Upload
deny-sullivan
View
1.042
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
A. Perserikatan
Bangsa-Bangsa
dan Peran
Indonesia
1. Sejarah Berdirinya
PBB
2. Badan – Badan
Kelengkapan PBB
3. Perkembangan
Hubungan PBB dan
Indonesia
B. Konferensi Asia-
Afrika dan Peran
Indonesia
1. Latar Belakang KAA
2. Pelaksanaan KAA
3. Peran Indonesia
dalam KAA
4. Arti Penting KAA
C. Perkembangan
Gerakan Non-Blok
(GNB) dan Peran
Indonesia
1. Latar Belakang
GNB
2. Sejarah
Berdirinya GNB
3. KTT GNB
4. Perkembangan
GNB dan Peran
Indonesia
D. Perkembangan
ASEAN dan Peran
Indonesia
1. Latar Belakang
ASEAN
2. Sejarah ASEAN
3. Sruktur
Organisasi
ASEAN
4. Bentuk
Kerjasama Dalam
ASEAN
5. Peran Indonesia
dalam ASEAN
1. Sejarah Berdirinya PBB Lahir secara resmi pada tanggal 24 Oktober 1945.
Negara-negara penggagas :
1. Amerika Serikat
2. Inggris
3. Perancis
4. Rusia
5. Cina
Awal berdirinya PBB:
1. Pembicaraan antara PM Inggris Winston Churchill dan Presiden AS Franklin Delano Roosevelt tanggal 4 Agustus 1941 di Kapal Augusta
Piagam Atlantik.
2. Konferensi di Dumbarton Oaks, Amerika Serikat tanggal 21 Agustus – 7 Oktober 1944 menghasilkan suatu keputusan mengenai pembentukan PBB.
A. PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB) DAN PERAN INDONESIA
Logo PBB
Kemudian tanggal 25 April – 25 Juni 1945, 50 negara
menyetujui usul-usul yang tertuang dalam Declaration of
United Nations (Piagam PBB), sehingga jumlah anggota
asli PBB ada 50 negara (berdasarkan kehadirannya
dalam Konferensi San Fransisco tersebut).
Tujuan organisasi PBB:
a. memelihara perdamaian dan keamanan internasional
b. mengembangkan hubungan persaudaraan
antarbangsa
c. mengadakan kerja sama internasional
d. sebagai pusat penyelaras terhadap negara yang
membahayakan perdamaian dunia
Penandatanganan Piagam PBB di San Fransisco 1945
2. Badan - Badan Kelengkapan PBB
a. Majelis Umum (General Assembly)
Bertugas merundingkan permasalahan yang ditetapkan
dalam Piagam PBB termasuk yang diajukan Dewan
Keamanan, dan menyusun anggaran belanja PBB.
b. Dewan Keamanan (Security Council)
Terdiri dari dua keanggotaan :
1. Anggota tetap (The Big Five) : AS, Rusia, Perancis,
Inggris, dan Cina
Memiliki hak veto, artinya hak untuk membatalkan suatu
keputusan.
2. Anggota tidak tetap berjumlah 10 negara.
Tugas Dewan Keamanan adalah membantu mencapai
perdamaian dunia dan berupaya menyelesaikan konflik
antarnegara secara damai.
c. Dewan Perwakilan
(Trusteeship Council)
Bertugas mengawasi masa
transisi suatu wilayah yang
belum mempunyai pemerintah
sendiri.
d. Mahkamah Internasional
(International Court of Justice)
Bertugas memberi keputusan atas
dasar hukum internasional
mengenai perselisihan internasional.
Berkedudukan di Den Haag,
Belanda
e. Sekretariat
Bertugas melaksanakan tugas-tugas administratif PBB, membuat
laporan tahunan untuk Majelis Umum menegani kegiatan PBB,
dan mengajukan kepada Dewan PBB mengenai situasi yang
dianggapnya dapat membahayakan perdamaian dan keamanan
dunia.
