34
UJIAN SEMESTER GANJIL TAHUN 2015/2016 FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA PRORAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNSRI Dosen Penguji : Prof. Dr. H. Fuad Abd. Rachman, MPd. Dr. Somakim, MPd. Petunjuk: 1. Dikerjakan di rumah. 2. Di ketik dengan ukuran 1,5 spasi, kertas kuarto, uraiannya sepanjang dan selengkap mungkin. Soal: 1. Bahasa dan matematika dikatakan sebagai sarana berpikir ilmiah. Coba Anda jelaskan maksudnya! 2. Ilmu mempunyai tiga aspek yaitu : ontologis, epitemologis, dan aksiologis. Coba Anda jelaskan dan beri contoh masing-masing aspek! 3. Ilmu berkembang atas perpaduan antara pemikiran rasional (deduktif) dan pengamatan empiris (induktif). Jelaskan maksudnya dan beri contoh! 4. Ilmu bersifat relatif dan tentatif. Maksudnya? Jelaskan dan beri contoh! 5. Coba Anda jelaskan teori seleksi alam menurut Darwin! Menurut Darwin, apakah memang manusia itu berasal dari kera? Jelaskan pendapat Anda! Menurut Anda, apakah ada kemungkinan di masa mendatang, manusia masih mengalami evolusi fisik/biologis sesuai dengan teori Darwin?. Jelaskan dengan mengkaitkannya dengan kaidah-kaidah agama! 6. Manusia berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah! Coba Anda jelaskan maksudnya jika ditinjau dari teori keilmuan! 7. Coba Anda jelaskan tiga fungsi dari ilmu dan beri contoh masing-masing! 8. Coba Anda berikan suatu argumentasi yang dapat membuktikan bahwa ilmu tidak bertentangan dengan agama! Apakah perbedaan antara ilmu dan agama? 9. Ilmu mempunyai keterbatasan-keterbatasan. Sebutkan keterbatasan ilmu. Apakah ilmu hitam (black magic) termasuk dalam bidang ilmu? Jelaskan! 1

Uas flsafat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Uas flsafat

UJIAN SEMESTER GANJIL TAHUN 2015/2016 FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA

PRORAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKAFKIP UNSRI

Dosen Penguji : Prof. Dr. H. Fuad Abd. Rachman, MPd. Dr. Somakim, MPd.

Petunjuk:1. Dikerjakan di rumah.2. Di ketik dengan ukuran 1,5 spasi, kertas kuarto, uraiannya sepanjang dan selengkap mungkin.

Soal:1. Bahasa dan matematika dikatakan sebagai sarana berpikir ilmiah. Coba Anda jelaskan

maksudnya!2. Ilmu mempunyai tiga aspek yaitu : ontologis, epitemologis, dan aksiologis. Coba Anda

jelaskan dan beri contoh masing-masing aspek!3. Ilmu berkembang atas perpaduan antara pemikiran rasional (deduktif) dan pengamatan

empiris (induktif). Jelaskan maksudnya dan beri contoh!4. Ilmu bersifat relatif dan tentatif. Maksudnya? Jelaskan dan beri contoh!5. Coba Anda jelaskan teori seleksi alam menurut Darwin! Menurut Darwin, apakah memang

manusia itu berasal dari kera? Jelaskan pendapat Anda! Menurut Anda, apakah ada kemungkinan di masa mendatang, manusia masih mengalami evolusi fisik/biologis sesuai dengan teori Darwin?. Jelaskan dengan mengkaitkannya dengan kaidah-kaidah agama!

6. Manusia berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah! Coba Anda jelaskan maksudnya jika ditinjau dari teori keilmuan!

7. Coba Anda jelaskan tiga fungsi dari ilmu dan beri contoh masing-masing!8. Coba Anda berikan suatu argumentasi yang dapat membuktikan bahwa ilmu tidak

bertentangan dengan agama! Apakah perbedaan antara ilmu dan agama? 9. Ilmu mempunyai keterbatasan-keterbatasan. Sebutkan keterbatasan ilmu. Apakah ilmu hitam

(black magic) termasuk dalam bidang ilmu? Jelaskan!10. Apakah perbedaan yang mendasar antara ilmu-ilmu kealaman dan ilmu-ilmu sosial? Apa

sebab ilmu kealaman disebut juga sebagai ilmu eksakta? Jelaskan jawaban Anda dengan memberikan beberapa contoh!

1

Page 2: Uas flsafat

1. Bahasa dan matematika dikatakan sebagai sarana berpikir ilmiah. Coba Anda jelaskan maksudnya!

a. Bahasa Sebagai Sarana Berpikir Ilmiah

Bahasa sebagai alat komunikasi verbal yang digunakan dalam proses berpikir ilmiah di mana

bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada

orang lain, baik pikiran yang berlandaskan logika induktif maupun deduktif. Dengan kata lain, kegiatan

berpikir ilmiah ini sangat berkaitan erat dengan bahasa.

Bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir ilmiah

dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain (Suriasumantri,

2009: 167). Pendapat lain menjelaskan, bahasa merupakan pernyataan pikiran atau perasaan yang

terdiri dari kata-kata atau istilah-istilah dan sintaksis. Kata atau istilah merupakan simbol dari arti

sesuatu, sedangkan sintaksis merupakan cara menyusun kata-kata menjadi kalimat yang bermakna

(Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM, 2010: 98).

Keunikan manusia sebenarnya bukanlah terletak pada kemampuan berpikirnya (homo sapiens)

melainkan terletak pada kemampuannya berbahasa (animal symbolicum), sebab dalam kegiatan

berpikirnya manusia menggunakan simbol (Suriasumantri, 2009: 171).

Bahasa memegang peranan penting dalam suatu hal yang lazim dalam kehidupan manusia.

Kelaziman tersebut membuat manusia jarang memperhatikan bahasa dan menganggapnya sebagai

suatu hal yang biasa, seperti bernafas dan berjalan. Bloch & Trager berpendapat bahwa bahasa adalah

suatu sistem simbol-simbol bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh suatu kelompok sosial sebagai

alat komunikasi. Peran bahasa disini adalah sebagi alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran

seluruh proses berfikir ilmiah dan sebagai sarana komunikasi antar manusia.

Adapun ciri-ciri bahasa ilmiah yaitu :

1. Informatif yang berarti bahwa bahasa ilmiah mengungkapkan informasi atau pengetahuan.

Informasi atau pengetahuan ini dinyatakan secara eksplisit dan jelas untuk menghindari

kesalahpahaman informasi.

2. Reproduktif adalah bahwa pembicara atau penulis menyampaikan informasi yang sama dengan

informasi yang diterima oleh pendengar atau pembacanya.

3. Intersubjektif, yaitu ungkapan-ungkapan yang dipakai mengandung makna-makna yang sama bagi

para pemakainya.

4. Antiseptik berarti bahwa bahasa ilmiah itu objektif dan tidak memuat unsur emotif, kendatipun

pada kenyataan unsur emotif ini sulit dilepaskan dari unsur informatif.

2

Page 3: Uas flsafat

Bahasa ilmiah berfungsi sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikir seluruh

proses berfikir ilmiah. yang dimaksud bahasa disini ialah bahasa ilmiah yang merupakan sarana

komunikasi ilmiah yang ditunjukkan untuk menyampaikan informasi yang berupa pengetahuan dengan

syarat-syarat : bebas dari unsur emotif, reproduktif, obyektif dan eksplisit.

Menurut Kneller dalam Suriasumantri (2009: 175) bahwa dalam bahasa dalam kehidupan

manusia mempunyai tiga fungsi yaitu simbolik, emotif, dan efektif. Sehingga dalam kehidupan sehari-

hari manusia selalu menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan apa yang telah

dipikirkan oleh manusia tersebut.

