31
TRANSPORTASI AIR PRASARANA PELABUHAN FASILITAS PELABUHAN DI DARATAN

Trans.air fas.pelabuhan-4,5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Trans.air fas.pelabuhan-4,5

TRANSPORTASI AIR

PRASARANA PELABUHANFASILITAS PELABUHAN DI DARATAN

Page 2: Trans.air fas.pelabuhan-4,5

FASILITAS PELABUHANPENJELASAN UMUM

MUATAN KAPAL DAPAT DIBEDAKAN MENJADI 3 MACAM :• Barang potongan (general Cargo) – Contoh: mobil, mesin-mesin,material yang dimasukkan pembungkus yang tidak

standar (koper,karung,peti)• Barang Curah– Seluruh material lepas yang tidak terbungkus seperti : biji-bijian, gula, beras,

batu bara, pasir, semen, gandum, dan barang cair termasuk minyak dan air– Bongkar muat barang curah dapat dilakukan lebih cepat dan sederhana

minyalnya dengan menggunakan conveyor/pompa• Peti kemas (container)– Yaitu peti besar dengan ukuran standar (beberapa macam) untuk mengemas

barang– Mengingat ukuran petikemas adalah tertentu (standar) maka penanganannya

relatip sederhana dibandingkan barang potongan

Page 3: Trans.air fas.pelabuhan-4,5

• Dermaga beserta fasilitas terminalnya merupakan tempat perpindahan sistem transportasi dari angkutan darat ke angkutan laut/sebaliknya.

• Dengan adanya berbagai macam jenis barang yang diangkut maka fasilitas yang diperlukan di dermaga/terminal adalah berbeda-beda, disesuaikan dengan jenis barang yang ditangani.

• Untuk menangani bongkar muat barang yang diangkut lewat kapal diperlukan fasilitas seperti : gudang, lapangan penumpukan, alat katrol (crane) darat, katrol kapal,katrol terapung, fork lift, pompa dan belt conveyor.

FASILITAS PELABUHANPENJELASAN UMUM

Page 4: Trans.air fas.pelabuhan-4,5

CONTOH FASILITAS PELABUHAN

Page 5: Trans.air fas.pelabuhan-4,5

FORK LIFT REACH STACKER

CONTOH FASILITAS PELABUHAN

Page 6: Trans.air fas.pelabuhan-4,5

• DERMAGA

CONTOH FASILITAS PELABUHAN

Page 7: Trans.air fas.pelabuhan-4,5

TERMINAL BARANG POTONGAN GENERAL CARGO

• Fasilitas yang harus ada pada terminal barang potongan (general cargo terminal) diantaranya adalah : kantor, gudang, lapangan parkir, lapangan penumpukan ,apron, jalan raya (access road) dan gudang pendingin.

• Apron : halaman di atas dermaga yang terbentang dari sisi muka dermaga sampai gudang transit (gudang laut) atau lapangan penumpukan

• Gudang transit (gudang lini 1, gudang pabean) adalah gudang yang berada di tepi perairan pelabuhan dan dengan air laut gudang tersebut hanya dipisahkan oleh apron (dermaga)

Page 8: Trans.air fas.pelabuhan-4,5

TERMINAL BARANG POTONGANFASILITAS APRON

Page 9: Trans.air fas.pelabuhan-4,5

• Gudang penyimpanan adalah gudang untuk menyimpan barang dalam waktu yang lebih lama dari gudang transit

• Lapangan penumpukan• Gudang pendingin (cold storage)• Fasilitas bongkar muat :– Derek kapal– Shore crane (crane darat) : kran besar yang

ditaruh di atas dermaga dengan lengan cukup panjang, biasanya dapat bergerak di sepanjang dermaga.

– Kran terapung (floating crane) : kran yang beroperasi di perairan dengan menggunakan ponton (ada yang bermesin)

– Alat pengangkat yang beroperasi di dermaga seperti fork lift, mobile crane, dan sebagainya

TERMINAL BARANG POTONGAN GENERAL CARGO

Page 10: Trans.air fas.pelabuhan-4,5

CONTOH PELABUHAN BARANG GENERAL CARGO

Page 11: Trans.air fas.pelabuhan-4,5

• Muatan curah dapat dibedakan menjadi dua macam Muatan lepas yang berupa butiran• Hasil tambang : batu bara,bijih besi,bouxit• Hasil industri : gula,tepung,semen• Hasil pertanian : beras,jagung,kedelai Muatan lepas yang berupa cairan• Hasil industri :minyak bumi,minyak kelapa sawit• Hasil tambang : minyak mentah, air

• Alat bonglkar muat Jenis butiran : belt conveyor, bucket elevator Jenis cairan, tepung halus : pompa dengan sistem ppipa

• Tempat penyimpanan Jenis butiran : lapangan penumpukan ( batu bara), gudang (beras,jagung dsb) Tepung halus : semen dan tepung Jenis cairan : tangki

TERMINAL BARANG POTONGAN BULK CARGO TERMINAL

Page 12: Trans.air fas.pelabuhan-4,5

TERMINAL BARANG CURAH BULK CARGO TERMINAL

Page 13: Trans.air fas.pelabuhan-4,5

• Anjungan Central Plant Pertamina Hulu Energy Offshore North West Java (PHE ONWJ) di lepas pantai Karawang-Indramayu di Laut Jawa, Selasa (22/7). Anjungan ini, selain mampu memproduksi 40.300 barel minyak per hari, juga memasok gas bumi sebesar 120 MMSCFD untuk pembangkit listrik milik PLN di Muara Karang dan Tanjung Priok. Rencana pembangunan pelabuhan di Cilamaya, Karawang, dikhawatirkan mengancam jaringan pipa gas dari anjungan ini.

TERMINAL BARANG CURAH BULK CARGO TERMINAL

Page 14: Trans.air fas.pelabuhan-4,5

CONTOH PELABUHAN MINYAK SUNGAI GERONG, SUMATERA SELATAN

Komplek kilang minyak milik Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) III Plaju, Sungai Gerong, Palembang, Sumsel, Kilang minyak Pertamina (Persero) RU-III memiliki luas area sebesar 384 hektar yang terbagi menjadi dua, yaitu daerah Plaju sebesar 230 hektar dan daerah Sungai Gerong sebesar 154 hektar. Kilang Plaju didirikan pada tahun 1903 dan kilang Sungai Gerong pada tahun 1926.

Page 15: Trans.air fas.pelabuhan-4,5

TERMINAL PETIKEMASCONTAINER TERMINAL

• Indonesia mempunyai terminal petikemas yang besar diantaranya adalah : tanjung priok, tanjung mas, tanjung perak, belawan dan makasar

• Pengiriman dengan menggunakan petikemas memungkinkan pengiriman dengan sistem dari pintu ke pintu (door to door), yaitu sipengirim dapat mengirim barang dari kantor perusahaan langsung ke pemesan/penerima (dari gudang exportir ke gudang importir).

• Bongkar muat peti kemas dapat dilakukan dengan dua cara :– Sistem LO-LO ( lift on – lift off system)– Sistem RO-RO (Roll on - Roll off system)

Page 16: Trans.air fas.pelabuhan-4,5

• Bongkar muat dengan sistem LO-LO : adalah sistem bongkar muat yang dilakukan dengan menggunakan crane, baik yang terdapat di kapal maupun di dermaga.

• Proses bongkar muat dilakukan dengan cara : petikemas diangkat dari kapal dan dibawa kedermaga untuk diturunkan, atau sebaliknya. Pada umumnya bonkar muat dilakukan dengan menggunakan container crane yang ada di dermaga, karena container crane yang ada di dermaga lebih stabil dan jangkauannya lebih luas. Sistem bongkar muat ini biasa pula disebut bongkar muat sistem vertikal.

TERMINAL PETIKEMASCONTAINER TERMINAL

Page 17: Trans.air fas.pelabuhan-4,5

• Bongkar muat dengan sistem RO-RO : adalah sistem bonkar muat yang dilakukan dengan menggunakan fork lift ataupun dengan kendaraan dari kapal ke dermaga atau sebaliknya. Bongkar muat ini biasa pula disebut bongkar muat dengan cara horisontal. Kapal model RO-RO biasanya mempunyai geladak bertingkat. Keuntungan menggunakan kapal RO-RO adalah mampu memuat berbagai jenis barang tambahan selain petikemas.

TERMINAL PETIKEMASCONTAINER TERMINAL

Page 18: Trans.air fas.pelabuhan-4,5

FASILITAS DERMAGAPETIKEMAS (CONTAINER)

• DERMAGA – panjang dermaga 250 sd 350 m– Kedalaman kolam labuh 12 sd 15m

• APRON DAN CRANE– Lebar apron 20 sd 50 m– Crane dengan kapasitas 30 sd 50 ton

• LAPANGAN PENUMPUKAN• MENARA KONTROL DAN PENGAWAS• MAINTENACE & REPAIR SHOP• FASILITAS PENDUKUNG LAINNYA

– Sumber tenaga listrik,fasilitas air, suplai bahan bakar,jaringan transportasi darat dll.

Page 19: Trans.air fas.pelabuhan-4,5

ISTILAH TERMINAL PETIKEMAS

• DWELLING TIME : WAKTU TINGGAL BARANG (PETIKEMAS) rerata dalam hari• BOR (berth occupancy ratio) : tingkat pemanfaatan dermaga yang tersedia dengan jumlah waktu

siap operasi selama satu tahun dinyatakan dalam %• Throughput (daya lalu) : jumlah barang (ton,box atau TEUs) yang lewat persatuan waktu• TEU’S (twenty feet equivalent unit) yaitu standard ukuran petikemas 20 feet, untuk petiikemas

ukuran 40 feet berarti 2 TEUs• STACKING HEIGHT, yaitu tinggi atau banyaknya tumpukan petikemas 1,2,3 dst• BERTH : panjang dermaga yang diperlukan untuk tambat satu kapal, kurang lebih panjang dermaga

tersebut adalah sekitar 1,1 sd 1,2 panjang kapal (IMO- INTERNATIONAL MARITIME ORGANIZATION)• BERTH APRON : area diantara tempat sandar kapal dan marshaling yard (30 sd 50 m) pada daerah

ini dilengkapi dengan Gantry Crane (Container Crane)• MARSHALING YARD : tempat untuk menusun container yang siap untuk dimuat ke sebuah kapal

atau yang baru dibongkar dari kapal• CONTAINER YARD : lapangan yang digunakan untuk menyimpan petikemas (container)• CONTAINER FREIGHT STATION : tempat yang ditunjuk oleh pengirim untuk menerima muatan

barang yang harus dikemas kedalam petikemas oleh pengirim barang.• MAINTENANCE & REPAIR SHOP: bengkal yang dip[ergunakan untuk merawat dan memperbaiki

fasilitas petikemas lainnya.• CONTROL TOWER : menara pengawas untuk mengendalikan seluruh kegiatan bongkar muat

petikemas• WEIGHTING BRIDGE : jembatan untuk menimbang petikemas

Page 20: Trans.air fas.pelabuhan-4,5

DASAR PERANCANGANKEBUTUHAN RUANG DERMAGA

Keterangan :• BT = BERTH THROUGHPUT (TEUs/m/thn)• H = JUMLAH HARI KERJA DALAM SATU TAHUN• BOR = BERTH OCCUPANCY RATIO• J = Jm kerja per hari• G = jumlah geng dalam satu waktu• P = produktivitas bongkar• L1 = panjang dermaga untuk satu kapal (berth)

Page 21: Trans.air fas.pelabuhan-4,5

DASAR PERANCANGAN KEBUTUHAN RUANG DERMAGA

Keterangan :KD = Kapasitas Dermaga (TEUs)L = panjang dermaga (m)BT = Berth Throughput (TEUs/m/thn)n = faktor konveksi (apabila satuan sudah sama maka n=1, Box ke

TEUs n = 1,3)

BOR yang direkomendasikan oleh united nations conference on trade and development (UNCTAD, 1978) adalah :

JUMLAH KAPAL YANG DILAYANI 1 2 3 4 5 6 s/d 10

BOR MAX (%) 40 50 55 60 65 70

Page 22: Trans.air fas.pelabuhan-4,5

PENENTUAN PANJANG DERMAGA : ada dua cara yaitu didasarkan kepada ARUS PETIKEMAS dan JUMLAH KEDATANGAN KAPAL panjang dermaga harus merupakan kelipatan berth (kebutuhan dermaga satu kapal).

