14
KONSEP DASAR BIMBINGAN KONSELING DISUSUN OLEH: KELOMPOK 9 1. RESTY NELI PRISISKA 2. QUANITA DIANTI 3. NYAYU ASTUTI 4. RATIH NURHIDAYATI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Konsep dasar bimbingan_konseling

  • Upload
    iskawia

  • View
    258

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Konsep dasar bimbingan_konseling

KONSEP DASAR BIMBINGAN KONSELING

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 9

1. RESTY NELI PRISISKA2. QUANITA DIANTI3. NYAYU ASTUTI4. RATIH NURHIDAYATI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA2015

Page 2: Konsep dasar bimbingan_konseling

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan konseling merupakan dua istilah yang selalu dikaitkan. Beberapa

ahli menyatakan bahwa konseling merupakan inti dari kegiatan bimbingan. Ada juga

yang menyatakan bahwa konseling merupakan salah satu layanan dalam kegiatan

bimbingan. Dengan demikian, dalam kegiatan bimbingan sudah termasuk didalamnya

kegiatan konseling.

1. Pengertian Bimbingan

Bimbingan sebagai proses pemberian bantuan kepada individu agar mampu memahami diri sendiri dan lingkunganya. (sherzer dan stone dalam Djam’an satori 2003:5.3 dalam bolam loman :2009)

Sunaryo kartadinata dalam bolam loman (2009:98) Bimbingan adalah sebagai suatu proses untuk membantu individu mencapai perkembangan optimal.

Dari dua pengertian diatas dapat diambil pokok-pokok pengertian bimbingan sebagai berikut:

a. Bimbingan merupakan suatu proses,yang berarti bahwa bimbingan merupakan kegiatan yang berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan.bimbingan merupakan serangkaian tahapan kegiatan yang sistematis dan terencana yang terarah pada pencapaian tujuan.

b. Bimbingan adalah bantuan yang aktif dalam mengembangkan diri,mengatasi masalah,atau mengambil keputusan adalah siswa sendiri.dalam bimbingan pembimbing tidak memaksakan kehendaknya sendiri kepada siswa,tetapi berperan sebagai fasilitator perkembangan siswa.

c. Bantuan dalam bimbingan diberikan dengan mempertimbangkan keragaman dan keunikan individu,setiap bantuan kepada siswa akan dipahami dan dimaknai secara individual sesuai dengan pengalaman,kebutuhan,dan masalah yang dihadapi siswa untuk itu guru perlu memiliki keterampilan memahami perkembangan,kebutuhan,dan masalah siswa.

d. Tujuan bimbingan adalah perkembangan optimal yaitu perkembangan yang sesuai dengan potensi dan sistem nilai tentang kehidupan yang baik dan benar.

Menurut Rochman Natawidjaja (1978), bimbingan adalah proses pemberian bantuan

kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya individu tersebut dapat

memahami dirinya sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar sesuai

Page 3: Konsep dasar bimbingan_konseling

dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat dengan demikian ia dapat mengecap

kebahagiaan hidupnya serta dapat memberikan sumbangan yang berarti.

Bimo Walgito (1982:11) memberikan rumusan pengertian bimbingan dari para ahli yaitu

bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan

individu-individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya

agar individu atau sekumpulan individu-individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.

Dari pengertian-pengertian di atas, maka dapat dirumuskan bahwa bimbingan adalah

bantuan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu secara berkesinambungan

yang dimaksudkan agar individu atau kumpulan individu tersebut dapat mengarahkan dan

mengembangkan dirinya serta mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya untuk mencapai

kesejahteraan hidup. Untuk melaksanakan kegiatan bimbingan diperlukan tenaga khusus yang

telah ahli dalam bidang bimbingan dan konseling.

2. Pengertian konseling

Pelayanan konseling ini menuntut keahlian khusus, sehingga tidak semua orang yang

melakukan bimbingan mampu memberikan layanan konseling. (Winkel, 1978)

Menurut James P. Adam dikutip oleh Depdikbud (1976:19a), konseling adalah suatu

pertalian timbal balik antara dua orang individu di mana yang seorang (konselor) membantu

yang lain (konseli) supaya dia dapat lebih baik memahami dirinya dalam hubungannya dengan

masalah hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan pada waktu yang akan datang.