Mengkomunikasikan suatu pernyataan dengan jelas harus menguasai tata bahasa yang baik.

Menurut Chartlton Laird dalam Suriasumantri (2009: 182) bahwa tata bahasa merupakan alat dalam

mempergunakan aspek logis dan kreatif dari pikiran untuk mengungkapkan arti dan emosi dengan

mempergunakan aturan-aturan tertentu. Temasuk didalamnya adalah gaya penulisan (format penulisan)

seperti catatan kaki atau menyertakan daftar pustaka, kesemuanya ini untuk menghindari sifat subyektif

dan meminimalisir sifat emosional seorang penulis.

Ada dua penggolongan bahasa yang umumnya dibedakan yaitu :

1. Bahasa alamiah yaitu bahasa sehari-hari yang digunakan untuk menyatakan sesuatu, yang

tumbuh atas pengaruh alam sekelilingnya. Bahasa alamiah dibagi menjadi dua yaitu : bahasa

isyarat dan bahasa biasa.

2. Bahasa Buatan adalah bahasa yang disusun sedemikian rupa berdasarkan pertimbangan-

pertimbangan akar pikiran untuk maksud tertentu. Bahasa buatan dibedakan menjadi dua bagian

yaitu : bahasa istilah dan bahasa antifisial atau bahasa simbolik.

Perbedaan bahasa alamiah dan bahasa buatan adalah sebagai berikut :

1. Bahasa alamiah antara kata dan makna merupakan satu kesatuan utuh, atas dasar kebiasaan

sehari-hari, karena bahasanya secara spontan, bersifat kebiasaan, intuitif (bisikan hati) dan

pernyataan langsung.

2. Bahasa buatan antara istilah dan konsep merupakan satu kesatuan bersifat relatif, atas dasar

pemikiran akal karena bahasanya berdasarkan pemikiran, sekehendak hati, diskursif (logika, luas

arti) dan pernyataan tidak langsung.

Dari uraian diatas tentang bahasa, bahasa buatan inilah yang dimaksudkan bahasa ilmiah. Dengan

demikian bahasa ilmiah dapat dirumuskan, bahasa buatan yang diciptakan para ahli dalam bidangnya

dengan menggunakan istilah-istilah atau lambang-lambang untuk mewakili pengertian-pengertian

tertentu. Dan bahasa ilmiah inilah pada dasarnya merupakan kalimat-kalimat deklaratif atau suatu

3

Page 4: Uas flsafat

pernyataan yang dapat dinilai benar atau salah, baik menggunakan bahasa biasa sebagai bahasa

pengantar untuk mengkomunikasikan karya ilmiah.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah salah satu sarana berpikir

ilmiah, sehingga peran bahasa harus bersifat komunikastif, informatif, dan reproduktif.

b. Matematika sebagai sarana berpikir ilmiahUntuk melakukan kegiatan ilmiah secara lebih baik diperlukan sarana berfikir salah satunya

adalah matematika. Sarana tersebut memungkinkan dilakukannya penelahaan ilmiah secara teratur dan

cermat. Penguasaan secara berfikir ini ada dasarnya merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah

dalam berbagai langkah yang harus ditempuh.

Matematika sebagai bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin

disampaikan. Lambang-lambang matematika bersifat artifisial yang baru mempunyai arti setelah

sebuah makna diberikan kepadanya, dan bersifat individual yang merupakan perjanjian yang berlaku

khusus untuk masalah yang sedang dikaji (Suriasumantri, 2009: 191). Contohnya mau mancari berapa

harga buah apel dan harga buah jeruk dalam materi persamaan linear pada matematika, maka x = harga

buah apel dan y = harga buah jeruk.

Maka pernyataan matematika mempunyai sifat yang jelas, spesifik dan informatif dengan tidak

menimbulkan konotasi yang berbeda (Suriasumantri, 2009: 193). Serta terbebas dari aspek emotif dan

efektif serta jelas terlihat bentuk hubungannya, serta lebih mementingkan kelogisan pernyataan-

pernyataannya yang mempunyai sifat yang jelas (Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM, 2010: 107 ).

Selain itu juga, matematika memberikan hasil yang lebih valid dengan melakukan perhitungan.

Hal tersebut sesuai dengan Suriasumantri (2009: 193) bahwa matematika mengembangkan bahasa

numerik yang memungkinkan untuk melakukan pengukuran secara kuantitatif, sehingga daya prediktif

dan kontrol ilmu lebih cermat dan tepat.

Matematika juga merupakan sarana berpikir deduktif, yaitu proses pengambilan kesimpulan

yang didasarkan kepada premis-premis yang kebenarannya telah ditentukan. Secara deduktif

matematika menemukan pengetahuan yang baru berdasarkan premis-premis tertentu, karena dalam

matematika bukan membuktikan kebenaran teri-teori, tetapi teori-teori itu sudah ada dan dapat

digunakan, sehingga matematika itu bukan ilmu. Pengetahuan yang ditemukan hanyalah merupakan

konsekuensi dari pernyataan-pernyataan ilmiah yang telah ditemukan sebelumnya (Suriasumantri,

2009: 197).

Pentingnya matematika tidak lepas dari perannya dalam segala jenis dimensi kehidupan.

Mengkomunikasikan gagasan dengan bahasa matematika justru lebih pratik, sistematis dan efesien.

Begitu pentingnya matematika sehingga bahasa matematika merupakan bagian dari bahasa yang 4

Page 5: Uas flsafat

digunakan dalam masyarakat hal tersebut menunjukkan pentingnya peran dan fungsi matematika,

terutama sebagai sarana untuk memecahkan masalah baik pada matematika maupun dalam bidang

lainnya.

Peranan matematika sebagai sarana berfikir ilmiah dapat menggunakan alat-alat yang

mempunyai kemampuan sebagai berikut :

1. Menggunakan algoritma

2. Melakukan manupulasi secara matematika

3. Mengorganisasikan data

4. Memanfaatkan symbol, table dan grafik

5. Mengenal dan menemukan pola

6. Menarik kesimpulan

7. Membuat kalimat atau model matematika

8. Membuat interpretasi bangun geometri

9. Memahami pengukuran dan satuannya

10. Menggunakan alat hitung dan alat bantu lainnya dalam matematika , seperti tabel matematika,

kalkulator dan komputer.

Maka disimpulkan matematika dalam epistemologi pengetahuan ilmiah merupakan salah satu sarana

berpikir ilmiah dan berfungsi sebagai sarana berpikir deduktif (umum ke khusus), yang bersifat jelas,

spesifik, informatif dan kuantitatif.

2. Ilmu mempunyai tiga aspek yaitu : ontologis, epitemologis, dan aksiologis. Coba Anda jelaskan

dan beri contoh masing-masing aspek!

a. Ontologi

Ontologi merupakan cabang teori hakikat yang membicarakan hakikat sesuatu yang ada (wujud

seperti karakteristik dasar dari seluruh realitas). Secara bahasa, kata ontologi berasal dari perkataan

Yunani, yaitu : Ontos berarti being, dan Logos berarti Logic. Jadi, dapat dikatakan ontologi adalah the

theory of being qua being (teori tentang keberadaan sebagai keberadaan) atau bisa juga ilmu tentang

yang ada (bakhtiar,2005:219).

Istilah ontologi pertama kali diperkenalkan oleh rudolf Goclenius pada tahun 1936 M, untuk

menamai hakekak yang ada bersifat metafisis. Dalam perkembangannya Christian Wolf (1679-1754)

dalam (bakhtiar,2005:219). membagi metafisika menjadi dua, yaitu metafisika umum dan khusus.

