22
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seperti di ketahui manajemen pada dasarnya merupakan proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Sejalan dengan itu maka manajemen produksi dan operasimerupakan proses pengambilan keputusan didalam usaha untuk menghasilkan barang atau jasa sehingga dapat sasaran yang berupa tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah dengan biaya yang efisien, oleh karena itu manajemen produksi dan operasi mengkaji pengambilan keputusan dalam fungsi produksi dan operasi. Pelaksanaan kegiatan manajemen merupakan tanggung jawab seorang manajer diartikan sebagai orang yang bertanggung jawab lebih besar dari pada apa yang dia dapat lakukan sendiri. Sehingga membutuhkan bantuan orang lain dalam mencapai tujuan organisasi, sedangkan manajer produksi dan operasilah yang akan menentukan keberhasilan organisasi perusahaan sebagai produsen yang baik, selanjutnya keberhasilan usaha suatu perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasarannya ditentukan

Bab I manajemen operasional

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab I manajemen operasional

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Seperti di ketahui manajemen pada dasarnya merupakan proses pengambilan keputusan

yang berkaitan dengan perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengendalian yang

dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Sejalan dengan itu maka manajemen produksi

dan operasimerupakan proses pengambilan keputusan didalam usaha untuk menghasilkan

barang atau jasa sehingga dapat sasaran yang berupa tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah

dengan biaya yang efisien, oleh karena itu manajemen produksi dan operasi mengkaji

pengambilan keputusan dalam fungsi produksi dan operasi.

Pelaksanaan kegiatan manajemen merupakan tanggung jawab seorang manajer diartikan

sebagai orang yang bertanggung jawab lebih besar dari pada apa yang dia dapat lakukan

sendiri. Sehingga membutuhkan bantuan orang lain dalam mencapai tujuan organisasi,

sedangkan manajer produksi dan operasilah yang akan menentukan keberhasilan organisasi

perusahaan sebagai produsen yang baik, selanjutnya keberhasilan usaha suatu perusahaan

dalam mencapai tujuan dan sasarannya ditentukan oleh kemampuan manajer produksi dan

operasi, serta kemampuan manajer pemasaran dan manajer keuangan disamping kemampuan

majemen puncak atau direksi untuk menciptakan hasil sinergi dari seluruh kegiatan bersama

perusahaan.

Page 2: Bab I manajemen operasional

2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI

2.1.1 Pengertian Produksi Dan Operasi

Pengertian produksi dan operasi dalam ekonomi adalah merupakan kegiatan yang

berhubungan dengan usaha untuk menciptakan dan menambah kegunaan atau utilitas suatu

barang atau jasa. Yang terkait dalam pengertian produksi dan operasi adalah penambahan atau

penciptaan kegunaan atau utilitas karena bentuk dan tempat, sehingga membutuhkan faktor-

faktor produksi. Dalam ilmu ekonomi faktor-faktor produksi terdiri atas tanah atau alam, modal,

tenaga kerja, dan keterampilan manajerial (managerial skills) serta keterampilan teknis dan

teknologi.

2.1.2       Pengertian Manajemen Produksi Dan Operasi

Manajemen adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan

menggunakan atau mengkordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain. Dalam pengertian ini

terdapat tiga unsur penting, yaitu adanya orang lebih dari satu, adanya tujuan yang ingin dicapai,

dan orang yang bertanggung jawab akan tercapainya tujuan tersebut.

Manajemen produksi dan operasi merupakan kegiatan untuk mengatur dan

mengkordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yang berupa sumber daya manusia, sumber

daya alat dan sumber daya dana serta bahan, secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan

menambah kegunaan (utility) sesuatu barang atau jasa. Dari uraian di atas, dapatlah dinyatakan

bahwa manajemen produksi dan operasi merupakan proses pencapaian dan pengutilisasian

sumber-sumber daya untuk memproduksi atau menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa yang

berguna sebagai usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Sasaran dari organisasi itu

antara lain adalah untuk mempeoleh tingkat laba tertentu atau memaksimalisasi laba,

memberikan pelayanan dengan tingkat pelayanan yang baik, serta berupaya dan berusaha untuk

menjamin eksistensi dari organisasi tersebut.

