15
SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP ) ASMA BRONKHIALE PADA ANAK Untuk Memenuhi Tugas Promosi Kesehatan Dosen Pengampu : Siti Munawaroh S.Kep. Ns. DISUSUN OLEH : Wiwin Lidyasari (20161163) Yuni Kurniawati (20161164) Yusuf Saktian (20161165) PENDIDIKAN DIPLOMA III AKPER MUHAMMADIYAH KENDAL

SAP Asma Anak

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SAP Asma Anak

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

ASMA BRONKHIALE PADA ANAK

Untuk Memenuhi Tugas Promosi Kesehatan

Dosen Pengampu : Siti Munawaroh S.Kep. Ns.

DISUSUN OLEH :

Wiwin Lidyasari (20161163)

Yuni Kurniawati (20161164)

Yusuf Saktian (20161165)

PENDIDIKAN DIPLOMA III

AKPER MUHAMMADIYAH KENDAL

2015

Page 2: SAP Asma Anak

SATUAN ACARA PENGAJARAN

1. Pokok Bahasan : Penyakit Saluran Pernafasan

2. Sub Pokok Bahasan : Asma Bronkhiale pada anak

Pengertian

Penyebab terjadinya asma

Penanganan pada asma

3. Sasaran : Warga desa yang mempunyai anak

4. Waktu : 30 Menit

5. Tempat : di Balai Desa Sedayu

6. Hari/tanggal : Selasa, 5 Juli 2016

7. Tujuan penyuluhan :

a. Tujuan Instruksional Umum/TIU

Setelah dilakukan pendidikan selama 30 menit diharapkan warga desa dapat

mengetahui tentang penyakit asma bronkhiale pada anak

b. Tujuan Istruksional Khusus/TIK

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan warga desa

dapat :

1. Menjelaskan pengertian asma bronkhiale

2. Menyebutkan penyebab asma bronkhiale

3. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit asma pada anak

4. Menjelaskan pencegahan penyakit asma pada anak

5. Menjelaskan cara penanganan penyakit asma pada anak

8. Kegiatan

NO TAHAP KEGIATAN MEDIA

Kegiatan

Peserta

1. Pembukaan

( 5 menit )

Perkenalan

Menjelaskan tujuan

Kontrak waktu

Apersepsi dengan cara menggali pengetahuan

Leaflet Mendengar

kan

Berkenalan

Page 3: SAP Asma Anak

yang dimiliki warga tentang penyakit asma

2. Pelaksanaan

( 20 menit )

Menjelaskan materi tentang penyakit asma

bronkhiale pada anak

1. Pengertian asma

2. Penyebab asma

3. Tanda dan gejala penyakit asma

4. Pencegahan penyakit asma

5. Penanganan penyakit asma

warga memperhatikan penjelasan tentang

penyakit asma bronkhiale pada anak

warga menanyakan tentang hal-hal yang

belum jelas

Leaflet,

LCD

Mendengar

kan dan

memperhati

kan

3. Penutup Menyimpulkan materi

Mengevalusi warga tentang materi yang telah

diberikan

Mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan

salam

Menjawab

pertanyaan

IV. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

V. Media

1. Leaflet

2. LCD/Proyektor

3. Microfon

VI. Materi

Terlampir

Page 4: SAP Asma Anak

VII. Evaluasi

a. Standart Persiapan

1. Menyiapkan materi penyuluhan

2. Menyiapkan tempat

3. Menyiapkan leaflet

b. Standart Proses

1. Membaca buku referensi tentang asma bronkhiale pada anak

2. Memberi penyuluhan tentang asma bronkhiale pada anak

c. Evaluasi hasil

1. Orang tua anak mampu mengetahui tentang pengertian asma bronkhiale

pada anak

2. Orang tua anak mampu mengetahui tentang faktor penyebab asma

bronkhiale pada anak

3. Orang tua anak mampu mengetahui tentang cara pencegahan asma

bronkhiale pada anak

4. Orang tua anak mampu mengetahui tentang cara pengobatatn asma

bronkhiale pada anak

Pertanyaan

1. Jelaskan pengertian dari asma ?

2. Jelaskan cara penanganan asma pada anak ?

3. Sebutkan tanda dan gejala asma ?

Page 5: SAP Asma Anak

ASMA BRONKHIALE PADA ANAK

A. Pengertian

Asma Bronkial adalah penyakit saluran nafas dengan karakteristik berupa

peningkatan reaktivitas (hiperaktivitas) trakea dan bronkus terhadap berbagai

rangsangan dengan manifestasi klinis berupa penyempitan saluran nafas yang

menyeluruh.

Asma merupakan penyakit radang kronis saluran napas yang tidak bisa

disembuhkan, bersifat hilang dan kemudian timbul lagi. Asma dapat tenang

terkontrol tetapi bisa tiba-tiba kambuh dan mengganggu aktivitas penderitanya.

Asma dapat terjadi pada semua usia mulai dari bayi sampai manula.

