Upload
dadang-solihin
View
13
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Seminar Badan Pendidikan dan Pelatihan Otonomi Daerah; Gedung Dwi Warna Purwa-Lemhanas, Jakarta, 16 April 2009
Citation preview
BAPPENAS
dadang-solihin.blogspot.com 2
Tentang Narasumber
3dadang-solihin.blogspot.com
Materi• Isu dan Masalah Pembangunan Daerah• Apa Tujuan Pembangunan? • Pembangunan Daerah• Permasalahan Daerah Pemekaran• Pembangunan Aparatur yang Partisipatif • Menuju Good Governance• Perencanaan Pembangunan Daerah• Kegagalan Perencanaan• Sistem Perencanaan yang Berhasil• Perencanaan yang Ideal
4dadang-solihin.blogspot.com
Apa Tujuan Pembangunan?(Todaro: the three objectives of development)
1. Peningkatan standar hidup (levels of living) setiap orang, baik pendapatannya, tingkat konsumsi pangan, sandang, papan, pelayanan kesehatan, pendidikan, dll.
2. Penciptaan berbagai kondisi yang memungkinkan tumbuhnya rasa percaya diri (self-esteem) setiap orang.
3. Peningkatan kebebasan (freedom/democracy) setiap orang.
6dadang-solihin.blogspot.com
How?1. Mengurangi disparitas atau ketimpangan pembangunan
antar daerah antar sub daerah antar warga masyarakat (pemerataan dan keadilan).
2. Memberdayakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan.3. Menciptakan atau menambah lapangan kerja.4. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat daerah.5. Mempertahankan atau menjaga kelestarian sumber daya alam
agar bermanfaat bagi generasi sekarang dan generasi masa datang (berkelanjutan).
7dadang-solihin.blogspot.com
Pembangunan Daerah (1) Pembangunan daerah pada hakekatnya adalah upaya terencana
untuk meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah sehingga tercipta suatu kemampuan yang andal dan profesional dalam:• memberikan pelayanan kepada masyarakat, • mengelola sumber daya ekonomi daerah.
8dadang-solihin.blogspot.com
Pembangunan Daerah (2) Pembangunan daerah juga merupakan upaya untuk
memberdayakan masyarakat di seluruh daerah sehingga: • tercipta suatu lingkungan yang memungkinkan masyarakat
untuk menikmati kualitas kehidupan yang lebih baik, maju, dan tenteram,
• memperluas pilihan yang dapat dilakukan masyarakat bagi peningkatan harkat, martabat, dan harga diri.
9dadang-solihin.blogspot.com
Pembangunan Daerah (3)• Pembangunan daerah dilaksanakan melalui penguatan otonomi
daerah dan pengelolaan sumber daya yang mengarah pada terwujudnya tata kepemerintahan yang baik (good governance).
• Pelaksanaan pembangunan daerah yang baik hanya dapat dilakukan apabila terjadi keseimbangan peran dari tiga pilar, yaitu: pemerintah, dunia usaha swasta, dan masyarakat.
10dadang-solihin.blogspot.com
Pembangunan Daerah (4)• Pemerintahan (legislatif, eksekutif, dan yudikatif) memainkan peran
yang menjalankan dan menciptakan lingkungan politik dan hukum yang kondusif bagi unsur-unsur lain.
• Peran dunia usaha swasta adalah mewujudkan penciptaan lapangan kerja dan pendapatan.
• Masyarakat berperan dalam penciptaan interaksi sosial, ekonomi dan politik.
11dadang-solihin.blogspot.com
Permasalahan Pembangunan Daerah (1)
1. Pembangunan Ekonomi Meningkatnya pengangguran dan kemiskinan Menurunnya fungsi intermediasi perbankan untuk
mengembangkan sektor riil Pola persebaran investasi untuk PMA dan PMDN secara
nasional belum merata dan menunjukkan ketimpangan yang cukup tinggi antarwilayah
2. Pembangunan Sosial Menurunnya kemampuan pemerintah dalam pelayanan-
pelayanan sosial dasar (pendidikan, kesehatan dan gizi).
