27
Modul 2 PEMBUBARAN KARENA PERUBAHAN SEKUTU DAN LIKUIDITAS MODUL 2 KEGIATAN BELAJAR 1 Pembubaran Persekutuan karena Perubahan Sekutu Ada empat jenis pembuambaran persekutuan sbb: 1. Dissociation / Pengunduran diri “Konsep hokum untuk pengunduran diri sekutu karena meninggal, pension atau pengunduran diri sukarela atau tidak sukarela.” 2. Dissolution / Pembubaran “Pengakhiran persekutuan pada akhir masa atau tujuan persekutuan atau dengan persetujuan tertulis dir seluruh sekutu.” 3. Termination / Terminasi “Akhir dari fungsi bisnis normal sebuah persekutuan, persekutuan tidak lagi mengalami kesinambungan usaha pada saat penghentian.” 4. Liquidation / Likuidasi “Penjualan aktiva persekutuan, pembayaran kewajiban dan pembagian aktiva tersisa kepada masing-masing sekutu.” Pembubaran dapat disebabkan oleh beberapa hal sbb: 1. Pembubaran oleh Tindakan Sekutu Tindakan tertentu seorang sekutu persekutuanfirma dapat menimbulkan pembubaran meliputi : Pencapaian waktu atau penyelesaian tujuan Persetujuan yang saling menguntungkan Pengunduran diriseorang sekutu2 1 | Page

Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 Modul 2 - Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas Kegiatan Belajar 1 - Pembubaran Persekutuan karena Perubahan Sekutu Kegiatan Belajar 2 - Likuidasi Persekutuan

Citation preview

Page 1: Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas

Modul 2

PEMBUBARAN KARENA PERUBAHAN SEKUTU DAN LIKUIDITAS

MODUL 2 KEGIATAN BELAJAR 1

Pembubaran Persekutuan karena Perubahan Sekutu

Ada empat jenis pembuambaran persekutuan sbb:1. Dissociation / Pengunduran diri

“Konsep hokum untuk pengunduran diri sekutu karena meninggal, pension atau pengunduran diri sukarela atau tidak sukarela.”

2. Dissolution / Pembubaran“Pengakhiran persekutuan pada akhir masa atau tujuan persekutuan atau dengan persetujuan tertulis dir seluruh sekutu.”

3. Termination / Terminasi“Akhir dari fungsi bisnis normal sebuah persekutuan, persekutuan tidak lagi mengalami kesinambungan usaha pada saat penghentian.”

4. Liquidation / Likuidasi“Penjualan aktiva persekutuan, pembayaran kewajiban dan pembagian aktiva tersisa kepada masing-masing sekutu.”

Pembubaran dapat disebabkan oleh beberapa hal sbb:1. Pembubaran oleh Tindakan Sekutu

Tindakan tertentu seorang sekutu persekutuanfirma dapat menimbulkan pembubaran meliputi :

Pencapaian waktu atau penyelesaian tujuan Persetujuan yang saling menguntungkan Pengunduran diriseorang sekutu2

2. Pembubaran karena Ketentuan Undang – UndangPersekutuan firma dengan sendirinya bubar karenakemungkinan –– kemungkinan

tertentu yang ditetapkanoleh undang – undang yakni : Kematian seorang anggota persekutuan firma Kepailitan seorang sekutu atau persekutuan firma itusendiri Setiap kejadian yang menyebabkan perusahaan tidaksyah lagi untuk bergerak atau

bagi masing – masinganggota untuk menjalankan perusahaan sebagaipersekutuan firma

Perang terhadap negeriseorang anggota yang menjadi penduduk itu3. Pembubaran oleh Keputusan Pengadilan

1 | P a g e

Page 2: Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas

Pengadilan dapat memutuskan pembubaran karena terbukti timbul hal – hal sbb: Seorang sekutu tidak waras (insanity) atau tak mampu untukmenyelesaikan setiap

masalah atau untuk memenuhi bagiannyadalam perjanjian persekutuan firma Sikap seorang sekutu merugikan perusahaan yang sedang dijalankan Perselisihan intern di antara para sekutu Kelanjutan perusahaan tidak mungkin lagi menguntungkan Alasan –– alasan lain yang menyebabkan pembubaran adil, , misalnyakecurangan

atau kesalah tafsiran dalam pembentukkan persekutuan firma

A. Penerimaan Seorang Sekutu BaruSeorang dapat diterima sebagaisekutu baru hanya dengankesepakatan semua sekutu

dan ini menimbulkan asosiasi baru dari perorangan – perorangan dan ini merupakan pembentukkanpersekutuan firma baru.Dengan masuknya seorang sekutu baru, maka suatu persetujuan harus dirancang untuk menetapkan kepentingan sekutu pada pembentukkan firma, pembagian laba dan rugi dimasa mendatang diantara para sekutu dan semua hal lainnya yang menyangkut asosiasi baru ini.

Firma yang baru ini dapat terus menggunakan buku dan catatan dari perusahaan semula, tetapisaldo perkiraan tertentu pada umumnya perlu dinilai kembali.Sepanjang persekutuan firma awal ini terus beroperasi.Nilai pasar harus ditentukan untuk aktiva yang ditetapkan pada organisasi baru dan saldo perkiraan harus dinilai kembali untuk melaporkan nilaiseperti itu.

