24
PERTEMUAN BLOGGER dr. Lily S. Sulistyowati, MM DIREKTUR PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR Jumat, 23 Desember 2016 Hotel Mercure, Pontianak NDONESIA Darurat ROKO

Indonesia Darurat Rokok

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Indonesia Darurat Rokok

PERTEMUAN BLOGGER

dr. Lily S. Sulistyowati, MMDIREKTUR

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

Jumat, 23 Desember 2016Hotel Mercure, Pontianak

INDONESIA Darurat ROKOK

Page 2: Indonesia Darurat Rokok

SISTEMATIKA

EPIDEMIOLOGI ROKOK

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN (RPJMN)

KEBIJAKAN PENGENDALIAN TEMBAKAU

PENUTUP

1

2

3

4

Page 3: Indonesia Darurat Rokok

1 TANTANGAN SAAT INI 1

Page 4: Indonesia Darurat Rokok

TRANSISI EPIDEMIOLOGI • Angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat,

di sisi lain penyakit menular masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia• Tren ini kemungkinan akan berlanjut seiring dengan perubahan perilaku hidup

(merokok, diet yang tidak sehat, kurang aktifitas fisik, stres, dll)

Penyakit menular masih tetap tinggi terutama disebabkan adanya beberapa penyakit emerging dan re-emerging yang timbul tanpa dapat diduga

Page 5: Indonesia Darurat Rokok

5

PENYAKIT UTAMA PENYEBAB KEMATIAN

PENYAKIT UTAMA PENYEBAB KEMATIAN PADA SEMUA UMUR

PENYAKIT UTAMA PENYEBAB KEMATIAN USIA 30 - 70 TAHUN

PREVALENSI FAKTOR RISIKO DANPENYAKIT TIDAK MENULAR

PTM menjadi penyebab utama kematian

Page 6: Indonesia Darurat Rokok

FAKTOR RISIKOPENYAKIT TIDAK MENULAR

6

Kurang aktivitas fisik

Konsumsi tinggi natrium/garam

Obesitas

Obesitas sentralPrevalensi merokok usia>15 Tahun

Konsumsi alkohol dalam 12 bulan terakhir

26,1%

Kurang konsumsi sayur dan buah 93,6%Konsumsi tinggi gula 53,1%

26,2%

28,9%

26,6%

36,3%

4,6%

FAKTOR RISIKO

PTM

Page 7: Indonesia Darurat Rokok

5 - 9 th 10 - 14 th 15 - 19 th 20 - 24 th 25 - 29 th > 30 th0

10203040506070

0.69

54.6

25.8

6.3 3.80.4

9.5

58.9

23.9

4.8 2.61.7

12.6

63.7

17.2

3.1 1.821.9

16

50.7

19

5.5 6.91.7

17.5

43.3

14.6

4.3

18.6

1.5

17.3

56.9

16.3

4.4 3.6

1995 2001 2004 2007 2010 2013

% U

mur

Mul

ai M

erok

ok

Pertumbuhan Perokok Baru di Indonesia 1995-2013

Sumber: Susenas 1995,2004, SKRT 2001, Riskesdas 2007, 2010, 2013BPS Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035

Prevalensi Perokok Baru Menurut Kelompok Umur, Indonesia 1995-2013

Perokok baru Remaja < 19 th 2013 = 16,4 juta

Klp Umur(tahun) Prev (%)* Jumah

Penduduk**#Perokok

pemula/tahun#Perokok

pemula/hari

10-14 17,3 22 309.8 3,9 juta 10.869

15-19 56,9 21 931.2 12,5 juta 34.188

Perokok REMAJA adalah satu2nya SUMBER PEROKOK PENGGANTI. Jika para remaja tidak merokok maka industri akan bangkrut sebagaimana sebuah masyarakat yang tidak melahirkan generasi penerus akan punah

(“Perokok Remaja: Strategi dan Peluang”, R.J Reynolds Tobacco Company Internal Memo,

29 Februari 1984

Page 8: Indonesia Darurat Rokok

Sumber: SKRT (1995), SURKESNAS (2001, 2004), RISKESDAS(2007, 2010, 2013)- Balitbangkes

