7
Titik Didih dan Kenaikan Titik Didih Larutan LAPORAN PRATIKUM KIMIA NO : 2 HARI, TANGGAL PRATIKUM : Rabu, 12 Agustus 2015 I. JUDUL PERCOBAAN : Titik Didih dan Kenaikan Titik Didih Larutan II. TUJUAN PERCOBAAN : Untuk mengetahui pengaruh adanya zat terlarut terhadap titik didih pada larutan III. HIPOTESIS :` Hipotesis (dugaan sementara) dari percobaan ini adalah pada percobaan ini ditunjukkan bahwa kenaikan titik didih tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel dalam larutan dan jumlah partikel. Semakin besar konsentrasi (molal) maka titik didihnya semakin tinggi (kenaikan titik didih semakin besar). Larutan elektrolit mempunyai titik didih yang lebih tinggi dibandingkan larutan non elektrolit IV. DASAR TEORI : Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada jenis zat terlarutnya tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi partikel zat terlarut). Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut, maka akan didapat suatu larutan yang mengalami: 1) Penurunan tekanan uap jenuh 2) Kenaikan titik didih 3) Penurunan titik beku 4) Tekanan osmosis Titik didih adalah suhu pada saat tekana uap cairan sama dengan tekanan di permukaan. Oleh karena itu, titik didih bergantung pada tekanan di permukaan. Di permukaan air laut (tekanan = 760mmHg), air mendidih pada suhu 100oC karena pada suhu 100oC tekanan uap air sama dengan 760 mmHg. Titik didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut murninya. Hal ini disebabkan adanya partikel - partikel zat terlarut dalam suatu larutan menghalangi peristiwa penguapan partikel - partikel pelarut. Oleh karena itu, penguapan partikel - partikel pelarut membutuhkan energi yang lebih besar. Perbedaan titik

Titik didih dan kenaikan titik didih larutan

Embed Size (px)

Citation preview

Titik Didih dan Kenaikan Titik Didih Larutan

LAPORAN PRATIKUM KIMIANO : 2HARI, TANGGAL PRATIKUM : Rabu, 12 Agustus 2015I. JUDUL PERCOBAAN : Titik Didih dan Kenaikan Titik Didih LarutanII. TUJUAN PERCOBAAN : Untuk mengetahui pengaruh adanya zat terlarut terhadap titik didih pada larutanIII. HIPOTESIS :`Hipotesis (dugaan sementara) dari percobaan ini adalah pada percobaan ini ditunjukkan bahwa kenaikan titik didih tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel dalam larutan dan jumlah partikel. Semakin besar konsentrasi (molal) maka titik didihnya semakin tinggi (kenaikan titik didih semakin besar). Larutan elektrolit mempunyai titik didih yang lebih tinggi dibandingkan larutan non elektrolit IV. DASAR TEORI : Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada jenis zat terlarutnya tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi partikel zat terlarut).Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut, maka akan didapat suatu larutan yang mengalami:1) Penurunan tekanan uap jenuh2) Kenaikan titik didih3) Penurunan titik beku4) Tekanan osmosisTitik didih adalah suhu pada saat tekana uap cairan sama dengan tekanan di permukaan. Oleh karena itu, titik didih bergantung pada tekanan di permukaan. Di permukaan air laut (tekanan = 760mmHg), air mendidih pada suhu 100oC karena pada suhu 100oC tekanan uap air sama dengan 760 mmHg. Titik didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut murninya. Hal ini disebabkan adanya partikel - partikel zat terlarut dalam suatu larutan menghalangi peristiwa penguapan partikel - partikel pelarut. Oleh karena itu, penguapan partikel - partikel pelarut membutuhkan energi yang lebih besar. Perbedaan titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni di sebut kenaikan titik didih yang dinyatakan dengan (b)Kenaikan titik didih tidak dipengaruhi oleh jenis zat terlarut. Hasil eksperimen Roult menunjukan bahwa Kenaikan titik didih larutan akan semakin besar apabila konsentrasi (molal) dari zat terlarut semakin besar. Titik didih larutan akan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni. Hal ini juga diikuti dengan penurunan titik beku pelarut murni, atau titik beku larutan lebih kecil dibandingkan titik beku pelarutnya. Roult menyederhanakan ke dalam persamaanTb = kb .mTb = kenaikan titik didih larutanKb = tetapan kenaikan titik didih molal pelarut (kenaikan titik didih untuk 1 mol zat dalam 1000 gram pelarut)m = molal larutan (mol/100 gram pelarut)Perubahan titik didih atau Tb merupakan selisih dari titik didih larutan dengan titik didih pelarutnya pengaruh zat terlarut dalam zat cair (pelarut). Pada tekanan udara luar 760 mmHg, air mendidih pada suhu 100C. Dengan adanya zat terlarut menyebabkan penurunan tekanan uap larutan, sehingga pada suhu 100C larutan air belum mendidih karena tekanan uapnya belum mencapai 760 mmHg. Untuk mencapai tekanan uap 760 mmHg maka perlu dipanaskan lebih tinggi lagi akibatnya larutan mendidih pada suhu lebih dari 100C. Ini berarti bahwa titik didih larutan lebih tinggi daripada titik didih pelarut murninya. Selisih antara titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni disebut kenaikan titik didih (Tb ), seperti persamaan :Tb = Tb TbHal yang berpengaruh pada kenaikan titik didih adalah harga kb dari zat pelarut. Kenaikan tidak dipengaruhi oleh jenis zat yang terlarut, tapi oleh jumlah partikel/mol terlarut khususnya yang terkait dengan proses ionisasinya. Untuk zat terlarut yang bersifat elektrolit persamaan untuk kenaikan titik didik harus dikalikan dengan faktor ionisasi larutan, sehingga persamaannya menjadi :V. ALAT DAN BAHAN :No.Alat/BahanUkuran/SatuanJumlah

