, para audiens akan

meninggalkannya. Pada sisi lain, media dakwah yang proposional dalam

fenomena masyarakat adalah terletak pada sikap dan prilaku para da’i. Figur

Muhammad SAW bukan hanya terletak pada keahliannya, akan tetapi

akhlaknya yang dapat dijadikan panutan, ikutan bagi umatnya.

f. Budaya

Di samping hal di atas budaya juga dapat dijadikan sebagai media

dakwah. Misalnya Aceh dengan kebudayaan atau seninya. Dimana kita

ketahui Aceh dengan kesenian tari seribu tangan yang dimilikinya. Karena

menurut sejarah orang Aceh, pada zaman dahulu, tari Saman digunakan untuk

menyampaikan ajaran-ajaran agama Islam kepada masyarakat. Begitu juga

dengan Minangkabau dengan budaya yang dimilikinya, semuanya bisa

dijadikan media untuk berdakwah, salah satunya Rabab, bila kita perhatikan

bahwa dalam lantunan rabab selain berkisah tentang adat istiadat

minangkabau yang harus diikuti, juga terselip nasehat-nasehat agama yang

harus kita amalkan.

C. Metode-metode Dakwah

1. Peranan Metodologi Dakwah

Islam adalah agama yang selalu mendorong pemeluknya untuk

senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah, bahkan maju mundurnya umat

islam sangat bergantung dan berkaitan erat dengan kegiatan dakwah yang di

lakukannya. Oleh karena itu Al-Qur’an menyebutkan kegiatan dakwah dengan 11 Al-Qur’an dan Terjemahnya Surah Ash-Shaf ayat 2-3. Pustaka Al-Hanan PT. Indiva Media Kreasi 10 Februari 2009

Page 10: Kelompok 4 makalah ilmu dakwah

10

Absanu Qaula. Dengan kata lain biasa kita simpulkan bahwa menempati posisi

yang begitu tinggi dan mulia dalam kemajuan agama Islam. Kita tidak dapat

membayangkan apabila kegiatan dakwah mengalami kelumpuhan.12

Seorang da’i atau mubaligh dalam menentukan strategi dakwahnya

sangat memerlukan pengetahuan dibidang metodologi. Selain itu bila pola

berpikir kita berangkat dari pendekatan system, dakwah merupakan suatu sistem

dan metodologi mempunyai peranan dan kedudukan yang sejajar dengan unsur-

unsur yang lain, sepertitujuan dakwah, sasaran dakwah, subjek dakwah, dan

sebagainya.13

Oleh sebab itu, agar dakwah mencapai sasaran-sasaran strategis jangka

panjang, maka diperlukan suatu sistem manejerial komunikasi baik dalam

penataan, perkataan maupun perbuatan yang banyak dalam hal sangat relevan

dan terkait dengan nilai-nilai keislaman. Dengan adanya kondisi seperti itu,

maka para da’i harus mempunyai pemahaman yang mendalam, bukan saja

menganggap bahwa frame (Amal Ma’ruf Nahi Mungkar) hanya sekedar

menyampaikan saja melainkan harus memenuhi beberapa syarat, diantaranya:

Mencari materi yang cocok atau yang sesua dengan sikon

Mengetahui psikologi objek dakwah secara tepat

Memilih metode yang representative

Menggunakan bahasa yang efektif dan bijak sana

2. Arti Metode Dakwah

Dari segi bahasa metode berasal dari dua kata yaitu, “meta” (Melalui)

dan “hados” (Jalan Atau Cara). Dengan demikian dapat kita artikan bahwa

metode dakwah adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk menggapai suatu

tujuan.

Sedangkan arti dakwah menurut pandangan beberapa pakar ilmuan sebagai

berikut: 1) Bakhial Khauli, dia menyatakan Dakwah adalah suatu proses menghidupkan

peraturan-perturan Islam dengan maksud memindahkan umat dari satu

keadaan ke pada keadaan yang lain.

12 Didin Hafiduddin, Dakwah Aktual, (Jakarta: Gema InsaniPress, 1998) hlm 79 13 Asmuni syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam,(Surabaya: al-iklas,1983), hlm 99

Page 11: Kelompok 4 makalah ilmu dakwah

11

2) Syekh Ali Mahfudz dia menyatakan Dakwah adalah mengajak manusia

untuk mengerjakan kebaikan dan mengikuti petujuk, menyuruh mereka

berbuat baik dan melarang mereka mengerjakan perbuatan jelek agar

mereka memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.

Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa metode dakwah adalah

cara-cara tertentu yang dilakukan oleh seorang da’i (komunikator) kepada

mad’u untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih sayang. Hal ini

untuk mencapai tujuan dakwah yang efektif dan efisien.14

3. Metode-metode Dakwah diantaranya :

a) Ceramah (Retorika Dakwah). Ceramah adalah suatu teknik atau metode dakwah yang banyak

diwarnai oleh ciri karakteristik bicara seorang da’i pada suatu aktivitas

dakwah.

Ceramah dapat pula bersifat propaganda, kampanye, berpidato, khotbah,

sambutan, mengajar dan sebagainya. Istilah ceramah dalam akhir-akhir ini

sedang ramainya dipergunakan oleh instansi pemerintah ataupun swasta, baik

melalui radio, televisi, maupun ceramah secara langsung. Pada sebagian

orang menamai ceramah dengan berpidato atau retorika dakwah. Metode

ceramah sebagai salah satu metode yang sering dipakai oleh orang atau da’i-

da’i atau para utusan Allah dalam usaha menyampaikan risalahnya.

Metode ceramah ini dipergunakan sebagai mana metode dakwah, efektif dan

efisien bila mana:

a) Objek atau sasaran dakwah berjumlah banyak

b) Penceramah orang yang ahli berceramah dan berbicara

c) Sebagai syarat dan rukun ibadah (seperti shalat jum’at)

d) Metode yang digunakan sesuai dengan sikon

14 Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), hlm 61

Page 12: Kelompok 4 makalah ilmu dakwah

12

Dengan mengetahui dan memahami metode ceramah dalam dakwah, maka

harus mempelajari karakteristik metode itu, berikut akan dibahas kelebihan

dan kekurangan metode ceramah.

1. Kelebihan Metode Dakwah

Metode ceramah memiliki beberapa keistimewahan atau kelebihan antara

lain:

a. Dalam waktu yang relative singkat dapat di sampaikan banyak bahan.

b. Memungkinkan da’i menggunakan pengalamannya, keistimewaannya

dan kebijakannya sehingga mad’u mudah menerima ajaran yang

disampaikannya.

c. Da’i lebih mudah mengusai seluruh mad’u.

d. Bila diberikan dengan baik, dapat memberi stimulasi kepada mad’u

untuk mempelajari yang disampaikan

e. Dapat meningkatkan status da’i.

f. Metode ceramah ini lebih fleksibel, artinya mudah di sesuaikan dengan

sikon serta waktu yang tersedia, jika waktu singkat bahan dapat di

singkat dan jika waktu panjang dapat di sampaikan bahan sebanyak-

banyaknya.

2. Kekurangan Metode Dakwah

Metode ceramah selain memiliki beberapa kelebihan juga memiliki

kekurangan atau kelemahan antara lain:

a. Da’i sukar memahami mad’u terhadap bahan-bahan yang

disampaikannya.

b. Metode ceramah hanya bersifat komunikasi satu arah.

c. Sukar menjajaki pola fakir mad’u dan pusat perhatiannya.

d. Da’i lebih cenderung bersifat otoriter

e. Apabila da’i tidak mengetahui sikologi mad’u maka ceramah akan

melantur dan menjadi lebih bosan.15

b) Metode Tanya-Jawab

Metode Tanya jawab adalah penyampaian materi dakwah dengan cara

mendorong sasarannya untuk menyatakan sesuatu masalah yang dirasa belum

dimengerti dan da’i sebagai penjawabnya. Metode ini dimaksudkan untuk

melayani masyarakat sesuai dengan kebutuhannya. Sebab dengan bertanya

orang berarti ingin mengetahui lebih dalam dan mengamalkannya. Harapan

ini tak dapat dicapai tanpa adanya usaha seorang da’i untuh melatih didrinya

15 Abdul kadir munsy,Metode Diskusi Dalam Dakwah, (Surabaya: AL-Ikhlas, 1981) hlm 144

Page 13: Kelompok 4 makalah ilmu dakwah

13

memahami maksud dari perrtanyaan orang lain, memiliki keterampilan

bertanya dan sebagainya.

