70
Perbandingan Kurikulum Afrika Selatan dan Indonesia Analisis Kurikulum dan Problematika IPS Disusun oleh R. Herawati 1

Perbandingan kur.ips indonesia dan afrika

Embed Size (px)

Citation preview

1

Perbandingan Kurikulum Afrika Selatan dan Indonesia

Analisis Kurikulum dan Problematika IPS

Disusun oleh

R. Herawati

2

Latar Belakang

UU RI No.  20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1, Pendidikan adalah  usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan  proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

3

Perbandingan Kurikulum

Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai salah satu mata pelajaran yang tercantum dalam sebuah kurikulum suatu negara ,memiliki latar belakang tersendiri yang berbeda-beda. Untuk pertama kali Social Studies atau yang kita kenal dengan nama ilmu pengetahuan social,dimasukkan secara resmi kedalam kurikulum sekolah adalah di Rugby (Inggris) pada tahun 1827, atau sekitar setengah abad setelah Revolusi Industri (abad 18), yang ditandai dengan perubahan penggunaan tenaga manusia menjadi tenaga mesin.

4

Perbandingan Kurikulum

Alasan dimasukannya social studies (IPS) ke dalam kurikulum sekolah pada saat itu adalah merupakan ekses dari industrialisasi di berbagai negara. Akibat dari adanya revolusi dalam bidang industry, maka tak dapat dielakan terjadi adanya berbagai perubahan dalam bidang kehidupan baik itu tingkat kesejahteraan dalam bidang ekonomi maupun kemajuan dalam bidang teknologi, dan ilmu pengetahuan yang tentunya berimplikasi juga pada adanya perubahan pola pikir dan perilaku manusia. Untuk itu diperlukan IPS

5

Tujuan PIPS

Prof. Dr. H. Idrus Affandi,SH. pada

perkuliahan , Sabtu, 15 Maret 2014 pada Program Pascasarjana Prodi IPS, menyatakan bahwa tujuan utama dari program Study Social adalah harus dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan yang rasional dan bertindak cerdas sehingga mereka dapat menyelesaikan masalah-masalah pribadinya melalui tindakan social

6

Tujuan PIPS

Dengan demikian kurikulum memiliki peran yang sangat penting bagi keberhasilan pendidikan, terutama dalam mempersiapkan sumber daya yang excellent agar dapat bersaing di era global.Untuk pengkajian kurikulum, diperlukan adanya perbadingan dari berbagai Negara, salah satunya adalah Afrika Selatan.

7

Rumusan Masalah

a. Apa yang menjadi prinsip pengembangan kurikulum di Afrika Selatan?

b. Apa yang menjadi prinsip pengembangan kurikulum di Indonesia ?

c. Bagaimana perbandingan kurikulum IPS di Afrika Selatan dan Indonesia ?

d. Bagaimanakah perbadingan materi pelajaran IPS di Afrika Selatan dan Indonesia ?

8

Selayang Pandang Politik Apartheid

9

Selayang pandang politik apartheid

Politik apartheid apartheid memiliki pengertian “kebijakan diskriminasi rasial yang menganggap ras etnik sendiri lebih unggul dari ras bangsa lain.” Diskriminasi rasial yang dimaksud adalah diskriminasi yang diterapkan oleh orang-orang kulit putih di Afrika Selatan terhadap orang-orang kulit hitam di negeri tersebut

10

Selayang pandang politik apartheid

Salah satu negara di Benua Afrika yang memiliki persamaan sejarah dengan Indonesia adalah Republik Afrika Selatan. Afrika Selatan merupakan salah satu negara tertua di Benua Afrika. Persamaan antara Indonesia dan Afrika adalah sama-sama pernah dijajah oleh Bangsa Eropa seperti Belanda dan Inggris.

11

Selayang pandang politik apartheid

Aplikasi politik Apartheid ini dimulai sejak tahun 1948 ketika Partai Nasional (Parati orang kulit putih) pimpinan Daniel Francois Malan memenangkan pemilihan umum dengan program politik Apartheid. Sebagai pembenaran atas politik Apartheid, Partai Nasional menysusun sebuah teori yang pada intinya sebagai berikut “…setiap ras mempunyai panggilan tertentu dan harus memberikan sumbangan budaya kepada dunia, dan oleh sebab itu ras-ras harus dipisah satu sama lain, agar dapat hidup dan berkembang sesuai dengan kepribadian dan kebudayaannya masing-masing…”.

