Upload
princess-is-ntxhais
View
256
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Transfer Inti, Fusi Sel, dan Kultur Jaringan
By:ItsDanicaPutry’s
Transfer inti
Memasukkan donor DNA dari hewan yang karakternya diinginkan
ke dalam sel telur hewan yang intinya (DNA-nya) telah dihilangkan
Contoh kasus:Klon domba Dolly (by
Ian Wilmut dkk)
merusak nukelus satu sel telur, kemudian dimasuki nucleus donor yang diambil dari sel-sel kelenjar susu seekor
domba dewasa
memiliki materi genetic yang sama persis dengan induk
yang mendonorkan nukelusnya
distimulasi agar membelah menjadi kumpulan sel-
sel(blastomer) yang ditanam ke dalam rahim seekor domba betina dewasa sebagai induk
pengganti
Transfer Inti
Fusi sel Peleburan 2 sel berbeda
menjadi satu yang mengandung 2 sel asli tersebut.
Yang dihasilkan: Sel Hibridoma
Contoh 1: Sel Manusia dengan Sel TikusSel limfosit manusia berfusi dengan sel kanker pada tikus agar membelah cepat (karena milenoma pada sel kanker tikus) membentuk antibodi yang membelah cepat
Contoh 2: Fusi tumbuhan (fusi protoplasma) – sel kentang dengan sel tomat, selulosa harus dihancurkan dulu, hanya protoplasma yang difusikan, contohnya tanaman berbuah tomat berumbi kentang
Fusi Sel
Kultur Jaringan
Teori dasar: Schawann dan Scheleiden (1838) : sifat totipotensi (total genetic potential) sel, setiap sel tanaman yang hidup
dilengkapi dengan informasi genetik dan perangkat fisiologis yang lengkap untuk tumbuh dan berkembang menjadi tanaman utuh,
jika kondisinya sesuai.
Metode untuk mengisolasi bagian dari tumbuhan seperti protoplasma, sekelompok sel, jaringan atau
organ serta menumbuhkannya dalam kondisi aseptik sehingga bagian-bagian tersebut dapat
memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali
Macam-Macam Kultur
Jaringan
Kultur meristem, menggunakan jaringan (akar, batang, daun) yang meristematik
Kultur anter, menggunakan kepala sari sebagai eksplan
Kultur embrio, menggunakan embrio. Misalnya embrio kelapa kopyor yang
sulit dikembangbiakan secara alamiah
Kultur protoplas, menggunakan sel jaringan hidup sehingga eksplan tanpa dinding karena
selulosa dihancurkan
Kultur kloroplas, menggunakan kloroplas
Kultur polen, menggunakan serbuk sari sebagai eksplannya
1. Pemilihan dan Penyiapan Tanaman Induk Sumber EksplanTanaman tersebut harus jelas jenis, spesies, dan varietasnya serta harus sehat dan bebas dari hama dan penyakit, disiapkan secara In Vitro
2. Inisiasi Kultureksplan yang dikulturkan akan menginisiasi pertumbuhan baru, sehingga akan memungkinkan dilakukannya pemilihan bagian tanaman yang tumbuhnya paling kuat,untuk perbanyakan (multiplikasi) pada kultur tahap selanjutnya
3. Sentrilisasisegala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril
4. Multiplikasi atau Perbanyakan Propagulmenggandakan propagul atau bahan tanaman yang diperbanyak seperti tunas atau embrio, serta memeliharanya dalam keadaan tertentu sehingga sewaktu-waktu bisa dilanjutkan untuk tahap berikutnya
5. Pemanjangan Tunas, Induksi, dan Perkembangan Akar untuk membentuk akar dan pucuk tanaman yang cukup kuat untuk dapat bertahan hidup sampai saat dipindahkan dari lingkungan in-vitro ke lingkungan luar
6. Aklimatisasiadalah proses pengkondisian planlet atau tunas mikro (jika pengakaran dilakukan secara ex-vitro) di lingkungan baru yang aseptik (bebas mikroba ) di luar botol, dengan media tanah, atau pakis sehingga planlet dapat bertahan dan terus menjadi bibit yang siap ditanam di lapangan
Tahap Kultur Jaringan
Kultur Jaringan