27
Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan Dina Ilmi kamila Kelas : XI Sekolah Indonesia Bangkok

Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan

Kondisi Masyarakat Indonesia pada

Masa Penjajahan

Dina Ilmi kamila

Kelas: XI

Sekolah Indonesia Bangkok

Page 2: Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan

Peta Konsep

Perkembangan Masyarakat Masa Penjajahan

PenjajahanBarat

BelandaMasa

KolonialInggrisPrancis Kebijakan

PendudukanJepang

Kemenangan PerangJepang

HindiaBelanda

VOC

Eksploitasi Tanah Jajahan

Page 3: Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan

Masa Penjajahan Bangsa Barat di Indonesia

• Kedatangan Bangsa Belanda ke IndonesiaPada bulan April 1595, Cornelis de Houtman dan de Keyzer memimpin pelayaran menuju Nusantara dengan4 buah kapal. Yang tiba di Banten pada bulan Juni 1596. pada mulanya, kedatangan Belanda mendapatsambutan baik dari masyarakat Banten, akan tetapikarena disebabkan oleh sikap de Houtman hanya maumembeli rempah-rempah, ia kemudian diusir dariBanten.Kemudian pada tanggal 28 November 1598, rombongan baru dari Belanda dipimpin oleh Jacob van Neck dan Wybrecht van Waerwyck dengan 8 buahkapal tiba di Banten. Yang diterima dengan baik olehmasyarakat Banten.

Page 4: Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan

• Terbentuknya VOC (Vereemigde Oost Indische Compagnie)Atas usul dari dua tokoh Belanda, yaitu Pangeran Maurits dan Johan van Olden Barneveld dibentuklah sebuah kongsi dagang besar yang disebut Vereemigde OostIndische Compagnie (VOC) pada tanggal 20 Maret 1602. Kemudian VOC membukakantor pertamanya di banten yang dikepalai oleh Francois Wittert.

Tujuan pembentukan VOC tidak lain adalah menghindarkan persaingan antarpengusaha Belanda serta mampu menghadapi persaingan dengan bangsa lain terutama Spanyol dan Portugis sebagai musuhnya.

Hak Octroi:1. Dianggap sebagai wakil pemerintah Belanda di Asia2. Monopoli perdagangan3. Mencetak dang mengedarkan uang sendiri4. Mengadakan perjanjian5. Menaklukkan perang dengan negara lain6. Menjalankan kekuasaan kehakiman7. Pemungutan pajak8. Memiliki angkatan perang sendiri9. Mengadakan pemerintahan sendiri.

Page 5: Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan

Untuk melaksanakan kekuasaannya di Indonesia diangkatlahjabatan Gubernur Jenderal VOC antara lain: Pieter Both, merupakan Gubernur Jenderal VOC pertama yang memerintahtahun 1610-1619 di Ambon. Kemudian digantikan oleh Jan Pieterzoon Coen (1619) , merupakan Gubernur Jenderal keduayang memindahkan pusat VOC dari Ambon ke Jayakarta (Batavia). Karena letaknya strategis di tengah-tengah Nusantara memudahkan pelayaran ke Belanda. Adapun cara-cara yang ditempuh pemerintah VOC dalam menjalankan rodapemerintahan antara lain :

1. Melakukan pelayaran hongi

2. Melakukan Ekstirpasi yaitu penebangan tanaman, milik rakyat

3. Perjanjian dengan raja-raja setempat terutama yang kalahperang wajib menyerahkan hasil bumi yang dibutuhkan VOC dengan harga yang ditetapkan VOC. Penyerahan wajib disebutVerplichte Leverantien. Rakyat wajib menyerahkan hasil bumisebagai pajak, yang disebut dengan istilah Contingenten

