40

Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional
Page 2: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

A. Perserikatan

Bangsa-Bangsa

dan Peran

Indonesia

1. Sejarah Berdirinya

PBB

2. Badan – Badan

Kelengkapan PBB

3. Perkembangan

Hubungan PBB dan

Indonesia

B. Konferensi Asia-

Afrika dan Peran

Indonesia

1. Latar Belakang KAA

2. Pelaksanaan KAA

3. Peran Indonesia

dalam KAA

4. Arti Penting KAA

Page 3: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

C. Perkembangan

Gerakan Non-Blok

(GNB) dan Peran

Indonesia

1. Latar Belakang

GNB

2. Sejarah

Berdirinya GNB

3. KTT GNB

4. Perkembangan

GNB dan Peran

Indonesia

D. Perkembangan

ASEAN dan Peran

Indonesia

1. Latar Belakang

ASEAN

2. Sejarah ASEAN

3. Sruktur

Organisasi

ASEAN

4. Bentuk

Kerjasama Dalam

ASEAN

5. Peran Indonesia

dalam ASEAN

Page 4: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

1. Sejarah Berdirinya PBB Lahir secara resmi pada tanggal 24 Oktober 1945.

Negara-negara penggagas :

1. Amerika Serikat

2. Inggris

3. Perancis

4. Rusia

5. Cina

Awal berdirinya PBB:

1. Pembicaraan antara PM Inggris Winston Churchill dan Presiden AS Franklin Delano Roosevelt tanggal 4 Agustus 1941 di Kapal Augusta

Piagam Atlantik.

2. Konferensi di Dumbarton Oaks, Amerika Serikat tanggal 21 Agustus – 7 Oktober 1944 menghasilkan suatu keputusan mengenai pembentukan PBB.

A. PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB) DAN PERAN INDONESIA

Logo PBB

Page 5: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

Kemudian tanggal 25 April – 25 Juni 1945, 50 negara

menyetujui usul-usul yang tertuang dalam Declaration of

United Nations (Piagam PBB), sehingga jumlah anggota

asli PBB ada 50 negara (berdasarkan kehadirannya

dalam Konferensi San Fransisco tersebut).

Tujuan organisasi PBB:

a. memelihara perdamaian dan keamanan internasional

b. mengembangkan hubungan persaudaraan

antarbangsa

c. mengadakan kerja sama internasional

d. sebagai pusat penyelaras terhadap negara yang

membahayakan perdamaian dunia

Penandatanganan Piagam PBB di San Fransisco 1945

Page 6: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

2. Badan - Badan Kelengkapan PBB

a. Majelis Umum (General Assembly)

Bertugas merundingkan permasalahan yang ditetapkan

dalam Piagam PBB termasuk yang diajukan Dewan

Keamanan, dan menyusun anggaran belanja PBB.

b. Dewan Keamanan (Security Council)

Terdiri dari dua keanggotaan :

1. Anggota tetap (The Big Five) : AS, Rusia, Perancis,

Inggris, dan Cina

Memiliki hak veto, artinya hak untuk membatalkan suatu

keputusan.

2. Anggota tidak tetap berjumlah 10 negara.

Tugas Dewan Keamanan adalah membantu mencapai

perdamaian dunia dan berupaya menyelesaikan konflik

antarnegara secara damai.

Page 7: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

c. Dewan Perwakilan

(Trusteeship Council)

Bertugas mengawasi masa

transisi suatu wilayah yang

belum mempunyai pemerintah

sendiri.

d. Mahkamah Internasional

(International Court of Justice)

Bertugas memberi keputusan atas

dasar hukum internasional

mengenai perselisihan internasional.

Berkedudukan di Den Haag,

Belanda

Page 8: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

e. Sekretariat

Bertugas melaksanakan tugas-tugas administratif PBB, membuat

laporan tahunan untuk Majelis Umum menegani kegiatan PBB,

dan mengajukan kepada Dewan PBB mengenai situasi yang

dianggapnya dapat membahayakan perdamaian dan keamanan

dunia.

