Upload
weny-maniez
View
26.977
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
berikut adalah makalah tentang psikologi anak, tentang PERKEMBANGAN MANUSIA PADA MASA ANAK USIA 6-12 TINJAUAN DARI ASPEK BIOLOGIS,EMOSI,BAHASA,MOTORIK,INTELEGENSI,SOSIAL,MORAL,AGAMA SERTA ASPEK KECAKAPAN YANG MENONJOL
Citation preview
MAKALAH
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
(PERKEMBANGAN MANUSIA PADA MASA ANAK USIA 6-12 TINJAUAN DARI
ASPEK
BIOLOGIS,EMOSI,BAHASA,MOTORIK,INTELEGENSI,SOSIAL,MORAL,AGAMA
SERTA ASPEK KECAKAPAN YANG MENONJOL)
Dosen Pembimbing :
Drs.Hj. Istikomah ,M.Ag
Disusun Oleh : Kelompok : X
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2013
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
syukur kepada Allah yang telah melimpahkan kekuatan dan memimbing hambanya
dalam setiap berfikir dan beraktivitas sehiingga kami mampu menyelesaikan penyusunan
makalah kami,dan semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan kita dan semoga
bermafaat buat kita semua.
Kami penyusun makalah menyampaikan banyak terimakasih kepada Ibu dosen yang
telah memberikan kesempatan kepada kami untuk membahas makalah ini.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Sidoarjo , 21 Oktober 2013
Pemakalah
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I :PENDAHULUAN
I. Latar Belakang Masalah…………………………………………
II. Rumusan Masalah ………………………………………………
III. Tujuan…………………………………………………………
BAB II :PEMBAHASAN
1. Masa Kanak-Kanak lanjut (usia 6-12 tahun )………………………..
2. Perkembangan manusia pada masa anak anak usia 6-12 ditinjau dari
berbagai aspek……………………………………………
a. Aspek Biologis…………………………………………….
b. Emosi……………………………………………………….
c. Bahasa……………………………………………………….
d. Motorik………………………………………………………
e. Intlegensi……………………………………………………..
f. Sosial…………………………………………………………
g. Moral………………………………………………………….
h. Agama…………………………………………………………..
i. Kecakapan yang menonjol……………………………………..
BAB III : PENUTUP
Kesimpulan…………………………………………………………………..
Daftar Pustaka………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG MASALAH
Psikologi perkembangan adalah salah satu cabang psikologi yang mempelajari kapan dan bagaimana perubahan yang terjadi pada manusia dari waktu ke waktu.
Pendapat bahwa perkembangan manusia terjadi secara berkesinambungan baru muncul pada akhir abad ini atau sekitar 20 tahun yang lalu.Sebelumnya para ahli berpendapat bahwa setiap tahap dalam perkembangan manusia saling berpisah.Dahulu para ahli memandang bahwa masa anak merupakan masa yang terpisah dari masa remaja dan masa dewasa.Masa anak dipandang tidak memiliki andil bagi tahap perkembangan masa remaja dan masa dewasa.
Dan disini pemakalah hanya membahas tentang perkembangan manusia pada masa anak usia 6-12 tahun tinjauan dari apek biologis,emosi,bahasa,motorik,intlegensi,sosial,mpral dan agama,serta kecakapan yang menonjol.
I. RUMUSAN MASALAH
.Bagaiman perkembangan manusia pada masa anak usia 6-12 tahun tinjauan dari apek biologis,emosi,bahasa,motorik,intlegensi,sosial,mpral dan agama,serta kecakapan yang menonjol.
II. TUJUAN
Untuk mengetahui perkembangan manusia pada masa anak usia 6-12 tahun tinjauan dari apek biologis,emosi,bahasa,motorik,intlegensi,sosial,mpral dan agama,serta kecakapan yang menonjol.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Masa Kanak-Kanak lanjut (usia 6-12 tahun )
adalah periode ketika anak dianggap mulai dapat bertanggung jawab atas
perilakunya sendiri,dalam hubungannya dengan orang tua mereka,teman sebaya,dan
orang orang lainnya.Periode ini adalah saat emas dan sangat penting dalam
mendorong pembentukan harga diri yang tinggi pada anak,dan harga diri tinggi yang
terbentuk di periode ini akan menjadi modal anak untuk memasuki masa remaja dan
tumbuh menjadi remaja yang lebih percaya diri.