Page 6: Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan

• Kemunduran VOCPada pertengahan abad ke 18 VOC mengalami kemunduran karenabeberapa sebab sehingga dibubarkan. 31 Desember 1799 , hal inidisebabkan hal – hal sebagai berikut :1. Banyak pegawai VOC yang curang dan korupsi2. Banyak pengeluaran untuk biaya peperangan contoh perangmelawan Hasanuddin dari Gowa.3. Banyaknya gaji yang harus dibayar karena kekuasaan yang luasmembutuh kan pegawai yang banyak4. Pembayaran Devident ( keuntungan ) bagi pemegang saham turutmemberatkan setelah pemasukan VOC kekurangan5. Bertambahnya saingan dagang di Asia terutama Inggris dan Perancis. Perubahan politik di Belanda dengan berdirinya Republik Bataaf 1795 yang demokratis dan liberal menganjurkan perdagangan bebas.

Page 7: Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan

• Pemerintahan Hindia BelandaPada tahun 1795, Partai Patriot Belanda yang anti raja, atas bantuan Prancis, berhasil merebut kekuasaan danmembentuk pemerintahan baru yang disebut RepublikBataaf. Setelah VOC dibubarkan, tanah jajahan yang dahuludikuasai oleh VOC diurus oleh suatu badan yang disebutAziatische Road (Dewan Asia). Kekuasaan pemerintahanBelanda di Indonesia dipegang oleh Gubernur JendralJohannes Siberg (1810-1804). Sebelum resmi berkuasa di Indonesia, yaitu Nedergurg dan van Hogendorp. Keduanya memiliki pandangan berbeda tentang olitikkolinial yang akan diterapkan. Hal itu terjadi karenaberkembangnya paham-paham baru di Eropa sebagaidampak Revolusi Prancis dan Revolusi Industri.

Page 8: Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan

Masa Pemerintahan Prancis di IndonesiaPada tahun 1806, Prancis (Napoleon) membubarkan RepublikBataaf dan membentuk Koninkrijk Holland (Kerajaan Belanda). Napoleon kemudian mengangkat Louis Napoleon sebagai Raja Belanda. Pada saat itu Herman Willem Daendels diangkatsebagai gubernur jendral di Indonesia. Yang dipilih langsung olehLouis Napoleon, untuk membantu mempertahankan jajahannyadi Indonesia.

Untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris, Daendles mengambil langkah-langkah berikut ini:• Membangun jalan antara Anyer-Panarukan, • Menambah jumlah angkatan perang dari 3000 orang

menjadi 20.000 orang.• Membangun pabrik senjata di Gresik dan Semarang.• Membangun pangkalan angkatan laut di Ujung Kulon dan

Surabaya.

Page 9: Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan

Akhir kekuasaan Herman Willem Daendles

• Kekejaman dan sewenang-wenangan daendles menimbulkankebencian dikalangan rakyatpribumi maupun orang-orang Eropa.

• Penyelewengan dalam penjualantanah kepada pihak swasta danmanipulasi penjualan Istana Bogor.

• Keburukan dalam sistemadministrasi pemerintahan.

Page 10: Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan

Masa Pemerintahan Inggris di IndonesiaKetika Inggris menyerbu Pulau Jawa, Daendles sudahdipanggil kembali ke Belanda. Penggantinya, GubernurJendral Janssens, tidak mampu bertahan dan terpaksamenyerah. Akhir dari penjajahan Belanda-Prancis ituditandai dengan kapitulasi Tuntang yang ditandatanganipada tanggal 18 September 1811 oleh S. Auchmuty daripihak Inggris dan Jansses dari pihak Belanda.

1. Seluruh Jawa diserahkan kepada Inggris

2. Semua serdadu menjadi tawanan dan semua pegawaiyang mau kerja sama dengan Inggris, dapat memegangjabatan terus

3. Semua hutang-piutang pemerintah belanda yang dulu, tidak akan ditanggung oleh Inggris.

Raja Muda (Viceroy) Lord Minto yang berkedudukan di India, mengangkatThomas Stamford Raffles sebagai Wakil Gubernur di Jawa dan bawahannya(Bengkulu, Maluku, Bali, Sulawesi, dan Kalimantan Selatan). Yaitu seminggusebelum Kapitulasi Tuntang.

