Upload
dinnianggra
View
100
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERTUMBUHAN EKONOMI
DEFINISI PERTUMBUHAN EKONOMISuatu ukuran kuantitatif yang menggambarkan perkembangan suatu perekonomian dalam suatu tahun tertentu apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan dinyatakan dalam bentuk persentase yang membandingkan produk domestik bruto tahun ini dengan PDB tahun sebelumnya..
PERTUMBUHAN EKONOMI
DEFINISI PEMBANGUNAN EKONOMI Pembangunan ekonomi adalah
pertumbuhan ekonomi ditambah dengan perkembangan.
Tidak hanya diukur oleh kenaikan produksi barang dan jasa selama satu tahun, tetapi juga perubahan yang terjadi pada aspek-aspek lain seperti yang tertera pada slide selanjutnya
PEMBANGUNAN EKONOMI
Perkembangan aspek pendidikan
Perkembangan teknologi
Peningkatan kesehatan
Peningkatan infrastruktur
Peningkatan pendapatan dan kemakmuran masyarakat.
PRODUK DOMESTIK BRUTO (GDP)DAN PRODUK NASIONAL BRUTO (GNP) GDP adalah nilai barang dan jasa
yang dihasilkan dalam suatu negara pada suatu periode.
GNP adalah nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun.
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement).
PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.
RUMUS PERTUMBUHAN EKONOMI g = [(GDP1 – GDP 0) / GDP 0] X 100%
g = Persentase pertumbuhan ekonomi
GDP1 = Produk domestik bruto suatu periode
GDP0 = Produk domestik bruto periode
sebelumnya
PERBANDINGAN PERIODE PERTUMBUHAN EKONOMI
Year on year (yoy) adalah perbandingan pertumbuhan ekonomi antar tahun.
Quarter on quarter (qoq) adalah perbandingan pertumbuhan ekonomi antar quarter (triwulan).
Cemester to cemester (coc) adalah perbandingan pertumbuhan ekonomi antar semester ( 6 bulan).
TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN EKONOMI Salah satu teori pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi yang paling banyak mendapat perhatian adalah teori Rostow
Analisis Rostow didasarkan pada keyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi tercipta sebagai akibat dari perubahan yang fundamental dalam corak kegiatan ekonomi, kehidupan politik dan hubungan sosial masyarakat.
TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN EKONOMI Salah satu teori pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi yang paling banyak mendapat perhatian adalah teori Rostow
Analisis Rostow didasarkan pada keyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi tercipta sebagai akibat dari perubahan yang fundamental dalam corak kegiatan ekonomi, kehidupan politik dan hubungan sosial masyarakat.
TEORI ROSTOW
Menurut Rostow setiap negara di dunia dapat digolongkan ke dalam salah satu dari lima tahap pertumbuhan ekonomi.
TAHAP PERTUMBUHAN EKONOMI MENURUT ROSTOW Masyarakat tradisional (traditional
society)
Prasyarat untuk lepas landas (the preconditions for take-off)
Lepas landas (the take-off)
Gerakan ke arah kedewasaan (the drive to maturity)
Masa konsumsi tinggi (the age of high massconsumption)
MASYARAKAT TRADISIONAL
Suatu masyarakat yang strukturnya berkembang di dalam fungsi produksi yang terbatas (termasuk teknologi,ilmu pengetahuan dan sikap masyarakat).
Sikap masyarakat tradisional adalah seperti sikap masyarakat sebelum masa Newton.
SIKAP MASYARAKAT SEBELUM MASA NEWTON Cara berproduksi relatif primitif
Dipengaruhi oleh nilai-nilai yang tidak rasional
Dipengaruhi kebiasaan yang telah berlaku secara turun-temurun
MASYARAKAT TRADISIONAL
Tingkat produksi per kapita dan tingkat produktivitas per pekerja masih sangat terbatas.
Sumber daya masyarakat sebagian besar digunakan untuk sektor pertanian.
