100
La Tahang Pendidikan Fisika

Model, strategi, metode

Tags:

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Hubungan Sains dengan pemilihan model pembelajaran

Citation preview

Page 1: Model, strategi, metode

La Tahang Pendidikan Fisika

Page 2: Model, strategi, metode

PELAKU PERBUATAN/PROSES

HASIL

MempelajariMempersatukanMenulisMengajarMenagihMemberdayakanMembelajarkan

PembelajarPemersatuPenulisPengajaranPenagihPemberdayaPembelajar

PembelajaranPemersatuanPenulisanPengajaranPenagihanPemberdayaanpembelajaran

PelajaranPersatuanTulisanAjaranTagihanPerdayaanPerajaran(Siswa yang telah dibelajarkan)

Pemelajaran Materi kompetensi alat ukur/tes

Pembelajaran siswa mediator kemampuan

Page 3: Model, strategi, metode

APAKAH SAINS ITU ?

SAINS ADALAH PENGETAHUAN YANG TELAH TERUJI KEBENARANNYA MELALUI METODE ILMIAH

BERNAL (1969) MENNONJOLKAN LIMA ASPEK SAINS YANG DIPANDANG SEBAGAI :1. INSTITUSI2. METODE3. KUMPULAN PENGETAHUAN4. FAKTOR UNTUK MEMELIHARA DAN MENGEMBANGKAN PRODUK5. MEMPENGARUHI KEPERCAYAAN DAN SIKAP MANUSIA TERHADAP ALAM SEMESTA DAN MANUSIA

Page 4: Model, strategi, metode

NAGEL (1967) DAPAT DILIHAT DARI TIGA ASPEK:

1. TUJUAN SAINS ADALAH SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUASAI ALAM DAN DAN UNTUK MEMBERIKAN SUMBANGAN UMAT MANUSIA

2. SAINS DAPAT DILIHAT SEBAGAI PENGETAHUAN YANG SISTEMATIK DAN TANGGUH DALAM ARTI MERUPAKAN SUATU HASIL ATAU KESIMPULAN YANG DIDAPAT DARI BERBAGAI PERISTIWA

3. SAINS DAPAT DILIHAT SEBAGAI METODE, ATAU PERANGKAT ATURAN UNTUK MEMECAHKAN MASALAH, MENGETAHUI PENYEBAB DAN UNTUK MENDAPATKAN HUKUM TEORI DARI OBJEK YANG DIAMATI

Page 5: Model, strategi, metode

METODE ILMIAH

A. RASIONALISME PERNYATAAN YANG SUDAH PASTI BENAR (AKSIOMA) AKSIOMA DASAR DIPAKAI MEMBANGUN SISTEM PEMIKIRANNYA DITURUNKAN DARI IDE YANG MENURUT ANGGAPANNYA JELAS TEGAS, DAN PASTI DALAM PIKIRAN MANUSIA. MANUSIA DIPAN- DANG MAMPU MENGETAHUI IDE TERSEBUT.

B. EMPIRISME PENGETAHUAN MANUSIA DIPEROLEH DARI PENGALAMAN. DUA ASPEK TEORI EMPIRIS YAITU: PERBEDAAN ANTARA MENGETAHUI DAN YANG DIKETAHUI YANG MENTAHUI ADALAH SUBJEK DAN BENDA YANG DIKETAHUI ADALAH OBJEK

PRINSIP KETARATURAN

Page 6: Model, strategi, metode

C. METODE KEILMUAN (GABUNGAN RASIONALIME-EMPIRISME)

KERANGKA DASAR TERDAPAT ENAM LANGKAH :

1. SADAR AKAN ADANYA MASALAH DAN PERUMUSAN MASALAH2. PENGAMATAN ATAU PENGUMPULAN DATA YANG RELEVAN3. PENYUSUNAN ATAU KLASIFIKASI DATA4. PERUMUSAN HIPOTESIS5. DEDUKSI DAN INDUKSI6. TES DAN PENGUJIAN KEBENARAN

Page 7: Model, strategi, metode

A. NILAI-NILAI ETIK DAN ESTETIKA DARI SAINS NILAI MORAL HUMANIORA DARI SAINS NILAI EKONOMI DARI SAINS

B. NILAI-NILAI PSIKOLOGIS/PEDADGOGIS SAINS 1. SIKAP MENCINTAI KEBENARAN 2. SIKAP TIDAK PURBASANGKA 3. MENYADARI KEBENARAN ILMU TIDAK MUTLAK 4. KEYAKINAN BAHWA TATATAN ALAM BERSIFAT TERATUR 5. BERSIFAT TOLERAN TERHADAP ORANG LAIN 6. BERSIFAT ULET 7. SIKAP TELITI DAN HATI-HATI 8. SIKAP INGIN TAHU 9. SIKAP OPTIMIS 10. KETERBATASAN SAINS

NILAI-NILAI SAINS

Page 8: Model, strategi, metode

PROSES SAINS

SIKAP SAINS MEMBUAT SESEORANG MEMILIKI SIKAP POSITIF TERMASUKMENGEMBANGKAN RASA INGIN TAHU, MAMPU BEKERJASAMA DENGAN ORANG LAIN, TOLERAN, SKEPTIS DAN SEBAGAINYA

