Upload
wildan-aini
View
4.907
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Merupakan presentasi makalah Seminar Pendidikan Agama IslamDisusun oleh: Fuji Hernawati Kusumah, Listia, Yuli Rachmawati, dan Wildan Nurul AiniTahun Penyusunan: 2010
Citation preview
PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN ANTARA
PESANTREN TRADISIONAL DENGAN PESANTREN MODERN
(STUDI KASUS PESANTREN TRADISIONAL DI SUKASARI, BANDUNG DENGAN PESANTREN MODERN DI SINGAPARNA, TASIKMALAYA)
Oleh
1.Fuji Hernawati Kusumah
2.Listia Fuji Lestari
3.Wildan Nurul Aini
4.Yuli Rachmawati
LATAR BELAKANG MASALAH
Adanya kewajiban bagi manusia untuk menuntut ilmu
Artinya : “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan, yakni telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang Maha Mulia, yang telah mengajarkan dengan pena.” (QS. Al-‘Alaq 1-4)
Pesantren merupakan salah satu tempat untuk menimba ilmu
Realitas bahwa terdapat beberapa jenis pesantren yang dipilih masyarakat sebagai tempat menimba ilmu
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana sistem pendidikan pesantren tradisional di Sukasari, Bandung?
Bagaimana sistem pendidikan pesantren modern di Singaparna, Tasikmalaya?
Bagaimana perbandingan sistem pendidikan pesantren tradisional di Sukasari, Bandung dan pesantren modern di Singaparna, Tasikmalaya?
TUJUAN PENELITIAN
Mendeskripsikan sistem pendidikan pesantren
tradisional yang berada di Sukasari.
Mendeskripsikan sistem pendidikan pesantren
modern di Singaparna, Tasikmalaya.
Mengetahui perbandingan sistem pendidikan
pesantren tradisional di Sukasari dan pesantren
modern di Singaparna, Tasikmalaya.
KEGUNAAN PENELITIAN
Kegunaan TeoretisMakalah ini diharapkan mampu
memberikan informasi tentang sistem pendidikan di pesantren.
Kegunaan Praktis
Informasi yang diberikan pada makalah ini diharapkan dapat diterapkan dan bermanfaat bagi dunia pendidikan terutama institusi pendidikan Islam.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif
Pendekatan kualitatif. Teknik penelitiannya adalah melakukan
wawancara dengan pihak terkait. Instrumen penelitian yang digunakan adalah
pedoman wawancara.
KAJIAN TEORI
Pengertian Sistem
Campbell (1979: 3) menyampaikan pandangannya bahwa: ‘a system as any group of interrelated components or parts which function together to achieve a goal’, sistem adalah sekumpulan komponen atau bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lain yang berfungsi untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Elias M Award (1979: 4), ‘…can be defined as an organized group of components (subsystems) linked together according to a plan to achieve a specific objective’, sistem adalah sekumpulan komponen-komponen atau subsistem yang terorganisir satu sama lain sesuai dengan rencana untuk mencapai suatu tujuan
KAJIAN TEORI
Pengertian Pendidikan
Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan berencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Komponen-komponen pendidikan (dalam sistem pendidikan nasional ), yaitu tujuan pendidikan, kurikulum, peserta didik, tenaga pengajar, evaluasi, sarana dan prasarana.