Mobilitas struktur sosial secara vertikal kemungkinannya kecil.
MASYARAKAT TRADISIONAL
Walaupun terdapat sentralisasi pemerintahan, kekuasaan politik di daerah-daerah berada di tangan tuan tanah.
Kebijakan politik ditentukan oleh pandangan tuan tanah di daerah-daerah tersebut.
PRASYARAT LEPAS LANDAS
Suatu masa transisi ketika suatu masyarakat telah mempersiapkan dirinya atau dipersiapkan dari luar untuk mencapai pertumbuhan yang memiliki kekuatan untuk terus berkembang atau self-sustained growth).
Menurut Rostow setelah melalui tahap ini pertumbuhan ekonomi akan berlangsung secara otomatis.
DUA JENIS PRASYARAT LEPAS LANDAS Prasyarat lepas landas yang dicapai
oleh negara-negara Eropa,Asia,Timur Tengah dan Afrika, dilakukan dengan merombak masyarakat tradisional yang sudah lama ada.
DUA JENIS PRASYARAT LEPAS LANDAS Prasyarat lepas landas yang dicapai
oleh negara-negara yang dinamakan oleh Rostow sebagai born free, yaitu Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Selandia Baru, mencapai prasyarat lepas landas tanpa merombak masyarakat tradisional karena masyarakat negara-negara tersebut merupakan imigran yang telah mempunyai sifat-sifat yang diperlukan oleh tahap prasyarat lepas landas.
PRASYARAT LEPAS LANDAS
Terjadi perkembangan disektor pertanian dan pertambangan, selain itu dilakukan juga pembangunan prasarana.
TAHAP LEPAS LANDAS
Dalam tahap lepas landas pertumbuhan merupakan peristiwa yang selalu terjadi.
Biasaya diawali dengan perubahan yang sangat drastis dalam masyarakat seperti revolusi politik, inovasi dan terciptanya pasar baru.
TIGA CIRI TAHAP LEPAS LANDAS Peningkatan penanaman modal.
Terjadi laju perkembangan yang tinggi pada satu atau beberapa sektor industri.
Adanya platform politik,sosial dan institusional baru yang menjamin berlangsungnya perluasan pasar eksternal untuk memasarkan potensi ekonomi.
THE DRIVE TO MATURITY
Masa dimana masyarakat sudah efektif menggunakan teknologi modern pada sebagian besar faktor produksi dan kekayaan alamnya.
Munculnya pelopor sektor ekonomi baru, menggantikan pelopor lama yang sudah mengalami kemunduran.
TAHAP KONSUMSI TINGGI
Tahap terakhir dari teori Rostow.
Suatu masa dimana masyarakat tak lagi memfokuskan perhatian terhadap masalah produksi tetapi lebih menekankan kepada masalah-masalah konsumsi dan kesejahteraan.
TAHAP KONSUMSI TINGGI
Tiga tujuan masyarakat pada tahap ini :
Memperbesar kekuasaan dan pengaruh negara ke luar negeri.
Menciptakan welfare state (negara kesejahteraan) untuk pemerataan pendapatan.
Mempertinggi tingkat konsumsi masyarakat diatas konsumsi keperluan utama yang sederhana seperti makanan,pakaian dan perumahan.
PANDANGAN ROSTOW TERHADAP PEMBANGUNAN NEGARA BERKEMBANG Kondisi negara maju ketika menuju
tahap lepas landas memiliki banyak persamaan sekaligus banyak perbedaan dengan yang dialami negara berkembang.
PERSAMAAN
Usaha-usaha pembangunan tetap ditekankan pada kegiatan penanaman modal di bidang prasarana, pertanian dan ekspor.
Tetap mengupayakan peningkatan pembentukan modal.
Tetap berusaha menciptakan tabungan yang lebih banyak untuk biaya pembangunan.
PERSAMAAN
Kegiatan pengusaha menjadi lebih produktif.
Perombakan kondisi politik dan sosial.
PERBEDAAN
Pertambahan penduduk sangat pesat di negara berkembang.