PROSES SAINS (METODE) DIGUNAKAN UNTUK MENGEMBANGKAN, MENEMU-KAN PENGETAHUAN DAN PENERAPANNYA. DIDALAM MELAKUKAN PROSES SAINS SESEORANG MEMBUTUHKAN KETERAMPILAN TERTENTU DISEBUT KETERAMPILAN PROSES SAINS

PRODUK ADALAH INFORMASI, IDE, FAKTA, TEORI, KONSEP, HUKUM, TENTANGSAINS YANG DIREKAM DAN DICATAT SEBAGAI PENGETAHUAN ILMIAH

Page 9: Model, strategi, metode

SAINS

SIKAP

KITA

PRODUK PROSES

SAINS SAINS

SIKULUS SAINS

Page 10: Model, strategi, metode

KETERAMPILAN PROSES SAINS

PENGAMATAN EKSPLORATIF

INFORMASI/ DATA/FAKTA

PERTANYAAN PENELITIAN

PENGAMATAN LEBIH LANJUT

MENGUJI JAWABAN SEMENTARA

DESKRIPSI TENTANG OBJEKYANG DINYATAKAN

RUMUSAN MASALAH

EKSPERIMEN

MENGUJI HIPOTESIS

PENJELASAN TENTANG MASALAH(TEORI SAINS)

TUBUH ILMU SAINS

Page 11: Model, strategi, metode

MENGAMATI

MENGUKUR

MENGELOMPOKKANMENGKOMUNIKASIKAN

INFERENSI

PREDIKSI

MENYUSUN TABEL DATA

GRAFIK

IDENTIFIKASI VARIABEL

DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

MENGUMPULKAN DAN MEMPROSES DATA

ANALISIS PENELITIAN

PERCOBAAN

(EKSPERIMEN)

HIPOTESIS

DISAIN PENELITIAN

MENGADAKAN HUBUNGAN ANTAR VARIABEL

HUBUNGAN PENGAMATAN DENGAN KETERAMPILAN PROSES YANG LAIN

Page 12: Model, strategi, metode

MATEMATIKA

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan mengembangkan daya pikir manusia.

Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

Page 13: Model, strategi, metode

Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.

Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.

Page 14: Model, strategi, metode

Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem).

Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya. Selain itu, perlu ada pembahasan mengenai bagaimana matematika banyak diterapkan dalam teknologi informasi sebagai perluasan pengetahuan peserta didik.

Page 15: Model, strategi, metode

TujuanMata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan

sebagai berikut.Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan

mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah

Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika

Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh

Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah

Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Page 16: Model, strategi, metode

Ruang LingkupMata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SMA/MA meliputi

aspek-aspek sebagai berikut. LogikaAljabarGeometri TrigonometriKalkulus Statistika dan Peluang.

Page 17: Model, strategi, metode

KERANGKA DASAR

STRUKTUR

KOMPETENSI STANDARKOMPETENSI DASAR

ANALISIS KOMPETENSI

PENGEMBANGANSILABUS

PNG

SKBM

BAHAN AJAR

MODEL BELAJAR

TEKS/PRINT OUTAUDIOAUDIOVISUALMM INTERAKTIF

BEHAVIORISME

KOGNITIVISME

KONTRUKTIVISME

PEMILIHANPENERAPAN

FAKTOR PSIKOLOGISFAKTOR PSIOLOGIS

FAKTOR LAIN

PEMILIHANPENGGUNAAN

Pendekatan/Strategi metode

PROTA-PROMES

PEMELAJARAN

LULUSAN

STRUKTURKEILMUAN

INDIKATORPOHON KOMPETENSI

Umpan balik

Perencanaan/skenario

POTENSI SEKOLAH

TEORI BELAJAR

PENGEMB:TEST/UJIAN

MATERI

ESNKOM

Page 18: Model, strategi, metode

ACUAN DASAR :

KOMPETENSI LULUSAN

STRUKTUR KEILMUAN

PSIKOLOGI PESERTA DIDIK

PERKEMBANGAN IPTEKS

KONDISI MASYARAKAT

Page 19: Model, strategi, metode

Model

Mills (1989:4)

“Model adalah bentuk reprensentasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok mencoba bertindak berdasarkan model itu “

Hal itu merupakan interpretasi atas hasil observasi dan pengukuran sistem

Page 20: Model, strategi, metode

Pengertian model pemelajaran, merupakan landasan praktik di depan kelas hasil penurunan teori psikologi dan teori belajar, yang dirancang berdasarkan proses analisis potensi siswa, daya dukung dan keterkaitan dengan lingkungan dalam implementasi kurikulum.

Page 21: Model, strategi, metode

Pendekatan

Pendekatan adalah suatu usaha dalam aktivitas kajian, atau interaksi, relasi dalam suasana tertentu, dengan individu atau kelompok melalui penggunaan metode tertentu secara efektif

Page 22: Model, strategi, metode

Pendekatan pemelajaran sebagai proses penyajian isi pemelajaran kepada siswa untuk mencapai kompetensi tertentu dengan suatu metode atau beberapa metode pilihan.