Page 11: Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan

Bidang Ekonomi dan KeuanganPenghapusan pajak hasil bumi (contingenten)Menetapkan sewa tanah (landrent)Petani diberi kebebasan untuk menanam tanaman ekspor

Bidang SosialPenghapusan kerja Rodi (kerja paksa)Penghapusan perbudakanPeniadaan pynbank (disakiti) yaitu hukuman yang sangat kejamdengan melawan harimau.

Bidang Ilmu Pengetahuan

Ditulisnya buku berjudul History of Java.

Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi

Dirintisnya Kebun Raya Bogor

Aktif mendukung Bataviaach Genootschap, perkumpulankebudayaan dan ilmu pengetahuan

Page 12: Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan

• Berakhirnya Kekuasaan Thomas S. RafflesBerakhirnya Kekuasaan Thomas S. Raffles di Indonesia ditandai dengan adanya Convention of London padatahun 1814. Perjanjian yang ditandatangani oleh wakil-wakil Belanda dan Inggris yang isisnya sebagai berikut:1. Indonesia dikembalikan kepada Belanda2. Jajahan Belanda seperti Sailan, Kaap Koloni, Guyana,

tetap ditangan inggris.3. Cochin (di Pantai Malabar) diambil alih oleh Inggris,

sedangkan bangka diserahkan kepada Belandasebagai gantinya.

Page 13: Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan

Masa Pemerintahan Hindia-Belanda (1816-1942)

• Pemerintahan Komisaris JendralSetelah berakhirnya kekuasaan Inggris, Indonesia dikuasaioleh pemerintah Hindia-Belanda. Kepala pemerintahanmulai dipegang oleh seorang gubernur jendral, yaitu van der Capellen.Dalam menjalankan pemerintahannya, komisaris jendralmelakukan langkah-langkah sebagai berikut:1. Sistem residen tetap dipertahankan2. Dalam bidang hukum, sistem juri dihapuskan3. Dalam bidang ekonomi memberikan kesempatan

kepada pengusaha pengusaha asing untukmenanamkan modalnya di Indonesia

Page 14: Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan

• Penerapan Sistem Tanam Paksa (Cultuur stelsel) 1830-1870

Menurut van den Bosch, cultuur stelsel didasarkan atas hukum adatyang menyatakan bahwa barang siapa yang berkuasa disuatu daerah, ia memiliki tanah dan penduduknya. Karena raja-raja di Indonesia sudah takluk kepada Belanda, pemerintah Belanda menganggapdirinya sebagai pengganti raja-raja. Maka penduduk harus harusmeyerahkan sebagian tanahnya kepada pemerintah Belanda.

Aturan-aturan tanam paksa antara lain sebagai berikut:

• Persetujuan-persetujuan agar penduduk menyediakansebagian dari tanahnyauntuk penanaman ekspor yang dapatdijual di Eropa.

• Hasil dari tanaman tersebut diserahkan kepada PemerintahHindia-belanda.

• Kegagalan panen yang bukan karena kesalahan petanimenjadi tanggungan pemerintah.

• Tanah yang disediakan penduduk tersebut bebas dari pajaktanah.

Page 15: Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan

• Dampak Tanam Paksa bagi Rakyat Indonesia

Dampak Positif-Rakyat Indonesia mengenal teknik menanam jenis-jenistanaman baru.-Rakyat Indonesia mulai mengenal tanaman dagang yang berorientasi ekspor.Dampak Negatif-Beban pajak yang berat-Jumlah penduduk indonesia menurun-Kelaparan dan kematian terjadi dibanyak tempat-Kemiskinan serta penderitaan fisik dan mental berkepanjangan-Pertanian, banyak mengalami kegagalan panen

Page 16: Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan
Page 17: Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan

• Sistem Politik Ekonomi Liberal (1870)Setelah tahun 1870 di Indonesia diterapkan imperialismemodern. Sejak saat itu diterapkan opendeur politiek, yaitu politikterbuka terhadap modal-modal swasta asing. Pelaksanaan politikpintu terbuka tersebut diwujudkan melalui penerapan sistemekonomi liberal.Pelaksanaan Sistem Ekonomi Liberal:• Mendapatkan bahan mentah atau bahan baku industri di

Eropa.• Mendapatkan tenaga kerja yang murah.• Menjadi tempat pemasaran barang-barang produksi Eropa.• Menjadi tempat penanaman modal asing.Akibat Pelaksanaan Sistem Politik Ekonomi Liberal• Memberikan keuntungan yang sangat besar kepada kaum

swasta Belanda dan pemerintah kolonial Belanda.• Kemerosotan tingakat kesejahteraan penduduk rakyat

Indonesia.

Page 18: Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan

• Politik EtisMenanggapi situasi yang berkembang pada abad ke-20, Ratu Belanda dalam pidato pada tahun 1901 menyatakanbahwa Negeri Belanda mempunyai kewajiban untukmengusahakan kemakmuran serta perkembangansosial dan otonomi dari penduduk Hindia. Oleh karenaitu, Belanda melakukan politik balas budi (politik etis) kepada rakyat Indonesia, yang dimulai denganmemberikan bantuan sebesar 40 juta golden.Pelaksanaan Politik Etis diantaranya yaitu:• Pembangunan irigasi untuk menunjang kebutuhan

pertanian.• Emigrasi (transmigrasi) terutama bagi penduduk di

Pulau Jawa yang semakin memadat.• Edukasi, dengan didirikannya bermacam sekolah bagi

semua golongan masyarakat.• Perbaikan kesehatan dan penanggulangan penyakit.

Page 19: Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan

Awal kedatangan Pendudukan Jepang di Indonesia di kotaTarakan pada 10 januari 1942, selanjutnya Jepang melebarkansayapnya hingga ke Minahasa, Balikpapan, Ambon, Pontianak,Makassar, Banjarmasin, Palembang dan Bali yang berhasildikuasai Jepang dari kurang waktu Januari-Februari 1942,sedangkan ibukota Jakarta di duduki pada tanggal 05 Maret 1942.Tentara Belanda yang pada saat itu masih berkuasan di Indonesiake, kesalahan menghadapi serangan tentara Jepang, dan akhirnyaBelanda menyerah tanpa syarat pada Jepang tepatnya padatanggal 08 Maret 1942 di Kalijati-Subang.

Masa Pendudukan Jepang di Indonesia

Page 20: Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan

Upaya Jepang yang Melibatkan Indonesia

Jepang yang menanamkan bangsa dan negerinya Nippon berusaha mengarahkan semua di Indonesia untuk mendukungdalam perang melawan sekutu, selain itu Jepang berupayauntuk mempertahankan wilayah Indonesia dari ancaman sekutudengan cara melibatkan rakyat Indonesia dalam beberapaorganisasi antara lain :

a. Gerakan Tiga A Dibentuk pada tanggal 29 April 1942 yang diketuai oleh Mr. Syamsudin latar belakang pendirian gerakantiga A adalah membantu Jepang dalam menghadapi sekutu.

- Nippon Cahaya Asia

- Nippon Pelindung Asia

- Nippon Pemimpin Asia

Page 21: Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan

b. Pusat Tenaga Rakyat (Putera) Dipimpin oleh empat serngkai, yakniIr. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, ki Hadjar Dewantara dan K.H. Mas mansur. Dibentuk pada bulan agustus 1942 dan diresmikan padatanggal 1 Maret 1943, tujuannya untuk Jepang ialah untukmemusatkan seluruh kekuatan rakyat dalam rangka membantu usahajepang.

