24
Subtansi dan Strategi Dakwah Rasulullah saw di Madinah

Subtansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW. Di Madinah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Subtansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW. Di Madinah

Subtansi dan Strategi Dakwah Rasulullah saw di Madinah

Page 2: Subtansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW. Di Madinah
Page 3: Subtansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW. Di Madinah

Konsep Hijrah8.1

Konteks Islam: perpindahan umat Islam dari Kota Makkah ke Madinah untuk memperkukuh Islam dan strategi baru sebarkan Islam

Pengertian yang luas: perjuangan untuk tegakkan kebenaran dan tinggalkan keburukan dan kejahatan

Penghijrahan orang Islam atas jemputan orang Arab Madinah (Perjanjian Aqabah II)

Ketibaan orang Makkah disambut meriah oleh orang Madinah

Orang Islam Makkah diberikan tempat tinggal dan jaminan keselamatan oleh orang Madinah

Nabi Muhammad SAW dilantik menjadi pemimpin Madinah dan diterima oleh semua masyarakat Madinah

Orentalis Barat: gambaran negatif, yaitu suatu pelarian

Konsep Hijrah

Hijrah dalam bahasa Arab bermaksud pindah

Page 4: Subtansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW. Di Madinah

Sebab dan Tujuan Hijrah8.2

Perintah Allah SWT supaya berhijrah ke Madinah

Orang Arab Quraisy semakin meningkatkan ancaman dan penyiksaan terhadap umat Islam

Strategi dakwah Rasulullah SAW untuk mengembangkan syiar Islam

Dakwah Nabi Muhammad SAW ditentang hebat oleh Bani Hashim dan Bani Mutalib serta kesepatan membunuh Rasulullah SAW oleh kaum kafir

Sebab dan

Tujuan Hijrah

Page 5: Subtansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW. Di Madinah

Kepentingan Hijrah8.4

Kepentingan Hijrah

Mempersaudarakan

golongan Muhajirin

(orang Makkah yang

berhijrah) dan Ansar (orang Madinah yang

memberi bantuan

kepada orang Makkah)

Dakwah Islamiah

dapat dilakukan dengan

aman tanpa berselindung

Penyatuan golongan Aus dan Khazraj di

MadinahMenunjukkan

kebijaksanaan Nabi

Muhammad SAW dalam mengatur strategi

dakwah dan ketabahan

dan kesabaran

dalam perjuangan

Islam

Pembentukan negara

Islam pertama

Pertukaran nama

Yathrib kepada

Madinah Al-Munawwara

h (bandar bercahaya)

Pembinaan Masjid An-

Nabawi (tempat ibadah, belajar,

berbincang masalah yang

dihadapi umat Islam)Permulaan

takwin Hijrah (tahun hijrah)

dalam kalendar Islam

Page 6: Subtansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW. Di Madinah

Madinah sebelum Hijrahnya Rasulullah SAW

Kota Madinah pada masa sebelum hijrahnya Rasulullah saw dikenal dengan nama Yatsrib . Nama tersebut sudah dikenal sejak zaman jahiliah, Karena sebagai pusat perdagangan. Pada perkembangan selanjutnya nama yatsrib dirubah menjadi nama Madinah perubahan tersebut terjadi sejak kedatangan Rasulullah saw yang hijrah dari mekkah hingga menuju ke Madinah.

Kata Yatsrib berasal dari nama salah satu seorang anak keturunan Nabi Nuh a.s ia berasal dari babilonia, irak . Anak tersebut kemudian tinggal dalam waktu kurun yang lama hingga beranak pinak , hingga dikenal dengan nama Yastrib . Namun kata yastrib sendiri tersebut mengandung arti tidak baik yaitu “memaki” atau “yang kotor”. Perubahan nama tersebut dilakukan oleh Rasulullah saw meskipun orang-orang kafir menyebutnya dengan nama Yastrib

Page 7: Subtansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW. Di Madinah

Subtansi Dakwah Rasulullah saw di Madinah

Semenjak Rasulullah menerima wahyu pertama kali sejak itulah Rasulullah saw terus menyampaikan dakwanya kepada masyrakat terutama di Mekkah akan tetapi karna hambatan dan tantangan kaum kafir Quraisy di Mekkah maka Rasulullah saw melakukan hijrah.