12dadang-solihin.blogspot.com
Permasalahan Pembangunan Daerah (2)
3. Pembangunan Prasarana Wilayah Terbatasnya tingkat pelayanan jaringan transportasi antar dan
intra wilayah. Menurunnya kapasitas pemerintah daerah dalam pengaturan
dan pengelolaan infrastruktur. Menurunnya kapasitas dan ketersediaan sumberdaya tenaga
listrik. Meningkatnya masalah kelangkaan air bersih dan air minum. Menurunnya kapasitas pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan infrastruktur.
13dadang-solihin.blogspot.com
Permasalahan Pembangunan Daerah (3)
4. Pembangunan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup Menurunnya kualitas permukiman (kemacetan, kawasan kumuh,
pencemaran lingkungan (air, udara, suara, sampah). Berkurangnya ruang publik dan ruang terbuka hijau (RTH) di
wilayah perkotaan. Alih fungsi lahan pertanian produktif menjadi lahan permukiman
secara signifikan.
14dadang-solihin.blogspot.com
Permasalahan Pembangunan Daerah (4)
5. Pembangunan SDA dan LH (lanjutan) Meningkatnya urbanisasi dan aglomerasi perkotaan. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) belum sepenuhnya menjadi
acuan dalam pemanfaatan ruang dan fokus hanya pada Perencanaan.
Penurunan luas kawasan Hutan Tropis dan kawasan resapan air, serta meningkatnya DAS kritis.
Kejadian bencana alam gempa, banjir dan longsor yang frekuensinya meningkat dan dampaknya semakin meluas, terutama pada kawasan yang berfungsi lindung.
15dadang-solihin.blogspot.com
Permasalahan Pembangunan Daerah (5)
6. Permasalahan Khusus Lemahnya daya saing investasi Pembangunan daerah tertinggal belum ditangani secara terpadu
antar sektor dan antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha Pemekaran daerah yang belum mampu menyejahterakan
masyarakat Rendahnya proses pembangunan dan penguatan stabilitas
keamanan di daerah perbatasan negara.
16dadang-solihin.blogspot.com
Permasalahan Daerah Pemekaran (1)
• Hasil evaluasi UNDP dan Bappenas (2002-2007) menyebutkan, kondisi daerah-daerah pemekaran lebih buruk dibandingkan dengan daerah induk.
• Sulitnya daerah pemekaran setara dengan daerah induk akibat mereka banyak yang harus memulai hidup baru dari nol.
• Kondisi ini dihadapkan pada daerah pemekaran cenderung kesulitan SDM, sarana minim dan kurangnya pengalaman.
• Daerah induk dan provinsi cenderung menjadi penonton dan lepas tangan.
• Seharusnya daerah induk menjadi pembina dan provinsi harus memberikan perhatian khusus terhadap daerah baru tersebut.
dadang-solihin.blogspot.com 17
Permasalahan Daerah Pemekaran (2)
• Pemprov harus memberikan perhatian khusus, tidak menyamaratakan antara daerah pemekaran dan daerah lain.
• Daerah pemekaran sebagai anak yang baru belajar berdiri, sementara daerah lain sudah bisa berlari.
• Kurangnya pemahaman perangkat daerah terhadap administrasi dan aturan hukum.
• Hal ini menyebabkan beberapa daerah pemekaran cenderung melahirkan aparatur yang rentan berurusan dengan hukum.
dadang-solihin.blogspot.com 18
Kondisi Obyektif Aparatur Pemerintahan
Politik Politisasi birokrasi, Netralitas Birokrasi
Ekonomi In-Efisiensi, Daya Saing Lemah, Kewirausahaan Rendah
Manajemen Koord Lemah >> Manajemen Publik Tidak Berkualitas
Tradisional Hirarki >> Iron Laws of Oligarchy >>> Penyalahgunaan wewenang >> birokratis
Sos-Bud Kurang Tanggung jawab Sosial Budaya Feodal kuat
Kinerja Produktivitas Rendah, Belum Orientasi Outcomes
dadang-solihin.blogspot.com 20
21
Kelemahan Manajemen Instansi Pemerintah (1)
1. Manajemen yang diterapkan belum optimal untuk mendorong terwujudnya etika kerja dan budaya organisasi, khususnya yang berorientasi pada peningkatan kinerja.
