15
Konjungtivitis Kelompok 3 Dessy Lestari Muhammad Tezzar Fahrezy Nabela Jahro Vena Ayu Rifani Nurrahman

Konjungtivitis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Konjungtivitis

Konjungtivitis

Kelompok 3 Dessy Lestari

Muhammad Tezzar FahrezyNabela Jahro

Vena Ayu Rifani Nurrahman

Page 2: Konjungtivitis

PengertianKonjungtivitis adalah inflamasi konjungtiva

dan ditandai dengan pembengkakan, eksudat, mata yang tampak merah, sehingga sering di sebut penyakit “mata merah”. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh berbagai hal dan dapat bersifat infeksius seperti bakteri, klamidia, virus, jamur dan parasit, oleh bahan iritatif (kimia, suhu, radiasi) maupun imunologis (pada reaksi alergi).

Page 3: Konjungtivitis

Anatomi

Page 4: Konjungtivitis

Manifestasi Klinis

Gejala subjektif : Rasa gatal Kasar (“ngeres/tercakar”) Terasa ada benda asing.

Gejala objektif : Hiperemia konjungtiva Epifora (keluar air mata berlebihan) Pseudoptosis (kelopak mata atas seperti akan

menutup)

Page 5: Konjungtivitis

Patofisiologi Mikroorganisme (bakteri, virus,

jamur)

Masuk ke dalam mata

Tidak bisa menutup dan membuka mata dengan

sempurna

Kelopak mata terinfeksi

Mata kering (iritasi)

Konjungtivitis

Page 6: Konjungtivitis

Klasifikasi Konjungtivitis1. Alergi 2. Blenore 3. Virus

4.

4. Bakteri 5. Bakteri Purulan

Page 7: Konjungtivitis

Penatalaksanaan

Kojungtivitis diobati dengan tetes mata atau krim antibiotik dan dengan kompres hangat. Untuk mencegah penularan, diperlukan tehnik mencuci tangan yang benar

Page 8: Konjungtivitis

Pemeriksaan Fisik1. Pemeriksaan fisik umum

- pemeriksaan kulit-pemeriksaan suhu tubuh

2. Pemeriksaan khusus mata• pembengkakan struktur kelopak mata• warna konjungtiva• adanya struktur jaringan abnormal

pada kornea• perdarahan /vaskularisasi konjungtiva • perubahan warna kulit• perubahan struktur pertumbuhan

bulu mata. • jika ada luka, disertai pengeluaran

pus, darah • gangguan penglihatan

Page 9: Konjungtivitis

GonoblenoreaGonoblenorea merupakan konjungtivitis hiperakut dengan

purulen yang disebabkan oleh neisseria gonorrhoeae. Infeksi dapat terjadi akibat adanya kontak langsung antara neiseria gonorrhoeae dan konjungtiva.

Manifestasi Klinis :- Iritasi dan gatal ringan.- Pandangan menjadi kabur- Timbul rasa tida nyaman

Page 10: Konjungtivitis

TrakomaTrakoma merupakan inflamasi konjungtiva yang

akut, subakut atau kronik yang disebabkan oleh Chalamydia trachomatis.

Manifestasi Klinis :- Hiperemia konjungtiva- Adanya sekret purulen- Edema kelopak mata

Page 11: Konjungtivitis

Diagnosis Keperawatan1. Ansietas yang berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit

a. intervensi : - Kaji pemahaman klien tentang penyakit - Informasikan fakta - fakta tentang penyakit -Berikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan ekspresi nyab. Rasional :- Persepsi yang keliru dari klien mungkin berasal dari informasi yang salah atau pengalaman yang dipersepsikan kurang tepat oleh klien.- Informasi tentang persentase kejadian kebutaan pada berbagai kasus menunjukkan klien yang menderita keluhan yang sama dengan klien dapat meningkatkan kepercayaan klien dan menambah keyakinan serta menurunkan ansietas- Memungkinkan klien mengekspresikan ketakutan kekhawatiran dan ketidaktahuan

Page 12: Konjungtivitis

2. potensial komplikasi berhubungan dengan infeksi mataa. Intervensi :

a)kaji kondisi infalamsi pada mata setiap harib)bersihkan sekret sesering mungkin dan sebelum

memberikan obatc)lakukan perawatan luka

b. Rasional :d) tanda inflamasi seperti kemerahan konjungtiva, rasa tergaruk,

epifora, dapat memberikan gambaran perkembangan penyakit. Pengkajian dapat dilakukan sambil melakukan perawatan luka

e) sekret harus dibuang untuk memungkinkan seluruh daerah mata (konjungtiva) mendapatkan obat dengan baik. Sekret (pus) dari gonoblenorea harus dibuang secara aman untuk mencegah penularan

f) perawatan luka dapat dilakukan dengan membersihkan mata dari sekret dan krista, melakukan irigasi (bila perlu) serta menutup mata

Page 13: Konjungtivitis

3. Risiko penularan penyakit yang berhubungan dengan kontak individual, kurang nya pengetahuan, dan alat pelindung diri yang kuranga. Intervensi : a) Beri instruksi tertulis terhadap kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan untuk menghindari penularan.

b) Instruksikan untuk memisahkan alat yang digunakan selama masa perawatan dan tidak menggunakan alat yang digunakan klien terutama kain dan handuk

b. Rasional : a) Instruksi verbal mudah dilupakan b) Pencegahan penularan melalui kontak langsung,kontak tidak langsung melalui alat, organ tubuh (tangan).

Page 14: Konjungtivitis

Referensi :

Tamsuri, Anas. 2010. Klien Gangguan Mata dan Penglihatan. Jakarta : EGC.

Page 15: Konjungtivitis