26
Perbandingan Uji Eksperimental Performance Motor Perbandingan Uji Eksperimental Performance Motor Bakar Bensin 2 Silinder Menggunakan Bahan Bakar Bakar Bensin 2 Silinder Menggunakan Bahan Bakar Pertamax 92 Dan Premium 88 Pertamax 92 Dan Premium 88 Diajukan Untuk Diseminarkan Diajukan Untuk Diseminarkan Pada Jurusan Pada Jurusan Teknik Mesin Teknik Mesin Oleh: Oleh: Jefri Suriansyah Jefri Suriansyah N N P P M. M. 09321079 09321079 JURUSAN JURUSAN TEKNIK MESIN TEKNIK MESIN SEKOLAH TINGGI TEKNIK HARAPAN SEKOLAH TINGGI TEKNIK HARAPAN MEDAN MEDAN 201 201 3 3

Powerpoint presentation Jefri seminar dan sidang 2013 Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan

Embed Size (px)

Citation preview

Perbandingan Uji Eksperimental Performance Motor Bakar Bensin 2 Silinder Perbandingan Uji Eksperimental Performance Motor Bakar Bensin 2 Silinder Menggunakan Bahan Bakar Pertamax 92 Dan Premium 88Menggunakan Bahan Bakar Pertamax 92 Dan Premium 88

Diajukan Untuk DiseminarkanDiajukan Untuk DiseminarkanPada Jurusan Pada Jurusan Teknik MesinTeknik Mesin

  Oleh:Oleh:

Jefri SuriansyahJefri SuriansyahNNPPM. M. 0932107909321079

  JURUSAN JURUSAN TEKNIK MESINTEKNIK MESIN

SEKOLAH TINGGI TEKNIK HARAPANSEKOLAH TINGGI TEKNIK HARAPANMEDANMEDAN

20120133

Kegiatan Laboratoriu

m

Belum Tersedianya Alat Motor Bakar

Bensin

Terciptanya Motor Bakar Bensin

Hasil

Konsumsi Bahan Bakar Spesifik

Brake

Daya Input

Laju Aliran Massa Bahan

Bakar

Pengujian Motor Bakar Bensin

1.1 Latar Belakang

BAB 1PENDAHULUAN

Daya Poros

TorsiEfisiensi Thermal

Brake

Melakukan analisa data dari hasil pengujian dan mengetahui karakteristik unjuk kerja motor bakar bensin, sehingga nantinya diperoleh informasi – informasi yang berguna untuk lebih menyempurnakan alat pengujian motor bakar bensin tersebut

Melakukan analisa data dari hasil pengujian dan mengetahui karakteristik unjuk kerja motor bakar bensin, sehingga nantinya diperoleh informasi – informasi yang berguna untuk lebih menyempurnakan alat pengujian motor bakar bensin tersebut

1.2 Perumusan Masalah

1.2 Perumusan Masalah

1.3 Batasan Masalah1. Pengujian dilakukan di Laboratorium Pengujian Mesin Sekolah Tinggi Teknik Harapan terhadap hasil rancang bangun alat pengujian motor bakar bensin skala laboratorium.2. Unjuk kerja yang dianalisa adalah torsi, daya poros, laju aliran massa bahan bakar, konsumsi bahan bakar sfesifik, daya input bahan bakar, dan efesiensi thermal brake.3. Tidak menghitung nilai ekonomis dari pemakaian bahan bakar bensin

1.4 Tujuan Penelitian1.4 Tujuan Penelitian

Perbandingan Grafik hubungan antara pembebanan dengan TorsiPerbandingan Grafik hubungan antara pembebanan dengan Torsi

Perbandingan grafik hubungan antara pembebanan dengan Laju aliran massa bahan bakarPerbandingan grafik hubungan antara pembebanan dengan Laju aliran massa bahan bakar

Perbandingan grafik hubungan antara pembebanan dengan Daya inputPerbandingan grafik hubungan antara pembebanan dengan Daya input

Perhitungan Torsi, Daya poros, Laju aliran massa bahan bakar konsumsi bahan bakar spesifik brake, Daya input dan Efisiensi thermal

Perhitungan Torsi, Daya poros, Laju aliran massa bahan bakar konsumsi bahan bakar spesifik brake, Daya input dan Efisiensi thermal

Perbandingan Grafik Hubungan antara pembebanan dengan Daya porosPerbandingan Grafik Hubungan antara pembebanan dengan Daya poros

Perbandingan grafik hubungan antara pembebanan dengan Konsumsi bahan bakar spesifik brakePerbandingan grafik hubungan antara pembebanan dengan Konsumsi bahan bakar spesifik brake

Perbandingan grafik hubungan antara pembebanan dengan Efisiensi thermalPerbandingan grafik hubungan antara pembebanan dengan Efisiensi thermal

1.5 Manfaat Penelitian

Mahasiswa lainnya yang ingin mengembangkan hasil penelitian ini serta dapat dijadikan sebagai pembanding dalam pembahasan pada topik yang sama