Kedatangan Rasulullah saw beserta rombongan di Madinah disambut baik oleh masyrakat Madinah (Kaum Anshar). Sejak itu Rasulullah terus melakukan dakwah kepada masyrakat Madinah. Sasaran dakwah Rasulullah saw pada periode Madinah adalah orang-orang islam dari kalangan Muhajirin dan Anshar, juga penduduk Madinah yang belum masuk islam , serta penduduk di luar kota Madinah.

Dakwah Rasulullah saw periode Madinah berlangsung selama sepuluh tahun, yakni dari semenjak tanggal 12 Rabiul awal tahun pertama sampai dengan wafatnya Rasulullah saw tanggal 13 Rabiul awal tahun ke-11 hijriah.

Page 8: Subtansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW. Di Madinah

Dakwah Rasulullah SAW periode Madinah

• Dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah berlangsung selama 10 tahun

• Materi dakwah di Madinah selain 89 surah yang turun di Mekah juga 25 surah yang turun di Madinah

• Isi materi surah yang turun di Madinah masalah sosial kemasyarakatan

• Peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW bertujuan untuk:Membela diri Menjamin kelancaran dakwahUntuk memelihara umat Islam agar tidak

dihancurkan oleh bala tentara Persia dan Romawi

Page 9: Subtansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW. Di Madinah

Subtansial Materi dakwah di Madinah

AL-’Adatul

Insaniyyah

Asy-Syura

AL-Wahdat

ul islamiy

yah

Al-Ukhuw

ah Islamiy

yah

Mengacu pada naskah Khotbah Jumat yang pertama kali disampaikan Rasulullah saw dapat diketahui bahwa secara subtansial materi dakwah di Madinah berisi hal-hal

Page 10: Subtansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW. Di Madinah

AL’Adatul Insaniyyah (Perikemanusiaan)

Sendi-sendi kemasyarakatan seperti “Perikemanusiaan” telah diajarkan Rasulullah saw pada saat berdakwah di Madinah. Nilai-nilai yang dikembangkan dalam kehidupan masyrakatan dalam bentuk sikap dan tindakan secara islami , seperti kesantunan , kerendahan hati dan menghindari hal-hal yang berbau dengan kekerasan.

Nilai-nilai tersebut membuktikan bahwa tidak benar kalau sebagaian pendapat barat atau kaum orientalis pada umumnya bahwa islam identic dengan kekerasan. Jadi tidak benar kalau islam disiarkan dan didakwahkan dengan atau melalui perang.

Page 11: Subtansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW. Di Madinah

Asy-Syura (Demokrasi)

Dalam meletakkan dasar-dasar pemerintahan, ekonomi dan social untuk masyarakat islam, Rasulullah saw senantiasa dibimbing oleh wahyu ALLAH SWT. Segala tindakan , sikap dan ucapannya termasuk dalam meletakkan prinsip-prinsip kehidupan bermasyrakat mengedepankan musyawarah sehingga tercipta kehidupan yang ramah , memperkuat ukhuwah Islamiyah atas dasar akidah dan keimanan.

Sikap Rasulullah saw yang dikembangkan

Melalui dakwah selamah di madinah tersebut dapat

Dilihat pada Piagam yang terkenal dengan nama

“Shifa” Piagam tersebut berisi hal-hal yang berkaitan

Dengan kehidupan bermasyarakat , saling menghormati , saling

Menghargai dan pentingnya tolong menolong.

Page 12: Subtansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW. Di Madinah

Piagam Madinah • Piagam Madinah (Bahasa Arab:  المدینه shahifatul ,صحیفة

madinah) juga dikenal dengan sebutan Konstitusi Madinah, ialah sebuah dokumen yang disusun oleh Nabi Muhammad SAW, yang merupakan suatu perjanjian formal antara dirinya dengan semua suku-suku dan kaum-kaum penting di Yathrib (kemudian bernama Madinah) pada tahun 622 Masehi.

• Dokumen tersebut disusun sejelas-jelasnya dengan tujuan utama untuk menghentikan pertentangan sengit antara Bani ‘Aus dan Bani Khazraj di Madinah. Untuk itu dokumen tersebut menetapkan sejumlah hak-hak dan kewajiban-kewajiban bagi kaum Muslim, kaum Yahudi, dan komunitas penyembah berhala di Madinah; sehingga membuat mereka menjadi suatu kesatuan komunitas, yang dalam bahasa Arab disebut ummah.