Usia 6-12 tahun juga sering disebut usia sekolah artinya sekolah menjadi pengalaman inti
anak anak usia ini,yang menjadi titik pusat perkembangan fisik,kogninisi dan psikososial.
Antara usia 7 sampai 12 tahun, yaitu pada tahapan operasianal konkret, anak-anak
menguasai berbagi konsep konservasi u ntuk melakukan manipulasi logis lainya. Misalnya,
mereka dapat menyusun benda berdasarkan dimensi, seperti tinggi dan berat. Mereka juga
dapat membentuk penyajian mental mengenai serangkain tindakan. Anak-anak yang
berumurlima tahun dapat mencari jalaqn sendiri ke rumah temenya tetapi tidxak dapat
menunjukkan kepada anda atau menelusuri rute atau menelusuri dengan kertas dan pensil.
Mereka dapat mencari jalan karena mereka tahu harus membelok pada tempat-tempat
tertentu, tetapi mereka tidak mempunnyai gambaran rute secara keseluruhan. Sebaliknya
anak-anak berumur 8 tahun sanggup menggambarkan peta rute itu.
Pieget menamakan masa ini tahapan operasional konkret: meskipun anak-anak
memakai istialah abstrak, mereka hanya memakai dalam hubungannya dengan objek yang
konkret. Sebelum mencapai tahapan akhir perkembangan kogniti, pada tahapan operasional
formal, yang dimulai sekitar usia 11 sampai 12 tahun, anak-anak sanggup berfikir logis
dengan berbagai istilah simbolik murni.1
Stadium pemahaman moral pieget ketiga dimulai pada sekitar waktu ini. Anak mulai
menghargai bahwa beberapa peraturan adalah kebiasaan sosial- persetujuan bersama yang
dapat sekehandak hati diputuskan dan di ubah jikan semua setuju.
Realismemoral anak moral anak juga menyatakan: saat membuat pertimbangan
moral, anak sekarang memberikan bobot pada pertimbangan “subjektif” seperti maksuk
1 Agus Dharma & Mickhael Andryanto, Pengantar Psikolog, Jakarta, Erlangga,2010, hal. 101.
seseorang, dan mereka memandang hukuman sebagai keputusan manusia, bukan retribusi
dari kekuatan yang lebih tinggi.
Awal stadium operasional formal juga timbul bersamaan dengan stadium keempat dan
terakhir pada pemahaman anak tentang peraturan moral. Anak kecil menumjukkan minatnya
dalam membuat peraturan bahkan untuk menghadapi situasi yang belum yang belum pernah
mereka jumpai. Stadium ini ditandai oleh model ideologis penalaran moral, yang menjawab
masalah sosiol yang lebih luas ketimbang hanya situasi personal dan interpersonal.2
2. Perkembangan manusia pada masa anak anak usia 6-12 ditinjau dari berbagai aspek
a. Aspek Biologis
Selama masa kanak kanak lanjut perubahan fisik yang terjadi sebagai kelanjutan
proses pertumbuhan masa bayi dan kanak kanak awal cenderung berjalan lebih
lambat.Namun pada akhir masa kanak kanak akan terlihat perubahan yang nyata.Pada awal
periode ini (usia 6 tahun) anak anak ini masih terlihat seperti anak kecil.Namun di akhir
periode ini (sekitar usia 12 tahun) anak anak ini sudah berubah dan mulai tampak seperti
orang dewasa (papalia et al,2004).
Beberapa perubahan yang menonjol pada masa kanak kanak lanjut adalah:
1. Pertumbuhan yang cepat pada ukuran tubuh,dan kemampuan koordinasi
2. Pada anak perempuan mulai muncul payudara sekitar usia 10 tahun
b. Aspek emosi
Menginjak usia sekolah, anak mulai menyadari bahawa pengungkapan emosi
secara kasar tidaklah diterima di masyarakat. Oleh karena itu, dia mulai belajar untuk
mengendalikan dan mengontrol ekspresi emosinya.
Kemampuan mengontrol emosi diperoleh anak melalui peniruan dan latihan
(pembiasan). Dalam proses peniruan, kemampuan orang tua daal mengendalikan
2 Lyndon Saputra, Pengantar Psikologi, Batam, Interaksa, hal. 153.
emosinya sangat berpengaruh. Emosi-emosi yang secara dialami pada tahap
perkembangan usia sekolah ini adalah marah, takut, iri hati, kasih sayang, rasa ingin
tahu, dan kegembiraan (rasa senagng, nikmat, atau bahagia).