12

Selayang pandang politik apartheid

Penduduk kulit hitam sebagai penduduk mayoritas hanya mendapatkan 13 % wilayah negara yang tidak memiliki kekayaan alam maupun industri. Sementara untuk minoritas kulit putih menguasai 87,1 % wilayah negara, termasuk semua kota besar, pusat indiustri, tambang, pelabuhan dan tanah pertanian yang paling baik.

13

Selayang pandang politik apartheid

Pada tahun 1974 Orang kulit hitam berjumlah 71 % dari seluruh penduduk Afrika Selatan, sedangkan orang kulit putih berjumlah 16,7 % 

14

Pola Pendidikan Apartheid

sistem pendidikan dirangka berdasar warna kulit yaitu kementerian yang berbeda untuk pelajar kulit putih, berwarna, Asia, dan kaum kulit hitam di luar bantustan. Pengasingan ini telah menghasilkan 14 kementerian pendidikan yang berbeda di negara ini.

perbedaan jumlah rasio guru dengan siswa. Rasio guru dan siswa sekolah rendah setiap etnis berbeda. Rasio pelajar berwarna kulit putih adalah 1:18, kulit Asia 1:24, kulit warna campuran 1:27, dan untuk sekolah kulit hitam itu sendiri adalah 1:39

 

15

Analisis Kurikulum di Afrika Selatan dan Indonesia

Secara etimologi menurut Wiles dan Bondi (1989) istilah kurikulum pertama kali ditemukan di Skotlandia pada awal tahun 1820, dan istilah tersebut secara modern pertama kali digunakan di Amerika Serikat satu abad kemudian.

Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin yaitu “currerre” berupa kata kerja (to run) yang berarti lari

16

Analisis Kurikulum di Afrika Selatan dan Indonesia

masa persekolahan adalah selama 13 tahun – atau 13 tingkat. tahun pertama pendidikan atau tingkat 0 dan tiga tahun terakhir yaitu dari tingkat 10 hingga tingkat 12 (juga dipanggil "matric") tidak diwajibkan

untuk memasuki universitas seseorang wajib lulus "matric" dengan minimum tiga mata pelajaran tingkat tinggi dan bukan sekadar lulus (standar). Walaupun begitu, mereka yang lulus "National Senior Certificate" layak untuk belajar di "technikon" atau kampus teknikal

17

Analisis Kurikulum di Afrika Selatan dan Indonesia

"Curriculum 2005". Kurikulum yang menggantikan pendidikan berdasarkan apartheid, memberi tumpuan kepada hasil/lulusan yaitu pelajar yang akan menjadi lebih proaktif dalam lingkungan di sekitarnya dan juga di dalam masyarakat.

 

18

Analisis Kurikulum di Afrika Selatan dan Indonesia

Th1999 pemerintahan menyediakan 5,7 % anggaran belanja untuk sektor pendidikan termasuk membangun 2.000 sekolah-sekolah baru, 65.000 ruang kelas yang baru dan beralatan lengkap, 60.000 guru-guru yang terlatih dan 50 juta buku teks yang dicetak.

Pada 2004, Afrika Selatan mempunyai 366.000 guru dan hampir 28.000 sekolah-sekolah -termasuk 390 sekolah khusus  dan 1.000 sekolah swasta. Dari jumlah ini, 6.000 adalah sekolah tinggi (tingkat 7 hingga tingkat 12) dan selebihnya adalah sekolah dasar (tingkat 1 hingga tingkat

19

Analisis Kurikulum di Afrika Selatan dan Indonesia

Curriculum 2005 (Afsel) mempunyai tujuan seperti yang dikemukakan oleh Pemerintah Afrika Selatan dalam Website nya sebagai berikut :

The National Curriculum Statement (NCS) aims to develop the full potential of all learners as citizens of a democtaric South Africa. It seeks to create a lifelong learner who is confident and independent: literate, numerate and mutiskilled; and compassionate, with respect for the invirenment and the ability to participate in society as a ctritical and active citizen.