Persentase Perokok Remaja Indonesia Usia 15-19 tahun, Tahun 1995 - 2013

PREVALENSI PEROKOK

Peningkatan jumlah perokok anak akan menjadikan bencana demografi

Persentase Perokok Laki-laki Usia > 15 Tahun di 9 Negara

Page 9: Indonesia Darurat Rokok

BEBAN EKONOMI NEGARA AKIBAT PENYAKIT KATASTROPIK

JANTUNG GAGAL GINJAL KANKER STROKE THALASSEMIA SIROSIS HEPATIS LEUKEMIA HEMOFILIA -

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

-

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000 Ka

sus

(dal

am ri

buan

)

Biaya (dalam M

ilyar Rupiah)

Beban penyakit katastropik termasuk Penyakit Tidak Menular yang ditanggung

oleh JKN tahun 2014-2015.

Page 10: Indonesia Darurat Rokok

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN (RPJMN) 2

Page 11: Indonesia Darurat Rokok

Goals Pemerintah (Nawa Cita)1.Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa &

memberikan rasa aman pada seluruh warga negara2.Membuat pemerintah tidak absen/hadir dengan membangun tata kelola

pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya3.Membangun Indonesia dari pinggiran, memperkuat daerah dan desa

dalam kerangka Negara Kesatuan4.Menolak negara lemah, melakukan reformasi sistem, penegakan hukum

bebas korupsi, bermartabat terpercaya5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional7. Mewujudkan kemandirian ekonomi menggerakkan sektor–sektor strategis ekonomi

domestik8. Melakukan revolusi karakter bangsa9. Memperteguh Ke-Bhineka-an memperkuat restorasi sosial Indonesia

Page 12: Indonesia Darurat Rokok

ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN

RPJMN I2005 -2009

Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke arah promotif, preventif sesuai kondisi dan kebutuhan

Bangkes diarahkan untuk meningkatkan akses dan mutu yankes

Akses masyarakat thp yankes yang berkualitas telah lebih berkembang dan meningkat

Akses masyarakat terhadap yankes yang berkualitas telah mulai mantap

Kes masyarakat thp yankes yang berkualitas telah menjangkau dan merata di seluruh wilayah Indonesia

VISI:MASYARAKAT

SEHAT YANG MANDIRI

DANBERKEADILAN

RPJMN II2010-2014

RPJMN III2015 -2019

RPJMN IV2020 -2025

KURATIF-REHABILITATIF

PROMOTIF - PREVENTIF

12

Page 13: Indonesia Darurat Rokok

13

PROGRAM INDONESIA SEHAT

Penerapan pendekatan continuum of care

Intervensi berbasis resiko kesehatan (health risk)

RENSTRA 2015-2019

Pilar 1. Paradigma Sehat

Program• Promotif – preventif

sebagai landasan pembangunan kesehatan

• Pemberdayaan masyarakat

• Keterlibatan lintas sektor

Pilar 2. Penguatan Yankes

Program• Peningkatan Akses

terutama pd FKTP• Optimalisasi Sistem

Rujukan• Peningkatan Mutu

Pilar 3. JKN

Program• Benefit• Sistem pembiayaan:

asuransi – azas gotong royong

• Kendali Mutu & Kendali Biaya

• Sasaran: PBI & Non PBI

Tanda kepesertaan KIS

DTPKKELUARGA SEHAT

Penerapan pendekatan continuum of careIntervensi berbasis resiko kesehatan (health risk)

Page 14: Indonesia Darurat Rokok

• ASI eksklusif• Imunisasi dasar

lengkap• Pemberian makan• Penimbangan• Vit A• MTBS

• P4K• Buku KIA• ANC terpadu• Kelas Ibu Hamil• APN • RTK• Kemitraan Bidan

Dukun• KB PP• PONED/ PONEK

• SDIDTK• Imunisasi • Gizi• Kolaborasi PAUD,

BKB, dan Posyandu

• Deteksi dan Simulasi kognitif

• UKS• Imunisasi anak

sekolah• Penjaringan anak

usia sekolah• PMT

• Kesehatan reproduksi

• Konsuling gizi HIV/AIDS dan NAPZA

• Tablet Fe• Konseling Kespro• PKRT

• KB bagi PUS• PKRT• Deteksi PM dan

PTM• Kesehatan OR

dan kerja• Brain Healty Life

Style

• Posyandu Lansia• Peningkatan kualitas

Hidup Mandiri• Perlambatan proses

Degeneratif

IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS

CONTINUUM OF CARE

Page 15: Indonesia Darurat Rokok

1 KEBIJAKAN PENGENDALIAN TEMBAKAU3

Page 16: Indonesia Darurat Rokok

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGENDALIAN KONSUMSI PRODUK TEMBAKAU