KAJIAN TEORI
Pengertian Sistem Pendidikan
Sistem pendidikan adalah seperangkat unsur atau komponen-komponen pendidikan yaitu tujuan pendidikan, kurikulum, peserta didik, tenaga pengajar, evaluasi, sarana dan prasarana, yang saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain untuk mencapai tujuan pendidikan
DEFINISI PESANTREN
Pesantren pe-santri-an(bahasa Jawa)
kata "santri" berarti murid
Santri (Tamil) Guru mengaji
Pesantren tempat untuk santri
Jenis-jenis Pesantren
Pesantren tradisional jenis pesantren yang
menerapkan pola tradisional atau juga dapat
disebut pesantren salafiyah
Pesantren modern pesantren yang disamping
mengajarkan pendidikan keagamaan, juga
mengajarkan pendidikan umum dengan
persentase dimana ajaran pendidikan agama
Islam lebih banyak daripada ilmu umumnya
FUNGSI PESANTREN
Fungsi Pesantren diantaranya: Lembaga Dakwah Pusat pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya
ilmu agama
DALIL MENGENAI KEWAJIBAN MENYEIMBANGKAN DUNIA DAN AKHIRAT
Surat Al-Qashash ayat 77
د� د�ا د� ل� ا غ ل� د� د�ا د� � د� ل� د� غ�ا ه� �� د ا� د� د� ل� د�ا د�ا �د ل� غ� ل� د�ا د� � د�ا �ل ه�� ا� د� غ د� د� غ!� �د د" ل# د� د�ا د� � د$ د% غ& آا ل� ا د) د��ا ا� ه� �� د ا� د( د�ا آا د�ا غ*� غ د+ ل, د�اد� غ�ي غ� ل� �ه ل� ا ه�. غ/ هي د�ا د� �� د ا� د�0 غ�ا غ1 � ل) د�ا ل� ا غ*ي
Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu [kebahagiaan] negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari [keni’matan] duniawi dan berbuat baiklah [kepada orang lain] sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di [muka] bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”
Perintah mencari ilmu
"Barang siapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya ; dan barang siapa yang ingin (selamat dan berbahagia) diakhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan barangsiapa yang meginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula". (HR.Bukhari dan Muslim)
PEMBAHASANASPEK-ASPEK PESANTREN
TRADISIONALPESANTREN MODERN
Jenis mata pelajaran:Pendidikan umum dan pendidikan keagamaan
Pendidikan keagamaan meliputi , Jurumiyah, Safinah, Akhlaqul Banain, Fulashah Nurul Yakin (sejarah rasul), dan hafalan.Tidak ada pendidikan umum.
Pendidikan keagamaan meliputi, Ilmu Fiqih, Qur’an Hadits, Akidah Akhlaq, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Bahasa Arab.Pendidikan umum meliputi Fisika, Kimia, Biologi, Matematika, Bahasa Indonesia, Geografi, dan Ekonomi.
Mata pelajaran yang diprioritaskan
Hafalan Bahasa Arab
Pengajar Dua orang dibantu oleh santri yang berlatih mengajar
Pengajar sesuai dengan mata pelajaran yang dikuasai
PEMBAHASAN
ASPEK-ASPEK PESANTREN TRADISIONAL
PESANTREN MODERN
Kurikulum atau pedoman mengajar
Pedoman mengajar yang dibuat oleh pihak pesantren.
Pendidikan umum menggunakan kurikulum yang dibuat pesantren sesuai dengan acuan Departemen Agama.Pendidikan keagamaan menggunakan kurikulum yang dibuat pihak pesantren.
Metode pembelajaran Ceramah dan logat (ekspositori).Pendekatan: Teacher-centered Approach
Pendidikan umum: ekspositori dan praktekPendidikan keagamaan:Ceramah dan diskusiPendekatan: Teacher-centered Approach dan Student-centered Approach
PEMBAHASAN
ASPEK-ASPEK PESANTREN TRADISIONAL
PESANTREN MODERN
Evaluasi Tes lisan sesuai jadwal yang ditentukan. Tes berbentuk tanya jawab dan tes hafalan.Tidak ada sistem kelulusan.
Tes sumatif seperti di sekolah pada umumnya. Ada tes mengajar.Kelulusan ditentukan berdasarkan hasil Ujian Nasional.
Jam pelajaran Belajar dimulai pada pagi hari hingga malam hari, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Pagi hingga sore (sekitar 8 jam) belajar pendidikan umum.Pendidikan keagamaan diajarkan pada sore hingga malam (sekitar 6 jam) dan pagi sebelum belajar pendidikan umum (sekitar 2 jam).