1.Pembakar Spiritus Kecil5 buah

2.Kaki tiga dan kasa500 mL1 buah

3.Termometer-10 - 110C1 buah

4.Tabung reaksi-3 buah

5.Pengaduk -1 buah

6.Timbangan -1 buah

7.Gula kasar (sukrosa)-3,42 g

8.Glukosa -1,8 g

9.Aquades-50 cm3

10.Gelas kimia-1 buah

11.Larutan NaCl1 m20 cm3

12.Larutan NaCl2 m20 cm3

13.Penjepit tabung reaksi-1 buah

VI. CARA KERJA :1. Masukkan 5 mL air murni (akuades) ke dalam tabung reaksi. Panaskan perlahan-lahan. Setelahnya temperatur mencapai , catat kenaikan temperaturnya setiap selang waktu 1 menit hingga temperaturnya setiap selang waktu 1 menit hingga temperaturnya konstan.2. Dinginkan sampai , lalu tambahkan ke dalamnya 3,42 gram sukrosa dan aduk hingga laryt sempurna. Panaskan lagi perlahan-lahan sambil dicatat kenaikan temperaturnya setiap selang waktu 1 menit hingga temperatirnya konstan. Buatlah tabel pengamatan.3. Dinginkan lagi hingga mencapai , lalu tambahkan ke dalamnya 3,42 gram sukrosa lagi dan diaduk hingga larutan sempurna. Panaskan lagi perlahan-lahan sambil dicatat kenaikan temperaturnya setiap selang waktu 1 menit hingga temperaturnya mencapai .4. Buatlah grafik perubahan suhu terhadap waktu untuk air dan kedua macam larutan sukrosa tersebut. Tentukan titik didih ketiganya dan bandingkan. Kesimpulan apakah yang diperoleh melalui percobaan ini?5. Ulangi percobaan ini dengan mengganti 3,42 gram sukrosa dengan 1,8 gram glukosa berturut-turut. Buatlah pula grafiknya dan bandingkan hasilnya dengan percobaan yang menggunakan sukrosa. Apa yang dapat disimpulkan melalui percobaan ini?6. Ulangi percobaan ini dengan mengganti larutan dengan NaCl 1 molal dan NaCl 2 molal masing-masing 20 mL. Buatlah pula grafiknya dan bandingkan hasilnya dengan percobaan yang menggunakan kedua larutan NaCl tersebut! Apa yang dapat disimpulkan melalui percobaan ini?VII. HASIL PENGAMATAN : Waktu (menit)Suhu (0C )

1930C

2930C

3980C

4980C

Aquades 1Aquades 2Waktu (menit)Suhu (0C )

1970C

2970C

3980C

4980C

SukrosaWaktu (menit)Suhu (0C )

195 0C

2990C

3990C

4990C

Waktu (menit)Suhu (0C )

1800C

2850C

31010C

41050C

51080C

61100C

GlukosaGlukosaWaktu (menit)Suhu (0C )

197 0C

298 0C

399 0C

41000C

Waktu (menit)Suhu (0C )

195 0C

299 0C

3103 0C

4105 0C

51100C

61100C

NaCl 1 mNaCl 2 mWaktu (menit)Suhu (0C )

1400C

2660C

3750C

4800C

5810C

6810C

7810C

Waktu (menit)Suhu (0C )

150 0C

2700C

3770C

4790C

5810C

6830C

7850C

VIII. ANALISIS DATAPada keadaan normal titik didih aquades murni adalah 100o. Akan tetapi, pada percobaan diatas diperoleh bahwa titik didih aquades adalah 98o. Hal ini bisa percobaan dilakukan bukan pada tekanan 1 atm Kenaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan elektrolit lebih besar dari larutan nonelektrolit disebabkan adanya factor Vant Hoff. Perbedaan hasil pengukuran menurut teori dengan pengamatan langsung disebabkan oleh ketidaktelitian dalam mengamati skala thermometer serta pengaruh suhu luar.IX. KESIMPULAN:Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa kenaikan titik didih tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel dalam larutan dan jumlah partikel. Semakin besar konsentrasi (molalitas) maka titik didihnya semakin tinggi (kenaikan titik didih semakin besar). Larutan elektrolit mempunyai titik didih yang lebih tinggi dibandingkan larutan non elektrolit. Pada keadaan normal titik didih aquades murni adalah 100o. Akan tetapi, pada percobaan diatas diperoleh bahwa titik didih aquades adalah 98o. Hal ini bisa terjadi karena percobaan dilakukan bukan pada tekanan 1 atm. Karena larutan NaCl merupakan larutan elektrolit yang dipengaruhi dengan factor Vanthoff sehingga titik didih larutan elektrolit lebih besar daripada larutan nonelektrolit yaitu gula (sukrosa) dan glukosaX. SARAN :Lakukanlah percobaan dengan benar. Perhatikan kebersihan peralatan pratikum agar mendapatkan hasil yang akurat. Pada percobaan ini diharapkan ketelitian dalam mengambil data, menimbang bahan serta membaca termoneter sangat penting.XI. DAFTAR PUSTAKA :Sudarmo, unggul. 2015. Kimia untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Erlanggahttp://hanikhamdiyah.blogspot.com/2012/12/laporan-praktikum-lab-kimia-titik-didih.html?m=1http://sitimapmap.blogspot.com/2013/10/laporan-praktikum-titok-didih-dan-titik.html?m=1