Persedian barang harus ditetapkan kembali dengan nilai pengganti sekarang.Penyisihan yang memadai harus ditetapkan untuk piutang usaha.Surat – surat berharga harus dilaporkan dengan nilai pasar berjalan, aktiva tak lancar harus dilaporkan dengan nilai yang ditaksirsekarang. Seluruh kewajiban harus ditetapkan dan dilaporkan sesuai dengan yang tercantum dalam buku

Perubahan ini akan menimbulkan laba dan rugi yang dapat diberikanatau dibebankan kepada para sekutu semula dalam rasio pembagian laba dan rugi awal. Jika perubahan ini tidak dilaporkan dalam perkiraan, maka sekutu baru yang baru masuk akan ikutserta dalam keuntungan dan kerugian yang terjadisebelum ia masuk sebagaisekutu baru. Seorang sekutu yang baru masuk biasanya menyetorkan aktiva untuk memperoleh kepentingan dalam persekutuan firma yang baru didirikan

Seorang dapat diterima sebagaisekutu tanpa menyetorkan investasi dan tanpa penetapan kepentingan modal. Dalam halseperti ini, kepentingan modal akan timbul dari investasi, pengambilan prive dan pembagian laba dan rugi dimasa mendatang. Walaupun seorang yang diterima dalam persekutuan firma menjadi pemilik atassemua hartabenda persekutuan firma pada tanggal ia diterima, namun tanggung jawabnya terhadap hutang yang ada ditetapkan secara terbatas oleh uniform partnership Act. (UPA) ini menetapkan bahwa “Seseorang yang diterima sebagaisekutu dalam persekutuan firma bertanggung jawab akan semua kewajiban yang timbul sebelum ia diterima, seolah – olah ia telah

2 | P a g e

Page 3: Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas

menjadiseorang sekutu ketika kewajiban itu timbul, kecuali tanggung jawab ini akan dipenuhi hanya dengan harta benda persekutuan firma”

Dalam hal perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban, makaaktiva pribadiseorang sekutu baru tidak dapat digunakan untuk memenuhi klaim terhadap organisasi awal, tetapi aktiva pribadi sekutu baru ini dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban yang timbul akibat kegiatan usaha dari organisasi yang baru didirikan ini.Seseorang dapat memperoleh kepentingan dalam persekutuan firma lewat : Pembelian kepentingan ini dariseorang atau lebih sekutuawal Investasi aktiva yang menimbulkan kenaikkan dalam modal persekutuan firma.

1. Perolehan kepentingan lewat pembelianJika semua sekutu setuju untuk menerima seorang pembeli kepentingan

sebagaisekutu, maka hal ini akan membubarkan persekutuan firma yang lama dan menciptakan persekutuan firma yang baru. Jika para sekutu tidak setuju maka Uniform Partnership Act menetapkan, bahwa ia hanyamemperoleh sesuai dengan perjanjian laba dan atas pembubarankepentingan yang menjadi hak sekutu awal pemindahtanganan kepentingandengan sendirinya tidak membubarkan perusahaan dan tidak pula memberikan hak kepada pembeli untuk ikut campur dalam pengelolahan perusahaan.

Apabila seorang memperoleh sebagian atau seluruh kepentingan seorang sekutu dalam perusahaan, maka kepentingan yang diperoleh ini dicatatsebagai modal sekutu yang baru dan modal sekutu yang menjualkepentingan dikurangi dengan jumlah yang sama. Pembayaran untukkepentingan ini tidak dicatat dalam buku persekutuan firma karena hal inimerupakan transaksi antara 2 orang yang bertindak dalam kapasitas private mereka.Contoh:

Asumsikan bahwa A danB adalah 2 orang sekutu masing – masing dengan modal sebesar Rp30.000,- dan laba dibagi rata C membeli ½ kepentingan dari B dengan harga Rp18.000,- A setuju untuk menerimaC sebagaisekutu. Buku persekutuan firma yang lama terus digunakan oleh firma A,B dan C yang baru. Satu – satunya ayat jurnal yang dibutuhkan dalam buku itu adalah :

Modal B ……………………… Rp15.000Modal C ………………………. Rp15.000

Ayat jurnal ini dibuat terlepas dari jumlah yang dibayar oleh C kepada B. Total modal persekutuan firma tetap sebesar Rp60.000,-. A mempunyai kepentingan sebesar 50 % dalam perusahaan baru, B sebesar 25% dan C sebesar 25%

2. Perolehan kepentingan lewat investasiApabila seorang memperoleh kepentingan dengan melakukan investasi, maka

aktiva dan modal persekutuan firma akan bertambah.Contoh:

3 | P a g e

Page 4: Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas

- Tidak adanya persetujuan khusus mengenai penerimaan masuk sekutu baruAsumsikan bahwa D dan E mempunyai modal masing–masingsebesar Rp20.000,-

dan Rp10.000,- dan membagi rata laba. . Aktiva itu dinilai dengan layak. . Kemudian F diterima sebagai sekutu baru dengan investasi sebesar Rp12.000,-. Laba dan rugi firma yang baru dibagi rata.Buku persekutuan firma awal tetap digunakan untuk perusahaan yang baru. Investasi F dicatat sbb:

Kas ………………………………… Rp12.000,-Modal F ……………………………Rp12.000,-

- Adanya persetujuan khusus mengenai penerimaan masuk sekutu baruAsumsikan, bahwa persetujuan antara D, E, dan F, menetapkansekutu F harus

menanamkan investasi dalam jumlah yang cukup untuk memperoleh kepentingan sebesar ¼ atau 25% dalam perusahaan baru. Dalam hal ini, modal gabungan kedua sekutu awal adalah Rp30.000,- yang merupakan ¾ bagian dari modal yang baru, dan sekutu baru harus menanamkan investasi sebesar Rp10.000,- untuk kepentingan sebesar ¼ atau 25%. Maka modal masing – masing sekutu D, E, dan F adalah Rp20.000,- Rp10.000,- dan Rp10.000,- kepentingan masing – masing sekutu akan sebesar Rp20.000,-/Rp40.000,- atau 50%, Rp10.000,-/Rp40.000,- atau 25% dan Rp10.000,-/Rp40.000,- atau 25%. Investasi dengan pemberian bonus ataugoodwill kepada sekutu lama

Jika persekutuan firma telah beroperasi dengan sukses, maka para sekutu dapat menerima masuk seorang sekutu dengan ketentuan, bahwa:

o Bagian dari investasisekutu baru akandiberikan sebagai bonus kepada sekutu

lamao Goodwill persekutuan akan ditetapkan dan mengkreditsekutu lama

BonusContoh:

Asumsikan bahwa persekutuan firma D dan E sukses dalamoperasinya, sehingga F bersedia menanamkan investasisebesar Rp12.000,- untuk kepentingan sebesar ¼. Oleh karena aktiva bersih perusahaan, sebelum F menanamkan investasi berjumlah Rp30.000,-maka investasi tambahan F sebesar Rp12.000,- akan meningkatkan aktiva bersih menjadi Rp42.000,-. Jika perkiraan modal F dikredit sebesar R12.000,- dan tidak ada perubahan dalam perkiraan modal D dan E, maka kepentingan F akan menjadi 12/42, yang berartilebih besar daripada kepentingan sebesar ¼ bagian yang diberikan kepadanya. Karena aktiva bersih setelah F diterima masuk berjumlah Rp42.000,- maka kredit sebesar Rp10.500,- untuk F akanmemberikan kepadanya kepentingan sebesar ¼ bagian yang diberikan kepadanya.Jumlah kelebihan investasi atas kepentinganyang diberikan kepada F dapat dipertimbangkan sebagai bonus kepada sekutu lama.Bonus dibagikan kepada sekutu lama dalam rasio laba dan rugi awal. Karena D dan E

4 | P a g e

Page 5: Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas

membagirata laba, makabonus sebesar Rp1.500,- akan menimbulkan kenaikansebesar Rp750,- dalam masing – masing modal sekutu lama.

Asumsikan, bahwa buku persekutuan firma lama terusdigunakan untuk persekutuan firma yang baru, makaayat jurnal untuk mencatat investasi F adalah sbb:

Kas ………………………… Rp12.000,-Modal D…………………. Rp750,-Modal E …………………. Rp750,-Modal F………………….. Rp10.500,-

GoodwillContoh:

Penilaian F atas kepentingan sebesar ¼ bagian dengan investasi sebesar Rp12.000,- dapat digunakan sebagai dasar untuk mencatatgoodwill yang ditetapkan pada penyertaan atau setoran aktivabersih sekutu D dan E dalam organisasi perusahaan baru. Jika modal F sebesar Rp12.000,-dinyatakan sebagai ¼ bagian dari total modal, maka total modal ini harus berjumlah Rp48.000,- dangan bunga modal D dan E harus sebesar Rp36.000,-. Karena modal D dan E sekarang berjumlah Rp30.000,- maka saldo ini harus dinaikkan dengan Rp6.000. Rasio laba dan rugi digunakan dalam mambagikenaikan modal sebesar Rp6.000,-

Ayat – ayat jurnal untuk mencatat investasi F adalah :Goodwill ………………………………..Rp6.000,-

Modal D ……………………………... Rp3.000,-Modal E ……………………………… Rp3.000,-Kas ………………………………… Rp12.000,-Modal F ……………………………… Rp12.000,-

Pembandingan MetodeBonus dan GoodwillKedua metode akan memberikan hasil yang sama apabila:o Persentase pembagian laba – rugi untuk sekutu yang barumasuk sama

dengan persentase kepentingannya dalam aktivaatas diterimanya ia sebagaisekutu.

o Para sekutu lama terus membagi laba – rugi diantara mereka sendiri

dalam rasio awalMisalnya, jika bagian laba F dalam contoh diatasterbatassebesar

25% serta D dan E berbagi sisa laba masing – masing sebesar 37% dan 37½ %, maka baik metode bonus maupungoodwill akan memberikan hasil akhir yang sama. Sebagai contoh, kita misalkan saldo dalam contoh – contoh itu adalah sbb:

Goodwill Aktiva Modal D Modal E Modal F

5 | P a g e

Page 6: Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas

Lainnya

Bonus -Rp42.000,-

Rp20.750,-

Rp10.750,-

Rp10.500,-

Goodwill

Rp6.000,-

Rp42.000,-

Rp23.000,-

Rp13.000,-

Rp12.000,-

Dengan mengesampingkan perubahan dalam aktiva bersih, makasaldo modal untuk D, E dan F dengan menggunakan metodebonus dan goodwill,akanmenunjukkan angka – angka sbb:

GoodwillAktiva Lainnya

Modal D Modal E Modal F

Bonus -Rp42.000,-

Rp20.750,-

Rp10.750,-

Rp10.500,-

GoodwillRp6.000,-

Rp42.000,-

Rp23.000,-

Rp13.000,-

Rp12.000,-

Dikurangi Goodwill*

Rp 6.000,-

Rp 2.250,-

Rp 2.250,-

Rp 1.500,-

Rp 0,-

Rp42.000,-

Rp20.750,-

Rp10.750,-

Rp10.500,-

*(Rugi yg dibagikan dalam rasio laba-rugi

Metode goodwill pada akhirnya menghasilkan saldo perkiraan yang sama dengan saldo perkiraan yang dicapai dengan menggunakan metode bonus.

Sebaliknya, asumsikan bahwa aktiva pada akhirnya direalisasikan sebesar Rp48.000,- sehingga hal ini mengesahkan eksistensi goodwill. Jika dalam mencatat investasi F digunakan metode bonus, maka realisasi kelebihan sejumlah Rp6.000,-atas nilai buku aktiva akan menghasilkan keuntungan yang dapat dibagikan kepada para sekutu dalam rasio rugi – laba. Dengan mengesampingkan perubahan yang terjadi dalam aktiva bersih, maka saldo modal untuk D, E dan F pada masing – masing metode akan Nampak sbb:

Goodwill Aktiva Modal D Modal E Modal F

6 | P a g e

Page 7: Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas

Lainnya

GoodwillRp6.000,-

Rp42.000,-

Rp23.000,-

Rp13.000,-

Rp12.000,-

Bonus -Rp42.000,-

Rp20.750,-

Rp10.750,-

Rp10.500,-

Ditambah Goodwill*

Rp 6.000,-

Rp 2.250,-

Rp 2.250,-

Rp 1.500,-

Rp 6.000,-

Rp42.000,-

Rp23.000,-

Rp13.000,-

Rp12.000,-

*(laba yg dibagikan dalam rasio laba – rugi, 37½%, 37½% dan 25%

Metode goodwill dan bonus akan memberikan hasil yang identic apabila bagian sekutu yang baru masuk dalam laba sama dengan kepentingan awal yang diperoleh dan sekutu – sekutu yang lama tetap membagi laba – rugi dalam rasio mereka yang semula. Jika tidak demikian, maka hasil kedua metode akan berbeda.