5

Page 6: Uas flsafat

Metafisika umum adalah istilah lain dari ontologi. Dengan demikian, metafiska atau otologi adalah

cabang filsafat yang membahas tentang prinsip yang paling dasar atau paling dalam dari segala sesuatu

yang ada. Sedangkan metafisika khusus masih terbagi menjadi Kosmologi, Psikologi dan Teologi.

Ada 3 hal yang berkaitan dalam mempelajari ontologi ilmu, yaitu: Metafisika, Probabilitas dan

Asumsi . Secara etimologis metafisika berasal dari kata “meta” dan “fisika” (Yunani). “meta” berarti

sesudah, di belakang atau melampaui, dan “fisika”, berarti alam nyata. Kata fisik (physic) di sini sama

dengan “nature”, yaitu alam. Metafisika merupakan cabang dari filsafat yang mempersoalkan tentang

hakikat, yang tersimpul di belakang dunia fenomenal. Metafisika melampaui pengalaman, objeknya di

luar hal yang ditangkap pancaindra.

Metafisika mempelajari manusia, namun yang menjadi objek pemikirannya bukanlah manusia

dengan segala aspeknya, termasuk pengalamannya yang dapat ditangkap oleh indra. Namun metafisika

mempelajari manusia melampaui atau diluar fisik manusia dan gejala-gejala yang dialami manusia.

Metafisika mempelajari siapa manusia, apa tujuannya, dari mana asal manusia, dan untuk apa hidup

di dunia ini. Jadi, metafisika mempelajari manusia jauh melampaui ruang dan waktu. Begitu juga

pembahasan tentang kosmos maupun Tuhan, yang dipelajari adalah hakikatnya, di luar dunia

fenomenal (dunia gejala), menurut (Salam 1997:71)

Dalam perkembangannya Christian Wolf (1679-1754) dalam salam (1997:71) membagi

metafisika menjadi dua, yaitu metafisika umum dan khusus. Metafisika umum adalah istilah lain dari

ontologi. Dengan demikian, metafisika atau ontologi adalah cabang filsafat yang membahas tentang

prinsip yang paling dasar atau paling dalam dari segala sesuatu yang ada. Sedangkan metafisika khusus

masih terbagi menjadi Kosmologi, Psikologi, Teologi, dan Antropologi.

Hal lain yaitu Probabilitas atau sering disebut Peluang. Salah satu referensi dalam mencari

kebenaran, manusia berpaling kepada ilmu. Hal ini dikarenakan ciri-ciri dari ilmu tersebut yang dalam

proses pembentukannya sangat ketat dengan alatnya berupa metode ilmiah. Hanya saja terkadang

kepercayaan manusia akan sesuatu itu terlalu tinggi sehingga seolah-olah apa yang telah dinyatakan

oleh ilmu akan bersih dari kekeliruan atau kesalahan. Oleh karena itu manusia yang mempercayai ilmu

tidak akan sepenuhnya menumpukan kepercayaannya terhadap apa yang dinyatakan oleh ilmu tersebut.

Hal ini menyadarkan kita bahwa suatu ilmu menawarkan kepada kita suatu jawaban yang berupa

peluang. Yang didalamnya selain terdapat kemungkin bernilai benar juga mengandung kemungkinan

yang bernilai salah. Nilai kebenarannya pun tergantung dari prosentase kebenaran yang dikandung ilmu

tersebut. Sehingga ini akan menuntun kita kepada seberapa besar kepercayaan kita akan kita tumpukan

pada jawaban yang diberikan oleh ilmu tersebut.

6

Page 7: Uas flsafat

Hal yang berkaitan dengan ontologi selanjutnya ialah Asumsi. Ilmu mengemukakan beberapa

asumsi mengenai objek empiris. Ilmu menganggap bahwa objek-objek empiris yang menjadi bidang

penelaahannya mempunyai sifat keragaman, memperlihatkan sifat berulang dan semuanya jalin-

menjalin secara teratur. Sesuatu peristiwa tidaklah terjadi secara kebetulan namun tiap peristiwa

mempunyai pola tetap yang teratur. Bahwa hujan diawali dengan awan tebal dan langit mendung, hal

ini bukanlah merupakan suatu kebetulan tetapi memang polanya sudah demikian. Kejadian ini akan

berulang dengan pola yang sama. Alam merupakan suatu sistem yang teratur yang tunduk kepada

hukum-hukum tertentu.

Secara lebih terperinci ilmu mempunyai tiga asumsi mengenai objek empiris. Asumsi pertama

menganggap objek-objek tertentu mempunyai keserupaan satu sama lain, umpamanya dalam hal

bentuk, struktur, sifat dan sebagainya. Berdasarkan ini maka kita dapat mengelompokkan beberapa

objek yang serupa ke dalam satu golongan. Klasifikasi merupakan pendekatan keilmuan yang pertama

terhadap objek-objek yang ditelaahnya dan taxonomi merupakan cabang keilmuan yang mula-mula

sekali berkembang. Konsep ilmu yang lebih lanjut seperti konsep perbandingan (komparatif) dan

kuantitatif hanya dimungkinkan dengan adanya taxonomi yang baik.

Asumsi yang kedua adalah anggapan bahwa suatu benda tidak mengalami perubahan dalam jangka

waktu tertentu. Kegiatan keilmuan bertujuan mempelajari tingkah laku suatu objek dalam suatu

keadaan tertentu. Kegiatan ini jelas tidak mungkin dilakukan bila objek selalu berubah-ubah tiap

waktu. Walaupun begitu tidak mungkin kita menuntut adanya kelestarian yang absolut, sebab alam

perjalanan waktu tiap benda akan mengalami perubahan. Oleh sebab itu ilmu hanya menuntut adanya

kelestarian yang relatif, artinya sifat-sifat pokok dari suatu benda tidak berubah dalam jangka waktu

tertentu. Tercakup dalam pengertian ini adalah pengakuan bahwa benda-benda dalam jangka panjang

akan mengalami perubahan dan jangka waktu ini berbeda-beda untuk tiap benda.

Determinisme merupakan asumsi ilmu yang ketiga. Kita menganggap tiap gejala bukan

merupakan suatu kejadian yang bersifat kebetulan. Tiap gejala mempunyai pola tertentu yang bersifat

tetap dengan urut-urutan kejadian yang sama. Namun seperti juga dengan asumsi kelestarian, ilmu

tidak menuntut adanya hubungan sebab akibat yang mutlak sehingga suatu kejadian tertentu harus

selalu diikuti oleh suatu kejadian yang lain. Ilmu tidak mengemukakan bahwa X selalu mengakibatkan

Y, melainkan mengatakan X mempunyai kemungkinan (peluang) yang besar untuk mengakibatkan

terjadinya Y. Determinisme dalam pengertian ilmu mempunyai konotasi yang bersifat peluang

(probabilistik).

7

Page 8: Uas flsafat

Ontologi membahas tentang yang ada, yang tidak terikat oleh satu perwujudan tertentu.

Ontologi membahas tentang yang ada yang universal, menampilkan pemikiran semesta universal.

Ontologi berupaya mencari inti yang termuat dalam setiap kenyataan, atau dalam rumusan Lorens

Bagus; menjelaskan yang ada yang meliputi semua realitas dalam semua bentuknya.

1.      Objek Formal

Objek formal ontologi adalah hakikat seluruh realitas. Bagi pendekatan kuantitatif, realitas

tampil dalam kuantitas atau jumlah, tealaahnya akan menjadi kualitatif, realitas akan tampil menjadi

aliran-aliran materialisme, idealisme, naturalisme, atau hylomorphisme. Referensi tentang kesemuanya

itu penulis kira cukup banyak. Hanya dua yang terakhir perlu kiranya penulis lebih jelaskan. Yang

natural ontologik akan diuraikan di belakang hylomorphisme di ketengahkan pertama oleh aristoteles

dalam bukunya De Anima. Dalam tafsiran-tafsiran para ahli selanjutnya di fahami sebagai upaya

mencari alternatif bukan dualisme, tetapi menampilkan aspek materialisme dari mental.