Beberapa tokoh yang pernah menjabat Sekretaris Jenderal PBB:
1. Trygve Lie dari Norwegia (1946-1953)
2. Dag Hamarskjold dari Swedia (1953-1961)
3. U Thant dari Myanmar (1961-1971)
4. Kurt Waldheim dari Austria (1972-1982)
5. Javier Perez de Cuellear dari Peru (1982-1991)
6. Boutros-Boutros Ghali dari Mesir (1992-1996)
7. Kofi Annan dari Ghana (1997-2006)
8. Ban Ki Moon dari Korea Selatan
(2007-sekarang) Ban Ki Moon
f. Dewan Ekonomi dan Sosial
(Economic and Social Council)
Bertugas mengurus masalah ekonomi, sosial, kebudayaan, HAM,
kesehatan, emansipasi, serta transportasi.
1. FAO (Food and Agriculture Organization), bertugas membantu
meningkatkan standar gizi dan taraf hidup masyarakat dunia.
2. WHO (World Health Organization), bertugas memajukan tingkat
kesehatan dan memberantas penyakit menular di dunia.
3. ILO (International Labour Organization), bertugas membantu
kepentingan kaum pekerja di dunia.
4. IMF (International Monetary Fund), bertugas memajukan
perdagangan internasional dan membantu negara-negara yang
mengalami maslah keuangan.
5. UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural
Organization), bertugas membantu pengembangan ilmu
pengetahuan, kebudayaan, dan pendidikan.
6. UNICEF (United Nations International Children’s Emergency
Fund), bertugas membantu memenuhi kepentingan anak-anak
di seluruh dunia.
FAO WHO ILO
IMF UNESCO
UNICEF
3. Perkembangan Hubungan PBB dan Indonesia
Peranan PBB terhadap Indonesia :
a. Ketika terjadi Agresi Militer Belanda I, Indonesia dan Australia
mengusulkan agar persoalan Indonesia dibahas dalam sidang
umum PBB.
b. PBB membentuk Komisi Tiga Negara yang membawa
Indonesia-Belanda ke meja Perundingan Renville.
c. Ketika terjadi Agresi Militer Belanda II, PBB membentuk UNCI
yang mempertemukan Indonesia-Belanda di Perundingan
Roem Royen.
d. PBB berperan dalam penyelesaian masalah Irian Barat dengan
membentuk UNTEA dan pada tanggal 1 Maret 1963 PBB
menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia.
e. Hadirnya Ortis Sanz sebagai wakil utusan PBB saat
pelaksanaan Pepera tahun 1969 dan membawa hasilnya ke
sidang umum PBB.
Markas besar PBB di New York
Beberapa contoh peran Indonesia dalam PBB:
1. Pengiriman Pasukan Garuda I pada bulan Januari tahun 1957
untuk ikut memelihara perdamaian di Timur Tengah.
2. Pengiriman Pasukan Garuda II dan III pada tanggal 10 September
1960 untuk mengatasi konflik di Kongo.
3. Pasukan Indonesia ikut mewujudkan perdamaian di Bosnia
(setelah pecahnya Yugoslavia, Irak, Iran, Afghanistan).
4. Membantu kekuasaan sementara PBB di Kamboja untuk
mengawasi transisi dari konflik aktif ke bentuk politik yang lebih
damai.
5. Menteri Luar Negeri Adam Malik menjabat sebagai ketua sidang
Majelis Umum PBB untuk masa sidang tahun 1974.
Menteri Luar Negeri
Adam Malik
B. Konferensi Asia Afrika (KAA) dan Peran Indonesia
Diawali dengan Konferensi Kolombo di Sri Lanka yang
diprakarsai oleh Sir John Kotelawala.
Beberapa latar belakang dan dasar pertimbangan terselenggaranya
KAA:
1. Perubahan politik pada tahun 1950-an yaitu berakhirnya Perang
Korea (1953) sehingga terpecahnya Korea dan hal ini
menambah ketegangan dunia.
2. Persamaan nasib bangsa-bangsa di Asia dan Afrika.
3. Persamaan masalah sebagai negara yang masih terbelakang
dan berkembang.
4. Memiliki kedekatan yang kuat karena dihubungkan oleh faktor
keturunan, agama, dan latar belakang sejarah.
5. Berdasarkan letak geografisnya, letak negara-negara Asia dan
Afrika saling berdekatan.
1.Latar Belakang Konferensi Asia-
Afrika (KAA)
2. Pelaksanaan KAA
No. Konferensi Colombo Konferensi Bogor
1 Waktu
dan
Tempat
Tanggal 28 April - 2 Mei 1945
di Kolombo, Sri Lanka.