Misalkan bahwa F diberikan kepentingan ¼ bagian atas diterimanya ia sebagaisekutu, dalam aktiva tetapi hanya 1/3 dalam bagiannya atas laba yang akan datang, D dan E membagi rata sisa laba. Dalam hal seperti ini, penggunaan metode bonus akan memberikan keuntungan akhir kepada F dan kerugian yang sama kepada D dan E. asumsikan bahwa aktiva pada akhirnya hanya dapat direalisasi sebesar Rp42.000,- dengan demikian gagal untuk mengkonfirmasi eksistensi goodwill. Penghapusan akhir goodwill menghasilkan saldo modal sbb:

GoodwillAktiva Lainnya

Modal D Modal E Modal F

Bonus -Rp42.000,-

Rp20.750,-

Rp10.750,-

Rp10.500,-

GoodwillRp6.000,-

Rp42.000,-

Rp23.000,-

Rp13.000,-

Rp12.000,-

Dikurangi Goodwill*

Rp 6.000,-

Rp 2.000,-

Rp 2.000,-

Rp 2.000,-

Rp 0,-

Rp42.000,-

Rp21.000,-

Rp11.000,-

Rp10.000,-

Keuntungan/Kerugian pada metode bonus

(Rp250,-) (Rp250,-)Rp 500,-

*(rugi yg dibagikandalam rasio laba – rugi, 37½%,37½% dan 25%

7 | P a g e

Page 8: Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas

Keuntungan dan kerugian yang sama akan timbul dengan mengasumsikan, bahwa aktivapada akhirnya direalisasisebesar Rp48.000,-. Jadi mengesahkan eksistensi goodwill. Saldo modal akan terlihatsbb:

GoodwillAktiva Lainnya

Modal D Modal E Modal F

GoodwillRp6.000,-

Rp42.000,-

Rp23.000,-

Rp13.000,-

Rp12.000,-

Bonus -Rp42.000,-

Rp20.750,-

Rp10.750,-

Rp10.500,-

Ditambah Goodwill*

Rp 6.000,-

Rp 2.000,-

Rp 2.000,-

Rp 2.000,-

Rp 6.000,-

Rp42.000,-

Rp22.750,-

Rp12.750,-

Rp12.500,-

Keuntungan/Kerugian pada metode bonus

(Rp250,-) (Rp250,-)Rp 500,-

*(laba yg dibagikan dalam rasio laba – rugi, 371/2%,371/2% dan 25%

Investasi dengan memberikan bonus ataugoodwill kepada sekutu baruPersekutuan firma bisa saja membutuhkan dana-dana tambahan atau para sekutu

mungkinmenginginkan jasa – jasa orang tertentu.Dalam hal seperti itu, seorang sekutu baru dapat diterimadengan ketentuan bahwa :

a) Bagian dari modal sekutu lama akan diberikansebagai bonus kepda sekutu baru

b) Goodwill akan ditetapkan dan dikredit pada sekutubaru

BonusAsumsikan, bahwa “firma D dan E “ dalam contoh

membutuhkantambahan dan juga jasa – jasa dari F, D, dan E setuju untuk memberikan modal F dikredit sebesar Rp12.000,- dan tidak terjadiperubahan dalam perkiraan modal D dan E, maka kepentingan F akan sebesar 12/42, yang lebih kecil daripada 2/5 kepentingannya. Karena aktiva bersih persekutuan firma setelah F diterima sebagai sekutu berjumlah Rp42.000,- maka kredit sebesar Rp16.800,- untuk F akan memberikan kepadanya 2/5, kepentingan jumlah kelebihan kepentingan yang diberikan kepada F atasinvestasisebesar Rp12.000,- dapat dipertimbangkan sebagai bonus yang disumbangkan oleh sekutu lama.

8 | P a g e

Page 9: Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas

Bonus ini dikurangi dari modal D dan E dalam rasio rugi – laba semula.Maka ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat investasi F adalah sbb:

Kas ……………………… Rp12.000,-Modal D ……………………. Rp2.400,-Modal E …………………….Rp2.400,-Modal F …………………….Rp16.800,-

GoodwillAsumsikan bahwa D dan E tidak menghendaki modal mereka dikurangi,

namun mereka bersedia memberikan 2/5 kepentingan dalam perusahaan kepada F atasinvestasinya sebesar Rp12.000,-. Saldo modal sekarang parasekutu dapat digunakan sebagai dasar untuk penetapan kepentingan yang harus diberikan kepada F dan goodwill yang ia pertimbangkan. Jika modal D dan E sebesar Rp30.000,- menyatakan 3/5 dari total modal maka total modal ini harussebesar Rp50.000,- dan kepentingan F harussebesar Rp20.000,-. Goodwill didebetsebesarselisih antara jumlah investasi F dan jumlah yang harus dikredit pada perkiraan modalnya. . Ayat jurnal untuk mencatat penerimaan F sebagaisekutu terbaca sbb:

Kas ………………….. Rp12.000,-Goodwill …………….. Rp8.000,-Modal F ……………... Rp20.000,-

Pembandingan MetodeBonus dan GoodwillSekutu F memperoleh 2/5 kepentingan dalam aktiva danbagian 1/3 dalam

laba, dengan menggunakan bonusataupun goodwill dalam contoh diatas.Meskipun salahsatu dari kedua metode ini dapat digunakan dalampenetapan kepentingan sekutu baru, namun akibat akhirnyaterhadap modal sekutu tidak akan sama. Dalam keadaandemikian, F akan cenderung diterima baik denganpemberian goodwill karena persentase kepentingannyadalam aktiva atas diterimanya ia lebih besar daripadapersentase bagian dalam laba berikutnya.

