28
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikanrahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun makalah Bimbingan dan Konseling Agama yang berjudul “Tujuan dan Aspek Konseling Agama”. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih khususnya Dosen pengampu mata kuliah Bimbingan dan Konseling Agama. dan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan baik. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi orang lain yang membacanya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.

TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikanrahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun makalah

Bimbingan dan Konseling Agama yang berjudul “Tujuan dan Aspek Konseling

Agama”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih khususnya Dosen

pengampu mata kuliah Bimbingan dan Konseling Agama. dan kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, baik secara langsung

maupun tidak langsung sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan

baik.

Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis

maupun bagi orang lain yang membacanya. Namun demikian, penulis telah

berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga

makalah ini dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah

hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna

penyempurnaan makalah ini.

Tegal, Juni 2015

Penulis

( Kelompok 9 )

Page 2: TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMenurut pendapat para ahli jiwa, yang mengendalikan tindakan

seseorangadalah kepribadiannya. Kepribadian tumbuh dan terbentuk dari

pengalaman- pengalaman yang dilaluinya sejak lahir. Bahkan mulai dari

dalam kandunganibunya sudah ada pengaruh terhadap kelakuan si anak dan

terhadap kesehatanmentalnya pada umumnya.

Dengan memberikan pengalaman pengalamanyang baik, nilai-nilai

moral yang tinggi, serta kebiasaan-kebiasaan yang sesuai denganajaran agama

sejak lahir, maka semua pengalaman itu akan menjadi bahan dalam

pembinaan kepribadian. Kepribadian merupakan kebiasaan yang

mendapatkanketerampilan-keterampilan gerak dan kemampuan untuk

mempergunakannyasecara sadar.

Berangkat dari pemahaman bahwa Islam merupakan sumber utama

dalam membentuk pribadi muslim yang baik, membentuk manusia Indonesia

yang percaya dan takwa kepada Allah Swt., menghayati dan mengamalkan

ajaranagamanya dalam kehidupan sehari-sehari, baik dalam kehidupan

pribadi maupundalam kehidupan bermasyarakat, mempertinggi budi

pekerti,memperkuatkepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan

cinta tanah air, agar dapatmenumbuhkan manusia-manusia pembangunan

yang dapat membangun dirinyasendiri serta bersama-sama bertanggung

jawab atas pembangunan bangsa. Allah berfirman dalam surat asy-Syam [91]:

7-10, yang artinya sebagai berikut: “Para Nabi diutus untuk membimbing dan

mengarahkan manusia kearahkebaikan yang hakiki dan juga sebagai figure

konselor yang sangat mumpunidalam memecahkan permasalahan.”

Problem solving, yang berkaitan dengan jiwa manusia, agar manusia

keluar dari tipu daya setan. Seperti tertuang dalam ayat berikut ini :Dengan

kata lain manusia diharapkan saling memberi bimbingan sesuaidengan

Page 3: TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA

kemampuan dan kapasitas manusia itu sendiri, sekaligus memberikonseling

agar tetap sabar dan tawakal dalam menghadapi perjalanan kehidupanyang

sebenarnya. Dari ayat-ayat tersebut dapat dipahami bahwa ada jiwa

yangmenjadi fasik dan ada pula jiwa yang menjadi takwa, tergantung kepada

manusiayang memilikinya. Ayat ini menunjukan agar manusia selalu

mendidik diri sendirimaupun orang lain, dengan kata lain membimbing ke

arah mana seseorang ituakan menjadi, baik atau buruk.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Tujuan Bimbingan Konseling Agama ?

2. Apa Tujuan Bimbingan dan Konseling Perkembangan ?

3. Apa Tujuan Bimbingan dan Konseling di Sekolah ?

4. Apa Tujuan Berkaitan dengan Aspek/Bidang Bimbingan dan Konseling ?

C. Tujuan Pembuatan Makalah

1. Sesuai dengan apa yang terdapat dalam latar belakang masalah, rumusan

masalah, maka yang menjadi tujuan pembuatan makalah ini adalah:

Makalah dibuat untuk mempermudah mahasiswa dalam proses belajar

mengajar di kampus khususnya mata kuliah Bimbingan dan Konseling

Agama.

2. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah kuliah

Bimbingan dan Konseling Agama.