Tanggal 28 – 29 Desember
1945 di Bogor, Indonesia.
2 Peserta Dihadiri oleh lima pemimpin
negara yaitu:
-PM. U Nu dari Bima
-PM. Mohammad Ali Jinnah
dari Pakistan
-PM. Jawaharlal Nehru dari
India
-PM. Sir John Kotelawala
dari Sri Lanka
-PM. Ali Sastroamijoyo dari
Indonesia
Dihadiri oleh lima negara
yang hadir dalam Konferensi
Colombo.
No. Konferensi Colombo Konferensi Bogor
3 Hasil Menyetujui pelaksanaan Konferensi Asia Afrika danmemberikan tugas kepada Indonesia untuk mempelajari dan menyiapkan pelaksanaan konferensi tersebut.
- Mengadakan Konferensi Asia Afrika di Bandung dalam bulan April 1955.- Menetapkan kelima negara peserta Konferensi Bogor sebagai negara sponsor/pengundang.- Menetapkan 25 negara Asia Afrika yang akan diundang.- Menetapkan tujuan pokok Konferensi Asia Afrika (KAA).
4 FotoSuasana
Konferensi Asia Afrika dihadiri oleh 29 negara
termasuk 5 negara pengundang. Negara-negara tersebut
yaitu Filiphina, Thailand, Vietnam Utara, Vietnam
Selatan, Laos, Turki, Jepang, Yordania, Kamboja, Nepal,
Lebanon, RRC, Afghanistan, Iran, Irak, Syria, Saudi
Arabia, dan Yaman (18 negara dari Benua Asia), lalu
Mesir, Sudan, Ethiopia, Libya,Liberia, dan Ghana (6
negara dari Benua Afrika).
Dari negara-negara yang diundang, muncul tiga
golongan berikut:
a. Golongan prokomunis, yaitu RRC dan Vietnam Utara.
b. Golongan pro-Barat, yaitu Filiphina, Thailand, Pakistan,
Irak, dan Turki.
c. Golongan netral, yaitu India, Birma, Sri Lanka, dan
Indonesia.
Konferensi Asia Afrika dilaksanakan di Bandung pada
tanggal 18-24 April 1955 dan dibuka oleh Presiden
Soekarno.
Tujuan penyelenggaraan KAA:
a. Meningkatkan persahabatan dan kerja sama antarbangsa
Asia Afrika.
b. Membicarakan dan mengatasi masalah-masalah sosial,
ekonomi, dan kebudayaan.
c. Memerhatikan masalah khusus terkait dengan
kedaulatan, kolonialisme, dan imperialisme.
d. Memerhatikan posisi dan partisipasi Asia Afrika dan
bangsa-bangsa dalam dunia Internasional.
Dasasila Bandung di Museum Konferensi Asia Afrika
Hasil dan keputusan KAA
antara lain kerja sama bidang
ekonomi, kebudayaan, HAM,
dan hak menentukan nasib
sendiri, serta memajukan
perdamaian dunia. Namun,
hasil KAA yang paling
mendasar yaitu Dasasila
Bandung.
Dasasila Bandung
a. Menghormati hak asasi manusia seperti yang tercantum dalam
Piagam PBB.
b. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa.
c. Mengakui persamaan semua bangsa, baik besar maupun kecil.
d. Tidak melakukan campur tangan terhadap urusan dalam negeri
negara lain.
e. Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri,
baik secara sendiri maupun kolektif sesuai Piagam PBB.
f. Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain.
g. Tidak melakukan tindakan atau agresi terhadap keutuhan
wilayah dan kemerdekaan negara lain.
h. Menyelesaikan perselisihan internasionaldengan jalan damai
sesuai Piagam PBB.
i. Memajukan kerja sama untuk kepentingan bersama.
j. Mengormati hukum dan kewajiban internasional.
Isi Dasasila Bandung
3. Peran Indonesia dalam KAA
Indonesia merupakan salah satu pelopor dan
pemrakarsa KAA, dan penyedia tempat
penyelenggaraan KAA. Hal ini merupakan
keberhasilan dari Kabinet Ali Sastroamijoyo.