B. Penyelesaian dengan Pengunduran Diri Seorang Sekutu Penyelesaian dengan sekutu yang mengundurkan diri dilakukan dengan :

a) Pembelian kepentingannya oleh salah seorangsekutu yang lainb) Pembayaran kepadanya uang kas perusahaanatau aktiva lainnya untuk

memenuhi kepentingan. Pembayaran kepada sekutu yang mengundurkan diridengan jumlah yang

melebihisaldo modalSeorang sekutu yang mengundurkan diri dari persekutuan firma, yang telah

mengalami kemajuan pesat dapat menuntut jumlah yang melebihisaldo modalnya. Dalam halseperti ini, para sekutu mungkin setuju,bahwa :

9 | P a g e

Page 10: Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas

o Kelebihan jumlah yang dibayarkan akan dianggap sebagaibonus yang harus

dipikul oleh para sekutu yang meneruskanperusahaano Kelebihan jumlah yang dibayarkan akan digunakan sebagaidasar untuk

mencatat goodwill persekutuan firma Bonus

Asumsikan, bahwa perkiraan modal J, K dan L masing – masing sebesar Rp10.000,- aktiva dinilai tepat dan masing – masing sekutuberbagi laba dalam rasio 50%, 25%, dan 25%. Para sekutu setuju untuk membayar L sebesar Rp11.500,- dalam penyelesaiankepentingannya. . Jika kelebihan sebesar Rp1.500,- harus dianggapsebagai bonus yang dapat dibebankan pada J dan K, maka ayatjurnalnya sbb:

Modal L ……………………… Rp10.000,-Modal J ……………………… Rp1.000,-Modal K ……………………... Rp 500,-

Hutang yg harus dibayar kpd L... Rp11.500,-Untuk mencatat persetujuan pembayaran Rp11.500,- kepada L dalam

penyelesaian sepenuhnya kepentingannya, maka bonus yang dapat dibebankan pada J dan K adalah adalah dalam rasio 50:25.

GoodwillAsumsikan bahwa J dan K tidak bersedia perkiraan modal mereka

berkurang, kendati mereka bersedia membayar L dengan Rp11.500,- dalam penyelesaian kepentingannya. Pemberian kelebihan sebesar Rp1.500,- kepada L atas kepentingannya ini dapat dipandang sebagai pembayaran untuk goodwill yang menyangkut persekutuan firma, tetapi tidak dicatat dalam buku. . Oleh karena L memperoleh bagian 25% dari goodwill yg ada sekarang, , dengan demikian, total goodwill adalah Rp6.000,- untuk menetapkan goodwill persekutuan firma seperti yang ditentukan dan untuk melaporkan kewajiban darisekutu yang mengundurkan diri, maka dapat disusun ayat jurnalsbb:

Goodwill ……………… Rp6.000,-Modal J……………….. Rp3.000,-Modal K …………….... Rp1.500,-Modal L ……………… Rp1.500,-

Untuk menetapkan goodwill persekutuan firma sebesar Rp6.000,- seperti ditentukan pada penyelesaian dengan L, yang diberi Rp1.500,- untuk 25% kepentingannya dalam goodwill.

Modal L …………………........ Rp11.500,-Hutang yang harus dibayar kepada L … Rp11.500,-

Mencatat persetujuan untuk membayar L dengan Rp11.500,-

10 | P a g e

Page 11: Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas

Pembandingan Metode Bonus dan GoodwillMetode ini akan memberikan hasil yang sama hanya apabila parasekutu

yang ada terus membagi laba dalam rasio semula.Contoh:

Asumsikan bahwa J dan K setuju membagi laba “ Firma J dan K “ dengan cara seperti diwaktu yang lalu atau 2 : 1 masing–masing. Jika metode bonus yang digunakan dan goodwill ditetapkan kemudian, maka penetapan akanmenimbulkan akibat yang sama terhadap modal J dan K sepertipada penetapan atas pengunduran diri L. Sebaliknya, jika metodegoodwill digunakan dan goodwill dihapuskan sebagai kerugian, maka pengurangan modal J dan K akan sama dengan penguranganmodal mereka dalam penggunaan metode bonus atas pengundurandiri L.

Pembayaran kepada sekutu yang mengundurkan diridengan jumlah yang lebih kecil daripada saldomodalnya

Apabila sekutu yang mengundurkan dirisetuju menerimajumlah yang lebih kecil daripada jumlah yang dilaporkan dalam perkiraan modalnya, maka selisihnya dapat dipandang :

a) Sebagai bonus yang harus diberikan kepada sekutu lainnyayang melanjutkan

b) Dimana goodwill telah dicatatsebelumnya sebagai imbanganterhadap saldo goodwill

BonusAsumsikan, bahwa L setuju untuk menerima Rp8.500,- dalampenyelesaian

secara penuh kepentingan sebesar Rp10.000,-. Jika selisih sebesar Rp1.500,- harus ditanganisebagai bonus kepadasekutu lainnya yang melanjutkan perusahaan, maka ayat jurnalnyaadalah:

Modal L …………………….. Rp10.000,-Hutang yang harus dibayar kepada L…. Rp8.500,-Modal J …………………....…………. Rp1.000,-Modal K …………………..…………. Rp500,-

Untuk mencatat persetujuan pembayaran kepada L sebesar Rp8.500,- dalampenyelesaian secara penuh kepentingannya, , dengan bonus sebesar Rp1.500,-diberikan kepada J dan K dalam rasio yang berlaku antara mereka 50:25:20

GoodwillAsumsikan bahwa buku – buku persekutuan firma menunjukkansaldo

goodwill.Saldo perkiraan modal L menggambarkan aktivatak berwujud sebagian.

