Rangkuman Akuntansi Syariah Dasar

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1. AKUNTANSI SYARIAHAkuntansi syariah adalah akuntansi yang sesuai syariat Islam, yakni akuntansi menurut aturan syariat dalam hal landasan berfikir, merumuskan, dan menjalankannya sesuai Al Quran dan Sunnah Rasulullah SAW.Menurut Dr. Husein Syahatah (2001: 43-44), dalam pengertian bahasa Arab, akuntansi disebut muhasabah. Kata muhasabah mengandung dua pengertian, sebagaimana dirangkum dari akar kata dan rangkaiannya dalam Al Quran, hadist-hadist, dan pendapat ahli fikih. Pertama, muhasabah dengan makna al musa-alah artinya perhitungan, dan al-munaqasyah artinya perdebatan. Proses musa-alah bermakna umum yang artinya perhitungan yang dapat dilakukan oleh manusia atau malaikat dalam bentuk lain, dan oleh Allah SWT baik di dunia maupun di akhirat. Kedua, muhasabah bermakna pembukuan/ pencatatan keuangan seperti yang telah dijalankan di masa pemerintahan Islam. Muhasabah kerap juga dimaknai sebagai upaya intropeksi diri dari perbuatan masa lalu dan berusaha mencari kekurangan dan kesalahan pribadi untuk selanjutnya diperbaiki di masa datang. Muhasabah akar katanya hasaba, merupakan kata kerja yang menunjukkan adanya interaksi seseorang dengan orang lain. Hasaba berarti menghitung, dalam Al Quran disebutkan kata hisab dengan makna yang sama dengan hasaba. Seperti contoh dalam Al Quran surah At Thalaaq ayat 8Menurut Prof. Dr. Sofyan Syafri Harahap, pengertian hasaba atau akuntansi dalam bahasa Arab ini menggambarkan fungsi akuntansi pada masa peradaban Islam. Pada masa itu, selain mencatat kekayaan material, perkembangan ekonomi dan perhitungan kuantitatif, hasaba juga diartikan sebagai perhitungan atas moralitas, etika, aktifitas sosial, dan budaya yang bersifat kualitatif. Jadi akuntansi menurut Islam lebih luas makna dan cakupannya, tidak saja terkait masalah kegiatan mengidentifikasi, menghitung dan melaporkan aspek keuangan berupa data kuantitatif, tetapi juga membahas perhitungan bersifat kualitatif dengan cakupan luas di dunia hingga yaumil akhir.Prof. Dr. Omar Abdullah Zaid , merumuskan empat prinsip dasar akuntansi syariah, yakni: Prinsip legitimasi muamalat. dlm menjalankan fungsi & peran akuntansihendaknya memperhatikan legalitas hukum muamalat yang dijalankan baikdalam transaksi-transaksi, tindakan-tindakan, maupun keputusan-keputusanharus sesuai dengan ketentuan hukum muamalat dalam syariat Islam. Prinsip syakhsiyyah itibariyyah (badan hukum), berarti prinsip ygmengatur aspek kepemilikan dlm modal usaha yg terdiri dr milik pribadi &kepemilikan dlm bentuk kerjasama (syirkah). Kejelasan prinsip iniberdampak pd aspek pengakuan modal & kedudukan hak & kewajibanpribadi, & hak kepemilikan sosial dr kekayaan entitas, serta bentuk badanhukum dr usaha yg dijalankan. Kejelasan prinsip ini berdampak pula padajenis akuntansi yg diterapkan. Prinsip istimrariyah (kontinuitas), yaitu prinsip yg menegaskankeberadaan suatu entitas akan terus menjalankan kegiatannya hingga waktuyg tidak ditentukan. Dalam akuntansi konvensional prinsip ini dikenaldengan istilah going concern. Prinsip muqabalah (dibandingkan), menjelaskan adanya hubungan sebabakibat antara proses akuntansi dgn kegiatan muamalah yg dijalankan.Termasuk jg sebab akibat yg ditimbulkan dr suatu transaksi terhadappencatatan & demikian sebaliknya. Dalam akuntansi konvensional

