28
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah perjalanan hidup Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam akan menjadi stok sejarah pertama yang akan diambil oleh generasi demi generasi, dari pewaris nubuwwah (kenabian) dan juga sebagai pengetahuan, lentera aqidah seluruh kaum muslimin serta menjadi acuan yang akan tetap selalu eksis di tengah-tengahnya, sebagai pedoman kehidupan terutama dari sisi kepribadian beliau, akhlak beliau, serta kehidupan sosial beragama dan berbagai aspek lainnya. Dari sini tampaklah urgensi yang amat sangat penting dari fungsi sejarah kehidupan Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam sebagai poros kehidupan kaum muslimin untuk selalu memahami risalah kenabian beliau karena banyak hikmah-hikmah yang terkandung di dalamnya yang bisa diambil pelajarannya yang sangat bermanfaat bagi kehidupan seorang muslim ketika ia mengaku mencintai nabi-Nya. Banyaknya lika-liku perjuangan dakwah yang dialami Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam tahap demi tahap tentu menjadikan kekhasan tersendiri bagi dakwah beliau, dengan risalah kenabian yang hingga kini dampaknya masih dirasakan secara luas utamanya 1

Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAW

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAW

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejarah perjalanan hidup Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam akan

menjadi stok sejarah pertama yang akan diambil oleh generasi demi generasi,

dari pewaris nubuwwah (kenabian) dan juga sebagai pengetahuan, lentera

aqidah seluruh kaum muslimin serta menjadi acuan yang akan tetap selalu

eksis di tengah-tengahnya, sebagai pedoman kehidupan terutama dari sisi

kepribadian beliau, akhlak beliau, serta kehidupan sosial beragama dan

berbagai aspek lainnya.

Dari sini tampaklah urgensi yang amat sangat penting dari fungsi sejarah

kehidupan Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam sebagai poros kehidupan

kaum muslimin untuk selalu memahami risalah kenabian beliau karena

banyak hikmah-hikmah yang terkandung di dalamnya yang bisa diambil

pelajarannya yang sangat bermanfaat bagi kehidupan seorang muslim ketika ia

mengaku mencintai nabi-Nya.

Banyaknya lika-liku perjuangan dakwah yang dialami Rosululloh

shollallohu ‘alaihi wasallam tahap demi tahap tentu menjadikan kekhasan

tersendiri bagi dakwah beliau, dengan risalah kenabian yang hingga kini

dampaknya masih dirasakan secara luas utamanya kepada umat Islam

menjadikan pula dakwah ini begitu banyak perjuangan di dalamnya sehingga

tak mudah bagi Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam mengemban risalah ini

tanpa berbagai dukungan dari berbagai banyak pihak. Banyaknya usaha yang

senantiasa dipupuk guna tegaknya Islam di muka bumi ini dilalui dengan

rintangan dan berbagai cobaan yang selalu datang menghampiri beliau.

B. Rumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah yang telah disebutkan diatas,

maka dapat dirumuskan beberapa masalah, diantaranya :

1. Bagaimana sejarah kelahiran Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi

wasallam?

1

Page 2: Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAW

2. Apa saja peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa kenabian Muhammad

shollallohu ‘alaihi wasallam?

3. Bagaimana tahapan-tahapan ketika beliau berdakwah di tengah-tengah

kaumnya?

C. Tujuan Penulisan

Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian,

yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini

adalah untuk mendapatkan nilai tambah mata kuliah Sejarah Peradaban Islam.

Adapun Tujuan khusus penyusunan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui sejarah kelahiran Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi

wasallam.

2. Untuk mengetahui berbagai persitiwa yang terjadi di masa Nabi

Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam.

3. Untuk mengetahui tahapan-tahapan dakwah beliau.

D. Metodologi Penulisan

Penulisan makalah dilakukan dengan menggunakan metode pustaka

(library reserch) yaitu mencari dan mengumpulkan data-data ilmiah yang

relevan dengan tema yang dibahas dengan mencari bahan dan sumber-sumber

melalui rujukan yang terpercaya.

2

Page 3: Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAW

BAB II

SEJARAH ISLAM MASA NABI MUHAMMAD

SHOLLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM

A. Kelahiran Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi Wasallam

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam dilahirkan di tengah kabilah