Page 3: Bab I manajemen operasional

3

2.1.3       Ruang Lingkup Manajemen Produksi Dan Operasi

Manajemen Produksi dan operasi seprti yang telah dibahas pada Point sebelumnya

setidaknya mengajarkan kita bagaimana utuk mencapai suatu tujuan dengan perencanaan dan

keberhasilan rencana yang telah kita rancang. Untuk itu, dalam manajemen produksi dan operasi

terdapat:

a.    Seleksi dan rancangan atau desain hasil produksi.

b.   Seleksi dan perancangan proses dan peralatan.

c.    Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi.

d.   Rancangan tata letak (layout) dan arus kerja atau proses.

e.    Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas.

Penambahan dalam pengoperasian sistem produksi dan operasi akan mencakup:

a.    Penyusunan rencana produksi dan operasi.

b.   Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan.

c.    Pemeliharaan atau perawatan (maintenance) mesin dan peralatan.

d.   Pengendalian mutu.

e.    Manajemen tenaga kerja (Sumber Daya Manusia)

2.2    FUNGSI DAN SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI

Manajemen Produksi dan Operasi tidak hanya manajemen pabrik manufaktur. Dalam

pembahasan Manajemen Produksi dan Operasi, di samping menyangkut pembahasan organisasi

pabrik manufaktur, juga menyangkut pembahasan organisasi jasa, seperti perbankan, rumah sakit

dan jasa transportasi. Perusahaan atau organisasi jasa, pertumbuhannya sangat pesat, dan dari

hasil-hasil penemuan dapatlah diketahui bahwa teknik-teknik Manajemen Produksi dan Operasi

dapat dipergunakan secara efektif untuk mengurangi biaya dan memperbaiki hasil jasa yang

ditawarkan atau dijual. Dalam kegiatan produksi dan operasi tercakup seluruh proses yang

mengubah masukan (inputs) dan menggunakan sumber-sumber daya untuk menghasilkan

keluaran (output) yang berupa barang atau jasa.

Page 4: Bab I manajemen operasional

4

Ada empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah :

1.     Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolalahan

masukan (inputs)

2.     Jasa-jasa penunjang, merupakan saran yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk

penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat

dilaksanakan secara efektif dan efisien.

3.     Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan

produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu

4.     Pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin terlasananya kegiatan

sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk pengunaan dan pengolahan

masukan(inputs) pada kenyataannya dapat dilaksanakan.

Page 5: Bab I manajemen operasional

5

BAB III

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK

A. MENDEFINISIKAN PRODUK

Ketika sebuah rancangan produk siap untuk diperkenalkan, maka perusahaan perlu

mendefinisikan produk tersebut. Artinya produk tersebut perlu diperjelas apa fungsinya agar bisa

memuaskan keinginan konsumen.

Ada Dua Aspek Penting Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pendefinisian Produk Yaitu :

KeputusanMembuatSendiri atau Membeli(Outsourcing)

B .PENGELOMPOKAN TEKNOLOGI

Kegunaan Pengelompokan Teknologi :

- Memperbaiki desain

- Mengurangi kebutuhan/pembelian BB

- Menyederhanakan perencanaan produksi dan control

- Memperbaiki layout dan beban mesin.

- Mengurangi waktu setup peralatan, produksi & proses kerja

C. DESAIN PRODUK

- Pengembangan dan desain produk merupakan kunci kesuksesan didalam dunia bisnis.

-Segala sesuatu yang kurang berkaitan dengan strategi produk dapat menjadi masalah besar bagi

perusahaan.

-Dalam membuat keputusan produk yang efektif maka perlu menelusuri bagaimana seharusnya

melakukan seleksi produk, mengembangkannya, danselanjutnya mendokumentasikan produk.