Menurut Bimo Walgito (1982:11), konseling adalah bantuan yang diberikan kepada

individu dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan wawancara, dengan cara-cara yang

sesuai dengan keadaan individu yang dihadapi untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.

Dari pengertian-pengertian di atas, dapat dirumuskan bahwa konseling adalah bantuan

yang diberikan kepada individu untuk membantunya memecahkan masalah yang dihadapinya

untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. Dari pengertian-pengertian tersebut pun dapat

dikatakan bahwa ciri-ciri kegiatan konseling adalah sebagai berikut:

a. Dilaksanakan secara individual.

b. Dilaksanakan dalam perjumpaan tatap muka.

Page 4: Konsep dasar bimbingan_konseling

c. Dalam pelaksanaannya dibutuhkan orang yang ahli.

d. Tujuan pembicaraan dalam konseling ini diarahkan untuk memecahkan

masalah yang dihadapi individu yang menerima layanan (klien).

e. Klien akhirnya dapat memecahkan masalahnya dengan kemampuannya

sendiri.

Tujuan umum dari pelayanan bimbingan dan konseling adalah sama dengan tujuan

pendidikan sebagaimana dinyatakan dalam undang-undang no.20 tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional,yaitu terwujudnya manusia seutuhnya yang cerdas,yang beriman dan

bertakwa kepada tuhan yang maha esa,dan berbudi pekerti luhur,memiliki pengetahuan dan

keterampilan,kesehatan jasmani dan rohani,kepribdian yang mantap dan mandiri,serta rasa

tanggung jawa kemasyarakatan dan kebangsaan.

B. Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan di Sekolah

Koestoer Partowisastro (1982) menegemukakan faktor-faktor yang mendukung perlunya

bimbingan dan konseling di sekolah, adalah sebagai berikut:

1) Sekolah merupakan rumah kedua bagi siswa, di mana mereka dalam waktu

6 jam berada di sekolah.

2) Para siswa yang usianya relatif masih muda sangat membutuhkan bimbingan

baik dalam memahami dirinya, mengarahkan dirinya, maupun dalam

mengatasi kesulitan.

Menurut Lundquist dan Chamely dikutip oleh Belkin tahun 1981, konselor membantu

guru dalam hal sebagai berikut:

1) Mengembangkan dan memperluas pandangan guru tentang masalah afektif

yang berkaitan erat dengan profesinya.

2) Mengembangkan wawasan guru bahwa keadaan emosionalnya akan

mempengaruhi proses belajar-mengajar.

3) Mengemabangkan sifat yang lebih positif agar proses belajar siswa lebih

efektif.

4) Mengatasi masalah-masalah yang ditemui guru dalam melaksankan tugasnya.

Page 5: Konsep dasar bimbingan_konseling

Konselor dan guru merupakan suatu tim yang yang sangat penting dalam

pendidikan. Keduanya saling menunjang untuk terciptanya proses pembelajaran yang

efektif. Oleh karena itu, bimbingan dan konseling tidak dapat dipisahkan dari kegiatan

sekolah.

C. Tujuan Bimbingan di Sekolah

Menurut Downing (1968), tujuan layanan bimbingan di sekolah adalah membantu siswa

agar dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial psikologis mereka, merealisasikan

keingginannya, serta mengembangkan kemampuan atau potensinya.

Jadi, tujuan bimbingan di sekolah adalah membantu siswa mengatasi masalah yang

dihadapinya sehingga proses belajar-mengajar menjadi efektif dan efisien.

D. Fungsi Bimbingan

Fungsi bimbingan adalah sebagai berikut:

a. Fungsi pemahaman,yaitu membantu siswa yang memiliki pemahaman terhadap dirinya

baik kelebihan maupun kelemahanya,lingkunganya,baik fisik,sosial buadaya dan agama.

b. Fungsi preventif,yaitu upaya pembimbing untuk senantiasa mengantisipasi berbagai

masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegah supaya masalah itu tidak

dialami siswa.teknik yang digunakan yaitu layanan pemberian informasi,bimbingan

kelompok.

c. Fungsi pengembangan,yaitu pembimbing senantiasa berupaya untuk menciptakan

lingkungan kondusif atau memfasilitasi perkembangan siswa.

d. Fungsi perbaikan.yaitu bimbingan yang bersifat kuratif yang berkaitan dengan upaya

pemberian bantuan kepada siswa yang telah mengalami masalah.

