21
MAKALAH MODEL PENDIDIKAN AKHLAK di RA UMMUL HASANAH Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah ilmu ahlak di UIN Sunan Gunung Djati Bandung Dosen : Dr.Hj. Qiqi Yuliati Zakiyah, M.Ag Disusun oleh : Ai Indah Sulastri (1152100003) Elsy Aprinilda (1152100016) Evan Tripurnama (1152100018) Fauzia Azhari (1152100021) Hafidzotul Millah (1152100024) Iis mustika (1152100030) Kamila Nur Fauziah (1152100034) JURUSAN PENDIDIKAN GURU RAUDHATUL ATHFAL FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

makalah hasil observasi model pendidikan akhlak

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: makalah hasil observasi model pendidikan akhlak

MAKALAH

MODEL PENDIDIKAN AKHLAK di RA UMMUL HASANAH

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah ilmu ahlak di UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Dosen : Dr.Hj. Qiqi Yuliati Zakiyah, M.Ag

Disusun oleh :

Ai Indah Sulastri (1152100003)

Elsy Aprinilda (1152100016)

Evan Tripurnama (1152100018)

Fauzia Azhari (1152100021)

Hafidzotul Millah (1152100024)

Iis mustika (1152100030)

Kamila Nur Fauziah (1152100034)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU RAUDHATUL ATHFAL

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN GUDUNG DJATI

BANDUNG

2015/2016

Page 2: makalah hasil observasi model pendidikan akhlak

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas

berkat rahmat petunjuk dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan

pembuatan makalah dengan judul “Model Pendidikan Akhlak” tepat pada

waktunya. Shalawat beserta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi

Muhammad SAW yang merupakan inspirator terbesar dalam segala

keteladanannya beserta keluarganya, sahabat, dan para pengikutnya yang setia

sampai akhir zaman.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur mata

kuliah Ilmu Akhlak yang mana merupakan salah satu mata kuliah utama yang

sangat penting untuk disampaikan kepada mahasiswa karena ini merupakan tolak

ukur di fakultas Tarbiyah dan Keguruan khususnya jurusan PGRA khususnya

penanaman norma dan bertujuan agar pesan moral yang ingin di sampaikan guru

dapat benar-benar sampai dan di pahami oleh anak-anak untuk bekal

kehidupannya di masa depan.

Kami menyadari bahwa makalah yang sederhana ini jauh dari kesempurnaan.

Karena itu, dengan segala kerendahan hati kami memohon kritik dan saran yang

membangun dari semua pihak, terutama Ibu Dosen selaku pembimbing mata

kuliah ini. Dan penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami

dan khususnya menambah wawasan bagi para pembaca.

Bandung, 02 Mei 2016

Penyusun

ii

Page 3: makalah hasil observasi model pendidikan akhlak

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan masalah.........................................................................................2

C. Maksud dan tujuan........................................................................................2

BAB II.....................................................................................................................3

A. Kondisi Objektif RA Ummul Hasanah.........................................................3

B. METODE PENANAMAN AKHLAK..........................................................4

C. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT...................................7

BAB III..................................................................................................................10

A. Simpulan.....................................................................................................10

B. Saran-Saran.................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

iii

Page 4: makalah hasil observasi model pendidikan akhlak

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan ilmu dan teknologi membawa perubahan bagi kehidupan manusia,

sejalan dengan perubahan itu, untuk menghindari ketertinggalan dengan bangsa

lain maka upaya tepat yang harus dilakukan oleh bangsa Indonesia adalah

melakukan pembangunan siaga fisik, mental, material, dan spiritual.

Manusia memiliki sejumlah potensi atau kemampuan yang diberikan Allah

SWT. Abdul Mujib menyebutkan tujuh macam potensi manusia yaitu al-fitrah

(cinta asli), akl (akal) al-Hayyah (daya/tenaga), al-Khuluq (karakter), at-Tabhu

(tabiat), al-Sajiyah (bakat), al-Sifat (sifat-sifat), dan al-Amal (perilaku). Unuk

mengembangkan potensi nya tersebut manusia memerlukan pendidikan.

Pendidikan berusaha untuk menampakan (aktualisasi) potensi-potensi tersebut

yang dimiliki oleh setiap peserta didik (Mujib,2006:43-48).

Nabi Muhammad diutus kemuka bumi ini membawa misi pokok untuk

menyempurnakan akhlak manusia yang mulia . Seperti dalam hadisnya :

“sesungguhnya aku diutus (Allah) untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti)”.

(HR.Bukhori).