D. PRODUCT DEVELOPMENT

١Product Development System

Page 6: Bab I manajemen operasional

6

١Quality Function Deployment (QFD)

Quality fungction deployment (QFD) merupakan suatu proses untuk menentukan kebutuhan

konsumen (keinginan pelanggan) dan bagaimana menterjemahkan ke dalam atribut pada masing-

masing fungsional agar mereka dapat memahami dan mematuhinya.

١Organizing for Product Development

Organisasi pengembangan produk dilaksanakan oleh sebuah tim yang disebut tim pengembangan

produk.

١Manufacturability and Value Engineering

Desain untuk kelompok rekayasa nilai dan keandalan produksi berperan :

- Penurunan kerumitan produk

- Standarisasi tambahan atas produk

- Peningkatan aspek fungsional produk

- Desain metode kerja yang lebih baik

- Peningkatan keandalan

E. PENGEMBANGAN PRODUK BARU

New Product Opportunities, Ada enam faktor yang mempengaruhi peluang pasar, yaitu

perubahan:

(1) selara konsumen,

(2) ekonomi,

(3) sosial dan demografi,

(4) teknologi,

(5) politik dan hukum, dll

F. SELEKSI PRODUK

Seleksi produk adalah kegiatan pemilihan barang/jasa yang digunakan untuk memenuhi

kebutuhan konsumen atau klien perusahaan.

Page 7: Bab I manajemen operasional

7

- Product StrategiOptions Support Competitive Advantage

Hasil keputusan produk dari seleksi yang dilakukan merupakan hal yang fundamental dan

mempunyai implikasi yang besar pada fungsi operasi.

- Product Life Cycle and Strategy

Perusahaan perlu mengidentifikasi strategi, jenis produk dan posisinya dalam siklus hidup

produk. Siklus hidup produk bisa beberapa jam saja, bulan, tahun atau beberapa dekade. Lebih

jelasnya tahapan siklus hidup produk dapat dilihat pada Gambar di bawah ini :

Gambar atas menunjukan ada 4 tahap siklus hidup produk meliputi :

1.Introductory Phase, Setiap produk dirancang dengan baik sebab akan memasuki pasar

2.Growth Phase, Disain produk telah mulai untuk distandardisasi agar stabil, dan peramalan

kebutuhan kapasitas yang efektif.

3.Maturity Phase, Volume penjualan sangat tinggi, inovatif produksi dapat dikendalikan sesuai

dengan tingkat biaya yang dibutuhkan. pengurangan pilihan, dan penghematan pada semua lini

produk agar efektif dalam penguasaan pasar dan profitabilitas.

4.Decline Phase, Manajemen perlu untuk melakukan pergantian dengan produk baru atau

inovasi.

- Product-by-value Analysis

Page 8: Bab I manajemen operasional

8

Analisis produk berdasarkan nilainya yang diurutkan kebawah dimulai dari konstribusi $ yang

terbesar

G. ISU-ISU DESAIN PRODUK

- Desain Robust

- Desain Modular

- Computer Aided Design (CAD)

- Computer Aided Manufacturing (CAM)

- Virtual Reality Technology,

- Value Analysis,

- Environmentally Friendly Designs

Page 9: Bab I manajemen operasional

9

BAB IV

PERAMALAN (FORECASTING)

Peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa datang yang

meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam

rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Selain itu peramalan juga didefinisikan

sebagai seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakukan

dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya ke masa yang akan datang

dengan suatu bentuk model matematis. Bisa juga merupakan prediksi intuisi yang bersifat

subjektif. Atau bias juga dengan menggunakan kombinasi model matematis yang disesuaikan

dengan pertimbangan yang baik dari seorang manajer.

Peramalan (forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang

efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Peramalan mempunyai peranan langsung

pada peristiwa eksternal yang pada umumnya berada di luar kendali manajemen seperti:

ekonomi, pelanggan, pesaing, pemerintah dan lain sebagainya.