Emosi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi tingkah laku individu,
dalam hal ini termasuk pula perilaku belajar. Emosi yang positif, seperti perasaan
senang, bergairah, bersemangt atau rasa ingin tahu akan mempengaruhi individu
untuk mengonsentrasikan dirinya terhadap aktivitas belajar, seperti memperhatikan
penjelasan guru, membaca buku,aktif dalam diskusi, mengerjakan tugas, dan disiplin
dalam belajar.3
Menurut Daniel Goleman dalam bukunya “Emotional Intellegence”
Menyatakan bahwa unsure emosi merupakan faktor yang turut berperan dalam
keberhasilan hidup seseorang.
Menurut Goleman,kecerdasan emosi mencakup unsur unsur berikut :
Kemampuan seseorang mengenali emosinya sendiri
Kemampuan mengelola suasana hati
Kemampuan memotifasi diri sendiri
Kemampuan mengendalikan nafsu
Kemampuan membangun dan mempertahankan hubungan dengan orang lain
Aspek emosi mengalami perkembangan yang signifikan pada periode
anak.Seiring pertambahan usia ,kemampuan anak mengendalikan emosinya sendiri
semakin berkembang.Anak anak semakin menyadari tentang perasaannya sendiri dan
orang lain.Anak anak juga semakin mampu mengatur ekspresi emosi dalam situasi
sosial dan mampu mereaksi kondisi stres yang dialami orang lain
Menurut papalia et al. (2004) pada usia 7 atau 8 tahun,rasa malu dan
kebanggaan,yang tergantung pada kesadaran terhadap akibat tindakan mereka,akan
memengaruhi pendapat mereka tentang diri mereka sendiri.Pada periode kanak kanak
lanjut,anak akan lebih empatis dan perilaku menolong semakin berkembang.Anak
anak juga mulai belajar mengontrol emosi negatif.4
c. Aspek Bahasa
3 Syamsu Yusuf,Psikologi perkembangan Anak & Remaja, Op. Cit.,hal.178.4 Lusi Nuryanti,Psikologi Anak, (PT Indeks,Jakarta,2008)
Bahasa adalah sarana komunikasi denagan dengan orang lain. Dalam
pewngertian ini mencakup semua cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan
dinyatakan dalam bentuk tulisan, lisan, isyarat, atau gerak menggunakan kata-kata, kalimat
bunyi, lambang, tuilsan. Denagan bahasa, semua manusia, alam sekitar, ilmu pengetahuan,
dan nilai-nilai moral atau agama.
Usia sekoalah dasar ini merupakan msa perkembangan pesatnya kemampuan
mengenal dan menguasai perbendaharaan kata (vocabulary). Pada awal masa ini, anak suadah
menguasai sekitar 2.500 kata, dan pada masa akhir (usia11-12 tahun) telah dapat menguasai
sekitar 50.000 kata.
Dengan dikuasainya keterampilan membaca dan berkomunikasi dengan orang lain,
anak suadah gemar membaca atau mendengarkan cerita yang bersifat kritis (tentang
perjalanan / petualagan, riwayat para pahlawan, dsb). Pada masa ini tingkat berfikir anak
suadah lebih maju, dia banyak menanyakan soal waktu dan sebab akibat. Oleh karena itu,
kata tanya yang dipergunakan pun yang semula hanya “apa”, sekarang sudah diikuti dengan
pertanyaan :”dimana”, “darimana”, “kemana”,”mengapa”, dan “bagaimana”.
Terdapat dus faktor penting yang mempemgaruhi perkembangan bahasa, yaitu
sebagai berikut:
a. Prosesrs jadi matang, dengan perkatan lain anak itu menjadi matang (organ-organ
suara/bicara sudah berfungsi ) untuk berkata-kata.
b. Proses belajar, yang berati bahwa anak yang telah matang untuk berbicara lalu
mempelajari bahasaorang lain dengan jalan mengimitasikan atau meniru ucapa/kata-
kata yang didengarnya.
