7

Click here to load reader

Sistem pernapasan burung (1)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pernapasan burung

Citation preview

Page 1: Sistem pernapasan burung (1)

Sistem Pernapasan Burung

Burung merupakan hewan bertulang belakang (vertebrata) yang tubuhnya ditutupi oleh bulu. Beberapa ciri khas yang dimiliki oleh burung antara lain burung mempunyai paruh, sepasang sayap,sepasang kaki, dan berkembang biak dengan bertelur. Namun, ada kekhasan lain yang dimiliki oleh burung yaitu mengenai system pernapasannya.

Sistem pernapasan pada hewan menyusui dan burung bekerja dengan cara yang sepenuhnya berbeda, terutama karena burung membutuhkan oksigen dalam jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan yang dibutuhkan hewan menyusui. Sebagai contoh, burung tertentu bisa memerlukan dua puluh kali jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh manusia. Karenanya, paru-paru hewan menyusui tidak dapat menyediakan oksigen dalam jumlah yang dibutuhkan burung. Itulah mengapa paru-paru burung diciptakan dengan rancangan yang jauh berbeda.

Pada hewan menyusui, aliran udara adalah dua arah: udara melalui jaringan saluran-saluran, dan berhenti di kantung-kantung udara yang kecil. Pertukaran oksigen-karbon dioksida terjadi di sini. Udara yang sudah digunakan mengalir dalam arah berlawanan meninggalkan paru-paru dan dilepaskan melalui tenggorokan.

Sebaliknya, pada burung, aliran udara cuma satu arah. Udara baru datang pada ujung yang satu, dan udara yang telah digunakan keluar melalui lubang lainnya. Hal ini memberikan persediaan oksigen yang terus-menerus bagi burung, yang memenuhi kebutuhannya akan tingkat energi yang tinggi.Dalam hal burung, bronkhus (cabang batang tenggorokan yang menuju paru-paru) utama terbelah menjadi tabung-tabung yang sangat kecil yang tersebar pada jaringan paru-paru. Bagian yang disebut parabronkhus ini akhirnya bergabung kembali, membentuk sebuah sistem peredaran sesungguhnya sehingga udara mengalir dalam satu arah melalui paru-paru…. Meskipun kantung-kantung udara juga terbentuk pada kelompok reptil tertentu, bentuk paru-paru burung dan keseluruhan fungsi sistem pernapasannya sangat berbeda. Tidak ada paru-paru pada jenis hewan bertulang belakang lain yang dikenal, yang mendekati sistem pada unggas dalam hal apa pun.

Aliran udara searah dalam paru-paru burung didukung oleh suatu sistem kantung udara. Kantung-kantung ini mengumpulkan udara dan memompanya secara teratur ke dalam paru-paru. Dengan cara ini, selalu ada udara segar dalam paru-paru. Sistem pernafasan yang rumit seperti ini telah diciptakan untuk memenuhi kebutuhan burung akan jumlah oksigen yang tinggi.

Semakin tinggi seekor burung terbang maka semakin tipis/sedikit oksigen yang tersedia di udara maka paru-paru burung harus dapat memasok sejumlah besar oksigen yang dibutuhkan untuk terbang.

Pada burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya terjadi di paru-paru. Paru-paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk. Selain paru-paru, burung memiliki 8 atau 9 perluasan paru-paru atau kantung-kantung udara berselaput tipis (air sacs/sakus pneumatikus) yang menyebar sampai ke perut, leher, dan sayap.Di kantung-kantung udara (air sacs) tidak terjadi difusi gas pernapasan; kantung-kantung udara hanya berfungsi sebagai

SISTEM PERNAFASAN BURUNG

KELOMPOK 5

Kadek Andika Dwi Putra (4)I Putu Mayoga Putra (15)Kadek Mitta Arianti (16)A.A. Putri Nadia Paramitha (21)Putu Raisa Laksmi Febriani (22)

XI IPA 2

2014

Page 2: Sistem pernapasan burung (1)

Sistem pernapasan pada hewan menyusui dan burung bekerja dengan cara yang sepenuhnya berbeda, terutama karena burung membutuhkan oksigen dalam jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan yang dibutuhkan hewan menyusui. Sebagai contoh, burung tertentu bisa memerlukan dua puluh kali jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh manusia. Karenanya, paru-paru hewan menyusui tidak dapat menyediakan oksigen dalam jumlah yang dibutuhkan burung. Itulah mengapa paru-paru burung diciptakan dengan rancangan yang jauh berbeda.

Pada hewan menyusui, aliran udara adalah dua arah: udara melalui jaringan saluran-saluran, dan berhenti di kantung-kantung udara yang kecil. Pertukaran oksigen-karbon dioksida terjadi di sini. Udara yang sudah digunakan mengalir dalam arah berlawanan meninggalkan paru-paru dan dilepaskan melalui tenggorokan.

Sebaliknya, pada burung, aliran udara cuma satu arah. Udara baru datang pada ujung yang satu, dan udara yang telah digunakan keluar melalui lubang lainnya. Hal ini memberikan persediaan oksigen yang terus-menerus bagi burung, yang memenuhi kebutuhannya akan tingkat energi yang tinggi.Dalam hal burung, bronkhus (cabang batang tenggorokan yang menuju paru-paru) utama terbelah menjadi tabung-tabung yang sangat kecil yang tersebar pada jaringan paru-paru. Bagian yang disebut parabronkhus ini akhirnya bergabung kembali, membentuk sebuah sistem peredaran sesungguhnya sehingga udara mengalir dalam satu arah melalui paru-paru…. Meskipun kantung-kantung udara juga terbentuk pada kelompok reptil tertentu, bentuk paru-paru burung dan keseluruhan fungsi sistem pernapasannya sangat berbeda. Tidak ada paru-paru pada jenis hewan bertulang belakang lain yang dikenal, yang mendekati sistem pada unggas dalam hal apa pun.

Aliran udara searah dalam paru-paru burung didukung oleh suatu sistem kantung udara. Kantung-kantung ini mengumpulkan udara dan memompanya secara teratur ke dalam paru-paru. Dengan cara ini, selalu ada udara segar dalam paru-paru. Sistem pernafasan yang rumit seperti ini telah diciptakan untuk memenuhi kebutuhan burung akan jumlah oksigen yang tinggi.

Semakin tinggi seekor burung terbang maka semakin tipis/sedikit oksigen yang tersedia di udara maka paru-paru burung harus dapat memasok sejumlah besar oksigen yang dibutuhkan untuk terbang.

Burung memiliki alat pernapasan berupa paru-paru dan kantong-kantong udara berdinding tipis yang terhubung dengan paru-parunya. Ketika kantong-kantong udara digembungkan, tubuh burung sangat ringan. Kantong udara itu juga digunakan oleh burung untuk mengambil oksigen sebanyak mungkin.

Pada burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya terjadi di paru-paru. Paru-paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk. Selain paru-paru, burung memiliki 8 atau 9 perluasan paru-paru atau kantung-kantung udara berselaput tipis (air sacs/sakus pneumatikus) yang menyebar sampai ke perut, leher, dan sayap.Di kantung-kantung udara (air sacs) tidak terjadi difusi gas pernapasan; kantung-kantung udara hanya berfungsi sebagai

Page 3: Sistem pernapasan burung (1)

penyimpan cadangan oksigen dan meringankan tubuh. Karena adanya kantung-kantung udara maka pernapasan pada burung menjadi efisien. Kantung-kantung udara terdapat di pangkal leher (servikal), ruang dada bagian depan (toraks anterior), antara tulang selangka (korakoid), ruang dada bagian belakang (toraks posterior), dan di rongga perut (kantong udara abdominal).

Struktur alat-alat pernapasan pada burung

a. Lubang hidung luarLubang hidung luar berjumlah dua buah atau sepasang yang terletak pada pangkal paruh sebelah atas.

b. Lubang hidung dalam Lubang hidung dalam terdapat pada langit-langit di dalam rongga mulut.

c. Celah tekakCelah tekak merupakan saluran pernapasan yang terdapat pada faring dan berhubungan dengan trakea

d. TrakeaTrakea pada burung tersusun atas tulang-tulang rawan yang menyerupai lingkaran. Trakea bercabang menjadi bronkus kiri dan bronkus kanan. Kedua bronkus tersebut akan menghubungkan siring dengan paru-paru. Adapun pangkal percabangan pada trakea disebut dengan bifurkasi trakea.