besar, Bani Hasyim di kota Mekkah pada hari senin 12 Rabi’ul Awwal

bertepatan dengan tragedi pasukan bergajah.yang bertepatan tanggal 20 atau

571 M seusai dengan pendapat seorang ulama besar yaitu Muhammad

Sulaiman Al-Manshurfuri. Beliau dilahirkan dari seorang ibu yang bernama

ibunda Aminah. Setelah beliau dilahirkan ibundanya memberitahukan kepada

ayahnya kepadanya Abdul Muthalib mengenai kabar gembira tentang

kelahiran cucunya tersebut, Abdul Muthalib pun berdoa kepada Alloh SWT

dengan penuh rasa syukur atas hadirnya seorang cucu yang di damba-

dambakan kemudian dia pun memberinya nama Muhammad padahal nama

seperti ini tidak populer ketika itu dikalangan bangsa arab1

Wanita pertama yang menyusui Rosululloh SAW adalah Tsuaibah,

seorang budak wanita Abu Lahab. Yang ketika itu ia sedang menyusui bayi-

bayi yang lainnya, diantaranya adalah Masruh. Kelahiran Rosululloh SAW di

tengah-tengah bangsa arab memberikan banyaknya keberkahan yang

dirasakan oleh penduduknya serta merupakan keuntungan juga beliau

dilahirkan di tengah keluarga Bani Hasyim yang pada saat itu merupakan

kabilah terbesar dan terhormat dikalangan bangsa arab. Hal demikian

menjadikan jalan kemudahan bagi Rosululloh SAW untuk menyebarkan

petunjuk khususnya dikalangan bangsa arab.

Rosululloh SAW sejak lahir telah ditinggal oleh ayahnya yang telah

meninggal dunia ketika beliau sedang dalam kandungan ibunya. Kemudian

ketika beliau menginjak usia 6 tahun ibunya meninggal dunia kemudian

menyerahkan kepengurusan Muhammad kepada kakeknya Abdul Muthalib

sampai usianya 8 tahun 2 bulan 10 hari kemudian kakeknya pun wafat di

mekkah, namun sebelum meninggal beliau mewasiatkan agar Nabi

1 Syaikh shafiyurahman al mubarakfuri, Perjalanan Hidup Rasul yang agung Muhammad (Jakarta: Penerbit Darul Haq, 2012) h. 64

3

Page 4: Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAW

Muhammad diasuh oleh pamannya Abu Thalib saudara kandung ayahanda

beliau.

Kehadiran Nabi Muhammad SAW memberikan kristalisasi di tengah

dimensinya ketuhanan yang mempengaruhi seluruh aspek dikalangan bangsa

arab, dimana ketika itu beliau saw dilindungi oleh sang paman yang sangat

disegani dan sangat dihormati orang quraisy dan penduduk mekkah. Dalam

usia muda Nabi Muhammad SAW yakni ketika umur 12 tahun beliau hidup

sebagai penggembala kambing milik keluarganya dan penduduk mekkah

melalui penggembalaan ini. Disebutkan juga pada usia 25 tahun beliau pergi

ke negeri syam untuk berdagang dengan modal dari Khadijah. Dikarenakan

pada saat itu beliau mendapat julukan al-amin (orang yang dipercaya)

sehingga Khadijah memberikan kepercayaan kepada beliau untuk

memperdagangkan harta miliknya itu ke negeri syam. Khadijah memberikan

imbalan yang lebih istimewa yang sebelumnya tidak pernah diberikan pada

pedagang yang lainnya. Tak lama setelah itu, Khadijah memiliki keinginan

untuk menikahi Nabi Muhammad maka pernikahan pun dilangsungkan

dengan dihadiri oleh Bani Hasyim dan para pemimpin suku mudhar.

Pada usia 35 tahun beliau ikut andil bersama kabilah quraisy untuk

membangun kembali kakbah karena kondisi fisiknya yang rusak karena

sebelumnya kakbah sering diserang oleh pasukan budha sehingga merapuhkan

bangunan dan merontokkan sendi-sendinya.

Sesungguhnya dalam perkembangan hidup Rosululloh SAW telah

mengkoleksi keistimewaan-keistimewaan yang dimiliki oleh lapisan

masyarakat kala itu. Beliau memiliki kecerdikan yang lebih oleh orisinalitas

pemikiran dan ketetapan sarana beserta tujuan dan beliau sering merenung

dalam waktu yang lama untuk memusatkan pemikiran dan memantapkan

kebenaran.

Dalam perkembangan selanjutnya, Khodijah adalah wankita pertama

yang masuk islam dan banyak membantu nabi dalam perjuangan menyebarkan

islam. Perkawinan bahagia dan saling mencintai itu dikaruniai enam orang

anak dua putra dan empat putri: Qoshim, Abdullah, Zainab, Ruqoyyah, Ummu

Kultsum dan Fatimah. Kedua putranya meninggal waktu kecil. Nabi

4

Page 5: Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAW

Muhammad SAW tidak menikah lagi saampai Khodijah meninggal sampai

beliau bersia 50 tahun.