Metode dakwah ini bukan saja cocok pada ruang Tanya jawab, akan

tetapi cocok pula untuk mrngimbangi dan memberi selingan ceramah. Ini

sangat berguna untuk mengurangi kesalah pahaman para pendengar,

menjelaskan perbedaan pendapat, menerangkan hal-hal yang belum

dimengerti dan sebagainya.

Metode ini sering digunakan disaat Rasulllullah SAW, dengan para

sahabat disaat tak mengerti tentang sesuatu agama (sahabat bertanya pada

Rasullullah).

1. Kelebihan Metode Tanya Jawab

Metode Tanya jawab juga memiliki kelebihan. Diantara kelebihan metode ini adalah :

- Tanya jawab bisa dijelaskan seperti Radio, Televisi dan sebagainya. - Dapat di jadikan komunikasi dua arah - Bila tanya jawab sebagai selingan ceramah, maka audien dapat hidup

atau aktif. - Timbulnya perbedaan pendapat terjawab atau didiskusikan diforum

tersebut. - Mendorong audien lebih aktif dan bersungguh–sungguh

memperhatikan.

- Da’i dapat mengetahui dengan mudah pengetahuan dan pengalaman sipenanya.

- Menaikan gengsi da’i jika pertanyaan dapat terjawab semuanya.

2. Kekurangan Metode Tanya Jawab

Di antara kelebihan metode Tanya jawab ini juga ada kekurangannya.

Kekurangan metode Tanya jawab ini adalah

1) Bila terjadi perbedaan pendapat antara da’i dan mad’u maka

membutuhkan waktu yang cukup lama dalam penyelesaiannya.

2) Bila jawaban da’i kurang mengena pada yang ditanyakan penanya

dapat menduga yang bukan-bukan kepada da’i.

3) Agak sulit merangkum seluruh isi dari ceramah.

Oleh karna itu, seorang da’i dianjurkan untuk memiliki bekal teknik tanya

jawab dalam dakwah, agar metode yang digunakan dapat berhasil dengan

efektif dan efisien.

c) Metode Debat (mujadalah)

Page 14: Kelompok 4 makalah ilmu dakwah

14

Mujadalah sinonim dari istilah dakwah, dapat juga sebagai salah satu

metode dakwah. Debat sebagai metode dakwah pada dasarnya mencari

kemenangan, dalam arti lebih menunjukan kebenaran dan kehebatan Islam.

Dengan kata lain debat adalah mempertahankan pendapat agar pendapatnya

itu diakui kebenarannya oleh orang lain.

Dengan demikian debat efektif di lakukan sebagai metode dakwah

kepada orang-orang yang membantah akan kebenaran Islam. Sedangkan

objek dakwah masih kurang percaya atau mantap terhadap kebenaran Islam,

dirasa kurang efektif bila menggunakan metode debat ini sebagai metode

dakwahnya, apalagi sesama muslim yang hanya berbeda pendapat, sangat

tercela bila berhobi debat dengan temannya.

Keutamaan metode debat adalah terletak pada kemenangannya dalam

mempertahankan benteng Islam. Bila menang debat, dimungkinkan mereka

mengakui kebenaran Islam dan mereka masuk, namun sebaliknya, metode

debat sangat membahayakan bila mengalami kekalahan dalam perdebatannya.

Seorang da’i yang hendak menggunakan metode debat ini sebagai

metode dakwah maka sebelumnya harus :

1. Memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang teknik-teknik debat yang

baik.

2. Menguasai materi dakwah dengan sedetail-detail mungkin dan sangat

menunjang bila da’i sangat mengerti dan memhami tentang ajaran-ajaran

serta ilmu-ilmu tentang Islam.

3. Mengetahui kelebihan dan kelemahan musuh.16

d) Percakapan Antar Pribadi (Percakapan Bebas)

Percakapan antar pribadi atau individu adalah percakan bebas antara

seorang da’i dengan individu–individu sebagai sasaran dakwahnya.

Pecakapan pribadi bertujuan menggunakan kesempatan yang baik didalam

percakapan untuk aktivitas dakwah.