Peramalan permintaan memegang peranan penting dalam perencanaan dan pengambilan

keputusan khususnya dibidang produksi. Aktivitas manajemen operasi menggunakan peramalan

permintaan dalam perencanaan yang menyangkut skedul produksi, perencanaan pemenuhan

kebutuhan bahan, perencanaan kebutuhan tenaga kerja, perencanaan kapasitas produksi,

perencanaan layout fasilitas, penentuan lokasi, pemenuhan metode proses, penentuan jumlah

mesin, desain aliran bahan dan lain sebagainya. Peranan ini disebabkan adanya tenggang waktu

antara suatu peristiwa dengan kebutuhan mendatang.

Walaupun terdapat banyak bidang lain yang memerlukan peramalan permintaan, namun

aktivitas manajemen operasi di atas merupakan bentuk khas dari keperluan peramalan

permintaan baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.

Perusahaan perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang meliputi:

1.     Identifikasi dan definisi masalah peramalan

Page 10: Bab I manajemen operasional

10

2.     Aplikasi metode peramalan

3.     Pemilihan metode peramalan yang tepat untuk situasi tertentu

4.     Dukungan manajemen untuk menggunakan metode peramalan tertentu

Peramalan tidak terlalu dibutuhkan dalam kondisi permintaan pasar yang stabil, karena

perubahan permintaannya relatif kecil. Tetapi peramalan akan sangat dibutuhkan bila kondisi

permintaan pasar bersifat kompleks dan dinamis. Hanya sedikit bisnis yang dapat menghindari

proses peramalan dan hanya menunggu apa yang terjadi untuk kemudian mengambil

kesempatan. Perencanaan yang efektif baik untuk jangka panjang maupun bergantung pada

peramalan permintaan untuk produk perusahaan tersebut.

Peramalan biasanya diklasifikasikan berdasarkan horizon waktu masa depan yang

dicakupnya. Horison waktu teragi atas beberapa kategori :

1.     Peramalan jangka pendek, peramalan ini mencakup jangka waktu hingga 1 tahun tetapi

umumnya kurang dari  bulan. Peramalan ini dugunakan untuk merencanakan pembelian,

penjadwalan kerja, penugasan kerja dan tingkat produksi.

2.     Peramalan jangka menengah, umumnya mencakup hitungan bulanan hingga  3 tahun.

Peramalan ini berguna untuk merencanakan penjualan, perencanaan dan anggaran produksi,

anggaran kas, dan menganalisis bermacam-macam rencana operasi.

3.     Peramalan jangka panjang, umumnya untuk perencanan masa  3 tahun atau lebih.

Peramalan jangka panjang digunakan untuk merencanakan produk baru, pembelanjaan modal,

lokasi atau pengembangan fasilitas, serta penelitian dan pengembangan.

Peramalan jangka menengah dan jangka panjang dapat di bedakan dari peramalan jangka

pendek dengan melihat tiga hal :

1.     Jangka menengah dan jangka panjang berkaian dengan permasalahan yang lebih

menyeluruh dan mendukung keputuan manajemen yang berkaitan dengan perencanaan produk,

pabrik dan proses. Misalnya keputusanakan fasilitas parik seperti membuka pabrik atau gedung

baru.

Page 11: Bab I manajemen operasional

11

2.     Peramalan jangka pendek biasanya menerapkan metodologi yang berbeda di bandingkan

peramalan jangka panjang.

3.     Peramalan jangka pendek cenderung lebih tepat dibandingkan peramalan jangka panjang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan permintaan berubah setiap hari. Dengan demikian,

sejalan dengan semakin panjangnya horizon waktu, ketepatan peramalan seseorang cenderung

semakin berkurang. Peramalan penjualan harus diperbaharui secara berkala untuk menjaga nilai

dan integritasnya. Peramalan harus selalu dikaji ulang dan direvisi pada setiap akhir periode

penjualan.