Beberapa tokoh yang pernah menjabat Sekretaris Jenderal PBB:

1. Trygve Lie dari Norwegia (1946-1953)

2. Dag Hamarskjold dari Swedia (1953-1961)

3. U Thant dari Myanmar (1961-1971)

4. Kurt Waldheim dari Austria (1972-1982)

5. Javier Perez de Cuellear dari Peru (1982-1991)

6. Boutros-Boutros Ghali dari Mesir (1992-1996)

7. Kofi Annan dari Ghana (1997-2006)

8. Ban Ki Moon dari Korea Selatan

(2007-sekarang) Ban Ki Moon

Page 9: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

f. Dewan Ekonomi dan Sosial

(Economic and Social Council)

Bertugas mengurus masalah ekonomi, sosial, kebudayaan, HAM,

kesehatan, emansipasi, serta transportasi.

1. FAO (Food and Agriculture Organization), bertugas membantu

meningkatkan standar gizi dan taraf hidup masyarakat dunia.

2. WHO (World Health Organization), bertugas memajukan tingkat

kesehatan dan memberantas penyakit menular di dunia.

3. ILO (International Labour Organization), bertugas membantu

kepentingan kaum pekerja di dunia.

4. IMF (International Monetary Fund), bertugas memajukan

perdagangan internasional dan membantu negara-negara yang

mengalami maslah keuangan.

5. UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural

Organization), bertugas membantu pengembangan ilmu

pengetahuan, kebudayaan, dan pendidikan.

6. UNICEF (United Nations International Children’s Emergency

Fund), bertugas membantu memenuhi kepentingan anak-anak

di seluruh dunia.

Page 10: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

FAO WHO ILO

IMF UNESCO

UNICEF

Page 11: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

3. Perkembangan Hubungan PBB dan Indonesia

Peranan PBB terhadap Indonesia :

a. Ketika terjadi Agresi Militer Belanda I, Indonesia dan Australia

mengusulkan agar persoalan Indonesia dibahas dalam sidang

umum PBB.

b. PBB membentuk Komisi Tiga Negara yang membawa

Indonesia-Belanda ke meja Perundingan Renville.

c. Ketika terjadi Agresi Militer Belanda II, PBB membentuk UNCI

yang mempertemukan Indonesia-Belanda di Perundingan

Roem Royen.

d. PBB berperan dalam penyelesaian masalah Irian Barat dengan

membentuk UNTEA dan pada tanggal 1 Maret 1963 PBB

menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia.

e. Hadirnya Ortis Sanz sebagai wakil utusan PBB saat

pelaksanaan Pepera tahun 1969 dan membawa hasilnya ke

sidang umum PBB.

Markas besar PBB di New York

Page 12: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

Beberapa contoh peran Indonesia dalam PBB:

1. Pengiriman Pasukan Garuda I pada bulan Januari tahun 1957

untuk ikut memelihara perdamaian di Timur Tengah.

2. Pengiriman Pasukan Garuda II dan III pada tanggal 10 September

1960 untuk mengatasi konflik di Kongo.

3. Pasukan Indonesia ikut mewujudkan perdamaian di Bosnia

(setelah pecahnya Yugoslavia, Irak, Iran, Afghanistan).

4. Membantu kekuasaan sementara PBB di Kamboja untuk

mengawasi transisi dari konflik aktif ke bentuk politik yang lebih

damai.

5. Menteri Luar Negeri Adam Malik menjabat sebagai ketua sidang

Majelis Umum PBB untuk masa sidang tahun 1974.

Menteri Luar Negeri

Adam Malik

Page 13: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

B. Konferensi Asia Afrika (KAA) dan Peran Indonesia

Diawali dengan Konferensi Kolombo di Sri Lanka yang

diprakarsai oleh Sir John Kotelawala.

Beberapa latar belakang dan dasar pertimbangan terselenggaranya

KAA:

1. Perubahan politik pada tahun 1950-an yaitu berakhirnya Perang

Korea (1953) sehingga terpecahnya Korea dan hal ini

menambah ketegangan dunia.

2. Persamaan nasib bangsa-bangsa di Asia dan Afrika.

3. Persamaan masalah sebagai negara yang masih terbelakang

dan berkembang.

4. Memiliki kedekatan yang kuat karena dihubungkan oleh faktor

keturunan, agama, dan latar belakang sejarah.

5. Berdasarkan letak geografisnya, letak negara-negara Asia dan

Afrika saling berdekatan.

1.Latar Belakang Konferensi Asia-

Afrika (KAA)

Page 14: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

2. Pelaksanaan KAA

No. Konferensi Colombo Konferensi Bogor

1 Waktu

dan

Tempat

Tanggal 28 April - 2 Mei 1945

di Kolombo, Sri Lanka.