Page 23: Model, strategi, metode

strategi Merupakan pendekatan

dalam mengelola kegiatan,

dengan mengintegrasikan urutankegiatan, cara

mengorganisasikanmateri pelajaran dan pebelajar,

peralatan dan bahan

serta waktu yang digunakan untuk

mencapai tujuan

Page 24: Model, strategi, metode

Strategi pemelajaran terkandung pertanyaan bagaimanakah cara menyampaikan isi pelajaran?.

Maka komponen operasional strategi pemelajaran berupa urutan kegiatan, metode, BAHAN ajaran dan waktu.

Page 25: Model, strategi, metode

gaya

kesanggupan atau kapasitas

seseorang untuk berbuat sesuatu

yang diekspresikan baik secaraimplisit maupun eksplisit

Page 26: Model, strategi, metode

Gaya sangat dipengaruhi oleh kepribadian seseorang, yang saling terkait dengan kondisi lingkungan.

Page 27: Model, strategi, metode

KATA KUNCI :

Model belajar dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi peserta didik,dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran atau setting lainnya.

Page 28: Model, strategi, metode

Memilih suatu model mengajar, harus sesuaikan dengan capaian kompetensi, potensi siswa, daya dukung sekolah,, lingkungan yang ada, keterampilan guru, pandangan hidup yang akan dihasilkan dari proses kerjasama dilakukan antara guru dan peserta didik.

TITIK TOLAK :

Page 29: Model, strategi, metode

PERGESERAN MODEL MENGAJAR

KE MODEL BELAJAR

Page 30: Model, strategi, metode

NORMAL VERSUS AB NORMALKE MULTI KECERDASAN/MODALITAS BELAJAR

SUBJEK MATERKE KOMPETENSI

KOREKSI TAKSANOMI BLOOMPETER W.AIRASIAN DKK (1999)

Page 31: Model, strategi, metode

RUMPUN Model belajar

TEORI MODEL DEKADE 1999-2004

Behaviorisme Cognitivisme Constructivis

me

Page 32: Model, strategi, metode

RUMPUN Model

Behaviorisme

Page 33: Model, strategi, metode

Stimulus Respons Capaian

kompetensiLingkungan

Belajar

Hukuman

Penguatan

PotensiFisik dn psikologi siswa

Merangsang Potensi

MateriPendekatan dan strategiMedia Keamanan dan sehat KenyamananKeindahanEmpati guru

Skema : Dimensi Makna Ruang Rumpun Model Belajar Behaviorisme

Dimensi ranah -kognitif-apektif-psikomtorik

Dimensi standar - taat asas- taat ukuran- taat prosedur- taat waktu

Page 34: Model, strategi, metode

Model behaviorismeGood et. al.(1990)menganggap behaviorisme atau tingkah laku ini dapat diperhatikan dan diukur.Prinsip utama ialah faktor rangsangan (stimulus), Respon (response) serta penguatan (reinforcement).

Model ini menganggap faktor lingkungan sebagai rangsangan dan respon peserta didik terhadap rangsangan itu ialah responsnya

Page 35: Model, strategi, metode

Thorndike yang menyatakan bahwa:

hubungan di antara stimulus dan respon akan diperkuat apabila responnya positif diberikan reward yang positif dan tingkah laku nagatif diberi hukuman.

Stimulus dipengaruhi faktor persepsi == minat == > motivasi

Page 36: Model, strategi, metode

Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman.

Perubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk perubahan tingkahlaku yang bisa diamati.

Setiap orang telah mempunyai pengalaman dan pengetahuan di dalam dirinya

KARAKTERISTIK

Page 37: Model, strategi, metode

Robins (1993:135), persepsi merupakan: Suatu proses dimana individu mengorganisasikan dan memaknakan kesan sensorinya untuk memberi arti pada lingkungannya.

Tingkah laku seseorang akan didasarkan pada kenyataan menurut persepsinya sendiri bukan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya.

Page 38: Model, strategi, metode

Gilmer (1975 : 255) mengartikan persepsi merupakan proses pengorganisasian informasi dari lingkungan dalam tingkah laku yang berarti dan teratur.

Morgan (1986 : 132) mendefinisikan persepsi sebagai :persepsi didefinisikan sebagai apa yang dialami oleh individu. Persepsi yang merupakan pengalaman kita tentang dunia, timbul dari masukan sensory dan bagaimana cara kita untuk mengolah informasi sensory ini.

Page 39: Model, strategi, metode

Atkinson et.al (1991) persepsi merupakan : Proses dimana kita mengorganisasikan dan menafsirkan pola stimulus dalam lingkungan.

Udai Pareek (1996: 13) mendefinisikan persepsi sebagai proses menerima, menyeleksi, mengorganisasi, mengartikan, menguji dan memberikan reaksi kepada rangsangan panca indera atau data.

Page 40: Model, strategi, metode

Morgan (1986 : 132) faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi individu adalah :

Perceptual learning yaitu peningkatan daLam kemampuan untuk mengambil inti (ecxtract) informasi dari lingkungan sebagai hasil dari pengalaman atau latihan dengan rangsang yang datang dari lingkungan.

