Upload
aidatul-fitri
View
40
Download
17
Embed Size (px)
Citation preview
Keterampilan Berbahasa Indonesia
( Metode Membaca )
OlehAIDATUL FITRI
Strategi membaca
Strategi adalah ilmu dan kiat dalam memanfaatkan sumber yang dimiliki untuk mencapi tujuan yang sudah ditetapkan. Dalam upaya untuk memperoleh pemahaman teks dapat menggunakan berbagai macam strategi yang berkaitan dengan faktor-faktor yang terlibat dalam pemahaman, yaitu pembaca teks dan kontek itu sendiri.
1. Strategi Bottom-UpStrategi Bottom-Up unumnya digunakan pada pembelajaran kelas awal, dan juga digunakan jika dalam memahami teks yang mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi. . Kesulitan yang dihadapi bisa menyangku masalah bahasa, bisa pula tentang isi teks. Metode yang digunakan ini dikenal sebagai metode eja.
2. Strategi Top-Downdalam model ini prosesnya dimulai dengan ide bahwa pemahaman itu terletak pada pembaca. Dengan demikian, sebuah bacaan dapat dimengerti meskipun tidak memahami kata per kata dalam bacaan tersebut. Tujuan dari model ini adalah kegiatan yang sifatnya mengembangkan makna dan tidak pada penguasaan pemahaman kosa kata.
Model Strategi
Membaca
3. Strategi InterakatifModel interakaktif menggabungkan elemen-elemen pada dua model sebelumnya. Asumsinya bahwa sebuah pola itu disintesiskan atas dasar informasi yang dibentuk secara bersamaan dari berbagai sumber penetahuan (Stanovich, 1980:38). Neil Anderson mengakui bahwa model interaktif ini adalah model paling tepat untuk diterapkan karena model ini juga merupakan gambaran yang paling baik mengenai apa yang terjadi ketika membaca. Karena itu, membaca sebenarnya adalah gabungan proses Bottom-Up dan Top-Down.
Metode Membaca
1. Metode Membaca Permulaan
a. Metode eja/abjadPelajaran membaca dimulai dengan pengenalan
abjad a,b,c, dsb. Selanjutnya abjad-abjad itu dirangkaikan huruf konsonan dan vokal menjadi suku kata. Selanjutnya suku kata dirangkai menjadi kata, dan kata rangkai menjadi kalimat.
b. Metode bunyiPelaksanaan metode ini sama dengan metode abjad.
Bedanya dalam metode ini huruf-hurufnya tidak disebut dengan nama abjadnya melainkan bunyinya. Metode ini dimulai dengan pengenalan suku kata. Setelah siswa mampu membacanya, suku kata itu dirangkaikan menjadi kata dengan menggunakan tanda penghubung. Setelah itu, siswa belajar membaca kalimat.
c. Metode lembaga kataDengan metode ini siswa belajar membaca melalui
kata-kata. Anak diperkenalkan beberapa kata, yang salah satunya adalah kata lembaga, yaitu kata yang dikenal oleh siswa, kemudian kata itu diuraikan menjadi suku kata; suku kata diuraikan menjadi huruf. Setelah siswa mengenal huruf, guru merangkaikannya kembali menjadi suku kata, dan akhirnya menjadi kata.
d. Metode globalDengan metode ini, mula-mula anak
diperkenalkan beberapa kalimat. Setelah mereka dapat membacanya, salah satu kalimat diambil untuk diuraikan. Mula-mula kalimat diuraikan menjadi kata, kemudian kata di uraikan menjadi suku kata, dan akhirnya suku kata diuraikan menjadi huruf-huruf.
e. Metode SAS (Struktur Analitik Sintetik)Metode SAS dilaksanakan dalam dua priode.
Priode pertama ialah priode tanpa buku dan priode kedua ialah dengan buku. Pada priode membaca permulaan tanpa buku, urutan pembelajaran berlangsung sebagai berikut:
Merekam bahasa anak, Bercerita dengan gambar, Membaca gambar, Membaca gambar dengan kartu kalimat, Proses struktural, Proses analitik, dan Proses sintetik. Setelah priode tanpa buku, selanjutnya priode membaca dengan buku.
a. Metode pengajaran membaca dengan SQ3R Metode ini diberikan dimaksudkan untuk ide pokok dan detail
yang penting yang mendukung ide pokok serta mengingatnya lebih lama. Dalam menemukan ide-ide penting kita perlu menguasai pedoman kecil yang disajikan oleh pengarang serta memperhatikan bagian penting lain dari tulisan seperti grafik, table, diagram dan alat bantu lainnya.