2. Postulat/ No.Akuntansi Konvensional Akuntansi IslamPrinsip Pemisahanantara bisnis danEntitas didasarkan pada pembagian 1.Entity pemilikdiistilahkan sebagailaba, firmmatching atau prinsip dapat dibandingkanprinsip tidak memiliki kewajiban terpisah antara recording (pencatatan), accounting (perhitungan) dengan kondisi Bisnis terus masa lalu selama perjalanan entitas tersebut.beroperasi sampai Kelangsungan usaha tergantung pada Going Dlm perkembangannya, prinsip-prinsip tersebut sejalan dgn yg dikembangkan dlm rumusan 2.tercapai tujuan dan semua asset kontrak persetujuan antar pihak yang Concern akuntansi keuangan berupa konsep dasar dlm merumuskan standar akuntansi syariah di terjual terlibat dalam kegiatan bagi hasil masing-masing negara, yakni Statement of Financial Accounting (SFA) (Kerangka Dasar Penyusunan dantidak dapat menunggu Keuangan (KDPPLK)), dan Financial Accounting Akuntansi Penyajian Laporan Tahun Hijriyah untuk perhitungan sampai akhir klehidupan zakat terkecuali untuk sector pertanian 3.Period Standars (FAS) (Pernyataan Standar berdasarkan musim panen(PSAK)). Oleh Dewan Standar perusahaan untukmengukur Akuntansi Keuangan Akuntansi Keuangan perusahaan sukses kehidupan Internasional telah dirumuskan Prinsip Umum Akuntansi Syariah atau diistilahkan sebagai Generally Accepted Sharia Accounting Principles (GASAP)Pengukuran nilai moneterKuantitas atau harga pasar untuk 4.Unit termak, barang pertanian dan emas Dalam GASAP memuat tiga landasan umum akuntansi yakni Landasan Syariah, Landasan Konseptual, & Landasan untuk memenuhi kewajiban zakat Operasional. Landasan Syariah berdasarkan Al Quran, As Sunnah, & Fatwa Syariah. Untuk menununjukkan Konseptual berdasarkan Konsep Untuktujuanpengambilan Kemudian Landasan pemenuhan Full& Prinsip Akuntansi Syariah, Konsep kewajiban kepada Allah, sosialKonvensional, dan& Prinsip Umum Akuntansi dan 5.keputusan DisclosureLandasan Operasional mencakup PSAK yg berlaku umum, Standar Akuntansi Keuanganindividu Internasional disesuaikan, Peraturan Pemerintah, pendapat para ahli & kebiasaan umum yg Kepercayaan terhadap pengukuran Seperti sifat Rahman, yaitu kesadarawn relevan. yaitu bebas dari bias subyektifbahwa kita memenuhi semua kewajiban 6.Objectivitykeuangan dan non keuangan untuk Perbedaan postulat akuntansi syariah & konvensional (hannifa&hudaib)keridhaan Allah Berkaitan dengan kepentignanBerkaitan dengan pengukuran yang adil 7.Materialisminformasi terhadap pengambilandan pemenuhan kewajiban kepadakeputusan Allah, sosial dan individu Catatdan laporkansecara Mencatat dan melaporakan secara 8.Consistencykonsisten sesuai GAAP konsisten berdsarkan prinsip syariah Memilih teknik akuntansi yang Memilih teknik akuntansi yang palingpaling memberikan pengaruh kecilmenguntungkan masyarakat, misalnya 9.Conservatism terhadap pemilikmemilih angka yang paling besar untukpembayaran zakat 3. TransaksiLaporanKeuanganJURNALNeraca SaldoNeraca JurnalSetelah Buku BesarSaldo Penyesuaian Penyesuaian STRUKTUR TEORI KONSEPTUAL EKONOMI ISLAM0100090000037800000002001c00000000000400000003010800050000000b0200000000050 000000c025e09fb0d040000002e0118001c000000fb021000070000000000bc0200000000010 2022253797374656d0009fb0d000025130000ac5d110004ee8339d89375020c0200000400000 02d01000004000000020101001c000000fb029cff00000000000090010000000004400012546 96d6573204e657720526f6d616e0000000000000000000000000000000000040000002d01010 0050000000902000000020d000000320a5900ffff0100040000000000f70d5a09208c2d000400 00002d010000030000000000 0100090000037800000002001c00000000000400000003010800050000000b0200000000050 