Page 41: Model, strategi, metode

Harapan atau set yang dimiliki individu merujuk pada ide bahwa individu dapat mempunyai kesiapan dalam menerima masukan sensory tertentu.

Harapan atau set ini berbeda pada tiap

individu dan merupakan faktor yang berpengaruh diam penyeleksian masukan sensory untuk memilih rangsang mana yang menjadi fokus perhatian dan dalam mengorganisasikan rangsang tersebut.

Misalnya, seseorang yang sedang mengharapkan

sesuatu menantikan telepon dari orang yang penting, maka dia akan mendengaar bunyi telepon di malam hari yang tidak didengar oleh orang lain.

Page 42: Model, strategi, metode

Motif atau kebutuhan. Perbedaan motif dan kebutuhan pada setiap individu akan mempengaruhi persepsi, dengan kata lain individu dapat memperhatiakan dan mengorganisasikan masukan sensory yang sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki individu. Misalnya, individu yang lapar atau haus akan memperhatikan kejadian-kejadian di lingkungan yang akan memuaskan kebutuhannya.

Page 43: Model, strategi, metode

Karakteristik individual dari tipe perceptual-cognitive (The individual characteristic perceptual cognitive style) yaitu perbedaan dalam cara mengolah informasi yang menjadi karakteristik

Page 44: Model, strategi, metode

Vision, ability to see the features of objects we look at, such as color, shape, size, details, depth, and contrast. Vision is achieved when the eyes and brain work together to form pictures of the world around us. Vision begins with light rays bouncing off the surface of objects. These reflected light rays enter the eye and are transformed into electrical signals. Millions of signals per second leave the eye via the optic nerve and travel to the visual area of the brain. Brain cells then decode the signals into images, providing us with sight.

Page 45: Model, strategi, metode
Page 46: Model, strategi, metode

Menurut Gagne et.al.(1992) YANG DOMINAN,Terdapat delapan elemen yang harus dilakukan guru dalam proses pemelajaran di sekolah, yaitu:

TITIK TOLAK RUMPUN BEHAVIORISME:

menarik perhatian, menjelaskan tujuan, merangsang proses “recall”, menyiapkan bahan atau materi

yang dapatmerangsang /menarik perhatian,

Page 47: Model, strategi, metode

menyediakan bimbingan terhadap memberi penghargaan terhadap

peserta didik,

kemajuan peserta didik berdasarkan tugas dan latihan,

menilai kemajuan belajar peserat didik

mengembangkan pengetahuan dankepandaian yang telah dimiliki peserta didik

Page 48: Model, strategi, metode

Karakteristik:Belajar adalah perubahan tingkah-laku.

Seseorang dianggap telah belajar sesuatu bila ia mampu menunjukkan perubahan tingkahlaku.

Pada model ini yang terpenting adalah masukan yang berupa stimulus dan keluaran berupa respons.

Adapun apa yang telah terjadi diantara stimulus dan respons itu dianggap tak penting diperhatikan sebab tidak bisa diamati, yang bisa diamati hanyalah stimulus dan respons

Page 49: Model, strategi, metode

Menentukan tujuan instruksional Menganalisis lingkungan kelas yang ada saat initermasuk mengidentifikasikan "entry

behavior"peserta didik (pengetahuan awal peserta didik) Menentukan materi pelajaran (pokok

bahasan) Memecah materi pelajaran menjadi bagian-bagiankecil (sub pokok bahasan, sub topik)

Menyajikan materi pelajaran

Memberikan stimulus yang mungkin berupa :

Langkah-langkah UMUM:

pertanyaan (lisan/tertulis) tes, latihan dan tugas Mengamati dan mengkaji respon yang diberikan

Memberikan penguatan positip atau negatif

Page 50: Model, strategi, metode

RANTING RUMPUN BEHAVIORISME DI ANTARANYA:

PENDEKATAN STRATEGI OPERASIONAL

MASTERY

DIRECT

NON DIRECT

SOSIAL

BERPROGRAM

INQUARY

Discovery

CONTECTUAL

INTERACITIVE

Free Inquiry

Structured laboratory inquiry

Page 51: Model, strategi, metode

ARI PRAKTEKNA KUMAHA KANG ?

MANGGA COBIAN !

Page 52: Model, strategi, metode

Model Belajar Cognitivisme

Page 53: Model, strategi, metode

Lingkungan belajarData informasi

yang telah direkayasa(naratif/grafis/gambar/simbol/angka-angka)

Penyeleksian/penataan/Penyajian informasi

Pemelajaran

Sumber-sumber

Ditrima:Visual Pendengaran Perabaan Penciuman

Diproses Disimpan

Faktor kecerdasan Faktor kekuatan penerimaan

Pengkodean

Model informasi Faktor kekuatan perhatian

Faktor kapasitas berpikir

Pengkodean

Jangka panjang

Jangka pendek

Dibuka

Faktor lupa

Faktor lupa

Capaian Kompetensi ?