B. Etiologi

Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya

serangan asma.

1. Faktor predisposisi

a. Genetik

Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum

diketahui bagaimana cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan

penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga dekat juga menderita penyakit

alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena

penyakit asma bronkhial jika terpapar dengan faktor pencetus.

2. Faktor presipitasi

a. Alergen

Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :

1) Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan.

Seperti : debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan

polusi.

2) Ingestan, yang masuk melalui mulut.

Seperti : makanan dan obat-obatan.

Page 6: SAP Asma Anak

3) Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit.

seperti : perhiasan, logam dan jam tangan.

b. Perubahan cuaca.

Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi

asma. Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu

terjadinya serangan asma. Kadang-kadang serangan berhubungan dengan

musim, seperti: musim hujan, musim kemarau, musim bunga.

c. Stress.

Stress / gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu

juga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada. Disamping gejala

asma yang timbul harus segera diobati penderita asma yang mengalami

stress / gangguan emosi perlu diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah

pribadinya. Karena jika stressnya belum diatasi maka gejala asmanya

belum bisa diobati.

d. Lingkungan kerja.

Hal ini berkaitan dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang bekerja

di laboratorium hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas.

Gejala ini membaik pada waktu libur atau cuti.

e. Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat.

Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan

aktifitas jasmani atau olah raga yang berat. Lari cepat paling mudah

menimbulkan serangan asma.

Secara umum pencetusnya adalah:

1. Makanan yang mengandung zat pengawet, penyedap, dan pewarna. Bila

makanan tersebut dikonsumsi terus-menerus akan mengakibatkan reaksi alergi

dan inflamasi/peradangan.

2. Aktivitas berlebihan: seperti berlari-lari atau main sepeda seharian tanpa cukup

istirahat. Gejala yang timbul biasanya sewaktu tidur anak akan mengalami

batuk-batuk.

3. Bulu binatang seperti bulu kucing atau bulu burung, dan lainnya.

Page 7: SAP Asma Anak

4. Penyakit infeksi, seperti influenza, dan infeksi saluran napas atas (ISPA). Batuk

yang disebabkan penyakit tersebut dapat memicu terjadinya asma.

5. Alergen Seperti debu di rumah dan di jalan, debu karpet, kasur, kapuk, asap

rokok.

6. Cuaca(panas / dingin ).

7. Iritan. Seperti zat kimia (obat nyamuk, pewangi ruangan, asap rokok, bau cat

yang menyengat, SO2, dan polutan udara lain).

8. Buah-buahan tertentu (nanas, rambutan, anggur dan lainnya). Getah atau

manisnya buah sering membuat batuk sehingga bisa terjadi asma.

9. Factor psikis seperti Emosi (terlalu sedih/gembira).

10. Infeksi Saluran Napas. Infeksi virus pada sinus, baik sinusitis akut maupun

kronik, dapat memudahkan terjadinya asma.

C. Tanda dan Gejala

1. Sesak nafas

2. Nafas bunyi (ngik-ngik)

3. Lesu atau kurang sehat

4. Batuk berulang, terutama bila terkena allergen.

5. Berkeringat

6. Pada serangan asma berat, kuku menjadi dingin  pucat (kebiru-biruan).

Page 8: SAP Asma Anak

D. Pencegahan asma pada anak

1. Mencari faktor pencetus (allergen) tes alergi

2. Menghindari faktor pencetus!!!

Faktor-faktor pencetus (dapat berbeda antara penderita yang satu dengan

lainnya).

Faktor – faktor yang sering dikatakan sebagai pemicu di antaranya

adalah faktor alergen, emosi atau stres, infeksi, zat makanan, zat kimia, faktor

fisik seperti perubahan cuaca, kegiatan jasmani, dan obat-obatan.

Kerja faktor pencetus ini pun berbeda, ada faktor pencetus yang bisa

mengakibatkan penyempitan saluran nafas (bronchospasme), seperti emosi,

udara dingin, latihan, dan lain-lain. Ada pula faktor pencetus yang terutama

menyebabkan peradangan seperti infeksi saluran pernafasan akut, alergen, zat

kimia, dan asap rokok. Sebagian besar serangan asma dapat dicegah dengan

menghindari faktor-faktor pencetus tersebut.

3. Tingkatkan kesehatan optimal

a. Berikan makanan dan minum yang bergizi

b. Istirahat cukup, tidur, dan olah raga yang teratur

c. Minum cukup

d. Hindari merokok

E. Penanganan

1. Pertolongan pertama :a. Tenangkan anak

b. Berikan ruang cukup lapang

c. Berikan posisi yang nyaman (tinggikan bagian kepala dengan

menggunakan 2-3 bantal)

d. Beri dan bantu anak menggunakan obat semprot inhaler.

e. Cobalah untuk mengajak anak bernapas perlahan-lahan dan dalam.

f. Usahakan untuk memberikan ventilasi udara yang baik.

g. Jika setelah 3 menit tidak ada perubahan, cobalah untuk memberikan

obat inhaler kembali.