20

Analisis Kurikulum di Afrika Selatan dan Indonesia

kurikulum nasional bertujuan untuk mengembangkan semua potensi peserta didik sebagai warga negara Afrika Selatan yang demokrasi. Kurikulum ini mencari dan menciptakan suatu peserta didik sepanjang hayat yang percaya diri dan mandiri yaitu melek huruf , melek angka, dan kecakapan majemuk serta keprihatinan, dengan tanggap terhadap lingkungan dan kecakapan berpartisipasi dalam kehidupan sosial sebagai warga negara yang aktif dan kritis

 

21

Analisis Kurikulum di Afrika Selatan dan Indonesia

Tahun 2007, kurikulum 2005 yang berlaku di Afrika Selatan mengalami perubahan/ revisi yang disebut Revised National Curriculum Statement (RNCS). 

22

prinsip Kurikulum Afrika Selatan

Prinsip-prinsip The Revised National Curriculum Statement :A. Sosial tranformation (transformasi sosial)Konstitusi Republik Afrika Selatan mengubah bentuk social secara mendasar pasca apartheid. Perubahan diperlukan untuk mengatasi warisan apartheid disemua bidang kegiatan manusia terutama dalam bidang pendidikan Ketidakadilan pendidikan pada masa lalu harus diatasi. Pendidikan harus diberikan dan menjadi hak semua penduduk Afrika Selatan. Pendidikan harus mampu mengembangkan potensi peserta didik dan menghapus hambatan-hambatan yang ada.

23

prinsip Kurikulum Afrika Selatan

B. Outcomes based educationPendidikan berbasis lulusan (OBE) menjadi dasarkurikulum yang berusaha sedapat mengembangkanpotensi peserta didik dengan mencapai hasil belajar

yangmaksimal dengan menetapkan hasil belajar yang ingindicapai pada akhir proses belajar mereka. OBE mendorong pendekatan berpusat pada peserta didikdan berbasis aktivitas pendidikan. Kurikulum Nasional menyatakan bahwa lulusan kelas 10- 12 adalah mampu bersikap kritis dan memiliki mentalpembangunan. Hal ini dikembangkan melalui prosespendidikan yang demokratis.

24

prinsip Kurikulum Afrika Selatan

C. High knowledge and high skills Kurikulum Nasional untuk Kelas 10 - 12

(Umum) bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan tingkat tinggi dan keterampilan pada peserta didik. Harapan yang tinggi bagi pelajar Afrika Selatan untuk mencapainya. Keadilan sosial membutuhkan pemberdayaan semua bidang di masyarakat yang sebelumnya terlumpuhkan oleh kurangnya pengetahuan dan keterampilan.

 

25

prinsip Kurikulum Afrika Selatan

D. Intergration and applied competence Integrasi pengetahuan dan keterampilan seluruh mata pelajaran dan latihan sangat penting untuk mencapai kompetensi ditetapkan oleh Kualifikasi Kerangka Kerja nasional. Dalam mengadopsi integrasi dan menerapkan kompetensi, Kelas 10 - 12 (Umum) berusaha untuk mempromosikan pembelajaran terpadu teori, praktek dan refleksi

26

prinsip Kurikulum Afrika Selatan

E. ProgressionKemajuan mengacu pada proses pengembangan pengetahuan dan keterampilan yang lebih maju dan kompleks

F. Articulation and portabilityPembelajaran dilakukan dengan mudah danberkesinambungan yang menunjukan adanyahubungan meski dalam kerangka kerja yangberbeda pada setiap tingkat.

27

prinsip Kurikulum Afrika Selatan

G. Valuing indigenous knowledge systems /Penilaian sistem pengetahuan murni Pada tahun 1960 , teori kecerdasan ganda memaksa pendidik untuk mengakui bahwa ada banyak cara untuk memproses informasi untuk memahami dunia. Sampai saat dunia Barat hanya menghargai kemampuan orang yang menguasai linguistic tertentu, dan matematis maka ia dihargai sebagai orang-orang ' cerdas'

28

prinsip Kurikulum Afrika Selatan

H. Credibility, quality and effisiency dapat dipercaya, berkualitas dan tepat waktu.Kurikulum 10 - 12 (Umum) bertujuan untuk mencapai kredibilitas melalui agenda transformasional dan melalui penyediaan pendidikan yang sebanding dengan kualitas, keluasan dan kedalaman dengan negara-negara lain

  

29

Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia

Latar belakang dimasukkannya bidang studi IPS ke dalam kurikulum sekolah di Indonesia hampir sama dengan di beberapa negara lain;situasi kacau,pertentangan politik bangsa, kondisi keragaman budaya bangsa (multikultur) yang sangat rentan terjadinya konflik. akibat konflik dan situasi nasional bangsa yang tidak stabil, pemberontakan G30S/PKI dan berbagai masalah nasional lainnya pemerintah memandang perlu memasukan program pendidikan sebagai propaganda dan penanaman nilai-nilai sosial budaya masyarakat, berbangsa dan bernegara ke dalam kurikulum sekolah.