Ranah kognitif Ranah apektif Ranah psikomotorik

Taat asasTaat ukuranTaat prosedurTaat waktu

Page 54: Model, strategi, metode

Belajar sebagai suatu rangkaian pase,menggunakan step-step kognitif:

Pengkodean (cooding), penyimpanan (storing), perolehan kembali (retrieving), dan pemindahan informasi (transferring information).Suatu tugas dapat dipelajari dengan baik urutan yang spesifik pada sembilan peristiwa, yaitu:

Page 55: Model, strategi, metode

menyajikan materi baru (presenting new material),

menyediakan bimbingan belajar (providing learning

memperoleh perhatian (gaining attention),

informasi peserta didik pada tujuan (informing thelearner of the objective),

prasyarat daya ingat sebagai prasyarat belajar(stimulating recall of prerequisite learning),

guidance), menyatakan capaian (eleciting

performance), menyatakan umpan balik sebagai ketepatan(providing feedback about correctness),

Page 56: Model, strategi, metode

menaksir capaian (assessing performance), dan

penambahan ingatan dan daya ingat (echancing

retention and recall).

Page 57: Model, strategi, metode

Model pemrosesan pengetahuan ini dengan menyatakan, bahwa pengetahuan yang diterima itu akan terlebih dahulu disimpan pada pendaftar sensor.

Pengetahuan yang baru diterima akan dibandingkan dengan Kognitif yang telah dulu ada. Pengetahuan yang telah ada tersebut dapat diperbaiki, ditambah, disesuaikan dan digabungkan dengan pengetahuan yang baru.

Selanjutnya, pengetahuan tersebut dipindahkan sebagai ingatan jangka pendek dan jika pengetahuan itu dianggap penting, akan dipindahkan kepada ingatan jangka panjang.

Page 58: Model, strategi, metode

SENSORI MEMORI

WORKING MEMORI

ATENTION

INDRAWI

PROSES PENGOLAHAN INFORMASI

LONG-TERM MEMORI

TERIMAOLAHSIMPANULANG

ENCODING RETRIEVEL

LUPA INGAT

Page 59: Model, strategi, metode
Page 60: Model, strategi, metode
Page 61: Model, strategi, metode

CATATAN KHUSUS :

Durasi perekam deria ¼ sd 1 saat (250 milisecond-1000 milisecond), oleh sebab itu setiap rekayasa informasi materi ditata secara tepat Sperling (1960)

Lupa dalam ingatan jangka panjang, terdapat tiga teori yang harus diperhatikan yakni :

Decay theoryInformasi jadi pudar disebabkan oleh waktu

Retrieval theoryInformasi ada tetapi tidak dapat dicari karena isyarat

yang sesuai tidak ada untuk mengeluarkannya

Interference theoryInformasi lain mengganggu yang hendak diingat,

sebagai contoh beberapa gangguan tersebut antara lain :

Page 62: Model, strategi, metode

Gangguan proaktif

Kelompok Belajar Belajar Tes

A X – Y X-Z X-Z

B -------- X-Z X-Z

Kelompok B mengingat lebih banyak informasi daripada Kelompok A, karena informasi lama (X-Y) mengganggu mengingat kembali informasi baru (X-Z)

Page 63: Model, strategi, metode

Gangguan retroaktif

Kelompok Belajar Belajar Tes

A X-Y X-Z XY

B X-Y --- XY

Kelompok B mengingat lebih banyak informasi daripadaKelompok A, karena informasi baru (X-Z) mengganggu mengingat kembali informasi lama (X-Y)

Page 64: Model, strategi, metode

Terdapat empat proses yang harus menjadi perhatian dalam pemrosesan infromasi, yaitu :

Pengkodean (encoding)Proses yang menentukan cara informasi dikeding dan disimpan pada perekam deria, menjadi ingatan jangka pendek dan jangka panjangPenyimpanan (strorage)Proses yang menentukan bagaimana informasi disimpan dalam ketiga-tiga stor memoriMengingat kembali (retrievel)Proses yang membolehkan informasi dikeluarkan daripada ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang Lupa (Forgeting)Proses yang menyebabkan informasi ‘hilang’ atau sukar diingat kembali dari pada ingatan jangka pendek dan jangka panjang.

Page 65: Model, strategi, metode

Ingatan Jangka Pendek ( Short Term Memory/ STM)

Ingatan kerja (working memory), tempo ingatan jangka pendek ialah 10-20 saat jika butir informasi tidak diulang.

Contoh berikan teman anda nomor telepon dan sementara mencari kerta untuk menuliskannya, selanjutnyA NOMOR ITU DIULANG SUPAYA TIDAK LUPA.

PROSES INI DIPANGGIL ULANG, JIKA TIDAK DIULANG NOMOR ITU AKAN HILANG DALAM MASA 10-20 SAAT. Oleh sebab itu susun materi yang terorganisasi seperti :

Page 66: Model, strategi, metode

Komponen:KlasifikasiKategorydsb

Sekuen:KronologisEfek/kasusPengembangan

Relevansi: Fokus pada idePrinsipkaidah

Transisi: HubunganPengaruhKuantitatif/kualitatif

Page 67: Model, strategi, metode

Ingatan Jangka Panjang (Long Term Memory/LTM

Ingatan jangka panjang masih menjadi landasan dalam menyiasati bagaimana cara informasi “dikode”, disimpan dan diingat kembali serta lupa.