2.      Metode dalam Ontologi

Lorens Bagus memperkenalkan tiga tingkatan abstraksi dalam ontologi, yaitu : abstraksi fisik,

abstraksi bentuk, dan abstraksi metaphisik. Abstraksi fisik menampilkan keseluruhan sifat khas sesuatu

objek; sedangkan abstraksi bentuk mendeskripsikan sifat umum yang menjadi cirri semua sesuatu yang

sejenis. Abstraksi metaphisik mengetangahkan prinsip umum yang menjadi dasar dari semua realitas.

Abstraksi yang dijangkau oleh ontologi adalah abstraksi metaphisik.

Sedangkan metode pembuktian dalam ontologi oleh Laurens Bagus di bedakan menjadi dua,

yaitu : pembuktian a priori dan pembuktian a posteriori. Pembuktian a priori disusun dengan

meletakkan term tengah berada lebih dahulu dari predikat; dan pada kesimpulan term tengah menjadi

sebab dari kebenaran kesimpulan.

Contoh :

Sesuatu yang bersifat lahirah itu fana (Tt-P)

Badan itu sesuatu yang lahiri (S-Tt)

Jadi, badan itu fana’ (S-P)

Sedangkan pembuktian a posteriori secara ontologi, term tengah ada sesudah realitas kesimpulan; dan

term tengah menunjukkan akibat realitas yang dinyatakan dalam kesimpulan hanya saja cara

pembuktian a posterioris disusun dengan tata silogistik sebagai berikut:

Contoh :

Gigi geligi itu gigi geligi rahang dinasaurus (Tt-S)

Gigi geligi itu gigi geligi pemakan tumbuhan (Tt-P)

8

Page 9: Uas flsafat

Jadi, Dinausaurus itu pemakan tumbuhan (S-P)

Contoh Ontologi:

1. Terjadinya letusan gunung merapi di Yogyakarta beberapa waktu yang lalu.  Peristiwa  ini

menimbulkan pertanyaan dan berbagai asumsi tentang “apa itu letusan gunung merapi?”

2. Ilmu Biologi. Secara ontologis, maka objek yang dikaji adalah makhluk hidup. Seperti apa makhluk

hidup itu ? Bagaimana wujud hakiki makhluk hidup ?

b. Epistemologis

Epistemologi merupakan cabang filsafat yang menyelidiki asal, sifat, metode, dan batasan

pengetahuan manusia (a branch of philosophy that investigates the origin, nature, methods, and limits

of human knowledge).

Epistemologi jiga disebut teori pengetahuan ( theory of knowledge) berasal dari kata Yunani

episteme, yang berarti “pengetahuan”, “pengetahuan yang benar”, “ pengetahuan ilmiah”, dan logos=

teori. Epistemologi dapat didefinisikan sebagai cabang filsafat yang mempelajari asal mula atau

sumber, struktur, metode, dan sahnya (validitas) pengetahuan. Dalam metafisika, pertanyaan pokoknya

adalah “apakah ada itu?” sedangkan dalam epistemology pertanyaan pokoknya adalah “apa yang dapat

saya ketahui?”.

Secara etimologi, epistemologi merupakan kata gabungan yang diangkat dari dua kata dalam

bahasa Yunani, yaitu episteme dan logos. Episteme berarti pengetahuan atau kebenaran dan logos

berarti pikiran, kata atau teori. Dengan demikian epistemologi dapat diartikan sebagai pengetahuan

sistematik mengenai pengetahuan. Epistemologi dapat juga diartikan sebagai teori pengetahuan yang

benar (theory of knowledges). Istilah epistemologi dipakai pertama kali oleh J.F. Feriere untuk

membedakannya dengan cabang filsafat lain yaitu ontologi (metafisika umum).

Filsafat pengetahuan (Epistemologi) merupakan salah satu cabang filsafat yang mempersoalkan

mengenai masalah hakikat pengetahuan. Epistemologi merupakan bagian dari filsafat yang

membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-,

batas, sifat-sifat dan kesahihan pengetahuan. Objek material epistemologi adalah pengetahuan dan

Objek formal epistemologi adalah hakekat pengetahuan.

Epistemologi bertalian dengan definisi dan konsep-konsep ilmu, ragam ilmu yang bersifat nisbi

dan niscaya, dan relasi eksak antara 'alim (subjek) dan ma'lum(obyek). Atau dengan kata lain,

epistemologi adalah bagian filsafat yang meneliti asal-usul, asumsi dasar, sifat-sifat, dan bagaimana

memperoleh pengetahuan menjadi penentu penting dalam menentukan sebuah model filsafat. Dengan

9

Page 10: Uas flsafat

pengertian ini epistemologi tentu saja menentukan karakter pengetahuan, bahkan menentukan

kebenaran, mengenai hal yang dianggap patut diterima dan apa yang patut ditolak.

Aliran-aliran dalam Epistimologi

Berikut adalah aliran-aliran dalam epistemologis, yaitu:

a. Rasionalisme

Aliran ini berpendapat semua pengetahuan bersumber dari akal pikiran atau ratio. Tokohnya antara

lain: Rene Descrates (1596 – 1650), yang membedakan adanya tiga idea, yaitu: innate ideas (idea

bawaan), yaitu sejak manusia lahir,adventitinous ideas, yaitu idea yang berasal dari luar manusia, dan

faktitinousideas, yaitu idea yang dihasilkan oleh pikiran itu sendiri. Tokoh lain yaitu: Spinoza(1632-

1677), Leibniz (1666-1716).

b. Empirisme

Aliran ini berpendirian bahwa semua pengetahuan manusia diperoleh melalui pengalaman indera.

Indera memperoleh pengalaman (kesan-kesan) dari alamempiris, selanjutnya kesan-kesan tersebut

terkumpul dalam diri manusia menjadipengalaman. Tokohnya antara lain:

      John Locke (1632-1704), berpendapat bahwa pengalaman dapat dibedakanmenjadi dua macam

yaitu: (a) pengalaman luar (sensation), yaitu pengalaman yang diperoleh dari luar, dan (b)

pengalaman dalam, batin(reflexion). Kedua pengalaman tersebut merupakan idea yang sederhana

yang kemudian dengan proses asosiasi membentuk idea yang lebihkompleks.