11 | P a g e

Page 12: Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas

Dalam hal iniseperti itu, para sekutu dapatmenganggap bahwa pembayaran kepada L dalam jumlah yang lebih kecil daripada saldo modalnya ini, sebagai penurunan dalamgoodwill dan bukan sebagai kenaikan dalam modal para sekutuyang melanjutkan persekutuan firma. Asumsikan bahwa L dibayar Rp8.500,- untuk kepentingan yang dilaporkan sebesar Rp10.000,- dengan kelebihan kredit yang ditanganisebagai penguranganterhadap goodwill, maka ayat jurnal yang harus disusun sbb:

Modal L …………… Rp10.000,-Goodwill …………............................. Rp1.500,-Hutang yang harus dibayar kepada L… Rp8.500,-

Untuk mencatat persetujuan pembayaran kepada L sebesar Rp8.500,-dalam penyelesaian secara penuh kepentingan dengan kredit sebesar Rp1.500 yang timbul dari penyelesaian dibebankan pada goodwill. Untuk menetapkan seluruh penurunan dalam goodwill persekutuan firma ke dalam penyelesaian dengan L. Karena penurunan sebesar Rp1.500,- menyangkut 25% kepentingan, maka seluruh penurunan goodwill dapat dipertimbangkan sebesar Rp6.000,-dan ayat jurnalnya adalah sbb:

Modal J ……………… Rp3.000,-Modal K……………… Rp1.500,-Modal L ……………… Rp10.000,-

Goodwill ……………………………… Rp6.000,-Hutang yang harus dibayar kepada L… Rp8.500,-

Pembandingan metode bonus dangoodwillMeskipun metode bonus maupun goodwill dapatdigunakan untuk

mencatat pengunduran dirisekutu L, namun perlu diamati bahwa metodealternatif akan memberikan hasil akhir yang sama hanya apabila sekutu melanjutkan persekutuan firma terus membagi laba – rugi dalam rasio semula.

C. Penyelesaian Dengan AhliwarisJika seorang sekutu meninggal dunia, perusahaanakan dilanjutkan oleh sekutu

lainnya yang masih ada. Mereka dapat menyetujui untuk kepentingan sekutuyang meninggal dengan :

a) pembayaran dari aktiva persekutuan firmab) pembayaran oleh masing –– masing sekutu yang memperoleh kepentingan inic) pembayaran dari hasil asuransi persekutuan firma olehsekutu yang ada yang

memperoleh kepentingan almarhum.Apabila perusahaan harus dilanjutkan oleh sekutu yang masih ada, maka

meninggalnya seorang sekutu dapat mengakibatkan pembubaran persekutuan lama dan membentuk persekutuan firma yang baru.Kepentingan sekutu yang meninggal dunia pada

12 | P a g e

Page 13: Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas

tanggal meninggalnya harus dipindahkan ke sebuah perkiraan wajib.Pembayaran kepada ahliwaris dicatat sebagai pengurangan dalam saldo hutang.Jika persetujuan firma menetapkan,bahwa kepentingan sekutu yang meninggal dunia tidak dihitung sampai akhir periode fiscal biasa pada waktu buku persekutuan ditutup,maka kepentingan sekutu yang meninggal akan ditentukan dengan memberikan bagian pradata ataslaba periode itu sampai dengan tanggal meninggal, dengan bunga atas saldo modal dari tanggal itu sampai dengan tanggal penyelesaian dengan ahkiwarisnya.

D. Mengubah Persekutuan Firma Menjadi Perseroan TerbatasPara sekutu dapat memutuskan untuk mengubah persekutuanfirma menjadi

perseroan terbatas, agar dapat memperoleh keuntungan yang terdapat dalam bentuk perseroan terbatas. Apabila akte yang menetapkan perseroan terbatas diberikan, maka perseroan terbatasini akan bertindak untuk memperoleh aktiva bersih persekutuan firma, untuk ditukar dengan sahamnya. Saham yang diterima oleh persekutuan firma dibagikan kepada para sekutu dalam menyelesaikan kekayaan mereka.Dengan demikian, perseroan terbatas mengambil alih aktiva persekutuan firma dan menanggung kewajiban persekutuan firma.Dalam mencatat kegiatan perseroan terbatas yang baru dibentuk, buku persekutuan firma dapat terus digunakan atau sebuah buku baru dibuka.1) Buku persekutuan firma terus digunakan

Jika buku firma terus digunakan, maka ayat-ayat jurnal dibutuhkan untuk melaporkan:

a) Perubahan dalam aktiva dan kewajiban sertadalam kepentingan para sekutu sebelum diubahmenjadi perseroan

b) Perubahan dalambentuk pemilikan2) Penggunaan buku baru untuk perseroan terbatas

Jika untuk perseroan terbatas dibuka buku baru, maka semua perkiraan firma ditutup.Dalam menutup perkiraan persekutuan firma, ayat – ayat jurnal dibuat untukmencatat mencatat pemindahan aktivadan kewajiban ke perseroan terbatas, penerimaan saham dalampembayaran aktiva bersih dipindahkan, dan pembagian saham kepada para sekutu.

Jika dikehendaki untuk menyusun ikhtisar yang lengkapmengenai transaksi yang mengakhiri persekutuan firma, maka ayat – ayat jurnal juga dapat dibuat untuk melaporkan penilaiankembali aktiva bersih dan kepentingan para sekutu sebelumpemindahan aktiva dan kewajiban dicatat.

MODUL 2 KEGIATAN BELAJAR 2

LIKUIDASI PERSEKUTUAN

13 | P a g e

Page 14: Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas

Likuidasi menurut Floyd A.Beams (1988) adalah “suatu proses yang meliputi merubah aktiva non kas menjadi kas, mengakui laba atau rugi dari proses merubah aktiva non kas menjadi kas, melunasi kewajiban firma, dan akhirnya membagi semua kas yang dimiliki kepada masing-masing anggota sekutu sesuai dengan saldo modalnya”. Sedangkan menurut Harry Simon (1990) likuidasi adalah proses merealisasikan aktiva non kas menjadi uang kas, menyelesaikan dengan para kreditur dan pembagian sisa aktiva kepada kelompok-kelompok pemilikan.

Dengan melihat definisi diatas, maka dapat dikatakan bahwa likuidasi terjadi apabila semua sekutu mengundurkan diri dan persekutuan dibubarkan, serta aktiva non-kasnya dijual. Secara keseluruhan, likuidasi akan diselenggarakan dengan melakukan pelunasan kewajiban pada kreditor dan apabila masih terdapat sisa harta akan dibagikan pada para sekutu melalui serangkaian kegiatan berikut ini.