BERDASARKAN ARUS PETI KEMAS :

BERDASARKAN JUMLAH KAPAL YANG DATANG :

DASAR PERANCANGAN KEBUTUHAN RUANG DERMAGA

Vs = jumlah kapal yang dilayani/tahunn = jumlah berth (unit-dibulatkan)St = service time (hari)BOR= berth occupancy RatioL1 = 1,10.L = saru berth

Dipilih yang besar

Page 23: Trans.air fas.pelabuhan-4,5

LAPANGAN PENUMPUKAN (CONTAINER YARD)

DASAR PERANCANGAN KEBUTUHAN RUANG DERMAGA

KETERANGAN :A = LUAS LAPANGAN PENUMPUKAN (m3)T = THROUGHPUT PERTAHUN (TEUs)DT = DWELLING TIME (WAKTU TINGGAL BARANG) (HARI)Sth = STACKING HEIGHT (BANYAK TUMPUKAN)Bs = BROKEN STOWAGE OF CARGO (VOLUME YANG HILANG) (0,4-0,5)Sf = STOWAGE FACTOR = 29 (UNTUK TEUs = m3)

1 TEUs = 29 m3

1 TEUs = 8 x 8 x 20 feet= 2,4 x 2,4 x 6,0 m

PLBH TANJUNG PRIOK :• IMPORT : 1 TEUs = 12,4 TON•EXPORT : 1 TEUs = 8,0 TON•DOMESTIK : 1 TEUs = 10,0 TON•GENERAL CARGO : 1 TON =1,50 m3

Page 24: Trans.air fas.pelabuhan-4,5

CONTOH SKETSA TERMINAL PETI KEMAS (CONTAINER)

Page 25: Trans.air fas.pelabuhan-4,5

CONTOH SKETSA TERMINAL PETI KEMAS (CONTAINER)

Page 26: Trans.air fas.pelabuhan-4,5

CONTOH TATA LETAKTERMINAL PETIKEMAS

• PT Pelindo III Banjarmasin, Kalimantan Selatan, memperluas Pelabuhan Peti Kemas Trisakti hingga menjadi 13 hektare sebagai persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

• Jadi total daya tampung terminal peti kemas Trisakti menjadi sekitar 800 ribu unit

Page 27: Trans.air fas.pelabuhan-4,5

CONTOH TERMINAL PETIKEMAS SURABAYAPelayanan bongkar muat

– Pelayanan petikemas meliputi : international (export/import), domestik dan transhipment

– Untuk pelayanan di pelabuhan petikemas international, perusahaan pelayaran diharapkan sudah memberitahukan satu bulan sebelumnya tentang rencana tambat di dermaga petikemas. Setelah itu 5 hari sebelum kapal datang, perusahaan pelayaran diharapkan mengajukan permohonan booking slot, lalu satu hari sebelum kapal datang dilakukan pertemuan rencana penetapan tambat kapal bersama perusahaan pelayaran.

Page 28: Trans.air fas.pelabuhan-4,5

• FASILITAS TERMINAL PETIKEMAS– Dermaga samudera

• Kapal rencana berbobot 25.000 DWT dengan draft kapal = 10,5 m kedalaman alur -12,50 m LWS

• Ukuran dermaga 1000 x 50 m, dirancang dengan beban hidup 4 ton/m2, dan beban terpusat oleh Head Truck yang memuat petikemas 40 feet.