Hadis diatas menjelaskan bahwa misi Nabi ini bukan misi yang seerhana,

tetapi misi yang agung dan untuk merealisasikannya diperlukan waktu kurang

lebih 22 tahun. Nabi melakukannya mulai dengan pembenahan akidah masyarakat

Arab, selama 13 tahun , lalu Nabi mengajak untuk menerapkan syariah setelah

akidahnya mantap. Dengan kedua sarana inilah (akidah dan syariah ), nabi dapat

merealisasikan akhlak mulia dikalangan umat islm (Marzuki,2009:13).

1

Page 5: makalah hasil observasi model pendidikan akhlak

Untuk merealisasikan akhlak mulia dalam kehidupan, perlu adanya suatu

pembinaan yang secara terus menerus dilakukan. Tidak hanya dalam ruang

lingkup keluarga saja namun sekolah pun ikut terlibat didalamnya. pada anak usia

dini inilah sangat tept dilakukan pembinaan dan penanaman akhlak mulia sebagai

bekal yang akan mereka bawa untuk membangun suatu bangsa yang berakhlak

mulia.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana kondisi objektif RA Ummul Hasanah ?

2. Bagaimana metode penanaman akhlak di RA Ummul Hasanah ?

3. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam penanaman akhlak di RA

Ummul Hasanah ?

C. Maksud dan tujuan

1. Untuk mengetahui kondisi objektif RA Ummul Hasanah.

2. Untuk memahami metode penanaman akhlak di RA Ummul Hasanah.

3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam penanaman

akhlak di RA Ummul Hasanah.

.

2

Page 6: makalah hasil observasi model pendidikan akhlak

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kondisi Objektif RA Ummul Hasanah

Raudhatul Athfaal adalah sebuah lembaga sekolah formal yang berada di

bawah Sekolah Dasar, atau disebut juga lembaga formal pra sekolah dasar. Pada

lembaga pendidikan RA ini anak dibina dan dididik untuk menumbuhkan dasar-

dasar pendidikan pada tahap pengenalan alam kepribadian anak dan terbentuknya

pengenalan dalam kepribadian anak dan terbentuknya nilai pendidikan yang baik,

serta mulai terbina sikap positif terhadap agama. Anak pada usia RA menyerap

nilai-nilai materi pelajaran melalui pengalaman yang dilalui, baik melalui

penglihatan, pendengaran, perlakuan yang diterimanya maupun latihan yang

diberikan kepada anak.

Sedangkan Raudhatul Athfaal Ummul Hasanah adalah lembaga

pendidikan Raudhatul Athfaal yang terletak di komplek Masjid Ummul Hasanah

yang berada di Desa Rahayu Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung.

RA Ummul Hasanah ini menggunakan metode pendekatan bermain dan

pembiasaan islami. Pendekatan bermain dan pembiasaan Islami yang dimaksud

disini adalah menanamkan dan memasukkan nilai-nilai ajaran islam kedalam

sebuah permainan, sehingga anak akan terbiasa melakukan ajaran islam dengan

sendirinya, seperti membaca do’a sehari-hari dalam setiap melakukan sesuatu, lari

syahadat, tepuk Islam, tepuk Anak Sholeh, dan sebagainya. Adapun yang

dijadikan obyek penelitian adalah anak usia pra sekolah pada tahun ajaran

2015/2016.

3

Page 7: makalah hasil observasi model pendidikan akhlak

Adapun tujuan dari observasi ini adalah suatu penelitian yang ingin

mengetahui proses dari penanaman nilai-nilai ajaran Islam, pendidikan karakter

yang meliputi keimanan, ibadah dan akhlak yang dilakukan dengan sadar,

terencana dan bertanggung jawab dalam rangka membimbing dan melatih anak-

anak usia 5-6 tahun pada kehidupan beragama dengan pendekatan bermain dan

pembiasaan Islami yang dilakukan oleh RA Ummul Hasanah Desa Rahayu

Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung tahun ajaran 2015/2016.

B. METODE PENANAMAN AKHLAK

Untuk mewujudkan akhlak mulia tersebut dibutuhkan metode pembinaan

akhlak yang sejalan dengan semua keperluan atau kebutuhan manusia berdasarkan

al-Qurán dan al Sunnah berupa metode-metode terbaik yang telah membina

diri,mempertinggi semangat dan membuka hatimanusi pada petunjuk Ilāhi dan

pada peradaban Islam. Metode tersebut diantaranya. Memberi pelajaran atau

nasihat, membiasaakan akhlak yang baik, memilih teman yang baik, memberi

pahala dan sanksi, serta memberi keteladanan yang baik (Sa’aduddin, 2006: 61).