E. Prinsip-prinsip Bimbingan

a. Bimbingan diberikan kepada individu yang berada dalam proses perkembangan,bantuan

yang diberikan harus bertolak dari perkembangan dan kebutuhan siswa,pembimbing

bertugas membantu siswa memahami sistem nilai sebagai bagian dari proses

penegembangan dirinya.

Page 6: Konsep dasar bimbingan_konseling

b. Bimbingan diperutukan bagi semua siswa,tidak hanya ditujukan pada siswa yang

bermasalah saja tetapi ditujuka pada semua siswa.ini berarti pembimbing harus

memahami perkembangan dan kebutuhan siswa secara menyeluruh dan menjadikan

perkembanagan dan kebutuhan siswa tersebut sebagai salah satu dasar bagi penyusunan

program bimbingan dan konseling.

c. Bimbingan dilaksanakan dengan memperdulikan semua segi perkembangan siswa.

d. Bimbingan berdasarkan kemampuan individu untuk menentukan pilihan.

e. Bimbingan adalah bagian terpadu dari proses pendidikan,proses pendidikan bukanlah

proses pengembangan aspek intelektual semata,melainkan proses penegembangan

seluruh aspek kepribadian siswa.

f. Bimbingan dimaksudkan untuk membantu siswa merealisasikan dirinya.

F. Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Pembelajaran Siswa

1. Bimbingan Belajar

Bimbingan ini dimaksudkan untuk mengatasi masalah-masalah yang berhubungan

dengan kegiatan belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah. Bimbingan ini

meliputi:

a) Cara belajar, baik belajar individu maupun kelompok.

b) Cara merencanakan waktu dan kegiatan belajar.

c) Efisiensi dalam menggunakan buku-buku pelajaran.

d) Cara mengatasi kesulitan-kesulitan dalam mata pelajaran tertentu.

e) Cara, proses, dan prosedur dalam mengikuti pelajaran.

2. Bimbingan Sosial

Bimbingan ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam memecahkan dan

mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan masalah sosial sehingga akan

tercipta suasana belajar yang kondusif. Menurut Downing (1978), bimbingan ini

dimaksudkan agar siswa dapat menyesuaikan diri terhadap teman sebayanya baik di

sekolah maupun di luar sekolah. Menurut Abu Ahmadi (1977), bimbingan ini

dimaksudkan untuk:

a) Memperoleh kelompok belajar dan bermain yang sesuai.

b) Membantu memperoleh persahabatan yang sesuai.

Page 7: Konsep dasar bimbingan_konseling

c) Membantu mendapatkan kelompok sosial untuk memecahkan masalah

tertentu.

3. Bimbingan dalam Mengatasi Masalah-Masalah Pribadi

Bimbingan ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah-

masalah pribadi yang dapat menggangu kegiatan belajarnya.

G. Asas-Asas Bimbingan dan Konseling

Menurut Prayitno (1982), asas-asas bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut:

1. Asas Kerahasiaan

Keberhasilan layanan bimbingan banyak ditentukan oleh asas ini karena klien

mau membukakan keadaan dirinya sampai dengan masalah-masalah yang sangat

pribadi jika ia yakin bahwa konselor dapat menyimpan rahasianya.

2. Asas Keterbukaan

Konselor harus mampu menciptakan suasana keterbukaan ketika membahas

masalah yang dihadapi klien. Klien terbuka menyampaikan perasaan, pikiran, dan

keinginannya yang diperkirakan sebagai sumber timbulnya masalah. Konselor

terbuka dalam memberikan tanggapan terhadap hal-hal yang disampaikan klien.

3. Asas Kesukarelaan

Konselor harus secara sukarela memberikan layanan bimbingan bagi klien. Klien

pun harus sukarela dalam mengemukakan permasalahannya.

4. Asas Kekinian

Pemecahan masalah dalam kegiatan konseling seharusnya berfokus pada masalah-

masalah yang tengah dihadapi klien pada saat ini.