1. onitoring konsumsi produk tembakau

2. erlindungan Terhadap Paparan Asap Rokok

3. ver pelayanan Upaya Berhenti Merokok

4. aspadakan masyarakat akan bahaya produk tembakau

5. liminasi iklan, promosi dan sponsor produk tembakau

6. aih kenaikan cukai dan pajak untuk menurunkan akses terhadap konsumsi hasil tembakau

MOPWER

Page 17: Indonesia Darurat Rokok

100% bebas asap rokok:

1. Tdk ditemukan orang merokok di dlm gedung;

2. Tdk ditemukan ruang merokok di dlm gedung;

3. Tdk tercium bau rokok;4. Tdk ditemukan puntung rokok;5. Tdk ditemukan penjualan rokok;6. Tdk ditemukan asbak atau korek

api;7. Tdk ditemukan iklan atau

promosi rokok;8. Ada tanda dilarang merokok;

PERLINDUNGAN TERHADAP ASAP ROKOK MELALUI PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK

Page 18: Indonesia Darurat Rokok

Peraturan tentang Kawasan Tanpa Rokok di Indonesia

• Saat ini sudah terdapat 229 peraturan tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR)

Instruksi Bupati/Walikota 6

Instruksi Gubernur 1

Perbupati/Perwalikota 96Perda Kab/Kota 93Perda Provinsi 9

Peraturan Gubernur 6

SE Bupati/Walikota 11

SK Bupati/Walikota 7

Page 19: Indonesia Darurat Rokok

Over Layanan Upaya Berhenti Merokok• Posbindu/Sekolah:

• Mendeteksi faktor risiko merokok

• Mengajak untuk berhenti merokok

• Merujuk ke FKTP untuk layanan UBM

• Fokus pada Fasyankes Tingkat Pertama: • Konseling membantu perokok untuk berhenti merokok

• Membangun motivasi

• Menciptakan lingkungan yang mendukung

• Fokus pada Fasyankes Rawat Tingkat Lanjut:• Konseling lanjutan

• Pengobatan spesialistik

LAYANAN QUITLINE /HOTLINE: 0-800-17-76565 QUITLINE UBM FGD UBM DI SEKOLAH

LAYANAN UBM DI FASYANKES

KONSELING UBM DI SEKOLAH

Page 20: Indonesia Darurat Rokok

20

TUJUAN: Memberikan hak

masyarakat akan informasi yg jelas, benar dan jujur

Masyarakat memilih berdasarkan informasi yg lbh jelas (visual) yang dipahaminya (informed decision)

Mencegah perokok pemula untuk mulai merokok.

PENCANTUMAN PERINGATAN KESEHATAN

DAN INFORMASI KESEHATAN PADA KEMASAN PRODUK TEMBAKAU

Waspadakan mayarakat akan bahaya merokok

Iklan Layanan Masyarakat

Page 21: Indonesia Darurat Rokok

ELIMINASI IKLAN, MARKETING DAN SPONSORSHIP PRODUK HASIL TEMBAKAU

TUJUAN: Melindungi anak-anak Mencegah perokok pemula untuk

mulai merokok. Mendenormalisasi kebiasaan

merokok

Bentuk keperdulian pemerintah daerah atas kondisi darurat rokok terutama pada anak

Page 22: Indonesia Darurat Rokok

1 PENUTUP5

Page 23: Indonesia Darurat Rokok

PERAN BLOGGER 1. Sesuai dengan amanat UUD’45, Setiap orang berhak hidup

sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan medapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan

2. Negara wajib melindungi kesehatan masyarakatnya termasuk mengendalikan konsumsi rokok yang menyebabkan kesakitan dan kematian.

3. Kesadaran masyarakat harus dibangun secara komprehensif melalui berbagai cara termasuk media sosial yang dilakukan oleh para BLOGGER

4. Media sosial merupakan salah satu sarana yang efektif untuk menyebarluaskan kebiasaan baik kepada masyarakat.

Page 24: Indonesia Darurat Rokok

Terima Kasih