Terdapat sejumlah ciri yang menunjukkan akhlak mulia menurut Dr Iman Abdul

Mukmin Sa’addudin dalam bukunya Meneladani Akhlak Nabi (2006). Ciri itu

beriringan dengan semangat Islam dan semangat bimbingannya. Ciri tersebut

adalah bersifat universal, selalu relevan, bertanggung jawab secara kolektif, dan

setiap perbuatan ada ganjarannya.

Akhlak mulia dan terpuji ditandai dengan sejumlah ciri dari segi prinsip,

sumber, tujuan, isi, dan kaidahnya. Islam memang menciptakan kaidah tersendiri

dalam membina umatnya berdasarkan asas yang dapat memelihara eksistensi

mereka dan dapat mencapai keseimbangan antarsemua unsure kekuatan. Yaitu

dengan tidak memusnahkan salah satu unsure kekuatan mereka, tetapi bagaimana

agar masing-masing unsure itu dapat bekerja secara harmonis tanpa ada yang

dirugikan (Sa’aduddin, 2006: 99).

Terdapat sejumlah ciri yang menunjukkan akhlak mulia menurut Dr Iman

Abdul Mukmin Sa’addudin dalam bukunya Meneladani Akhlak Nabi (2006). Ciri

itu beriringan dengan semangat Islam dan semangat bimbingannya. Ciri tersebut 4

Page 8: makalah hasil observasi model pendidikan akhlak

yaitu bersifat universal, selalu relevan, rasional, bertanggung jawab secara

kolektif, dan setiap perbuatan ada ganjarannya. Akhlak dalam penelitian ini

dispesifikasikan menjadi tiga yaitu akhlak kepada Allah, akhlak kepada diri

sendiri, dan akhlak kepada orang lain.

Proses edukatif dapat berlangsung secara efektif dan efisien dalam

mencapai tujuan disamping dibutuhkan materi yang tepat, juga dibutuhkan

metode yang tepat pula. Dalam melaksanakan pendidikan agama ,dalam hal ini

penanaman nilai-nilai moral dan akhlak pada anak, metode merupakan faktor

yang sangat penting. Hal ini disebabkan karena metode sangat berpengaruh

terhadap keberhasilan proses penanaman nilai, disamping itu metode juga

merupakan jalan bagi pembimbing untuk menyampaikan materi yang ada.

Menurut Nasikh Ulwan, ada beberapa metode yang dapat digunakan

dalam penanaman nilai-nilai keagamaan pada anak yaitu:

a)      Metode Keteladanan

b)      Metode Adat Kebiasaan

c)      Metode Nasihat

d)     Metode Pengawasan

e)      Metode Hukuman

Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh metode-metode di atas maka

penulis akan menjelaskan, sebagai berikut:

a)      Metode Keteladanan

Menurut Nasikh Ulwan, keteladanan adalah metode yang influentif dan

metode yang paling meyakinkan keberhasilannya dalam mempersiapkan dan

membentuk anak dalam moral, spiritual dan sosial. Hal ini disebabkan karena

keteladanan merupakan contoh konkrit yang terbaik dalam pandangan anak yang

akan ditiru dalam tindak tanduknya dan tata santunnya disadari atau tidak bahkan

akan tercetak dalam jiwa dan perasaannya suatu gambar pendidikan tersebut baik

ucapan maupun perbuatan, materi maupun spiritualnya, diketahui maupun tidak

diketahui.

5

Page 9: makalah hasil observasi model pendidikan akhlak

Sedangkan menurut K.H. Abdurrahman Wahid, keteladanan merupakan

katakunci dari kerja mengembangkan keagamaan dalam dirianak. Keimanan anak

merupakan sesuatu yang tumbuh nyata, walaupun dalam bentuk dan cakupan yang

sederhana dari apa yang diajarkan.

b)      Metode Adat Kebiasaan

Metode ini merupakan metode yang digunakan pendidik dalam

menanamkan nilai-nilai keagamaan pada anak untuk melakukan pembiasaan

Islami dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Ihya Ulumuddin, al-Ghazali

berpendapat bahwa, pembiasaan anak dengan sifat baik atau buruk serta kaitannya

dengan fitrah (kesucian) sebagai berikut: “Bayi itu merupakan amanat disisi kedua

orang tuanya, hati dan jiwanya suci,jika ia dibiasakan dengan kejahatan atau

dibiarkan seperti hewan liar, maka ia akan celaka. Memeliharanya ialah dengan

jalan mendidiknya dan mengajarkannya adanya akhlak yang baik. Dalam hal ini ,

Ibnu Sina juga berpesan: “Carikanlah tempat belajar anak yang berperilaku cakap

dan sopan,serta mempunyai kesamaan akan lebih mudah meniru dan mengambil

contoh.