Di sekolah, diberikan pelajaran bahasa yang didengan sengaja menambah
pembendaharaan katanya,mengajar menyusun struktur kalimat, peribahasa, kesusastraan dan
keterampilan mengarang. Dengan dibekali pelajaran bahasa ini, diharapkan peserta didik
dapat menguasai dan mempergunakan sebagai alat untuk:
a. Berkomunikasi dengan orang lain,
b. Menyatakan isi hatinya (perasaannya),
c. Memahami keterampilan mengolah informasi yang diterimanya,
d. Berfikir (menyatakan gagasan atau pendapat),
e. Mengembangkan kepribadiannya, seprti menyatakan sikap dan kenyakinan.5
c. Aspek motorik
Seiring perkembangan fisiknya yang beranjak matang, maka perkembangan motorik anak
sudah dapat terkodinasi dengan baik. Setiap gerakannya sudah selaras dengan kebutuhan atau
minatnya. Pada masa ini ditandai dengan kelebihan gerak atau aktivitas motorik yang lincah.
Oleh karena itu, usia ini merupakan masa yang ideal untuk belajar keterampilan yang
berkaitan dengan motorik ini, seperti menulis, menggambar, melukis, mengetik (komputer),
berenamg, main bola, dan atletik.
Perkembangan fisik yang normal merupakan salah satu faktor penentu kelancaran
proses belajar, baik dalam bidang pengetahuan maupun keterampilan. Oleh karaena itu,
perkembangan motorik sanagat menunjang keberhasilan belajar peserta didik. Pada masa usia
sekolah dasar kematangan perkembangan motorik ini pada umumnya dicapainya, karaena itu
mereka sudah siap menerima pelajaran keterampilan.6
Sesuai perkembangan fisik (motorik ) maka di kelas-kelas permulaan sangat tepat
diajarkan :
1. Dasar-dasar keterampilan untuk menulis dan menggambar.
2. Keteramilan dalam mempergunakan alat-alat olahraga (menerima, menendang, dan
memukul).
3. Gerakan-gerakan untuk meloncat, berlari, berenang, dan sebagainya.
4. Baris-berbaris secara sederhana untuk menanamkan kebiasaan, ketertiban, dan
kedisiplinan.
d. Aspek Intlegensi
Pada usia sekolah dasar (6-12 tahun) anak sudah dapat mereaksi rangsangan
intelektuan, atau melaksnakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual atau
kemampuan kognitif (seperti: membaca, menulis dan menghitung).
5 Syamsu Yusuf,Psikologi perkembangan Anak & Remaja, Op. Cit.,hal.178.6 Ibid.
Sebelum masa ini, yaitu masa prasekolah, daya pikir anak masih bersifat imajinatif,
berangan-angan (berkhayal), sedangkan pada usia SD daya pikirnya sudah berkembang
kearah berfikir konkret dan rasional (dapat diterima akal). Pieget menamakannya sebagai
masa operasi konkrit. Pieget menamakannya sebagai masa operasi konkret, masa berakhirnya
berfikirn khayal dan mulai befikir konkret (berkaitan dengan dunia nyata).
Periode ini ditandai dengan tiga kemampuan atau kecakapan baru, yaitu
mengklasifikasiakn (mengklompokkan), menyusun, atau mengasiosikan (menghubungkan
atau manghitung) angka-angka atau bilangan. Kemampuan yang berkaitan dengan
perhitungan (angka), seoerti menambah, mengurangi, mengalikan, dan membagi. Di samping
itu, pada masa ini anak sudah memiliki kemampuan memecahkan masalah (problem
solving )yang sedarhana.
Kemampuan intelektual pada masa ini sudah cukup untuk menjdi dasardiberikannya
berbagai kecakapan yang dapat mengembangkan pola pikir atau daya nalarnya. Kepada anak
sudah dapat diberikan dasar-dasar keilmuan, seprti membaca, menulis dan berhitung. Di
sampin itu, kepada anak diberikan juga pengetahuan-pengetahuan tentang manusian, hewan
lingkungan alam sekitar dan sebagainya. Untuk mengembangkan daya nalarnya dengan
melatih anak untuk mengungkapkan pendapat,gagasan atau penilaiannya terhadap berbagai
hal, baik yang dialaminya maupun peristiwa yang terjadi dilingkunganya.