Keuntungan yang didapatkan Indonesia dari
terselenggaranya KAA:1.Pemerintah Indonesia berhasil mencapai kesepakatan mengenai
masalah RRC dwikewarganegaraan.
2.Republik Indonesia mendapat dukungan dalam perjuangan
pengembalian Irian Barat.
Makna dan arti penting terselenggaranya KAA:a.Merupakan pencetus semangat solidaritas dan kebangkitan Asia
Afrika dalam menggalang persatuan.
b.Mulai dihapuskannya praktik-praktik politik diskriminasi ras oleh
negara-negara maju.
c.Memberikan harapan baru bagi bangsa-bangsa yang sudah
maupun belum merdeka.
d.Diakuinya nilai-nilai Dasasila Bandung oleh negara-negara maju
karena terbukti memiliki kemampuan dalam meredakan ketegangan
dunia.
4. Arti Penting KAA
Hal-hal yang mendorong berdirnya GNB:a. Persamaan nasib bangsa-bangsa yang pernah dijajah.
b. Terjadinya Perang Dingin akibat persaingan antara Blok Barat
dan Blok Timur.
c. Terjadinya krisis Kuba yang mengancam perdamaian dunia.
d. Terselenggaranya pertemuan di Kairo pada tahun 1961
sebagai persiapan KTT I GNB.
Prinsip-Prinsip Gerakan Non Blok:
a. Tidak berpihak dalam persaingan Blok Barat dan Blok Timur.
b. Berpihak terhadap perjuangan antikolonialisme.
c. Menolak ikut serta berbagai bentuk aliansi militer.
d. Menolak aliansi bilateral dengan negara super power.
e. Menolak pendirian basis militer negara super power di
wilayah masing-masing.
C. PERKEMBANGAN GERAKAN NON BLOK (GNB) DAN PERAN INDONESIA
1. Latar Belakang Berdirinya GNB
Hal-hal yang mendorong berdirnya GNB:a. Persamaan nasib bangsa-bangsa yang pernah dijajah.
b. Terjadinya Perang Dingin akibat persaingan antara Blok
Barat dan Blok Timur.
c. Terjadinya krisis Kuba yang mengancam perdamaian dunia.
d. Terselenggaranya pertemuan di Kairo pada tahun 1961
sebagai persiapan KTT I GNB.
Berdirinya GNB dipelopori oleh lima tokoh, yaitu:
a. Presiden Ir. Soekarno (Indonesia)
b. Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia)
c. Presiden Gamal Abdul Nasser (Mesir)
d. Perdana Menteri Jawaharlal Nehru (India)
e. Perdana Menteri Kwame Nkrumah (Ghana)
Prinsip-Prinsip Gerakan Non Blok:a. Tidak berpihak dalam persaingan Blok Barat dan Blok
Timur.
b. Berpihak terhadap perjuangan antikolonialisme.
c. Menolak ikut serta berbagai bentuk aliansi militer.
d. Menolak aliansi bilateral dengan negara super power.
e. Menolak pendirian basis militer negara super power di
wilayah masing-masing.
Tujuan Gerakan Non Blok :
1. Mendukung perjuangan
dekolonisasi
2. Memegang teguh melawan
imperialisme, neokolonialisme,
dan rasialisme
3. Sebagai wadah perjuangan
negara-negara yang
berkembang untuk mencapai
tujuan
4. Mengurangi ketegangan antara
Blok Barat dan Blok Timur
5. Mengadakan penyelesaian
sengketan tanpa
menggunakan kekerasan
Bung Karno sebagai Inspirator Gerakan Non Blok bersama Presiden Kennedy (USA), Nikita Kruschow (Uni Soviet), Chou En Lai (RRC), dan Fidel Castro (Cuba)
Setelah PD II berakhir, muncul dua blok kekuatan, yaitu Blok Barat
dan Blok Timur. Pemimpin Blok Barat yaitu Amerika Serikat yang
beraliran liberal, sedangkan Blok Timur dipimpin Uni Soviet yang
berideologi komunis. Kedua kubu sangatlah berpengaruh pada
ancaman perdamaian, untuk mengatasinya maka dibentuklah GNB.