Page 22: Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan

c. Cholo Sangi In (Badang Pertimbangan Pusat) Dibentuk tanggal 3 september 1943, diketuai Jenderal Tojo (Perdana Menteri jepang), anggotaberjumlah 43 orag, 23 orang diangkat Jepang 18 orang utusan kresidenandan kotapraja jakarta raya, dan 2 orang utusan di Yogyakarta dan surakarta.d. Jawa Kokokai Pada tahun 1944, panglima tentara Jepang yang menduduki jawa menyatakan berdirinya organisasi "jawa hokokai' atauHimpunan kebaktian Jawa, sebagai organisasi resmi pemerintah. Tugasmengerahkan rakyat untuk mengumpulkan padi, permata, besi tua, pajak, dan menanam tamanan jarak sebagai bahan baku minyak pelumas untukjepang.

• Eksploitasi Sumber Daya Alam dan Tenaga Kerja Indonesia Oleh Jepang

Pemerintah pendudukan Jepang merupakan pemerintahan militer. Olehkarena itu, sesuai dengan keadaan perang pada saat itu, semua jenis kegiatandiarahkan untuk kepentingan perang. Pemerintah pendudukan Jepang telahmelakukan eksploitasi secara besar-besaran terhadap sumber daya alamIndonesia serta tenaga manusia yang ada demi memenangkan perangmelawan sekutu.

Page 23: Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan

1. Cara-cara Jepang di Indonesia mengeksploitasi sumber kekayaan alama. Petani harus menyerahkan hasil panen, ternak dan harta milik serta merekayang lain kepada pendudukan Jepang untuk biaya perang asia pasifik.b. Hasil kekayaan alam di Indonesia yang berupa hasil tambang perkebunan danhutan di angkut ke jepang.c. Jepang memaksa penduduk untuk menanam pohon jarak pada lahan pertanian.2. Cara I Jepang di indonesia mengeksploitasi tenaga kerjaa. Romusha, kerja paksa tanpa upah.b. Kinrohosi, kerja paksa tanpa upah bagi tokoh masyarakatc. Wajib Militer1) Seinendan (Barisan Pemuda) dibentuk tanggal 9 Maret 1943 bertugas sebagaitentara melawan sekutu.2) Keibodan (Barisan pembantu polisi) dibentuk pada tanggal 29 April 1943 bertugas menjaga keamanan desa.3) Fujinkai (Barisan wanita) dibentuk agustus 1943 bertugas sebagai anggotapalang merah dan sebagai wanita penghibur.4) Jawa Hokokai (Pehimpunan kebaktian Raya Jawa) dikebumikan 1 maret 1944.5) Suishintai (Barisan Pelopor)6) Heiho (Pembantu Prajurit Jepang)7) Peta (Pembela Tanah Air)

Page 24: Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan
Page 25: Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan

Pergerakan Masa dan Perlawanan Terhadap Jepang

Ada dua strategi yang digunakan para pejuang Indonesia dalam menghadapipemerintah penduduk Jepang, yakni :

1. Kooperatif, cara bekerja sama dengan Jepang, dengan mengikuti organisasi-organisasi Jepang. Dengan demikian mereka mendapat pelajaran militer dariorganisasi-organisasi tersebut.

2. Non kooperatif penduduk strategi non kooperatif, tidak mau bekerjasamadengan Jepang mereka membentuk organisasi, antara lain :

a. Kelompok Syahrir, beranggotakan kaum terpelajar di berbagai kota.

b. Kelompok Amir Syarifudin yang antifasis dan menolak bekerja sama denganJepang

c. Golongan Persatuan Mahasiswa yang sebagian besar anggotanya adalahmahasiswa kedokteran

d. Kelompok Sukarni, yang anggotanya antara lain Adam Malik, PanduWiguna, Chaerul Saleh dan Maruto Mitimiharjo

e. Golongan Kaigun, yang anggotanya bekerja pada angkatan laut Jepang

f. Pemuda Menteng, yang bermarkas di Gedung Menteng 31 Jakarta.

Page 26: Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan
Page 27: Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan

Terimakasih

Sejarah XI_BAB 2