8

Sintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ion

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ion
Page 2: Sintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ion

I. PENDAHULUAN

Beberapa tahun terakhir ini kegiatan pertambanganmineral dan industri logam makin meningkat sehinggadapat memberikan manfaat bagi peningkatankesejahteraan hidup masyarakat. Umumnya hasilpertambangan mineral di Indonesia masih dalam bentukcampuran logam sehingga nilai ekonomis dari logam-logam tersebut menjadi rendah. Untuk mendapatkan logammurni tidak mudah, banyak kendala-kendala di dalamnya.

Kendala utama adalah logam yang dipisahkanumumnya berada dalam jumlah runut (trace), sehinggauntuk memisahkannya dari logam-logam lain memerlukanmetode yang selektif trhadap logam yang dituju.

Teknik ekstraksi pelarut adalah metode yg cocokuntuk meningkatkan efisiensi dalam pemisahan danpemekatan logam pada skala industri karena tidakmembutuhkan peralatan mahal dan rumit.

Page 3: Sintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ion

II. METODE PENELITIAN

a. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalahpolieugenol, asam kloro asetat, etanolp.a, kloroform, dietil eter p.a, NaOH, Na2SO4 anhidrat, NaCl, HCL, Fe(NO3)3.9H2O, Cr(NO3)3.6H2O,Ni(NO3)2.6H2O, Cu(NO3)2.3H2O, dan Pb(NO3)2.

b. Alat

Alat yang digunakan adalah alat-alat gelas untuksintesis dan eksperimen ekstraksi. Ektraksi dilakukandengan menggojok tabung ekstraksi di dalam shaker.

c. Prosedur Kerja

Penelitian ini dilakukan melalui 2 tahap yaitupembuatan polieugenil oksiasetat dan aplikasi untukpemisahan ion logamFe(III), Cr(III), Ni(II), Pb(II), Co(II), dan Cu(II) denganmetode ekstraksi pelarut.

Page 4: Sintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ion

Sintesis Asam Polieugenil Oksiasetat (PEOA)

Sebanyak 1,9 gram polieugenil dimasukkan ke

dalam labu leher tiga 250 ml yg telah dilengkapi dengan

pendingin balik. Ditambahkan 8 ml larutan NaOH 50%

secara bertetes-tets dan 7 ml asam kloroasetat. Campuran

dipanaskan dalam penangas air pada suhu 70-80 ºC

selama kurang lebih 40 jam. Setelah proses refluks selesai

campuran didinginkan dan diasamkan dengan HCl pekat

sampai pH 1, kemudian diekstraksi dengan dietil eter

sebanyak 2 kali masing-masing 40 ml. ekstrak eter

ditambahkan Na2SO4 anhidrous kemudian pelarutnya

diuapkan dengan evaporator Buchii. Selanjutnya hasil

penguapan dilarutkan kembali dalam kloroform, diuapkan

kembali dan residunya ditimbang. Hasil yang diperoleh

dianalisis dengan IR dan ¹H NMR.

Page 5: Sintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ion

Ekstraksibesi(III), krom(III), Ni(III), timbal(II), tembaga(II), danCo(II) menggunakan polieugenil oksiasetat

Sederetan larutan besi(III) 10 ml dengan konsentrasiM dengan pH 3, 4, 5 dan 6 dimasukkan ke dalam botolekstraksi, kemudian ditambahkan masing-masing 10 ml larutan polieugenil oksiasetat M. Botol ekstraksi ditutuplalu dikocok dengan shaker selama 20 jam pada suhukamar. Setelah waktu ekstraksi selesai larutan dipindahkanke dalam corong pisah, kemudian dipisahkan antara fasaorganik dan fasa air. Konsentrasi ion logam Fe(III) ygtertinggal dalam fasa air dianalisis dengan menggunakanSpektrometri Serapan Atom (SSA).

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Sintesis Polieugenol Asetat

Senyawa polieugenil oksi asetat yg diperoleh melalisintesis berupa padatan berwarna coklat kekuningandengan titik leleh 125ºC dengan rendemen sintesissebesar 68,9%.

Page 6: Sintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ion

Penentuan Parameter Ekstraksi dengan Pengemban

Polieugenol Asetat

Untuk mengetahui kemampuan pengemban

polieugenol asetat hasil sintesis dalam memisahkan ion-

ion logam Fe(III), Cr(III), Ni(II), Pb(II), Co(II) dan Cu(II)

dalam larutan melalui percobaan ekstraksi cair-cair, maka

faktor yg berpengaruh perlu dioptimasi. Konsentrasi ion

logam yg terkompleks ditentukan dengan mengukur sisa

ion logam dalam fasa air dengan Spektrometri Serapan

Atom (SSA).

Pengaruh pH

Kemampuan polieugenol asetat untuk memisahkan

ion logam melalui metode ekstraksi berkaitan dengan

kapasitas polieugenol asetat menampung ion logam

melalui pertukaran proton pada gugus aktif asetat yg ada.

Page 7: Sintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ion

Pengaruh Konsentrasi Polieugenil Oksiasetat

Konsentrasi polieugenil oksiasetat atau jumlah mol

polieugenil oksiasetat dalam larutan organik akan

mempengaruhi jumlah mol ion logam yg terekstraksi dari

fasa air.

Pengaruh Waktu Ekstraksi

Waktu ekstraksi akan mempengaruhi jumlah ion

logam yg terekstraksi dari fasa air ke fasa organik. Hal ini

disebabkan karena semakin lama waktu kontak antara

larutan pengemban ion dengan larutan logam maka

semakin banyak pula kompleks yg terbentuk.

Pengaruh Konsentrasi Ion Logam

Jumlah konsentrasi iol logam dalam larutan akan

mempengaruhi kemampuan pengemban dengan

konsentrasi tetap untuk diekstraksi dari fasa air ke fasa

organik.

Page 8: Sintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ion

IV. KESIMPULAN

Polieugenil oksiasetat dapat disintesis dari

polieugenol dengan asam kloroasetat yg direfluks selama

30 jam yg dikarakterisasi dengan spektrum IR dan ¹H-NMR

yg dapat diaplikasikan untuk pemisahan ion

Fe(III), Cr(III), Ni(II), Pb(II), Co(II), dan Cu(II0 menggunakan

metode ekstraksi pelarut.

Sumber:

http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/search.html?act=tampil&i

d=56918&idc=7