Pada tahun 1956 Gamal Abdul Nasser (Mesir), Joseph Broz Tito
(Yugoslavia), dan Jawaharlal Nehru (India) mengadakan pertemuan
di Brioni. Di bulan September 1960 mengadakan pertemuan dengan
Ir. Soekarno dan Nkrumah dari Ghana. Kemudian diikuti dengan
pertemuan di Kairo bulan Juni 1961, untuk merumuskan kriteria
negara yang akan diundang dalam KTT GNB I maupun prinsip-
prinsip GNB.
2. Sejarah Berdirinya Gerakan Nonblok
KTT GNB I : Beograd, Yugoslavia tanggal 1 - 6 September
1961
KTT GNB II : Kairo, Mesir tanggal 5 - 10 Oktober 1964
KTT GNB III : Lusaka, Zambia tanggal 8 - 10 September 1970
KTT GNB IV : Aljir, Aljazair tanggal 5 - 9 September 1973
KTT GNB V : Kolombo, Sri Lanka tanggal 16 - 19 September
1976
KTT GNNB VI : Havana, Kuba tanggal 16 - 19 September 1979
KTT GNB VII : New Delhi, India tanggal 7 - 12 Maret 1983
3. Konferensin Tingkat Tinggi GNB
KTT GNB VIII : Harare, Zimbabwe tanggal 1 - 6 September
1986
KTT GNB IX : Beograd, Yugoslavia tanggal 4 - 7 September
1989
KTT GNB X : Jakarta, Indonesia tanggal 1 - 6 September
1992
KTT GNB XI : Kartagena, Kolombia tanggal 16 - 22 Oktober
1995
KTT GNB XII : Durban, Afrika Selatan tanggal 1 - 6 September
1998
KTT GNB XIII : Kuala Lumpur,Malaysia tanggal 20 - 25
Februari 2003
KTT GNB XIV : Havana, Kuba tanggal 1 - 6 September 2006
Pasca Perang Dunia II, kerja sama anggota GNB masih
bersemangat dan saat itu kepemimpinan dipegang
Indonesia yang juga memprakarsai kerja sama di
beberapa bidang, misalnya:
1. Pelatihan tenaga kesehatan dan Keluarga Berencana;
2. Studi banding para petugas pertanian; dan
3. Menghidupkan kembali dialog Utara Selatan untuk
memperingan hutang luar negeri negara berkembang.
4. Perkembangan GNB dan Peran Indonesia
a. Perkembangan GNB
1. Indonesia berperan sebagai pelopor berdirinya GNB. Ir.
Soekarno juga menggagas pembentukan GNB bersama
dengan Jawaharlal Nehru. Indonesia juga aktif dalam
persiapan penyelenggaraan KTT GNB di Beograd.
2. Indonesia menjadi tuan rumah dalam KTT GNB X tahun
1992, dan Soeharto sebagai ketua GNB.
3. Indonesia memprakarsai kerja sama teknis di beberapa
bidang misalnya bidang pertanian dan kependudukan.
4. Indonesia mencetuskan upaya menghidupkan kembali
dialog Utara-Selatan.
b. Peran Indonesia dalam GNB
a. Persamaan letak geografis di kawasan
Asia Tenggara.
b. Persamaan budaya Melayu
Austronesia.
c. Persamaan nasib dalam sejarahnya,
yaitu sama-sama sebagai negara
bekas jajahan bangsa asing.
d. Persamaan kepentingan untuk
menjalin hubungan dan kerja sama di
bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
D. Perkembangan ASEAN dan Peran Indonesia
1. Latar Belakang Berdirinya ASEAN
ASEAN (Association of South East Asian Nations) adalah
organisasi regional di kawasan Asia Tenggara. Anggotanya
berjumalah 10 negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura,
Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar,
Vietnam.
Logo ASEAN
2. Sejarah Berdirinya ASEAN
Menteri luar negeri yang menandatangani Deklarasi
Bangkok:
Adam Malik(Indonesia)
Tun Bdul Razak(Malaysia)
S. Rajaratman(Singapura)
Narsisco Ramos(Filipina)
Thanat Koman(Thailand)
Tujuan ASEAN:
a. Mempercepat pertumbuhan ekonomi dan
sosial budaya.
b. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas
regional.
c. Meningkatkan pengkajian wilayah Asia
Tenggara.
a. Annual Ministreal Meeting (AMM)
b. Standing Committee
c. Komisi-komisi tetap (permanent committee)
d. Komite khusus
a. Komite Kebudayaan dan Penerangan (COCI).
b. Komite Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (COST)
c. Komite Pembangunan Sosial (COSD).
