Upload
siswan-afandi
View
5.228
Download
11
Embed Size (px)
Citation preview
Subtansi dan Strategi Dakwah Rasulullah saw di Madinah
Konsep Hijrah8.1
Konteks Islam: perpindahan umat Islam dari Kota Makkah ke Madinah untuk memperkukuh Islam dan strategi baru sebarkan Islam
Pengertian yang luas: perjuangan untuk tegakkan kebenaran dan tinggalkan keburukan dan kejahatan
Penghijrahan orang Islam atas jemputan orang Arab Madinah (Perjanjian Aqabah II)
Ketibaan orang Makkah disambut meriah oleh orang Madinah
Orang Islam Makkah diberikan tempat tinggal dan jaminan keselamatan oleh orang Madinah
Nabi Muhammad SAW dilantik menjadi pemimpin Madinah dan diterima oleh semua masyarakat Madinah
Orentalis Barat: gambaran negatif, yaitu suatu pelarian
Konsep Hijrah
Hijrah dalam bahasa Arab bermaksud pindah
Sebab dan Tujuan Hijrah8.2
Perintah Allah SWT supaya berhijrah ke Madinah
Orang Arab Quraisy semakin meningkatkan ancaman dan penyiksaan terhadap umat Islam
Strategi dakwah Rasulullah SAW untuk mengembangkan syiar Islam
Dakwah Nabi Muhammad SAW ditentang hebat oleh Bani Hashim dan Bani Mutalib serta kesepatan membunuh Rasulullah SAW oleh kaum kafir
Sebab dan
Tujuan Hijrah
Kepentingan Hijrah8.4
Kepentingan Hijrah
Mempersaudarakan
golongan Muhajirin
(orang Makkah yang
berhijrah) dan Ansar (orang Madinah yang
memberi bantuan
kepada orang Makkah)
Dakwah Islamiah
dapat dilakukan dengan
aman tanpa berselindung
Penyatuan golongan Aus dan Khazraj di
MadinahMenunjukkan
kebijaksanaan Nabi
Muhammad SAW dalam mengatur strategi
dakwah dan ketabahan
dan kesabaran
dalam perjuangan
Islam
Pembentukan negara
Islam pertama
Pertukaran nama
Yathrib kepada
Madinah Al-Munawwara
h (bandar bercahaya)
Pembinaan Masjid An-
Nabawi (tempat ibadah, belajar,
berbincang masalah yang
dihadapi umat Islam)Permulaan
takwin Hijrah (tahun hijrah)
dalam kalendar Islam
Madinah sebelum Hijrahnya Rasulullah SAW
Kota Madinah pada masa sebelum hijrahnya Rasulullah saw dikenal dengan nama Yatsrib . Nama tersebut sudah dikenal sejak zaman jahiliah, Karena sebagai pusat perdagangan. Pada perkembangan selanjutnya nama yatsrib dirubah menjadi nama Madinah perubahan tersebut terjadi sejak kedatangan Rasulullah saw yang hijrah dari mekkah hingga menuju ke Madinah.
Kata Yatsrib berasal dari nama salah satu seorang anak keturunan Nabi Nuh a.s ia berasal dari babilonia, irak . Anak tersebut kemudian tinggal dalam waktu kurun yang lama hingga beranak pinak , hingga dikenal dengan nama Yastrib . Namun kata yastrib sendiri tersebut mengandung arti tidak baik yaitu “memaki” atau “yang kotor”. Perubahan nama tersebut dilakukan oleh Rasulullah saw meskipun orang-orang kafir menyebutnya dengan nama Yastrib
Subtansi Dakwah Rasulullah saw di Madinah
Semenjak Rasulullah menerima wahyu pertama kali sejak itulah Rasulullah saw terus menyampaikan dakwanya kepada masyrakat terutama di Mekkah akan tetapi karna hambatan dan tantangan kaum kafir Quraisy di Mekkah maka Rasulullah saw melakukan hijrah.