2. Terdapat kelemahan yang terkait dengan kompetensi individu.
3. Reward and punishment yang adil dan konsisten dalam implementasinya masih bersifat parsial.
4. Penerapan sistem pengendalian internal untuk mendukung terwujudnya akuntabilitas kinerja pada IP pusat memperlihatkan kelemahan (masih parsial dan belum berjalan dengan baik).
(Temuan Kajian Manajemen yang Berorientasi pada Peningkatan Kinerja Instansi Pemerintah dari Survei terhadap 24 Instansi Pemerintah (IP) Pusat (Kementrian dan
LPND), 16 IP Provinsi, serta 173 IP Kabupaten / Kota)
dadang-solihin.blogspot.com
22
Kelemahan Manajemen Instansi Pemerintah (2)
5. Efektivitas pengawasan/monitoring atas pelaksanaan program/kegiatan yang dilakukan dalam lingkungan IP untuk mendorong peningkatan kinerja belum berjalan secara efektif khususnya di IP kabupaten/kota dan IP pusat.
6. Upaya peningkatan kualitas dan efektivitas kinerja pada instansi pemerintah sebagian besar masih bersifat parsial dan belum terwujudkan.
7. Banyak instansi yang menyatakan bahwa antara perencanaan dan penganggaran dengan implementasinya belum konsisten khususnya di IP pusat.
8. Pada IP pusat masih memperlihatkan kelemahan pelaksanaan; (i) evaluasi atas kondisi institusi, (ii) evaluasi atas individu dalam unit organisasi berdasarkan
prestasi kerja, dan; (iii)pemanfaatan hasil evaluasi utk kepentingan perbaikan kinerja
instansi dan acuan program/kegiatan berikutnya.
dadang-solihin.blogspot.com
6 Besar Substansi Masalah Pelayanan Publik
dadang-solihin.blogspot.com 23
No. Substansi Jumlah %1 Penundaan berlarut 98 262 Bertindak se-wenang2 70 193 Penyimpangan prosedur 37 104 Melalaikan kewajiban 30 85 Bertindak tidak adil 25 76 Menyalahgunakan wewenang 15 4
Masalah Utama dalam Pelayanan Publik di DKI Jakarta
dadang-solihin.blogspot.com 24
No. Masalah %1 Layanan proses yang dibutuhkan 21,92 Banyaknya uang tambahan 20,23 Mentalitas dan kinerja petugas 14,24 Rumitnya persyaratan yg dibutuhkan 12,15 Ketidakjelasan prosedur pelayanan 10,4
( Sumber : INCIS, 2005, n = 480 )
Perubahan Aparatur Pemerintahan menjadi Seorang Change Master
Bureaucratic-monopolistic government
Pemerintah yang “berkuasa”
Evolusi dari pemerintah yang hanya memiliki local orientation
entrepreneurial-competitive government
customer-driven dan accountable government
pemerintah yang memiliki global-cosmopolit orientation
dadang-solihin.blogspot.com 25
Menjadi
Perubahan Lingkungan Strategis
dadang-solihin.blogspot.com 26
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
GenerasiCyber
Miniaturisasi
NanoTeknologi
KesenjanganDigital
EKONOMIEKONOMI
Blok Perdagangan
Dunia
KompetisiGlobal
Knowledge Based
MANUFAKTURINGMANUFAKTURING
Short PLC
Time to market
“On the run” Generasi
ORGANISASI PUBLIK
ORGANISASI PUBLIK
Meningkatnyaekspektasipublik
Privatisasi
Perubahanperan
Bergeming terhadap Perubahan
dadang-solihin.blogspot.com 27
Makro
• Menjadi tidak kompetitif
• Tidak ada investasi• Pertumbuhan
melemah• Pengangguran
meningkat• Kemiskinan meningkat• Ketidakpuasan Rakyat• Kegagalan Negara
• Menjadi tidak kompetitif
• Tidak ada investasi• Pertumbuhan
melemah• Pengangguran