Tanggal 28 – 29 Desember

1945 di Bogor, Indonesia.

2 Peserta Dihadiri oleh lima pemimpin

negara yaitu:

-PM. U Nu dari Bima

-PM. Mohammad Ali Jinnah

dari Pakistan

-PM. Jawaharlal Nehru dari

India

-PM. Sir John Kotelawala

dari Sri Lanka

-PM. Ali Sastroamijoyo dari

Indonesia

Dihadiri oleh lima negara

yang hadir dalam Konferensi

Colombo.

Page 15: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

No. Konferensi Colombo Konferensi Bogor

3 Hasil Menyetujui pelaksanaan Konferensi Asia Afrika danmemberikan tugas kepada Indonesia untuk mempelajari dan menyiapkan pelaksanaan konferensi tersebut.

- Mengadakan Konferensi Asia Afrika di Bandung dalam bulan April 1955.- Menetapkan kelima negara peserta Konferensi Bogor sebagai negara sponsor/pengundang.- Menetapkan 25 negara Asia Afrika yang akan diundang.- Menetapkan tujuan pokok Konferensi Asia Afrika (KAA).

4 FotoSuasana

Page 16: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

Konferensi Asia Afrika dihadiri oleh 29 negara

termasuk 5 negara pengundang. Negara-negara tersebut

yaitu Filiphina, Thailand, Vietnam Utara, Vietnam

Selatan, Laos, Turki, Jepang, Yordania, Kamboja, Nepal,

Lebanon, RRC, Afghanistan, Iran, Irak, Syria, Saudi

Arabia, dan Yaman (18 negara dari Benua Asia), lalu

Mesir, Sudan, Ethiopia, Libya,Liberia, dan Ghana (6

negara dari Benua Afrika).

Dari negara-negara yang diundang, muncul tiga

golongan berikut:

a. Golongan prokomunis, yaitu RRC dan Vietnam Utara.

b. Golongan pro-Barat, yaitu Filiphina, Thailand, Pakistan,

Irak, dan Turki.

c. Golongan netral, yaitu India, Birma, Sri Lanka, dan

Indonesia.

Page 17: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

Konferensi Asia Afrika dilaksanakan di Bandung pada

tanggal 18-24 April 1955 dan dibuka oleh Presiden

Soekarno.

Tujuan penyelenggaraan KAA:

a. Meningkatkan persahabatan dan kerja sama antarbangsa

Asia Afrika.

b. Membicarakan dan mengatasi masalah-masalah sosial,

ekonomi, dan kebudayaan.

c. Memerhatikan masalah khusus terkait dengan

kedaulatan, kolonialisme, dan imperialisme.

d. Memerhatikan posisi dan partisipasi Asia Afrika dan

bangsa-bangsa dalam dunia Internasional.

Page 18: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

Dasasila Bandung di Museum Konferensi Asia Afrika

Hasil dan keputusan KAA

antara lain kerja sama bidang

ekonomi, kebudayaan, HAM,

dan hak menentukan nasib

sendiri, serta memajukan

perdamaian dunia. Namun,

hasil KAA yang paling

mendasar yaitu Dasasila

Bandung.

Page 19: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

Dasasila Bandung

a. Menghormati hak asasi manusia seperti yang tercantum dalam

Piagam PBB.

b. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa.

c. Mengakui persamaan semua bangsa, baik besar maupun kecil.

d. Tidak melakukan campur tangan terhadap urusan dalam negeri

negara lain.

e. Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri,

baik secara sendiri maupun kolektif sesuai Piagam PBB.

f. Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain.

g. Tidak melakukan tindakan atau agresi terhadap keutuhan

wilayah dan kemerdekaan negara lain.

h. Menyelesaikan perselisihan internasionaldengan jalan damai

sesuai Piagam PBB.

i. Memajukan kerja sama untuk kepentingan bersama.

j. Mengormati hukum dan kewajiban internasional.

Isi Dasasila Bandung

Page 20: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

3. Peran Indonesia dalam KAA

Indonesia merupakan salah satu pelopor dan

pemrakarsa KAA, dan penyedia tempat

penyelenggaraan KAA. Hal ini merupakan

keberhasilan dari Kabinet Ali Sastroamijoyo.

Page 21: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

Keuntungan yang didapatkan Indonesia dari

terselenggaranya KAA:1.Pemerintah Indonesia berhasil mencapai kesepakatan mengenai

masalah RRC dwikewarganegaraan.