30

Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia

Istilah ilmu pengetahuan sosial sebagai : Pengetahuan Sosial

“Ilmu Sosial terdiri disiplin-disiplin ilmu pengetahuan sosial yang bertarap akademis dan biasanya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi, makin lanjut makin ilmiah”.Menurut Gross dalam buku Kosasih Djahiri, pengajaran studi sosial, Ilmu Sosial merupakan disiplin intelektual yang mempelajari manusia sebagai makluk sosial secara ilmiah, memusatkan pada manusia sebagai anggota masyarakat dan pada kelompok atau masyarakat yang ia bentuk.

31

Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia

Studi SosialPerbeda dengan Ilmu Sosial, Studi Sosial bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah social.Achmad Sanusi memberi penjelasan sebagai berikut : Sudi Sosial tidak selalu bertaraf akademis-universitas, bahkan merupakan bahan-bahan pelajaran bagi siswa sejak pendidikan dasar

32

Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia

IPS Mulyono Tj. (1980:8) ,IPS adalah merupakan suatu pendekatan interdsipliner (Inter-disciplinary Approach) dari pelajaran Ilmu-ilmu Sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu-ilmu Sosial, seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya. Saidiharjo (1996:4) bahwa IPS merupakan hasil kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi, antropologi, politik

33

Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia

Dengan mempelajari materi Konsep dasar IPS , diharapkan dapat menjelaskan konsep-konsep IPS yang berpengaruh terhadap kehidupan masa kini dan masa yang akan datang secara kritis dan kreatif. Pembahasan materi ini menerapkan pendekatan antar disiplin yang mengintegrasikan ilmu-ilmu sosial dan humaniora.

34

Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia

Perbedaan antara Kurikulum 2013 dengan KTSPKTSP : Standar Isi ditentukan terlebih dahulu melaui

Permendiknas No 22 Tahun 2006. Setelah itu ditentukan SKL (Standar Kompetensi Lulusan) melalui Permendiknas No 23 Tahun 2006

lebih menekankan pada aspek pengetahuan di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-III Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan jumlah mata

pelajaran lebih banyak dibanding Kurikulum 2013

35

Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia

Standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, dan KonfirmasiTIK sebagai mata pelajaran

Penilaiannya lebih dominan pada aspek pengetahuan

Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib Penjurusan mulai kelas XI BK lebih pada menyelesaikan masalah siswa-

36

Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia

Kurikulum 2013 SKL (Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan

terlebih dahulu, melalui Permendikbud No 54 Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, yang bebentuk Kerangka Dasar Kurikulum, yang dituangkan dalam Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013

Aspek kompetensi lulusan ada keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan

37

Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia

di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-VI Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak

dan jumlah mata pelajaran lebih sedikit dibanding KTSP

Proses pembelajaran setiap tema di jenjang SD dan semua mata pelajaran di jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan dengan pendekatan ilmiah (saintific approach), yaitu standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.

38

Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia

TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) bukan sebagai mata pelajaran, melainkan sebagai media pembelajaran

Standar penilaian menggunakan penilaian otentik, yaitu mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.

39

Prinsip Pengembangan Kurikulum Indonesia

Pramuka menjadi ekstrakuler wajib Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X

untuk jenjang SMA/MA BK lebih menekankan mengembangkan

potensi siswa

40

Perbandingan Kurikulum IPS diAfrika Selatan dan Indonesia

Semua kurikulum telah difokuskan pada apa yang dapat peserta didik bawa setelah keluar dari pendidikan itu, serta bagaimana masyarakat bereaksi terhadap ajaran pelajaran tersebut.

prinsip secara umum adalah bagaimana hasil dan penilaian yang diajarkan kepada peserta didik tetap sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan orang-orang dalam masyarakat kita serta kebutuhan individu peserta didik

41

Perbandingan Kurikulum IPS diAfrika Selatan dan Indonesia

Afrika Selatan  Sosial Sciences (SS) Relationships between people,

and between people, and between people and the environment, are studied as they vary over time and place. Six LOs focus on enquiry, knowledge and understanding, and interpretations or issues within history (Hist.) and geography (Geog).