• Piagam Madinah terdiri dari 47 pasal yang terdiri dari hal Mukaddimah,dilanjutkan oleh hal-hal seputar Pembentukan umat, Persatuan seagama, Persatuan segenap warga negara, Golongan minoritas, Tugas Warga Negara, Perlindungan Negara, Pimpinan Negara, Politik Perdamaian dan penutup.

• Disinilah kita bisa melihat peran dan fungsi Muhammad sebagai seorang negarawan sekaligus seorang pemimpin negara yang besar dan berkualitas sepanjang sejarah peradaban manusia, disamping posisi beliau selaku seorang Nabi dan Rasul secara keagamaan. 

•  

Page 13: Subtansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW. Di Madinah

Al-Wahdatul Islamiyyah (Persatuan Islam)

Dalam Upaya menciptakan susasana tentram, damai , aman , Rasulullah saw membuat perjanjian persahabatan dan perdamaian dengan kaum yahudi yang berdiam dikota Madinah dan sekitarnya,tindakan ini belum pernah dilakukan oleh Nabi dan Rasul sebelumnya .isi perjanjian tersebut antara lain

1. Kebebasan beragama dan menghormati perbedaan yang ada

2. Semua lapisan , baik muslim maupun yahudi harus saling tolong menolong dan membantu

3. Kota Madinah adalah kota suci yang wajib dihormati oleh mereka yang terikat perjanjian itu

4. Mengakui dan menaati kesatuan pemimpin untuk kota Madinah yang disetujui dan dipegang oleh Rasulullah saw

Page 14: Subtansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW. Di Madinah

Al-Ukhuwah Islamiyyah (Persaudaraan Islam)

Membina masyrakat islam melalui pertalian persaudaraan antara kaum muhajirin dan kaum anshar merupakan langkah awal yang dilakukan oleh Rasulullah saw hal tersebut dilakukan dalam rangka menciptakan “Ukhuwah Islamiyyah” yakni tali persaudaraan sesama muslim dengan dasar keimanan dan allah .

Proses persaudaraan tersebut terjadi pertama kali dirumah Anas bin Malik . Pada waktu itu jumlah umat islam ada 90 dengan 45 kaum anshar dan 45 kaum muhajirin . Rasulullah mempersaudarakan mereka dua-dua , satu dari anshar satu dari muhajirin.

Page 15: Subtansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW. Di Madinah

Berikut kaum muhajirin dan kaum anshar yang dipersaudarakan oleh Rasulullah saw diantaranya

1. Rasulullah dipersaudarakan dengan Ali bin bin Abi Thalib

2. Hamzah bin Abdul Munthalib dipersaudarakan dengan Zaid bin Haritsah

3. Abu Bakar as-Sidiq dipersaudarakan dengan Kharijah bin Zaid

4. Umar bin Khatab dipersaudarakan dengan Itbah bin Malik

5. Ja’far bin Abi Thalib dipersaudarakan dengan Muadz bin Jabbal

6. Abdurrahman bin Auf dipersaudarakan dengan Sa’ad bin Rabi’

7. Salman dipersaudarakan dengan Abi Darda8. Muawiyah dipersaudarakan dengan Al Hatta at-Tamimi 9. Mushad bin Umair dipersaudarakan dengan Abu ayyub

Al-Anshri

Page 16: Subtansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW. Di Madinah

Strategi Dakwah Rasulullah saw di Madinah

Strategi

1. Membangun

Masjid 2.

Penyampaian dakwah secara

santun3. Mengedepank

an suri tauladan 4. Membangun

sendi kehidupan

bermasyrakat

Page 17: Subtansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW. Di Madinah

Membangun Masjid Fungsi masjid pada zaman Rasulullah berhijrah :

• Fungsi masjid sebagai berikut :

Sarana pembinaan umat Islam di bidang akidah, ibadah dan akhlak

Sarana ibadah khususnya salat lima waktu dan Jumat

Tempat belajar dan mengajar tentang ajaran Islam

Tempat pertemuan untuk menjalin persaudaraan

Sarana social

Mempersatukan umat

Masjid pertama kali dibangun Rasulullah adalah masjid Quba’ yang terletak tidak jauh dari kota Madinah , masjid tersebut dibagun ketikan Rasulullah melakukan perjalanan hijrah ke Madinah .

Page 18: Subtansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW. Di Madinah

Penyampaian dakwah dengan santun

Strategi ini dilakukan dengan trujuan memperkuat rasa persaudaraan sesama muslim , serta meciptakan kehidupan masyrakat yang “Marhamah” saling menghormati sehingga tumbuh rasa persaudaraan yang kuat. Strategi dakwah Rasulullah saw dengan santun , lemah lembut ini banyak mengundang simpati , sehingga banyak diikuti oleh masyrakat.

Page 19: Subtansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW. Di Madinah

Membangun sendi-sendi kehidupan bermasyrakat

Masyrakat Madinah memiliki keragaman dalam keyakinan , umat islam hidup berdampingan dengan penganut keyakinan yang lain, terutama kaum yahudi.

Untuk menciptakan kerukunan dan toleransi dalam berdakwah Rasulullah saw menyampaikan aturan yang dikenal dengan istilah “piagam Madinah“. Piagam Madinah dimaksudkan untuk membentuk sebuah masyrakat dibawah anaungan islam . Dalam piagam tersebut memuat pasal-pasal yang mengatur segenap aspek kehidupan yang berisi tentang akidah , akhlak , kebajikan , undang-undang , kemasyarakatan , ekonomi dan lain-lain.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi dakwah yang disampaikan oleh Rasulullah saw memiliki pengaruh yang luas. Hal tersebut ditandai dengan islam sudah cukup tersevar luas hingga ke seluruh jazirah arab.

Page 20: Subtansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW. Di Madinah

• Misi dakwah yang dilakukan Rasulullah saw adalah menyampaikan risalah islam kepada seluruh manusia , sampai mereka masuk kedalam agama Islam secara sempurna , hal tersebut sesuai perintah Allah dalam firman-NYA :

Artinya : “ wahai orang yang beriman! Masuklah kedalam islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan , sungguh ia musuh yang nyata bagimu”agama Islam adalah agama yang di ridha’I allah dan agama sempurna, firman Allah:

Artinya : “…. Pada hari ini telah aku sempurnakan agamamu untukmu , dan telah aku cukupkan nikmat-KU bagimu dan telah aku ridhai Islam sebagai agamamu.

Page 21: Subtansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW. Di Madinah

Mengedepankan suri tauladan atau contoh yang baik

Dalam berdakwah Rasulullah saw lebih mengedepankan contoh , sehingga lebih mudah ditiru dan diikuti oleh umat . Strategi ini lebih mudah diterima dan diikuti oleh masyrakat .

Strategi ini selaras dengan penjelasan AL’QURAN dalam surah Al-Ahzab ayat 21

Artinya : “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) Hari kiamat dan banyak mengingat allah”

Page 22: Subtansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW. Di Madinah

Menunjukkan semangat Ukhuwah sebagai Implementasi dari pemahaman Strategi Dakwah Nabi di Madinah

1. Saling berbelas kasihan Sikap belas kasihan ini kita lakukan terhadap sesame hamba Alllah, terutama umat islam. Bentuknya adalahpeduli dengan penderitaan dan kesulitan mereka, nabi bersabda : “ Barang siapa yang tidak belas kasihan / menyayangi sesame , maka allah tidak akan berbelas ksihan / menyayangi”2. Saling menyelamatkan Sesama umat islam harus saling menyelamatkan , sebaliknya tidak halal apabila sesame umatislam saling menyakiti , baik melalui lisan maupun perbuatan.

Page 23: Subtansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW. Di Madinah

3. Saling berjabat tangan sehingga diampuni dosa dosanya

Persaudaraan adalah perintah Allah dan Rasulnya sehingga kalau umat islam rukun dan damai akan memperoleh pahala dari Allah . Ketika perdamaian tersebut diawali dengan berjabat tangan , maka allah mengampuni dosa keduanya sebelum terlepas dari jabat tangan tersebut. H.R abu daud yang Artinya :

“ tidaklah dua orang muslim bertemu lalu berjabat tangan kecuali Allah akan memberi ampunan kepada keduanya sebelum mereka berpisah”

Page 24: Subtansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW. Di Madinah

Remember

ALLAH