2.Republik Indonesia mendapat dukungan dalam perjuangan

pengembalian Irian Barat.

Makna dan arti penting terselenggaranya KAA:a.Merupakan pencetus semangat solidaritas dan kebangkitan Asia

Afrika dalam menggalang persatuan.

b.Mulai dihapuskannya praktik-praktik politik diskriminasi ras oleh

negara-negara maju.

c.Memberikan harapan baru bagi bangsa-bangsa yang sudah

maupun belum merdeka.

d.Diakuinya nilai-nilai Dasasila Bandung oleh negara-negara maju

karena terbukti memiliki kemampuan dalam meredakan ketegangan

dunia.

4. Arti Penting KAA

Page 22: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

Hal-hal yang mendorong berdirnya GNB:a. Persamaan nasib bangsa-bangsa yang pernah dijajah.

b. Terjadinya Perang Dingin akibat persaingan antara Blok Barat

dan Blok Timur.

c. Terjadinya krisis Kuba yang mengancam perdamaian dunia.

d. Terselenggaranya pertemuan di Kairo pada tahun 1961

sebagai persiapan KTT I GNB.

Prinsip-Prinsip Gerakan Non Blok:

a. Tidak berpihak dalam persaingan Blok Barat dan Blok Timur.

b. Berpihak terhadap perjuangan antikolonialisme.

c. Menolak ikut serta berbagai bentuk aliansi militer.

d. Menolak aliansi bilateral dengan negara super power.

e. Menolak pendirian basis militer negara super power di

wilayah masing-masing.

C. PERKEMBANGAN GERAKAN NON BLOK (GNB) DAN PERAN INDONESIA

1. Latar Belakang Berdirinya GNB

Hal-hal yang mendorong berdirnya GNB:a. Persamaan nasib bangsa-bangsa yang pernah dijajah.

b. Terjadinya Perang Dingin akibat persaingan antara Blok

Barat dan Blok Timur.

c. Terjadinya krisis Kuba yang mengancam perdamaian dunia.

d. Terselenggaranya pertemuan di Kairo pada tahun 1961

sebagai persiapan KTT I GNB.

Page 23: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

Berdirinya GNB dipelopori oleh lima tokoh, yaitu:

a. Presiden Ir. Soekarno (Indonesia)

b. Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia)

c. Presiden Gamal Abdul Nasser (Mesir)

d. Perdana Menteri Jawaharlal Nehru (India)

e. Perdana Menteri Kwame Nkrumah (Ghana)

Prinsip-Prinsip Gerakan Non Blok:a. Tidak berpihak dalam persaingan Blok Barat dan Blok

Timur.

b. Berpihak terhadap perjuangan antikolonialisme.

c. Menolak ikut serta berbagai bentuk aliansi militer.

d. Menolak aliansi bilateral dengan negara super power.

e. Menolak pendirian basis militer negara super power di

wilayah masing-masing.

Page 24: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

Tujuan Gerakan Non Blok :

1. Mendukung perjuangan

dekolonisasi

2. Memegang teguh melawan

imperialisme, neokolonialisme,

dan rasialisme

3. Sebagai wadah perjuangan

negara-negara yang

berkembang untuk mencapai

tujuan

4. Mengurangi ketegangan antara

Blok Barat dan Blok Timur

5. Mengadakan penyelesaian

sengketan tanpa

menggunakan kekerasan

Bung Karno sebagai Inspirator Gerakan Non Blok bersama Presiden Kennedy (USA), Nikita Kruschow (Uni Soviet), Chou En Lai (RRC), dan Fidel Castro (Cuba)

Page 25: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

Setelah PD II berakhir, muncul dua blok kekuatan, yaitu Blok Barat

dan Blok Timur. Pemimpin Blok Barat yaitu Amerika Serikat yang

beraliran liberal, sedangkan Blok Timur dipimpin Uni Soviet yang

berideologi komunis. Kedua kubu sangatlah berpengaruh pada

ancaman perdamaian, untuk mengatasinya maka dibentuklah GNB.

Pada tahun 1956 Gamal Abdul Nasser (Mesir), Joseph Broz Tito

(Yugoslavia), dan Jawaharlal Nehru (India) mengadakan pertemuan

di Brioni. Di bulan September 1960 mengadakan pertemuan dengan

Ir. Soekarno dan Nkrumah dari Ghana. Kemudian diikuti dengan

pertemuan di Kairo bulan Juni 1961, untuk merumuskan kriteria

negara yang akan diundang dalam KTT GNB I maupun prinsip-

prinsip GNB.