      David Hume (1711-1776), yang meneruskan tradisi empirisme. Humeberpendapat bahw ide yang

sederhana adalah salinan (copy) dari sensasi-sensasi sederhana atau ide –ide yang kompleks

dibentuk dari kombinasi ide-ide sederhana atau kesan–kesan yang kompleks. Aliran ini kemudian

berkembang dan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan

terutama pada abad 19 dan 20.

c. Realisme

Realisme merupakan suatu aliran filsafat yang menyatakan bahwa obyek-obyek yang kita serap lewat

indera adalah nyata dalam diri obyek tersebut. Obyek-obyektersebut tidak tergantung pada subjek yang

mengetahui atau dengan kata lain tidak tergantung pada pikiran subjek. Pikiran dan dunia luar saling

berinteraksi, tetapi interaksi tersebut mempengaruhi sifat dasar dunia tersebut. Dunia telah ada sebelum

pikiran menyadari serta akan tetap ada setelah pikiran berhenti menyadari. Tokoh aliran ini antara lain:

Aristoteles (384-322 SM), menurut Aristoteles, realitas berada dalam benda-benda kongkrit atau dalam

proses-proses perkembangannya. Dunia yang nyata adalah dunia yang kita cerap. Bentuk (form) atau

idea atau prinsip keteraturan dan materi tidak dapat dipisahkan. Kemudian aliran ini terus berkembang

10

Page 11: Uas flsafat

menjadi aliran realisme baru dengan tokoh George Edward Moore, Bertrand Russell, sebagai reaksi

terhadap aliran idealisme, subjektivisme dan absolutisme. Menurut realisme baru : eksistensi obyek

tidak tergantung pada diketahuinya obyek tersebut.

d. Kritisme

Kritisisme menyatakan bahwa akal menerima bahan-bahan pengetahuan dari empiri (yang meliputi

indera dan pengalaman). Kemudian akal akan menempatkan, mengatur, dan menertibkan dalam

bentuk-bentuk pengamatan yakni ruang dan waktu. Pengamatan merupakan permulaan pengetahuan

sedangkan pengolahan akal merupakan pembentukannya. Tokoh aliran ini adalah Immanuel Kant

(1724-1804). Kant mensintesakan antara rasionalisme dan empirisme.

e.     Positivisme

Tokoh aliran ini diantaranya adalah August Comte, yang memiliki pandangan sejarah perkembangan

pemikiran umat manusia dapat dikelompokkan menjadi tiga tahap, yaitu:

      Tahap Theologis, yaitu manusia masih percaya pengetahuan ataupengenalan yang mutlak. Manusia

pada tahap ini masih dikuasai oleh tahyul-tahyul sehingga subjek dengan obyek tidak dibedakan.

      Tahap Metafisis, yaitu pemikiran manusia berusaha memahami danmemikirkan kenyataan akan

tetapi belum mampu membuktikan denganfakta.

      Tahap Positif, yang ditandai dengan pemikiran manusia untuk menemukanhukum-hukum dan saling

hubungan lewat fakta. Maka pada tahap inipengetahuan manusia dapat berkembang dan dibuktikan

lewat fakta (HarunH, 1983: 110 dibandingkan dgn Ali Mudhofir, 1985: 52, dlm Kaelan, 1991: 30).

f.     Skeptisisme

Menyatakan bahwa pencerapan indera adalah bersifat menipu atau menyesatkan. Namun pada zaman

modern berkembang menjadi skeptisisme medotis (sistematis) yang mensyaratkan adanya bukti

sebelum suatu pengalamandiakui benar. Tokoh skeptisisme adalah Rene Descrates (1596-1650).

g.    Pragmatisme

Aliran ini tidak mempersoalkan tentang hakikat pengetahuan namun mempertanyakan tentang

pengetahuan dengan manfaat atau guna dari pengetahuan tersebut. Dengan kata lain kebenaran

pengetahuan hendaklah dikaitkan dengan manfaat dan sebagai sarana bagi suatu perbuatan. Tokoh

aliran ini, antara lain: C.S Pierce (1839- 1914), menyatakan bahwa yang terpenting adalah manfaat apa

(pengaruh apa) yang dapat dilakukan suatu pengetahuan dalam suatu rencana. Pengetahuan kita

mengenai sesuatu hal tidak lain merupakan gambaranyang kita peroleh mengenai akibat yang dapat

kita saksikan. (Ali Mudhofir, 1985:53, dalam Kaelan 1991: 30). Tokoh lain adalah William James

11

Page 12: Uas flsafat

(1824-1910, dalam Kaelan 1991: 30), menyatakan bahwa ukuran kebenaran sesuatu hal adalah

ditentukan oleh akibat praktisnya.

Contoh :

1. Orang yang belum pernah belajar tentang jaringan kemudian orng tersebut melihat, membaca buku

tentang jaringan, dan ahirnya ornag tersebut mempunyai pengetahuan tenatang jaringan

2. Ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, la akan mendapatkan pengetahuan

tentang bentuk, rasa dan aroma masakan tersebut

c. Aksiologis

Aksiologi berasal dari kata Yunani: axion (nilai) dan logos (teori), yang berarti teori tentang

nilai (Salam, 1997). Sumantri (1996) menyatakan aksiologi adalah teori nilai yang berkaitan dengan

kegunaan dan pengetahuan yang diperoleh. Menurut kamus bahasa Indonesia, aksiologi adalah

kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia, kajian tentang nilai-nilai khusunya etika.

Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang membicarakan tentang tujuan ilmu pengetahuan

itu sendiri dan bagaimana manusia menggunakan ilmu tersebut. Jadi hakikat yang ingin dicapai

aksiologi adalah hakikat manfaat yang terdapat dalam suatu pengetahuan. Objek kajian aksiologi

adalah menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu karena ilmu harus disesuaikan dengan nilai-nilai

budaya dan moral sehingga nilai kegunaan ilmu itu dapat dirasakan oleh masyarakat. Aksiologi disebut

teori tentang nilai yang menaruh perhatian baik dan buruk (good and bad), benar dan salah (right and

wrong), serta tata cara dan tujuan (mean and end).

Nilai dalam Aksiologi

Dalam aksiologi ada dua komponen yang mendasar, yakni Etika dan Estetika.

1. Etika

Istilah etika berasal dari bahasa yunani “ethos” yang berarti adat kebiasaan. Dalam istilah lain

dinamakan moral yang berasal dari bahasa latin “mores”, kata jamak dari mos yang berarti adat

kebiasaan. Etika adalah cabang filsafat aksiologi yang membahas masalah-masalah moral. Kajian etika

lebih fokus pada perilaku, norma, dan adat istiadat yang berlaku pada komunitas tertentu.

2. Estetika

Estetika merupakan bidang studi manusia yang mempersoalkan tentang nilai keindahan.

Keindahan mengandung arti bahwa didalam diri segala sesuatu terdapat unsur-unsur yang tertata secara

tertib dan harmonis dalam suatu hubungan yang utuh menyeluruh. Maksudnya adalah suatu objek yang

indah bukan semata-mata bersifat selaras serta berpola baik melainkan harus juga mempunyai

kepribadian.

12

Page 13: Uas flsafat

Contohnya, Ilmu Biologi. Secara aksiologis, ilmu biologi digunakan untuk mempelajari struktur

tubuh makhluk hidup, dengan tujuan dapat mengkalsifikasikannya sehingga mudah dikenali ciri-

cirinya.

3. Ilmu berkembang atas perpaduan antara pemikiran rasional (deduktif) dan pengamatan

empiris (induktif). Jelaskan maksudnya dan beri contoh!

Pemikiran rasional (deduktif) adalah berpikir dari umum ke khusus atau dari aturan yang ada ke

masing-masing individu.

Contoh :

Pada suatu ruang tertera tulisan dilarang makan dan minum di ruangan ini. Walaupun

saya lapar, namun saya tidak akan makan ketika berada di dalam ruangan itu.

Jika akan buang air kita ke WC, terdapat tulisan untuk laki-laki dan ada juga untuk

wanita. Seandainya ada seorang laki-laki masuk ke WC wanita berarti dia tidak berpikir

deduktif.

Ada seorang anak naik bis tertera tulisan jauh dekat Rp. 3000,-. Artinya anak tersebut

harus menyediakan uang Rp. 3000,-. Kalau dia masih bertanya, berapa ia harus membayar,

berarti anak itu tidak berfikir deduktif.

Pengamatan empiris (induktif) adalah membuat suatu kesimpulan dari hal khusus ke umum.

Contoh :

Saya pergi kuliah pukul 07.30 wib, tiba di kampus pukul 08.10 wib (ternyata saya

terlambat 10 menit ). Besok, saya masih berangkat pukul 07.30 wib, masih juga terlambat.

