17
MAKALAH MOBILE LEARNING Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi Dosen Pengampu Dr. Cepi Riyana, M. Pd. Disusun Oleh: Alvina Fatma Lestari (1200295) Shylvia Desty Gazella (1200349) Wafiqa Raffa Abqari (1202606) Yusni Eka Lestari (1204919) Kelas 5A-Matematika PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014

Makalah mobile-learning

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah mobile-learning

MAKALAH

MOBILE LEARNING

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Dasar Teknologi Informasi dan

Komunikasi

Dosen Pengampu

Dr. Cepi Riyana, M. Pd.

Disusun Oleh:

Alvina Fatma Lestari (1200295)

Shylvia Desty Gazella (1200349)

Wafiqa Raffa Abqari (1202606)

Yusni Eka Lestari (1204919)

Kelas

5A-Matematika

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

Page 2: Makalah mobile-learning

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayah

serta karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Mobile Learning”

tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Dasar Teknologi

Informasi dan Komunikasi.

Dalam makalah ini kami mencoba membahas mengenai konsep dan pengertian Mobile

Learning, sejarah perkembangan Mobile Learning, karakteristik Mobile Learning, fungsi dan

manfaat Mobile Learning, kelebihan dan kekurangan Mobile Learning, serta implementasi Mobile

Learning dalam pembelajaran di sekolah (mulai dari cara pembuatan/pengembangan, cara

penggunaan, hingga penerapan Mobile Learning dalam proses pembelajaran di kelas).

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut membantu dan

mendukung dalam proses penyusunan makalah ini. Terutama kepada Bapak Dr. Cepi Riyana, M.

Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi yang telah

membimbing kami dalam penyusunan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan yang telah turut

membantu dan mendukung dalam proses penyusunan makalah ini baik dari segi ilmu, materi

ataupun yang lainnya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik

dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaan

makalah ini untuk kedepannya. Semoga Allah meridhai dan membalas semua kebaikan serta usaha

kita. Aamiin.

Bandung, Desember 2014

Penyusun

Page 3: Makalah mobile-learning

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini, perkembangan teknologi yang sangat pesat telah mempengaruhi sistem

pembelajaran di sekolah, baik sekolah tingkatan dasar, sekolah menengah, hingga perguruan

tinggi. Pesatnya kemajuan teknologi menjadikan implementasi ICT/TIK (Teknologi Informasi

dan Komunikasi) di sekolah dianggap menjadi suatu keharusan. Implementasi ICT/TIK di

sekolah dinilai dapat menjadi salah satu indicator dari kemajuan/keberhasilan sekolah

tersebut. Selain itu, implementasi ICT/TIK juga dinilai dapat membantu para pendidik dalam

menyampaikan materi pembelajaran sehingga mempermudah peserta didik dalam

menerima materi yang disampaikannya. Mengingat hal tersebut, maka para pendidik sudah

seharusnya “melek” terhadap teknologi.

Pembelajaran dengan berbasis internet dewasa ini telah menjadi tren di setiap

instansi pendidikan. Pembelajaran berbasis internet ini dikenal dengan istilah online

learning. Untuk menerapkan proses pembelajaran dengan sistem online learning tentu

diperlukan suatu media elektronik yang akan mendukung penggunaan online learning

tersebut. Pembelajaran dengan penggunaan media elektronik seperti komputer dan berbasis

pada online learning dikenal dengan istilah Electronic Learning (E-Learning).

Dewasa ini, sistem pembelajaran E-Learning dikembangkan menjadi sistem

pembelajaran Mobile Learning (M-Learning). Dalam sistem pembelajaran M-Learning

ditekankan pada penggunaan perangkat media portable seperti handphone, smartphone, PC

Tablet, IPhone, dan perangkat media portable bergerak lainnya yang dapat dengan mudah

dibawa kemana saja. Sistem pembelajaran dengan menggunakan M-Learning yang masih

terbilang baru, membuat kami untuk mengkaji lebih lanjut mengenai penerapan sistem

pembelajaran M-Learning.

Page 4: Makalah mobile-learning

B. Rumusan Makalah

1. Apakah yang dimaksud dengan Mobile Learning?

2. Bagaimanakah sejarah perkembangan Mobile Learning?

3. Bagaimanakah karakteristik Mobile Learning?

4. Bagaimanakah fungsi dan manfaat dari Mobile Learning?

5. Apakah kelebihan dan kekurangan dari Mobile Learning?

6. Bagaimanakah penerapan Mobile Learning di sekolah?

C. Tujuan Penulisan Makalah

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk:

1. Mengetahui konsep dan pengertian Mobile Learning

2. Mengetahui sejarah perkembangan Mobile Learning

3. Mengetahui karakteristik Mobile Learning

4. Mengetahui fungsi dan manfaat Mobile Learning

5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Mobile Learning

6. Mengetahui cara penerapan Mobile Learning di sekolah (mulai dari cara

pembuatan/pengembangan, cara penggunaan, hingga penerapan Mobile

Learning dalam proses pembelajaran di kelas)

Page 5: Makalah mobile-learning

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Istilah M-Learning

Mobile learning didefinisikan oleh Clark Quinn [Quinn 2000] sebagai : The

intersection of mobile computing and e-learning: accessible resources wherever you are,

strong search capabilities, rich interaction, powerful support for effective learning, and

performance-based assessment. ELearning independent of location in time or space.

Berdasarkan definisi tersebut maka mobile learning merupakan model pembelajaran yang

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Pada konsep pembelajaran tersebut

mobile learning membawa manfaat ketersediaan materi ajar yang dapat di akses setiap saat

dan visualisasi materi yang menarik. Hal penting yang perlu di perhatikan bahwa tidak setiap

materi pengajaran cocok memanfaatkan mobile learning.

Istilah mobile learning (m-Learning) mengacu kepada penggunaan perangkat/divais

teknologi informasi (TI) genggam dan bergerak, seperti PDA, telepon genggam, Laptop dan

tablet PC, dalam pengajaran dan pembelajaran. Mobile Learning (m-Learning)merupakan

bagian dari electronic learning (e-Learning) sehingga, dengan sendirinya, juga merupakan

bagian dari distance learning (d-Learning)

Beberapa kemampuan penting yang harus disediakan oleh perangkat pembelajaran

m-Learning adalah adanya kemampuan untuk terkoneksi ke peralatan lain (terutama

komputer), kemampuan menyajikan informasi pembelajaran dan kemampuan untuk

merealisasikan komunikasi bilateral antara pengajar dan pembelajar. M-Learning adalah

pembelajaran yang unik karena pembelajar dapat mengakses materi pembelajaran, arahan

dan aplikasi yang berkaitan dengan pembelajaran, kapan-pun dan dimana-pun. Hal ini akan

meningkatkan perhatian pada materi pembelajaran, membuat pembelajaran menjadi

pervasif, dan dapat mendorong motivasi pembelajar kepada pembelajaran sepanjang hayat

(lifelong learning). Selain itu, dibandingkan pembelajaran konvensional, m-Learning

Page 6: Makalah mobile-learning

memungkinkan adanya lebih banyak kesempatan untuk kolaborasi secara ad hoc dan

berinteraksi secara informal diantara pembelajar.

Mobile learning merupakan paradigma baru dalam dunia pembelajaran. Model

pembelajaran ini muncul untuk merespon perkembangan dunia teknologi informasi dan

komunikasi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi bergerak, yang sangat pesat

belakangan ini. Selain itu tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini, divais komunikasi bergerak

adalah salah satu perangkat yang lekat dengan kehidupan sehari-hari aktor pembelajaran

seperti pengajar dan siswa. Aplikasi mobile lerning saat ini masih berada dalam tahap

pengembangan dan dikaji oleh para pakar.

B. Sejarah dan Perkembangan

E-Learning atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh

universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis

komputer (computer-assisted instruction ) dan komputer bernama PLATO. Sejak itu,

perkembangan E-learning dari masa ke masa adalah sebagai berikut:

1. Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi e-

learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi

materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan Audio) dalam format mov,

mpeg-1, atau avi.

2. Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT

muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara massal.

3. Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan

teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan

akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan

mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS.

Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi

masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk

standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT

Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.