B. Gambaran Umum Misi Dakwah Rosululloh SAW

Secara historis perjalan hidup Rosulloh SAW sebagai misi pembawa

Risalah yang mulia, yaitu hidah dari Alloh SWT. Secara umum terbagi

kedalam tiga periode, yaitu pertama, periode pra-kerusulan, kedua periode

kerosulan, dan ketiga periode pasca kerasulan. Tahap kedua sejarah kenabian

ini diawali dengan dua kondisi demografis – demografis sosiologis Arab,

yakni pada masa Makkiyyah dan Madaniyyah. Kehadiran Nabi Muhammad

SAW, identik dengan latar belakang kondisi masyarakat Arab, khususnya

orang-orang Makkah. Para sejarawan islam tidak berbeda pendapat dalam

masalah ini.

Kehidupan masyarakat Arab secara sosiopolitis mencerminkan

kehidupan derajat yang rendah. Perbudakan, mabuk, perzinaan, eksploitasi

ekonomi dan perang antar suku menjadi karakter perilaku mereka. Situasi

chaos semacam ini berlangsung sejak para pendahulu mereka mendiami

negeri tersebut. Dari aspek kepercayaan atau agama, orang-orang arab mekkah

adalah para penyembah berhala. Tidak kurang dari 300 berhala yang mereka

anggap sebagai tuhan atau pelindung manusia. Berangkat dari kondisi inilah

dalam sejarah dicatat bahwa muhammad sering melakukan kontemplasi

(uzlah), untuk mendapat suatu jawaban apa dan bagaimana seharusnya

membangun kehidupan masyarakat arab. Setelah melakukan proses

kontemplasi yang cukup lama, tepatnya di gua hira, akhirnya Muhammad

mendapat petunjuk dari Alloh melalui malaikat jibril untuk mengubah

masyarakat arab mekkah. Dari sinilah, awal sejarah penyebaran dan

perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menegakkan agama islam dimulai.2

2 Dedi Supriyadi, Sejarah peradaban Islam (Bandung :Pustaka Setia, 2008) h. 62

5

Page 6: Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAW

C. PERIODE MEKKAH

1. Tahapan Pertama Perjuangan Dakwah

a. Tahapan dakwah sirriyah (secara rahasia) selama tiga tahun.

Sebagaimana diketahui, kota mekkah merupakan pusat agama

bagi bangsa arab. Disana terdapat pengabdi kakbah dan pengurus

berhala serta patung patung yang dianggap suci oleh seluruh bangsa

arab sehingga untuk mencapai tujuan, yaitu melakukan perubahan di

kota mekkah akan lebih sulit dan sukar apabila hal tersebut jauh

darinya. Karenanya, dakwah membutuhkan tekad baja yang tak mudah

tergoyahkan oleh beruntunnya musibah dan bencana yang menimpa.

Maka, adalah bijaksana dalam menghadapi hal itu memulai dakwah

secara sirri (sembunyi-sembunyi) agar penduduk mekkah tidak

dikagetkan dengan hal yang bisa memancing emosi mereka.

Nabi Muhammad mulai melaksanakan dakwah islam di

lingkungan keluarga, mula-mulai isteri beliau sendiri yakni khadijah,

yang menerima dakwah beliau. Kemudian zaid bin haritsah bin

syarahil al kalbi (maula/mantan budak khadijah) lalu keponakan beliau

yaitu ali bin abi thalib, yang ketika itu masih kanak-kanak dan hidup

di bawah asuhan beliau serta sahabat karib beliau yaitu abu bakar ash

shidiq. Mereka semua memeluk islam pada permulaan dakwah

sehingga mereka dikenal sebagai asabiqun al awwalun yaitu orang

orang yang lebih dahulu masuk islam.3

Mereka semua masuk islam secara sembunyi-sembunyi, dan cara

yang sama pun dilakukan oleh Rosululloh SAW dalam pertemuan dan

pengarahan agama yang beliau berikan, karena dakwah ketika itu

masih bersifat individu dan sembunyi-sembunyi. Sementara wahyu

sudah turun secara berkesinambungan dan memuncak setelah turunnya

permulaan surat al-mudatsir. Ayat-ayat dan penggalan-penggalan surat

yang turun pada fase ini merupakan ayat-ayat pendek, yang berakhiran

indah dan kokoh, berintonasi menyejukkan dan memikat, tertata

bersama suasana yang begitu lembut dan halus. Ayat-ayuat tersebut

3 Syamsul Munir, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta :Penerbit Amzah, 2013) h. 65

6

Page 7: Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAW

berbicara tentang memperbaiki penyucian diri (tazkiyatun nufus),

mencela pengotorannya dengan gemerlap duniawi serta melukiskan

surga dan neraka secara jelas, seakan akan terlihat di depan mata

disamping menggiring kaum mukminin ke dalam suasana yang lain

dari kondisi komunitas sosial kala itu.4

2. Tahapan kedua perjuangan dakwah secara terang-terangan

a. Perintah pertama untuk menampakkan dakwah

Sehubungan dengan hal ini ayat yang pertama yang turun

adalah :

(٢١٤وأنذر عشيرتك األقربين ) “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang

terdekat” (Q.S Asy-syuara : 214)

Setelah turunnya ayat tersebut, Rosululloh SAW menguandang

para kerabat terdekatnya yaitu Bani Hasyim. Mereka pun datang

memenuhi undangan itu disertai oleh beberapa orang dari bani al

muthalib bin abdi manaf. Mereka semua berjumlah sekitar 45 orang

laki-laki, namun ketika Rosululloh berbicara tiba-tiba abu lahab

memotongnya seraya berkata, “Mereka itu adalah paman-pamanmu

dan para sepupumu. Bicaralah dan tinggalkanlah menganut agama

baru. Ketahuilah ! bahwa kaummu tidak akan mampu melawan

seluruh bangsa arab, aku adalah orang yang paling pantas

mencegahmu. Cukuplah bagimu suku-suku dari pihak bapakmu, bagi

mereka jika engkau bersikeras melakukan apa yang engkau lakukan

sekarang itu lebih mudah ketimbang bila seluruh marga quraisy

bergerak memusuhimu. Aku tidak pernah melihat ada orang yang

membawa kepada suku-suku dari pihak bapaknya sesuatu yang lebih

jelek dari apa yang telah engkau bawa ini.” Rosululloh hanya diam

dan tidak berbicara pada pertemuan itu.5

4 Syaikh shafiyurahman al mubarakfuri, Perjalanan Hidup Rasul yang agung Muhammad (Jakarta: Penerbit Darul Haq, 2012) h. 94

5 Ibid, h. 97

7

Page 8: Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAW

Namun, dakwah yang dilakukan beliau tidak mudah karena

mendapat tantangan dari kaum kafir quraisy. Hal tersebut timbul

karena beberapa faktor, yakni sebagai berikut :

1) Mereka tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan,

mereka mengira bahwa tunduk kepada seruan nabi SAW berarti

tunduk kepada kepemimpinan bani abdul mutholib.

2) Nabi Muhammad menyerukan persamaan hak antara bangsawan dan

hamba sahaya.

3) Para pemimpin quraisy tidak mau percaya ataupun mengakui serta

tidak menerima ajaran tentang kebangkitan kembli dan pembalasan di

akhirat.

4) Taklid kepada nenek moyang adalah kebiasaan yang berurat akar pada

bangsa arab, sehingga sangat berat mereka untuk meninggalkan

agama, nenek moyang dan mengikuti agama islam.

5) Pemahat dan penjual patung memandang islam sebagai penghalang

rezeki.

Banyak cara dan upaya yang ditempuh banyak pemimpin quraisy

untuk mencegah dakwah Nabi Muhammad SAW namun selalu gagal, baik

secara diplomatik atau bujuk rayu maupun tindakan-tindakan kekerasan

secara fisik. Puncak segala cara itu adalah dengan diberlakukannya

pemboikotan terhadap bani hisyam yang merupakan tempat Nabi

Muhammad berlindung. Pemboikotan ini berlangsung selama 3 tahun dan

merupakan tindakan yang paling melemahkan umat islam pada saat itu.

Pemboikotan itu baru berhenti setelah kaum quraisy menyadari bahwa

mereka melakukannya sangat keterlaluan.6

3. Tahapan ketiga berdakwah diluar kota mekkah

a. Rosulullah di kota thoif

Pada bulan syawwal pada tahun kesepuluh kenabian atau

tepatnya pada penghujung bulan mei atau awal juni tahun 619 M

Rosululloh pergi ke thaif yang letaknya sekitar 60 mil dari kota

mekkah. Beliau datang dan pergi kesana dengan berjalan kaki di

6 Syamsul Munir, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta :Penerbit Amzah, 2013) h. 66

8

Page 9: Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAW

dampingi oleh anak angkat beliau zaid bin haritsah. setiap melewati

suatu kabilah, beliau mengajak mereka untuk memeluk islam, namun

tidak satu kabilah pun yang memberikan responnya. Tatkala tiba di

thaif, beliau mendatangi 3 orang bersaudara yang merupakan para

pemuka kabilah syakib yaitu abd ya lail, mas’ud dan habib. Ketiganya

adalah putra dari amr bin umair ats tsaqofi, beliau duduk bersama

mereka seraya mengajak kepada alloh dan membela islam.

b. Menawarkan islam kepada kabilah dan individu

Pada bulan dzulqo’dah tahun ke sepuluh kenabian bertepatan

dengan akhir bulan juni atau permulaan bulan juli pada tahun 619 M.

Rosululloh SAW kembali ke mekkah untuk memulai lagi menawarkan

islam kepada kabiulah-kabilah dan individu-individu. Semakin dekat

datangnya musim haji, maka orang-orang yang datang ke mekkah pun

semakin banyak. Diantara kabilah yang yang ditawari nabi pada saat

itu adalah bani amir, bani sha’ah, muharib bin khasfah, fazarah,

ghassan, dan lain-lain. Selain melalui kabilah pun beliau menawarkan

dakwah melalui perorangan/individu diantaranya suwaid bin shamit,

iyas bin muadz, abu dzar al ghifari, thufail bin amr ad-dausi dan

dhimad al azdi.

c. Peristiwa isra’ mi’raj

Rosulullah SAW diperjalankan Alloh dari baitul maqdis dengan

mengendarai buroq dan ditemani jibril. Rosululloh bersama para nabi

melakukan shalat kemudian setelah itu beliau dimikrajkan ke langit.

Peristiwa ini merupakan sebuah penghormatan kepada Rosululloh

SAW dan sebagai upaya untuk meringankan beban siksaan yang

dilakukan orang-orang kafir. Banyak riwayat yang menceritakan hal

ini. Kami hanya melihat yang patut kita lakukan adalah beriman

terhadap peristiwa terjadinya isra’ mikraj tersebut dalam keimanan

yang global sebagaimana yang tertera di dalam al-qur’an, tanpa harus

memasuki wilayah yang sangat detail tentangnya. 7

7 Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam sejak Nabi Adam hingga abad XX, (Jakarta :Akbar Media, 2013) h. 96

9

Page 10: Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAW

d. Bai’at aqobah I

Orang-orang Aus dan Khazraj (penduduk yatsrib, kini madinah)

mendengar dari orang-orang yahudi tentang kedatangan nabi pada

zaman itu. Tatkala mereka melihat Rosululloh SAW pada musim haji,

mereka tahu bahwa yang di maksud oleh orang-orang yahudi adalah

Rosululloh SAW. Maka, bertemulah enam orang-orang khazraj dengan

Rosululloh SAW dan mereka masuk islam di hadapan beliau.

Kemudian mereka kembali ke madinah dan mengajak kaumnya untuk

memeluk agama islam.

Setahun setelah itu datang 12 orang laki laki dan seorang wanita

menemui Rosululloh SAW. Maka Rosululloah SAW segera mengutus

Mush’ab bin umair untuk mengajarkan islam dan al-qur’an kepada

mereka. Usaid bin hudhair dan Muadz, dua pimpinan orang-orang aus

masuk islam di depan mush’ab. Tak lama kemudian tidak satu rumah

pun di madinah kecuali bisa dipastikan ada seorsang islam di

dalamnya. Mereka berikrar akan membantu dakwah Rosul di madinah

pada musim haji yang akan mendatang.

e. Bai’at aqobah II dan hijrahnya kaum muslimin ke madinah

Orang-orang madinah datang menemui Rosululloh SAW dan dia

berkata kepada mereka, “Aku membaiat kalian dengan syarat kalian

mencegah perlakuan kasar yang akan ditimpakan oleh kaumu

sebagaimana kalian mencegah perbuatan kasar itu atas isteri-isteri

kalian, kalian akan mendapatkan surga sebagai balasan !” maka,

mereka semua berbaiat kepada Rosululloh SAW dan mengajak

Rosululloh untuk melakukan hijrah ke madinah. Baiat aqobah II ini

diikutidan berang oleh sebanyak 73 laki-laki dan dua wanita.

Kemudian mereka kembali ke madinah.

Rosululloh mengizinkan kaum muslim untuk melakukan hijrah

ke madinah. Maka, kaum muslim segera keluar dari mekkah dan

berangkat menuju madinah kecuali Rosululloh SAW yang ditemani

oleh Abu Bakar dan Ali. Rosululloh masih menanti izin Alloh SWT. 8

8 Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam sejak Nabi Adam hingga abad XX, (Jakarta :Akbar Media, 2013) h. 98-99

10

Page 11: Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAW

D. PERIODE MADINAH

Dalam periode ini, pengambangan islam lebih ditekankan pada dasar-

dasar pendidikan masyarakat islam dan pendidikan sosial kemasyarakatan.

Oleh karena itu, nabi kemudian meletakkan dasar-dasar masyarakat islam di

madinah. Berikut poin-poin penting yang bisa kita ambil diantaranya :

1. Membangun Masjid

a. Masjid pertama di Madinah dibangun di atas tanah milik dua anak

yatim: Sahl dan Suhail

b. Tanah dibeli untuk dibangun masjid dan tempat tinggal

c. Masjid berfungsi sebagai: (a) sarana ibadah; (b) pusat pendidikan dan

pengajaran agama; (c) mengadili berbagai perkara yang muncul; (d)

tempat bermusyawarah; (e) tempat pertemuan dan lain-lain.

d. Pembangunan masjid mendorong pembangunan sarana lainnya, seperti

sarana jalan dan sarana perdagangan

e. Madinah menjadi kota terbesar di Jazirah Arab

2. Menciptakan persaudaraan baru

a. Persaudaraan yang dibentuk adalah persaudaraan berdasar agama

(Islam), menggantikan saudara berdasarkan darah.

b. Contoh bentuk persaudaraan adalah:

1) Nabi SAW dengan Ali bin Abi Thalib

2) Hamzah bin Abdul Mutahlib dengan Zaid

3) Abu Bakar dengan Kharijah bin Zaid

4) Umar bin Khathab dengan ‘Ithbah bin Malik al-Khazraji

5) Ja’far bin Abi Thalib dengan Mu’adz bin Jabal

6) Muhajirin lainnya dengan Anshar

3. Perjanjian dengan Masyarakat Yahudi Madinah

a. Perjanjian ini kemudian dikenal dengan “Perjanjian Madinah”

b. Perjanjian ditulis pada tahun 623 M atau tahun ke-2 H.

c. Diantara butir-butir Piagam Madinah adalah:

1) Kaum muslimin dan kaum Yahudi hidup secara damai, bebas

memaluk dan menjalankan agamanya masing-masing

11

Page 12: Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAW

2) Apabila salah satu pihak diperangi musuh, maka mereka wajib

membantu pihak yang diserang

3) Kaum muslimin dan Yahudi wajib saling menolong dalam

melaksanakan kewajiban untuk kepentingan bersama

4) Muhammad Rosululloh SAW adalah pimpinan umum untuk

seluruh penduduk Madinah. Bila terjadi perselisihan di antara

kaum muslimin dengan kaum Yahudi, maka penyelesaiannya

dikembalikan kepada keadilan Muahmmad sebagai pimpinan

tertinggi di Madinah

4. Pembangunan pranata sosial dan pemerintahan

a. Masyarakat madinah terdiri dari: (a) Kelompok Muhajirin; (b)

kelompok Anshar; (c) Yahudi; (d) Nashrani dan (e) penyembah

berhala.

b. Sistem social yang dibangun nabi adalah hidup dengan damai,

persaudaraan seagama kaum Anshar dan Muhajirin, dan system yang

tertuang dalam Piagam Madinah bagi kelompok non-muslim.

c. Sistem social dan pergaulan dengan non-muslim senantiasa hidup

damai, tenteram, aman dan sejahtera serta toleransi tinggi.

d. Dalam system pemerintahan Nabi sebagai pemimpin tertinggi

membuat peraturan untuk kepentingan bersama baik social maupun

Negara.

5. Perang Badar

a. Pengakuan masyarakat terhadap Nabi sebagai penguasa Madinah

menyebabkan kecemburuan dan benih permusuhan musyrikin Mekah

berkobar kembali.

b. Sebagian masyarakat Madinah menolak ajaran Islam melakukan

kerjasama dengan kafir Mekah. Salah satunya adalah yang dibawah

pimpinan Abdullah bin Ubay Salul.

c. Insiden padang rumput Nakhlah, dimana 9 orang muslim di bawah

pimpinan Abdullah bin Jahs mengintai gerak-gerik musuh Islam

mengakibatkan konflik dan berakhir dengan terbunuhnya pimpinan

Quraisy bernama Amr bin Hazrami.

12

Page 13: Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAW

d. Isu yang berkembang di Mekah, kabilah Abu Sufyan diserang oleh

orang Islam ketika dalam perjalanan ke Syria.

e. Nabi menarik pasukan untuk mengantisipasi serangan pasukan Mekah

di bawah pimpinan Abu Sufyan

f. Peperangan terjadi pada 17 Ramadhan tahun ke-2 H bertepatan dengan

8 Januari 623 M, di salah satu sumber air milik keluarga Badar.

g. Dalam perang itu, pasukan Islam berjumlah 313 sedangkan pasukan

musuh berjumlah 1000 orang.

h. Dengan pertolongan Allah, umat Islam menang dengan gemilang,

sebagian besar musuh terbunuh dan lainnya melarikan diri dan menjadi

tawanan.

i. Abu Jahal tewas. Sedangkan dari pihak Islam, 14 orang gugur sebagai

syuhada (6 Anshar dan 8 Muhajirin).