Dalam rangka mengembangkan kemampuan anak, maka sekolah dalam hal ini guru
seyogyanya memberikan kesempatan kepada anak untuk mengemukakan pertanyaan,
memberikan komentar atau pendapatnya tentang materi pelajaaran yang dibacanya atau yang
dijelaskan guru, membuat karangan, menyusun laporan (hasil study tour atau diskusi
kelompok).7
e. Aspek sosial
Maksud perkembengan sosial disni adalah pencapai kematangan dalam hubungan
sosial. Dapat juga dikatakan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri dengan norma-
norma kelompok, tradisi dan moral (agama). Perkembangan sosial pada anak-anak sekolah
dasar ditandai dengan adanya perluasan hubungan, di samping dengan keluarga juga dia
7 Ibid.
mulai membentuk ikatan baru dengan teman sebaya (peer group) atau teman sekelas,
sehingga ruang gerak hubungan sosialnya telah tembah luas.
Pada usia ini, anak mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan diri-sendri
(egosentris) kepada sikap yang kooperatif (bekerja sama) atau sosiosentris (mau
memperhatiakn kepentingan orang lain). Anak dapat berminat terhadapat kegiatan-kegiatan
teman sebayanya, dan bertambah kuat keinginannya untuk diterima menjadi anggota
kelompok (gang), dia merasa tidak senang apabila tidak diterima dalam kelompoknya.
Berkat perkembangan sosil, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan kelompok
teman sebayanya maupun dengan lingkungan masyarakat sekitarnya. Dalm proses belajar di
sekolah, kematangan perkembangan sosial ini dapat dimanfaatkan atau dimaknai dengan
memberikan tugas-tugas kelompok, baik yang membutuhkan tenaga fisik (seperti:
membersihkan kelas dan halaman sekolah), maupun tugas yang membutuhkan pikiran (seprti:
merencanakan kegiatan camping, membuat rencana study tour).8
Pada aspek sosial,perubahan yang terjadi pada masa kanak kanak lanjut antara lain :
Anak semakin mandiri dan mulai menjauh dari orang tua dan keluarga
Anak lebih menekankan pada kebutuhan untuk berteman dan membentuk kelompok
dangan sebaya
Anak memiliki kebutuhan yang besar untuk disukai dan diterima o;eh teman sebaya
Mengacu pada teori Erikson tentang perkembangan psiko sosial,masa kanak kanak
lanjut berada pada tahap 4,yaitu industry vs inferiority.Pada tahap ini anak anak ingin
memasuki dunia yang lebih luas dalam hal pengetahuan dan pekerjaan.
Kejadian yang paling penting pada tahap ini adalah ketika mereka mulai masuk
sekolah.Masuk sekolah membuat mereka berhadapan dengan banyak hal baru yang harus
dipelajar.Pengalaman berhasil akan membuat anak menumbuhkan ‘sense of industry’ yaitu
perasaan akan kompetensi dan keahlian yang dimili anak.Sebaliknya,kegagalan akan
menghasilkan perasaan ‘inferior’,yaitu perasaan bahwa dirinya tidak mampu melakukan apa
pun (Miller,1993).9
f. Aspek Moral
8 Ibid.9 Lusi Nuryanti,Psikologi Anak, (PT Indeks,Jakarta,2008)
Anak mulai mengenal konsep moral (mengenal benar sah atau baik-buruk) pertama
kali dari lingkungan keluarga. Pada mulanya, mungkin anak tidak mengerti konsep moral ini,
tetapi lambat laun anak akan memahaminya. Usaha menanamkan konsep moral sejak usia
dini (prasekolah) merupakan hal yang seharusnya, karena informsi yang diterima anak
mengenai benar- salah atau baik-buruk akan menjadi pedoman pada tingkah lakunya di
kemudian hari.
Pada usia sekolah dasar, anak sudah dapat mengikuti pertautan atau tuntutan dari
orang tua atau lingkungan sosialnya. Pada akhir usia ini, anak sudah dapat memahami alasan
yang mendasari suatu peratuaran. Di samping itu , anak sudah dapat mengasosiakan satiap
bentuk perilaku dengan konsep benar-benar atau baik-buruk. Misalnya, dia memandang atau
menilai bahwa perbuatan nakal, berdusta, dan tidak hormat kepada orang tua merupakan
suatu yang salah atau buruk. Seadangkan perbuatan jujur, adil, dan sikap hormat kepada
orang tua dan guru merupakan suatu yang benar/baik.10
g. Aspek Agama
Pada masa ini, perkembangan penghayatan keagamaan ditandai dengan ciri-
cirisebagai berikut:
a) Sikap keagamaan bersifat reseptif disertai pengertian.
b) Pandangan dan paham ketuhanan diperolehnya secara rasional berdasarkan kaiadah-
kaidah logika yang berpedoman pada indikator alam semesta sebagai manifestasi dari
keagungan-Nya.
c) Penghayatan secara rohaniah semakin mendalam, pelaksanaan kegiatan ritual
diterimanya sebagai keharusan moral.