3. Mengetahui Tujuan Bimbingan Konseling Agama, Perkembangannya dan

di sekolah

4. Mengetahui Tujuan Berkaitan dengan Aspek/Bidang Bimbingan dan

Konseling

Page 4: TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA

BAB II

PEMBAHASAN

A. Tujuan Bimbingan Konseling Agama

Menurut ( http://mayfianasetyo.blogspot.com/2011/06/makalah-

agama.html yang diunduh pada tanggal 26 Juni 2015 pukul 08:21) Dalam

perjalanan hidup, karena berbagai faktor atau latar belakang manusia selalu

berhadapan dengan masalah (problem), yaitu menghadapi adanya

kesenjangan antara yang seharusnya (ideal) dengan yang senyatanya.

Orang  yang mengahadapi masalah, lebih-lebih jika berat, maka orang yang

bersangkutan tidak merasa bahagia. Maka bimbingan berusaha membantu

memecahkan masalah yang dihadapinya. Bimbingan dan konseling Islami

berusaha membantu individu agar bisa hidup bahagia, bukan saja di dunia,

melainkan juga di akhirat.

Tujuan umum konseling agama

Tujuan umum dari konseling agama adalah membantu klien agar

ia memiliki pengetahuan tentang posisi dirinya melakukan sesuatu perbuatan

yang  dipandang baik, benar dan bermanfaat untuk kehidupannya di dunia

dan untuk  kepentingan akhirat.

Tujuan khusus konseling agama

1. Untuk membantu klien agar tidak menghadapi masalah.

2. Jika orang terlanjur bermasalah,maka konseling di lakukan dengan

tujuan membantu klien agar dapat mengatasi masalah yang di hadapi

3. Kepada klien yang sudah berhasil disembuhkan,maka konseling agama

bertujuan agar klien dapat mengembangkan potensi dirinya supaya tidak

menjadi sumber masalah bagi dirinya dan bagi orang lain.

Page 5: TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA

Menurut (http://izzamuanies.blogspot.com/2012/11/tujuan-bimbingan-

konseling-agama.html 26 Juni 2015 Pukul 8:26) tujuan dari bimbingan,

konseling, dan tujuan bimbingan dalam islam, yaitu:

1. Tujuan Bimbingan

Tujuan pemberian layanan bimbingan ialah agar individu dapat:

1) Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karier,

serta kehidupannya di masa yang akan datang

2) Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya

seoptimal mungkin

3) Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan

masyarakat, serta lingkungan kerja

4) Mengatasi hambatan serta kesulitan yang dihadapi dalam studi,

penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, ataupun

lingkungan kerja.

2. Tujuan Konseling

Menurut Shertzer dan Stone tujuan konseling, yaitu:

1) Mengadakan perubahan perilaku pada klien sehingga memungkinkan

hidupnya lebih produktif dan memuaskan

2) Memelihara dan mencapai kesehatan mental yang positif

3) Penyelesaian masalah

4) Mencapai keefektifan pribadi

5) Mendorong individu mampu mengambil keputusan yang penting bagi

dirinya.

3. Tujuan Bimbingan Konseling dalam Islam

1) Tujuan umum bimbingan konseling Islam

Membantu individu mewujudkan dirinya menjadi manusia seutuhnya

agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

2) Tujuan khusus bimbingan konseling Islam

a. Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan, kesehatan dan

kebersihan jiwa dan mental

Page 6: TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA

b. Untuk menghasilkan  kesopanan tingkah laku yang dapat

memberikan manfaat baik pada diri sendiri, lingkungan keluarga,

lingkungan kerja maupun lingkungan sosial dan alam sekitarnya

c. Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada individu

sehingga muncul dan berkembang rasa toleransi. Kesetiakawanan,

tolong-menolong dan rasa kasih sayang

d. Untuk menghasilkan kecerdasan spiritual pada diri individu

sehingga muncul dan berkembang rasa keinginan untuk berbuat

taat kepada Tuhannya, ketulusan mematuhi segala perintah-Nya

serta ketabahan menerima ujian-Nya

e. Untuk menghasilkan potensi ilahiyah, sehingga dengan potensi itu

individu dapat melakukan tugasnya sebagai khalifah dengan baik

dan benar, ia dapat dengan baik menanggulangi berbagai

persoalan hidup dan dapat memberikan kemanfaatan dan

keselamatan bagi lingkungannya pada berbagai aspek kehidupan.