2. Metode Membaca Lanjut
1. Survey (S). yang berarti meninjau, meliputi, menjajaki yaitu dengan jalan membaca bagian permulaan buku, seperti halaman judul, kata pengantar, daftar isi, judul/sub bab, indeks, glosarium dan lain-lain. Cara membaca dengan menggunakan metode skimming
2. Question (Q). Pada tahap ini, hendaknya pembaca merumuskan pertanyaan–pertanyaan. Pertanyaan yang ada dapat digali dari perkiraan pembaca pada saat melakukan survey yang muncul karena rasa ungin tahu tentang sesuatu hal .
3. Read (R-1). Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang. Pembaca tidak diharuskan membaca dengan membaca kecepatan yang sama.
4. Read (R-2). Kegiatan menceritakan kembali isi bacaan yang telah dibaca. 5. Read (R-3). Memeriksa ulang bagian-bagian yang telah dibaca dan dipahami pembaca.
Langkah-langkah SQ3R
b. Metode scramble
Dalam pengajaran membaca,diajak untuk berlatih menyusun kalimatyang sengaja dikacaukan selanjutnya anak disuruh untuk menata ulang susunan kalimat yang kacau tersebut
untuk menjadi suatu tulisan yang bermakna
Bentuk-betuk Scramble
1. Scramble kata, yaitu sebuah permainan menyusun kata-kata dari huruf yang telah dikacaukan letak huruf-hurufnya. Sehingga membentuk suatu kata tertentu yang bermakna.
2. Scramble kalimat, yaitu seluruh permaina menyusun kalimat dari kata-kata acak yang dibentuk secara logika, bermakna, tepat dan benar.
3. Scramble wacana, yaitu sebuah permainan menyusun wacana logis berdasarkan kalimat-kaliamat acak yang disusun sehingga bermakna dan logis
3. Metode membaca cepat
Pola vertikal Pola horizontal Pola diagonal Pola zig-zagPola spiral yaitu
membaca pada bagian tengah halaman dan
Pola blok
Teknik membaca cepat
Skimming adalah upaya untuk mengambil intisari dari suatu bacaan, berupa ide pokok atau detail penting tersebut yang berada di awal, di tengah, di tengah dan di akhir.
Scanning adalah teknik membaca cepat untuk mendapatkan atau memperoleh suatu informasi tanpa membaca yang lain, tetapi langsung ke masalah yang dicari, yang berupa fakta khusus atau informasi tertentu`
Cara Mengukur Kecepatan efektif membaca
1. Mengukur kecepatan membaca (KM) dengan cara menghitung jumlah kata yang terbaca tiap menit.
KM = Jumlah kata yang dibaca Jumlah waktu (menit)
2. Pemahaman isi bacaan (PI) secara keseluruhan dengan cara menghitung persentase skor jawaban yang benar atas skor jawaban ideal dari pertanyaan-pertanyaan tes pemahaman bacaan.
PI = Skor jawaban yang benar x 100 % Skor jawaban ideal
3. Untuk mengukur KEM seseorang, kedua aspek tersebut harus diintegrasikan sehubungan dengan hal ini, Tampubolon (1990: 746) mengemukakan rumus pengukuran kemampuan membaca .
KM = KB/SM:10 × PI/100 . KPMKM = Kemampuan membacaKB = Jumlah kata dalam bacaan SM: 60 = Jumlah waktu membaca PI = Persentase pemahaman isi
bacaan KPM = Jumlah kata per menit
4. Metode Membaca Rumpang
Kecenderungan manusia untuk melengkapi atau menyempurnakan suatu
pola yang tidak lengkap secara mental menjadi satu kesatuan yang utuh.
Melalui prosedur ini pembaca diminta untuk dapat memahami wacana
yang tidak lengkap ( karena bagian-bagian tertentu dalam wacana ini
dengan sengaja dilepaskan ) dengan pemahaman sempurna.
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA