5
Nama Kelurahan Kel. Tipar Kec. Citamiang Kota Sukabumi Latar Belakang Kelurahan Tipar merupakan salah satu permukiman kumuh berdasarkan SK Walikota No. 61 Tahun 2015. Kelurahan Tipar berada pada kawasan pusat kota yang meliputi 9,8 Ha yang tersebar pada 4 RW, yaitu RW03, 04, 06, dan 07.Kelurahan Tipar memilikitingkat kepadatan penduduk rata-rata pada seluruh kawasan permukiman kumuh adalah sebesar 550 jiwa/hektar dengan tingkat kepadatan bangunan rata-rata sebesar 40- 50 unit/hektar. Permasalahan utama pada kelurahan ini adalah minimnya akses sanitasi dan air bersih sehingga banyak warga menggunakan toilet warga lainnya yang memiliki. Prasarana pengelolaan persampahan juga menjadi masalah yang cukup signifikan. Hal ini terlihat dari masih banyaknya warga membuang sampah tidak pada tempatnya terutama pada saluran drainase. Selain itu, kondisi jalan lingkungan yang rusak dan keselamatan dan keamanan warga juga menjadi perhatian bagi warga setempat. Pada beberapa ruas jalan setapak masih berupa tanah dan tidak terdapatnya pengamanan jalan serta lampu penerangan sehingga menyulitkan bagi warga dalam beraktifitas sehari-hari, terutama bagi ibu rumah tangga dan anak-anak. Melalui Program NUSP-2 sejak 2015, pemerintah berupaya melakukan peningkatan kualitas permukiman pada Kelurahan Tipar ini. Masyarakat berperan sebagai pelaku utama pembangunan lingkungannya, mulai dari perencanaan hingga pemeliharaan. Infrastruktur yang dibangun antara lain adalah jalan lingkungan, penerangan dan pengaman jalan, saluran drainase, MCK dan SAB, dan IPAL komunal. Selain melalui NUSP-2, Pemerintah Kota Sukabumi juga berkomitmen dalam peningkatan kualitas permukiman pada Kelurahan Tipar ini. Pada 2016, APBD Kota Sukabumi dialokasikan untuk pembangunan jalan akses dari jalan kolektor menuju lingkungan permukiman. Warga Kelurahan Tipar juga berkontribusi cukup tinggi dalam upaya peningkatan kualitas lingkungan permukimannya. Selain sumbangan tenaga dan material bangunan, beberapa warga juga menyediakan lahan/hibah lahan guna kepentingan pembangunan MCK Komunal. Sumber Pembiayaan Peningatan kualitas permukiman kumuh di kelurahan Tipar dilaksanakan secara terpadu dengan melalui beberapa sumber pembiayaan yaitu : (i) Loan ADB 3122-INO (NUSP-2) sebesar

Best Practise NUSP-2 Kelurahan Tipar Kota Sukabumi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Best Practise NUSP-2 Kelurahan Tipar Kota Sukabumi

NamaKelurahan

Kel. TiparKec. CitamiangKota Sukabumi

Latar Belakang Kelurahan Tipar merupakan salah satu permukiman kumuh berdasarkan SK Walikota No. 61 Tahun 2015.

Kelurahan Tipar berada pada kawasan pusat kota yang meliputi 9,8 Ha yang tersebar pada 4 RW, yaitu RW03, 04, 06, dan 07.Kelurahan Tipar memilikitingkat kepadatan penduduk rata-rata pada seluruh kawasan permukiman kumuh adalah sebesar 550 jiwa/hektar dengan tingkat kepadatan bangunan rata-rata sebesar 40- 50 unit/hektar.

Permasalahan utama pada kelurahan ini adalah minimnya akses sanitasi dan air bersih sehingga banyak warga menggunakan toilet warga lainnya yang memiliki. Prasarana pengelolaan persampahan juga menjadi masalah yang cukup signifikan. Hal ini terlihat dari masih banyaknya warga membuang sampah tidak pada tempatnya terutama pada saluran drainase. Selain itu, kondisi jalan lingkungan yang rusak dan keselamatan dan keamanan warga juga menjadi perhatian bagi warga setempat. Pada beberapa ruas jalan setapak masih berupa tanah dan tidak terdapatnya pengamanan jalan serta lampu penerangan sehingga menyulitkan bagi warga dalam beraktifitas sehari-hari, terutama bagi ibu rumah tangga dan anak-anak.

Melalui Program NUSP-2 sejak 2015, pemerintah berupaya melakukan peningkatan kualitas permukiman pada Kelurahan Tipar ini. Masyarakat berperan sebagai pelaku utama pembangunan lingkungannya, mulai dari perencanaan hingga pemeliharaan. Infrastruktur yang dibangun antara lain adalah jalan lingkungan, penerangan dan pengaman jalan, saluran drainase, MCK dan SAB, dan IPAL komunal.

Selain melalui NUSP-2, Pemerintah Kota Sukabumi juga berkomitmen dalam peningkatan kualitas permukiman pada Kelurahan Tipar ini. Pada 2016, APBD Kota Sukabumi dialokasikan untuk pembangunan jalan akses dari jalan kolektor menuju lingkungan permukiman.

Warga Kelurahan Tipar juga berkontribusi cukup tinggi dalam upaya peningkatan kualitas lingkungan permukimannya. Selain sumbangan tenaga dan material bangunan, beberapa warga juga menyediakan lahan/hibah lahan guna kepentingan pembangunan MCK Komunal.