f. Membantu individu/kelompok individu mencegah timbulnya

masalah-masalah dalam kehidupan keagamaan, antara lain dengan

cara :

a) Membantu individu menyadari fitrah manusia

b) Membantu individu mengembangkan fitrahnya

(mengaktualisasikannya)

c) Membantu individu memahami dan menghayati ketentuan dan

petunjuk Allah dalam kehidupan keagamaan

d) Membantu individu menjalankan ketentuan dan petunjuk Allah

mengenai kehidupan keagamaan.

g. Membantu individu memecahkan masalah yang berkaitan dengan

kehidupan keagamaannya, antara lain dengan cara :

a) Membantu individu memahami problem yang dihadapinya ;

b) Membantu individu memahami kondisi dan situasi dirinya

dan lingkungan;

Page 7: TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA

c) Membantu individu memahami dan menghayati berbagai

cara untuk mengatasi problem kehidupan keagamaannya

sesuai dengan syariat Islam;

d) Membantu individu menetapkan pilihan upaya pemecahan

problem keagamaan yang dihadapinya.

e) Membantu individu memelihara situasi dan kondisi

kehidupan keagamaan dirinya yang telah baik agar tetap baik

dan atau menjadi lebih baik.

f) Untuk mengungkapkan kemampuan dasar mental-spiritual

dan agama dalam pribadi anak agar diaktualisasikan dan

difungsionalkan menjadi tenaga pendorong (motivator) bagi

peningkatan proses kegiatan belajar mengajar anak didik.

g) Berusaha meletakkan kemampuan mental-spiritual tersebut

sebagai benteng pribadi anak didik dalam menghadapi

tantangan dan rongrongan dari luar dirinya, baik yang

berbentuk mental maupun yang berbentuk material.

h) Berusaha menanamkan sikap dan orientasi kepada hubungan

dalam empat arah yaitu dengan Tuhannya, dengan

masyarakatnya, dengan alam sekitarnya dan dengan dirinya

sendiri sehingga menjadi pola hidup yang bersendikan nilai-

nilai agamanya.

i) Berusaha mencerahkan kehidupan batin sehingga segala

kesulitan yang dihadapi, akan mudah diatasi dengan

kemampuan mental rohaniahnya.

B. Tujuan Bimbingan dan Konseling Perkembangan

Menurut (http://www.te2n.com/pengertian-fungsi-dan-tujuan-bk-

perkembangan diunduh pada tanggal 26 Juni 2015 Pukul 08:29) BK

perkembangan adalah Proses bantuan yang proaktif dan sistematik dalam

memfasilitasi individu mencapai tingkat perkembangan yang optimal, pribadi

yang efektif – produktif, dan keberfungsiannya di dalam lingkungan melalui

Page 8: TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA

interaksi yang sehat.  Definisi diatas juga tertuang pada Visi bimbingannya.

Visi bimbingan perkembangan bersifat edukatif, pengembangan dan

outreach. Edukatif karena titik berat layanan bimbingan perkembangan

ditekankan pada pencegahan dan pengembangan, bukan korektif atau

terapeutik, walaupun layanan tersebut tidak

diabaikan. Pengembangan  karena titik sentral sasaran bimbingan

perkembangan adalah perkembangan optimal seluruh aspek kepribadian

individu dengan upaya pokoknya memberikan kemudahan perkembangan

melalui rekayasa lingkungan perkembangan. Outreach karena target populasi

layanan bimbingan perkembangan tidak terbatas pada individu yang

bermasalah, tetapi semua individu berkenaan dengan semua aspek

kepribadiannya dalam semua konteks kehidupan

Tujuan Bimbingan dan Konseling Perkembangan

1. Menghayati nilai-nilai agama sebagai pedoman dalam berperilaku

2. Berperilaku atas dasar keputusan yang mempertimbangkan aspek-aspek

nilai dan berani menghadapi resiko.

3. Memiliki kemampuan mengendalikan diri (self-control) dalam

mengekspresikan emosi atau dalam memenuhi kebutuhan diri.

4. Mampu memecahkan masalah secara wajar dan objektif.

5. Memelihara nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan dalam

berinteraksi dengan orang lain.