Ilmu Sosial adalah mata pelajaran yang mempelajari hubungan dengan manusia dengan manusia, manusia dan lingkungan berdasarkan waktu dan tempat dengan cara penemuan, pengetahuan, pemahaman, dan penginterpretasian melalui sejarah dan geografi

 

42

Perbandingan Kurikulum IPS diAfrika Selatan dan Indonesia

Economic and Management Sciences (EMS) Learners study private, public or collective use of resources. Four LOs focus on the economic cycle, sustainable growth and development, and managerial, consumer, financial and entrepreneurial knowlwdge and skills.

Ekonomi dan Managemen adalah mata pelajaran yang membahas tentang kebutuhan atau keinginan baik kelompok atau perorangan dengan cara mengelola sumber-sumber alam secara benar. Fokus bahasannya adalah perputaran ekonomi, pembangunan dan pertumbuhan,manajemen, konsumen, keuangan dan pengetahuan dan keterampilan berbisnis.

 

43

Perbandingan Kurikulum IPS diAfrika Selatan dan Indonesia

Persamaan :Dalam pengembangan kurikulum antara Indonesia dan Afrika adalah sama-sama dibuat oleh pemerintah pusat melalui departemen pendidikan nasional.

44

Perbandingan Kurikulum IPS diAfrika Selatan dan Indonesia

Perbedaan :-Di Afrika Selatan mata pelajaran yang bercirikan pengetahuan sosial dibedakan menjadi Economic and Management Sciences dan Social Sciences. Mata pelajaran Social Sciences merupakan gabungan Georafi dan Sejarah- Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu (IPS Terpadu) yang merupakan gabungan dari Sosiologi, Georgrafi, Ekonomi, dan Sejarah.

45

Perbandingan Kurikulum IPS diAfrika Selatan dan Indonesia

- Secara umum di Afrika Selatan menggunakan sistem quarter dalam melakukan evaluasi akhir dan laporan pendidikan, berbeda dengan Indonesia yang menggunakan sistem semester . Indonesia kewenangan dalam pengembangan kurikulum lebih banyak dilakukan oleh satuan pendidikan, bahkan kebijakan lain lebih diberi kebebasan kepada kabupaten dan kota karena di Indonesia diberlakukan otonomi daerah, sedangkan di Afrika Selatan lebih banyak dilakukan departemen pendidikan provinsi

46

Perbandingan Kurikulum IPS diAfrika Selatan dan Indonesia

- Salah satu yang dibuat oleh departemen pendidikan provinsi di Afrika Selatan adalah kalender pendidikan (school calendar). Kalender ini berisi minggu efektif dan hari efektif untuk belajar Selain itu departemen pendidikan provinsi juga membuat jadual pelaksanaan ujian (termasuk jadual ujian nasional), pembagian buku laporan pendidikan (rapot), jadual penutupan dan buka kembali sekolah, dan sebagainya

- Setiap propinsi akan berbeda kalender pendidikannya, bahkan provinsi-provinsi di pesisir Afrika Selatan akan berbeda dengan provinsi yang berada di daratan atau pedalaman

47

Perbandingan Kurikulum IPS diAfrika Selatan dan Indonesia

-Pelaksanaan ujian akhir seperti UN (Ujian Nasional) dijawalkan secara terpusat, bukan itu saja naskah soalnya pun dikonsep oleh pusat.

-Adanya mata pelajaran Life Orientation dan Technology di Afrika Selatan sedangkan di Indonesia kedua mata pelajaran itu tidak ada.

48

Perbandingan Kurikulum IPS diAfrika Selatan dan Indonesia

- Pembelajaran di Indonesia, IPS harus disampaikan secara terintegratif sehingga diharapkan dapat membentuk sikap warga negara yang baik memahami hak dan kewajiban dirinya sebagai warga negara dan merasa sebagai bagian dari masyarakat dunia yang selalu membutuhkan orang lain dalam hidupnya.

49

Perbandingan Materi Pelajaran IPS Tingkat SMP di Afrika dan Indonesia 

Materi Mata Pelajaran IPS diGrade 7 :1. Needs and Wants2. Money and Spending Money Wisely3. Utility (The usefullness of goods)4. The Economy and Our Community.