6. Perjanjian Hudaibiyah

a. Setelah perjanjian, suku Khuza’ah menyatakan bergabung dengan

umat Islam Madinah. Sedangkan suku Bani Bakar menyatakan

bergabung dengan kafir Quraisy.

b. 2 tahun setelah perjanjian, suku Bani Bakar di bantu kafir Quraisy

menyerang suku Khuza’ah dan membantai mereka.

c. 40 orang perwakilan suku Khuza’ah mengadu kepada Nabi

d. Nabi SAW mengirimkan utusan kepada pemuka Quraisy membawa

misi perdamaian dengan mengusung 3 usulan:

1) Orang Quraisy harus mengganti rugi terhadap para korban suku

Khuza’ah, atau

2) Orang Quraisy Mekah harus menghentikan persekutuan mereka

dengan Bani Bakar, atau

3) Orang Quraisy harus menyatakan pembatalan terhadap Perjanjian

Hudaibiyah

E. Surat-surat dakwah Nabi Muhammad SAW

Dalam melakukan aktivitas dakwahnya, Nabi Muhammad SAW,

menggunakan berbagai media untuk menyebarkan pesan-pesan agama Islam.

13

Page 14: Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAW

salah satu media yang digunakan nabi adalah aktivitas berdakwah adalah

surat.

Menurut sejarawan islam, muhammad bin sa’ad (w.230 H) dalam

kitabnya ath-thobaqot al-kubro bahwa surat surat nabi keseluruhannya

berjumlah tidak kurang dari 105 surat. Surat-surat tersebut jika dilihat dari

segi isinya, dapat kita kelompokkan menjadi tiga kelompok. Yaitu:

1. Surat-surat yang berisi seruan untuk masuk islam, surat-surat jenis ini

ditujukan kepada orang-orang nonmusim baik yahudi, nasrani, maupun

majusi dan orang-orang musyrik baik raja, kepala daerah maupun

perorangan

2. Surat-surat yang berisi aturan-aturan dalam islam, mislanya tentang zakat,

sedekah dan sebagainya. Surat-surat ini dityujukan kepada orang-orang

muslim yang masih memerlukan penjelasan-penjelasan nabi SAW.

3. Surat-surat yang berisi beberapa hal yang wajib dikerjakan oleh orang

nonmusim terhadap pemerintah islam, seperti masalah jizyah (iuran

kemanan). Surat-surat ini ditujukan kepada orang-orang nonmuslim yaitu

yahudi, nasroni dan majusi yang telah membuat perjanjian damai dengan

nabi SAW.

Melalui surat dakwah, telah menunjukan kepada kita, betapa nabi juga

menggunakan media modern pada saat itu untuk menyampaikan misi

dakwahnya. Disamping itu juga menunjukan ajaran islam yang disampaikan

oleh nabi sejak awalnya sudah bersifat universal karena sejak awal itu pula

ajaran islam bukan hanya diperuntukan bagi masyarakat arab saja, akan tetapi

kepada masyarakat luar arab. Jelaslah, bahwa ajaran islam adalah ajaran yang

bersifat universal.

F. Misi dakwah Nabi Muhammad SAW

Untuk menyampaikan misi-misi dakwah, Nabi Muhammad SAW

menggunakan strategi yang sangat tepat. Nabi mengutus beberapa sahabat

yang ahli strategi politik dan berdiskusi untuk menyampaikan misi dakwah

trersebut. Diantara sahabat yang diutus menjadi misi dakwah islamiyah

tersebut, antara lain

14

Page 15: Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAW

1. Amr bin umayyah adh damiri. Mula mula diutus membawa suratnya

kepada an-najasy raja ethiopia (habasyah). Kemudian kepada musailamah

al-kadzab. Dengan membawa surat pula setelah itu ia diutus pula oleh

farwah bin amr al juzami, gubernur romawi di amman untuk mengajak

masuk islam.

2. Dahyah bin khalifah al kalabi, diutus membawakan surat kepada heraclius,

kaisar romawi

3. Abdullah bin huzaifah, diutus membawa surat untuk kisra, raja persia

4. Suja’ bin wahhab al asadi, diutus membawakan surat kepada al-harits bin

syamar di syiria.9

G. Masa terakhir Nabi Muhammad SAW

Pada tahun 9 dan 10 H (630-632 M) banyak suku dari pelosok arab,

yang mengirimkan utusan atau delegasi kepada Nabi Muhammad SAW

menyatakan pengakuan akan kekuatan islam. oleh karena itu, tahun tersebut

disebut dengan tahun perutusan

Pada tahun 10 H (631 M) Nabi Muhammad beserta rombongan yang

besar melakukan haji dan inilah haji yang terakhir bagi beliau yang merupakan

haji perpisahan atau haji wada. Dalam kesempatan itu turunlah ayat terakhir

dari al-qur’an, yakni sebagai berikut :

اليوم أكملت لكم دينكم وأتممت عليكم نعمتيورضيت لكم اإلسالم دينا

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah

Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi

agama bagimu.” (Q.S Al-Ma’idah :3)