PEMBAHASAN
ASPEK-ASPEK PESANTREN TRADISIONAL
PESANTREN MODERN
Kelas Penentuan kelas berdasarkan hasil wawancara pada saat awal pendaftaran.Tingkatan kelas:1. Tingkat Ibtida’2. Tingkat Wustho3. Tingkat Tsanawi/’Ula
Penentuan kelas seperti di sekolah umum.Kelas terdiri dari:1. Tsanawiyah (kelas
tujuh, delapan, dan sembilan)
2. Aliyah (kelas 10, 11, dan 12)
Sarana dan prasarana Biaya pendidikan hanya untuk pembayaran penggunaan listrik. Tidak ada bayaran untuk pengajar.Santri wajib tinggal di pesantren.
Biaya pendidikan seperti di sekolah umum. Ada biaya untuk pembangunan dan SPP.Santri wajib tinggal di pesantren.
PEMBAHASAN
ASPEK-ASPEK PESANTREN TRADISIONAL
PESANTREN MODERN
Kompetensi Lulusan Sesuai dengan tujuan pesantren ini (Menciptakan Ulama dan Imamul Muttaqin), maka lulusan pesantren ini diharapkan menjadi orang shaleh dan menjadi ulama.
Memiliki kemampuan mengajar yang baik, cakap dalam berbahasa Arab dan Bahasa Inggris (cakap dalam berkomunikasi), dan menjadi seorang mubaligh.
SIMPULAN
1. Berdasarkan unsur-unsur pendidikan, sistem pendidikan pesantren tradisional di daerah Sukasari adalah bertujuan untuk menciptakan ulama-ulama dan imamul muttaqiin. Dalam proses pembelajaran digunakan metode ekspositori dengan pendekatan teacher-centered. Pendidikan yang diselenggarakan hanya pendidikan keagamaan dimana pelaksanaanya berdasarkan kurikulum yang dibuat oleh pihak pesantren dimana tidak ada sistem kelulusan.
SIMPULAN
2. Sistem pendidikan pesantren modern di daerah Singaparna, Tasikmalaya dilihat dari unsur-unsur pendidikan bertujuan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang cakap dalam mengajar dan menguasai ilmu-ilmu agama. Proses pembelajaran pendidikan keagamaan dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi, sedangkan pada pendidikan umum menggunakan metode ekspositori dan praktek. Dengan demikian, pendekatan pembelajarannya berupa gabungan dari student-centered dan teacher- centered. Pelaksanaan pembelajaran pendidikan umum berdasarkan kurikulum yang dibuat sekolah yang mengacu pada pedoman dari Departemen Agama, sedangkan pendidikan keagamaan menggunakan kurikulum yang dibuat secara mandiri oleh pihak pesantren, dengan sistem kelulusan mengacu pada Ujian Nasional.
SIMPULAN
3. Sistem pendidikan pesantren tradisional di daerah Sukasari dan pesantren modern di daerah Singaparna, Tasikmalaya memiliki perbedaan dan persamaan. Perbedaannya terletak pada ada tidaknya pendidikan umum, metode dan pendekatan pembelajaran, kurikulum, mata pelajaran yang diprioritaskan, sistem kelulusan. Sedangkan, persamaannya terletak pada porsi pendidikan agama yang lebih banyak, dan lingkungan tempat tinggal.
REKOMENDASI Teoretis
Menyarankan masyarakat hendaknya memandang bahwa pesantren tradisional dan pesantren modern memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tidak bisa dikatakan bahwa pesantren tertentu lebih baik daripada pesantren yang lain.
Praktis
Pemilihan masyarakat pada pesantren sebagai salah satu tempat belajar sebaiknya didasarkan pada tujuan dan kebutuhan. Baik pesantren tradisional maupun pesantren modern memiliki karakterisitik masing-masing.
PERTANYAAN:
1. Dwi U (kel.5)Berkaitan dengan judul, kasus/permasalahan apa yang diangkat secara khusus?
2. Zahara (kel.5)adakah dari perbedaan-perbedaan sistem pendidikan pada kedua jenis pesantren tersebut yang bisa dieksplorasi?
3. Sophia (kel.10)Menurut kelompok kalian, apakah pendidikan umum di pesantren modern sudah mencukupi dan membuat siswa-siswanya mampu bersaing dengan siswa-siswa dari sekolah-sekolah umum?