Ahli psikologi seperti Freud menjelaskan bahwa segala pengalaman kita sejak lahir disimpan dalam ingatan jangka panjang. Hal ini jelas sekali jika masih dapat mengingat apa yang terjadi pada haris pertama sekolah, kondisi itu bermakna informasi tidak hilang tetapi sukar diingat kembali.

Page 68: Model, strategi, metode

Dengan demikian, perlu diperhatikan bahwa setiap informasi dalam pemelajaran perlu ditetapkan kode yang khas:

Imaginasi ====== kreativitas mentalMetode lokasi ==== ide yang terkoneksi pada lokasi tertentu Skema, nomor ===( ide yang tersmabung berdasarkan nomor atau urutan abjad Rytime =======( informasi berdasarkan nada atau faseTulisan initial =====( informasi berdasarkan inisial tertentu

Page 69: Model, strategi, metode

Tipe pengorganisasi pengetahuan :Semantic memory

Skema ===( jaringan ide atau hubungan, struktur data, prosedur untuk organisasi berdasarkan pengetahuan dan pemahamanProporsisi ==( saling keterhubungan kompulan konsep dan keterkaitan Skrif ======( struktur pengetahuan deklarasi, sebagai informasi umum seperti persitiwa sosialFrame =====( mengorganisasikan pengetahuan komplek darivisualisasi berdasarkan refren yang adaSkematik ===( mengorganisasikan konsep, prinsip aturan

Page 70: Model, strategi, metode

Episode memoryMengetengahkan sejarah runutan dan anlogi dari suatu peristiwa

Posedur memoryMengetengahkan langkah-langkah secara sitematik

Formasi konsep Pengembangan formasi konsep secara urutan seperti

nama, definisiidentitas yang relevancontoh yang benar dan salahpemikiran deduktif

Page 71: Model, strategi, metode

KOGNITIVISME BRUNER

Model ini sangat membebaskan peserta didik untuk belajar sendiri. Model ini mengarahkan peserta didik untuk belajar secara discovery learning.

LANGKAH : Menentukan tujuan-tujuan instruksional Memilih materi pelajaran Menentukan topik-topik yang akan dipelajari peserta didik Mencari contoh-contoh, tugas, ilustrasi dsbnya., yang dapat

digunakan peserta didik untuk bahan belajar Mengatur topik peserta didik dari konsep yang paling

kongkrit ke yang abstrak, dari yang sederhana ke kompleks Mengevaluasi proses dan hasil belajar

MADHAB KOGTIVISME :

Page 72: Model, strategi, metode

Model ini sangat membebaskan peserta didik untuk belajar sendiri. Model ini mengarahkan peserta didik untuk belajar secara discovery learning.

Page 73: Model, strategi, metode

COGNITIVISME BERMAKNA (ASUBEL)

Dalam aplikasinya menuntut peserta didik belajar secara deduktif (dari umum ke khusus) dan lebih mementingkan aspek struktur kognitif peserta didikLANGKAH:

Menentukan tujuan-tujuan instruksional Mengukur kesiapan peserta didik (minat,

kemampuan, struktur kognitif)baik melalui tes awal, interviw, pertanyaan dll.

Memilih materi pelajaran dan mengaturnya dalam

bentuk penyajian konsep-konsep kunci

Page 74: Model, strategi, metode

Mengidentifikasikan prinsip-prinsip yang harus dikuasai peserta didik dari materi tsb. Menyajikan suatu pandangan secara menyelurh

tentang apa yang harus dikuasai pesertadidik. Membuat dan menggunakan "advanced organizer"

paling tidak dengan cara membuat rangkuman terhadap materi yang baru disajikan, dilengkapi dengan uraian singkat yang menunjukkan relevansi (keterkaiatan) materi yang sudah diberikan dengan yang akan diberikan.

Mengajar peserta didik untuk memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang sudah ditentukan dengan memberi fokus pada hubungan yang terjalin antara konsep yang ada

Mengevaluasi proses dan hasil belajar

Page 75: Model, strategi, metode

PENDEKATAN STRATEGI OPERASIONAL

MASTERI

PEMROSESAN INFORMASI

PEMETAAN KONSEP

PENGORGANISASIAN INFORMASI

KERUCUT PENGALAMAN

KOMPREHENSIF

BERPIKIR INDIKATOR

Discovery

CONTECTUAL

GENERATIF

MINIMALIS

ORIENTASI PROSES PENGETAHUANDAN DIMENSI PENGETAHUAN

RANTING RUMPUN KOGNITIVISME DI ANTARANYA:

Page 76: Model, strategi, metode

Model Contraktivis

me

Page 77: Model, strategi, metode

Konstruktivisime merupakan proses pemelajaran yang menerangkan bagaimana pengetahuan disusun dalam diri manusia.