meningkat• Kemiskinan meningkat• Ketidakpuasan Rakyat• Kegagalan Negara
Mikro
• Ekonomi Biaya Tinggi• Brain Drain• Organisasinya menjadi
yang mahal, rapuh dan lemah
• Organisasinya menjadi tidak bermanfaat
• Organisasinya tidak diperlukan/dihapuskan
• Ekonomi Biaya Tinggi• Brain Drain• Organisasinya menjadi
yang mahal, rapuh dan lemah
• Organisasinya menjadi tidak bermanfaat
• Organisasinya tidak diperlukan/dihapuskan
Apa yang Harus Dilakukan?• Memperbaiki kualitas pelayanan publik• Meningkatkan akuntabilitas• Melakukan smart improvement dalam birokrasi• Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan publik• Meningkatkan daya saing
dadang-solihin.blogspot.com 28
29dadang-solihin.blogspot.com
Pergeseran Paradigma: From Government to Governance
Government Governance Memberikan hak ekslusif bagi
negara untuk mengatur hal-hal publik,
Aktor di luarnya hanya dapat disertakan sejauh negara mengijinkannya.
Persoalan-persoalan publik adalah urusan bersama pemerintah, civil society dan dunia usaha sebagai tiga aktor utama.
30dadang-solihin.blogspot.com
Pelaku Pembangunan: Paradigma Governance
Interaksi antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat yang bersendikan transparansi, akuntabilitas, partisipatif, dsb.
Apabila sendi-sendi tersebut dipenuhi, maka Governance akan Good.
Dunia Usaha Swasta Pemerintah Masyarakat
NilaiPertumbuhan
RedistibusiMelalui Pelayanan
Pasar
Kontrol Kontrol
Tenaga Kerja
31dadang-solihin.blogspot.com
Pelaku Pembangunan: Stakeholders
ExecutiveJudiciary
LegislaturePublic service
MilitaryPolice
organized into:Community-based organizations Non-governmental organizations
Professional AssociationsReligious groupsWomen’s groups
Media
Small / medium / large enterprisesMultinational Corporations
Financial institutions Stock exchange
BUSINESS
STATE CITIZENS
32dadang-solihin.blogspot.com
Troika
33dadang-solihin.blogspot.com
Troika: Pola Hubungan antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat
VISI
Masyarakat, Bangsa, dan
Negara
Pemerintah
Masyarakat
Dunia UsahaGood Governance
34dadang-solihin.blogspot.com
Ternyata Pemerintah Masih Diperlukan
35dadang-solihin.blogspot.com
36
Good Governance Mengandung makna tata kepemerintahan yang baik, pengelolaan
pemerintahan yang baik, penyelenggaraan pemerintahan yang baik, penyelenggaraan negara yang baik ataupun administrasi negara yang baik.
Penerapan prinsip transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas diakui sebagai landasan awal bagi terwujudnya tata kepemerintahan yang baik secara umum.
Suatu gagasan dan nilai untuk mengatur pola hubungan antara pemerintah, dunia usaha swasta, dan masyarakat.
dadang-solihin.blogspot.com
37
Manfaat Good Governance1. Berkurangnya secara nyata praktik KKN di birokrasi.2. Terciptanya sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan
pemerintahan yang bersih, efisien, efektif, transparan, profesional dan akuntabel.
3. Terhapusnya peraturan perUU-an dan tindakan yang bersifat diskriminatif terhadap warga negara, kelompok, atau golongan masyarakat.
4. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik.