000000c025e09fb0d040000002e0118001c000000fb021000070000000000bc0200000000010 2022253797374656d0009fb0d000025130000ac5d110004ee8339d89375020c0200000400000 02d01000004000000020101001c000000fb029cff00000000000090010000000004400012546 96d6573204e657720526f6d616e0000000000000000000000000000000000040000002d01010 0050000000902000000020d000000320a5900ffff0100040000000000f70d5a09208c2d000400 00002d010000030000000000 ASUMSI DASAR : 1. Going concern (keberlangsungan usaha) 2. Dasar akrual (Acrual base) : Pendapatan untuk tujuan penghitungan bagi hasilmenggunakan dasar kas.SIKLUS AKUNTANSI 4. PSAK untuk Akuntansi Islam P Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah PSAK 102: Akuntansi Murabahah PSAK 103: Akuntansi Salam PSAK 104: Akuntansi Istishna PSAK 105: Akuntansi Mudharabah PSAK 106: Akuntansi Musyarakah PSAK 13 (revisi 2007): Properti Investasi PSAK 16 (revisi 2007): Aset Tetap PSAK 30 (revisi 2007): Sewa LAPORAN KEUANGANBank Konvensional Bank Syariah1. Neraca1. Neraca2. Laporan Laba Rugi 2. Laporan Laba Rugi3. Laporan Arus Kas3. Laporan Arus Kas4. Laporan perubahan Ekuitas 4. Laporan Perubahan Ekuitas5. Catatan atas Laporan Keuangan 5. Catatan atas Laporan Keuangan6. Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat 7. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana ZIS 8. Laporan Sumber dan Penggunaan DanaQardhul HasanNERACA BANK KONVENSIONALAKTIVA KEWAJIBAN KasKewajiban segera Giro pada Bank Indonesia Simpanan Giro pada Bank lainSimpanan dari bank lain Penempatan pada Bank lainEffek-effek yang dijual dengan janji beli kembali Effek-effekKewajiban Derivatif Tagihan derevatifKewajiban Akseptasi Tagihan AkseptasiSurat berharga yang diterbitkan Kredit Pinjaman diterima Penyertaan saham Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi Aktiva tetap Kewajiban lain-lian pinjaman subordinasi Aktiva lainnyaEKUITASModal disetorTambahan modal disetorSaldo Laba (rugi)NERACA BANK SYARIAH 5. Hak pihak ketiga atas bagi hasil ITT(xxxxx) (2) ------------- Pendapatan bank sebagai mudharib xxxxx (3) Pendapatan operasi lainnyaxxxxx (4) 0100090000037800000002001c00000000000400000003010800050000000b0200000000050 ------------- 000000c025e09fb0d040000002e0118001c000000fb021000070000000000bc0200000000010xxxxx 2022253797374656d0009fb0d000025130000ac5d110004ee8339d89375020c020000040000 Beban bank (xxxxx) (5) 002d01000004000000020101001c000000fb029cff0000000000009001000000000440001254 696d6573204e657720526f6d616e0000000000000000000000000000000000040000002d010 ------------ 100050000000902000000020d000000320a5900ffff0100040000000000f70d5a09208c2d0004 Laba (rugi) bank 0000002d010000030000000000 xxxxxLaporan Laba Rugi Bank Syariah0100090000037800000002001c00000000000400000003010800050000000b0200000000050000000c025e09fb0d040000002e0118001c000000fb021000070000000000bc02000000000102022253797374656d0009fb0d000025130000ac5d110004ee8339d89375020c020000040000002d01000004000000020101001c000000fb029cff0000000000009001000000000440001254696d6573204e657720526f6d616e0000000000000000000000000000000000040000002d010100050000000902000000020d000000320a5900ffff0100040000000000f70d5a09208c2d00040000002d010000030000000000 Perbankan syariahPerbankan KonvensionalPendapatan operasi utama Pendapatan bunga Pendapatan dari jual beliPendapatan komisi(murabahah, salam, ijarah) Beban provisi dan komisi Pendapatan dari sewa Keuntungan atau kerugian penjualan Pendapatan dari Bagi Hasil