5. Asas Kegiatan

Usaha layanan bimbingan dan konseling akan dapat berlangsung dengan baik jika

klien mau melkasanakan kegiatan yang telah dibahas dalam layanan tersebut dan

konselor harus memberikan motivasi kepada klien agar melaksankan saran yang

disampaikannya.

6. Asas Kedinamisan

Arah layanan bimbingan dan konseling yaitu terwujudnya perubahan dalam diri

klien dimana perubahan tersebut ke arah yang lebih baik.

Page 8: Konsep dasar bimbingan_konseling

7. Asas Keterpaduan

Kepribadian klien merupakan suatu kesatuan dari berbagai aspek. Dalam

memberikan pelayanan, hendaknya diperhatikan aspek-aspek kepribadian klien yang

diarahkan untuk mencapai keharmonisan dan keterpaduan.

8. Asas Kenormatifan

Layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan hendaknya tidak bertentangan

dengan norma-norma yang berlaku sehingga tidak terjadi penolakan dari klien.

9. Asas Keahlian

Layanan konseling menuntut suatu keahlian khusus. Konselor harus benar-benar

terlatih untuk itu sehingga layanan yang diberikan benar-benar profesional.

10. Asas Alih Tangan

Bila ditemukan masalah-masalah klien di luar bidang konselor, hendaknya

konselor segera mengalihtangankan kepada ahli yang lain.

11. Asas Tut Wuri Handayani

Setelah klien mendapatkan layanan, hendaknya klien merasakan bahwa layanan

tersebut tidak hanya saat klien mengemukakan persoalannya. Di luar layanan pun

makna bimbingan dan konseling tetap dapat dirasakan sehingga tercipta hubungan

yang harmonis antara konselor dengan klien.

H. Bidang-bidang bimbingan

a. Bimbingan pribadi

Bimbingan pribadi merupakan upaya memberikan layanan kepada individu yang

menyangkut karakteristik atau aspek-aspek perkembangan pribadinya yang meliputi kondisi

fisik,kemampuan intelekual,kondisi emosional,moralitas dan kesadaran beragama.bimbingan

mempunyai kepedulian untuk membantu individu agar mereka mampu mengembangkan

karakteristik perkembanganya secara optimal sehingga dapat mencegah terjadinya masalah

b. Bimbingan sosial

Bimbingan sosial merupakan upaya bantuan menyangkut pengembangan kemampuan

membina hubungan kemanusiaan secara positif dan konstruktif diberbagai lingkungan seperti

lingkungan keluarga,sekolah,teman sebaya,dan masyarakat.

Page 9: Konsep dasar bimbingan_konseling

c. Bimbingan akademik

Bimbingan yang menyangkut upaya pemberian bantuan kepada peserta didik agar mampu

menemukan cara belajar yang tepat.

d. Bimbingan karir

Bimbingan karir merupakan upaya pemeberian bantuan kepada peserta didik agar memahami

dunia kerja,memilki sikap positif terhadap pekerjaan ,mampu menyiapkan diri untuk

menghadapi dunia pekerjaan,dapat membekali diri untuk siap memangku jabatan yang dapat

menyesuaikan diri dengan tuntutan lapangan pekerjaan yang telah dimasuki.

I. Orientasi Layanan Bimbingan dan Konseling

a. Orientasi Individual

Perbedaan latar belakang kehidupan individu mempengaruhi cara berpikir, cara berperasaan,

dan cara menganalisis masalah sehingga dalam layanan bimbingan dan konseling hal ini harus

diperhatikan.

b. Orientasi Perkembangan

Pencapaian tugas-tugas perkembangan setiap tahap merupakan tolak ukur untuk mendeteksi

masalah klien. Konselor dapat segera mendiagnosis sumber timbulnya permaslahan klien.

Dengan demikian pemberian layanan dapat berlangsung efektif dan efisien.

c. Orientasi Masalah

Layanan bimbingan dan konseling harus berfokus pada masalah yang tengah dihadapi klien saat

ini. Konselor hendaknya tidak terperangkap dalam masalah-masalah yang tidak dikeluhkan oleh

klien.

Page 10: Konsep dasar bimbingan_konseling

DAFTAR PUSTAKA

Hakim, Imron Abdul dan Bolam, Loman. 2009. Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Profesi Kependidikan. Palembang: Universitas sriwijaya.

Soetjipto dan Kosasi, Raflis. 2009. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta.