18
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di era globalisasi ini pendidikan merupakan salah satu investivasi panjang karena proses dari pendidikan itu sendiri akan dirasakan baik untuk saat ini maupun masa yang akan datang. Pendidikan tidak akan terlepas dari peranan media dalam pemanfaatannya di dunia pendidikan. Kita sadari semakin banyak saluran informasi dalam berbagai bentuk media.Dalam hal ini, kita sebagai calon pendidik dapat lebih mudah untuk menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan untuk menyalurkan pesan, merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik serta mengaktifkan pembelajaran dalam memberi tanggapan dan umpan sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar pada diri peserta didik untuk melakukan praktek- praktek dengan benar. Beberapa media yang tidak diproyeksikan membutuhkan perhatian khusus, karena gambar simbolik dilengkapi gambar yang refresentatif, media harus menggambarkan ruangan pengamatan untuk menghilangkan salah tafsir dari makna yang terkandung. Ahli psikologi menemukan bahwa orang akan mengikuti untuk menggambarkan keinginan mereka, rasa takut dan 1

media visual non proyeksi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

media visual non proyeksi

Citation preview

Page 1: media visual non proyeksi

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di era globalisasi ini pendidikan merupakan salah satu investivasi panjang karena proses

dari pendidikan itu sendiri akan dirasakan baik untuk saat ini maupun masa yang akan

datang. Pendidikan tidak akan terlepas dari peranan media dalam pemanfaatannya di dunia

pendidikan. Kita sadari semakin banyak saluran informasi dalam berbagai bentuk

media.Dalam hal ini, kita sebagai calon pendidik dapat lebih mudah untuk menyampaikan

materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan untuk menyalurkan pesan,

merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik serta mengaktifkan pembelajaran

dalam memberi tanggapan dan umpan sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar pada

diri peserta didik untuk melakukan praktek-praktek dengan benar.

Beberapa media yang tidak diproyeksikan membutuhkan perhatian khusus, karena

gambar simbolik dilengkapi gambar yang refresentatif, media harus menggambarkan ruangan

pengamatan untuk menghilangkan salah tafsir dari makna yang terkandung. Ahli psikologi

menemukan bahwa orang akan mengikuti untuk menggambarkan keinginan mereka, rasa

takut dan konsepsi sebelumnya dalam gambaran atau pesan verbal yang kurang jelas.

Berikut ini akan diberikan pembahasan mengenai pengertian dari media yang tak

diproyeksikan, fungsi dan manfaat media, prinsip-prinsip media, kelebihan dan kekurangan

media, macam-macam media yang tak diproyeksikan, serta pemeliharaan media yang tak

diproyeksikan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan media visual non proyeksi ?

2. Apa fungsi dan manfaat mediavisual non proyeksi ?

3. Apa prinsip- prinsip media visual non proyeksi ?

4. Apa saja kelebihan dan kekurangan media visual non proyeksi ?

5. Apa macam-macam media visual non proyeksi ?

1

Page 2: media visual non proyeksi

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan media visual non proyeksi.

2. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat mediavisual non proyeksi.

3. Untuk mengetahui prinsip- prinsip media visual non proyeksi.

4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan media visual non proyeksi.

5. Untuk mengetahui macam-macam media visual non proyeksi.

2

Page 3: media visual non proyeksi

BAB II

ISI

A. PENGERTIAN MEDIA VISUAL NON PROYEKSI

Media visual nonproyeksi disebut juga media pameran atau displayed media. Media

visual non proyeksi dapat menterjemahkan ide abstrak menjadi lebih realistic.

Memungkinkan pembelajaran berpindah dari tingkatan symbol-simbol verbal menuju

tingkatan yang lebih nyata berdasarkan kerucut pengalaman Edgar Dale.

Media visual nonproyeksi mudah digunakan karena tidak memerlukan banyak

kelengkapan , relative tidak mahal. Banyak hal dapat dijalankan dengan sedikit bahkan

tanpa biaya. Dapat pula digunakan dalam berbagai tingkatan pendidikan dan dalam

berbagai disiplin ilmu. Dapat juga digunakan dalam hal menstimulasi ekspresi kreatif,

seperti penceritaan/penulisan cerita atau penyusunan puisi.

B. FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA VISUAL NON PROYEKSI

Media non proyeksi memiliki fungsi dan manfaat, yaitu untuk menyalurkan pesan

dari pemberi ke penerima pesan (dari pendidik kepada siswa). Pesan yang dituangkan

dalam bentuk tulisan, huruf-huruf, gambar-gambar, serta dengan simbol-simbol. Selain

itu, fungsi media inis adalah untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide,

menggambarkan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan jika tidak

divisualkan.