Page 7: Makalah mobile-learning

4. Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju

aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar

(learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan

situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan

perpaduan multimedia , video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai

pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil.

C. Karakteristik Mobile Learning

Mobile Learning memiliki karakteristik, diantaranya yaitu sebagai berikut :

• Mobile learning cenderung menggunakan perangkat mobile atau media portable seperti

handphone, smartphone, I-Phone, PC Tablet untuk mengakses sistem pembelajaran

online

• Memanfaatkan perangkat dan teknologi komunikasi bergerak

• Praktis di bawa kemanapun, sehingga mobile learning memiliki ketertarikan tersendiri

• Dengan mobile yang terkoneksi dengan internet, maka pengguna dapat menjelajah

“dunia” termasuk dalam mencari bahan ajar yang mendukung kegiatan proses

pembelajaran

• Peran guru adalah jembatan penghubung, pendukung atau fasilitator, atau untuk

memberikan bimbingan dalam belajar

• Ketersediaan materi ajar yang dapat di akses setiap saat dan visualisasi materi yang

menarik

• Penggunaan mobile learning tidak terbatas pada ruang dan waktu

Menurut Soekawarti (2003) karakteristik dari mobile learning antara lain adalah:

• Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; antara pendidik dan peserta didik, antar peserta

didik sendiri, atau antar pendidik-pendidik, dapat berkomunikasi dengan relatif mudah

dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler;

• Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials) yang disimpan di

dalam ponsel atau komputer sehingga dapat diakses oleh pendidik dan peserta didik

kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya; dan

Page 8: Makalah mobile-learning

• Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang

berkaitan dengan administrasi pendidikan yang dapat dilihat setiap saat di ponsel atau

komputer.

Mobile learning merupakan istilah lain dari e-learning yang digunakan dalam dunia

tren terbaru saat ini. Mobile learning merupakan bagian atau bentuk lain dari e-learning.

Penggunaan perangkat mobile atau media portable dalam mobile learning menjadikan e-

learning ke dalam bentuk yang lebih praktis. E-learning cenderung menggunakan Personal

Computer (PC) dan internet sebagai media utamanya, sedangkan mobile learning cenderung

menggunakan perangkat mobile seperti handphone, smartphone, I-Phone, PC Tablet, dan

sebagainya. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di dalam dunia pendidikan

terus berkembang dalam berbagai strategi dan pola, yang pada dasarnya dapat

dikelompokkan ke dalam sistem e-learning sebagai bentuk pembelajaran yang

memanfaatkan perangkat elektronik dan media digital, maupun mobile learning (m-learning)

sebagai bentuk pembelajaran yang khusus memanfaatkan perangkat dan teknologi

komunikasi bergerak.

Mobile learning dapat dikelompokkan dalam beberapa klasifikasi berdasarkan indikator-

indikator sebagai berikut (Georgiev, 2005):

• Jenis mobile device yang didukung: notebook, Tablet PC, PDA, smartphone, atau

telepon seluler

• Jenis komunikasi nirkabel yang digunakan untuk mengakses bahan pembelajaran dan

informasi administratif: GPRS, GSM, IEEE 802.11, Bluetooth, IrDA

• Dukungan edukasi secara sinkron dan/atau asinkron, apakah pengguna dapat

berkomunikasi secara sinkron (chat, komunikasi suara) atau asinkron (e-mail, SMS)

dengan pengajar

• Dukungan terhadap standar e-learning

• Ketersediaan terhadap koneksi internet yang permanen antara sistem mobile learning

dengan pengguna

• Lokasi pengguna

• Akses ke materi pembelajaran dan/atau layanan administrative

Page 9: Makalah mobile-learning

D. Fungsi dan Manfaat E-Learning

Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di dalam dunia pendidikan terus

berkembang dalam berbagai strategi dan pola, yang pada dasarnya dapat dikelompokkan ke

dalam sistem e-Learning sebagai bentuk pembelajaran yang memanfaatkan perangkat

elektronik dan media digital, maupun mobile learning (m-learning) sebagai bentuk

pembelajaran yang khusus memanfaatkan perangkat dan teknologi komunikasi

bergerak.Tingkat penetrasi perangkat bergerak yang sangat tinggi, tingkat penggunaan yang

relatif mudah, dan harga perangkat yang semakin terjangkau, dibanding perangkat

komputer personal, merupakan faktor pendorong yang semakin memperluas kesempatan

penggunaan atau penerapan mobile learning sebagai sebuah kecenderungan baru dalam

belajar, yangmembentuk paradigma mampu meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses

dan hasil belajar peserta didik di Indonesia.