• Dermaga terbuat dari konstruksi beton dengan mutu beton K-300, yang ditumpu pada tiang baja dengan panjang 65 sd 80 m, dengan diameter 24 sd 44”

– Dermaga domestik• Ukuran dermaga domestik 450 x 45 m, direncanakan untuk melayani kapal

dengan bobot 5.000 DWT, dengan draft sekitar 4,5 m.• Dermaga dirancang dengan beban hidup 4 ton/m2, dan beban terpusat oleh

Head Truck yang memuatpetikemas 40 feet.• Dermaga terbuat dari konstruksi beton dengan mutu beton K-300, yang ditumpu

pada tiang baja dengan panjang 65 sd 80m, dengan diameter 28”.

CONTOH TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA

Page 29: Trans.air fas.pelabuhan-4,5

• FASILITAS TERMINAL PETIKEMAS

– LAPANGAN PENUMPUKAN• Lapangan penumpukan seluas 35 ha, yang dibangun pada lahan hasil reklamasi setebal 10 m.• Lapisan atas permukaan timbunan setebal 50 cm dipadatkan sehingga diperoleh nilai CBR min

10 %. Sebagai perkerasan dipakai Cement Treat Base (CTB) dari beton kedap air K-100, setebal 35 sd 40 cm. di atas CTB dipasang ballast pasir setebal 5 cm dan di atasnya dipasang concrete block ukuran 20 x 10x 10 cm mutu K- 500.

• Khusus untuk jalur RTGC ( Rubber tire Gantry Crane) direncanakan mampu mendukung beban terpusat 50 ton/roda, sedangkan tempat penumpukan peti kemas direncanakan mampu mendukung tumpukan setinggi 5 petikemas dengan beban 4 ton/m2.

– FASILITAS TERMINAL PETIKEMAS• Container freight station (CFS) seluas 1000 m2• Reefer Plug 140 unit

– AIR BERSIH: Pelabuhan petikemas menyediakan fasilitas air bersih 60 m3/jam– IPAL : dibuat untuk mengolah limbah dengan kapasitas 2,5 m3/jam, dengan ini dapat

melayani pencucian 6 unit truck/jam.

CONTOH TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA

Page 30: Trans.air fas.pelabuhan-4,5

• FASILITAS BONGKAR MUAT– Container crane

• 4 unit kone crane : kapasitas 35-45 ton, out reach 37 m, back reach 13 m• 1 unit Hitachi crane : kapasitas 35-45 ton, out reach 38 m, back reach 15 m• 2 unit IHI crane : kapasitas 35-45 ton, out reach 38 m, back reach 15 m

– Rubber tire gantry crane (RTG Crane)• 11 unit FELS crane : kapasitas 35-45 ton, lifting height = 15 m, roda 16 • 6 unit Paceso Crane : kapasitas 35-45 ton, lifting height = 15 m, roda 8 • 12 unit Kone Crane : kapasitas 35-45 ton, lifting height = 15 m, roda 16 • Side loader : 4 unit• Reach stacker : 1 unit• Head truck: 60 unit (kanapa cukup banyak?)

• CATATAN PELABUHAN TANJUNG PERAK• Arus peti kemas tahun 2000 = 960.000 TEUs• Berth Throughput = 960 TEUs/m/tahun• Kapasitas normal 1 container crane = 110.000 TEUs/tahun

CONTOH TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA

Page 31: Trans.air fas.pelabuhan-4,5

SOAL -SOAL1. Suatu pelabuhan petikemas akan dikembangkan dengan menggunakan

standar BOR – UNCTAD 1978. apabila diketahui arus kapal 1025 unit pertahun, panjang kapal rerata 350 m, dan panjang dermaga 1600 m.

a) Apakah BOR sudah memenuhi standar UNCTAD 78? Apabila jam kerja di pelabuhan 10 jam/hari dan service time 20 jam?

b) Berapakah panjang dermaga yang diperlukan bilamana didasarkan pada persyaratan UNCTAD 1978 ?

c) Berapakah panjang dermaga yang diperlukan bilamana jam kerja ditingkatkan menjadi 20 jam/hari?

2. Suatu pelabuhan peti kemas dengan Berth Throughput 650 TEUS/m/thn. Bilamana panjang dermaga 350 m, stacking height 4 unit, dwelling time 5 hari dan broken stowage of cargo 0,40. hitunglah luas lapangan penumpukan yang diperlukan