2. Sejarah Berdirinya Gerakan Nonblok

Page 26: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

KTT GNB I : Beograd, Yugoslavia tanggal 1 - 6 September

1961

KTT GNB II : Kairo, Mesir tanggal 5 - 10 Oktober 1964

KTT GNB III : Lusaka, Zambia tanggal 8 - 10 September 1970

KTT GNB IV : Aljir, Aljazair tanggal 5 - 9 September 1973

KTT GNB V : Kolombo, Sri Lanka tanggal 16 - 19 September

1976

KTT GNNB VI : Havana, Kuba tanggal 16 - 19 September 1979

KTT GNB VII : New Delhi, India tanggal 7 - 12 Maret 1983

3. Konferensin Tingkat Tinggi GNB

Page 27: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

KTT GNB VIII : Harare, Zimbabwe tanggal 1 - 6 September

1986

KTT GNB IX : Beograd, Yugoslavia tanggal 4 - 7 September

1989

KTT GNB X : Jakarta, Indonesia tanggal 1 - 6 September

1992

KTT GNB XI : Kartagena, Kolombia tanggal 16 - 22 Oktober

1995

KTT GNB XII : Durban, Afrika Selatan tanggal 1 - 6 September

1998

KTT GNB XIII : Kuala Lumpur,Malaysia tanggal 20 - 25

Februari 2003

KTT GNB XIV : Havana, Kuba tanggal 1 - 6 September 2006

Page 28: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

Pasca Perang Dunia II, kerja sama anggota GNB masih

bersemangat dan saat itu kepemimpinan dipegang

Indonesia yang juga memprakarsai kerja sama di

beberapa bidang, misalnya:

1. Pelatihan tenaga kesehatan dan Keluarga Berencana;

2. Studi banding para petugas pertanian; dan

3. Menghidupkan kembali dialog Utara Selatan untuk

memperingan hutang luar negeri negara berkembang.

4. Perkembangan GNB dan Peran Indonesia

a. Perkembangan GNB

Page 29: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

1. Indonesia berperan sebagai pelopor berdirinya GNB. Ir.

Soekarno juga menggagas pembentukan GNB bersama

dengan Jawaharlal Nehru. Indonesia juga aktif dalam

persiapan penyelenggaraan KTT GNB di Beograd.

2. Indonesia menjadi tuan rumah dalam KTT GNB X tahun

1992, dan Soeharto sebagai ketua GNB.

3. Indonesia memprakarsai kerja sama teknis di beberapa

bidang misalnya bidang pertanian dan kependudukan.

4. Indonesia mencetuskan upaya menghidupkan kembali

dialog Utara-Selatan.

b. Peran Indonesia dalam GNB

Page 30: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

a. Persamaan letak geografis di kawasan

Asia Tenggara.

b. Persamaan budaya Melayu

Austronesia.

c. Persamaan nasib dalam sejarahnya,

yaitu sama-sama sebagai negara

bekas jajahan bangsa asing.

d. Persamaan kepentingan untuk

menjalin hubungan dan kerja sama di

bidang ekonomi, sosial, dan budaya.

D. Perkembangan ASEAN dan Peran Indonesia

1. Latar Belakang Berdirinya ASEAN

ASEAN (Association of South East Asian Nations) adalah

organisasi regional di kawasan Asia Tenggara. Anggotanya

berjumalah 10 negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura,

Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar,

Vietnam.

Logo ASEAN

Page 31: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

2. Sejarah Berdirinya ASEAN

Menteri luar negeri yang menandatangani Deklarasi

Bangkok:

Adam Malik(Indonesia)

Tun Bdul Razak(Malaysia)

S. Rajaratman(Singapura)

Narsisco Ramos(Filipina)

Thanat Koman(Thailand)

Page 32: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

Tujuan ASEAN:

a. Mempercepat pertumbuhan ekonomi dan

sosial budaya.

b. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas

regional.

c. Meningkatkan pengkajian wilayah Asia

Tenggara.

Page 33: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

a. Annual Ministreal Meeting (AMM)

b. Standing Committee

c. Komisi-komisi tetap (permanent committee)

d. Komite khusus

a. Komite Kebudayaan dan Penerangan (COCI).

b. Komite Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (COST)

c. Komite Pembangunan Sosial (COSD).

