15
Loading.. .

Memory Principles I & II

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Memory Principles I & II

Loading...

Page 2: Memory Principles I & II

CompanyLOGO

PRINSIP-PRINSIP MEMORI

BAHRUR ROSYIDI DURAISY

Matakuliah : Desain PesanMemory Principles I & II

Page 3: Memory Principles I & II

CONTENTS

PENGERTIAN MEMORI

PRINSIP DASAR

UNIT SIZE, SPACING AND PACING

ORGANISASI, POLA DAN HUBUNGAN

AKTIVITAS BELAJAR DAN STRATEGI

Page 4: Memory Principles I & II

PENGERTIAN MEMORISEBUAH FUNGSI DARI KOGNISI YANG

MELIBATKAN OTAK DALAM PENGAMBILAN INFORMASI.

Ingatan juga dipandang sebagai suatu hubungan antara pengalaman dengan masa

lampau

CONTENT

Page 5: Memory Principles I & II

PRINSIP DASAR MEMORI

Belajar bermakna artinya memperoleh informasi dengan baik dan dapat mempertahankan informasi lebih lama

Belajar asosiasi/menghubungkan dua atau lebih objek atau keadaan (stimulus dan/atau respons) menjadi mudah saat hal tersebut dialami dalam kontiguitas, bersamaan dalam ruang dan waktu yang hampir bersamaan.

Belajar dipengaruhi oleh frekuensi/seberapa sering stimulus yang dialami dan respon yang sama atau similiar diciptakan.

Belajar sangat bergantung pada konsekuensi.

Belajar juga memiliki fungsi tes dan aplikasi, bukan hanya fungsi selama akuisisi dan konsolidasi

CONTENT

Page 6: Memory Principles I & II

Prinsip Lanjutandesain pesan

1 2 3 4

Acquisition of

associative Learning

Consolidation of

Associative Learning

Discrimination Learning

Observational and

Motor Learning

PRINSIP LANJUTAN

CONTENT

Page 7: Memory Principles I & II

1

Modality effects and sign-type

effects

2

Cues and

Prompts

3

Unit Size And

organization

4

Learner activity and

strategy

Acquisition of Associative Learning

Apa yang harus dilakukan oleh desainer/guru untuk memfasilitasi akuisisi asosiasi?

CONTENT

Page 8: Memory Principles I & II

Modality effects and sign type effects

Modality untuk tes akhir atau aplikasi, mestilah sama dengan modality selama pembelajaran.

Informasi lebih mudah diterima dalam dua modality secara bersamaan.

Semakin konkrit elemen yang diasosiasi, semakin mudah dipelajari dan diingat

Objek dan gambar yang spesifik lebih mudah diingat daripada namanya

Kata konkrit lebih mudah diingat daripada kata yang abstrak. Pembelajaran berjalan bertingkat sesuai level pebelajar Pada asosiasi, hal yang konkrit lebih memudahkan pada aspek

stimulus dibanding aspek respons. Kombinasi efektif antara ikon dan simbol digital menjurus pada

pictorial stimulus dan respon verbal Kombinasi efektif dari simbol digital biasanya lebih menghasilkan

kata konkrit sebagai stimulus dan kurang untuk respon CONTENT

Page 9: Memory Principles I & II

Cues and prompts

Belajar sesuatu yang relevan atau kriterial dalam situasi tertentu dipengaruhi oleh tingkat keefektivan stimulus kontrol

Menambah atau mengurangi cue atau dengan membuat cue lebih atau kurang menonjol dapat mengontrol stimulus menjadi lebih efektif

Cue yang dimanipulasi bisa jadi merupakan kriterial (substantively definitive) atau non criterial.

Criterial cues lebih ditonjolkan (dominant, apparent, conspicuous). Tambahkan non criterial cues hanya jika dibutuhkan

CONTENT

Page 10: Memory Principles I & II

lanjutan Cue maksimal sejak awal dan berikutnya non criterial cues dan cue

yang ditambahkan lambat laun menghilang; secara berangsur-angsur dikurangi dan akhirnya dieliminasi, membuat belajar lebih baik.

cue minimal di awal pembelajaran dan ketika cue secara perlahan ditambahkan seperlunya hingga pebelajar dapat merespon secara benar dapat pula memfasilitasi belajar

Menginformasikan kesalahan pada pebelajar dapat meningkatkan belajar, dan kemudian membuat pebelajar memberikan respon yang benar.

Pemberitahuan kesalahan dan koreksi dilakukan segera setelah terjadi respon yang salah.

Mengulang item yang terlewatkan sebelumnya dan meresponnya secara benar sangat membantu belajar, terutama belajar yang kompleks.

Menambahkan cue yang familiar dan perhatian langsung pada suatu hubungan dapat memudahkan belajar. CONTENT

Page 11: Memory Principles I & II

Unit size, spacing and pacing

1. Unit Pembelajaran dipengaruhi oleh usia dan motivasi belajar

2. Meaningfull Subject mengedepankan metode menyeluruh (whole & complex). Sedangkan Non-meaningfull Subject mengacu pada metode sebagian/sederhana (part).

3. Praktik yang didistribusikan secara berkelanjutan akan lebih bermakna daripada praktik yang dilaksanakan secara bersamaan dalam waktu tertentu.

CONTENT

Page 12: Memory Principles I & II

Organisasi, pola dan hubungan

a) Semakin bermakna hubungan antara hal-hal yang diasosiasikan maka pembelajaran akan semakin bermakna.

b) Perubahan pada hubungan S-R dapat terjadi ketika R lama diasosiasikan dengan S yang Baru.

c) Pembelajaran akan terfasilitasi apabila sebuah stimulus ada kesamaan dengan stimulus yang baru dipelajari sebelumnya, dan respon baru yang dipelajari ada kesamaan dengan respon sebelumnya.

CONTENT

Page 13: Memory Principles I & II

Organisasi, pola dan hubungan

Pembelajaran akan terhambat apabila sebuah stimulus ada kesamaan dengan stimulus yang baru dipelajari sebelumnya dan respon yang baru dipelajari tidak ada kesamaan dengan respon sebelumnya.

Proses akuisisi akan terfasilitasi Jika materi yang akan dipelajari tersebut terorganisasi dan jelas bagi pebelajar.

Isyarat yang diberikan di awal dan akhir sebuah unit pembelajaran cenderung mudah diingat dibandingkan isyarat yang diberikan di tengah-tengah proses pembelajaran.

Proses pembelajaran akan terfasilitasi jika di awal unit memberikan pengenalan pada bahan yang relatif abstrak dan umum, sehingga pembelajaran berikutnya akan lebih mudah dipahami.

( LANJUTAN)

CONTENT

Page 14: Memory Principles I & II

AKTIVITAS BELAJAR DAN STRATEGI

1. Secara umum, Proses pembelajaran akan terfasilitasi ketika pebelajar berinteraksi dengan S yang diberikan, dan fasilitasi tersebut meningkat sesuai aktifitas atau keterlibatan pebelajar dalam unit pembelajaran

2. Strategi yang digunakan pebelajar berpengaruh pada waktu yang dibutuhkan untuk membentuk sebuah asosiasi dan kemungkinan untuk menggunakan kembali asosiasi tersebut.

3. Pembelajaran asosiasi dapat terfasilitasi ketika generalisasi mental image yang berhubungan menjadi strategi pebelajar.

4. Pembelajaran asosiasi dapat terfasilitasi ketika generalisasi kalimat yang berhubungan atau paragraf termasuk dalam strategi pembelajaran

CONTENT

Page 15: Memory Principles I & II

terus berkarya meraih masa depan gemilang

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Educational Technology