1. Menguangkan (menjual) semua aktiva selain kas. Tahap yang kedua ini disebut Realisasi. Apabila nilai realisasi aktiva non-kasnya lebih kecil dibandi nilai bukunya maka kerugian harus ditanggung semua sekutu dengan mengurangkan modalnya. Sebaliknya bila nilai realisasi aktiva non-kasnya lebih besar dibanding nilai bukunya maka keuntungkan akan menambah modal semua sekutu sesuai ratio pembagian labanya. Rugi-laba tersebut diakui sebagai rugi laba realisasi.

2. Tahap menghitung dan membagi laba atau rugi persekutuan sampai saat likuidasi (berupa ratio pembagian laba). Pembagian laba dilakukan sesuai dengan metode pembagian laba. Tahap ini hanya diperlukan apabila likuidasi tidak dilakukan pada awal atau akhir periode.

3. Melunasi semua hutang persekutuan.Setelah penjualan aktiva non-kas (realisasi) maka hasilnya akan menambah kas, kemudian kas ini sesuai Kitab Undang-Undang Hukum Perdata harus digunakan terlebih dahulu untuk:

a. Melunasi hutang kepada pihak ketiga (bukan sekutu)

Hutang pihak ketiga harus diprioritaskan untuk dilunasi terutama hutang pihak ketiga yang jumlahnya besar terlebih dahulu.

b. Melunasi hutang sekutuSetelah semua utang kepada pihak ketiga dilunasi maka menyusul pelunasan hutang sekutu yang biasanya bila hanya hutang pada seorang sekutu maka dilakukan bersama-sama dengan pengembalian modal pada likuidasi sederhana. Apabila hutang lebih dari satu sekutu maka dilakukan pelunasan dengan prioritas sekutu yang modalnya lebih besar. Apabila terbukti modalnya tidak cukup untuk melunasi hutang maka sekutu yang bersangkutan harus membayar hutang dengan harta pribadi.

4. Membagi sisa kas yang masih ada kepada para sekutu.Sisa kas dibagikan setelah hutang kepada pihak ketiga dan sekutu dilunasi. Tujuan pembagian sisa kas ini adalah:

a. Untuk mengembalikan modal kepada para sekutu sebagai wujud pembagian hak kepada sekutu.

14 | P a g e

Page 15: Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas

Pengembalian modal ini sebesar modal bersih (modal setelah dikurangi laba-rugi realisasi dan hutang) masing-masing sekutu. b. Untuk melindungi kepentingan sekutu dikarenakan tanggung jawab sekutu tidak terbatas maka apabila kas memungkinkan biasanya pembayaran utang kepada sekutu dilakukan bersama-sama dengan pengembalian modal kepada sekutu.

Menurut cara pembagian kasnya, likuidasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:1. Likuidasi Sekaligus/ Sederhana , yaitu likuidasi yang pembagian kasnya dilakukan serentak karena realisasi non-aktivanya sekaligus. 2. Likuidasi Bertahap/ Berangsur, yaitu likuidasi yang dilakukan sesuai tersedianya kas walaupun realisasinya belum tuntas.

1. Likuidasi Sederhana Dengan Kondisi Sekutu Secara Pribadi Masih Mampu Pengertian Likuidasi Sederhana (Simple Liquidation)

Likuidasi sekaligus/ sederhana sering disebut sebagai likuidasi serentak karena pembagian kasnya dilakukan serentak untuk semua sekutunya. Disamping itu sering disebut juga sebagai likuidasi tunggal karena realisasi non aktivanya hanya sekali saja dan menyeluruh. Pembagian kas dilakukan hanya sekali saja yaitu setelah semua aktiva non-kasnya terjual dan hutang kepada pihak ketiga maupun kepada sekutu telah dilunasi.

Terdapat 5 kemungkinan yang akan terjadi di dalam likuidasi sederhana/ sekaligus, yaitu:a. Semua sekutu modalnya bersaldo positif.b. Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif tetapi dapat ditutup dengan utang kepada sekutu

yang bersangkutan.c. Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif namun tidak dapat ditutup dengan utang-piutang

sekutu yang bersangkutan.d. Kondisi Khusus: Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif namun sekutu yang harus

menyetor modal secara pribadi dalam keadaan tidak mampu.

Kondisi Khusus: Kas yang ada tidak cukup untuk melunasi Utang kepada pihak ketiga.Pada topik 1 akan dibahas likuidasi sederhana dengan 3 kemungkinan diatas dimana semua sekutu dalam keadaan mampu, kemudian pada topik kedua dibahas mengenai likuidasi sederhana dalam keadaan khusus yaitu sekutu dalam keadaan tidak mampu dan realisasi yang terlalu kecil sehingga kas tidak cukup melunasi hutang kepada pihak ketiga.

a. Saldo Semua Sekutu Setelah Realisasi Bernilai Positif.Di dalam kasus normal biasanya nilai realisasi lebih kecil daripada nilai bukunya namun kerugian akibat realisasi tidak begitu besar sehingga saldo masing-masing sekutu setelah realisasi bernilai positif semua.Langkah-langkah:1. Realisasi nilai aktiva non-kas.2. Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi rugi-labanya.

15 | P a g e

Page 16: Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas

3. Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga.4. Pelunasan hutang sekutu dan pembagian kas sekaligus.

b. Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif akan tetapi dapat ditutup dengan utang kepada sekutu yang bersangkutan.Rugi realisasi yang cukup besar dapat menyebabkan saldo milik sekutu bernilai negatif (defisit) sesudah realisasi. Apabila persekutuan memiliki hutang kepada salah seorang sekutu tersebut, maka defisit sekutu tersebut dapat ditutup dengan hutang persekutuan kepada sekutu.

Langkah-langkah:1. Realisasi nilai aktiva non-kas.2. Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi rugi-labanya.3. Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga.4. Penutupan defisit dengan pembayaran sebagian hutang sekutu.5. Pelunasan hutang sekutu.6. Pembagian kas.

c. Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif akan tetapi tidak dapat ditutup dengan utang kepada sekutu yang bersangkutan.

Rugi realisasi yang cukup besar dapat menyebabkan saldo milik sekutu bernilai negatif (defisit) sesudah realisasi. Apabila defisit lebih besar daripada hutang persekutuan kepada salah seorang sekutu tersebut, maka defisit sekutu tersebut dapat ditutup dengan sebagian hutang namun akhirnya harus ditutup sekutu yang defisit tersebut dengan setoran kas.

Langkah-langkah:1. Realisasi nilai aktiva non-kas.2. Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi rugi-labanya.3. Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga.4. Penutupan defisit dengan pembayaran sebagian hutang sekutu.5. Pembagian kas dari selisih antara modal bersih dengan penutupan defisit yang dibebankan

kepada masing-masing sekutu sesuai prosentase yang telah dikurangi prosentase sekutu tidak mampu.

d. Likuidasi Dengan Kondisi Khusus: Sekutu Secara Pribadi Tidak Mampu

Likuidasi Sederhana dengan kondisi khusus meliputi 2 (dua) kondisi yaitu:

Sekutu yang modalnya bersaldo negatif akan tetapi tidak dapat ditutup dengan utang dan sekutu yang bersangkutan dalam keadaan tidak mampu untuk menyetor modal. Rugi realisasi yang sangat besar dapat menyebabkan saldo milik sekutu bernilai negatif (defisit) sesudah realisasi. Apabila defisit lebih besar dibanding hutang persekutuan terhadap sekutu tersebut dan sekutu yang bersangkutan juga tidak mampu menyetor modal

16 | P a g e

Page 17: Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas

maka defisit sekutu tersebut dapat ditutup dengan modal sekutu lainnya yang masih mampu.Langkah-langkah:1. Realisasi nilai aktiva non-kas.2. Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi rugi-labanya.3. Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga.4. Penutupan defisit dengan pembayaran sebagian hutang sekutu.5. Penutupan defisit yang dibebankan kepada masing-masing sekutu sesuai prosentase

yang telah dikurangi prosentase sekutu tidak mampu.

Kas yang ada tidak cukup untuk melunasi hutang kepada pihak ketiga.Rugi realisasi yang sangat besar dapat menyebabkan saldo realisasi banyak yang bernilai negatif dan bahkan kas yang diterima tidak mampu untuk menutup hutang kepada pihak ketiga. Bila hal ini terjadi maka hutang kepada pihak ketiga dapat ditutup dengan setoran kas sekutu yang mampu atau ditutup dengan hutang persekutuan kepada salah satu sekutu.

Langkah-langkahnya: 1. Realisasi nilai aktiva non-kas.2. Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi rugi-labanya.3. Pembayaran sebagian utang dagang kepada pihak ketiga.4. Penutupan defisit dengan transfer dari pelunasan hutang sekutu.5. Penutupan defisit sekutu yang tidak mampu dengan modal sekutu sesuai prosentase yang

telah dikurangi prosentase sekutu tidak mampu.

2. Likuidasi Berangsur Pengertian likuidasi Berangsur Yaitu likuidasi yang nilai realisasi non-kasnya diketahui secara bertahap sehingga realisasinya juga dilakukan secara berangsur. Proses realisasi kadang memakan waktu lama karena memerlukan prediksi dan proyeksi yang akurat untuk harga realisasi. Oleh karena itu pembagian kas dapat dilakukan sebelum selesainya realisasi. Setelah semua hutang kepada pihak ketiga berarti ada sisa kas lagi yang dapat dibagi dan menjadi hak sekutu.

Kemudian untuk menentukan besarnya pembagian kas ada dua cara, yaitu:a. Perhitungan pembagian kas

Prosedur yang harus dilakukan dalam perhitungan pembagian kas:1. Menghitung saldo modal bersih masing-masing sekutu setelah pelunasan utang kepada pihak ketiga.2. Menghitung rugi potensial yang maksimal. Besarnya rugi potensial maksimal sama dengan nilai buku aktiva non kas yang belum direalisasi ditambah kas yang disisakan dalam pembagian.3. Membagi rugi potensial kepada semua sekutu.4. Menghitung saldo modal bersih setelah diperhitungkan rugi potensial.

17 | P a g e

Page 18: Pembubaran Karena Perubahan Sekutu dan Likuiditas

5. Membagi modal bersih sekutu yang defisit.

b. Program Pembagian KasProsedur penyusunan rencana (program) pembagian kas adalah sebagai berikut:1. Menghitung saldo modal bersih masing-masing sekutu. Besarnya saldo modal bersih masing-masing sekutu sama dengan:

Saldo awal rekening modal xxxxHutang kepada sekutu xxxx +Jumlah xxxx

Dikurangi:Saldo debit rekening prive xxxx Saldo piutang kepada sekutu xxxx +

(xxxx)Modal Bersih xxxx

2. Menghitung kemampuan masing-masing sekutu untuk menanggung rugi persekutuan, besarnya rugi maksimal sebesar modal bersih dikalikan persentase rasio pembagian laba sekutu yang bersangkutan.

3. Menyusun urutan (ranking) kemampuan masing-masing sekutu di dalam menanggung rugi dan menghitung selisih antar ranking tersebut.

4. Menyusun urutan prioritas pembagian kas dan besarnya bagian kas untuk masing-masing sekutu:

a. Prioritas pertama, yaitu sekutu yang berada di ranking Satu.Besarnya bagian kas prioritas pertama = rasio rugi-laba X selisih antara ranking 1 dengan ranking 2.

b. Prioritas kedua, yaitu sekutu yang berada di ranking satu dan dua.Besarnya bagian kas prioritas kedua = rasio rugi-laba X selisih antara ranking 2 dengan ranking 3.

c. Prioritas terakhir, yaitu semua sekutu yang berada di ranking 1 sampai ranking terakhir.Besarnya bagian kas prioritas terakhir = rasio rugi-laba X kemampuan ranking terakhir.

18 | P a g e