Upload
karla-pallevi
View
27
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
SINTAKSISdalam Buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Hasan Alwi, 2003)
Kategori sintaksisKategori sintaksis sering disebut
juga kategori kelas kata. Kata yang mempunyai bentuk
dan perilaku yang sama dimasukkan dalam satu kelompok, sedangkan kata lain yang bentuk dan perilakunya sama dengan sesamanya tetapi berbeda bentuk dengan kelompok pertama dimasukkan ke dalm kelompok lainnya.
Ada empat kategori sintaksis utama:
1. Verba (kata kerja)verba dan perkembangannya disebut dengan frasa verbal
2. Nomina (kata benda)nomina dan perkembangannya disebut dengan frasa nominal
3. Adjektiva (kata sifat)adjektiva dan perkembangannya disebut dengan frasa adjektival
4. Adverbia (kata keterangan)adverbia dan perkembangannya disebut dengan frasa preposisional
Fungsi sintaksisBerkaitan dengan urutan atau frasa
dalam kalimat, misalnya predikat, subjek, objek, pelengkap, dan keterangan.
a. Predikat predikat dapat berupa frasa verbal, adjektival, nominal, numeral, dan preposional.contoh:Ibu sedang makan di dapur p
b. Subjek subjek dapat berwujud nomina dapat juga menduduki fungsi subjek
c. Objek objek berupa frasa nominal, objek berugi sebagai subjek jika kalimat diubah menjadi kalimat pasif
d. Pelengkapkomplemen yang mirip dengan objek. Kalimat yag mempunyai pelengkap (tidak mempunyai objek) ketika tidak dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif
Verba dari Segi Sintaktisnya
Pengertian ketransitifanKetransitifan verba ditentukan oleh dua faktor:
1. Adanya nomina yang berdiri di belakang verba yang berfunsi sebagai objek dalam kalimat aktif
2. Adanya kemungkinan objek itu berfungsi sebagai subjek dalam kalimat pasif
Sehingga verb pada dasarnya terdiri dari verba transitif dan taktransitif.
Contoh:Hal ini merupakan masalah besarMasalah besar dirupakan oleh hal inimaka, dalam kalimat di atas, masalah besar merupakan pelengkap.
e. Keteranganmenyatakan alat, tempat, waktu, tujuan, atau kesertaan.
Verba TransitifVerba yang memerlukan nomina
sebagai objek dalam kalimat aktif, dan objek tersebut berfungsi sebagai subjek dalam kalimat pasif.
Contoh:Ibu sedang membersihkan kamar itu
verba transistifyang diikuti oleh frasa nominal, kamar itu.
Verba transitif dibagi menjadi tiga, yaitu:
Verba EkatransitifVerba transitif yang diikuti oleh satu objek. Misalnya:Saya sedang mencari pekerjaan
verba ekatransitif yang hanya memerlukan sebuah objek yaitu pekerjaan.
Verba Dwitransitifverba yang di dalam kalimat aktif dapat diikuti dua nomina, satu sebagai objek dan satu sebagai pelengkapcontoh:saya sedang mencarikan adik saya pekerjaan
v. Dwitransitif O Pelmemiliki objek : adik saya dan pelengkap: pekerjaan.
Verba Semitransitifverba yang objeknya boleh ada boleh juga tidak.contoh:Ayah saya membaca koranAyah saya membacapada dua kalimat di atas, objek yaitu koran boleh ada boleh tidak. Objek untuk verba semitransitif bersifat manasuka.
ADVERBIA DARI SEGI PERILAKU SINTAKSISNYA
Perilaku sintaksis adverbia dilihat dari posisi kata/bagian dari kalimat yang dijelaskan oleh adverbia yang bersangkutan.
Dibagi menjadi 4 macam posisi adverbia;a. Adverbia yang mendahuluui kata yang
diterangkan,contoh: - ia lebih tinggi daripada adiknya- telaga itu sangat indah- pendiriannya terlalu kukuh untuk digoyahkan- kami hanya menulis apa yang dikatakan
b. Adverbia yang mengikuti kata yang diterangkan,contoh:- tampan nian kekasih barumu- jelek benar kelakuannya- baju yang dikenakannya merah sekali
c. Adverbia yang mendahului atau mengikuti kata yang diterangkan,- mahal amat harga barang-barang itu- kini barang elektronika amat mahal harganya- paginya ia segera pergi meninggalkan kami- begitu mendengar berita itu, ia pergi segera
d. Adverbia yang mendahului dan mengikuti kata yang diterangkan.
◦Saya yakin bukan dia saja yang pandai◦Bagiku, senyumnya sangat manis sekali◦Kini hanya menerima saja apa yang
diberikannya
NOMINA DARI SEGI SINTAKSISNYANomina dari segi sintaksisnya
dikemukakan berdasarkan posisi atau pemakaiannya pada tataran frasa.
Contoh:Lima lembarSeorang guruBeberapa sopirMasa kiniRumah kita
Nomina juga dipakai dalam frasa preposisional, misalnya: - Di kantor - Dari markas- - Untuk adikmu - Ke desa
Nomina tunggal ataupun frasa dapat menempati posisi sebagai S, P, O, Pel, atau Ket.Contohnya:- Manusia pasti mati - Perusahaan kami sedang mencari
manager yang terampil- Mereka akan datang minggu pagi
KALIMAT DAN KLAUSA
Dilihat dari segi unsur internalnya, kalimat dan klausa terdiri atas unsur S dan Pdengan atau tanpa O, Perl, atau Ket.
Contoh:a.Dia cantik ( S+P)b.Anak itu makan kue (S+P+O)c.Mereka berbiacara tentang politik
(S+P+Pel)d.Ayah ada di rumah (S+P+Ket)
Disamping itu terdapat konstruksi sintaksis yang mengandung dua unsur predikat atau lebih.Contoh:a. Dia pergi pukul 6 (S+P+Ket)b. Saya sedang mandi (S+P)c. Dia pergi pukul 6, kertika saya
sedang mandi (S+P+Ket+Konjungtor+S+P)
KOSTITUEN KALIMATkonstituen adalah konstruksi yang memandang kalimat menajdi unsur kalimat.
Anak itu melempar bola ke lapangan
Anak itu
Anak itu
Melempar bola
Melempar Nola
Ke lapangan
Ke lapangan
STRUKTUR KALIMAT DASARA. Bentuk, Kategori, Fungsi dan
Peran bentuk: kalimat atau klausa kategori: Verba, Nomina,
Adjektiva, Adverbia, Preposisi, Konjungtor,
fungsi: S, P, O, Pel, atau Ket peran: pelaku, perbuatan,
sasaran, peruntung, waktu
BENTUK Ibu Saya
Tidak
Membe
li
Baju Baru Untuk
Kami
Minggu
lalu
Kate-
gori
Kata N Pron Adv V N Adj Prep N N V
Frasa
FN FV FN FPrep FN
Fungsi S P O Pel Ket
Peran Pelaku Perbuatan Sasaran Peruntungan
Waktu
Bagan hubungan bentuk, kategori, fungsi, dan peran unsur-unsur kalimat
POLA KALIMAT DASAR1. S-P : Saya mahasiswa2. S-P-O : Nana mendapat
hadiah3. S-P-Pel : Bapak mejadi ketua
koperasi4. S-P-Ket : Kami tinggal di Jakarta5. S-P-O-Pel : Dian mengambilkan
adiknya air minum6. S-P-O-Ket : Bapak memasukkan
uang ke bank
TERIMAKASIH