25
Teori Kepribadian Humanistik Abraham Maslow

Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow

Teori Kepribadian HumanistikAbraham Maslow

Page 2: Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow

Sejarah Teori Kepribadian Humanistik

Page 3: Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow

• Istilah Psikologi humanistik diperkenalkan oleh sekelompok ahli psikologi yang pada awal tahun 1960-an bekerjasama dibawah kepemimpinan Maslow dalam mencari alternatif dari dua teori yang sangat berpengaruh atas pemikiran intelektual dalam psikologi. Kedua teori yang dimaksud adalah psikoanalisa dan behaviorisme.

Page 4: Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow

Biografi tokoh Abraham Maslow dilahirkan di Brooklyn, New

York, pada tahun 1908. Selepas SMU, Ia

mengambil studi hukum di City College of New

York (CCNY). Pada tahun 1934, Ia meraih gelar PhD

di University of Wisconsin. Setahun kemudian, Ia

kembali ke New York dan bekerjasama dengan E.L.

Thorndike. Maslow kemudian memperdalam riset

dan studinya di Universitas Columbia. Di sana Ia

bertemu dengan Alfred Adler, salah satu kolega

awal dari Sigmund Freud.

Page 5: Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow

Pada tahun 1937 hingga tahun 1951, Maslow memperdalam ilmunya di

Brooklyn College. Di New York, Ia bertemu dengan dua mentor lainnya

yaitu Ruth Benedict seorang antropologis, dan Max Wertheimer seorang

Gestalt psikolog. Maslow menjadi profesor di Universitas Brandeis dari

1951 hingga 1969, dan menjadi resident fellow untuk Laughlin Institute

of California. Pada tahun 1967, Asosiasi Humanis Amerika

menganugerahkan gelar Humanist of the Year. Pada tanggal 8 juni 1970

Ia meninggal karena serangan jantung.

Page 6: Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow

AJARAN DAN DASAR PSIKOLOGI HUMANISTIK

Page 7: Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow

Individu sebagai satu kesatuan dan bersifat menyeluruh

• Meyakini suatu fenomena atau gejala itu hanya bisa dipelajari jika

bersifat menyeluruh dan bersifat integral, bukan memisahkannya

menjadi beberapa elemen.

• Motivasi itu mempengaruhi individu secara keseluruhan, bukan hanya

bagian-bagian tertentu saja.

Page 8: Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow

Ketidakrelevenan penyelidikan dengan hewan

Ada perbedaan yang mendasar antara manusia dengan hewan, karena

manusia lebih dari sekedar hewan. Ketidakrelevanan ini disebabkan karena

dapat mengabaikan ciri khas yang melekat pada manusia seperti nilai-nilai,

gagasan, ide yang kesemuanya itu dapat menciptakan suatu yang baru.

Page 9: Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow

Pembawaan baik manusia

• Menyatakan bahwa manusia pada dasarnya adalah baik. Adapun

kejahatan atau keburukan yang ada dalam diri manusia itu disebabkan

karena pengaruh lingkungan yang buruk, bukan bawaan.

Page 10: Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow

Potensi kreatif manusia

• Potensi kreatif adalah potensi umum yang pasti dimiliki setiap individu.

• Untuk menjadi kreatif, tidak perlu memiliki bakat atau kemampuan

khusus. Bagi Maslow, kreatifitas adalah bagaimana seseorang itu

mampu mengekspresikan dirinya untuk menjadi apa yang dia inginkan.

Page 11: Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow

Teori Kebutuhan Bertingkat

Page 12: Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Page 13: Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow

Kebutuhan-kebutuhan fisiologis

• Adalah sekumpulan kebutuhan-kebutuhan dasar yang paling penting

untuk segera dipenuhi karena terkait dengan kelangsungan hidup

manusia, seperti makanan, udara, air dan yang lain.

Page 14: Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow

Kebutuhan akan rasa aman

• Menurut Maslow adalah suatu kebutuhan yang mendorong individu

untuk memperoleh ketentraman, kenyamanan dan keteraturan dari

keadaan lingkungan sekelilingnya

Page 15: Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow

Kebutuhan akan cinta dan rasa memiliki

• Adalah kebutuhan yang mendorong individu untuk mengadakan

interaksi dan ikatan emosional dengan individu yang lain, baik di

lingkungan keluarga atau masyarakat

Page 16: Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow

Kebutuhan akan rasa harga diri

Maslow membagi kebutuhan ini menjadi dua bagian.

•Bagian pertama adalah penghargaan yang berasal dari diri individu, yang

mencakup rasa percaya diri, berkompetisi, kemandirian serta kebebasan

•Bagian kedua adalah penghargaan dari orang lain diantaranya prestasi,

pujian atau hadiah.

Page 17: Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow

Kebutuhan aktualisasi diri

• Kebutuhan ini muncul setelah kebutuhan-kebutuhan dibawahnya telah

terpenuhi. Tanda dari aktualisasi diri menurut Maslow adalah hasrat

individu mengungkapkan segala potensi yang dimilikinya untuk menjadi

apa yang dia inginkan

Page 18: Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow

MOTIF KEKURANGAN

DAN MOTIF

PERTUMBUHAN

Page 19: Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow

Motif kekurangan mencakup kebutuhan-

kebutuhan fisiologis dan rasa aman.

Page 20: Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow

Ciri-Ciri Dari Motif Kekurangan

• Ketiadaan pemuasnya membuat sakit

• Adanya pemuas itu dapat mencegah sakit

• Adanya pemuas itu menyembuhkan penyakit

• Dalam kondisi memilih, motif kekurangan akan lebih diutamakan

• Motif-motif kekurangan tidak begitu dominan pada orang sehat

Page 21: Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow

Motif Pertumbuhan

Page 22: Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow

• motif pertumbuhan adalah bersifat naluriah, seperti halnya motif-motif

kekurangan

• Motif pertumbuhan adalah bersifat naluriah, seperti halnya motif-motif

kekurangan. Oleh karenanya, motif-motif pertumbuhan harus

terpuaskan jika ingin kesehatan psikologis terpelihara dan mencapai

perkembangan yang maksimal. Jika tidak terpuaskan, maka seseorang

akan sakit secara psikologis.

Page 23: Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow

AKTUALISASI DIRI

SEBAGAI CORAK

KEHIDUPAN IDEAL

Page 24: Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow

• Pencapaian aktualisasi diri merupakan penggambaran yang sempurna

dari corak kehidupan yang ideal. Manusia yang telah mencapainya akan

dapat melihat serta memahami makna kehidupan yang sebenarnya.

Tentu saja untuk mencapai hal ini, membutuhkan waktu yang tak sedikit

disamping adanya hambatan serta rintangan yang harus dihadapi.

• Selain itu, dapat dikatakan bahwa pencapaian aktualisasi diri ini

melahirkan individu yang mampu memandang realita dengan pikiran

yang luas dan menyeluruh.

Page 25: Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow