7
31/10/2016 Tentang Cinta Indonesia, Nasionalisme, Ukhuwah dan Kemerdekaan | http://felixsiauw.com/home/tentangcintaindonesianasionalismeukhuwahdankemerdekaan/ 1/7 Semua orang tidak pernah bisa memilih dilahirkan di mana, kapan, dari suku mana, dari pasangan yang mana, dalam kondisi apa, dan pada peristiwa apa, karena ini bukan urusan ketentuan Allah bukan pilihan. Tapi seseorang senantiasa bisa memilih apakah mau menggunakan akalnya untuk beriman pada Islam, ataukah mengabaikan akalnya lalu tidak beriman. Artinya, dilahirkan sebagai warga negara Indonesia dalam kondisi damai dan aman, dari pasangan ayah-ibu yang keturunan Chinese, di kota Palembang, pada tahun 80-an itu murni ketentuan Allah pada saya tanpa pengaruh saya sedikitpun. Tapi menjadi seorang Muslim, jelas-jelas pilihan saya secara sadar. Ini artinya, bagi saya yang memilih Islam dengan benar-benar sadar, Islam adalah satunya hal terpenting yang harus saya syukuri, saya jaga, saya banggakan. Artinya, sekalipun saya dilahirkan sebagai seorang keturunan Jawa di Amerika, saya berharap Islam tetaplah agama saya. Tidak penting dimana saya lahir, dari keturunan apa, karena Tentang Cinta Indonesia, Nasionalisme, Ukhuwah dan Kemerdekaan 17/08/2015 FELIXSIAUW ISLAMIC INSPIRATOR

Tentang cinta indonesia, nasionalisme, ukhuwah dan kemerdekaan

Embed Size (px)

Citation preview

31/10/2016 Tentang Cinta Indonesia, Nasionalisme, Ukhuwah dan Kemerdekaan |

http://felixsiauw.com/home/tentangcintaindonesianasionalismeukhuwahdankemerdekaan/ 1/7

Semua orang tidak pernah bisa memilih dilahirkan di mana, kapan, dari suku mana, dari pasangan yang mana, dalamkondisi apa, dan pada peristiwa apa, karena ini bukan urusan ketentuan Allah bukan pilihan. Tapi seseorangsenantiasa bisa memilih apakah mau menggunakan akalnya untuk beriman pada Islam, ataukah mengabaikanakalnya lalu tidak beriman.

Artinya, dilahirkan sebagai warga negara Indonesia dalam kondisi damai dan aman, dari pasangan ayah-ibu yangketurunan Chinese, di kota Palembang, pada tahun 80-an itu murni ketentuan Allah pada saya tanpa pengaruh sayasedikitpun. Tapi menjadi seorang Muslim, jelas-jelas pilihan saya secara sadar.

Ini artinya, bagi saya yang memilih Islam dengan benar-benar sadar, Islam adalah satunya hal terpenting yang harussaya syukuri, saya jaga, saya banggakan. Artinya, sekalipun saya dilahirkan sebagai seorang keturunan Jawa diAmerika, saya berharap Islam tetaplah agama saya. Tidak penting dimana saya lahir, dari keturunan apa, karena

Tentang Cinta Indonesia, Nasionalisme,Ukhuwah dan Kemerdekaan

17/08/2015

F E L I X S I AUWI S L A M I C I N S P I R AT O R

31/10/2016 Tentang Cinta Indonesia, Nasionalisme, Ukhuwah dan Kemerdekaan |

http://felixsiauw.com/home/tentangcintaindonesianasionalismeukhuwahdankemerdekaan/ 2/7

semuanya itu tak bisa dipilih. Tapi Islam, layak dipilih dan layak dibanggakan. Namun, mencintai suku dan mencintai tempat lahir adalah 鎪trahnya manusia yang wajar, Rasulullah saw pernahbersabda,

وهللا انك لخير ارض هللا واحب ارض الى هللا ولوال اخرجت منك ما خرجتDemi Allah, sungguh engkau (kota Makkah) betul-betul bumi Allah yang paling baik dan tanah yang paling dicintaiAllah, sekiranya aku tidak dipaksa keluar oleh kaumku, tidaklah aku keluar darimu (Makkah) (HR Ibnu Majah)

اللهم حبب الينا المدينة كحبنا مكة او اشد منهYa Allah, tanamkan di hati kami kecintaan kepada Madinah seperti kecintaan kepada Makkah, atau kuatkan kecintaanitu (kepada Madinah) (HR Bukhari)

Tidak mengapa mencintai tanah lahir, wajar pula kita menghargai nasab atau keturunan, kebolehannya sama sepertikita mencintai keluarga, mencintai harta kepemilikan, mencintai istri dan anak, perniagaan dan yang semisaldengannya. Hanya saja di dalam Islam porsinya tidak boleh melebihi cintanya kepada Allah dan Rasul dan apapunyang diperintahkan oleh Allah dan Rasul.

Katakanlah: “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamuusahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalahlebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allahmendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. (QS 9:24)

Tiga perkara yang jika terdapat pada seseorang maka ia akan merasakan manisnya iman, (1) Allah dan RasulNyalebih ia cintai dari pada selainnya, (2) Ia mencintai seseorang, ia tidak mencintainya kecuali karena Allah, dan (3) Iabenci untuk kembali kepada kekufuran sebagaimana ia benci dilemparkan ke neraka (HR Bukhari Muslim)

Tapi rasa cinta yang wajar dan dibolehkan dalam Islam terhadap segala sesuatu yang sudah disebutkan diatas itu,termasuk mencintai tempat lahir dan mencintai kaum serta sesama, tidaklah sama dengan nasionalisme, dan tidakselalu harus diwujudkan dengan nasionalisme

Nasionalisme dan Ukhuwah Islam

Dalam setiap masa dan tempat, manusia senantiasa memerlukan ikatan untuk mempersatukan mereka, danbiasanya ikatan ini ada karena tujuan yang ingin dicapai, karena mustahil mencapai tujuan bersama tanpa adanyaikatan yang mempersatukan. Sebagaimana tali menyatukan lidi maka bisa digunakan untuk tujuan menyapu,sebagaimana paku mengikat kayu maka bisa digunakan untuk membuat sesuatu.

Contoh kecil, orang-orang yang bepergian dengan pesawat terbang, saat berada dalam pesawat memiliki ikatansampai mereka tiba di tujuan, maka mereka saling peduli, saling membantu, saling menasihati dan berbuat baikhanya karena mereka punya satu tujuan. Karena itulah kita peduli pada orang disamping kita yang masihmengaktifkan telepon seluler saat pesawat sudah mau takeoff, karena kita punya kepentingan yang sama. Ininamanya ikatan kepentingan.

Contoh lain, orang yang berbisnis, antara majikan dan karyawannya juga seperti itu, ikatannya hanya ada selamakepentingannya dan manfaatnya masih ada. Bila sudah hilang kepentingannya, maka ikatannya pun hilang.

Ikatan bisa muncul juga bisa hilang, tergantung ikatannya dan tergantung keperluannya.

Nasionalisme misalnya, adalah ikatan yang muncul karena seseorang tinggal di tempat yang sama dan merasakanadanya ancaman bersama, maka wajar bila ikatan nasionalisme ini selalu memerlukan ancaman demi ancaman agar

31/10/2016 Tentang Cinta Indonesia, Nasionalisme, Ukhuwah dan Kemerdekaan |

http://felixsiauw.com/home/tentangcintaindonesianasionalismeukhuwahdankemerdekaan/ 3/7

tetap kuat ikatannya, dan akan melemah begitu penduduknya merasa aman, dan ikatan ini sangatlah lemah karenaberdasarkan kesamaan tempat dan ancaman, ikatan reaktif dan temporer bukan ikatan yang produktif danselamanya.

Fanatisme kesukuan, ikatan ini muncul tatkala sekelompok orang sempit dalam berpikir, lalu menjadikan kecintaanterhadap kaum sebagai dasar untuk mengikatkan dirinya dan bertujuan untuk membuktikan bahwa kaumnya lebihsuperior dibanding kaum lainnya. Ikatan ini pun sangat lemah, karena didasarkan atas kesamaan perasaan bukanpemikiran, dan pasti akan menimbulkan pertentangan dan permusuhan dari suku lainnya yang juga merasa lebihsuperior. Dan ikatan ini akan hilang begitu berbenturan dengan kepentingan dunia.

Dalam Islam, segala sesuatu termasuk ikatan antarmanusia haruslah berdasarkan Allah dan Rasul-Nya, Kitabullahdan Sunnah, dan ikatan penyatu antarmanusia yang paling pas adalah ukhuwah Islam, karena kemunculannya dariaqidah, menyatukan orang-orang yang beriman sekaligus memberikan perlindungan dan keamanan bagi yang tidakmemeluk aqidah Islam.

Dalam bentuk praktisnya, seringkali ukhuwah yang muncul atas dasar aqidah Islam ini secara penampakan terlihatsama dengan nasionalisme bagi yang kurang jeli. Misalnya sikap menolak dan melawan penjajahan, ini sikap yangsama yang muncul baik oleh ukhuwah maupun nasionalisme, namun keduanya sangat berbeda dari segi tataran niat,dan tentu berbeda caranya.

Begini contoh mudahnya. Negara Amerika tentu menanamkan nasionalisme pada warganegaranya, karenanya ketikamereka menyerang Vietnam dan Irak, warganya mendaftar menjadi tentara sebab nasionalisme, mereka mencintaitanah lahirnya karena nasionalisme.

Berbeda dengan para pejuang kemerdekaan Indonesia yang nyata-nyata menolak penjajahan sebab Islammenolaknya, ruh mereka digelorakan oleh Islam, takbir menjadi teriakannya dan jihad menjadi resolusinya. Islammenjadi jiwa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Kita mencintai Indonesia tersebab Islam.

Jadi Amerika menanamkan nasionalisme dan patriotisme kepada warganya jelas bukan tersebab dan bersumber dariajaran Islam, justru karena mereka tidak punya pilihan lain untuk mengikat warganya kecuali persatuan karenanasionalisme.

Seorang yang bukan Muslim bisa saja menjadi seorang yang nasionalis, seorang Muslim juga bisa saja seorangnasionalis. Tapi ukhuwah Islam, itu hanya seorang Muslim yang bisa. Ukhuwah itu ikatan khas yang bersumber dariaqidah Islam.

Sederhananya, ukhuwah Islam berbeda dengan nasionalisme. Sebab berbeda dalam tataran asas, juga berbedadalam tataran cara.

Bila kita masih ngotot dengan nasionalisme, lalu bagaimana kita memandang Malaysia, Palestina, Turki, dan negeri-negeri Muslim yang lainnya? Dengan pandangan nasionalisme atau dengan pandangan ukhuwah? Bila denganpandangan nasionalisme, maka bukan urusan kita membantu Palestina, adalah urusan kita bila Malaysia mengklaimbudaya dan wilayah Indonesia. Namun dalam pandangan ukhuwah, mereka adalah saudara yang harus dibela,dipersatukan, satu perjuangan dan satu tumpah darah.

Selanjutnya, nasionalisme secara sejarah telah terbukti mampu memecah belah persatuan Islam dan mengakibatkanperseteruan dan pemusuhan diantara kaum Muslim yang tadinya disatukan dengan ukhuwah Islam. Dan itulahfaktanya ketika kaum-kaum Arab disatukan dengan ikatan nasionalisme lalu memisahkan diri dengan KhilafahUtsmani, begitu pula puluhan negeri-negeri Muslim yang lain yang diberikan kemerdekaan berdasar nasionalisme lalu

31/10/2016 Tentang Cinta Indonesia, Nasionalisme, Ukhuwah dan Kemerdekaan |

http://felixsiauw.com/home/tentangcintaindonesianasionalismeukhuwahdankemerdekaan/ 4/7

memisahkan diri mereka dari yang lainnya, dan pada akhirnya sebagai pukulan telak, Republik Turki juga berdiriberdasar nasionalisme sekuler menggantikan Khilafah Islam.

Tidak begitu dengan ukhuwah. Sejak awalnya, Rasulullah saw menyatukan Aus dan Khazraj yang berseteru denganukhuwah yang bersumber dari aqidah. Bila Tuhan kita Allah, maka kita bersaudara. Selanjutnya ikatan ini menjadipemersatu seluruh Hijaz dan akhirnya seluruh Jazirah. Pada gilirannya ikatan inilah yang mempersatukan Afrika, Asia,Eropa, India, Syam, dan Nusantara dalam naungan Khilafah Islam. Ikatan ini yang menjadikan seluruh manusiabersaudara dan mengamankan dunia, memanusiakan manusia dan menghilangkan permusuhan diantara mereka.Ikatan dari Allah.

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akannikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu,lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka,lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamumendapat petunjuk. (QS 3: 103)

Jadi bersatunya kaum Muslim itu karena menaati Allah, karena berpegang pada tali Allah yaitu Islam, yaitu Kitabullahdan Sunnah, bukan karena ikatan-ikatan lemah selainnya. Ukhuwah ini ikatan yang bersumber dari aqidah, ikatandunia akhirat. Jadi memang betul, tidak perlulah mempertentangkan antara ukhuwah dan nasionalisme, karena ukhuwah itu adalahtuntutan aqidah, sementara nasionalisme munculnya bukan karena aqidah, karenanya yang bukan Muslim juga bisa.