1. Jaringan dari M-Learning

Program mobile learning yang

dimaksud dalam tulisan ini adalah

program media pembelajaran berbasis

ponsel/HP/mobile yang terdapat pada

situs m-edukasi.net. Penggunaan

teknologi informasi dan komunikasi di

dalam dunia pendidikan terus

berkembang dalam berbagai strategi dan pola, yang pada dasarnya dapat dikelompokkan ke

dalam sistem e-Learning sebagai bentuk pembelajaran yang memanfaatkan perangkat

elektronik dan media digital, maupun mobile learning (m-learning) sebagai bentuk

pembelajaran yang khusus memanfaatkan perangkat dan teknologi komunikasi bergerak.

Tingkat penetrasi perangkat bergerak yang sangat tinggi, tingkat penggunaan yang relatif

mudah, dan harga perangkat yang semakin terjangkau, dibanding perangkat computer

Page 10: Makalah mobile-learning

personal, merupakan faktor pendorong yang semakin memperluas kesempatan penggunaan

atau penerapan mobile learning sebagai sebuah kecenderungan baru dalam pendidikan.

2. Cara kerja dari M-learning

E. FUNGSI DAN MANFAAT M LEARNING

Terdapat tiga fungsi Mobile Learning dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas

(classroom instruction), yaitu sebagai suplement (tambahan) yang sifatnya pilihan (opsional),

pelengkap (komplemen), atau pengganti (substitusi).

1. Suplemen (tambahan)

Mobile Learning berfungsi sebagai suplement (tambahan), yaitu: peserta didik

mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi Mobile Learning atau

tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses

materi Mobile Learning. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya

tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.

2. Komplemen (pelengkap)

Mobile Learning berfungsi sebMobile Learning berfungsi sebagai komplemen

(pelengkap), yaitu: materinya diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang

Page 11: Makalah mobile-learning

diterima peserta didik di dalam kelas. Di sini berarti materi Mobile Learning diprogramkan

untuk menjadi materi reinforcement (penguatan) atau remedial bagi peserta didik di dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional.

3. Substitusi (pengganti)

Beberapa perguruan tinggi di negara-negara maju memberikan beberapa alternative

model kegiatan pembelajaran kepada para peserta didik /siswanya. Tujuannya agar para

peserta didik dapat secara fleksibel mengelola kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu

dan aktifitas sehari-hari peserta didik. Ada tiga alternative model kegiatan pembelajaran

yang dapat dipilih peserta didik, yaitu:

1) Sepenuhnya secara tatap muka (konvensional)

2) Sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet

3) Sepenuhnya melalui internet.

Mobile Learning juga mempermudah interaksi antara peserta didik dengan materi

pelajaran. Demikian juga interaksi antara peserta didik dengan pendidik/instruktur maupun

antara sesama peserta didik dapat saling berbagi informasi atau pendapat mengenai berbagi

hal yang menyangkut pelajaran ataupun kebutuhan pengembangan diri peserta

didik.Pendidik/instruktur dapat menempatkan bahan-bahan belajar dan tugas-tugas yang

harus dikerjakan oleh peserta didik di tempat tertentu di dalam websites untuk diakses oleh

para peserta didik. Sesuai dengan kebutuhan, pendidik/instruktur dapat pula memberikan

kesempatan pada peserta didik untuk mengakses bahan belajar tertentu maupun soal-soal

ujian yang hanya dapat diakses oleh peserta didik sekali saja dan dalam rentangan waktu

tertentu.

F. Kelebihan dan Kekurangan M-learning

Beberapa kelebihan m-learning dibandingkan dengan pembelajaran lain adalah :

1. Dapat digunakan dimanapun dan kapanpun.

2. Kebanyakan device bergerak memiliki harga yang relatif lebih murah dibanding harga PC

desktop.