16 Asmuni syukri, op, cit. hlm 142-144

Page 15: Kelompok 4 makalah ilmu dakwah

15

Biasanya yang disebut ngobrol para subjeknya tak membatasi

permasalahan yang di bicarakan. Oleh karna itu seorang da’i hendaknya dapat

mengarahkan pembicaraannya kepada hal-hal yang baik memasukkan ide- ide,

dan mengajak mereka kejalan Allah.

Dalam melaksanakan metode ini, seorang da’i hendaknya

mempersiapkan dirinya dengan :

1. Memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang sesuatu hal yang

berkaitan dengan profesinya mauupun pengetahuan lain yang erat

hubungannya dengan lingkungan hidupnya.

2. Mempunyai pandangan luas.

3. Pandai dalam memecahkan masalah, agama, ekonomi dll.

4. Mempunyai daya kreativitas yang tinggi.

Bila seorang da’i memiliki hal yang disebut diatas, dimungkinkan setiap

obrolan dapat bermanfaat sebagai aktivitas dakwah, artinya dapat

mengarahkan pembicaraanya kearah yang positif.17

e) Metode Demonstrasi Berdakwah dengan memperlihatkan suatu contoh, baik berupa benda

atau peristiwa, bisa juga perbuatan dan sebagainya dapat dinamakan seorang

da’i menggunakan cara atau metode Demonstrasi. Artinya suatu metode

dakwah, dimana seorang da’i memperlihatkan sesuatu atau mengadakan

pementasan sesuatu dalam rangka mencapai tujuan dakwah yang ia inginkan.

Metode ini jarang dipergunakan para da’i yang terdahulu, bahkan

Rasullullah SAW sering kali menggunakan metode demonstrasi ini. Sebagai

mana dalam riwayat diterangkan Rasulllullah pernah diajar oleh Jibril, tentang

sholat dengan metode demonstrasi atau dengan menampilkan contoh kaifiyah

shalat kepada Rasullullah. Oleh karna itu Rasullullah mengambil tauladan

Jibril untuk mengajarkan shalat kepada sahabat-sahabatnya.

Metode Demonstrasi digunakan apabila tujuan dakwah mengharapkan

para objeknya dapat mengerjakan atau mengamalkan suatu pekerjaan dengan

17 Siti muriah, Metodologi Penelitian Dakwah, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2000) hal 144

Page 16: Kelompok 4 makalah ilmu dakwah

16

betul. Dengan kata lain metode demonstrasi digunakan bila masa ingin

mengetahui tentang :

1. Bagaimana cara mengerjakannya.

2. Bagaimana contoh yang benar dan yang salah.

3. Bagai mana proses atau langkah-langkah sesuatu ibadah.

Selain itu metode Demonstrasi digunakan sang da’i bila dia bertujuan:

- Untuk menghindari verbalisme, artinya dengan demonstrasi diharapkan

masa tidak terjadi kesalah pahaman atau menjadi bingung.

- Untuk memudahkan berbagai penjelasan.

- Untuk lebih menarik perhatian masa.18

1. Kelebihan Metode Demonstrasi

Seperti metode-metode yang lain metode ini juga mempunyai

kelemahan dan kekurangannya. Diantara kelebihan yang dimilikinya

adalah

Metode ini memungkinkan masa dapat menghayati dengan penuh

hati mengenai hal-hal baru yang menjadi stimulusnya.

Lebih memusatkan perhatian masa kepada persoalan yang sedang di

bahas.

Mempunyai kesan yang awet dibandingkan dengan tanpa

demonstrasi.

Dimungkinkan mengurangi kesalah pahaman.

Dapat mengurangi kesalahan dalam mengambil kesimpulan dari

keseluruhan persoalan yang di bahas, sebab masa menghayati

langsung terhadap persoalan yang di bahas.

2. Kelemahan Metode Demonstrasi

Metode demostrasi memerlukan waktu persiapan yang banyak dan

memerlukan banyak pemikiran.

Tidak wajar bila media tidak diamati secara seksama.

Tidak semua hal dapat di demonstrasikan .

Kurang efektif menggunakan metode demonstrasi, bila media kurang

memadai dengan kebutuhan atau tujuan.