Peringatan Kemerdekaan Indonesia Ke-70

Dan akhirnya, hari ini peringatan kemerdekaan Indonesia ke-70, maka kita mengucap syukur dan puji pada Allah Azzawa Jalla yang telah mengaruniakan kepadaka kita kebebasan dari penjajagan 鎪sik. Kita menengadahkan tangan danberdoa untuk para pejuang yang telah mengorbankan jiwa dan hartanya untuk kenikmatan yang kita rasakan. Atasteriak takbir para pejuang, resolusi jihad para ulama, dan darah para syuhada. Kita bersyukur atas kesemuanya

Namun tentu saja perjuangan belum usai, bagi kaum Muslim, aqidah mereka menuntut kemerdekaan yang hakiki,yaitu terbebasnya manusia dari penyembahan kepada sesama manusia, beralih pada penyembahan total dan satu-satunya hanya kepada Allah Rabb Semesta.

Maka tersebab cinta Indonesia kita berdakwah dan berbagi tentang Islam. Maka sebab cinta Indonesia kita menyerupada penegakan hukum Allah, karena inilah yang mengalir di dalam darah dan nadi para pejuang dan ulamapendahulu kita. Islam menjadi ruh perjuangan mereka dan kita, karena Allah mereka dan kita berjuang, dan kepadaAllah mereka dan kita mohon pertolongan.

Giliran kita mengisi kemerdekaan, membebaskan manusia dari penjajahan non-鎪sik, pemikiran kufur yang memenjaradan tidak manusiawi, sistem hidup yang jauh dari 鎪trah dan selalu menindas, sistem ekonomi yang tidak pernahmemihak pada yang lemah dan mengutamakan yang kaya, sistem hukum dan pendidikan yang sangat materialistik.Karena kita mencintai Indonesia, karena kita Muslim yang diamanahkan Indonesia ini, maka Syariah harus tegak,Khilafah harus mempersatukannya.

Tapi tentu saja, yang namanya pendapat tentu banyak kurangnya, banyak silangnya. Silakan berkeyakinan berbedadan berpendapat berbeda. Allah berikan kebebasan di dunia ini bagi siapa saja untuk meyakini apa saja, mengatakanapa saja dan mendiamkan apa saja. Dan kita berharap bahwa kita meyakini Islam semata, agar aman di akhirat.

Akhukum @felixsiauw

31/10/2016 Tentang Cinta Indonesia, Nasionalisme, Ukhuwah dan Kemerdekaan |

http://felixsiauw.com/home/tentangcintaindonesianasionalismeukhuwahdankemerdekaan/ 6/7

Embed View on Twitter

Tweets by  @felixsiauw

27 Oct

27 Oct

27 Oct

Maka carilah olehmu sahabatsahabat dalam ketaatan, yang menjadi cara untuk istiqamah

 

Dengan berjamaah kita lebih mudah melakukan kebaikan dan lebih sulit untuk maksiat

 

Maksiat punya pola, begitu juga taat punya pola. Dan pola ketaatan itu berjamaah

 

Felix Siauw @felixsiauw

Felix Siauw @felixsiauw

Felix Siauw @felixsiauw

L I K E M E

Ustadz F…Disukai

P E M E S A N A N B U K U K E @ A L FAT I H C E N T E R

B O O K S

31/10/2016 Tentang Cinta Indonesia, Nasionalisme, Ukhuwah dan Kemerdekaan |

http://felixsiauw.com/home/tentangcintaindonesianasionalismeukhuwahdankemerdekaan/ 7/7

T O P P O S T S & PA G E S

Insya Allah atau In Shaa Allah?Hizbut Tahrir BagikuDracula Untold; Upaya Stigmatisasi Negatif IslamMuhammad Al-Fatih Sang Ghazi dan Vlad III Dracula Sang PemancangTentang Sel鎪e

C AT E G O R I E S

Akidah

Ekonomi

Lainnya

Nafsiyah

Politik

Tsaqofah

Books

TA G S

beyond the inspiration cinta dakwah demokrasi felix

felix siauw Islam keruntuhan khilafah khalifah khilafah

love memilih pemimpin muhammad al-fatih muslimah

nasionalisme palestina pemimpin tahun baru takdir

wanita

© 2015 | Made with love by NUDGE MEDIA DESIGN.