efek(mudharabah, musyarakah) Keuntungan atau kerugian investasi efek Pendapatan operasi utama Keuntungan atau kerugian Tx valaslainnyaPendapatan deviden Pendapatan operasional lainnyaHak pihak ketiga atas bagi hasil ITT Beban penysh kerugian kredit & Akt Pr lainPendapatan Operasi Lainnya Beban Administrasi umumBeban Operasi LainnyaBeban operasional LainnyaPendapatan Non OperasiBeban Non OperasiZakatPajakPencatatan Akuntansi pada transaksi di bank syariah WadiahWadiah adalah titipan nasabah yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat apabila 6. nasabah yang bersangkutan menghendaki. Bank bertanggung jawab atas pengembalian titipan. Wadiah dibagi atas wadiah yad-dhamanah dan wadiah yad-amanah. wadiah yad- dhamanah adalah titipan yang selama belum dikembalikan kepada penitip dapat dimanfaatkan oleh penerima titipan. Apabila dari hasil pemanfaatan tersebut diperoleh keuntungan maka seluruhnya menjadi hak penerima titipan. Sedangkan dalam prinsip wadiah yad-amanah, penerima titipan tidak boleh memanfaatkan barang titipan tersebut sampai diambil kembali oleh penitip. Penerima titipan dalam transaksi wadiah dapat :- Meminta ujrah (imbalan) atas penitipan barang/uang tersebut; dan- Memberikan bonus kepada penitip dari hasil pemanfaatan barang/uang titipan (wadiahyad-dhamanah) namun tidak boleh diperjanjikan dan besarnya tergantung padakebijakan penerima titipan.0100090000037800000002001c00000000000400000003010800050000000b0200000000050 000000c025e09fb0d040000002e0118001c000000fb021000070000000000bc0200000000010 2022253797374656d0009fb0d000025130000ac5d110004ee8339d89375020c020000040000 002d01000004000000020101001c000000fb029cff0000000000009001000000000440001254 696d6573204e657720526f6d616e0000000000000000000000000000000000040000002d010 100050000000902000000020d000000320a5900ffff0100040000000000f70d5a09208c2d0004 0000002d010000030000000000 Mudharabah (sebagai mudharib) 1. Pada saat terima setoran :KasRp xxx Deposito MudharabahRp xxx2. Pada saat penarikan tabungan :Deposito Mudharabah Rp xxxKasRp xxx3. Pada saat pembayaran bagi hasil :Biaya Bagi HasilRp xxxKasRp xxx4. Pada saat penerimaan biaya administrasi :Kas Rp xxxPendapatan lain-laian (adm.) Rp xxx Mudharabah (Sebagai shahibul mal) 1. Pada saat penyaluran pembiayaan :Pembiayaan MudharabahRp xxxKasRp xxx2. Pada saat penerimaan cicilan :KasRp xxxPembiayaan Mudharabah Rp xxx 3. Pada penerimaan bagi hasil :KasRp xxx 7. Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah Rp xxx4. Pada saat terjadi kerugian bukan krn kelalaian mudharib :Kerugian pembiayaan mudharabahRp xxx Pembiayaan mudharabah Rp xxx Musyarakah 1. Pada saat penyaluran pembiayaan :Pembiayaan MusyarakahRp xxx Kas Rp xxx2. Pada saat penerimaan cicilan :KasRp xxxPembiayaan MusyarakahRp xxx3. Pada penerimaan bagi hasil :Kas Rp xxx Pendapatan Bagi Hasil MusyarakahRp xxx4. Pada saat terjadi kerugian bukan krn kelalaian mitra :Kerugian pembiayaan musyarakah Rp xxx Pembiayaan musyarakah Rp xxx Murabahah 1. Pada saat pembelian barang :Persediaan Murabahah Rp xxxKas Rp xxx2. Pada saat penyerahan barang kpd nasabah :Piutang MurabahahRp xxxPersediaan Murabahah Rp xxx3. Pada saat penerimaan cicilan pokok dan margin :KasRp xxxPiutang Murabahah Rp xxxPendapatan Margin MurabahahRp xxx Qardh 1. Pada saat pembayaran kpd nasabah :Piutang Qardh Rp xxxKas Rp xxx2. Pada saat penerimaan pembayaran dari nasabah :Kas Rp xxxPiutang QardhRp xxx3. Pada penerimaan imbalan dari nasabah :KasRp xxx Pendapatan lain-laianRp xxx