50

Perbandingan Materi Pelajaran IPS  

5. Type of Work, Requirements for Specific Jobs, Responsibilities,Rights, and Rewards of

Working, Technology in the workplace.6. Entrepeneurship (make something, sales and

the bussiness plan)7. Transport: Moving Things around, Work/jobs

linked to transport related Services, Transport as a bussiness oppurtunity, The Cost of Transport

51

Perbandingan Materi Pelajaran IPS  

Grade 8 : 1. Working better Together 2. Working Together in an economy 3. The Price 4. Balancing Supply and Demand 5. Counting The Costs, Establishing The

Price

52

Perbandingan Materi Pelajaran IPS  

Grade 9:1. The Flows of Money, Factors of Production, Goods and

Services in The2. Economic Cycle within the South Africa Economy.3. The Role of The Foreign Sector in The Economic Cycle.4. Supply and Demand Influences Prices.5. The Influences and actions (Strikes and stayaway) of

Trade Unions in General and During The Apartheid era on: South Africa Economy,Political Economy and Social tranformation, and Labour Issues.

6. The Laws Affecting Basic Conditions of Employment and non discrimination the workplace.

53

Perbandingan Materi Pelajaran IPS  

Social Sciences (SS) berisi materi sebagai berikut.

Grade 7: 1. South Africa before European came. 2. History of Multicultural Process in South

Africa 3. Afrikaaner and British 4. Types of earthface. 5. Map, atlas and globe 6. Atmosfer and hidrosfer

54

Perbandingan Materi Pelajaran IPS  

Grade 8: 1. Population and problems. 2. Sanitation, Health and Hygiene. 3. History of South Africa Independence 4. Goverment after Independence Grade 9:

55

Perbandingan Materi Pelajaran IPS  

Grade 9: 1. Flora and Fauna in South Africa. 2.. Geography of Africa and Asia 3. Water and foresty 4. Sea and Land 5. Apartheid and Consequence

56

Perbandingan Materi Pelajaran IPS  

Materi Pelajaran IPS di IndonesiaKelas 7: 1. Keragaman bentuk muka bumi 2. Masa Pra Aksara di Indonesia 3. Interaksi Sosial 4. Manusia sebagai mahluk sosial dan ekonomi 5. Tindakan, motif dan prinsip ekonomi. 6. Peta, atlas dan globe. 7. Perkembangan masyarakat, kebudayaan dan

pemerintahan pada masa Hindu-Budha, Islam, dan kolonial Eropa serta peninggalannya.

8. Kegiatan pokok ekonomi (produksi, distribusi dan konsumsi)

57

Perbandingan Materi Pelajaran IPS  

Kelas 8: 1. Permasalahan kependudukan dan

upaya penanggulangannya. 2. Bentuk hubungan sosial, pranata

sosial dan penyimpangan sosial. 3. Ketenagakerjaan 4. Pelaku ekonomi, permintaan dan

penawaran.

58

Perbandingan Materi Pelajaran IPS  

Kelas 9: 1. Bentuk dan pola muka bumi 2. Unsur-unsur geografis dan penduduk di

kawasan Asia Tenggara. 3. Perjuangan Indonesia merebut Irian Barat. 4. Peristiwa sekitar G30 S/PKI. 5. Perubahan pemerintahan dan kerjasama

internasional. 6. Uang dan Bank.

59

Perbandingan Materi Pelajaran IPS  

Persamaannyasama-sama memuat materi plajaran pokok

padakelas 7, 8, dan 9 seperti harga, permintaan

danpenawaran, dan sebagainya. Artinya secaraumum adalah sama. Apalagi mata

pelajaran EMS,banyak kesamaan dengan IPS

60

Perbandingan Materi Pelajaran IPS  

Perbedaan :a. Materi pelajaran lebih ditekankan kepada

unsurpraktik dibandingkan teoritis pada EMS dan SS.

b. Pendalaman materi yang lebih terarah kepadaketuntasan materi, bukan sekedar tahu Misalnya membahas masalah trtansportasi yang sampai ke perhitungan biaya, untung, rugi dll.