3. Struktur Organisasi ASEAN
Sebelum KTT ASEAN di Bali
3 Komisi ASEAN di Bidang Non-Ekonomi
5 Komisi Khusus ASEAN di Bidang Ekonomi
a. Komite Perdagangan dan Pariwisata (COTT) di
Singapura.
b. Komite Industri Pertambangan dan Energi
(COMT) di Filipina.
c. Komite Keuangan dan Perbankan (COFAB) di
Thailand.
d. Komite Pangan, Pertainian dan Kehutanan
(COFAF) di Indonesia.
e. Komite Transportasi dan Komunikasi (COTAC) di
Malaysia.
4. Bentuk Kerja Sama dalam ASEAN
Lahirnya Deklarasi ZOPFAN (27 November 1971), yang
memberikan penghormatan pada wilayah Asia Tenggara
dan juga SEANWFZ yaitu wilayah Asia Tenggara bebas
senjata nuklir.
1. Tahun 1972 dibentuk Panitia Tetap Sosial Budaya untuk
remaja
2. Pertukaran Seni dan Budaya melalui festival lagu dan
film ASEAN.
3. Pertukaran pelajar dan mahasiswa
4. Pemberantasan buta huruf
Bidang Politik
Bidang Sosial Budaya
1. Ditandatanganinya ASEAN PTA,yaitu
pengaturan dagang preferensial tanggal 24
Februari 1997 di Manila.
2. Dalam bidang industri telah disetujui kerjasama
pembangunan empat buah proyek,yaitu:
a. Proyek pabrik pupuk urea di Indonesia dan
Malaysia
b. Proyek Industri tembaga di Flipina
c. Proyek pabrik mesin diesel di Singapura
d. Proyek pabrik superfosfat di Thailand
Bidang Ekonomi
a. Sebagai pelopor dan ikut
menandatangani Deklarasi Bangkok
untuk mendirikan ASEAN.
b. Indonesia beberapa kali dipercayai
sebagai tempat penyelenggaraan KTT
ASEAN.
c. Indonesia menyempurnakan struktur
organisasi ASEAN di KTT Bali 1976.
d. Memainkan peran yang aktif dalam
penyelesaian masalah di Kamboja.
e. Sekretariat tetap ASEAN ditetapkan di
Jakarta, dan Letnan Jendral Hartono
Dharsono menjadi Sekretaris Jendral
ASEAN yang pertama.
f. Ikut aktif membantu menyelesaikan
masalah Moro di Filipina.
5. Peran Indonesia dalam ASEAN
Letjen Hartono Dharsono
a. KTT ASEAN I tanggal 23 - 24 Februari 1976 di Denpasar, Bali.
b. KTT ASEAN II tanggal 4 - 5 Agustus 1977 di Kuala Lumpur, Malaysia.
c. KTT ASEAN III tanggal 14 - 15 Desember 1987 di Manila, Filipina.
d. KTT ASEAN IV tanggal 27 - 28 Januari 1992 di Singapura.
e. KTT ASEAN V tanggal 14 - 15 Desember 1995 di Bangkok, Thailand.
f. KTT ASEAN VI tanggal 15 - 16 Desember 1998 di Hanoi, Vietnam.
g. KTT ASEAN VII tanggal 5 - 6 November 2001 di Bandai Seri Begawan,
Brunei Darussalam.
h. KTT ASEAN VIII tanggal 4 - 5 November 2002 di Pnom Penh, Kamboja.
i. KTT ASEAN IX tanggal 7 - 8 Oktober 2003 di Bali, Indonesia.
j. KTT ASEAN X tanggal 29 - 30 November 2004 di Vientiane, Laos.
k. KTT ASEAN XI tanggal 12 - 14 November 2005 di Kuala Lumpur,
Malaysia.
l. KTT ASEAN XII tanggal 12 - 14 November 2007 di Cebu, Filipina.
m. KTT ASEAN XIII tanggal 18 - 22 November 2007 di Singapore,
Singapura.
Penyelenggaraan KKT ASEAN