C. PRINSIP-PRINSIP MEDIA VISUAL NON PROYEKSI

Adapun prinsip-prinsip media non proyeksi adalah sebagai berikut:

1. Teks dibaca secara linear.

2. Menampilkan komunikasi secara satu arah dan reseptif.

3. Ditampilkan secara statis atau diam.

4. Pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip pembahasan.\

5. Berorientasi atau berpusat pada siswa.

3

Page 4: media visual non proyeksi

D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA VISUAL NON PROYEKSI

Kelebihan dari media non proyeksi adalah dapat menarik perhatian siswa dalam

proses belajar mengajar dan mempermudah menangkap materi yang diberikan, mudah

didapat, dan bentuknya bervariasi. Sedangkan kekurangannya adalah tidak adanya audio,

lambat, kurang praktis dan lain-lain

E. MACAM-MACAM MEDIA VISUAL NON PROYEKSI

1) Media Grafis

Media Grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan

melalui penyajian kata- kata, kalimat atau angka- angka, dan simbol/gambar. Grafis

biasanya digunakan untuk menarik perhatian.Memperjelas penyajian ide, dan

mengilustrasikan kata- kata sehingga menarik perhatian dan diingat orang. Media ini

meliputi: gambar diam, diagram, chart, grafik, poster, dan kartun.

Gambar, bisa berbentuk sketsa yang berisi garis-garis yang membentuk orang,

tempat, objek dan konsep tertentu. Gambar akan lebih representatif jika

dibandingkan dengan sketsa, karena garis-garisnya lebih banyak dan akurat

sehingga lebih mendekati keadaan yang sebenarnya. Contoh :

Diagram dan chart, digunakan untuk menghubungkan/keterkaitan antara konsep

yang satu dengan konsep yang lain, menggambarkan suatu proses. Chart

4

Page 5: media visual non proyeksi

diklasifikasikan: chart organisasi (organisation chart), chart klasifikasi

(classification chart), timelines, flochart, tabulator chart. Contoh :

Grafik, digunakan untuk memberikan penjelasan tentang data numerik,

ketertautan antara unit yang terdapat dalam data berikut kecenderungannya.

Grafik dibagi menjadi: grafik batang, grafik gambar, grafik lingkaran, grafik

garis Contoh :

5

Page 6: media visual non proyeksi

Poster, merupakan konsep visual yang terdiri dari kombinasi garis, warna dan

kata-kata (teks). Poster digunakan untuk menangkap dan memperhankan

perhatian oang agar dapat memahami pesan yang ada di dalamnya. Poster bersifat

persuasif, membujuk orang untuk melakukan tindakan, bisa untuk memotivasi

orang untuk mempelajari sesuatu. Jika poster dipajang terlalu lama, maka akan

menjadi tidak merarik lagi.

6

Page 7: media visual non proyeksi

Kartun (cartoon), didefinisikan sebagai gambar atau karikatur yang bisa

memberi informasi tentang orang atau peristiwa yang aktual tentang tokoh,

kebijaksanaan dan peristiwa yang tengah berlangsung, bisa diungkapkan dengan

ungkapan/gambar yang lucu.

2) Realia

Media realita adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang

kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek..Realia merupakan model dan

objek nyata dari suatu benda seperti mata uang, tumbuhan, binatang dan sebagainyan.

Kelebihan dari media realita ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada

siswa.Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk

hidup, ekosistem, dan organ tanaman.

7

Page 8: media visual non proyeksi

3) Model

Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan

representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya.Penggunaan model untuk

mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia.Sebuah model bisa lebih besar,

lebih kecil atau berukuran sama seperti obyek yang ia wakili. Hal ini mungkin

lengkap dalam perinciannya atau disederhanakan untuk tujuan

pengajaran .Sesungguhnya model-model dapat memberikan pengalaman

pembelajaran yang tidak dapat diberikan oleh benda-benda yang sesungguhnya.

4) Permukaan Display

Jika anda akan menggunakan visual non proyeksi seperti foto, gambar, chart,

grafik, atau poster, anda perlu menggunakan suatu cara untuk menampilkannya.

Visual non proyeksi dapat ditampilkan di kelas dengan berbagai cara, dari memegang

sebuah visual tunggal di tangan anda sampai menyusun exhibit yang luas untuk

tampilan yang permanen. Permukaan kelas yang biasa digunakan untuk

menampilkan visual non proyeksi antara lain adalah papan tulis, papan untuk

berbagai tujuan, papanm pancang, papan bulletin, papan pakaian, dan papan magnet.

Flip chart juga dapat diguanakan dalam tampilan visual tersebut.

Papan Tulis : Permukaan tampilan yang paling umum di kelas tentu saja adalah,

papan tulis. Dulu disebut blackboard (papan tulis), sekarang papan ini tampil

dengan bermacam-macam warna, seperti halnya kapurnya. Walaupun papan tulis

ini paling sering digunakan untuk mendukung komunikasi verbal, namun hal ini

8

Page 9: media visual non proyeksi

dapat digunakan sebagai sebuah permukaan untuk menggambar visual (atau

gambar dapat diikatkan pada cetakan diatas papan tulis, direkatkan pada papan

dengan menggunakan masking tape, atau diletakan pada nampan kapur). Untuk

membantu mengilustrasikan unit-unit pengajaran. Grafik seperti sketsa atau

diagram atau chart dan grafik dapat digambar di papan tulis untuk menunjukkan

kelas.