61

Perbandingan Materi Pelajaran IPS  

c. Mata pelajaran SS yang berbeda adalah pada sejarah yang tentu berbeda dengan IPS karena kedua negara memiliki latar belakang sejarah yang berbeda

62

KESIMPULAN

Pengembangan kurikulum yang dilakukan suatu negara dengan negara lain tidak akan sama. Perbedaan itu disebabkan latar belakang sejarah, budaya, politik, dan sebagainya yang berbeda. Pengembangan kurikulum di Afrika selatan lebih menekankan kepada aspek transformasi sosial, multikultural dan pendidikan yang berbasis lulusan. Lulusan pendidikan di Afrika Selatan diharapkan memiliki kompetensi yang tinggi sehingga dapat mengejar ketertinggalannya akibat Apartheid

63

KESIMPULAN

Mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan,pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat

64

KESIMPULAN

Pada hakikatnya, pengetahuan Sosial sebabagi suatu mata pelajaran yang menjadi wahana dan alat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang diri dan peristiwa disekitarnya .Dengan demikian, Pengetahuan Sosial diperlukan bagi keberhasilan siswa dalam kehidupan di masyarakat dan proses menuju kedewasaan

65

SARAN

Agar materi pelajaran IPS lebih menarik dan lebih mudah dicerna oleh siswa sekolah dasar dan menengah, sebaiknya bahan-bahan pelajaran diambil dari kehidupan nyata di lingkungan masyarakat

Dalam pengajaran Sejarah sebagai bagian dari pendidikan IPS, guru jangan terpaku hanya pada menceritakan masa lalu dan meminta peserta didik menghapal tempat dan kejadian belaka. Sebaiknya , guru mengarahkan peserta didik untuk memaahami nilai dari peristiwa tersebut dan apa pengaruh peristiwa tersebut pada masa itu dan masa kini.

66

SARAN

Pelajaran Ekonomi sebagai bagian dari pendidikan IPS , ada baiknya siswa digiring untuk mempraktekan teori-teori tersebut dalam praktek nyata sehingga siswa memahami pentingnya ilmu tersebut dan manfaat ilmu yang dipelajarinya.

Dengan mempelajari hal-hal actual dan kasus-kasus social disekitarnya , diharapkan siswa dapat membuat keputusan-keputusan yang cerdas dalam hidupnya. Oleh karena itu, penulis mendukung pada proses belajar mengajar yang interaktif dan mengurangi campur tangan guru yang dominan.

67

SARAN

Guru harus mengurangi sikap otoriter dalam kelas dan menganggap dirinya sebagai sosok yang “maha tahu” karena siswa sesungguhnya telah dan akan belajar dari kehidupannya

Guru harus bisa memilih pokok bahasan mana yang harus lebih difokuskan dengan mempertimbangkan letak posisi dan kondisi peserta didik tinggal. Alangkah baiknya, bila peserta didik berada di wilayah pedesaan dan pegunungan maka dalam pelajaran IPS lebih mendominasi pengetahuan tentang pegunungan dan usaha-usaha yang dapat dikembangkan dalam kondisi alam yang seperti itu

68

Daftar Pustaka

UU RI No.  20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1) 

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2002).  Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

http://id.wikipedia.org/wiki/Halaman_Utama http://www.majalahpendidikan.com/2011/04/pengertian-ku

rikulum.html http://historyfileon.blogspot.com/2011/02/politik-apharteid

-di-afrika-selatan.html Mudyaharjo, Redja. 2001. Pengantar Pendidikan. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada. Wikipedia. 1994. Pendidikan di Afrika Selatan.

www.Ms.wikipedia.org. Kosasih Jahiri, dkk (1979). Pengajaran Studi Sosial/IPS,

LPPP -IPS, FKIS –IMP Bandung

69

Daftar Pustaka

Achmad Sanusi, Dt. 1971. Studi Sosial di Indonesia. Bandung: IKIP.

Nursid Sumaatmadja., dkk. 1986. Buku Materi Pokok Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial, Modul 1-3. Jakarta : Karunika, Universitas Terbuka.

Mulyono, TJ. 1980. Pengertian dan Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: Departemen P dan K, P3G.

Saidihardjo,dkk. 1996. Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial,FIP IKIPJogyakarta.

http://www.ukessays.com/essays/education/the-national-curriculum-statement-education-essay.php

http://harmadi-derasid.blogspot.com/2011/12/harmadi-derasid.html

Departement of Education. 2008. National Curriculum Statement.Pretoria:

www.education.gov.za. http://haslindafadillah.blogspot.com/2010/11/makalah-pendidika

n-ips.html

70

THANK YOU……!

Special Thanks to DR.Hj. Arnie Fajar, M .Pd