Mahasiswa lainnya yang ingin mengembangkan hasil penelitian ini serta dapat dijadikan sebagai pembanding dalam pembahasan pada topik yang sama

Menghasilkan informasi ilmiah dalam pengujian unjuk kerja motor bakar bensinMenghasilkan informasi ilmiah dalam pengujian unjuk kerja motor bakar bensin

Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya bidang konversi energi

Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya bidang konversi energi

BAB 2KAJIAN PUSTAKA

BAB 2KAJIAN PUSTAKA

TERLAMPIR

BAB 3METODE PENELITIAN

TempatPengujian skala laboratorium ini di lakukan di Laboratorium Pengujian Mesin Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan

Tempat dan Waktu

WaktuWaktu pengujian dilakukan mulai dari persetujuan yang diberikan oleh pengelola program dan pembimbing, pengambilan data dan pengolahan data sampai dinyatakan selesai.

Studi literatur bertujuan untuk memperoleh teori-teori dari beberapa buku referensi yang diperlukan dalam proses pengujian untuk skala laboratorium

Studi literatur bertujuan untuk memperoleh teori-teori dari beberapa buku referensi yang diperlukan dalam proses pengujian untuk skala laboratorium

Studi LiteraturStudi Literatur

Peralatan

Bahan yang digunakan untuk pengujian ini adalah bahan bakar pertamax 92 dengan premium 88 yang diproduksi oleh pertamina

Bahan

Rope Brake

Fuel Meter

Stopwatch

Tachometer

Pelaksanaan PengujianPelaksanaan Pengujian

Baha

n

Bakar

N

(rpm)

v

(mL)

T

(s)

T

(Nm)

Ps

(kW)(kg/h)

bsfc

(kg/

kW.h)

Pin

(kW)

ηth

(%)

1000 10 28,81 14,72 1,54 0,97 0,63 12,47 12,35

Pertamax

2000 10 19,40 14,72 3,08 1,45 0,47 18,45 16,69

3000 10 13,20 14,72 4,62 2,13 0,46 27,19 16,99

4000 10 9,20 14,72 6,16 3,05 0,50 39,00 15,79

BAB 4HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4HASIL DAN PEMBAHASAN

Perbandingan Grafik Hubungan Antara Pembebanan Dengan Torsi

0

2

4

6

8

10

12

14

16

2 4 6 8 10

T (N

m)

m (kg)

pertamax 92

premium 88

Perbandingan Grafik Hubungan Antara Pembebanan Dengan Daya Poros

0

1

2

3

4

5

6

7

2 4 6 8 10

P s(k

W)

m (kg)

pertamax 92

premium 88

Perbandingan Grafik Hubungan Antara Pembebanan Dengan Laju Aliran Massa Bahan Bakar

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

2 4 6 8 10

ṁ (k

g/h)

m (kg)

pertamax 92

premium 88

Perbandingan Grafik Hubungan Antara Pembebanan Dengan Konsumsi Bahan Bakar Spesifik Brake

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

1,2

2 4 6 8 10

bsfc

(kg/

kW.h

)

m (kg)

pertamax 92

premium 88

Perbandingan Grafik Hubungan antara Pembebanan Dengan Daya Input Bahan Bakar

05

1015202530354045

2 4 6 8 10

P in

(Kw

)

m (kg)

pertamax 92

premium 88

Perbandingan Grafik Hubungan Antara Pembebanan Dengan Efisiensi Thermal Brake

02468

1012141618

2 4 6 8 10

η th

(%)

m (kg)

pertamax 92

premium 88

BAB 5KESIMPULAN

BAB 5KESIMPULAN

Dari hasil perhitungan dan pengujian pada bahan bakar pertamax 92 dengan beban pengereman 2 kg pada putaran 4000 rpmTorsi : 2,94 NmDaya poros : 1,23 kWLaju aliran massa bahan bakar : 1,29 kg/hKonsumsi bahan bakar spesifik brake : 1,05 kg/kW.hDaya input : 16,51 kWEfisiensi thermal brake : 7,45 %

Dari hasil perhitungan dan pengujian pada bahan bakar pertamax 92 dengan beban pengereman 2 kg pada putaran 4000 rpmTorsi : 2,94 NmDaya poros : 1,23 kWLaju aliran massa bahan bakar : 1,29 kg/hKonsumsi bahan bakar spesifik brake : 1,05 kg/kW.hDaya input : 16,51 kWEfisiensi thermal brake : 7,45 %