3. Ukuran perangkat yang kecil dan ringan daripada PC desktop.

Page 12: Makalah mobile-learning

4. Diperkirakan dapat mengikutsertakan lebih banyak pebelajar karena m- learning

memanfaatkan teknologi yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

M-learning memiliki keterbatasan-keterbatasan terutama dari sisi perangkat/media

belajarnya. Keterbatasan perangkat bergerak antara lain sebagai berikut :

1. Kemampuan prosesor

2. Kapasitas memori

3. Layar tampilan

4. Catu daya

5. Perangkat I/O

Kekurangan m-learning sendiri sebenarnya lambat laun akan dapat teratasi khususnya

dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Kecepatan prosesor pada device

semakin lama semakin baik, sedangkan kapasitas memori, terutama memori eksternal, saat

ini semakin besar dan murah.

Layar tampilan yang relatif kecil akan dapat teratasi dengan adanya kemampuan

device untuk menampilkan tampilan keluaran ke TV maupun ke proyektor. Masalah media

input/output yang terbatas (hanya terdiri beberapa tombol) akan teratasi dengan adanya

teknologi layar sentuh (touchscreen) maupun virtual keyboard. Keterbatasan dalam

ketersediaan catu daya akan dapat teratasi dengan pemanfaatan sumber daya alternatif

yang praktis, mudah didapat dan mudah dibawa, seperti baterai cair, tenaga gerak manusia,

tenaga matahari dan lain-lain.

Konten pembelajaran dalam m-learning memiliki jenis bermacam-macam. Konten

sangat terkait dengan kemampuan device untuk menampilkan atau menjalankannya.

Keragaman jenis konten ini mengharuskan pengembang untuk membuat konten-konten

yang tepat dan sesuai dengan karakteristik device maupun pengguna.

Kebanyakan device saat ini telah mendukung penggunaan teks. Hampir semua telepon

seluler yang beredar saat ini telah mendukung penggunaan SMS. Kebutuhan memori yang

relatif kecil memuat konten berbasis teks lebih mudah diimplementasikan. Namun,

keterbatasan jumlah karakter yang dapat ditampilkan harus menjadi pertimbangan dalam

menampilkan konten pembelajaran sehingga perlu strategi khusus agar konten

Page 13: Makalah mobile-learning

pembelajaran dapat disampaikan secara tepat dan efektif meskipun dengan keterbatasan

ini. Salah satu contoh aplikasi pembelajaran berbasis teks/SMS adalah Study TXT yang

dikembangkan di salah satu Universitas di Selandia baru.

Device bergerak yang ada sekarang telah banyak mendukung pemakaian gambar.

Kualitas gambar yang dapat ditampilkan dapat beragam dari tipe monokrom sampai gambar

berwarna berkualitas tinggi tergantung kemampuan device. File gambar yang didukung oleh

device umumnya bertipe PNG, GIF, JPG. Penggunaan gambar sebagai konten pembelajaran

biasanya digabungkan dengan konten lain, misalnya teks.

Banyak perangkat bergerak saat ini telah mendukung penggunaan audio. Beberapa

tipe file yang biasanya digunakan di lingkungan device bergerak antara lain rm, mp3, amr

dan lain-lain. Oleh karena file audio biasanya memiliki ukuran yang cukup besar,

menyebabkan file audio tersebut harus diolah terlebih dahulu sehingga dapat digunakan di

lingkungan device bergerak yang memiliki kapasitas memori yang relatif kecil.

Meski dalam kualitas dan ukuran yang terbatas, beberapa tipe device bergerak telah

mampu memainkan file video. Format file yang didukung oleh device bergerak antara lain

adalah 3gp, MPEG, MP4, dan lain-lain. Sama seperti file audio, kebanyakan file video

memiliki ukuran yang cukup besar sehingga harus dikonversi dan disesuaikan dengan

keterbatasan device.