Faktor lain yang harus dipertimbangkan saat membuat ramalan penjualan, terutama

peramalan penjualan jangka panjang adalah siklus hidup produk. Penjualan produk dan bahkan

jasa, tidak terjadi pada tingkat yang konstan sepanjang hidupnya. Hampir semua produk yang

berhasil melalui empat tahapan : Perkenalan, pertumbuhan, kematangan dan penurunan.

4.1       Jenis Peramalan

Organisasi pada umumnya menggunakan tiga tipe peramalan yang utama dalam

perencanaan operasi di masa depan :

1.     Peramalan Ekonomi (economic forecast) menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksi

tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun perumahan dan

indicator perencanaan lainnya.

2.     Peramalan Terknologi (technological forecast) memperhatikan tingkat kemajuan teknologi

yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan peralatan

baru.

3.     Peramalan Permintaan (demand forecast) adalah proyeksi permintaan untuk produk atau

layanan suatu perusahaan. Peramalan ini disebut juga peramalan penjualan, yang mengendalikan

produksi, kapasitas, serta sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan,

pemasaran dan sumber daya manusia.

Peramalan yang baik sagat penting dalam semua aspek bisnis : peramalan merupakan

satu-satunya prediksi atas permintaan hingga permintaan yang sebenarnya diketahui. Peramalan

Page 12: Bab I manajemen operasional

12

permintaan mengendalikan keputusan dibanyak bidang. Berikut ini akan diahasa dampak

peramalan produk pada tiga aktivitas :

1.     Sumber Daya Manusia

Mempekerjakan, melatih dan memberhentikan pekerja, semua tergantung pada

permintaan. Jika departemen sumber daya manusia harus mempekerjakan pekerja tambahan

tanpa adanya persiapan, akiatnya kualitas pelatihan menurun dan kualitas pekerja juga menurun.

2.     Kapasitas

Saat kapasitas tidak mencukupi, kekurangan yang diakibatkannya bisa berarti tidak

terjaminnyapengiriman, kehilangan konsumen dan kehilangan pangsa pasar.

3.     Manajemen Rantai Pasokan

Hubungan yang baik dengan pemasok dan harga barang dan komponen yang bersaing,

bergantung pada peramalan yang akurat. Sebagai contoh, manufaktur pembuat mobil yang

menginginkan TRW Corp. menjamin keteresediaan kantung udara yang cukup, harus

menyediakan ramalan yang akurat untuk membenarkan ekspansi pabrik TRW.

Page 13: Bab I manajemen operasional

13

BAB V

PENENTUAN LOKASI PABRIK

Tujuan penentuan lokasi suatu pabrik dengan tepat ialah untuk dapat membantu pabrik

beroperasi atau berproduksi dengan lancar, efektif dan efisien. Dengan adanya penentuan lokasi

suatu pabrik yang tepat atau baik akan menentukan :

1.     Kemampuan melayani konsumen dengan memuaskan

2.     Mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup dan kontinue dengan harga yang layak /

memuaskan.

3.     Mendapatkan tenaga buruh yang cukup.

4.     Memungkinkan diadakannya perluasan pabrik dikemudian hari.

Adapun yang menjadi masalah dalam plant location ini adalah :

1.     Karena berubahnya adat kebiasaan masyarakat.

2.     Dengan berpindahnya pusat-pusat penduduk dan perdagangan

3.     Adanya jaringan komunikasi dan pengangkutan yang lebih baik.

5.1       Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi pabrik

1.   Faktor-faktor utama / primer (Primary Factors)

a.      Letak dari pasar

b.     Letak dari sumber-sumber bahan mentah

c.      Terdapatnya fasilitas pengangkutan

d.     Supply dari buruh atau tenaga kerja yang tersedia

e.      Terdapatnya pembangkit tenaga listrik (power station)

2.   Faktor-faktor skunder (Scondary Factors)

a.      Rencana masa depan

b.     Biaya dari tanah dan gedung, terutama dlam hubungannya dengan rencana masa depan