Kedatangan Rasulullah saw beserta rombongan di Madinah disambut baik oleh masyrakat Madinah (Kaum Anshar). Sejak itu Rasulullah terus melakukan dakwah kepada masyrakat Madinah. Sasaran dakwah Rasulullah saw pada periode Madinah adalah orang-orang islam dari kalangan Muhajirin dan Anshar, juga penduduk Madinah yang belum masuk islam , serta penduduk di luar kota Madinah.
Dakwah Rasulullah saw periode Madinah berlangsung selama sepuluh tahun, yakni dari semenjak tanggal 12 Rabiul awal tahun pertama sampai dengan wafatnya Rasulullah saw tanggal 13 Rabiul awal tahun ke-11 hijriah.
Dakwah Rasulullah SAW periode Madinah
• Dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah berlangsung selama 10 tahun
• Materi dakwah di Madinah selain 89 surah yang turun di Mekah juga 25 surah yang turun di Madinah
• Isi materi surah yang turun di Madinah masalah sosial kemasyarakatan
• Peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW bertujuan untuk:Membela diri Menjamin kelancaran dakwahUntuk memelihara umat Islam agar tidak
dihancurkan oleh bala tentara Persia dan Romawi
Subtansial Materi dakwah di Madinah
AL-’Adatul
Insaniyyah
Asy-Syura
AL-Wahdat
ul islamiy
yah
Al-Ukhuw
ah Islamiy
yah
Mengacu pada naskah Khotbah Jumat yang pertama kali disampaikan Rasulullah saw dapat diketahui bahwa secara subtansial materi dakwah di Madinah berisi hal-hal
AL’Adatul Insaniyyah (Perikemanusiaan)
Sendi-sendi kemasyarakatan seperti “Perikemanusiaan” telah diajarkan Rasulullah saw pada saat berdakwah di Madinah. Nilai-nilai yang dikembangkan dalam kehidupan masyrakatan dalam bentuk sikap dan tindakan secara islami , seperti kesantunan , kerendahan hati dan menghindari hal-hal yang berbau dengan kekerasan.
Nilai-nilai tersebut membuktikan bahwa tidak benar kalau sebagaian pendapat barat atau kaum orientalis pada umumnya bahwa islam identic dengan kekerasan. Jadi tidak benar kalau islam disiarkan dan didakwahkan dengan atau melalui perang.
Asy-Syura (Demokrasi)
Dalam meletakkan dasar-dasar pemerintahan, ekonomi dan social untuk masyarakat islam, Rasulullah saw senantiasa dibimbing oleh wahyu ALLAH SWT. Segala tindakan , sikap dan ucapannya termasuk dalam meletakkan prinsip-prinsip kehidupan bermasyrakat mengedepankan musyawarah sehingga tercipta kehidupan yang ramah , memperkuat ukhuwah Islamiyah atas dasar akidah dan keimanan.
Sikap Rasulullah saw yang dikembangkan
Melalui dakwah selamah di madinah tersebut dapat
Dilihat pada Piagam yang terkenal dengan nama
“Shifa” Piagam tersebut berisi hal-hal yang berkaitan
Dengan kehidupan bermasyarakat , saling menghormati , saling
Menghargai dan pentingnya tolong menolong.
Piagam Madinah • Piagam Madinah (Bahasa Arab: المدینه shahifatul ,صحیفة
madinah) juga dikenal dengan sebutan Konstitusi Madinah, ialah sebuah dokumen yang disusun oleh Nabi Muhammad SAW, yang merupakan suatu perjanjian formal antara dirinya dengan semua suku-suku dan kaum-kaum penting di Yathrib (kemudian bernama Madinah) pada tahun 622 Masehi.
• Dokumen tersebut disusun sejelas-jelasnya dengan tujuan utama untuk menghentikan pertentangan sengit antara Bani ‘Aus dan Bani Khazraj di Madinah. Untuk itu dokumen tersebut menetapkan sejumlah hak-hak dan kewajiban-kewajiban bagi kaum Muslim, kaum Yahudi, dan komunitas penyembah berhala di Madinah; sehingga membuat mereka menjadi suatu kesatuan komunitas, yang dalam bahasa Arab disebut ummah.
• Piagam Madinah terdiri dari 47 pasal yang terdiri dari hal Mukaddimah,dilanjutkan oleh hal-hal seputar Pembentukan umat, Persatuan seagama, Persatuan segenap warga negara, Golongan minoritas, Tugas Warga Negara, Perlindungan Negara, Pimpinan Negara, Politik Perdamaian dan penutup.
• Disinilah kita bisa melihat peran dan fungsi Muhammad sebagai seorang negarawan sekaligus seorang pemimpin negara yang besar dan berkualitas sepanjang sejarah peradaban manusia, disamping posisi beliau selaku seorang Nabi dan Rasul secara keagamaan.
•
Al-Wahdatul Islamiyyah (Persatuan Islam)
Dalam Upaya menciptakan susasana tentram, damai , aman , Rasulullah saw membuat perjanjian persahabatan dan perdamaian dengan kaum yahudi yang berdiam dikota Madinah dan sekitarnya,tindakan ini belum pernah dilakukan oleh Nabi dan Rasul sebelumnya .isi perjanjian tersebut antara lain
1. Kebebasan beragama dan menghormati perbedaan yang ada
2. Semua lapisan , baik muslim maupun yahudi harus saling tolong menolong dan membantu
3. Kota Madinah adalah kota suci yang wajib dihormati oleh mereka yang terikat perjanjian itu
4. Mengakui dan menaati kesatuan pemimpin untuk kota Madinah yang disetujui dan dipegang oleh Rasulullah saw
Al-Ukhuwah Islamiyyah (Persaudaraan Islam)
Membina masyrakat islam melalui pertalian persaudaraan antara kaum muhajirin dan kaum anshar merupakan langkah awal yang dilakukan oleh Rasulullah saw hal tersebut dilakukan dalam rangka menciptakan “Ukhuwah Islamiyyah” yakni tali persaudaraan sesama muslim dengan dasar keimanan dan allah .
Proses persaudaraan tersebut terjadi pertama kali dirumah Anas bin Malik . Pada waktu itu jumlah umat islam ada 90 dengan 45 kaum anshar dan 45 kaum muhajirin . Rasulullah mempersaudarakan mereka dua-dua , satu dari anshar satu dari muhajirin.
Berikut kaum muhajirin dan kaum anshar yang dipersaudarakan oleh Rasulullah saw diantaranya
1. Rasulullah dipersaudarakan dengan Ali bin bin Abi Thalib
2. Hamzah bin Abdul Munthalib dipersaudarakan dengan Zaid bin Haritsah
3. Abu Bakar as-Sidiq dipersaudarakan dengan Kharijah bin Zaid
4. Umar bin Khatab dipersaudarakan dengan Itbah bin Malik
5. Ja’far bin Abi Thalib dipersaudarakan dengan Muadz bin Jabbal
6. Abdurrahman bin Auf dipersaudarakan dengan Sa’ad bin Rabi’
7. Salman dipersaudarakan dengan Abi Darda8. Muawiyah dipersaudarakan dengan Al Hatta at-Tamimi 9. Mushad bin Umair dipersaudarakan dengan Abu ayyub
Al-Anshri
Strategi Dakwah Rasulullah saw di Madinah
Strategi
1. Membangun
Masjid 2.
Penyampaian dakwah secara
santun3. Mengedepank
an suri tauladan 4. Membangun
sendi kehidupan
bermasyrakat
Membangun Masjid Fungsi masjid pada zaman Rasulullah berhijrah :
• Fungsi masjid sebagai berikut :
Sarana pembinaan umat Islam di bidang akidah, ibadah dan akhlak
Sarana ibadah khususnya salat lima waktu dan Jumat
Tempat belajar dan mengajar tentang ajaran Islam
Tempat pertemuan untuk menjalin persaudaraan
Sarana social
Mempersatukan umat
Masjid pertama kali dibangun Rasulullah adalah masjid Quba’ yang terletak tidak jauh dari kota Madinah , masjid tersebut dibagun ketikan Rasulullah melakukan perjalanan hijrah ke Madinah .