Berdasarkan hal di atas, maka hendaknya setiap pendidik menyadari

bahwa dalam pembinaan pribadi anak sangat diperlukan pembiasaan dan latihan

yang cocok dengan perkembangan jiwanya. Karena dengan demikian akan

membentuk sikap tertentu pada anak yang lambat laun sikap itu akan nampak

jelas dan kuat menjadi sebagian dari kepribadiannya.

c)      Metode Nasihat

Metode nasihat merupakan metode yang efektif dalam menanamkan nilai-

nilai keagamaan pada anak tentang konsep Tuhan, membimbingnya untuk

melakukan ibadah kepada Allah SWT. Dalam al-Qur’an banyak ditemukan ayat-

ayat yang menggunakan metode ini untuk menenemkan nilai-nilai agama seperti

pada surat Luqman ayat 13 di bawah ini:

عظيم لظلم رك الش إن بالله التشرك يابني يعظه وهو البنه لقمان وإذقالArtinya: “Dan ingatlah ketika Luqman berkata pada anaknya diwaktu ia

memberi pelajaran kepadanya. “hai anakku, janganlah kamu

6

Page 10: makalah hasil observasi model pendidikan akhlak

mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah

benar-benar kezaliman yang besar.

Dengan demikian pendidik hendaklah lebih memahami hakekat dan

metode al-Qur’an dalam upaya memberi nasehat, petunjuk dalam menanamkan

nilai-nilai agama pada anak-anak sehingga mereka menjadi anak-anak yang baik,

berakidah, berakhlak, berpikir dan berwawasan matang.

d)     Metode Pengawasan

Pengawasan anak dilakukan dengan cara memperhatikan terus menerus

perkembangan mereka mengenai aspek-aspek pengetahuan dan sikap (tindak

tanduk dan perbuatan). Menurut Nasikh Ulwan maksud pendidikan yang disertai

pengawasan yaitu mendampingi anak dalam upaya membentuk akidah, moral dan

mengawasinya secara psikis dan sosialnya serta menanyakan secara terus menerus

tentang keadaannya baik dalam hal jasmani maupun dalam hal belajarnya.

Faktor lingkungan atau situasi lingkungan akan mempengaruhi proses

hasil pendidikan. Beberapa ahli pendidikan membagi mileu (lingkungan) menjadi

3 bagian, yaitu:

a). Lingkungan keluarga

b). Lingkungan sekolah

c). Lingkungan masyarakat.

Situasi lingkungan ini meliputi lingkungan fisik, lingkungan teknis dan

lingkungan sosiokultural. Oleh karena itu dalam proses menanamkan nilai-nilai

keagamaan pada anak dibutuhkan lingkungan fisik yang sehat, dinamis dan

suasana ceria sehingga anak selalu mempunyai semangat yang tinggi dalam

belajar.

7

Page 11: makalah hasil observasi model pendidikan akhlak

C. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT

Faktor pendukung pelaksanaan peran guru dalam membimbing moral anak

di RA Ummul Hasanah antara lain: Latar belakang guru yang sesuai dengan

pendidikan, kesadaran akan tanggung jawab kepada Allah SWT, kecintaan

terhadap anak-anak, mengadakan pertemuan guru, Sarana prasarana yang

mencukupi, mengadakan out bond, buku-buku perpustakaan yang lengkap, dan

dukungan dari kepala sekolah berupa program-program unggulan yang dibuat dan

dilaksanakan di RA Ummul Hasanah.

Sedangkan yang menjadi hambatannya yaitu: penguasaan kelas,

keterbatasan variasi suara guru yang menyebabkan kejenuhan bagi anak-anak, dan

kurang disiplin guru dalam memantau perkembangan anak didik melalui buku

catatan (anekdot). Hambatan berasal dari orang tua anak, pola asuh orang tua yang

berbeda-beda, seperti: orang tua terlalu sibuk, orang tua yang terlalu memanjakan

anak, orang tua yang tidak mematuhi tata tertib, dan orang tua yang tidak

memahami perkembangan anaknya di sekolah. hambatan berasal dari anak didik

sendiri, anak didik yang terbiasa dimanjakan orang tua akan merasa kasih

sayangnya terbagi dengan teman-teman yang lain, anak didik yang mempunyai

watak keras, malas mengerjakan tugas, sehingga selalu mencari perhatian dengan

berbagai macam cara termasuk mengancam membolos sekolah.