Unsur-unsur konstruktivisme telah lama dipraktekkan dalam proses belajar dan pemelajaran baik di tingkat sekolah dasar, menengah, maupun univer-sitas, meskipun belum jelas terlihat.

Page 78: Model, strategi, metode

Berdasarkan faham konstruktivisme, dalam proses belajar mengajar, guru tidak serta merta memindahkan pengetahuan kepada peserta didik dalam bentuk yang serba sempurna.

Dengan kata lain, pesera didik harus membangun suatu pengetahuan itu berdasarkan pengalamannya masing-masing.

Pemelajaran adalah hasil dari usaha peserta didik itu sendiri dan guru tidak boleh belajar untuk peserta didik.

Page 79: Model, strategi, metode

Pola pembinaan ilmu pengetahuan di Sekolah merupakan suatu skema, yaitu aktivitas mental yang digunakan oleh peserta didik sebagai bahan mentah bagi proses renungan dan pengabstrakan.

Fikiran peserta didik tidak akan menghadapi kenyataan dalam bentuk yang terasing dalam lingkungan sekitar. Realita yang diketahui peserta didik adalah realita yang dia bina sendiri. Peserta didik sebenarnya telah mempunyai satu set idea dan pengalaman yang membentuk struktur kognitif terhadap lingkungan mereka.

Page 80: Model, strategi, metode

Pengetahuan yang dibentuk melalui pengalaman 

Pemelajaran adalah intepretasi seseorang terhadap lingkungan sekitarnya.

Pemelajaran merupakan satu proses aktif yang dibina dari pengalaman seseorang

Konsep terhadap sesuatu pengalaman dibina dari penyatuan beberapa perspektif secara kolaboratif (konstruktivism kognitif dan  konstruktivism sosial)

Pemelajaran dibina didalam situasi nyata.

Page 81: Model, strategi, metode

Murid tidak hanya dibekali dengan fakta-fakta, melainkan diarahkan pada kemampuan penguasaan dalam proses berfikir dan berkomunikasi,

Guru hanya merupakan salah satu sumber pengetahuan, bukan orang yang tahu segala-galanya. Jadi guru hanya berperan sebagai fasilitator dan pembimbing belajar peserta didik.

sebagai implikasinya, dalam penilaian pun harus mencakup

cara-cara penyelesaian masalah dengan berpatokan pada

aturan yang berlaku. Teknik-teknik tersebut dapat berbentuk peta konsep, diagram ven, portopolio, uji kompetensi, dan ujian komprehenship

Page 82: Model, strategi, metode

WILAYAH PENGETAHUAN SEBAGAI KOMPETENSI AWAL TELAH ADA DI DALAM DIRI SISWA

PA PB PC PD

P X P Y P Z

WILAYAH PENGETAHUAN YANG SEDANG DIPELAJARI

APA YANG TELAH DIKETAHUIDAN APA YANG BELUM DI- KETAHUI

KETERLIBATAN SISWA DALAM SITUASI BELAJAR MEMBACA-DEMO-PENGAMATAN-EKSPERIMEN DLL

SITUASI BARU

A

B

C

D

FENOMENA

A’

B’

C’

D’

MENJELASKANAPA YANG DI-LIHAT, DIAMATI

A”

B”

C”

D”

PERLUASAN :- KETERHUBUNGAN- KETERKAITAN

PEMECAHAN MASALAH :- EKSPERIMEN- MENGKLARIFIKASI- MENGEVALUASI- MERINGKAS- MEMBUAT KEPU- TUSAN

EVALUASI

KOMPETENSI

MENJELASKAN/MENGANALISIS MENDUKUNG GAGASAN DAN MEMBUKTIKANNYA MELALUI PENGUJIAN HIPOTESIS

Page 83: Model, strategi, metode

COSTRUCTIVISMEPIAGIET

COSTRUCTIVISMEPIAGIET

gambaran mental seseorang dihasilkan pada saat berinteraksi dengan lingkungannya,

pengetahuan yang diterima oleh seseorang merupakan proses pembinaan diri dan pemaknaan, bukan internalisasi makna dari luar.

gambaran mental seseorang dihasilkan pada saat berinteraksi dengan lingkungannya,

pengetahuan yang diterima oleh seseorang merupakan proses pembinaan diri dan pemaknaan, bukan internalisasi makna dari luar.

Pemelajaran konstruktivisme berdasarkan pemahaman Piaget, beranggapan bahwa:

Page 84: Model, strategi, metode

COSTRUCTIVISMEPERSONAL

COSTRUCTIVISMEPERSONAL

Pemelajaran menurut konstruktivisme personal, memiliki beberapa anggapan (postulat), yaitu: Set mental (idea) yang dimiliki peserta didik

mempengaruhi panca indera dan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap proses pembentukan pengetahuan,

Input yang diterima peserta didik tidak memiliki makna yang tetap,

Peserta didik menyimpan input yang diterima tersebut ke dalam memorinya,

Input yang tersimpan dalam memori tersebut dapat digunakan lagi untuk menguji input lain yang baru diterima,

Peserta didik memiliki tanggung jawab terhadap apa yang menjadi keputusannya.