Dalam kesempatan itu nabi menyampaikan khutbah nya yang sangat

bersejarah yang isinya merupakan prinsip-prinsip yang mendasari gerakan

islam, dan yang paling penting adalah umat islam harus berpegang pada dua

sumber, yaitu al-qur’an dan sunnah. Apabila prinsip-prinsip itu disimpulkan

9 Syamsul Munir, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta :Penerbit Amzah, 2013) h. 82-83

15

Page 16: Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAW

adalah kemanusiaan, persamaan, keadilan sosial, keadilan ekonomi, kebajikan,

dan solidaritas

Rosululloh SAW mulai sakit panas. Isteri-isteri Rosululloh SAW

meminta ijin untuk merawatnya dirumah aisyah, dan Rosululloh

mengizinkannya untuk terakhir kalinya Rosululloh SAW naik mimbar,

diantara pesan yang Rosululloh SAW katakan pada saat itu adalah, “aku

berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik terhadap orang-orang anshor.

Sesungguhnya orang-orang anshor adalah orang-orang dekatku dimana aku

berlindung kepada mereka karena mereka telah melalui apa yang menjadi

beban mereka dan masih tersisa apa yang akan menjadi hak mereka. Oleh

karena itu, berbuat baiklah kepada siapa saja diantara mereka yang

melakukan kesalahan”

Tatkala sakitnya semakin keras maka Rosululloh SAW bersabda

suruhlah abu bakar untuk melakukan shalat.

Rosululloh SAW meninggal pada saat dhuha pada hari senin tanggal 12

rabi’ul awwal tahun 11 H ( 8 juni 632 M). Pada saat rasulullah SAW berusia

63 tahun.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW

telah mampu menjalankan peranannya sebagai pemimpin agama, seorang

negarawan sekaligus menjadi pemimpin politik dan administrasi yang cakap.

Hanya dalam waktu 11 tahun menjadi pemimpin politik, beliau berhasil

menundukan seluruh jazirah arab ke dalam kekuasaannya.

16

Page 17: Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAW

BAB III

KESIMPULAN

Rosululloh SAW dilahirkan di tengah kabilah besar, Bani Hasyim di kota

Mekkah pada hari senin 12 Rabi’ul Awwal bertepatan dengan tragedi pasukan

bergajah.yang bertepatan tanggal 20 atau 571 M. Secara historis perjalan hidup

Rosulloh SAW sebagai misi pembawa Risalah yang mulia, yaitu hidah dari Alloh

SWT. Secara umum terbagi kedalam tiga periode, yaitu pertama, periode pra-

kerusulan, kedua periode kerosulan, dan ketiga periode pasca kerasulan.

Tahapan dakwah Rosululloh SAW dibagi menjadi dua periode yakni periode

dakwah nabi SAW di Mekkah dan periode dakwah beliau di Madinah. Tahapan

dakwah nabi di mekkah diawali dengan dakwah secara sirriyah (secara rahasia)

selama tiga tahun, kemudian beliau pun berdakwah secara terang-terangan

berdasarkan turunnya perintah Alloh SWT pada Q.S Asy-Syuara ayat 214. beliau

berhijrah ke Madinah dan melanjutkan perjuangan dakwahnya disana Dalam

periode ini, pengambangan islam lebih ditekankan pada dasar-dasar pendidikan

masyarakat islam dan pendidikan sosial kemasyarakatan. Oleh karena itu, nabi

kemudian meletakkan dasar-dasar masyarakat islam di madinah.

Diantara peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa Rosululloh SAW adalah

1. Rosulullah di kota thoif

2. Menawarkan islam kepada kabilah dan individu

3. Peristiwa isra’ mi’raj

4. Bai’at aqobah I

5. Bai’at aqobah II dan hijrahnya kaum muslimin ke madinah

Pada tahun 9 dan 10 H (630-632 M) banyak suku dari pelosok arab, yang

mengirimkan utusan atau delegasi kepada Nabi Muhammad SAW menyatakan

pengakuan akan kekuatan islam. oleh karena itu, tahun tersebut disebut dengan

tahun perutusan dan dari sini dapat disimpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW

telah mampu menjalankan peranannya sebagai pemimpin agama, seorang

negarawan sekaligus menjadi pemimpin politik dan administrasi yang cakap.

Hanya dalam waktu 11 tahun menjadi pemimpin politik, beliau berhasil

menundukan seluruh jazirah arab ke dalam kekuasaannya.

17

Page 18: Sejarah Peradaban Islam - Sejarah Islam Masa Nabi Muhammad SAW

DAFTAR PUSTAKA

Syaikh shafiyurahman al mubarakfuri, Perjalanan Hidup Rasul yang agung

Muhammad (Jakarta: Penerbit Darul Haq, 2012)

Dedi Supriyadi, Sejarah peradaban Islam (Bandung :Pustaka Setia, 2008)

Syamsul Munir, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta :Penerbit Amzah, 2013)

Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam sejak Nabi Adam hingga abad XX,

(Jakarta :Akbar Media, 2013)

18