Konten yang cukup menarik adalah aplikasi perangkat lunak yang dipasang pada

device. Perangkat lunak dapat dikostumisasi sesuai kebutuhan sehingga akan lebih mudah

dan intuitif untuk digunakan. Aplikasi perangkat lunak ini juga mampu menggabungkan

konten-konten lain seperti teks, audio dan video sehingga menjadi lebih interaktif. Jenis

aplikasi yang saat ini banyak digunakan antara lain aplikasi berbasis WAP/WML, aplikasi Java,

aplikasi Symbian, dan lain-lain.

M-learning akan cukup tepat jika diterapkan di lingkungan dimana komputer aided

learning tidak tersedia. Hal ini dikarenakan pengguna yang telah terbiasa dengan

penggunaan PC sebagai media belajarnya, ternyata lebih suka tetap memakai PC, sedangkan

mereka yang tidak familiar dengan PC merasa penggunaan device bergerak lebih atraktif dan

lebih dapat diterima. Sistem yang optimal adalah menggabungkan m-learning dengan e-

Page 14: Makalah mobile-learning

learning, dimana ada alternatif proses pembelajaran dilakukan dengan perangkat komputer

dan device bergerak atau digabungkan dengan sistem tradisional.

G. Implementasi Mobile Learning

1. Dengan exelearning dan phonegap

• eXelearning adalah aplikasi untuk membuat bahan ajar interaktif berbasis web, nah

hasilnya digabungkan dengan Phone Gap maka dapat dihasilkan mobile learning yang

dapat dijalankan pada OS Android, ataupun mobile device lainnya.

• Phone Gap adalah framework yang dapat digunakan untuk membuat mobile web app

sehingga menjadi aplikasi native yg dapat dijalankan diberbagai sistem operasi mobile

device, seperti IOS, Android, Blackberry dll. Kutipan dari situsnya: “PhoneGap merupakan

framework gratis dan open source yang memungkinkan Anda untuk membuat aplikasi

mobile menggunakan API web standar untuk platform yang Anda pedulikan.”

2. Adobe Air

Adobe AIR, kependekan dari Adobe Integrated Runtime, adalah sebuah cross-

platform runtime environment keluaran Adobe yang berguna untuk menjalankan aplikasi

berbasis Flash. Adobe AIR dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi berbasis AIR. Kalau

saya menganalogikan, Adobe AIR ini mirip seperti Adobe Flash Player. Adobe Flash Player

kita butuhkan untuk menjalankan file Flash yang berekstensi .swf , begitu pula dengan

Adobe AIR. Adobe AIR kita butuhkan untuk menjalankan aplikasi berbasis AIR. Adobe AIR

sendiri, sampai saat ini telah tersedia dalam AIR for Desktop, AIR for Android dan AIR for

iOS

Berbeda dengan File Flash, produk aplikasi berbasis Adobe AIR mirip dengan aplikasi

pada umumnya yang berekstensi .exe untuk Desktop ataupun .apk untuk Android.

Aplikasi berbasis Adobe AIR dapat dibuat dengan menggunakan software Adobe Flash

Professional ataupun Adobe Flash Builder dengan bantuan bahasa pemrograman

ActionScript 3-nya.

Page 15: Makalah mobile-learning

3. Appsgeyser

Appsgeyser adalah layanan berbasis online (Web) yang memungkinkan para

pengguna membuat Aplikasi Android mereka dari konten sebuah Website, lebih tepatnya

mungkin kita sebut Launcher. Singkat kata, melalui Appsgeyser dapat dengan mudah

mendistribusikan konten dari Website, Blog dan file-file tertentu yang ingin kita bagikan

melalui Aplikasi Android.

Cara membuat :

1. Silahkan kunjungi situs Appsgeyser, dan langsung mulai bangun Aplikasi anda dengan

klik tombol ‘Create Now’ atau klik URL ini http://www.appsgeyser.com/create/start

2. Selanjutnya klik tombol ‘Create Now’. Untuk melihat pilihan Aplikasi apa saja yang bisa

kita buat silahkan kita klik pilihan ‘more options’.

3. Setelah klik tombol ‘Website’ silahkan kita isi field-field yang kosong sesuai dengan

konten Website yang akan kita gunakan. Apabila semua field atau kolom selesai diisi,

langsung saja klik tombol ‘Create’.