Page 14: Bab I manajemen operasional

14

c.      Kemungkinan perluasan

d.     Terdapatnya fasilitas service

e.      Terdapatnya fasilitas pembelanjaan

f.      Water supply (persediaan air)

g.     Tinggi rendahnya pajak dan undang-undang perburuhan

h.     Masyarakat di daerah itu (sikap, besar dan keamanan)

i.       Iklim

j.       Tanah

k.     Perumahan yang ada dan fasilitas-fasilitas lainnya

5.2       Tahap-tahap yang dapat dilakukan dalam memilih lokasi suatu pabrik

Ada 3 tahap yang dapat dilakukan dalam memilih lokasi suatu pabrik, yaitu:

1.     Melihat kemungkinan daerah-daerah mana yang dapat ditentukan sebagai daerah-daerah

alternatif dengan melihat ketentuan dari pemerintah daerah setempat mengenai daerah-daerah

mana yang diperkenankan untuk mendirikan pabrik tertentu. Dalam hal ini pemerintah daerah

setempat perlu dihubungi untuk mendapatkan informasi kemungkinan-kemungkinan daerah yang

dapat dipilih.

2.     Melihat pengalaman orang lain atau pengalaman kita sendiri dalam menentukan lokasi

pabrik. Dalam hal ini jenis barang hasil produksi dan proses pengerjaanya selalu akan

menentukan kekhususan pabrik tersebut, seperti mengenai lokasi, powernya, transportasinya

serta faktor-faktor lain yang dianggap penting.

3.     Mempertimbangkan dan menilai masyarakat-masyarakat dari daerah-daerah yang ada pada

tahap kedua telah dipilih untuk daerah lokasi pabrik karena dianggap paling menguntungkan.

Page 15: Bab I manajemen operasional

15

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari makalah ini, diantaranya :

1. Lokasi yang baik dapat menunjang efesiensi dan efektivitas suatu pabrik

2. Banyak sekali variable yang harus dipertimbangkan dalam menentukan lokasi suatu pabrik

dengan tujuan mendapat keuntungan ekonomis sesuai dengan tujuan perusahaan.

3. Penentuan lokasi pabrik yang baik dapat berakibat pada lancarnya proses produksi pabrik

tersebut.

4. Efektifitas strategi suatu produk memerlukan pemilihan, perancangan, dan penjelasan suatu

produk dari transisi produk menjadi produksi.

5. Hanya melalui implementasi strategi yang efektif fungsi produksi dapat mendukung

pencapaian nilai maksimum dari sebuah organisasi.

6. Manajer operasi harus dapat membangun suatu sistem pengembangan produk yang

mempunyai kemampuan untuk dipahami, didesain dan menghasilkan produk yang bermanfaat

kompetisi bagi perusahaan.

7. Manajer operasi harus dapat mencermati perubahan siklus hidup produk yang didasarkan atas

pengamatan terhadap lingkungan organisasi dan selalu menjalin komunikasi yang baik dengan

konsumen, mengelola produk, proses, dan pemasok, sehingga tingkat kesuksesan produk

B.     SARAN

Agar proses produksi berjalan lancer dan keuntungan ekonomis dapat tercapai sesuai

dengan tujuan ada baiknya memperhatikan aspek-aspek pendukung agar dapat menentukan

lokasi untuk mendirikan sebuah pabrik dengan tepat.

Page 16: Bab I manajemen operasional

16

DAFTAR PUSTAKA

Mardiatmo, Drs, 2006. Kewirausahaan. Jakarta:Yudistira

www.yakult.id

Cari/modul/kewirausahaan-smk-kelas-xii.html

Anonym, http://id.wikipedia.org/wik/administrasi

Anonym, http://id.wikipedia.org/wik/index

http://nadyameprista.blogspot.com/2012_11_01_archive.html

http://khairulsantiank.blogspot.com/

http://ankbinzee.blogspot.com/