Supaya tidak terlambat, beberapa hari kemudian saya berangkat pukul 07.00 wib.

Ketika menggunakan jasa angkutan kota, ada yang turun di cinde bayar ongkos

Rp.3000,-  ada yang turun di Simpang Sekip bayar Rp. 3000,- ada yang turun di Mesji

Agung juga bayar Rp.  3000,- Kesimpulannnya jauh atau dekat onkosnya Rp. 3000-

Antara pemikiran rasional (deduktif) dan pengamatan empiris (induktif) saling mendukung dan

memerlukan untuk perkembangan ilmu. Adakalanya suatu masalah mesti ditelaah secara deduktif, dan

adakalanya juga mesti ditelaah secara induktif.

4. Ilmu bersifat relatif dan tentatif. Maksudnya? Jelaskan dan beri contoh!

Ilmu bersifat relatif maksudnya ilmu bersifat tidak mutlak atau berubah sesuai dengan

perkembangan ilmu. Ilmu bersifat relatif karena kebenarannya merupakan hasil pengamatan dan

kajian manusia. Sedangkan pengamatan dan kajian manusia terbatas sesuai dengan kemampuan

penginderaan, daya pikirnya dan masanya. Ilmu bersifat relatif, maksudnya adalah tidak mutlak

13

Page 14: Uas flsafat

atau nisbi. Hal ini disebabkan ilmu pengetahuan berasal dari pemikiran umat manusia melalui

metode-metode tertentu, yang masih memungkinkan adanya ketidaksempurnaan. Jelas berbeda

dengan pengetahuan yang berasal dari wahyu Tuhan yang mutlak kebenarannya.

Contoh :

1. Menurut teori Dalton, atom merupakan partikel terkecil dari suatu materi. Namun kemudian

ditemukan bahwa ada partikel lebih kecil dari atom yaitu neutron dan proton, maka gugurlah teori

Dalton. Selanjutnya ditemukan lagi partikel yang lebih kecil yang disebut Quark. Mungkin suatu

saat akan ditemukan partikel yang lebih kecil lagi.

2. Ilmu pengetahuan menganggap bahwa proses terjadinya manusia pada zaman dahulu adalah hasil

evolusi dari kera. Hal ini sangat diyakini oleh ahli yang menemukannya. Akan tetapi, seiring

berjalannya waktu, ada ahli lain yang meragukan hal tersebut dan kembali melakukan penetian.

Yeng hasilnya bertentangan dengan teori yang telah ditemukan sebelumnya. Sehingga teori yang

mengatakan bahwa manusia berasal dari kera tidak berlaku lagi.

Ilmu bersifat tentatif maksudnya tetap dipertahankannya suatu teori sampai ada teori baru yang

membantahnya. Ilmu bersifat tentatif, artinya belum pasti atau masih dapat berubah. Ilmu masih

dipertahankan dan digunakan sebelum ditemukan ditemukan kebenaran baru yang membantah ilmu

pengetahuan lama yang. Ilmu bersifat tentatif juga dimaksudkan bahwa ilmu pengetahuan dapat

berubah berdasarkan perkembangan zaman dan kemampuan pola fikir manusia yang dipengaruhi juga

oleh perkembangan ilmu dan teknologi.

Contoh :

1. Menurut teori Heliosentris, bumi mengelilingi matahari. Sampai sekarang teori ini masih

dipertahankan sampai ada yang membantahnya.

2. Beberapa tahun yang lalu, untuk mengolah tanah persawahan, para petani menggunakan tenaga

hewan ternak untuk membajak sawahnya. Seiring dengan perkembangan pola fikir manusia,

perkembangan zaman dan teknologi, ilmu pengetahuan menemukan bahwa penggunaan mesin

pembajak bermotor lebih efektif dan efisien untuk digunakan jika dibandingkan menggunakan bajak

dengan bentuan hewan ternak.

5. Coba Anda jelaskan teori seleksi alam menurut Darwin! Menurut Darwin, apakah memang

manusia itu berasal dari kera? Jelaskan pendapat Anda! Menurut Anda, apakah ada

kemungkinan di masa mendatang, manusia masih mengalami evolusi fisik/biologis sesuai

dengan teori Darwin?. Jelaskan dengan mengkaitkannya dengan kaidah-kaidah agama!

14

Page 15: Uas flsafat

Teori evolusi Charles Darwin adalah teori evolusi yang didasarkan pada teori Seleksi Alam,

yang pertama kali dikemukakan oleh Charles Darwin dalam bukunya "On the Origin of Species" atau

"Asal Usul Spesies" yang diterbitkan tahun 1859. Teori seleksi alam memiliki konsep bahwa spesies

yang berhasil beradaptasi dengan baik akan terus bertahan hidup, sedangkan yang tidak dapat

beradaptasi akan punah. Karena teori yang dibuat Charles Darwin ini, ia jadi dijuluki sebagai "Bapak

Evolusi". Charles Darwin melakukan penelitian tentang tumbuhan dan hewan untuk mempelajari

tentang proses evolusi. Pengamatan yang ia lakukan di kepulauan Galapagos membuatnya menyadari

konsep dasar evolusi.

Teori Darwin adalah teori yang terkenal dalam kehidupan manusia. Darwin berpendapat bahwa

manusia berasal dari Kera. Nenek moyang manusia adalah kera yang berevolusi menjadi manusia

modern seperti sekarang ini.Pendukung teori Darwin beranggapan bahwa semua makhluk berasal dari

nenek moyang yang sama. Secara kasar, teori ini menyebutkan bahwa nenek moyang manusia adalah

kera. Pada awalnya kesimpulan itu adalah berdasarkan penemuan penemuan tulang belulang hewan

dan manusia purba termasuk kera purba. Kera tersebut secara bertahap mengalami ‘perbaikan biologis’

selama jutaan tahun sehingga menjadi manusia.

Menurut saya tidak mungkin di masa mendatang, manusia masih mengalami evolusi

fisik/biologis sesuai dengan teori Darwin.

Jika saja Darwin dan Evolusionis lain mau membaca Al-Qur’an, tentu saja mereka tidak perlu

repot-repot melakukan penelitian tentang awal kejadian manusia. Pasalnya sejak perkembangan Islam

1400 silam, umat Islam sudah mempercayai bahwa nenek moyang manusia adalah Nabi Adam dan

bukan kera seperti yang diungkapkan Darwin. Bahkan Alllah SWT sudah menceritakan bagaimana

awal mula penciptaan Adam dalam Al-Qur’an dalam surah Al Hijr (Qs 15).

“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku akan

menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi

bentuk, Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh

(ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.” (Qs 15:28-29)

Jadi Allah SWT sebenarnya sudah menciptakan manusia sebagai pemimpin di bumi, yang

memiliki derajad yang paling tinggi dibanding dengan makhluk bumi lainnya. Terlebih jika

dibandingkan dengan kera yang selama ini dipercaya sebagian kalangan sebagai nenek moyang

manusia.

15

Page 16: Uas flsafat

6. Manusia berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah! Coba Anda jelaskan maksudnya

jika ditinjau dari teori keilmuan!

Sebelum dijelaskan menurut pandangan ilmu pengetahuan umum, Allah SWT telah

menjelaskan proses penciptaan manusia di dalam Al-Qur’an. Salah satunya adalah:

“Dia-lah yang menciptakanmu dari tanah, kemudian dari setetes mani, lalu dari segumpal

darah, kemudian kamu dilahirkan sebagai seorang anak, kemudian dibiarkan kamu sampai dewasa, lalu

menjadi tua. Tetapi diantara kamu ada yang dimatikan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) agar

kamu sampai kepada kurun waktu yang ditentukan, agar kamu mengerti” (QS. Al-Mu’min: 67)

Jika ditinjau dari teori keilmuan,

Manusia berasal dari tanah, maksudnya adalah bahwa manusia terbentuk dari unsur-unsur

dasar yang berasal dari tanah. Dalam ilmu biologi dijelaskan bahwa awal mula manusia berasal dari

dua sel, yaitu ovum dan sperma. Dua hal dasar ini berasal dari tubuh manusia itu sendiri, dimana

pembentukannya memerlukan unsur-unsur yang berasal dari tanah juga.