Sumber Pembiayaan

Peningatan kualitas permukiman kumuh di kelurahan Tipar dilaksanakan secara terpadu dengan melalui beberapa sumber pembiayaan yaitu : (i) Loan ADB 3122-INO (NUSP-2) sebesar Rp.1.500.000.000 untuk pembangunan jalan lingkungan, penerangan dan pengaman jalan, saluran drainase, MCK dan SAB, dan IPAL komunal, (ii) APBD Kota Sukabumi sebesar Rp. 130.973.700 dialokasikan untuk pembangunan jalan akses menuju lingkungan permukiman, serta (iii) swadaya masyarakat sebesar Rp. 60.306.000, untuk biaya personil. Masyarakat juga berkontribusi pada penyediaan lahan/hibah lahan untuk pembangunan MCK komunal.

Manfaat Peningkatan kualitas permukiman melalui Program NUSP 2 telah memberikan manfaat sebagai berikut:

Memudahkan warga dalam mendapatkan akses terhadap sanitasi dan air bersih, berupa MCK;

Memudahkan mobilisiasi warga karena jalan lingkungan ini yang menghubungkan semua RT dan jalan kolektor. Beberapa ruas jalan lingkungan dirancang dengan pengaman jalan (railing) dan dilengkapi penerangan jalan dan street furniture. Hal ini dimanfaatkan warga sebagai ruang interaksi;

Berkurangnya genangan air pada sejumlah titik karena telah terbangun system

Page 2: Best Practise NUSP-2 Kelurahan Tipar Kota Sukabumi

drainase yang baik pada lingkungan permukiman.

Selain manfaat yang diperoleh dari pembangunan infrastruktur, Program NUSP-2 ini juga telah meningkatkan kapasitas sosial warga setempat, dengan munculnya rasa memiliki dan tanggung jawab (sense of belonging) terhadap lingkungan permukimannya. Hal ini ditandai oleh adanya kontribusi masyarakat dalam upaya pemeliharaan infastruktur yang terbangun sehingga menjamin keberlanjutan pemanfaatan infrastruktur tersebut. Program ini juga cukup berhasil dalam meningkatkan peran perempuan dalam peningkatan lingkungan permukiman, dengan adanya pembangunan infrastruktur yang responsif gender dan munculnya aktor wanita yang sangat peduli terhadap pembangunan linkungan permukiman.

Dokumentasi

Jalan lingkungan (Skala Lingkungan)

Jalan lingkungan dan pengaman jalan (Skala Lingkungan)

Page 3: Best Practise NUSP-2 Kelurahan Tipar Kota Sukabumi

Penerangan Jalan (Skala Lingkungan)

Cerita Warga Ibu Cucu, Pahlawan Kampung

Ibu Cucu (62 tahun) layaknya ibu rumah tangga pada umumnya yang tinggal di kampung kota. Namun bagi warga Kelurahan Tipar, Kota Sukabumi, wanita ini adalah pahlawan kampung. Bukan tanpa alasan warga menobatkan ini, karena Ibu Cucu merupakan seorang warga yang sangat peduli dengan kampungnya dan panutan bagi warga lainnya.

Hal ini diawali dengan cerita sederhana. Ibu Cucu menyadari bahwa kampungnya ini sangat membutuhkan air bersih dan toliet yang layak karena banyak warga sekitarnya yang belum punya akses terhadap fasilitas ini. Ironisnya, di depan rumah Ibu Cucu terdapat toilet tua yang dibangun pada tahun 1970, namun kini tidak terpakai karena tidak terdapat air serta minimnya upaya pemeliharaan dari warga. Hal ini yang menggugah hati Ibu Cucu untuk berusaha memperbaiki toilet tersebut.

Page 4: Best Practise NUSP-2 Kelurahan Tipar Kota Sukabumi

Ibu Cucu mendengar program NUSP-2 di pertengahan tahun 2015. Mengetahu hal ini, beliau dengan gigihnya memperjuangkan untuk merehabilitasi toilet umum di depan rumahnya. Nenek dengan 6 cucu ini, memulai perjuangannya degnan berkomunikasi dengan BKM Tipar Jaya, dan mengusulkan untuk pembangunan toilet umum tersebut.

Kini, di depan rumahnya telah terbangun toilet umum, termasuk tempat bagi para warga dapat mencuci pakaian. Banyak warga memanfaatkan toilet ini untuk kebutuhan sehari-hari mereka.

Karena tidak ingin masalah pemeliharaan fasilitas toilet terulang lagi, Bu Cucu juga giat dalam upaya pemeliharaan. Ibu Cucu dipilih oleh warga sebagai ketua KPP pada Februari 2016. Bersama anggota KPP lainnya, Ibu Cucu menyusun rencana dan sistem pemeliharaan yang tepat untuk toilet di depan rumahnya. Mereka melakukan pembukuan terhadap iuran warga tiap bulannya. Iruan ini dilakukan untuk perawatan kebersihan rutin dan membayar rekening listrik untuk penggunaan penerangan dan pompa air. Rencana ke depan, uang iuran yang terkumpul juga akan dipergunakan untuk pembangunan atap di tempat mencuci.

Ibu Cucu merupakan seorang pahlawan kampung bagi warga Tipar. Dia memiliki semangat yang luar biasa untuk pembangunan kampungnya, khususnya pembangunan toilet umum ini. Dia terlibat mulai dari perencanaan, pembangunan, hingga pemeliharaan fasilitas umum tersebut. Melalui program NUSP-2 ini diharapkan akan adanya Ibu Cucu lainnya dengan semangat yang sama untuk membangun komunitasnya dan lingkungannya.