Penyampaian dakwah dengan santun
Strategi ini dilakukan dengan trujuan memperkuat rasa persaudaraan sesama muslim , serta meciptakan kehidupan masyrakat yang “Marhamah” saling menghormati sehingga tumbuh rasa persaudaraan yang kuat. Strategi dakwah Rasulullah saw dengan santun , lemah lembut ini banyak mengundang simpati , sehingga banyak diikuti oleh masyrakat.
Membangun sendi-sendi kehidupan bermasyrakat
Masyrakat Madinah memiliki keragaman dalam keyakinan , umat islam hidup berdampingan dengan penganut keyakinan yang lain, terutama kaum yahudi.
Untuk menciptakan kerukunan dan toleransi dalam berdakwah Rasulullah saw menyampaikan aturan yang dikenal dengan istilah “piagam Madinah“. Piagam Madinah dimaksudkan untuk membentuk sebuah masyrakat dibawah anaungan islam . Dalam piagam tersebut memuat pasal-pasal yang mengatur segenap aspek kehidupan yang berisi tentang akidah , akhlak , kebajikan , undang-undang , kemasyarakatan , ekonomi dan lain-lain.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi dakwah yang disampaikan oleh Rasulullah saw memiliki pengaruh yang luas. Hal tersebut ditandai dengan islam sudah cukup tersevar luas hingga ke seluruh jazirah arab.
• Misi dakwah yang dilakukan Rasulullah saw adalah menyampaikan risalah islam kepada seluruh manusia , sampai mereka masuk kedalam agama Islam secara sempurna , hal tersebut sesuai perintah Allah dalam firman-NYA :
Artinya : “ wahai orang yang beriman! Masuklah kedalam islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan , sungguh ia musuh yang nyata bagimu”agama Islam adalah agama yang di ridha’I allah dan agama sempurna, firman Allah:
Artinya : “…. Pada hari ini telah aku sempurnakan agamamu untukmu , dan telah aku cukupkan nikmat-KU bagimu dan telah aku ridhai Islam sebagai agamamu.
Mengedepankan suri tauladan atau contoh yang baik
Dalam berdakwah Rasulullah saw lebih mengedepankan contoh , sehingga lebih mudah ditiru dan diikuti oleh umat . Strategi ini lebih mudah diterima dan diikuti oleh masyrakat .
Strategi ini selaras dengan penjelasan AL’QURAN dalam surah Al-Ahzab ayat 21
Artinya : “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) Hari kiamat dan banyak mengingat allah”
Menunjukkan semangat Ukhuwah sebagai Implementasi dari pemahaman Strategi Dakwah Nabi di Madinah
1. Saling berbelas kasihan Sikap belas kasihan ini kita lakukan terhadap sesame hamba Alllah, terutama umat islam. Bentuknya adalahpeduli dengan penderitaan dan kesulitan mereka, nabi bersabda : “ Barang siapa yang tidak belas kasihan / menyayangi sesame , maka allah tidak akan berbelas ksihan / menyayangi”2. Saling menyelamatkan Sesama umat islam harus saling menyelamatkan , sebaliknya tidak halal apabila sesame umatislam saling menyakiti , baik melalui lisan maupun perbuatan.
3. Saling berjabat tangan sehingga diampuni dosa dosanya
Persaudaraan adalah perintah Allah dan Rasulnya sehingga kalau umat islam rukun dan damai akan memperoleh pahala dari Allah . Ketika perdamaian tersebut diawali dengan berjabat tangan , maka allah mengampuni dosa keduanya sebelum terlepas dari jabat tangan tersebut. H.R abu daud yang Artinya :
“ tidaklah dua orang muslim bertemu lalu berjabat tangan kecuali Allah akan memberi ampunan kepada keduanya sebelum mereka berpisah”
Remember
ALLAH