Tumbuh-tumbuhan menghisap air dan unsur-unsur yang terdapat di dalamnya. Sebagian hewan

memakan tumbuh-tumbuhan dan sebagian lainnya memakan hewan yang lain. Walau demikian, pada

rantai makanan yang terjadi antara hewan dan tumbuhan tidak terlepas dari unsur-unsur yang terdapat

di dalam tanah. Unsur tersebut sebagai hal utama yang harus ada.

Selain rantai makanan antara hewan dan tumbuhan, manusia juga memiliki peran dalam rantai

makanan yang melibatkannya. Dalam hal ini, manusia memakan sebagian tumbuhan dan hewan.

Sehingga seperti telah dijelaskan di atas bahwa rantai makanan yang melibatkan manusia juga tidak

lepas dari unsur tanah.

Dari apa yang dikonsumsi manusia dalam bentuk tumbuhan dan hewan, akan membentuk sel-

sel dalam tubuh manusia. Diantaranya adalah sel telur (ovum) dan sperma. Dua sel ini yang akan

menjadi dasar terbentuknya manusia baru. Sehingga dapat dikatakan bahwa manusia berasal dari tanah,

walaupun tidak secara instan jika dibicarakan dalam lingkup ilmu pengetahuan.

Manusia akan kembali ke tanah, maksudnya adalah pada akhirnya manusia akan meninggal

dunia dan unsur-unsur yang ada dalam dirinya akan kembali diserap oleh tanah. Hal ini dapat melalui

proses pemakaman, kremasi, dan lain sebagainya. Setelah terurai oleh tanah, maka unsur-unsur tersebut

akan bercampur dengan unsur hara lainnya. Hal ini memungkinkan diserap oleh tumbuh-tumbuhan

yang berada di sekitarnya.

16

Page 17: Uas flsafat

7. Coba Anda jelaskan tiga fungsi dari ilmu dan beri contoh masing-masing!

Ada tiga fungsi ilmu, yaitu menjelaskan, meramalkan dan mengendalikan.

1. Fungsi Ilmu “menjelaskan (eksplanatif)”, maksudnya adalah ilmu berupaya menjabarkan suatu

objek kajiannya menurut unsur-unsur yang menyusun objek tersebut dengan benar dan sesuai

tempatnya, menjabarkan bagaimana proses terjadinya sesuatu menurut bidang ilmu tersebut dan

menerangkan gejala-gejala dari suatu peristiwa sesuai dengan bidang ilmu tersebut.

Contoh:

Peristiwa gerhana bulan yang sebelumnya dianggap sebagai peristiwa mistik, sekarang sudah menjadi

peristiwa/fenomena alam biasa. Hal ini dikarenakan semakin berkembangnya ilmu astronomi yang

menjelaskan bahwa gerhana bulan terjadi ketika posisi bumi berada di tengah antara matahari dan

bulan (matahari-bumi-bulan dalam satu garis). Dengan demikian, sinar matahari tertutup oleh bumi,

dan bulan tidak mendapatkan cahaya untuk dipantulkannya ke bumi.

2. Fungsi ilmu “meramalkan/prediktif”, maksudnya bahwa dengan ilmu seseorang dapat

menggunakan pola pikirnya untuk memprediksikan sebab dan akibat sesuatu yang di ciptakannya.

Contoh:

Sebelumnya peristiwa bencana alam seperti gempa bumi, tsunami banjir dan lain sebagainya tidak

dapat diketahui dengan pasti kapan bencana itu akan terjadi. Namun sekarang dengan adanya ilmu,

maka manusia sudah mampu memprediksi terjadinya bencana alam tersebut.

3. Fungsi ilmu “mengendalikan/control”, maksudnya dengan ilmu kita dapat mengantisipasi suatu

peristiwa, ataupun membatasi bagian-bagian yang mungkin mengakibatkan kerugian yang sangat

besar. Dalam fungsi ini ilmuwan selain mampu membuat ramalan berdasarkan penjelasan gejala,

juga dapat membuat kontrol terhadap masalah yang terjadi.

Contoh:

Para ilmuwan memberikan berbagai cara/solusi untuk mengatasi global warming, misalnya dengan

penanaman hutan kembali, pengurangan emisi gas, penggunaan produk yang ramah lingkungan, dan

sebagainya.

8. Coba Anda berikan suatu argumentasi yang dapat membuktikan bahwa ilmu tidak

bertentangan dengan agama! Apakah perbedaan antara ilmu dan agama?

Ilmu dan agama tidak bertentangan dan tidak perlu dipertentangkan karena agama dan ilmu

sangatlah saling berkaitan. Jika ilmu tidak ditopang oleh agama maka semua ilmu tidak akan membawa

kemaslahatan bagi umat. Pengetahuan dan kebenaran agama yang berisikan kepercayaan dan nilai –

17

Page 18: Uas flsafat

nilai dalam kehidupan, dapat dijadikan sumber dalam menentukan tujuan dan pandangan hidup

manusia, dan sampai kepada prilaku manusia itu sendiri.

Ilmu membantu menyampaikan lebih lanjut ajaran agama kepada manusia. Sebaliknya agama

dapat memberi jawaban terhadap problem yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan. Ilmu

bertujuan untuk mendapatkan kebenaran, salah satu cara untuk menemukan suatu kebenaran adalah

melalui agama. Jadi ilmu dan agama kedua-duanya bertujuan untuk mendapatkan kebenaran dan saling

membantu. Apabila masing-masing tahu tempat, ruang lingkup, dan tugas sendiri-sendiri maka tidak

akan ada pertentangan di antaranya.

Ilmu bertujuan untuk mendapatkan kebenaran, walaupun kebenarannya bersifat relatif dan

tentatif, namun pada akhirnya akan menuju kepada kebenaran hakiki. Salah satu cara untuk

menemukan kebenaran yakni melalui agama. Sehingga antara ilmu dan agama bertujuan untuk

mendapatkan kebenaran.

Perbedaan antara ilmu dan agama :

Ilmu Agama

1. relatif dan tentatif

2. tidak sepanjang masa

3. bermula dari keraguan

4. memperkuat keyakinan

agama

5. bisa diperdebatkan

1. mutlak

2. sepanjang masa

3. bermula dari keyakinan

4. diperdalam melalui ilmu

5. tidak bisa dibantah

Pada tabel di atas telah disajikan perbedaan ilmu dan agama.

- Agama bersifat mutlak (tidak terbatas; penuh), sedangkan ilmu bersifat relatif (tidak mutlak; nisbi)

dan tentatif (belum pasti; masih dapat berubah). Yang dimaksud dengan tentatif adalah ilmu bersifat

belum pasti dan masih dapat berubah jika ditemukan kebenaran baru.

- Agama berlaku sepanjang masa karena tidak akan terjadi perubahan, sedangkan ilmu bersifat tidak

sepanjang masa (sementara). Ilmu bisa tidak diberlakukan lagi jika diperoleh kebenaran baru yang

mematahkan ilmu yang telah ditemukan sebelumnya.

- Agama bermula dari suatu keyakinan, sedangkan ilmu beawal dari suatu keraguan akan gejala-

gejala yang tampak di alam. Dari keraguan inilah manusia mencari kebenaran dengan metode

tertentu sehingga kebenaran yang diperoleh dapat disebut suatu ilmu.