e. SiringSiring merupakan alat suara pada burung yang terletak pada bifurkasi trakea. Siring tersusun atas dua macam otot, yaitu otot sterno trakealis dan otot siringalis. Otot sterno trakealis merupakan otot yang berfungsi untuk menghubungkan tulang dada dengan trakea, sedangkan otot siringalis merupakan otot yang berfungsi untuk menghubungkan siring dengan dinding trakea bagian dalam. Siring akan mengeluarkan suara apabila lipatan yang berupa selaput pada sebelah dalam rongga siring bergetar.

f. Paru-paru Burung mempunyai sepasang paru-paru yang menempel pada dinding rongga dada bagian dalam. Jika dibandingkan dengan ukuran tubuhnya, ukuran paru-paru burung relative kecil.Adapun struktur paru-paru burung adalah sebagai berikut:1. Bronkus primer yang bercabang lagi menjadi bronkiolus-bronkiolus.2. Bronkiolus terbesar disebut mesobronkus. Mesobronkus bercabang lagi

menjadi bronkus sekunder anterior (ventrobronkus) dan bronkus posterior (porsobronkus). Bronkus sekunder anterior dan posterior dihubungkan oleh parabronkus. Burung memiliki sekitar 1000 buah parabronkus dengan diameter mencapai 0,5 mm

3. Paru-paru burung dilindungi oleh selaput pleura yang berhubungan dengan kantong udara atau pundi-pundi udara bagian dalam. Kantong-kantong udara tersebut disebut sakus pneumatikus yang terdapat pada pangkal leher, rongga dada, ketiak, dan antar tulang rusuk.

4. Pundi-pundi udara mempunyai fungsi sebagai berikut:a. Sebagai alat bernapas ketika burung terbangb. Sebagai alat bantu untuk memperkeras suara karena pundi-pundi udara

dapat memperluas ruang siring

Page 4: Sistem pernapasan burung (1)

c. Untuk menghangatkan tubuh burung karena pundi-pundi udara dapat menyelubungi organ-organ dalam dengan rongga udara

d. Dapat memperkecil hilangnya suhu tubuh burunge. Dapat memperbesar atau memperkecil berat jenis tubuh burung pada

saat terbang dan berenang sehingga dapat melakukan gerakan dengan mudah.

5. Pundi-pundi udara pada burung berjumlah Sembilan buah, yaitu:a. Dua buah pundi-pundi udara di bagian leher (Cervical Air Sacs)b. Satu buah pundi-pundi udara di antara tulang selangka (Interclavicular

Air Sacs)c. Dua buah pundi-pundi udara di dada bagian depan (Anterior Air Sacs)d. Dua buah pundi-pundi udara di dada bagian belakang (Posterior Air

Sacs)e. Dua buah pundi-pundi udara di bagian perut (Abdominal Air Sacs)

Proses Pernapasan pada Burung Saat Istirahat

Seperti halnya pernapasan pada manusia, pernapasan pada burung pun meliputi tahapan inspirasi dan ekspirasi

1. Proses InspirasiProses inspirasi pada burung dimulai dengan adanya pergerakan tulang rusuk ke arah depan bawah. Pada saat itu, rongga dada burung akan membesar, tetapi tekanan udara di dalam rongga dada mengecil. Keadaan ini akan diikuti dengan mengembangnya paru-paru dan mengecilnya tekanan udara di dalam rongga dada paru-paru. Keadaan ini akan mengakibatkan udara masuk ke dalam paru-paru melalui saluran pernapasan yaitu melalui lubang hidung bagian luar, lubang hidung bagian dalam, celah tekak, trakea, siring dan terakhir akan masuk ke dalam paru-paru

Page 5: Sistem pernapasan burung (1)

Selanjutnya, di dalam paru-paru udara akan masuk ke dalam prabronkus. Di dalam parabronkus inilah terjadi pertukaran antara oksigen dengan karbondioksida. Udara yang telah masuk, selanjutnya akan mengalir sebagian ke dalam paru-paru dan sebagian lagi ke dalam pundi-pundi udara.

2. Proses ekspirasiPada saat ekspirasi, posisi tulang rusuk pada burung akan kembali ke semula. Otot-otot pada bagian dada akan berkonstraksi untuk mengecilkan rongga dada sehingga tekanan di dalam rongga dada menjadi besar. Akibatnya, ruangan di dalam paru-paru menjadi lebih sempit sehingga tekanan udara menjadi besar. Keadaan ini akan mengakibatkan udara keluar dari dalam paru-paru dan pundi-pundi udara.