Page 9: SAP Asma Anak

h. Jika obat inhaler tidak memberikan pengaruh atau bertambah parah

setelah 5 menit, cobalah untuk memberikan obat semprot setiap 5-10 kali

sambil membawa anak ke dokter untuk mendapatkan pertolongan medis.

2. Mengatasi Serangan Akut

Ibu atau ayah penyandang asma mesti tahu cara mengatasi serangan

asma pada anaknya.

Berikut langkah-langkah yang dapat diambil:

a. Tak perlu panik, minta anak untuk bernapas teratur dan berikan air putih

hangat untuk diminum.

b. Segera berikan obat atau terapi inhalasi dengan takaran yang pas.

c. Jika tidak ada perbaikan, segera bawa anak ke klinik terdekat.

Serangan yang sulit diatasi sendiri biasanya disebabkan adanya

faktor lain, seperti status daya tahan tubuh anak sedang turun atau ada

infeksi di dalam tubuhnya.

Perlu diketahui, penyakit infeksi yang disebabkan virus sering

tidak menimbulkan panas/demam kecuali ada lendir dan riak di saluran

napasnya. Bagi penderita asma yang belum stabil sangat disarankan

untuk selalu membawa obat (oral atau alat terapi inhalasi) ke mana-

mana.

3. Obat tradisional asma :

a. Madu untuk Asma

Madu sangat baik untuk asma. Madu membantu mengencerkan

dan membuang lendir dari sistem pernapasan.

Lendir yang terakumulasi di saluran pernapasan akan

menghambat aliran udara sehingga dapat memicu atau membuat

serangan asma semakin memburuk.

Berikut adalah beberapa ramuan madu yang baik untuk meringankan

asma:

Satu sendok teh madu dengan air diminum setiap hari.

Satu sendok teh madu, air hangat ditambah seperempat sendok teh

bubuk kunyit diminum dua kali sehari.

Page 10: SAP Asma Anak

Satu sendok teh madu dengan setengah sendok teh bubuk kayu

manis diminum sekali sehari (baik pagi atau malam).

b. Jahe untuk asma

Jahe juga sangat baik untuk asma. Jahe bisa menghentikan

peradangan/inflamasi. Asma terjadi karena adanya peradangan pada

saluran pernafasan. Ketika dicampur dengan bahan tertentu, jahe juga

bisa bertindak sebagai ekspektoran. Ekspektoran akan membantu

menyingkirkan lendir dari sistem pernafasan.

Berikut adalah beberapa ramuan jahe untuk asma :

Jus jahe segar (jahe tumbuk) dicampur dengan madu diminum

sehari

Sediakan setengah sendok teh jahe segar, satu sendok teh biji

jinten. sejumput pala, dan segelas air. Campurkan semua bahan

tersebut dan didihkan. Minum ramuan selagi hangat.

( http://www.amazine.co/2388/obat-alami-asma-tips-meringankan-asma-dengan-madu-dan-jahe/ )

c. Kencur secukupnya dicuci bersih lalu parut dan peras airnya. Hasil

perasannya dicampur madu dan telur ayam kampung dan jangan lupa

campur juga perasan ¼ jeruk nipis lalu aduk sampai semuanya benar

benar tercampur. Minum ramuan tersebut pada sore dan malam

menjelang tidur.

( http://artikel.co/42/obat-alami-asma-dengan-ramuan.html )

d. Cara pembuatan  ramuan ini adalah; Gerus 1 sendok teh lada putih dan 7

lembar daun sirih hingga halus. Hasil gerusan tadi dicampur dengan

minyak kayu putih secukupnya.

Cara menggunakan ramuan ini adalah sebagai obat luar yaitu balurkan

ramuan ini di dada dan leher penderita asma.

( http://artikel.co/42/obat-alami-asma-dengan-ramuan.html )

4. Hal - hal yang perlu di perhatikan pada asma anak

Page 11: SAP Asma Anak

a. Hindari makan makanan yg mengandung pengawet / bahan kimia, kola,

bersoda, kacang-kacangan, minuman dingin/es, goreng-gorengan.

b. Hindari tungau debu yang sering terdapat pada debu kasur dan bantal

kapuk, selimut, lantai, karpet gordin , perabot rumah, kipas angin.

c. Hindarkan zat-zat yang mengiritasi ; obat semprot rambut, minyak

wangi, asap rokok, asap obat nyamuk , bau cat yang tajam, bau bahan

kimia, udara yang tercemar,udara dan air dingin.

d. Jangan melakukan aktifitas fisik yang terlalu berat.

VIII. Pustaka

1. Crockett, Antony. 1997. Penanganan Ashma Dalam Perawatan Primer.

Jakarta: Hipokrates.

2. Price, Sylvia A. 1999. Patofisiologi Edisi 4 Jilid 2. Jakarta: EGC.