4. Setelah klik tombol ‘Create’ kita akan di perintahkan untuk mendaftar atau sign up,

silahkan mendaftar terlebih dahulu. Setelah proses sign up selesai, kita akan langsung

di arahkan ke halaman Aplikasi yang kita buat tadi.

Setelah mendapatkan tampilan Aplikasi seperti di atas, kita bisa langsung

mengunduh Aplikasi buatan kita yang berekstensi .APK dan mendistribusikannya secara

gratis.

Selain dapat mendistribusikan Aplikasi buatan kita secara bebas, Appsgeyser juga

memberikan opsi bagi Aplikasi kita untuk dapat di publikasikan ke Google Play apabila

Aplikasi kita tersebut memenuhi syarat-syarat yang di tentukan oleh pihak Google, dan

opsi Monetize yang tentunya juga harus memenuhi syarat-syarat yang sudah di tentukan

dari pihak Appsgeyser.

Namun tentu saja karena merupakan aplikasi instan, hasilnya juga terbatas pada

fitur yang sudah disediakan oleh Appsgeyser saja. Tetapi ini tidak menjadi masalah jika

memang yang ingin kita buat hanyalah aplikasi sederhana.

Page 16: Makalah mobile-learning

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan dan Saran

Pembelajaran m-Learning adalah adanya kemampuan untuk terkoneksi ke peralatan

lain (terutama komputer), kemampuan menyajikan informasi pembelajaran dan kemampuan

untuk merealisasikan komunikasi bilateral antara pengajar dan pembelajar. M-Learning

adalah pembelajaran yang unik karena pembelajar dapat mengakses materi pembelajaran,

arahan dan aplikasi yang berkaitan dengan pembelajaran, kapan-pun dan dimana-pun.

Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di dalam dunia pendidikan terus

berkembang dalam berbagai strategi dan pola, yang pada dasarnya dapat dikelompokkan ke

dalam sistem e-Learning sebagai bentuk pembelajaran yang memanfaatkan perangkat

elektronik dan media digital, maupun mobile learning (m-learning) sebagai bentuk

pembelajaran yang khusus memanfaatkan perangkat dan teknologi komunikasi bergerak.

Sistem yang optimal adalah menggabungkan m-learning dengan e-learning, dimana

ada alternatif proses pembelajaran dilakukan dengan perangkat komputer dan device

bergerak atau digabungkan dengan sistem tradisional.

M-Learning ini cukup baik dan memiliki banyak kelebihan bila digunakan dalam

pembelajaran. Bila menggunakan M-Learning ini dapat sangat mudah diakses dimana saja

dan kapan saja. Namun tetap saja M-Learning ini memiliki kekurangan, maka dari itu M-

Learning juga harus digunakan sesuai dengan situasi dann kondisi tertentu.

Page 17: Makalah mobile-learning

DAFTAR PUSTAKA

Referensi:

Aulidi. (2014). Manfaat Mobile Learning. [Online]. Tersedia:

http://animaulidi.blogspot.com/2014/07/manfaat-mobile-learning-bagi.html. Diakses pada

19 November 2014

Husada. (2012). Konsep Mobile Learning dan Strategi Penerapannya pada Perkuliahan.

[Online]. Tersedia: http://husada-indah.blogspot.com/2012/01/konsep-mobile-

learning-dan-strategi.html. Diakses pada 21 November 2014

Lms301. (2011). Mobile Learning dalam Pengajaran. [Online]. Tersedia:

http://lms301.wordpress.com/2011/05/18/mobile-learning-dalam-pengajaran/.

Diakses pada 21 November 2014

Mobile Learning. (2010). Manfaat Mobile Learning. [Online]. Tersedia:

http://matematikamobilelearning.blogspot.com/2010/04/beberapa-kelebihan-m-

learning.htmlDiakses pada 19 November 2014

Majid, Abdul. (2012). Mobile Learning. Tersedia:

http://jurnal.upi.edu/file/Mobile_Learning_ok.pdf. Diakses pada 19 November 2014.

Zulkifli. (2012). Karakteristik dan Klasifikasi Mobile Learning. [Online]. Tersedia:

https://blogzulkifli.wordpress.com/2012/01/21/karakteristik-klasifikasi-mobile-

learning/. Diakses pada 19 November 2014