Pertentangan paham politik di negara berkembang akan membuat proses pertumbuhan mencapai lepas landas menjadi lebih rumit.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPERCEPAT TERCAPAINYA PROSES LEPAS LANDAS DI
NEGARA BERKEMBANG
Tersedianya teknologi modern.
Bantuan teknik, pinjaman bersyarat ringan dan grant dari negara maju.
PERTUMBUHAN MENURUT TEORI KLASIK Tingkat perkembangan suatu
masyarakat tergantung dari empat faktor :
Jumlah penduduk
Stok barang modal
Luas tanah
Tingkat teknologi yang dicapai
JOHN STUART MILL
Spesialisasi pekerjaan akan meningkatkan produktivitas.
Spesialisasi dibatasi oleh luasnya pasar.
Pertambahan penduduk terus-menerus akan menyebabkan pembangunan ekonomi mengalami kemunduran.
JOHN STUART MILL
Terdapat faktor-faktor non ekonomi yang mempengaruhi pembangunan :
Kebiasaan berpikir
Kepercayaan masyarakat
Adat istiadat
Corak institusi
JOHN STUART MILL
Pembangunan ekonomi tergantung pada dua jenis perbaikan :
Perbaikan tingkat pengetahuan masyarakat.
Perbaikan upaya penghapusan hambatan pembangunan yang diciptakan manusia.
TEORI SCHUMPETER PERANAN PENGUSAHA DALAM
PEMBANGUNAN Sistem kapitalisme paling efisien
dalam mempercepat pembangunan ekonomi.
Pada akhirnya sistem kapitalisme akan mengalami stagnasi atau berhenti berkembang.
Pertumbuhan ekonomi tidak selalu lancar dan harmonis. Di tengah kemajuan akan mengalami kemunduran.
TEORI SCHUMPETER PERANAN PENGUSAHA DALAM PEMBANGUNAN
Pembangunan ekonomi diciptakan oleh inisiatif golongan enterpreneur.
Pengusaha menciptakan pembaharuan dengan cara :
Memperkenalkan suatu produk baru
Penggunaan cara baru dalam berproduksi
Memperluas pasar
Pengembangan bahan mentah
Reorganisasi perusahaan atau industri
TEORI SCHUMPETER PERANAN PENGUSAHA DALAM PEMBANGUNAN
Pembaruan yang dilakukan pengusaha meningkatkan pendapatan masyarakat dan menaikkan konsumsi.
Kenaikan konsumsi mendorong perusahaan lain untuk memperbesar tingkat produksi dan mengadakan penanaman modal baru.
TEORI SCHUMPETER PERANAN PENGUSAHA DALAM PEMBANGUNAN
Sesudah proses perkembangan, pada masa berikutnya akan muncul kekuatan-kekuatan yang akan menimbulkan depresi dalam perekonomian.
TEORI SCHUMPETER PERANAN PENGUSAHA DALAM PEMBANGUNAN
Kekuatan-kekuatan tersebut antara lain :
Kegagalan pengusaha lama untuk bersaing dengan perusahaan yang melakukan pembaruan.
Pertambahan produksi akan menimbulkan deflasi.
Sulitnya memprediksi sukses tidaknya penanaman modal
Jika hal-hal tersebut terus berlanjut akan terjadi resesi ekonomi.
TEORI SCHUMPETER PERANAN PENGUSAHA DALAM PEMBANGUNAN
Stagnansi dalam perekonomian terjadi karena:
Tidak terbukanya kesempatan menanam modal yang menguntungkan sebagai akibat lambatnya pertambahan jumlah penduduk.
Makin terbatasnya frontier spirit, keinginan untuk mengembangkan daerah dan kekayaan alam baru.
Berkembangnya pembaruan-pembaruan yang sifatnya menghemat modal.
TEORI SCHUMPETER PERANAN PENGUSAHA DALAM PEMBANGUNAN
Kemajuan yang dicapai oleh kapitalisme akan menciptakan keadaan yang menghancurkan sistem tersebut dan menyebabkan munculnya sosialisme.