5. Terjaminnya konsistensi dan kepastian hukum seluruh peraturan perundang-undangan, baik di tingkat pusat maupun daerah.
dadang-solihin.blogspot.com
38
Prinsip-prinsip Good Governance
1. Wawasan ke Depan (Visionary)
2. Keterbukaan & Transparansi(Openness &Transparency)
3. Partisipasi Masyarakat (Participation)
4. Tanggung Gugat (Accountability)
5. Supremasi Hukum (Rule of Law)
6. Demokrasi (Democracy)
7. Profesionalisme & Kompetensi (Profesionalism & Competency)
8. Daya Tanggap (Responsiveness)
9. Keefisienan & Keefektifan(Efficiency & Effectiveness)
10. Desentralisasi (Decentralization)
11. Kemitraan dengan Dunia Usaha Swasta dan Masyarakat (Private Sector & Civil Society Partnership)
12. Komitmen pada Pengurangan Kesenjangan (Commitment to Reduce Inequality)
13. Komitmen pada Perlindungan Lingkungan Hidup (Commitment to Environmental Protection)
14. Komitmen pada Pasar yang Fair (Commitment to Fair Market )
dadang-solihin.blogspot.com
Definisi PerencanaanDefinisi PerencanaanPerencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui serangkaian pilihan-pilihan.
Menentukan : Menemukan (mengungkapkan dan meyakinkan). Tindakan : Spesifik dan berkaitan dengan persoalan pelaksanaan Tepat : Dikaitkan dengan tindakan Pilihan-pilihan :
1. Pemilihan tujuan dan kriteria2. Identifikasi seperangkat alternatif yang konsisten dengan
preskripsi dengan pemilihan alternatif yang memungkinkan3. Arahan tindakan mengenai tujuan yang telah ditentukan
40dadang-solihin.blogspot.com
Syarat PerencanaanSyarat PerencanaanHarus memiliki, mengetahui, dan memperhitungkan:1. Tujuan akhir yang dikehendaki.2. Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya (yang
mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif). 3. Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut.4. Masalah-masalah yang dihadapi.5. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta
pengalokasiannya.6. kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya.7. Orang, organisasi, atau badan pelaksananya.8. Mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan
pelaksanaannya.
41dadang-solihin.blogspot.com
Fungsi/Manfaat PerencanaanFungsi/Manfaat Perencanaan• Sebagai penuntun arah• Minimalisasi ketidakpastian• Minimalisasi inefisiensi sumberdaya• Penetapan standar dan pengawasan kualitas
42dadang-solihin.blogspot.com
Proses PerencanaanProses Perencanaan
43
Pendekatan Politik: Pemilihan Presiden/Kepala Daerah menghasilkan rencana pembangunan hasil proses politik (public choice theory of planning), khususnya penjabaran Visi dan Misi dalam RPJM/D.Proses Teknokratik: Menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu.
Partisipatif: Dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders, antara lain melalui Musrenbang.
Proses top-down dan bottom-up: Dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan.
43dadang-solihin.blogspot.com
Perencanaan dan Penganggaran:Dari RPJP sampai APBD
RPJM Daerah
RPJP Daerah
RKP RPJM Nasional
RPJP Nasional
RKP Daerah
Renstra KL
Renja -KL
Renstra SKPD
Renja -SKPD
RAPBN
RAPBD
RKA-KL
RKA -SKPD
APBN
Rincian APBN
APBD
Rincian APBD
Diacu
Pedoman Dijabarkan Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Diperhatikan
Dijabarkan
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Diacu
Diacu
Diserasikan melalui Musrenbang
UU SPPN
Pemerintah
PusatPem
erintah Daerah
UU KN
20 Tahunan 5 Tahunan Tahunan
44dadang-solihin.blogspot.com
NASIONAL DAERAHDokumen Penetapan Dokumen Penetapan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional(RPJP-Nasional)
UU (Ps. 13 Ayat 1)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-Daerah)
Perda (Ps. 13 Ayat 2)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional(RPJM-Nasional)
Per Pres (Ps. 19 Ayat 1)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-Daerah)
Peraturan KDH (Ps. 19 Ayat 3)
Renstra Kementerian / Lembaga (Renstra KL)
Peraturan Pimpinan KL
(Ps. 19 Ayat 2)
Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD)
Peraturan Pimpinan SKPD (Ps. 19 Ayat 4)
Rencana Kerja Pemerintah (RKP)
Per Pres (Ps. 26 Ayat 1)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Peraturan KDH (Ps. 26 Ayat 2)
Rencana Kerja Kementerian / Lembaga (Renja KL)
Peraturan Pimpinan KL
(Ps. 21 Ayat 1)
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD)
Peraturan Pimpinan SKPD( Ps. 21 Ayat 3)
Status Hukum Dokumen PerencanaanStatus Hukum Dokumen Perencanaan
45dadang-solihin.blogspot.com
Kegagalan Perencanaan (1)Kegagalan Perencanaan (1)1. Penyusunan perencanaan tidak tepat, mungkin karena:
informasinya kurang lengkap,
metodologinya belum dikuasai,
perencanaannya tidak realistis sehingga tidak mungkin pernah bisa terlaksana
pengaruh politis terlalu besar sehingga pertimbangan-pertimbangan teknis perencanaan diabaikan.