3. Struktur Organisasi ASEAN

Sebelum KTT ASEAN di Bali

3 Komisi ASEAN di Bidang Non-Ekonomi

Page 34: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

5 Komisi Khusus ASEAN di Bidang Ekonomi

a. Komite Perdagangan dan Pariwisata (COTT) di

Singapura.

b. Komite Industri Pertambangan dan Energi

(COMT) di Filipina.

c. Komite Keuangan dan Perbankan (COFAB) di

Thailand.

d. Komite Pangan, Pertainian dan Kehutanan

(COFAF) di Indonesia.

e. Komite Transportasi dan Komunikasi (COTAC) di

Malaysia.

Page 35: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

4. Bentuk Kerja Sama dalam ASEAN

Lahirnya Deklarasi ZOPFAN (27 November 1971), yang

memberikan penghormatan pada wilayah Asia Tenggara

dan juga SEANWFZ yaitu wilayah Asia Tenggara bebas

senjata nuklir.

1. Tahun 1972 dibentuk Panitia Tetap Sosial Budaya untuk

remaja

2. Pertukaran Seni dan Budaya melalui festival lagu dan

film ASEAN.

3. Pertukaran pelajar dan mahasiswa

4. Pemberantasan buta huruf

Bidang Politik

Bidang Sosial Budaya

Page 36: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

1. Ditandatanganinya ASEAN PTA,yaitu

pengaturan dagang preferensial tanggal 24

Februari 1997 di Manila.

2. Dalam bidang industri telah disetujui kerjasama

pembangunan empat buah proyek,yaitu:

a. Proyek pabrik pupuk urea di Indonesia dan

Malaysia

b. Proyek Industri tembaga di Flipina

c. Proyek pabrik mesin diesel di Singapura

d. Proyek pabrik superfosfat di Thailand

Bidang Ekonomi

Page 37: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

a. Sebagai pelopor dan ikut

menandatangani Deklarasi Bangkok

untuk mendirikan ASEAN.

b. Indonesia beberapa kali dipercayai

sebagai tempat penyelenggaraan KTT

ASEAN.

c. Indonesia menyempurnakan struktur

organisasi ASEAN di KTT Bali 1976.

d. Memainkan peran yang aktif dalam

penyelesaian masalah di Kamboja.

e. Sekretariat tetap ASEAN ditetapkan di

Jakarta, dan Letnan Jendral Hartono

Dharsono menjadi Sekretaris Jendral

ASEAN yang pertama.

f. Ikut aktif membantu menyelesaikan

masalah Moro di Filipina.

5. Peran Indonesia dalam ASEAN

Letjen Hartono Dharsono

Page 38: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional

a. KTT ASEAN I tanggal 23 - 24 Februari 1976 di Denpasar, Bali.

b. KTT ASEAN II tanggal 4 - 5 Agustus 1977 di Kuala Lumpur, Malaysia.

c. KTT ASEAN III tanggal 14 - 15 Desember 1987 di Manila, Filipina.

d. KTT ASEAN IV tanggal 27 - 28 Januari 1992 di Singapura.

e. KTT ASEAN V tanggal 14 - 15 Desember 1995 di Bangkok, Thailand.

f. KTT ASEAN VI tanggal 15 - 16 Desember 1998 di Hanoi, Vietnam.

g. KTT ASEAN VII tanggal 5 - 6 November 2001 di Bandai Seri Begawan,

Brunei Darussalam.

h. KTT ASEAN VIII tanggal 4 - 5 November 2002 di Pnom Penh, Kamboja.

i. KTT ASEAN IX tanggal 7 - 8 Oktober 2003 di Bali, Indonesia.

j. KTT ASEAN X tanggal 29 - 30 November 2004 di Vientiane, Laos.

k. KTT ASEAN XI tanggal 12 - 14 November 2005 di Kuala Lumpur,

Malaysia.

l. KTT ASEAN XII tanggal 12 - 14 November 2007 di Cebu, Filipina.

m. KTT ASEAN XIII tanggal 18 - 22 November 2007 di Singapore,

Singapura.

Penyelenggaraan KKT ASEAN

Page 39: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional
Page 40: Lembaga - lembaga Internasional dan Peran Indonesia di dalam Kerja Sama Internasional