Pada sistem kapitalisme tercipta persatuan-persatuan buruh yang menjadi rekan kaum cendikiawan untuk mengkritik dan menghancurkan kapitalisme.
TEORI SCHUMPETER PERANAN PENGUSAHA DALAM PEMBANGUNAN
Anggota keluarga semakin sedikit dan mengurangi keinginan untuk menciptakan dinasti keluarga
Akibatnya keinginan mengumpulkan harta menjadi lemah dan mengurangi keinginan pengusaha untuk menciptakan inovasi/pembaruan.
TEORI HARROD-DOMAR
Evsey Domar dan R.F. Harrod menganalisis pertanyaan berikut :
Syarat apakah yang harus dipenuhi dalam perekonomian untuk menjamin pertambahan produktivitas secara terus-menerus setiap tahun sebagai akibat dari penanaman modal pada tahun sebelumnya?
TEORI HARROD-DOMAR
Pembentukan modal merupakan :
Pengeluaran yang menambah produktivitas suatu perekonomian.
Pengeluaran yang akan menambah permintaan masyarakat.
Walaupun kapasitas produksi bertambah, pendapatan nasional dan pertumbuhan ekonomi, baru akan meningkat jika pengeluaran masyarakat mengalami kenaikan.
ASUMSI Harrod Domar
Pada taraf permulaan perekonomian telah tercipta penggunaan kesempatan kerja dan barang modal secara penuh.
Perekonomian terdiri dari 2 sektor saja yaitu rumah tangga dan perusahaan.
Besar tabungan proporsional dengan besar pendapatan nasional.
ASUMSI HARROD-DOMAR
Kecondongan menabung besarnya tetap dan tidak ada perubahan dalam rasio antara modal dengan jumlah produksi.
SYARAT MENCAPAI STEADY GROWTH
Untuk mewujudkan kenaikan pendapatan nasional dan menciptakan pembangunan ekonomi,permintaan masyarakat secara keseluruhan harus bertambah.
Pengeluaran rumah tangga akan bertambah jika pendapatan nasional bertambah.
Semakin besar kecondongan menabung dan pertambahan penanaman modal, pendapatan nasional semakin besar.
STEADY GROWTH TIDAK MUNGKIN DICAPAI
Banyak ahli yang berpendapat bahwa steady growth atau pertumbuhan ekonomi secara terus-menerus tidak mungkin dapat dicapai karena negara-negara industri pada suatu titik akan mengalami stagnasi (seperti yang dikemukakan Schumpeter).
TEORI NEO KLASIK
Perkembangan perekonomian tergantung pada :
Pertambahan faktor produksi
Kemajuan teknologi
Apabila modal yang digunakan besar semakin kecil tenaga kerja yang diperlukan, demikian juga sebaliknya
Penggunaan modal dan tenaga kerja dipengaruhi oleh perubahan tingkat produksi.
TEORI NEO KLASIK Tingkat produksi ditentukan oleh
teknologi, capital stock dan tenaga kerja.
Abramovits (1956) dan Solow (1957) menemukan bahwa 80%-90% pertambahan pendapatan per kapita yang terjadi di amerika pada pertengahan abad 19 hingga pertengahan abad 20 tidak disebabkan oleh kenaikan modal saham. Tetapi oleh perkembangan teknologi dan perbaikan kemampuan tenaga kerja.
TEORI NEO KLASIK
Hal ini sangat mencengangkan karena teori klasik selalu berpendapat bahwa pembentukan modal adalah sumber utama pertumbuhan ekonomi.
Ahli-ahli neo klasik berpendapat bahwa peranan pembentukan modal dalam pembangunan ekonomi negara maju tidaklah sepenting seperti yang disangka sebelumnya
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II-2012 mencapai 2,8 persen dibanding triwulan I-2012 (q-to-q) dan apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2011 mengalami pertumbuhan 6,4 persen (y-on-y).
Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I-2012 dibandingkan dengan semester I-2011 tumbuh sebesar 6,3 persen.
DIMENSI SEKTORAL
Dilihat dari sisi produksi,pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama digerakkan oleh :
sektor industri pengolahan non migas.
Sektor pertanian (mencakup juga peternakan,perikanan dan kehutanan )
Sektor perdagangan hotel dan restoran.
DIMENSI SEKTORAL
Pertambangan dan penggalian
Jasa
DIMENSI SEKTORAL
Sumbangan sektor industri terhadap PDB jauh lebih tinggi daripada sektor pertanian.
Dari kurun waktu 2001-2006 pertumbuhan sektor industri sempat menurun menjadi -0,04% tetapi selanjutnya naik sebesar 3,6%.
Sebelum krisis ekonomi 1997 rata-rata pertumbuhan sektor manufaktur adalah sebesar 11% tetapi setelah 1997, hanya berkisar 3,5% -7,7%.
Tiga sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi (q-to-q) adalah Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 5,2 persen; Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih 4,6 persen; dan Sektor Konstruksi 4,4 persen. Sementara untuk pertumbuhan (y-on-y) Sektor Pengangkutan dan Komunikasi tumbuh 10,1 persen; Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran 8,9 persen; dan Sektor Konstruksi 7,3 persen.
Struktur PDB triwulan II-2012 didominasi oleh Sektor Industri Pengolahan, Sektor Pertanian, dan Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran masing-masing memberikan kontribusi sebesar 23,5 persen, 14,8 persen, dan 13,8 persen.
DIMENSI PENGELUARAN
Pengeluaran :
Konsumsi rumah tangga
Konsumsi pemerintah
Pembentukan modal
Ekspor barang dan jasa
Impor barang dan jasa
DIMENSI PENGELUARAN
Konsumsi mendominasi diikuti ekspor-impor dan pembentukan modal.
Pengeluaran masih bersifat consumption driven growth bukan investment-led growth.
10 perusahaan terbaik di Indonesia adalah penghasil produk otomotif, makanan, minuman ringan (teh botol), rokok, layanan telepon seluler dan televisi.
DIMENSI PENGELUARAN
Hal ini mencerminkan perilaku konsumsi rakyat Indonesia pasca krisis yaitu tetap beli mobil/sepeda motor, makan mi instan,merokok, menenteng ponsel kemana-mana dan nonton TV sambil minum teh botol.
(Kuncoro,2009)
Dibandingkan dengan triwulan II-2011 (y-on-y), pertumbuhan ekonomi tumbuh 6,4 persen didukung pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang meningkat 5,0 persen; Pengeluaran Konsumsi Pemerintah naik 7,0 persen; Pembentukan Modal Tetap Bruto 12,3 persen; Ekspor Barang dan Jasa sebesar 1,9 persen; serta Impor Barang dan Jasa 10,9 persen.
DIMENSI SPASIAL
Pada tahun 2007 pulau jawa menjadi penyumbang terbesar PDB Indonesia (60,2%).
Didominasi secara berurutan oleh sektor industri pengolahan,perdagangan-hotel-restoran dan sektor pertanian.
Terjadi ketimpangan pada PDRB per kapita. PDRB per kapita besar didominasi oleh provinsi yang kaya SDA seperti kaltim,riau dan NAD serta daerah ibukota.
DIMENSI SPASIAL
Dominasi sebagain besar aktivitas industri merupakan manufaktur modern, terutama perusahaan skala besar dan sedang di Jawa dan Sumatera.
Pulau Jawa dan Sumatera menyerap lebih dari 93% tenaga kerja pada sektor industri.
DIMENSI SPASIAL
Struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada triwulan II-2012 masih didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa yang memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 57,5 persen, kemudian diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 23,6 persen, Pulau Kalimantan 9,5 persen, Pulau Sulawesi 4,8 persen, dan sisanya 4,6 persen di pulau-pulau lainnya.