6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kodrati laki-laki atau perempuan sebagai

dasar dalam kehidupan sosial.

7. Mengembangkan potensi diri melalui berbagai aktivitas yang positif

8. Memperkaya strategi dan mencari peluang dalam berbagai tantangan

kehidupan yang semakin kompetitif.

9. Mengembangkan dan memelihara penguasaan perilaku, nilai, dan

kompetensi yang mendukung pilihan karir.

10. Meyakini nilai-nilai yg terkandung dalam pernikahan dan berkeluarga

sebagai upaya untuk menciptakan masyarakat yg bermartabat

Page 9: TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA

Tujuan Bimbingan dan Konseling Perkembangan

Menurut http://ulankeyla.blogspot.com/2010/11/bimbingan-

konseling-perkembangan.html diunduh Pada tanggal 26 Juni 2015 Pukul

8:32) (Pedoman Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia, 2007) :

1. Membantu individu untuk mencapai perkembangan optimal sesuai

dengan nilai-nilai Pancasila, kemampuan, bakat, minat, dan cita-citanya..

2. Mengenal lingkungan dirinya yang meliputi lingkungan pendidikan,

pekerjaan, sosial kemasyarakatan, dan alam.

3. Membuat keputusan dan pilihan secara realistis.

4. Merumuskan rencana pribadinya yang berkaitan dengan rencana

pendidikan, karir, dan rencana kehidupan lainnya

5. Mewujudkan potensi dan mengembangkan minat dan cita-citanya.

6. Membantu individu agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya

yang meliputi aspek pribadi-sosial, akademik, dan karir sebagai berikut

C. Tujuan Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Menurut (https://bundabeka07.wordpress.com/2011/12/11/tujuan-

bimbingan-dan-konseling-di-sekolah/ diunduh pada tanggal 28 juni 2015

pukul 10:31 ) Tujuan Bimbingan dan Konseling di sekolah, yaitu antara

lain untuk memberikan perkembangan seluruh kepribadian dan kemampuan

siswa.

1. Agar mempunyai kecakapan secara maksimal,

2. untuk berani menghadapi problema hidup, dan

3. kehidupan dengan wajar, tanpa merasa tertekan.

4. Kemudian secara proaktif dan kreatif mencari dan menemukan solusi.

5. Kecakapan hidup (life skill ),

Menurut (http://fhujiviolet.blogspot.com/p/program-bimbingan-dan-

konseling-di.html diunduh pada tanggal 28 juni 2015 pukul 11:00 ) Tujuan

Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah

1.   Mengembangkan pengertian dan pemahaman diri dalam kemajuan di

sekolah.

Page 10: TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA

2.   Mengembangkan pengetahuan tentang dunia kerja sesuai dengan tingkat

pendidikan yang disyaratkan

3.   Mengembangkan kemampuan untuk memilih dan mempertemukan

tentang dirinya dengan informasi tentang kesempatan yang ada secara

tepat dan bertanggung jawab.

4.   Mewujudkan penghargaan terhadap kepentingan dan harga diri orang lain.

Menurut (http://irizlovely.blogspot.com/2011/08/tujuan-umum-dan-

khusus-bk-di-sekolah.html diunduh pada tanggal 28 juni 2015 pukul 11:32)

Tujuan Umum Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Prayitno dan Erman Amti (2004:114) mengemukakan bahwa: Tujuan umum

bimbingan dan konseling adalah untuk membantu individu mengembangkan

diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang

dimilikinya (seperti: kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar

belakang yang ada (seperti: latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial

ekonomi) serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya. Dalam kaitan

ini bimbingan dan konseling membantu individu untuk menjadi insan yang

berguna dalam hidupnya yang memiliki wawasan, pandangan, interpretasi,

pilihan, penyesuaian dan keterampilan yang tepat berkenaan dengan diri

sendiri dan lingkungannya.

Tujuan Khusus Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Tujuan pelayanan bimbingan bagi murid ialah:

1. Membantu murid – murid untuk mengembangkan pemahaman diri diri

sesuai dengan kecakapan , minat, pribadi hasil belajar, serta kesempatan

yang ada.

2. Membantu proses sosialisasi dan sensitivitas kepada kebutuahn orang

lain

3. Membantu murid – murid untuk mengembangkan motif – motif instristik

dalam belajar, sehingga tercapai kemajuan pengajaran yang berarti dan

bertujuan.

4. Memberikan dorongan di dalam pengarahan diri, pemecahan masalah ,

pengambilan keputusan dan keterlibatan diri dalam proses pendidikan

Page 11: TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA

5. Mengembangkan nilai dan sikap secara menyeluruh, serta perasaan sesui

dengan penerimaan diri (self acceptance)

6. Membantu didalam memahami tingkah laku manusia.

7. Membantu murid – murid untuk memperoleh kepuasan pribadi dan

dalam penyesuaian diri secara maksimum terhadap masyarakat.

8. Membantu murid – murid untuk hidup dalam kehidupan yang seimbang

dalam aspek fisik, mental dan sosial.

D. Tujuan Berkaitan dengan Aspek/Bidang Bimbingan dan Konseling

Menurut (http://tholearies.blogspot.com/2014/02/bimbingan-

konseling-pengertian-tujuan.html diunduh pada tanggal 26 juni 2015 pukul

08:34)

1. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-

sosial konseli adalah:

1) Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai

keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam

kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya,

Sekolah/Madrasah, tempat kerja, maupun masyarakat pada

umumnya.

2) Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling

menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-

masing.

3) Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat

fluktuatif antara yang menyenangkan (anugrah) dan yang tidak

menyenangkan (musibah), sertadan mampu meresponnya secara

positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.

4) Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan

konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun

kelemahan; baik fisik maupun psikis.

5) Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang

lain.

Page 12: TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA

6) Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat

7) Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai

orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya. Memiliki

rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen

terhadap tugas atau kewajibannya.

8) Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang

diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan,

atau silaturahim dengan sesama manusia.

9) Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik

bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain.

10) Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.

2. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik

(belajar) adalah :

1) Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan

memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses

belajar yang dialaminya.

2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan

membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian

terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan

belajar yang diprogramkan.

3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.

4) Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti

keterampilan membaca buku, mengggunakan kamus, mencatat

pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian.

5) Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan

pendidikan, seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-

tugas, memantapkan diri dalam memperdalam pelajaran tertentu, dan

berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka

mengembangkan wawasan yang lebih luas.

6) Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.

Page 13: TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA

3. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek karir adalah :

1) Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian)

yang terkait dengan pekerjaan.

2) Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir

yang menunjang kematangan kompetensi karir.

3) Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja

dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal

bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma agama.

4) Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai

pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang

pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan.

5) Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara

mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang

dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan

kesejahteraan kerja.

6) Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang

kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang

sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial

ekonomi.

7) Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir.

Apabila seorang konseli bercita-cita menjadi seorang guru, maka dia

senantiasa harus mengarahkan dirinya kepada kegiatan-kegiatan

yang relevan dengan karir keguruan tersebut.

8) Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan atau

kenyamanan dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh kemampuan

dan minat yang dimiliki.

Tabel Tujuan Berkaitan dengan Aspek/Bidang Bimbingan dan

Konseling Menurut (https://ceriktama.wordpress.com/2011/05/08/4-bidang-

bimbingan/ Yang diunduh pada tanggal 27 juni 2015 pukul 10:02)

Page 14: TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA

No Aspek Tujuan Materi

1. Pribadi 1. Memiliki kesadaran diri,

yaitu menggambarkan

penampilan dan mengenal

kekhususan yang ada pada

dirinya.

2. Dapat mengembangkan

sikap positif, seperti

menggambarkan orang -

orang yang mereka senangi.

3. Membuat pilihan secara

sehat.

4. Memiliki rasa tanggung

jawab

5. Dapat membuat keputusan

secara efektif

6. Nilai keimanan dan

ketaqwaan kepada tuhan

YME

7. Memahami kekuatan dan

kelemahan diri

1. Konsep diri ( self

concept )

2. Pemahaman diri

&potensi diri

3. Kuadran tentang

tanggung jawab

dankapasitas

4. Beriman dan

bertaqwa terhadap

tuhan yme

5. Konflik pada diri

siswa.

6. Kebiasaan yang

efektif

7. Psikologi remaja

8. Problem solving

Page 15: TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA

2. Sosial 4. Mampu menghargai orang

lain.