Periode usia sekolah dasar merupakan masa pembentukan nilai-nilai agama sebagai
kelanjutan periode sebrelumnya. Kualitas keagamaan anak akan sangat dipengaruhi oleh
proses pembetukan atau pendidikan yang diterimanya. Berkaitan denag hal tersebut,
pendidikan disekolah dasar mempunyai peranan yang sangat penting. Oleh karena itu,
pendidikan agama (pengajaran, pembiasan, dan penanaman nilai-nilai) di sekolah dasar harus
10 Syamsu Yusuf,Psikologi perkembangan Anak & Remaja, Op. Cit.,hal.178.
menjadi perhatian semaua pihak yang terlibat dalam pendidikan di SD, bukan hanya guru
agama tetapi kepala sekolah dan guru-guru yang lainnya.
h. Kecakapan yang menonjol
Untuk perkembangan kecerdasannya, ditunjukkan dengan kemampuannya dalam
melakukan seriasi, mengelompokkan obyek, berminat terhadap angka dan tulisan,
meningkatnya perbendaharaan kata, senang berbicara, memahami sebab akibat dan
berkembangnya pemahaman terhadap ruang dan waktu.
Berikut karakteristik umum yang terjadi pada rentang usia 6-12 tahun:
Anak Usia 6 - 7 Tahun
- Mulai membaca dengan lancar
- Cemas terhadap kegagalan
- Peningkatan minat pada bidang spiritual
- Kadang Malu atau sedih
Anak Usia 8 – 9 Tahun
- Kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat
- Mampu menggunakan peralatan rumah tangga
- Ketrampilan lebih individual
- Ingin terlibat dalam sesuatu
- Menyukai kelompok dan mode
- Mencari teman secara aktif.
Anak Usia 10 – 12 Tahun
- Perubahan sifat berkaitan dengan berubahnya postur tubuh yang berhubungan
dengan pubertas mulai tampak.
- Mampu melakukan aktivitas rumah tangga, seperti mencuci, menjemur pakaian
sendiri, dll.
- Adanya keinginan anak unuk menyenangkan dan membantu orang lain.
- Mulai tertarik dengan lawan jenis.11
11Kartini Kartono,Psikologi perkembangan, (PT Mandar Maju,Bandung,1995)
BAB III
KESIMPULAN
Antara usia 7 sampai 12 tahun, yaitu pada tahapan operasianal konkret, anak-anak
menguasai berbagi konsep konservasi u ntuk melakukan manipulasi logis lainya. Misalnya,
mereka dapat menyusun benda berdasarkan dimensi, seperti tinggi dan berat. Mereka juga
dapat membentuk penyajian mental mengenai serangkain tindakan. Anak-anak yang
berumurlima tahun dapat mencari jalaqn sendiri ke rumah temenya tetapi tidxak dapat
menunjukkan kepada anda atau menelusuri rute atau menelusuri dengan kertas dan pensil.
Mereka dapat mencari jalan karena mereka tahu harus membelok pada tempat-tempat
tertentu, tetapi mereka tidak mempunnyai gambaran rute secara keseluruhan. Sebaliknya
anak-anak berumur 8 tahun sanggup menggambarkan peta rute itu.
Aspek perkembangan pada masa sekolah meliputi perkembangan intelektual,
perkemankembangan bahasa perkembangan sosial, perkembangan emosi, perkembangan
moral, perkembangan penghayatan keagamaan, perkembagan motorik.
DAFTAR PUSTAKA
Dharma, Agus &Andryantao, Michael (2010) Pengantar Psikologi. Jakarta: Erlangga..
Saputra, Lyndon (TT) Pengantar Psikologi.Batam: Interaksa.
Yusuf, Syamsu, (2009) Psikologi Perkembangan Anak & Remaja.Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Nuryanti, Lusi Psikologi Anak, (PT Indeks,Jakarta,2008)
Kartono, Kartini ,Psikologi perkembangan, (PT Mandar Maju,Bandung,1995)