47dadang-solihin.blogspot.com
Kegagalan Perencanaan (2)Kegagalan Perencanaan (2)2. Perencanaannya mungkin baik, tetapi pelaksanaannya tidak
seperti seharusnya. kegagalan terjadi karena tidak berkaitnya perencanaan dengan
pelaksanaannya. aparat pelaksana tidak siap atau tidak kompeten, masyarakat tidak punya kesempatan berpartisipasi sehingga
tidak mendukungnya.
48dadang-solihin.blogspot.com
Kegagalan Perencanaan (3)Kegagalan Perencanaan (3)3. Perencanaan mengikuti paradigma yang ternyata tidak sesuai
dengan kondisi dan perkembangan serta tidak dapat mengatasi masalah mendasar negara berkembang. Misalnya, orientasi
semata-mata pada pertumbuhan yang menyebabkan makin melebarnya kesenjangan.
Dengan demikian, yang keliru bukan semata-mata perencanaannya, tetapi falsafah atau konsep di balik perencanaan itu.
49dadang-solihin.blogspot.com
Kegagalan Perencanaan (4)Kegagalan Perencanaan (4)
4. Karena perencanaan diartikan sebagai pengaturan total kehidupan manusia sampai yang paling kecil sekalipun. Perencanaan di sini tidak memberikan kesempatan
berkembangnya prakarsa individu dan pengembangan kapasitas serta potensi masyarakat secara penuh.
Sistem ini bertentangan dengan hukum penawaran dan permintaan karena pemerintah mengatur semuanya.
Perencanaan seperti inilah yang disebut sebagai sistem perencanaan terpusat (centrally planned system).
50dadang-solihin.blogspot.com
Sistem Perencanaan yang BerhasilSistem Perencanaan yang Berhasil
• Sistem perencanaan yang mendorong berkembangnya mekanisme pasar dan peran serta masyarakat.
• Dalam sistem ini perencanaan dilakukan dengan menentukan sasaran-sasaran secara garis besar, baik di bidang sosial maupun ekonomi, dan pelaku utamanya adalah masyarakat dan usaha swasta.
51dadang-solihin.blogspot.com
Perencanaan yang IdealPerencanaan yang Ideal• Prinsip partisipatif: masyarakat yang akan memperoleh manfaat
dari perencanaan harus turut serta dalam prosesnya. • Prinsip kesinambungan: perencanaan tidak hanya berhenti
pada satu tahap; tetapi harus berlanjut sehingga menjamin adanya kemajuan terus-menerus dalam kesejahteraan, dan jangan sampai terjadi kemunduran.
• Prinsip holistik: masalah dalam perencanaan dan pelaksanaannya tidak dapat hanya dilihat dari satu sisi (atau sektor) tetapi harus dilihat dari berbagai aspek, dan dalam keutuhan konsep secara keseluruhan.
• Mengandung sistem yang dapat berkembang (a learning and adaptive system).
• Terbuka dan demokratis (a pluralistic social setting).
52dadang-solihin.blogspot.com
53dadang-solihin.blogspot.com