5. Mengembangkanketrampilan

hubungan antar pribadi.

6. memiliki kemampuan

berinteraksi sosial (human

relationship)

7. memiliki sikap toleransi

terhadap umat beragama

lain

8. memiliki sikap positif

terhadap orang lain

9. mampu menyelesaikan

masalah yang berhubungan

dengan orang lain

10. Memiliki rasa tanggung

jawab, yang diwujudkan

dalam bentuk komitmen

terhadap tugas atau

kewajibannya

1. Cara membina

hubungan yang

positif

2. Hubungan sosial

dan mematuhi ajaran

agama

3. Bergaul dengan

cerdas

4. Aspek-aspek

penyesuaian diri

5. Cara mengatasi

konflik

3. Belajar 1. Dapat melaksanakan

ketrampilan atau tehnik

belajar secara efektif.

2. Dapat menempatkan tujuan

dan perencanaan

pendidikan.

3. Mampu belajar secara

efektif.

4. Memiliki ketrampilan dan

kemampuan dalam

menghadapi evaluasi atau

1. Pemantapan

sikap dan

kebiasaan belajar

secara efektif dan

efesien.

2. Pengembangan

kemampuan

membaca dan

menulis

(meringkas)

Page 16: TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA

ujian

5. Merencanakan kegiatan

penyelesaian studi,

perkembangan karir serta

kehidupan-nya

6. Mengembangkan seluruh

potensi dan kekuatan yang

dimiliki peserta didik secara

optimal.

7. Menyesuaikan diri dengan

lingkungan pendidikan,

lingkungan masyarakat

serta lingkungan kerjanya.

8. Mengatasi hambatan dan

kesulitan yang dihadapi

dalam studi, penyesuaian

dengan lingkungan

pendidikan, masyarakat,

maupun lingkungan kerja.

secara cepat.

3. Pemantapan peng

uasaan materi

pelajaran sekolah

berupa remedial

atau pengayaan

4. Pemahaman

tentang

pemanfaatan hasil

teknologi bagi

pengembangan

ilmu pengetahuan.

5. Pemanfaatan

kondisi sosial dan

budaya bagi

pengembangan

pengetahuan.

6. Pemahaman

tentang

pemanfaatan

perpustakaan.

7. Orientasi

4. Karir 1. Mampu membentuk

identitas karir, dengan cara

mengenali ciriciri

pekerjaan di dalam

lingkungan kerja.

2. Mampu merencanakan masa

depan.

3. Dapat membentuk pola-pola

karier, yaitu kecenderungan

1. Merencanakan

karir di masa

depan

2. Wawasan karier

3. Orientasi dan

rencana karier

4. Perencanaan karir

5. Mengenal karir

Page 17: TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA

arah

karir .

4. Mengenal keterampilan,

kemampuan, dan minat.

5. mampu mengambil

keputusan karir bagi dirinya

sendiri,

6. dapat mengenal

(mendeskripsikan)

karakteristik diri 

7. Mampu mengidentifikasi

berbagai bidang pendidikan

yag tersedia yang relevan

dengan berbagai bidang

pekerjaan

kejuruan

6. 10 langkah meraih

kesuksesan

7. Mengenal filosofi

dan etos kerja

8. Informasi tentang

jenis-jenis

lapangan kerja

Page 18: TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Tujuan bimbingan konseling dalam islam, Membantu individu

mewujudkan dirinya menjadi manusia seutuhnya agar mencapai

kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

2. Tujuan bimbingan dan konseling perkembangan, Menghayati nilai-nilai

agama sebagai pedoman dalam berperilaku Berperilaku atas dasar

keputusan yang mempertimbangkan aspek-aspek nilai dan berani

menghadapi resiko. Memiliki kemampuan mengendalikan diri (self-

control) dalam mengekspresikan emosi atau dalam memenuhi kebutuhan

diri.

3. Tujuan bimbingan dan konseling di sekolah, Agar mempunyai kecakapan

secara maksimal, untuk berani menghadapi problema hidup, dan

kehidupan dengan wajar, Tanpa merasa tertekan. Kecakapan hidup (life

skill ).

4. Tujuan berkaitan dengan aspek/bidang bimbingan dan konseling,

terdapat empat bidang yaitu bidang Pribadi, Sosial, Belajar dan Karir

B. Saran