Pegboards : Permukaan display lainnya yang terkenal adalah pegboard. Hal ini

berguna untuk menampilkan benda-benda berat, materi tiga dimensi, dan visual

Pegboard terbuat dari Masonite yang keras dengan lubang ½ inchi yang digali

dengan jarak 1 inchi. Materi pegboard biasanya memiliki tebal 1/8 inchi dan hadir

dalam lembaran-lembaran ukuran 4 x 8 kaki, yang dapat dipotong sesuai ukuran.

Cantelan logam khusus dan pegangan dapat disisipkan kedalam pegboard untuk

menjilid buku, kertas, dan benda-benda lainnya. Berbagai jenis cantelan buku

tersedia di sebagian besar toko hardware. Golftee juga dapat disisipkan kedalam

lubang untuk menjilid materi yang ringan seperti poster dan visual yang ditempel

diatas kardus. Untuk efek latar belakang, seluruh permukaan pegboard dapat

ditutup dengan kain atau kertas berwarna. Golftee atau cantelan khusus

selanjutnya dapat disisipkan melalui kain atau kertas.

9

Page 10: media visual non proyeksi

Papan Bulletin : Papan buletin merupakan pengumuman berita singkat

kepentingan mendesak yang diposting untuk praktek pemberitahuan. Papan

bulletin cenderung menampilkan kepada publik untuk memberitahu tiga tujuan

umum: dekoratif, motivasi, atau instruksional. Papan buletin dekoratif mungkin

adalah yang paling umum, tentu di sekolah-sekolah. fungsinya untuk memberikan

stimulasi visual untuk lingkungan. Karya siswa yang ditampilkan adalah contoh

penggunaan papan buletin motivasi. Dengan mendapat pengakuan publik maka

siswadapat m emainkan peran penting dalam kehidupan kelas. Hal itu

menumbuhkan kebanggaan di prestasi, memperkuat siswa berusaha untuk

melakukan pekerjaan yang baik.

10

Page 11: media visual non proyeksi

Papan kain : Papan kain terbuat dari kain terbentang di atas bahan dengan latar

yang kuat seperti kayu lapis, Masonite, atau papan kartu berat. Potongan-potongan

flanel tetap bersatu saat ditekan. Flanel juga dapat yang digunakan pada bagian

belakang visual Guru dapat melakukan proses belajar dan kegiatan kreatif lainnya

dengan menggunakan papan kain untuk mengilustrasikan cerita, puisi, dan bahan

bacaan lainnya

Papan Magnetic : Papan magnetik memiliki manfaat yang sama dengan papan

kain. Visual yang didukung dengan magnet dan kemudian ditempatkan pada

permukaan logam papan. Keuntungan utama dari papan magnetik adalah bahwa

visual dapat ditampilkan lebih mudah dan lebih cepat daripada dengan papan kain.

11

Page 12: media visual non proyeksi

Flip Chart : Hampir setiap individu mempunyai keterbatasan verbal / pesan

visual sehingga melalui flip chart dapat diatur untuk presentasi pada kelompok

kecil . Sementara presenter berbicara atau dapat mempersiapkan terlebih dahulu

dan mengungkapkan satu per satu. Flip chart adalah format media yang sangat

serbaguna, nyaman, dan murah.

Diorama : Diorama adalah miniatur tiga dimensi untuk menggambarkan keadaan

sesungguhnya dari landskap keadaan sejarah, kejadian alam, dan keadaan kota

untuk kebutuhan pendidikan atau pertunjukan. Di Indonesia Diorama belum

berkembang luas, diorama lebih dikenal hanya dilingkup museum dan monumen

saja sebagai peraga kisah Sejarah Perjalanan Bangsa  dan kisah kehidupan

manusia purba.

12

Page 13: media visual non proyeksi

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dengan menggunakan media visual secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap

pasif siswa. Sehingga menimbulkan gairah belajar, memungkinkan interaksi langsung

antara siswa, lingkungan, kenyataan, dan memungkinkan siswa untuk belajar sesuai

dengan minat dan kemampuannya.

Penggunaan media visual dalam pembelajaran dapat membantu anak dalam

memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. Penggunaan media visual

pembelajaran dapat mempermudah siswa dalam memahami sesuatu yang abstrak menjadi

lebih konkrit.

B. SARAN

Penggunaan media visual diharapkan mampu meningkatkan minat siswa dalam

proses pembelajaran dikelas dan menjadi variasi media pembelajaran agar lebih beragam

dan menarik.

13