18

Page 19: Uas flsafat

- Agama diperdalam melaui ilmu, sedangkan ilmu memperkuat keyakinan agama. Agama akan

mendukung tegaknya ilmu, sedangkan ilmu tidak mendukung tegaknya agama. Akan tetapi ilmu

dapat mendekatkan manusia kepada kesadaran beragama.

- Agama tidak bisa dibantah, sedangkan ilmu bisa diperdebatkan. Hal ini dikarenakan sumber agama

diperoleh melalui wahyu dari Tuhan YME, sedangkan ilmu diperoleh dari penalaran manusia. Telah

kita ketahui bersama bahwa akal manusia sangat terbatas dalam kemampuannya.

9. Ilmu mempunyai keterbatasan-keterbatasan. Sebutkan keterbatasan ilmu. Apakah ilmu

hitam (black magic) termasuk dalam bidang ilmu? Jelaskan!

Keterbatasan ilmu adalah :

a. Terbatas pada daya pikir manusia. Hal-hal yang tidak masuk akal bukan bidang kajian ilmu.

b. Terbatas pada kemampuan penginderaan manusia. Hal-hal yang tidak bisa diamati bukan bidang

kajian ilmu.

Ilmu hitam tidak termasuk bidang ilmu, karena ilmu hitam tidak dapat diamati dan dibuktikan

kebenarannya secara ilmiah.

Ilmu hitam (black magic) 

Ilmu berasal dari bahasa Arab, yaitu “alima” yang berarti tahu atau mengetahui. Sama dengan

kata dalam bahasa Inggris “science” yang berasal dari bahasa latin “scio” atau “scire” yang kemudian

diserap kedalam bahasa Indonesia menjadi sains. Thomson mendefinisan ilmu sebagai pelukisan

pengalaman fakta-fakta secara lengkap dan konsisten dalam istilah-istilah yang sesederhana mungkin.

Pelukisan secara lengkap dan konsisten itu melalui tahap pembentukan definisi, melakukan anlisa,

melakukan pengklasifikasian dan melakukan pengujian. Jujun S. Suriasumantri menggambarkan ilmu

adalah keseluruhan pengetahuan yang kita miliki sejak kita duduk di bangku Sekolah Dasar hingga

Perguruan Tinggi. Dengan demikian, ilmu adalah kumpulan pengetahuan secara holistik yang tersusun

secara rasional dan terbukti secara empiris. Ukuran kebenaran ilmu adalah rasionalisme dan empirisme

sehingga kebenaran ilmu besifat rasional dan empiris.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa semua gejala yang tidak rasional dalam ukuran nalar

manusia dan tidak nyata dalam ukuran panca indera tidak dapat digolongkan sebagai ilmu. Hal ini juga

merupakan batasan ilmu karena ilmu yang bersifat rasional dan empiris. Sehingga ilmu tidak mampu

menjangkau gejala yang irrasional dan non empiris.

Ilmu hitam atau di Indonesia lebih sering disebut guna-guna, merupakan jenis ilmu sihir untuk

mengendalikan alam (termasuk kejadian, obyek, orang, dan fenomena fisik) melalui mistik,

paranormal, atau supranatural. Dalam banyak kebudayaan, ilmu hitam adalah sesuatu yang tidak

19

Page 20: Uas flsafat

rasional bagi ilmu pengetahuan, dan agama sangat melarang penggunaan ilmu ini. Ilmu hitam identik

dengan segala sihir yang bertujuan ke arah negatif, karena ilmu ini bersifat sihir yang mencelakakan.

Hal ini yang menjadikan ilmu hitam termasuk dosa dalam agama. Mereka yang terkena Ilmu hitam ini

dapat diobati oleh mereka yang ahlinya yaitu ahli ilmu kebathinan/paranormal. Ilmu hitam telah

dikenal sejak sangat lama di Nusantara, dan mempunyai banyak sebutan lokal Nusantara,

seperti tenung (Jawa) atau teluh (Sunda).

Berdasarkan uraian di atas, ilmu hitam (black magic) tidak dapat digolongkan ke dalam ilmu.

Hal ini dikarenakan ilmu hitam tidak rasional dalam ukuran nalar manusia dan tidak nyata dalam

ukuran panca indera.

10. Apakah perbedaan yang mendasar antara ilmu-ilmu kealaman dan ilmu-ilmu sosial? Apa

sebab ilmu kealaman disebut juga sebagai ilmu eksakta? Jelaskan jawaban Anda dengan

memberikan beberapa contoh!

Ilmu alam dalam bahasa Inggris disebut dengan natural science, atau ilmu pengetahuan alam.

Ilmu alam adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada ilmu-ilmu yang objeknya adalah benda-

benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapanpun dan dimanapun. Ilmu alam

mempelajari aspek-aspek fisik dan nonmanusia tentang Bumi dan alam sekitarnya. Tingkat kepastian

ilmu alam relatif tinggi mengingat objeknya yang kongkrit, oleh karenanya ilmu alam biasa juga

disebut sebagai ilmu pasti.

Ilmu sosial (social science) atau ilmu pengetahuan sosial adalah sekelompok ilmu yang

mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Ilmu ini

berbeda dengan seni dan humanira karena menekankan penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari

manusia termasuk metode kuantitatif dan kualitatif.

Perbedaan antara ilmu alam dan ilmu sosial:

Ilmu Alam (Natural Science) Ilmu Sosial (Social Science)

- Eksak

- Keakuratannya tinggi

- Apa adanya

- Perkembangannya pesat

- Menghasilkan teknologi

- non eksak

- keakuratannya rendah

- tidak apa adanya

- cenderung jalan di tempat

- memnfaatkan teknologi

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan antara ilmu alam dan ilmu sosial. Ilmu alam

bersifat eksak, sedangkan ilmu sosial bersifat non eksak. Hal ini dikarenakan ilmu alam bersifat pasti.

Selain itu, ilmu alam itu memiliki pengamatan yang berulang-ulang. Ilmu alam mengamati gejala-20

Page 21: Uas flsafat

gejala alam dengan panca indra, dan juga bahwa pengamatan itu bisa diulang oleh orang lain dengan

pengamatan berulang kali hingga tidak diragukan lagi kebenarannya. Sedangkan ilmu sosial objek

penelaahannya tidak terulang. sehingga imu sosial tidak seperti ilmu alam yang dalam penelaahannya

bersifat seragam dan  gejala tersebut dapat diamati sekarang. Jelas, bahwa gejala sosial banya yang

bersifat unik dan sukar untuk terulang kembali. Hal ini menyebabkan ilmu sosial tidak seakurat ilmu

alam.

Ilmu alam bersifat apa adanya karena hal yang diamati adalah benda, sedangkan ilmu sosial tidak

bersifat apa adanya karena objek pengamatannya bukan berbentuk benda. Selanjutnya, ilmu alam

perkembangannya pesat sedangkan ilmu sosial cenderung jalan di tempat. Ini terjadi dikarenakan

sulitnya melakukan pengamatan pada ilmu sosial disebabkan oleh ojek yang berubah-ubah sesuai

dengan keinginan dan pilihan manusia. Hal terakhir mengenai perbedaan ini adalah ilmu alam dalam

pengamatannya menghasilkan teknologi, sedangkan ilmu sosial memanfaatkan teknologi yang

dihasilkan oleh ilmu-ilmu alam.

Contoh:

a. ilmu alam: Jika sel telur dan ovum bertemu serta terjadi pembuahan, selanjutnya akan menghasilkan

janin.

b. Ilmu sosial: Jika seseorang berkata dengan suara keras maka orang tersebut sedang marah.

21