Page 85: Model, strategi, metode

COSTRUCTIVISMESOSIAL

COSTRUCTIVISMESOSIAL

Konstruktivisme sosial beranggapan bahwa pengetahuan yang dibentuk oleh peserta didik, merupakan hasil interaksinya dengan lingkungan sosial disekitarnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa: pengetahuan dibina oleh manusia, pembinaan pengetahuan bersifat sosial

dan personal, pembina pengetahuan personal adalah

perantara soial dan pembina pengetahuan sosial adalah perantara personal,

pembinaan pengetahuan sosial merupakan hasil interaksi sosial, dan

interaksi sosial dengan yang lain adalah sebagian dari personal, pembinaan sosial, dan pembinaan pengetahuan bawaan.

Page 86: Model, strategi, metode

COSTRUCTIVISMERADIKAL

COSTRUCTIVISMERADIKAL

Konstruktivisme radikal dikembangkan oleh von Glaserfeld (1984), yang beranggapan bahwa:

kebenaran tidak diketahuai secara mutlak, pengetahuan saintifik hanya dapat diketahui dengan menggunakan instrumen yang tepat, konsep yang terjadi adalah hasil yang diperoleh individu setelah melakukan ujicoba untuk menggambarkan pengalaman subjektif, konsep akan berkembang dalam upaya penggambaran fungsi efektif tentang pengalaman subjektif.

Page 87: Model, strategi, metode

COSTRUCTIVISMESimpulan :

Pemelajaran tidak akan berjalan dengan baik, jika peserta didik tidak diberi kesempatan untuk menyelesaikan masalah dengan tingkat pengetahuan yang dimilikinya.

Pada akhir proses pemelajaran, peserta didik memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda sesuai dengan kemampuannya.

Untuk memutuskan (menilai) keputusan-nya, peserta didik harus bekerja sama dengan peserta didik yang lain.

Guru harus mengakui bahwa peserta didik membentuk dan menstruktur pengetahuannya berdasarkan modalitas belajar yang dimilikinya, seperti bahasa, matematika, musik dan lain-lain.

Page 88: Model, strategi, metode

PENDEKATAN STRATEGI OPERASIONAL

Operasional Koperatif

Pendekatan Inquary :

JIGSAW, TGT (teams-games-tournaments), STAD (Students Teams-AchievementSTAD (Students Teams-Achievement Division), Belajar Bersama (Learningtogether),Permainan Panggil Nomor (Numbered Heads)Meja Bulat (Round Table).

The pupil-centered inquiry model: "free inquiry" The Schwab inquiry model: structuredlaboratory inquiryThe Suchman inquiry model The "creating knowledge" model The theme-based model: pupil centered, multi-disciplinary free inquiry".

PROSES SOSIAL

RANTING RUMPUN KONTRUKTIVISME DI ANTARANYA:

Page 89: Model, strategi, metode

MODEL BEHAVIORISME KOGNITIVSME CONTRUCTIVISME

SIMPULAN

Bagaimana Belajar dideskripsikan?

Suatu perubahan dalam kemungkinan perilaku tertentu yang terjadi di dalam situasi tertentu

Perubahan pengetahuan yang tersimpan dalam memori

Perubahan dalam tujuan konstruksi dari pengalaman

Bagaimana proses belajar dipandang?

Suatu anteseden, dari perilaku terdahulu yang diikuti oleh beberapa konsekwensi

Memori melibatkan tiga proses: perhatian, pengkodean, dan perolehan kembali

Saling berpengaruh antar pengetahuan yang ada pada siswa, konteks sosial, dan masalah untuk dipecahkan

Page 90: Model, strategi, metode

Apa yang dilakukan guru dalam proses?

Menyusun ketidaktentuan dan menyajikannya pada para siswa

Membantu dan mendukung proses kognitif yang mendukung memori

Melengkapi peserta didik dengan situasi kolaborasi

Page 91: Model, strategi, metode

Baaimana guru mengelola proses?

Menentukan tujuan pemelajaran sebagai perilaku peserta didikmenggunakan isyarat untuk membantu peserta didik terhjadap perilaku yang dinginkanmenggunakan konsekuensi terhadap penguatan perilaku yang dinginkan

Mengorganisai informasi baru

Mengkaitkan iinformasi baru dengan pengetahuan yang telah ada

Menggunakan teknik untuk membantu dan mendukung terhadap perhatian, peng-kodean, dan perolehan kembali peserta didik

melengkapi peserta didik dengan “Masalah yang baik” yang akan dijadikan investigasi (penyelidikan)menciptakan aktivitas kelompok belajarmodel dan bantuan proses pembentukan pengetahuan

Page 92: Model, strategi, metode
Page 93: Model, strategi, metode
Page 94: Model, strategi, metode
Page 95: Model, strategi, metode

Bawalah belajar anak dengan riang dan gembira

PENDEKATAN PRAKTIK

Page 96: Model, strategi, metode
Page 97: Model, strategi, metode
Page 98: Model, strategi, metode
Page 99: Model, strategi, metode
Page 100: Model, strategi, metode