Torsi yang diperoleh untuk melakukan pengujian terhadap bahan bakar

pertamax 92 dan premium 88 sama terhadap putaran 1000 sampai dengan

4000 rpm. Dapat diketahui pada beban 2 kg torsi sebesar 2,94 Nm , dan pada beban 10 kg torsi yang

diperoleh sebesar 14,72 Nm. Dapat diambil kesimpulan bahwa semakin berat beban yang diberikan maka

semakin besar pula torsi yg diperoleh

Torsi yang diperoleh untuk melakukan pengujian terhadap bahan bakar

pertamax 92 dan premium 88 sama terhadap putaran 1000 sampai dengan

4000 rpm. Dapat diketahui pada beban 2 kg torsi sebesar 2,94 Nm , dan pada beban 10 kg torsi yang

diperoleh sebesar 14,72 Nm. Dapat diambil kesimpulan bahwa semakin berat beban yang diberikan maka

semakin besar pula torsi yg diperoleh

Daya poros pada kondisi pembebanan yang berbeda untuk bahan bakar pertamax 92 dan premium 88, diperoleh hasil daya poros yang sama. Untuk pengujian dengan bahan bakar pertamax 92 dan premium88, nilai daya poros terendah pada beban 2 kg putaran 1000 rpm dengan nilai Ps 0,31 Kw sedangkan nilai daya poros tertinggi pada beban 10 kg putaran 4000 rpm dengan nilai 6,16 kW.

Daya poros pada kondisi pembebanan yang berbeda untuk bahan bakar pertamax 92 dan premium 88, diperoleh hasil daya poros yang sama. Untuk pengujian dengan bahan bakar pertamax 92 dan premium88, nilai daya poros terendah pada beban 2 kg putaran 1000 rpm dengan nilai Ps 0,31 Kw sedangkan nilai daya poros tertinggi pada beban 10 kg putaran 4000 rpm dengan nilai 6,16 kW.

Laju aliran massa bahan bakar mengalami peningkatan dengan bertambahnya beban pengereman. Untuk pengujian dengan bahan bakar pertamax 92, nilai laju aliran massa bahan bakar terendah yaitu pada beban 2 kg dan putaran 1000 rpm dengan nilai ṁ 0,61 kg/h. Untuk pengujian dengan bahan bakar premium 88, nilai laju aliran massa bahan bakar terendah yaitu pada beban 2 kg dan putaran 1000 rpm dengan nilai ṁ 0,62 kg/h.

Laju aliran massa bahan bakar mengalami peningkatan dengan bertambahnya beban pengereman. Untuk pengujian dengan bahan bakar pertamax 92, nilai laju aliran massa bahan bakar terendah yaitu pada beban 2 kg dan putaran 1000 rpm dengan nilai ṁ 0,61 kg/h. Untuk pengujian dengan bahan bakar premium 88, nilai laju aliran massa bahan bakar terendah yaitu pada beban 2 kg dan putaran 1000 rpm dengan nilai ṁ 0,62 kg/h.

Konsumsi bahan bakar spesifik brake meningkat jika menggunakan bahan bakar premium 88 dibandingkan dengan bahan bakar pertamax 92. Sebagai perbandingan, pada pengujian beban 10 kg putaran putaran 3000 rpm bahan bakar premium 88 memiliki nilai bsfc 0,47 kg/kW.h, sedangkan bahan bakar pertamax memiliki nilai bsfc 0,46 kg/kW.h.

Konsumsi bahan bakar spesifik brake meningkat jika menggunakan bahan bakar premium 88 dibandingkan dengan bahan bakar pertamax 92. Sebagai perbandingan, pada pengujian beban 10 kg putaran putaran 3000 rpm bahan bakar premium 88 memiliki nilai bsfc 0,47 kg/kW.h, sedangkan bahan bakar pertamax memiliki nilai bsfc 0,46 kg/kW.h.

Daya input dari bahan bakar yang dihasilkan oleh bahan bakar premium 88 lebih rendah jika dibandingkan dengan bahan bakar pertamax 92. Pada pengujian beban 10 kg dan putaran 4000 rpm daya input yang dihasilkan bahan bakar premium 88 sebesar 38,98 kW sedangkan bahan bakar pertamax 92 menghasilkan daya input 39,00 kW.

Daya input dari bahan bakar yang dihasilkan oleh bahan bakar premium 88 lebih rendah jika dibandingkan dengan bahan bakar pertamax 92. Pada pengujian beban 10 kg dan putaran 4000 rpm daya input yang dihasilkan bahan bakar premium 88 sebesar 38,98 kW sedangkan bahan bakar pertamax 92 menghasilkan daya input 39,00 kW.

Efisiensi thermal brake yang dihasilkan oleh bahan bakar premium 88 lebih baik jika dibandingkan dengan bahan bakar pertamax 92. Sebagai perbandingan, pada pengujian beban pengereman 10 kg putaran 3000 rpm premium 88 memiliki efisiensi 17,43 %, sedangkan bahan bakar pertamax memiliki efisiensi 16,99 %.

Efisiensi thermal brake yang dihasilkan oleh bahan bakar premium 88 lebih baik jika dibandingkan dengan bahan bakar pertamax 92. Sebagai perbandingan, pada pengujian beban pengereman 10 kg putaran 3000 rpm premium 88 memiliki efisiensi 17,43 %, sedangkan bahan bakar pertamax memiliki efisiensi 16,99 %.