Memerlukan keahlian khusus bagi para subjek (da’i)

f) Metode Dakwah Rasullullah

Muhammad Rasullulah SAW, seorang da’i internasiaonal. Pembawa

agama Islam dari tuhannya (Allah) untuk seluruh alam. Dalam membawa

18 Abdul khadir munsy, op. cit, hlm 148

Page 17: Kelompok 4 makalah ilmu dakwah

17

misi agama dan mengembangkan agama Islam menggunakan beberapa

metode dakwah :

1. Dakwah di Dalam Tanah

Sejak diturunkannya wahyu yang pertama turun yauitu surat Al-‘Alaq

ayat 1-5. nabi Muhammad terangkat sebagai utusan Allah, nabi

membawakan misi agamanya, yaitu Islam. dalam membawa misi

agamanya nabi memulainya secara diam-diam (berdakwah dibawah tanah).

Hal ini dikarenakan nabi belum mempunyai sahabat dalam membantu

dakwahnya. Selain itu nabi juga menyesuaikan dengan kondisi Mekkah

yang ketika itu sangat jahiliah. Oleh karena itu metode dakwah Rasullulah

sangatlah bijak. Walaupun secara diam–diam, tetapi sesuai dengan misi

dakwahnya.19

2. Dakwah Secara Terang-terangan.

Sejak turunnya wahyu yang pertama, Rasullulah SAW sangat lama

menunggu kedatangan wahyu yang kedua, sehingga turunnya wahyu

kedua yakni surat Mudatsir ayat 1-2. wahyu yang kedua memerintahkan

kepada nabi Muhammad SAW, supaya menyeru manusia kepada agama

Allah. Dari wahyu yang kedua ini menunjukan bahwa nabi Muhammad di

wisuda sebagai seeorang Rasul dan sekaligus metode dakwahnya yang

telah diam, diganti dengan metode dakwah terang-terangan.

g) Politik Pemerintah dan Peperangan

Rasullulah dan sahabatnya berdakwah di Mekah makin lama makin

berat, sebab orang quraisy semakin keras dan bahkan mengancam nyawa

Rasullulah. Untuk menjamin keselamatan nabi dan sahabatnya hijrah keluar

dari Mekkah (Madinah). Di sanalah nabi membangun pemerintahan dengan

sangat berkembang dan damai.

Kemudian peperangan adalah metode dakwah nabi yang paling akhir,

bila tidak ada lagi jalan lain yang harus ditempuh. Metode dakwahnya

menggunakan gencatan senjata, ini kelihatan membahayakan karena tentara

nabi sedikit jumlahnya, namun sejarah Islam telah menceritakan peperangan

19 Asmuni syukri, op. cit, hlm151

Page 18: Kelompok 4 makalah ilmu dakwah

18

nabi jarang sekali menemui kekalahan. Itulah beberapa metode dakwah

nabi.20

h) Pendidikan dan Pengajaran Agama Pendidikan dan pengajaran agama dapat dijadikan metode dakwah.

Sebab dalam defenisi dakwah bahwa dakwah dapat diartikan dua sifat, yaitu

bersifat pembinaan dan pengembangan. Hakekat pengajaran agama adalah

penanaman moral agama kepada anak-anak. Sedangkan pengajaran agama

memberi pengetahuan agama kepada anak. Antara aktivitas pengajaran dan

pendidikan agama, keduanya saling bekaitan. Pendidikan agama sebagai

metode dakwah pada dasarnya membina fitrah anak yang dibawa sejak lahir,

yaitu fitrah agama yang mana jika tidak dididik dikhawatirkan akan pudar.

Pendidikan merupakan cara yang ditempuh dalam mencapai tujuan dakwah.21

i) Mengunjungi Rumah (Silaturrahmi) Metode dakwah ini juga efektif diterapkan dalam rangka

mengembangkan maupun membina umat Islam. metode dakwah ini sering

dilakukan oleh para da’i agama lain, sebab bila ditela’ah metode ini memiliki

kelebihan dan kekurangannya juga yang sama dengan metode-metode lainnya.

1. Kelebihan Metode Silaturahmi

Di antara kelebihan metode ini adalah

a) Metode ini pada hakekatnya menyambung silaturahmi dan dapat

meningkatkan persaudaraan yang erat.

b) Silaturrahmi adalah kewajiban umat Islam, maka sekaligus untuk

menunaikan kewajiban.

c) Mudah dilaksanakan dan tidak butuh waktu yang begitu banyak.

2. Kelemahan Metode Silaturrahmi

Di antara kelebihan-kelebihannya juga ada kelemahannya.

a) Silaturrahmi tidak bagus dilaksanakan ketika objek dakwah sibuk

mencari nafkah atau urusan keluarga.

20 Ibit, hlm 151-157 21 Abdul khadir, op. cit, hlm 152

Page 19: Kelompok 4 makalah ilmu dakwah

19

b) Bila antara subjek dan objek dakwah belum saling kenal dapat

mengakibatkan objek dakwah terkejut dan takut atas kehadiran da’i

tersebut.

c) Dapat dianggap Islam sebagai propaganda ke rumah-rumah.

Sehingga orang jadi sentimen dan menganggap Islam kekurangan

umat.

Dalam metode silaturrahmi ada dua cara pelaksanaannya, yaitu:

Atas Undangan Tuan Rumah. Cara ini biasanya tuan rumah

sudah memeluk Islam namun mereka berminat untuk

memperdalam Islam.

Atas Kehendak Da’i. Biasanya metode ini dilakukan bila mana

objek dakwah belum masuk Islam. Diajak mereka agar

memeluk Islam.

Diantara itu seorang da’i harus memperhatikan faktor berikut:

Tingkat usia

Tingkat pengetahuan

Status sosial dan ekonomi Idiologi yang dianut

Sehingga dengan demikian faktor tersebut dapat di rencanakan

dalam berdakwah nanti.22

PENUTUP

KESIMPULAN

Tabligh dan dakwah itu terus berlangsung selama masih berdiri langit dan bumi,

untuk menyampaikan informasi mengenai agama Islam, agar semua orang

memperoleh pengetahuan tentang agama Islam dan mengerti tentang Islam.

Sebagai bukti mengerti tidaknya umat ini dengan Islam adalah akan terlihat mereka

melakukan kebaikan dan meninggalkan perbuatan tercela. Tidak hanya sebatas itu,

akan tetapi kebaikan itu juga akan berimbas kepada keluarga dan masyarakat.

Adapun tujuan final dari dakwah tersebut untuk mencapai keselamatan dan

kesentosaan manusia di dunia ini dan di akhirat nanti.

Dalam berbagai macam banyak metode dakwah yang kesemua metode itu sangat di

perlukan demi tercapainya sebuah tujuan dakwah. Banyak metode yang di gunakan 22 Asmuni syukry, op. cit, hlm 160-162

Page 20: Kelompok 4 makalah ilmu dakwah

20

yang semuanya itu mempunyai kelemahan dan kekurangan masing-masing, tentu

dalam penggunaannya kita harus memilih metode yang tepat yang di lihat dari

keadaan objek yang di dakwahi, dengan memperhatikan faktor usia, pengetahuan,

status sosial dan sebagainya.

Page 21: Kelompok 4 makalah ilmu dakwah

21

DAFTAR PUSTAKA

http://anacarlya.blogspot.com/2013/04/media-dakwah-dalam-perspektif-al-quran.html diakses Tgl 17-10-2014 Pukul 07:16 WIB. Penulis : Mega Sufrina, MA

Hamzah Ya’cub, Publisistik Islam Teknik Dan Leadership, Bandung: Diponegoro, 1986

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: Amzah, 2009 Salmadanis, Filsafat Dakwah, Jakarta: Surau, 2003, cet. Ke-2, Metode Dakwah

______Perspektif Al-Qur’an, Padang: Hayfa Press, 2010

Muhammad Sulton, Desain Ilmu Dakwah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Walisongo ______Press, 2003

http://comunitydevelopment.blogspot.com/2011/04/macam-macam-metode-dakwah-dan.html diakses Tgl 17-10-2014 Pukul 06:40 WIB

Hafiduddin, Didin, Dakwah Aktual, (Jakarta: Gema InsaniPress, 1998)

Syukir, Asmuni, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam,(Surabaya: al-iklas,1983)

Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991)

Munsy, Abdul Kadir,Metode Diskusi Dalam Dakwah, (Surabaya: AL-Ikhlas, 1981)

Muriah ,Siti, Metodologi Penelitian Dakwah, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2000)