8

Page 12: makalah hasil observasi model pendidikan akhlak

BAB III

PENUTUP

A. SimpulanSetelah melakukan penelitian dan analisis dari peranan guru dalam

membimbing moral anak di RA Ummul Hasanah. Penulis penyimpulkan dari

rumusan masalah penelitian, sebagai berikut:

1. Peranan guru yang terdapat di RA Ummul Hasanah adalah: Peran guru

sebagai ahli instruksional, Peran guru sebagai motivator, Peran guru

sebagai model dan peran guru sebagai pengarah.

2. Faktor pendukung pelaksanaan peran guru dalam membimbing moral anak

di RA Ummul Hasanah antara lain: Latar belakang guru yang sesuai

dengan pendidikan, kesadaran akan tanggung jawab kepada Allah SWT,

kecintaan terhadap anak-anak, mengadakan pertemuan guru, Sarana

prasarana yang mencukupi, mengadakan outbond, buku-buku

perpustakaan yang lengkap, dan dukungan dari kepala sekolah berupa

program-program unggulan yang dibuat dan dilaksanakan di RA Ummul

Hasanah.

3. Sedangkan yang menjadi hambatannya yaitu: penguasaan kelas,

keterbatasan variasi suara guru yang menyebabkan kejenuhan bagi anak-

anak, dan kurang disiplin guru dalam memantau perkembangan anak didik

melalui buku catatan (anekdot). Hambatan berasal dari orang tua anak,

pola asuh orang tua yang berbeda-beda, seperti: orang tua terlalu sibuk,

orang tua yang terlalu memanjakan anak, orang tua yang tidak mematuhi

tata tertib, dan orang tua yang tidak memahami perkembangan anaknya di

sekolah. hambatan berasal dari anak didik sendiri, anak didik yang

terbiasa dimanjakan orang tua akan merasa kasih sayangnya terbagi

dengan teman-teman yang lain, anak didik yang mempunyai watak keras,

malas mengerjakan tugas, sehingga selalu mencari perhatian dengan

berbagai macam cara termasuk mengancam membolos sekolah.

10

Page 13: makalah hasil observasi model pendidikan akhlak

B. Saran-SaranSetelah melihat peranan guru dalam membimbing moral anak di RA

Ummul Hasanah, hal-hal yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan peranan

guru dalam membimbing moral anak usia dini adalah:

1. Pendidik hendaknya lebih dapat mengkondisikan kelas senyaman mungkin

sehingga tidak ada anak yang lepas dari perhatian guru.

2. Sebaiknya ketika di dalam kelas perhatian guru tidak tertuju kepada satu

kelompok saja melainkan kepada seluruh kelas.

3. Intonasi suara guru yang variatif dan lebih lantang, supaya perhatian anak

tidak terpecah dan anak lebih tertarik mendengarkan guru karena dianggap

lebih menarik.

4. Hendaknya guru selalu mencatat perkembangan anak kedalam buku

anekdot agar tidak salah dalam mengambil tindakan.

5. Ada perwakilan dari sekolah yang mengkomunikasikan kepada orang tua

tentang perkembangan anaknya dan mengambil tindakan yang tegas

kepada orang tua yang tidak mematuhi tata tertib sekolah. Misalnya

melaksanakan pertemuan wali murid secara rutin sesuai waktu yang telah

dijadwal. Adapun yang perlu disampaikan adalah: orang tua disarankan

untuk tidak terlalu memanjakananaknya, orang tua diminta lebih

memberikan perhatian kepada anak.

6. Memberikan tindakan yang tegas dan tepat seperti memberikan hukuman

kepada anak yang tidak mengerjakan tugas, serta tidak selalu menuruti

permintaan anak yang melebihi batas.

Page 14: makalah hasil observasi model pendidikan akhlak

DAFTAR PUSTAKA

Al-Ghazali, I. (1995).Teosofia al-Qur'an. Surabaya: Risalah Gusti.

Arikunto, S. (2005).Manajemen Pendidikan.Jakarta: Rineka Cipta.

Marzuki. (2009).Prinsip Dasar Akhlak Mulia.Yogyakarta: Debut Wahana Press.

Moleong, L. (2010).Metodologi Penelitian Kualitataif.Bandung: PT.Remaja RosdaKarya.

Sa'aduddin, I. A. (2006).Meneladani Akhlak Nabi.Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sinaga, Z. A. (2004).Pengantar Studi Akhlak.Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Soehartono, D. I. (2008).Metode Penelitian Sosial.Bandung: Remaja Rosda Karya.

11